Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis menyelesaikan proposal penelitian tentang “Efektivitas Tata Tertib Peprustakaan Terhadap Pola
Perilaku Pengunjung di Perpustakaan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero”.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini masih banyak kekurangan, kesulitan dan hambatan hambatan
yang penulis hadapi tapi dengan bantuan teman teman rekan kerja dan semua orang yang berpartisipasi dalam
penulisan ini maka semua berjalan sesuai dengan waktu walaupun masi banyak yang kurang.
Terima kasih juga penulis menyampaikan kepada teman teman rekan rekan kerja yang sudah mau
membantu penulis dalam menyelasaikan proposal tulisan penelitian ini. Proposal penelitian ini kurang terlalu
sempurna dan penulis mengharapkan ada masukan, saran dan kritik dari teman teman dan pembaca sekalian.
Semoga proposal penelitian ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Maumere, 06 Juni 2021

Rineldis Kelan
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak awal berdirinya, Perpustakaan Ledalero belum memiliki pedoman umum kebijakan
pengembangan koleksi yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan mutu dan kuantitas
koleksi di Perpustakaan Ledalero. Dengan semakin meningkatnya jumlah publikasi ilmiah yang
dihasilkan oleh lembaga-lembaga penerbitan serta peningkatan jumlah mahasiswa di Sekolah Tinggi
Filsafat Katolik Ledalero, maka Perpustakaan Ledalero memandang perlu untuk segera disusun suatu
pedoman kebijakan pengembangan koleksi yang bisa digunakan dalam kurun waktu tertentu. Kebijakan
tersebut dapat ditinjau kembali jika ditemukan perubahan-perubahan baik yang disebabkan oleh faktor
eksternal maupun internal.

