Anda di halaman 1dari 110

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari
sisi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut
menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran,
termasuk mata pelajaran seni budaya. Seni Budaya yang disajikan dalam
modul ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Seni Budaya sebagai suatu
ilmu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan
berkreasi seni serta mengapresiasikan seni dengan cara mengilustrasikan
pengalaman pribadi, menggali/mengeksploitasi rasa dan melakukan
pengamatan proses, dan teknik berkarya sesuai dengan nilai budaya dan
keindahan yang ada dilingkungan masyarakat.
Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan
perannya yang tak mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan
tersebut terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan
seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”. Pendidikan Seni
Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural.
Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri
secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi,
gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna
pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan,
pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan
secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat
multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan
kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan
mancanegara.
Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang
memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam

1
masyarakat dan budaya yang majemuk. Pendidikan Seni Budaya memiliki
peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan
memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal,
visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan
adversitas (AQ), kreativitas (CQ), spiritual dan moral (SQ). Bidang seni rupa,
musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah
keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas
berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam
pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi.
Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan
teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek seni rupa, seni
musik, seni tari, dan seni teater. Tetapi dalam modul ini hanya terdiri dari seni
rupa, seni musik, dan seni teater. Dengan agama hidup menjadi terarah,
dengan ilmu hidup menjadi mudah dan dengan seni hidup menjadi indah.
Dengan memperhatikan kata bijak yang terahir itu, jelaslah seni budaya
membuat hidup kita menjadi indah, menyukai keindahan yang dampaknya
bagi peminat seni adalah mereka suka pada kedamaian, sehingga hidup bisa
bertoleransi dengan sesamannya. Tapi yang peling jelas dengan seni budaya
ini bisa membuat kita bisa berpikir kreatif.

B. Deskripsi Singkat
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut. 1. Untuk mengembangkan kerja otak sebelah
kanan 2. Untuk menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan 3. Untuk
mensinergikan kerja otak kiri dibantu dengan kerja otak kanan 4. Untuk
mengembangkan multi kecerdasan 5. Memahami konsep dan pentingnya seni
budaya 6. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya 7.
Mengekspresikan kreativitas melalui seni budaya.

2
Modul Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya 2.
Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik, apresiasi karya musik dan 3. Seni teater, mencakup keterampilan
olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur
seni musik, seni tari dan seni peran.
Secara garis besar modul ini terdiri dari 5 bab dengan rincian isi
sebagai berikut. Pada Bab I Pendahuluan : Latar Belakang, Deskripsi Singkat,
Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok dan Sub Materi Pokok. Bab II : Seni
Rupa terdiri dari Materi Pokok 1, Materi Pokok 2. Bab III: Seni Musik terdiri
dari Materi Pokok 3 dan Materi Pokok 4. Bab IV : Seni Rupa terdiri dari
Materi Pokok 5, dan Materi Pokok 6..Bab V Seni Teater terdiri dari Materi
Pokok 7 dan Materi Pokok 8. Bab VI Penutup: Evaluasi Kegiatan Belajar,
Umpan Balik, dan Tindak Lanjut.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Seni Rupa: 1. Memahami unsur, prinsip, teknik dan prosedur
menggambar flora, fauna dan alam benda dengan
berbagai bahan
2. Memahami prinsip dan prosedur menggambar
gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi
ragam hias
3. Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur
berkarya seni lukis dengan berbagai bahan
4. Memahami konsep dan prosedur karya seni patung
dengan beragam media dan teknik
Seni Musik: 1. Memahami prinsip dan prosedur menggambar
gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi
ragam hias

3
2. Memahami konsep dasar ansambel musik
Seni Teater: 1. Memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni
peran sesuai kaidah pementasan drama
2. Memahami teknik menyusun naskah sesuai kaidah
pementasan drama musikal dan atau operet

2. Indikator Keberhasilan
Untuk mencapai penguasaan materi peserta didik diharapkan
mampu Untuk mengembangkan kerja otak sebelah kanan 2. Untuk
menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan 3. Untuk mensinergikan kerja
otak kiri dibantu dengan kerja otak kanan 4. Untuk mengembangkan multi
kecerdasan 5. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya 6.
Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya 7. Mengekspresikan
kreativitas melalui seni budaya.

