Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis menyelesaikan proposal penelitian tentang “Efektivitas Tata Tertib Peprustakaan Terhadap Pola
Perilaku Pengunjung di Perpustakaan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero”.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini masih banyak kekurangan, kesulitan dan hambatan hambatan
yang penulis hadapi tapi dengan bantuan teman teman rekan kerja dan semua orang yang berpartisipasi dalam
penulisan ini maka semua berjalan sesuai dengan waktu walaupun masi banyak yang kurang.
Terima kasih juga penulis menyampaikan kepada teman teman rekan rekan kerja yang sudah mau
membantu penulis dalam menyelasaikan proposal tulisan penelitian ini. Proposal penelitian ini kurang terlalu
sempurna dan penulis mengharapkan ada masukan, saran dan kritik dari teman teman dan pembaca sekalian.
Semoga proposal penelitian ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Rineldis Kelan
BAB I PENDAHULUAN
Sejak awal berdirinya, Perpustakaan Ledalero belum memiliki pedoman umum kebijakan
pengembangan koleksi yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan mutu dan kuantitas
koleksi di Perpustakaan Ledalero. Dengan semakin meningkatnya jumlah publikasi ilmiah yang
dihasilkan oleh lembaga-lembaga penerbitan serta peningkatan jumlah mahasiswa di Sekolah Tinggi
Filsafat Katolik Ledalero, maka Perpustakaan Ledalero memandang perlu untuk segera disusun suatu
pedoman kebijakan pengembangan koleksi yang bisa digunakan dalam kurun waktu tertentu. Kebijakan
tersebut dapat ditinjau kembali jika ditemukan perubahan-perubahan baik yang disebabkan oleh faktor
eksternal maupun internal.
Perpustakaan sebagai suatu lembaga terbuka bagi siapa saja yang memerlukan literatur dan
merupakan suatu tempat belajar seumur hidup, pengunjung terdiri dari mahasiswa, karyawan, dosen dan
masyarakat umum semua dapat memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan untuk dibaca, dipelajari
dan dipinjam dengan mengetahui ketentuan yang berlaku.
Tujuan
Kebijakan pengembangan koleksi ini dibuat dengan tujuan utama yakni mendukung visi STFK
Ledalero yakni pusat pengembangan filsafat-teologi dan sumber daya manusia yang berkualitas di
tingkat nasional dan internasional, yang dijiwai oleh Sang Sabda yang menjelma dan dalam semangat
misi dialog profetis. Karena itu Perpustakaan Ledalero menerjemahkan misi tersebut dalam fungsi-
fungsi utama Perpustakaan yakni:
Mengumpulkan, mengorganisasi, dan mendayagunakan koleksi ilmu pengetahuan
sebagai bahan rujukan bagi seluruh civitas akademika STFK Ledalero
Memberikan pelayanan akses informasi secara cepat, tepat dan efisien
Mengumpulkan, menyimpan, dan mendayakgunakan hasil karya intelektual seluruh
civitas akademika sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengguna
Menjadi mitra bagi para peneliti
Tanggung Jawab pemilihan dan Keputusan Pengadaan
Pengadaan bahan koleksi di Perpustakaan Ledalero menjadi tanggung jawab bersama seluruh
civitas akademika STFK Ledalero yakni mahasiswa, dosen dan pustakawan. Mahasiswa dan dosen dapat
merekomendasikan bahan pustaka yang dibutuhkan sesuai dengan disiplin yang ditekuni. Namun
keputusan pengadaaan koleksi tetap berada di bawah persetujuan Kepala Perpustakaan dengan
mempertimbangkan beberapa kriteria pemilihan koleksi. Jika tidak disetujui maka informasi pembatalan
akan disampaikan kemudian kepada yang bersangkutan.
Selain itu pengadaan bahan koleksi juga berasal dari para mahasiswa yakni wajib serah karya
ilmiah berupa tugas akhir yakni skripsi bagi mahasiswa Prodi Filsafat dan tesis bagi prodi Magister
Teologi
Kriteria Pemilihan
Dalam kegiatan pengembangan koleksi, Perpustakaan hendaknya mempertimbangkan beberapa
kriteria sebagai berikut:
Pentingnya koleksi tersebut bagi mata kuliah tertentu
Isi bahan pustaka memiliki dampak bagi pengembangan kajian filsafat-teologi serta sumber daya
manusia
Buku-buku best seller
Bahan pustaka yang merupakan terbitan lama bisa diadakan sejauh masih tersedia di toko buku
atau penerbit yang menerbitkannya.