Perpustakaan sebagai suatu lembaga terbuka bagi siapa saja yang memerlukan literatur dan
merupakan suatu tempat belajar seumur hidup, pengunjung terdiri dari mahasiswa, karyawan, dosen dan
masyarakat umum semua dapat memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan untuk dibaca, dipelajari
dan dipinjam dengan mengetahui ketentuan yang berlaku.
 Tujuan
Kebijakan pengembangan koleksi ini dibuat dengan tujuan utama yakni mendukung visi STFK
Ledalero yakni pusat pengembangan filsafat-teologi dan sumber daya manusia yang berkualitas di
tingkat nasional dan internasional, yang dijiwai oleh Sang Sabda yang menjelma dan dalam semangat
misi dialog profetis. Karena itu Perpustakaan Ledalero menerjemahkan misi tersebut dalam fungsi-
fungsi utama Perpustakaan yakni:
 Mengumpulkan, mengorganisasi, dan mendayagunakan koleksi ilmu pengetahuan
sebagai bahan rujukan bagi seluruh civitas akademika STFK Ledalero
 Memberikan pelayanan akses informasi secara cepat, tepat dan efisien
 Mengumpulkan, menyimpan, dan mendayakgunakan hasil karya intelektual seluruh
civitas akademika sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengguna
 Menjadi mitra bagi para peneliti
 Tanggung Jawab pemilihan dan Keputusan Pengadaan
Pengadaan bahan koleksi di Perpustakaan Ledalero menjadi tanggung jawab bersama seluruh
civitas akademika STFK Ledalero yakni mahasiswa, dosen dan pustakawan. Mahasiswa dan dosen dapat
merekomendasikan bahan pustaka yang dibutuhkan sesuai dengan disiplin yang ditekuni. Namun
keputusan pengadaaan koleksi tetap berada di bawah persetujuan Kepala Perpustakaan dengan
mempertimbangkan beberapa kriteria pemilihan koleksi. Jika tidak disetujui maka informasi pembatalan
akan disampaikan kemudian kepada yang bersangkutan.
Selain itu pengadaan bahan koleksi juga berasal dari para mahasiswa yakni wajib serah karya
ilmiah berupa tugas akhir yakni skripsi bagi mahasiswa Prodi Filsafat dan tesis bagi prodi Magister
Teologi
 Kriteria Pemilihan
Dalam kegiatan pengembangan koleksi, Perpustakaan hendaknya mempertimbangkan beberapa
kriteria sebagai berikut:
 Pentingnya koleksi tersebut bagi mata kuliah tertentu
 Isi bahan pustaka memiliki dampak bagi pengembangan kajian filsafat-teologi serta sumber daya
manusia
 Buku-buku best seller
 Bahan pustaka yang merupakan terbitan lama bisa diadakan sejauh masih tersedia di toko buku
atau penerbit yang menerbitkannya.
 Kepantasan harga
 Buku-buku terbitan Penerbit Ledalero wajib untuk dibeli
 Bahan Pustaka yang merupakan hasil karya civitas akademika STFK Ledalero wajib dibeli
 Bahan Perpustakaan Rujukan
Koleksi koleksi rujukan di Perpustakaan Ledalero berupa Kamus, Ensiklopedi dan koleksi
khusus kebudayaan NTT. Pengadaan koleksi ini harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan prinsip
kemanfaatan bagi pengembangan studi yang berkaitan dengan program-program studi yang ada di STFK
Ledalero. Dalam kaitan dengan ini, pustakawaan yang bertugas pada bagian pengadaan koleksi perlu
bekerja sama dengan para dosen sehingga bisa dipilih dan dipilah-pilah koleksi apa saja yang perlu
diadakan sebagai bahan rujukan di Perpustakaan Ledalero. Karena itu perlu diperhatikan beberapa
kriteria berikut ini:
 Susunan
 Macam entri yang digunakan
 Ada tidaknya indeks
 Kelengkapan dan ketelitian rujukan
 Kualitas terbitan
 Kepakaran penulis
 Terbitan Berkala
Terbitan berkala yang dilanggan untuk Perpustakaan Ledalero perlu dipilih dengan cermat. Tujuan
utamanya adalah mendatangkan terbitan yang berkontribusi terhadap pengembangan filsafat dan teologi
serta menjadi wahana yang tepat bagi civitas akademika untuk mengembangkan minat intelektual dalam
dunia tulis-menulis. Karena itu perlu diperhatikan beberapa petunjuk pengadaannya yakni sebagai
berikut:
 Melanggan terbitan berkala seperti jurnal ilmiah dengan memperhatikan kualitas serta tema-tema
yang sesuai seperti filsafat, teologi, ilmu-ilmu social dan politik, serta pendidikan.
 Melanggan terbitan berkala seperti majalah dan jurnal dengan memperhatikan mutu terbitan,
aksesibilitas dan kontinuitas terbitan. Perpustakaan bisa melanggannya dalam bentuk cetak
maupun elektronik.
 Perawatan
Koleksi yang tersedia di Perpustakaan Ledalero perlu dirawat dengan baik terutama perawatan fisik
koleksi. Koleksi lama yang tampak kusam dan tak terawat akan dijilid kembali. Selain itu koleksi-
koleksi penting yang tidak tercetak lagi akan discan sehingga dapat disimpan file digitalnya agar tetap
bisa digunakan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas tata tertib perpustakaan Ledalero.
2. Bagaimanakah pengaruh tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di
Perpustakaan Ledalero.

C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan Penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui efektivitas tata tertib Perpustakaan Ledalero
2. Untuk mengetahui pengaruh tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung
Perpustakaan Ledalero

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dalam landasan
berpijak menyusun tata tertib perpustakaan ke masa yang akan datang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka dan Landasan Teori


Kajian pustaka sangat penting dilakukan dalam penulisan skripsi, tesis dan disertasi. Namun,
penulisan skripsi, kajian pustaka hanya menggambarkan keterkaitan antara penelitian yang dibuat
dengan penelitian-penelitian yang lain. Setiap perpustakaan harus menerapkan peraturan tata tertib
perpustakaan.
Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang tata tertib di perpustakaan. Namun
disini penulis hanya mengambil beberapa karya yang sama atau hampir sama dengan yang penulis
maksudkan. Setiap perpustakaan harus menerapkan peraturan tata tertib perpustakaan. Terdapat
beberapa penelitian yang membahas tentang tata tertib di perpustakaan.
Namun disini penulis hanya mengambil beberapa karya yang sama atau hampir sama dengan
yang penulis maksudkan. Setiap perpustakaan harus menerapkan peraturan tata tertib perpustakaan.
Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang tata tertib di perpustakaan terhadap pola
perilaku pengunjung di Perpustakaan Ledalero.