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


Secara garis besar modul ini berisi 3 aspek seni dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan sebagai berikut:
1. Seni Rupa
a. Materi pokok 1: Unsur, prinsip, teknik dan prosedur menggambar
flora, fauna, dan benda alam
b. Materi pokok 2 : Prinsip dan prosedur menggambar gubahan flora,
fauna, dan geometrik
c. Materi pokok 3 : Unsur, prinsip, teknik , dan prosedur berkarya seni
lukis dengan berbagai bahan
d. Materi pokok 4 : Prosedur berkarya seni patung dengan berbagai bahan
dan teknik
2. Seni Musik
a. Materi pokok 5 : Konsep dasar bernyanyi satu suara (unisono) secara
berkelompok
b. Materi pokok 6 : Musik ansambel sejenis dan campuran
3. Seni Teater
a. Materi pokok 7 : Konsep, teknik, dan prosedur dasar seni peran sesuai
kaidah pementasan drama
b. Materi pokok 8 : Teknik penyusunan naskah sesuai kaidah pementasan
drama musikal dan atau operet

4
BAB II
SENI RUPA (SEMESTER 1)
MATERI POKOK 1

5
A. KOMPETENSI DASAR
3.1.1 Memahami unsur, prinsip, teknik dan prosedur menggambar flora, fauna
dan alam benda dengan berbagai bahan
4.1.1 Menggambar flora, fauna, dan alam benda

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Dengan penguasaan pemahaman unsur, prinsip, teknik dan prosedur
menggambar flora, fauna dan alam benda dengan berbagai bahan diharapkan
peserta didik dapat mendiskripsikan unsur, prinsip, teknik dan prosedur
menggambar flora, fauna dan alam benda dengan berbagai bahan

C. URAIAN MATERI

Seni atau kesenian yaitu ekspresi/ ungkapan perasaan atau gagasan manusia
yang diwujudkan melalui pola kelakuan yang menghasilkan karya yang
bersifat estetis ( indah ) dan bermakna ( berguna ). Seni mempunyai empat
cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Sedangkan seni
rupa sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Menggambar merupakan salah satu jenis dari seni rupa murni.

1. Menggambar
a. Pengertian Menggambar
Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum
manusia mengenal tulisan. Menggambar merupakan aktivitas mental
dan fisik yang dituangkan dalam bentuk goresan tangan, pada media
dua dan tiga dimensi. Dengan menggunakan imajinasi dan perasaan
melalui alat gambar seperti:pensil, bolpoin,krayon, dan alat lain yang
dapat digunakan untuk menulis. Menggambar dapat juga diartikan
sebagai bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan
imajinasi dalam media dua dan tiga dimensi dengan memperhatikan
proporsi, komposisi, keseimbangan, dan gelap terang.

6
b. Objek Menggambar
Objek gambar bisa diambil dari alam seperti flora
(tumbuhan),fauna(hewan),dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat
manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti
batu,air,dan awan.

2. Beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam menggambar flora, fauna ,


benda alam dengan memeperhatikan:
a. Komposisi
Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua bentuk,
yaitu: simetris dan asimetris. Komposisi simetris apabila objek yang
akan digambar memiliki proporsi dan keseimbangan bentuk yang
sama juga disusun sama. Komposisi asimetris jika objek gambar
memiliki proporsi bentuk yang sama, tetapi keseimbangan berbeda,
namun tetap memperhatikan keseimbangan dan keindahan.

Gb.1: Obyek fauna dengan komposisi simetris

7
Gb.2: Obyek flora dengan komposisi simetris

Gb.3: Obyek fauna dengan komposisi Asimetris

c. Teknik
Biasakan sebelum menggambar buatlah sketsa terlebih dahulu agar
gambar memiliki komposisi, proporsi, dan keseimbangan yang baik.
Beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saat menggambar
sebagai berikut:
1) Mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar
2) Mengetahui bagian-bagian dari objek gambar
3) Menyusun atau menyambung bagian per bagian menjadi
gambar yang utuh
4) Memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih atau berwarna
5) Memberi kesan untuk latar belakang.