Kepantasan harga
Buku-buku terbitan Penerbit Ledalero wajib untuk dibeli
Bahan Pustaka yang merupakan hasil karya civitas akademika STFK Ledalero wajib dibeli
Bahan Perpustakaan Rujukan
Koleksi koleksi rujukan di Perpustakaan Ledalero berupa Kamus, Ensiklopedi dan koleksi
khusus kebudayaan NTT. Pengadaan koleksi ini harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan prinsip
kemanfaatan bagi pengembangan studi yang berkaitan dengan program-program studi yang ada di STFK
Ledalero. Dalam kaitan dengan ini, pustakawaan yang bertugas pada bagian pengadaan koleksi perlu
bekerja sama dengan para dosen sehingga bisa dipilih dan dipilah-pilah koleksi apa saja yang perlu
diadakan sebagai bahan rujukan di Perpustakaan Ledalero. Karena itu perlu diperhatikan beberapa
kriteria berikut ini:
Susunan
Macam entri yang digunakan
Ada tidaknya indeks
Kelengkapan dan ketelitian rujukan
Kualitas terbitan
Kepakaran penulis
Terbitan Berkala
Terbitan berkala yang dilanggan untuk Perpustakaan Ledalero perlu dipilih dengan cermat. Tujuan
utamanya adalah mendatangkan terbitan yang berkontribusi terhadap pengembangan filsafat dan teologi
serta menjadi wahana yang tepat bagi civitas akademika untuk mengembangkan minat intelektual dalam
dunia tulis-menulis. Karena itu perlu diperhatikan beberapa petunjuk pengadaannya yakni sebagai
berikut:
Melanggan terbitan berkala seperti jurnal ilmiah dengan memperhatikan kualitas serta tema-tema
yang sesuai seperti filsafat, teologi, ilmu-ilmu social dan politik, serta pendidikan.
Melanggan terbitan berkala seperti majalah dan jurnal dengan memperhatikan mutu terbitan,
aksesibilitas dan kontinuitas terbitan. Perpustakaan bisa melanggannya dalam bentuk cetak
maupun elektronik.
Perawatan
Koleksi yang tersedia di Perpustakaan Ledalero perlu dirawat dengan baik terutama perawatan fisik
koleksi. Koleksi lama yang tampak kusam dan tak terawat akan dijilid kembali. Selain itu koleksi-
koleksi penting yang tidak tercetak lagi akan discan sehingga dapat disimpan file digitalnya agar tetap
bisa digunakan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas tata tertib perpustakaan Ledalero.
2. Bagaimanakah pengaruh tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di
Perpustakaan Ledalero.
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan Penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui efektivitas tata tertib Perpustakaan Ledalero
2. Untuk mengetahui pengaruh tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung
Perpustakaan Ledalero
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dalam landasan
berpijak menyusun tata tertib perpustakaan ke masa yang akan datang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
ATURAN UMUM
PEMINJAMAN BUKU
1. Setiap peminjam wajib terlebih dahulu mengisi data kunjungan.
2. Peminjam mengakses data koleksi buku melalui website Perpustakaan atau melalui data koleksi
yang ada di komputer di ruang sirkulasi dan mencatat kode buku/nomor panggil buku/bahan pustaka
tersebut.
3. Peminjam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan pada rak koleksi yang tersedia.
4. Peminjam menyerahkan bahan pustaka yang akan dipinjam dan kartu tanda anggota kepada petugas
bagian sirkulasi untuk selanjutnya di-scan (menulis kode buku untuk koleksi yang belum masuk
elibrary )oleh petugas.
5. Petugas mengecek kondisi fisik buku sebelum diserahkan kepada peminjam.
6. Petugas menyerahkan buku dan kartu tanda anggota yang telah di-scan kepada peminjam.
7. Peminjam meninggalkan ruang perpustakaan dengan tertib dan tenang.
PENGEMBALIAN BUKU
1. Peminjam wajib mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam dari Perpustakaan Ledalero selambat-
lambatnya pada tanggal jatuh tempo yang dihitung 1 bulan sejak tanggal pinjaman.
2. Peminjam menyerahkan buku-buku dan kartu anggota kepada kepada petugas pada bagian sirkulasi.
3. Petugas mengecek kondisi buku yang dikembalikan. Bila ada kerusakan yang merupakan kelalaian dari
peminjam maka kepada peminjam akan dikenakan denda sesuai aturan yang berlaku.