B. Efektivitas Tata Tertib Perpustakaan


1. Tata Tertib Perpustakaan
Efektivitas adalah kualitas pelayanan informasi suatu perpustakaan sulit diketahui dengan
pasti karena belum adanya standar yang disepakati dalam pelayanan mutu dan fungsinya. Sarana
evaluasi yang ada, masih dianggap belum mampu mencerminkan masalah yang ada baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif. Dilihat dari pengertian efektivitas di atas maka layanan
efektif adalah apabila layanan tersebut dapat memberi kepuasan atau memenuhi harapan
pengunjung.
Efektivitas digunakan untuk mengukur hubungan antara hasil dari suatu pekerjaan
dengan tujuan atau target yang telah ditetapkan. Efektivitas berfokus pada hasil yang dicapai atau
suatu kegiatan dinilai efektif apabila hasil yang dicapai bisa memenuhi tujuan yang diharapkan.
Tata tertib berarti seseorang bertanggung jawab terhadap peraturan dan norma yang di
berlakukan di lingkungan sosialnya. Peraturan bersifat mengikat dan secara tidak langsung
memberikan batasan kepada pengunjung. Bila pengunjung nya melanggar aturan maka ia akan
mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Karena fungsinya sedemikian rupa, tentu saja
pustaka harus dijadikan tempat yang nyaman dan berbagai informasi yang terdapat di dalamnya
harus diakses dengan cara yang mudah.
Dengan adanya peraturan yang telah dibuat oleh pihak perpustakaan, selayaknya
pengunjung menyadari serta mendisiplinkan diri dalam mematuhi dan menaati peraturan yang
telah dibuat oleh pihak perpustakaan dan menghargai pengunjung yang lainnya. Seorang
pengunjung seharusnya memberikan contoh yang sangat baik bagi pengunjung yang lainnya
untuk tidak melanggar peraturan yang sudah dibuat, agar pengunjung yang lainnya tidak
melakukan hal yang sedemikian pula, untuk melanggar peraturan yang telah dibuat oleh pihak
perpustakaan,agar kiranya menjaga dan mengindahkan semua peraturan yang telah dibuat.

2. Tujuan Tata Tertib Perpustakaan


Adapun tujuan diberlakukan tata tertib pada sebuah lembaga atau organisasi adalah untuk
memberikan pedoman dalam pembinaaan disiplin dan kepribadian seseorang dalam bersikap dan
berperilaku serta memperlancar atau guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Peraturan
bertujuan untuk membekali seseorang dengan pedoman berperilaku yang disetujui dalam situasi
tertentu. Tujuan tata tertib adalah menciptakan suatu kondisi yang menunjang terhadap
kelancaran, ketertiban dan suasana yang damai dalam pembelajaran.
Adanya tata tertib di sebuah organisasi atau masyarakat diharapkan dapat menjamin
kehidupan yang tertib, tenang, sehingga kelangsungan hidup sosial dapat dicapai. Tata tertib
yang direalisasikan dengan tepat dan jelas serta konsekuen serta diawasi dengan sungguh-
sungguh tentunya akan memberikan dampak terciptanya suasana masyarakat belajar yang tertib,
damai, tenang dan tentram. Peraturan dan tata tertib yang berlaku dimana pun akan tampak
dengan baik apabila keberadaannya diawasi dan dilaksanakan dengan baik.
3. Manfaat Tata Tertib Perpustakaan
Sebagai sebuah lembaga atau organisasi yang keberadaannya diperuntuk kan untuk
melayani dan memberi kepuasan kepada para penggunannya sudah selayaknya. Perpustakaan
Ledalero menerapkan beberapa aturan atau tata tertib yang baku demi keberlangsungan nya sejak
diberlakukannya pada tahun 2010.
Perpustakaan Ledalero, juga pada dasarnya telah memiliki aturan-aturan atau tata tertib
sendiri untuk mengatur berbagai aktivitas para pustakawan dalam bekerja. Tata tertib yang
dibuat oleh perpustakaan di pertunjukan untuk mengatur tata cara peminjaman, pengembalian,
pelayanan, pengolahan dalam perpustakaan.
Tata tertib ini sangat penting untuk mengatur pengunjung dalam memanfaatkan
perpustakaan. Dapat kita banyangkan seandainya perpustakaan tanpa ada tata tertib, tentu
suasanya akan menjadi gaduh, terjadi kekacauan dan koleksi akan berserakan dimana-mana.
Perpustakaan Ledalero menerapkan beberapa peraturan tata tertib antara lain :
ATURAN DAN SOP PERPUSTAKAAN LEDALERO