8
Pertama kali menggambar sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa untuk
memiliki kemiripan bentuk sesuai dengan objek yang digambar.
Kamu harus berlatih dan sabar sampai meng- uasai bentuk dasar
bagian-bagian dari objek yang digambar. Mulailah berlatih dari
bentuk flora, fauna, dan benda buatan manusia yang paling sederhana
dan bisa digambar. Adapun cara menggambar flora, fauna dan benda
alam, sebagai berikut:
1) Cara Menggambar Flora (tumbuhan)
Flora (tumbuhan) memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Setiap
bagian dapat digunakan sebagai objek gambar seperti bentuk
daun, bunga, dan buah. Bagian flora seperti daun, bunga, dan
buah dapat juga digambar terpisah atau digabung menjadi satu
rangkaian. Menggambar flora dapat memberikan pemahaman
tentang keanekaragaman bentuk dan jenis flora yang ada di
sekitarmu sehingga kamu bisa menjaga sekaligus melestarikannya.

1. Gambarlah 2. Tentukan titik 3. Gambarlah 4. Berilah


objek secara pusat bunga dan kelopak arsiran atau
garis besar tempat batang dengancermat warna agar
yang bertemu sesuai dengan lipatan dan
dengan kelopak, arahmelingkar teks- tur
Ini akan bunga gambar
Gb.4: Contoh menggambar bunga mawar

1. G a m b a r l a h bentuk lingk a r 2.Gambar kelopak bunga 3. Berilah war-


a n u n t u k pola bunga sesuaikan dengan bentuk aslinya napadahasil g a m b a r b u-
nga.

9
Gb.4: Contoh menggambar bunga kamboja Jepang

2) Cara Menggambar Fauna


Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbedabeda, ada yang
berkaki empat, seperti sapi, kambing, berkaki dua seperti ayam,
bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di darat. Hewan juga ada
yang bersifat galak dan jinak. Setiap hewan memiliki bentuk
badan yang berbedabeda. Kamu bisa menggambar hewan mulai
dari badannya, kemudian berlanjut kepala, kaki atau cakarnya.
Bentuk- bentuk geometris akan membantu dalam membuat
gambar hewan agar lebih mudah dan tentunya diawali dengan
sketsa.

3. Buatlah gambar 2. Tambahkan 1. Berilah arsiran atau


bentuk oval un- bentuk kerucut warna pada gambar
tuk badan untuk leher, itik.
kepala,danekor.

Gb.5: Contoh cara menggambar itik

3) Cara Menggambar Alam Benda


Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk.
Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda
yang sudah terbentuk dari alam. Alam benda buatan manusia
dapat berupa kendi, piring, mangkuk, gelas, dan beraneka ragam
bentuk lainnya. Alam benda yang terdapat di alam seperti batu,
batang kayu, air, dan juga awan. Pada saat menggambar bentuk,
sebaiknya kamu memperhatikanbeberapa hal berikut ini.

10
a) Proporsi bentuk benda yang akan digambar
b) Komposisi dalam meletakkan benda
c) Cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk
bayangan
d) Penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan
bidang tiga dimensi.
e) Penggunaan latar belakang (background)

1. Gambarlah 2. Buatlah setiap ba- gian 3. Sempurnakan gam-


bentuk silinder menjadi bentuk bar dengan meng-
dan oval cangkir dan piring gunakan arsiran
atau warna

Gb.6: Contoh menggambar piring dan gelas

Gb. 7: Contoh gambar alam benda

d. Alat dan Media Menggambar

Sebagai sarana untuk belajar menggambar, alat dan media memiliki


peran penting serta ada banyak variasi beserta macamnya. Kita bisa

11
menggunakan pensil, pensil warna, bolpoin. Setiap alat dan media
pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Beberapa macam alat dan
media gambar adalah sebagai berikut :

Gb.8: Peralatan menggambar

1) Pensil

Pensil dibedakan menjadi 2 jenis, yakni pensil dengan bertanda


"H" dan dengan bertanda "B". Pensil H ini memiliki sifat yang
keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis.
Sedangkan Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan
untuk membuat garis tebal atau hitam pekat. Pensil H dan Pensil
B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasil.
Pensil H dan Pensil B diberikan tanda angka untuk membedakan
jenisnya. Untuk Pensil B, semakin besar angkanya, maka semakin
lunak sifatnya dan semakin pekat pula hasilnya. Untuk Pensil H,
semakin besar angkanya, maka akan semakin keras sifatnya dan
semakin tipis hasil goresannya.