4. Petugas melakukan scanning kartu anggota dan buku-buku yang dikembalikan.
5. Peminjam menerima kembali kartu anggota.
Adanya pemberlakuan tata tertib perpustakaan perpuguran tinggi dapat di harapkan menimbulkan
kecintaan pengunjung terhadap peraturan yang telah diterapkan, menanamkan kebisaan sopan santun,
menghargai pengunjung yang lain, dapat memudahkan pengunjung dalam pengaksesan informasi, dengan
adanya peraturan yang telah diterapkan di perpustakaan. Pengunjung di harapkan mematuhi dan menaati
peraturan-peraturan yang telah diterapkan oleh perpustakaan.
1. Perilaku Pengunjung
Pengunjung perpustakaan adalah orang-orang yang datang kepada kita dengan maksud, tujuan dan
harapan tertentu serta ingin memperoleh apa yang diinginkan dengan cara yang menyenangkan. Oleh
karena itu, para petugas bidang pelayanan diharapkan menguasai tehnik komunikasi yang sederhana, tetapi
efektif, yang akan menimbulkan saling pengertian dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
Tiap pengunjung memiliki pola perilaku masing-masing yang bersifat unik dan berbeda dengan
lainnya. Perilaku individu tidak pernah menetap tetapi selalu bergerak, berubah dan berkembang. Dinamika
pribadi dapat disebabkan oleh unsur-unsur internal pribadi itu sendiri atau oleh pengaruh faktor-faktor di
luarnya, misalnya pengaruh lingkungan, sosial, dan hubungan antar pribadi. Adaptasi dan penyesuaian
lingkungan dapat membuat perilaku individu berubah lebih mantap dan mapan, atau sebaliknya, adaptasi
tersebut justru mengganggu pengunjung tersebut dan menimbulkan masalah. Perilaku pengolahan,
pelaksana dan gaya kepemimpinan sangat menentukan dalam pengendalian kualitas.
Respon atau tingkah laku, yaitu perbuatan atau perilaku yang dikerjakan, baik oleh manusia atau
makhluk hidup lainnya. Tingkah laku mempunyai arti kongkrit dari jiwa, misalnya seseorang akan mudah
mengingat orang lain dari segi bagaimana orang itu berbuat, bersikap dan bagaimana orang itu merespon
dari stimulus yang diberikan.
Ada berbagai karakteristik sifat manusia sebagai pemakai perpustakaan yang kita layani. Untuk
membangun sebuah pelayanan yang baik, para petugas perpustakaan wajib mengetahui sifat dan
karakteristik dari pemakai perpustakaan yang dapat kita jumpai dan cara menghadapinya, antara lain adalah
:
1. Pemakai yang pendiam dapat dihadapi dengan cara menyambut dengan ramah tamah dan
mencoba menarik perhatiannya.
2. Pemakai yang tidak sabar dapat diatasi dengan cara mengatakan kepada mereka bahwa kita akan
membantunya semaksimal mungkin dan segera mungkin serta mengucapkan terima kasih dan
memohon maaf atas kediknyamanan dalam pelayanan perpustakaan.
3. Pemakai banyak bicara diatasi dengan cara mengenali pemakai dengan mengucapkan salam,
menawarkan bantuan dan mengalihkan perhatian pada hal-hal yang ditawarkan dengan
penjelasan yang cukup.
4. Pemakai yang memiliki banyak permintaan diatasi dengan cara mengucapkan salam apabila
pemakai tersebut datang ke counter kita, mendengarkan permintaannya, segera memenuhi
permintaan pemakai, meminta maaf dan menyarankan alternatif lain, serta tersenyum setiap saat
meskipun kita merasa jengkel.
5. Pemakai yang peragu dapat diatasi dengan cara menanamkan kepercayaan, bersikap tenang,
tidak memberikan terlalu banyak pilihan pada pemakai, mencoba mengikuti selera pemakai dan
sebainya.
6. Pemakai yang senang membantah/mendebat dapat diatasi dengan cara bersikap tenang, tidak
menunjukan reaksi apabila pemakai tersebut berada pada pihak yang salah, mengemukakan
argumen yang masuk akal agar pemakai menghargai kita, dan tidak boleh terpancing untuk
berdebat.
7. Pemakai yang lugu diatasi dengan cara menerima pemakai apa adanya, meluangkan waktu untuk
membantu dengan menanyakan keperluannya dan melayani berdasarkan permintaan serta tidak
membohongi pemakai.
8. Pemakai yang siap mental diatasi dengan cara membiarkan pemakai memilih yang disukai, tidak
banyak bertanya, memuji pemakai dan mengucapkan terimakasih atas kedatangan pemakai.