ATURAN UMUM

1. Jam buka perpustakaan: Senin – Jumad: 07.00 – 18.00


Sabtu: TUTUP (Kerja Bakti)
2. Keanggotaan Perpustakaan Ledalero terdiri dari Dosen, Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Ledalero.
3. Setiap anggota Perpustakaan WAJIB membawa serta Kartu Tanda Anggota pada saat masuk ruang
Perpustkaan baik untuk meminjam buku maupun untuk membaca.
4. Setiap pengunjung Perpustakaan (anggota dan non-anggota) dilarang untuk membawa tas, map, dan
jaket ke dalam ruang Perpustakaan. Barang-barang tersebut dapat dititipkan/disimpan pada rak yang
tersedia di luar ruang perpustakaan.
5. Setiap pengunjung Perpustakaan wajib berpakaian rapi dan dilarang menggunakan kaus oblong dan
sandal jepit.
6. Setiap pengunjung wajib mengisi data kunjungandi komputer yang di ada di meja sirkulasi atau
melakukan scanning kartu anggota Perpustakaan.
7. Setiap pengunjung Perpustakaan yang ingin membaca buku atau belajar dapat menggunakan ruang baca
di lantai 2.
8. Sistem yang digunakan di Perpustakaan Ledalero adalah Open Acces atau sistem terbuka di mana setiap
pengunjung mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan, kecuali koleksi khusus NTT hanya bisa dilayani
oleh Petugas.
9. Setiap anggota Perpustakaan memiliki hak untuk meminjam buku Perpustakaan dengan jumlah sebagai
berikut:
 Dosen : 10 Buku
 Mahasiswa S2: 5 Buku
 Mahasiswa S1: 3 Buku
10. Jangka waktu peminjaman 1 bulan dan dapat diperpanjang lagi 1 bulan dengan terlebih dahulu melapor
kepada petugas selambat-lambatnya 1 hari sebelum jatuh tempo. Bagi yang hendak memperpanjang
masa pinjaman tetapi tidak melapor kepada petugas akan dikenakan denda keterlambatan sesuai aturan
yang berlaku.
11. Sanksi : bagi peminjam yang terlambat mengembalikan buku akan dikenakan denda sebesar Rp 1000
(seribu rupiah) per buku per hari dihitung sejak tanggal jatuh tempo.
12. Semua koleksi buku Perpustakaan Ledalero bisa dipinjam ke luar dengan pengecualian sebagai berikut:
 Ensiklopedi, Kamus, bundelan Majalah, Majalah lepas, surat kabar, buku-buku dengan
label “R” hanya boleh dibaca di ruang baca (bisa difotocopy)
 Koleksi Khusus NTT hanya boleh dibaca di ruang baca (bisa difotocopy)
 Praskripsi, Skripsi, dan Tesis hanya boleh dibaca diruang baca dan tidak bisa fotocopy.
13. Prosedur peminjaman dan pengembalian (Lihat SOP Peminjaman dan Pengembalian)
14. Pengunjung perpustakaan dapat mengakses data koleksi Perpustakaan Ledalero dengan 2 cara yakni
akses offline melalui komputer yang tersedia di ruang sirkulasi dan dengan akses online, caranya dengan
membuka situs www.elibrary.stfkledalero.ac.id
15. Data koleksi yang bisa diakses melalui komputer:
 Decimal 2 : Buku-buku Berbahasa Indonesia
 Asing 3 : Buku-buku Berbahasa Inggris
 Asing 2 : Buku-buku berbahasa Asing selain bahasa Inggris
 Koleksi NTT
 Praskripsi, Skripsi dan Tesis
 Index Jurnal Ilmiah
 Jurnal Internasional
 Index Majalah
16. Pengunjung Non-Anggota Perpustakaan harus melapor terlebih dahulu kepada petugas dan dikenakan
biaya administrasi sebesar Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah). Khusus bagi mahasiswa dari perguruan
tinggi lain harus membawa identitas berupa kartu mahasiswa dan surat pengantar dari pimpinan
perguruan tinggi yang bersangkutan.