2) Pensil Warna

Pensil warna memiliki banyak variasi warna yang bisa


menghasilkan warna lembut. Kita bisa menggunakan pensil warna

12
untuk mewarnai gambar dengan cara gradasi, yakni pemberian
warna dari arah gelap yang berlanjut ke arah yang lebih terang,
begitupun sebaliknya.

3) Krayon

Bentuk krayon ada 2 jenis yakni dalam bentuk pensil dan dalam
bentuk batangan. Kedua jenis tersebut ada yang berbahan keras
dan lunak. Krayon yang berbagan lunak tidak begitu banyak
mengandung minyak sehingga bisa dibaurkan dengan
menggunakan tangan. Kesan warna yang dihasilkan dari kedua
jenis krayon ini bisa menimbulkan kesan yang lembut dan cerah.

4) Bolpoin

Selain digunakan untuk menulis, bolpoin juga bisa digunakan


untuk menggambar. Gambar yang dihasilkan memiliki karakter
yang kuat dan umumnya berupa arsiran.

5) Kertas Gambar

Menggambar pada dasarnya adalah membutuhkan kertas berwarna


netral seperti putih, abu-abu atau coklat dan bisa menyerap atau
mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang bisa digunakan
dengan berbagai alat gambar misalnya kertas Padalarang. Pastel
khususnya memerlukan kertas dengan permukaan kasar, seperti
kertas karton.

D. LATIHAN
Buatlah sebuah gambar secara mandiri dengan memilih salah satu obyek
gambar ( flora, fauna, dan alam benda ) dengan komposisi simetris atau
asimetris dan dengan menerapkan teknik dalam menggambar.

13
E. RANGKUMAN

Seni atau kesenian yaitu ekspresi/ ungkapan perasaan atau gagasan manusia
yang diwujudkan melalui pola kelakuan yang menghasilkan karya yang
bersifat estetis ( indah ) dan bermakna ( berguna ). Seni mempunyai empat
cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Sedangkan seni
rupa sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Menggambar merupakan salah satu jenis dari seni rupa murni. Menggambar
merupakan aktivitas mental dan fisik yang dituangkan dalam bentuk goresan
tangan, pada media dua dan tiga dimensi. Dengan menggunakan imajinasi dan
perasaan melalui alat gambar seperti:pensil, bolpoin,krayon, dan alat lain yang
dapat digunakan untuk menulis. Menggambar dapat juga diartikan sebagai
bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi dalam
media dua dan tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi,
keseimbangan, dan gelap terang. Objek gambar bisa diambil dari alam seperti
flora (tumbuhan),fauna(hewan),dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat
manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti batu,air,dan
awan. Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua bentuk,
yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris apabila objek yang akan
digambar memiliki proporsi dan keseimbangan bentuk yang sama juga
disusun sama. Komposisi asimetris jika objek gambar memiliki proporsi
bentuk yang sama, tetapi keseimbangan berbeda, namun tetap
memperhatikan keseimbangan dan keindahan. Biasakan sebelum
menggambar buatlah sketsa terlebih dahulu agar gambar memiliki komposisi,
proporsi, dan keseimbangan yang baik. Beberapa tahapan yang harus
dilakukan pada saat menggambar sebagai berikut: 1) Mengetahui bentuk
dasar dari objek yang akan digambar, 2) Mengetahui bagian-bagian dari
objek gambar, 3) Menyusun atau menyambung bagian per bagian menjadi
gambar yang utuh, 4) Memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih atau
berwarna, 5) Memberi kesan untuk latar belakang. Sebagai sarana untuk
belajar menggambar, alat dan media memiliki peran penting serta ada banyak

14
variasi beserta macamnya. Kita bisa menggunakan pensil, pensil warna,
bolpoin. Setiap alat dan media pasti memiliki karakter yang berbeda-beda.