9. Pemakai yang curiga diatasi dengan cara mengusahakan untuk memberikan jaminan yang baik
kepada pemakai serta memberikan kesempatan untuk menukarkan kembali yang telah
diperolehnya, jangan menunjukkan sikap seolah-olah petugas lebih unggul atau ragu ragu/
bimbang.
10. Pemakai yang sombong diatasi dengan cara bersikap tenang, memuji kedatangannya, tetap sabar
menghadapi segala sikap-Nya, tidak menanggapi terlalu bahwa pemakai tersebut perlu
dihormati.
A. Rancangan Penelitian
Setiap penelitian pasti memerlukan rancangan penelitian sesuai dengan masalah penelitian,
maka dalam penulisan proposal ini saya mengambil peneletian kuantitatif. Alasan mengapa
mengambil penelitian kuantitatif karena instrument yang digunakan telah ditentukan sebelumnya dan
tertata dengan baik. Instrument menggunakan angket (kuisioner), tidak banyak memberi peluang
bagi fleksibilitas dan memiliki wilayah luas dan tingkat variasi.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adaalah Perpustakaan Sekolah Tinggi Ledalero tempat dimana saya
bekerja. Waktu penelitian 20 April 2021. Alasan kenapa saya memilih Peprustakaan ini untuk
penelitian saya karena perpustakaan ini adalah tempat saya bekerja dan juga perpustakann ini
merupakan perpustakaan terbaik dan juga perpustakaan ini merupakan perpustakaan rujukan untuk
tempat praketk rekan rekan mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Madawat Kab. Sikka untuk
melaksanakan Praktek Peprustakaan.
C. Teknik Pengumpulan Angket.
D. Hasil Penelitian
Berikut ini akan digambarkan secara jelas data yang didapatkan berdasarkan distribusi angket tentang
efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di Perpustakaan Ledalero : Hasil
pengumpulan data efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di Perpustakaan
Ledalero dalam hal tata tertib perpustakaan adalah sebagai berikut :
Tata tertib tentang hari dan jam buka pelayanan yang telah diterapkan oleh perpustakaan Ledalero
Tabel di atas mengindikasikan bahwa sebagian besar (68 %) responden mengapresiasi tata tertib ini.
Terkait dengan kewajiban memiliki kartu keanggotaan, sebagian besar (74%) responden setuju, dan
telah mematuhi aturan yang mewajibkan pemustaka untuk memiliki kartu keanggotaan. Dengan kata lain,
pemustaka tidak dibenarkan menggunakan kartu orang lain pada saat meminjam koleksi perpustakaan.
Tata tertib perpustakaan Ledalero
Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengah (53%) responden telah mengetahui dan pernah
mendapatkan sosialisasi tata tertib dari pihak perpustakaan.
Ada pun tata tertib menunjukkan bahwa sebagian besar (69%) responden telah menaati dan mematuhi
tata tertib peminjaman dan pengembalian buku
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tentang efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung
perpustakaan Ledalero adalah sebagai berikut:
1. Bahwa efektivitas tata tertib perpustakaan terhadap pola perilaku pengunjung di Perpustakaan
Ledalero sebagian besar sudah terlaksana dengan baik.
2. Adapun tata tertib yang sudah sepenuhnya merubah pola perilaku pengguna meliputi aturan
jadwal operasional, perpustakaan, kewajiban memiliki kartu keanggotaan, peminjaman dan
pengembalian buku bagi pengunjung, penerapan sanksi / denda, surat bebas perpustakaan dan
jumlah peminjaman koleksi yang diberlakukan bagi seorang pemustaka.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran yang dapat penulis berikan sebagai berikut :
1. Demikian, diantara yang pola perilakunya belum berubah meskipun telah diberlakukan tata
tertib perpustakaan. Hal ini terlihat dari hasil observasi dimana masih ada pengunjung yang
membawa masuk tas, map, dan sejenisnya, membawa masuk sarung laptop, memakai jaket ke
dalam ruangan, membawa masuk buku pribadi, membawa masuk makanan dan minuman,
menggunakan KTA orang lain, mengeluarkan buku koleksi perpustakaan.
2. Disamping itu masih terdapat beberapa orang pemustaka yang sering ditegur oleh petugas
perpustakaan pada saat jam kunjungan telah habis serta bersuara agak keras di dalam ruangan
perpustakaan saat berdiskusi dengan teman-teman mereka sehingga pemustaka yang lainnya
merasa terganggu.