DESKRIPSI SISTEM PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU


DI PERPUSTAKAAN STFK LEDALERO

PEMINJAMAN BUKU
1. Setiap peminjam wajib terlebih dahulu mengisi data kunjungan.
2. Peminjam mengakses data koleksi buku melalui website Perpustakaan atau melalui data koleksi
yang ada di komputer di ruang sirkulasi dan mencatat kode buku/nomor panggil buku/bahan pustaka
tersebut.
3. Peminjam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan pada rak koleksi yang tersedia.
4. Peminjam menyerahkan bahan pustaka yang akan dipinjam dan kartu tanda anggota kepada petugas
bagian sirkulasi untuk selanjutnya di-scan (menulis kode buku untuk koleksi yang belum masuk
elibrary )oleh petugas.
5. Petugas mengecek kondisi fisik buku sebelum diserahkan kepada peminjam.
6. Petugas menyerahkan buku dan kartu tanda anggota yang telah di-scan kepada peminjam.
7. Peminjam meninggalkan ruang perpustakaan dengan tertib dan tenang.

PENGEMBALIAN BUKU
1. Peminjam wajib mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam dari Perpustakaan Ledalero selambat-
lambatnya pada tanggal jatuh tempo yang dihitung 1 bulan sejak tanggal pinjaman.
2. Peminjam menyerahkan buku-buku dan kartu anggota kepada kepada petugas pada bagian sirkulasi.
3. Petugas mengecek kondisi buku yang dikembalikan. Bila ada kerusakan yang merupakan kelalaian dari
peminjam maka kepada peminjam akan dikenakan denda sesuai aturan yang berlaku.
4. Petugas melakukan scanning kartu anggota dan buku-buku yang dikembalikan.
5. Peminjam menerima kembali kartu anggota.

Adanya pemberlakuan tata tertib perpustakaan perpuguran tinggi dapat di harapkan menimbulkan
kecintaan pengunjung terhadap peraturan yang telah diterapkan, menanamkan kebisaan sopan santun,
menghargai pengunjung yang lain, dapat memudahkan pengunjung dalam pengaksesan informasi, dengan
adanya peraturan yang telah diterapkan di perpustakaan. Pengunjung di harapkan mematuhi dan menaati
peraturan-peraturan yang telah diterapkan oleh perpustakaan.

4. Fungsi Tata Tertib Perpustakaan


Dalam perpustakaan perguruan tinggi terdapat hal-hal yang dilakukan pengunjung perpustakaan, seperti
peminjaman dan pengembalian buku serta adanya tata tertib perpustakaan. Semua itu selain mendidik
pengunjung kearah tanggung jawab juga membiasakan untuk bersikap dan bertindak secara administrati.