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Seni atau kesenian yaitu ekspresi/ ungkapan perasaan atau gagasan
manusia yang diwujudkan melalui pola kelakuan yang menghasilkan
karya yang bersifat estetis ( indah ) dan bermakna ( berguna ).
Berdasarkan pengertian seni diatas, kriteria suatu benda disebut karya
seni adalah.....
a. Buatan manusia dan tidak estetis
b. Buatan manusia, estetis, dan bermakna
c. Buatan manusia, estetis dan tidak bermakna
d. Estetis dan tidak bermakna
2. Seni dibagi dalam empat cabang. Seni yang pengungkapannya
diwujudkan dalam media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan
gelap terang dengan menggunakan prinsip- prinsip tertentu adalah
seni…..
a. Rupa
b. Musik
c. Tari
d. Drama
3. Menurut kegunanannya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan. Gambar termasuk dalam karya seni rupa.....

a. Murni
b. Terapan
c. Kriya
d. Kerajinan
4. Suatu bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan imajinasi dengan
mempertimbangkan proporsi ,komposisi , keseimbangan dan gelap
terang disebut.....
a. Melukis

15
b. Menulis
c. Menggambar
d. Memahat
5. Objek gambar dapat diambil dari alam seperti flora
(tumbuhan),fauna(hewan),dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat
manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti
batu,air,dan awan. Obyek gambar yang dapat diambil dari flora antara
lain.....
a. Flora, awan, dan fauna
b. Daun, bunga, dan tangkai
c. Tumbuhan, hewan, dan air
d. Awan, batu, dan air
6. Dalam menggambar flora, fauna, dan benda alam harus memperhatikan
komposisi. Gambar benda di bawah ini memiliki komposisi.....
a. Simetris
b. Asimetris
c. Sama
d. Geometris

7. Jika objek yang digambar memiliki proporsi dan keseimbangan


bentuk yang sama juga disusun sama, termasuk menggambar dengan
komposisi.....
a. Simetris
b. Asimetris
c. Sama
d. Geometris

8. 1. Memberi kesan untuk latar belakang


2. Mengetahui bagian- bagian dari obyek gambar
3. Mengetahui bentuk dasar obyek yang akan digambar
4. Menyusun bagian perbagian oyek gambar
5. Memberi dimensi gelap terang
Tahapan yang harus dilakukan dalam teknik menggambar adalah.....
a. 1,2,3,4, dan 5
b. 3,2,4, 5, dan 1
c. 2,3,4,5, dan1
d. 3,4,2,5, dan 1

16
9. Pensil dibedakan menjadi 2 jenis, yakni pensil dengan bertanda "H" dan
dengan bertanda "B". Pensil yang memiliki sifat keras dan cocok
digunakan untuk membuat garis yang tipis adalah pensil jenis.....
a. H
b. HB
c. B
d. 2B
10. Alat gambar yang sesuai untuk memberi warna dengan cara gradasi
(pemberian warna dari gelap berlanjut ke arah terang atau sebaliknya)
adalah.....
a. Pensil gambar
b. Bolpoin
c. Corcoal
d. Spidol

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian
belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian gunakan
rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan rumus
sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar


Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.

17
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

SENI RUPA
MATERI POKOK 2

A. KOMPETENSI DASAR
3.3.1 Memahami prinsip dan prosedur menggambar gubahan flora, fauna, dan
bentuk geometrik menjadi ragam hias
4.3.1 Menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam
hias

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Dengan penguasaan pemahaman prinsip dan prosedur menggambar gubahan
flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias diharapkan peserta
didik dapat mendiskripsikan pengertian ragam hias, motif ragam hias dan
prosedur menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi
ragam hias

C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Ragam hias
Ragam hias disebut juga ornamen,merupakan salah satu bentuk karya seni
rupa yang sudah berkembang sejak zaman pra sejarah,Ragam hias di
indonesia dipengaruhi beberapa faktor yaitu : lingkungan alam, flora dan