ATURAN DALAM RUANG PERPUSTAKAAN

1. Pengunjung dilarang merokok atau makan di dalam ruang perpustakaan.


2. Setiap pengunjung wajib menjaga keamanan dan ketenangan serta dilarang membuat suara bising atau
gaduh yang bisa mengganggu pengunjung yang lain.
3. Setiap pengunjung wajib menjaga kebersihan dan kerapihan ruang perpustakaan dengan tidak
membuang sampah sembarangan dan tidak memindahkan kursi atau meja dari tempat semula.
4. Setiap pengunjung yang membaca buku, majalah, surat kabar yang ada ruang baca lantai 2 diwajibkan
untuk mengembalikan ke tempat semula setelah selesai membacanya.
5. Setiap pengunjung yang membaca buku dari berbagai koleksi yang ada di lantai 1 diwajibkan untuk
menyimpan buku-buku tersebut pada meja penyimpanan yang ada di lantai 1.
6. Pengunjung dilarang keras merusak buku (merobek, melipat, mencorat-coret dan mengotori bahan
pustaka)

5. Pola Perilaku Pengunjung

1. Perilaku Pengunjung

Pengunjung perpustakaan adalah orang-orang yang datang kepada kita dengan maksud, tujuan dan
harapan tertentu serta ingin memperoleh apa yang diinginkan dengan cara yang menyenangkan. Oleh
karena itu, para petugas bidang pelayanan diharapkan menguasai tehnik komunikasi yang sederhana, tetapi
efektif, yang akan menimbulkan saling pengertian dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
Tiap pengunjung memiliki pola perilaku masing-masing yang bersifat unik dan berbeda dengan
lainnya. Perilaku individu tidak pernah menetap tetapi selalu bergerak, berubah dan berkembang. Dinamika
pribadi dapat disebabkan oleh unsur-unsur internal pribadi itu sendiri atau oleh pengaruh faktor-faktor di
luarnya, misalnya pengaruh lingkungan, sosial, dan hubungan antar pribadi. Adaptasi dan penyesuaian
lingkungan dapat membuat perilaku individu berubah lebih mantap dan mapan, atau sebaliknya, adaptasi
tersebut justru mengganggu pengunjung tersebut dan menimbulkan masalah. Perilaku pengolahan,
pelaksana dan gaya kepemimpinan sangat menentukan dalam pengendalian kualitas.

2. Pola perilaku Pengunjung

Respon atau tingkah laku, yaitu perbuatan atau perilaku yang dikerjakan, baik oleh manusia atau
makhluk hidup lainnya. Tingkah laku mempunyai arti kongkrit dari jiwa, misalnya seseorang akan mudah
mengingat orang lain dari segi bagaimana orang itu berbuat, bersikap dan bagaimana orang itu merespon
dari stimulus yang diberikan.
Ada berbagai karakteristik sifat manusia sebagai pemakai perpustakaan yang kita layani. Untuk
membangun sebuah pelayanan yang baik, para petugas perpustakaan wajib mengetahui sifat dan
karakteristik dari pemakai perpustakaan yang dapat kita jumpai dan cara menghadapinya, antara lain adalah
:
1. Pemakai yang pendiam dapat dihadapi dengan cara menyambut dengan ramah tamah dan
mencoba menarik perhatiannya.
2. Pemakai yang tidak sabar dapat diatasi dengan cara mengatakan kepada mereka bahwa kita akan
membantunya semaksimal mungkin dan segera mungkin serta mengucapkan terima kasih dan
memohon maaf atas kediknyamanan dalam pelayanan perpustakaan.
3. Pemakai banyak bicara diatasi dengan cara mengenali pemakai dengan mengucapkan salam,
menawarkan bantuan dan mengalihkan perhatian pada hal-hal yang ditawarkan dengan
penjelasan yang cukup.
4. Pemakai yang memiliki banyak permintaan diatasi dengan cara mengucapkan salam apabila
pemakai tersebut datang ke counter kita, mendengarkan permintaannya, segera memenuhi
permintaan pemakai, meminta maaf dan menyarankan alternatif lain, serta tersenyum setiap saat
meskipun kita merasa jengkel.
5. Pemakai yang peragu dapat diatasi dengan cara menanamkan kepercayaan, bersikap tenang,
tidak memberikan terlalu banyak pilihan pada pemakai, mencoba mengikuti selera pemakai dan
sebainya.
6. Pemakai yang senang membantah/mendebat dapat diatasi dengan cara bersikap tenang, tidak
menunjukan reaksi apabila pemakai tersebut berada pada pihak yang salah, mengemukakan
argumen yang masuk akal agar pemakai menghargai kita, dan tidak boleh terpancing untuk
berdebat.
7. Pemakai yang lugu diatasi dengan cara menerima pemakai apa adanya, meluangkan waktu untuk
membantu dengan menanyakan keperluannya dan melayani berdasarkan permintaan serta tidak
membohongi pemakai.
8. Pemakai yang siap mental diatasi dengan cara membiarkan pemakai memilih yang disukai, tidak
banyak bertanya, memuji pemakai dan mengucapkan terimakasih atas kedatangan pemakai.
9. Pemakai yang curiga diatasi dengan cara mengusahakan untuk memberikan jaminan yang baik
kepada pemakai serta memberikan kesempatan untuk menukarkan kembali yang telah
diperolehnya, jangan menunjukkan sikap seolah-olah petugas lebih unggul atau ragu ragu/
bimbang.
10. Pemakai yang sombong diatasi dengan cara bersikap tenang, memuji kedatangannya, tetap sabar
menghadapi segala sikap-Nya, tidak menanggapi terlalu bahwa pemakai tersebut perlu
dihormati.

C. Hubungan Tata Tertib Perpustakaan dan pola Perilaku Pengunjung


Perpustakaan perguruan tinggi yang tidak bisa mengikuti perkembangan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat pengunjungnya, tentu akan gulung tikar alias tidak laku. Perpustakaan perlu berubah ke arah yang
lebih berkualitas di hampir semua aspek dan kegiatannya. Jika sepuluh tahun yang lalu perpustakaan perguruan
tinggi belum dilengkapi dengan internet sebagai bagian dari sistem layanannya, sekarang hal itu harus sudah
ada. Jika dulu layanan perpustakaan hanya bersifat menunggu pengunjung yang datang, sekarang hal seperti itu
tidak boleh terjadi lagi. Perpustakaan harus proaktif mencari pengunjung-pengunjung baru. Ibarat perusahaan,
target pasar harus selalu dicari, yang sudah ada dipertahankan dan ditingkatkan kualitas layanannya, sedangkan
yang belum datang harus dicari.
Setiap peraturan yang telah diterapkan di Perpustakaan sangat berhubungan erat dengan pola perilaku
pengunjung, karena tanpa adanya peraturan tata tertib perpustakaan tersebut maka perpustakaan tidak berjalan
dengan lancar, dengan adanya peraturan tersebut diharapkan bagi setiap pengunjung perpustakaan harus
menaati peraturan-peraturan yang telah di gariskan oleh petugas perpustakaan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Setiap penelitian pasti memerlukan rancangan penelitian sesuai dengan masalah penelitian,
maka dalam penulisan proposal ini saya mengambil peneletian kuantitatif. Alasan mengapa
mengambil penelitian kuantitatif karena instrument yang digunakan telah ditentukan sebelumnya dan
tertata dengan baik. Instrument menggunakan angket (kuisioner), tidak banyak memberi peluang
bagi fleksibilitas dan memiliki wilayah luas dan tingkat variasi.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adaalah Perpustakaan Sekolah Tinggi Ledalero tempat dimana saya
bekerja. Waktu penelitian 20 April 2021. Alasan kenapa saya memilih Peprustakaan ini untuk
penelitian saya karena perpustakaan ini adalah tempat saya bekerja dan juga perpustakann ini
merupakan perpustakaan terbaik dan juga perpustakaan ini merupakan perpustakaan rujukan untuk
tempat praketk rekan rekan mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Madawat Kab. Sikka untuk
melaksanakan Praktek Peprustakaan.
C. Teknik Pengumpulan Angket.
D. Hasil Penelitian
Berikut ini akan digambarkan secara jelas data yang didapatkan berdasarkan distribusi angket tentang
efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di Perpustakaan Ledalero : Hasil
pengumpulan data efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di Perpustakaan
Ledalero dalam hal tata tertib perpustakaan adalah sebagai berikut :