18
fauna serta manusia yang hidup didalamnya. Keinginan untuk menghias
merupakan naluri atau insting manusia. Faktor kepercayaan turut
mendukung perkembangnya ragam hias karena adanya perlambangan di
balik gambar. Ragam hias memiliki makna karena disepakati oleh
masyarakat penggunanya. Menggambar ragam hias dapat dilakukan
dengan cara “Stilasi”(digayakan) yang meliputi penyederhanaan bentuk
dan perubahan bentuk(deformasi)

2. Motif Ragam hias


Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk
flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia) dan bentuk geometris.
Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.

3 Jenis Ragam hias


a. Ragam hias Flora
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di
seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias meliputi motif flora, mudah
dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukuran, kain sulam,
kain tenun, Bordir

GB.1: Ragam hias flora

b. Ragam hias fauna


Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk gambar motif yang
diambil dari hewan tertentu. Hewan sebagai wujud ragam hias pada

19
umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa
hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu,
burung, kadal, gajah, dan ikan. Ragam hias motif fauna telah
mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuka slinya.
Ragam hias fauna dapat dikombinasikan deng an motif flora dengan
bentuk yang digayakan. Motif ragam hias fauna dapat dijumpai pada
hasil karya batik, ukuran, sulaman, anyaman, tenun, kain bordir. Motif
ragam hias daerah di Indonesia banyak
menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut
seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan
kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di
Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.

Gb.2: Ragam hias fauna

c. Ragam hias geometris


Ragam hias geometris merupakan ragam hias yang dikembangkan dari
bentuk-bentuk geometris kemudian digayakan sesuai dengan pembuatnya
gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di daerah jawa, sumatera,
kalimantan, sulawesi dan papua. Ragam bentuk geometris dapat dibuat
dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris kedalam satu motif
ragam hias.

20
Gb.3: Ragam hias geometris

d. Ragam hias figuratif


Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan
mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat
pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat
dilakukan dengan cara menggambar.

Gb.4: Ragam hias figuratif

4. Pola Ragam Hias


Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang.
Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola
ragam hias yang teratur, terukur dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias
geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zigzag, garis
silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang tersebut merupakan pola
geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah
dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tak
beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.

21
5. Teknik Menggambar Ragam Hias
Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari flora, fauna,
manusia, dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar ragam hias, dapat
berupa pengulangan maupun sulur- suluran. Pada saat kamu ingin
menggambar ragam hias ada beberapa aturan yang harus diperhatikan,
sebagai berikut:
a) Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar.
b) Persiapkan alat dan media gambar.
c) Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat.
d) Buatlah sketsa ragam hias yang telah ditentukan.
e) Berilah warna pada gambar ragam hias.

Adapun teknik menggambar ragam hias pada masing- masing obyek adalah
sebagai berikut:
a) Menggambar Ragam Hias Flora (vegetal)
Ragam hias flora dapat kamu lihat di berbagai macam benda atau barang.
Gambar ragam hias flora memiliki bentuk dan pola yang beraneka ragam.
Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam hias flora dengan ciri khasnya
masingmasing. Kamu sekarang bisa menggambar ragam hias dengan
mudah. Kamu bisa menggunakan pola pengulangan maupun sulur-
suluran.Ragam hias dapat diambil dari objek daun tunggal yang kemudian
bisa stilasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitasmu. Menggambar objek
daun tunggal dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai stilasi dari
gambar daun dibawah ini

22
Gb.5: Bentuk daun sirih

(Sumber: Dok. Kemdikbud)


Gb. 6: Pola dasar ragam hias flora

b) Menggambar Ragam Hias Fauna


Bentuk ragam hias fauna memiliki keindahan dan keunikan yang sama
dengan ragam hias flora. Jenis fauna yang biasa diambil sebagai objek
gambar ragam hias, yaitu burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Ragam
hias fauna bisa digabung dengan ragam hias flora atau hanya sejenis saja.
Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut:

23
1) Tentukan jenis fauna yang akan dibuat gambar ragam hiasnya.
2) Buatlah pola gambar ragam hiasnya.
3) Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya.

Gb.7 : Pola dasar ragam hias fauna


c) Menggambar Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris banyak diterapkan di beberapa bagian seperti tepi
kain, jendela, dan pintu rumah. Gambar ragam hias bentuk geometris
terkesan kaku tetapi memiliki nilai keindahan. Kalian dapat menggambar
ragam hias dengan baik apabila mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1) Buatlah pola bidang gambar geometris.
2) Buatlah ukuran pola dari setiap bidang yang akan digambar.
3) Tentukan ragam hias yang akan digambar.
4) Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya.

24
Gb.8: Pola dasar ragam hias geometris

d) Menggambar ragam hias manusia (figuratif)


Ragam hias bentuk manusia sering ditampilkan dalam bentuk yang utuh
seluruh tubuh. Ada beberapa bagian tubuh manusia juga dapat dibuat
gambar ragam hias, seperti kepala yang bagian wajahnya sering menjadi
objek gambar ragam hias berupa topeng. Ragam hias bentuk manusia ini
biasanya mengalami perubahan bentuk baik dengan cara disederhanakan
atau dilebih-lebihkan. Makna dari ragam hias bentuk manusia ini sering
dihubungkan dengan nenek moyang atau berfungsi sebagai penolak bala.

25
Gb.9: Pola dasar ragam hias figuratif

D. LATIHAN

Buatlah sebuah gambar ragam hias dengan memilih salah satu obyek gambar
ragam hias flora, fauna, dan geometris dan buatlah gambar dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Obyek gambar: ragam hias flora, fauna, geometris, dan figuratif.
2. Gambar dibuat pada kertas gambar A3.
3. Gambar dibuat dengan pola yang teratur atau tidak beraturan.
4. Gambar diwarnai dengan menggunakan pensil warna, krayon atau cat air.

E. RANGKUMAN
Ragam hias disebut juga ornamen,merupakan salah satu bentuk karya seni
rupa yang sudah berkembang sejak zaman pra sejarah,Ragam hias di
indonesia dipengaruhi beberapa faktor yaitu : lingkungan alam, flora dan
fauna serta manusia yang hidup didalamnya. Menggambar ragam hias dapat
dilakukan dengan cara “Stilasi”(digayakan) yang meliputi penyederhanaan
bentuk dan perubahan bentuk(deformasi). Ragam hias merupakan karya seni
rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural
(manusia) dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada
media dua dan tiga dimensi. Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau
susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang
ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur dan memiliki
keseimbangan. Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari
flora, fauna, manusia, dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar ragam
hias, dapat berupa pengulangan maupun sulur- suluran. Pada saat kamu ingin
menggambar ragam hias ada beberapa aturan yang harus diperhatikan,
sebagai berikut: a) Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar,

26
b) Persiapkan alat dan media gambar, c) Tentukan ukuran pola gambar yang
akan dibuat, d) Buatlah sketsa ragam hias yang telah ditentukan, dan e)
Berilah warna pada gambar ragam hias.

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Ragam hias disebut juga ornamen. Menggambar ragam hias dapat
dilakukan dengan menggayakan bentuk obyek gambar, yang disebut
dengan.....
a. Deformasi
b. Ragam hias
c. Ornamen
d. Stilasi
2. Dalam menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan merubah bentuk
alam menjadi bentuk baru yang disebut.....
a. Deformasi
b. Ragam hias
c. Ornamen
d. Stilasi
3. Motif ragam hias dapat diambil dari bentuk- bentuk flora, fauna, manusia,
dan geometris. Bentuk ragam hias flora disebut juga.....
a. Vegetal
b. Animal
c. Figural
d. Geometris
4. Bentuk motif ragam hias pada gambar dibawah ini adalah.....
a. Vegetal dan geometris
b. Geometris dan figural
c. Animal dan geometris
d. Figural dan animal

5. Motif ragam hias pada masing- masing daerah berbeda- beda sesuai
dengan alam dan budayanya. Ragam hias pada soal no. 4 berasal dari
daerah.....
a. Jawa Timur
b. Papua
c. Kalimantan