Tata tertib tentang hari dan jam buka pelayanan yang telah diterapkan oleh perpustakaan Ledalero

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Sangat Setuju 23 27%
Setuju 35 41%
Tidak Setuju 14 17%
Sangat Tidak Setuju 13 15%
Jumlah 85 100%

Tabel di atas mengindikasikan bahwa sebagian besar (68 %) responden mengapresiasi tata tertib ini.

kewajiban memiliki kartu keanggotaan perpustakaan (N=85)

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)


Sangat Setuju 23 27%
Setuju 40 47%
Tidak Setuju 9 11%
Sangat Tidak Setuju 13 15%
Jumlah 85 100%

Terkait dengan kewajiban memiliki kartu keanggotaan, sebagian besar (74%) responden setuju, dan
telah mematuhi aturan yang mewajibkan pemustaka untuk memiliki kartu keanggotaan. Dengan kata lain,
pemustaka tidak dibenarkan menggunakan kartu orang lain pada saat meminjam koleksi perpustakaan.
Tata tertib perpustakaan Ledalero

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)


Sangat Setuju 10 12%
Setuju 35 41%
Tidak Setuju 25 29%
Sangat Tidak Setuju 15 18%
Jumlah 85 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengah (53%) responden telah mengetahui dan pernah
mendapatkan sosialisasi tata tertib dari pihak perpustakaan.

Tata tertib peminjaman dan pengembalian buku :

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)


Sangat Setuju 20 24%
Setuju 39 45%
Tidak Setuju 14 17%
Sangat Tidak Setuju 12 14%
Jumlah 85 100%

Ada pun tata tertib menunjukkan bahwa sebagian besar (69%) responden telah menaati dan mematuhi
tata tertib peminjaman dan pengembalian buku

Penerapan sanksi /denda yang di berlakukan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)


Sangat Setuju 28 33%
Setuju 25 29%
Tidak Setuju 20 24%
Sangat Tidak Setuju 12 14%
Jumlah 85 100%
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%) 1. Sangat Setuju 28 33% 2. Setuju 25 29% 3. Tidak Setuju
20 24% 4. Sangat Tidak Setuju 12 14% Jumlah 85 100%
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tentang efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung
perpustakaan Ledalero adalah sebagai berikut:
1. Bahwa efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di Perpustakaan
Ledalero sebagian besar sudah terlaksana dengan baik.
2. Adapun tata tertib yang sudah sepenuhnya merubah pola perilaku pengguna meliputi aturan
jadwal operasional, perpustakaan, kewajiban memiliki kartu keanggotaan, peminjaman dan
pengembalian buku bagi pengunjung, penerapan sanksi / denda, surat bebas perpustakaan dan
jumlah peminjaman koleksi yang diberlakukan bagi seorang pemustaka.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran yang dapat penulis berikan sebagai berikut :
1. Demikian, diantara yang pola perilakunya belum berubah meskipun telah diberlakukan tata
tertib perpustakaan. Hal ini terlihat dari hasil observasi dimana masih ada pengunjung yang
membawa masuk tas, map, dan sejenisnya, membawa masuk sarung laptop, memakai jaket ke
dalam ruangan, membawa masuk buku pribadi, membawa masuk makanan dan minuman,
menggunakan KTA orang lain, mengeluarkan buku koleksi perpustakaan.
2. Disamping itu masih terdapat beberapa orang pemustaka yang sering ditegur oleh petugas
perpustakaan pada saat jam kunjungan telah habis serta bersuara agak keras di dalam ruangan
perpustakaan saat berdiskusi dengan teman-teman mereka sehingga pemustaka yang lainnya
merasa terganggu.

Anda mungkin juga menyukai