27
d. Sumatra
6. Ragam hias bentuk manusia sering ditampilkan dalam bentuk yang utuh
seluruh tubuh. Dibeberapa daerah ragam hias bentuk manusia dijadikan
sebagai penolak bala. Ragam hias manusia disebut juga bentuk.....
a. Animal
b. Vegetal
c. Figuratif
d. Geometris
7. Bentuk motif ragam hias pada gambar dibawah ini adalah.....
a. Vegetal dan geometris
b. Geometris dan figural
c. Animal dan geometris
d. Figural dan animal

8. Bentuk motif ragam hias pada gambar dibawah ini adalah.....


a. Vegetal
b. Geometris
c. Animal
d. Figural

9. Gambar ragam hias motif parang pada soal no. 8 memiliki komposisi.....
a. Sama
b. Non simetris
c. Asimetris
d. Simetris
10. Motif ragam hias dibawah ini diambil dari bentuk.....

a. Flora
b. Figuratif
c. Fauna
d. Geometris

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar

28
Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

29
BAB III
SENI MUSIK (SEMESTER 2)
MATERI POKOK 3

A. KOMPETENSI DASAR
3.1.1 Memahami konsep dasar bernyanyi satu suara secara berkelompok
dalam bentuk unisono
4.1.1 Menyanyikan lagu dengan satu suara secara berkelompok dalam bentuk
unisono

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Dengan penguasaan pemahaman konsep dasar bernyanyi satu suara secara
berkelompok dalam bentuk unisono diharapkan peserta didik dapat
mendiskripsikan pengertian bernyanyi secara unisono, menyebutkan jenis-
jenis vokal, berlatih teknik vokal, dan teknik pernapasan.

C. URAIAN MATERI
Sudah kita sama-sama ketahui bahwa warisan budaya Indonesia itu
beraneka ragam, salah satu dari budaya tersebut adalah berbagai macam jenis
lagu-lagu daerah yang ada diseluruh Nusantara. Warisan budaya Indonesia
yang diakui oleh UNESCO dan dikelompokkan menjadi, warisan alam, cagar
alam atau situs , dan karya tak benda. Warisan budaya yang telah diakui
antara lain Taman nasional Ujung kulon di banten, tman nasional Komodo di
nusa tenggara timur, taman nasional leuser di aceh, candi Borobudur dan
prambanan, situs manusia purba disangiran, wayang kulit, keris , batik,
angklung, subak dibali, noken dari papua dan tari saman dari aceh.

1. Bernyanyi secara unisono

30
Pengertian bernyanyi unison adalah bernyanyi satu suara seperti
menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya
melodi saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat
dinyanyikan secara unisono.

Gbr.1: Lagu Apuse dari daerah Papua

2. dalam berlatih bernyanyi kita harus mengetahui jenis- jenis vokal pada
manusia. Tujuannya adalah supaya nada-nada yang digunakan sesuai
dengan jangkauan nada penyanyinya. Pembagian jenis suara manusia
ditentukan berdasarkan jangkauan nada yang mampu dicapai. Ada
orang yang dapat mencapai nada-nada tinggi, tetapi ada pula yang

31
hanya mampu menjangkau nada-nada rendah sampai sedang.
Kemampuan manusia menjangkau nada-nada itu disebut sebagai
ambitus. Ambitus anak-anak dan orang dewasa berbeda sehingga suara
anak-anak juga berbeda dengan suara orang dewasa. Berikut pembagian
jenis suara manusia berdasarkan ambitusnya.
a. Anak-anak
Suara anak-anak dibedakan menjadi dua, yaitu suara tinggi dan suara
rendah.
b. Dewasa
Suara orang dewasa dibedakan menurut jenis kelaminnya.
1) Suara perempuan dibedakan menjadi tiga macam, yakni sebagai
berikut:
a) Sopran (tinggi)
Suara sopran adalah jenis suara wanita dengan ambitus tinggi.
Suara sopran mampu menjangkau antara nada C4 sampai G5.
b) Mezosopran (sedang)
Suara mezosopran adalah jenis suara wanita dengan ambitus
sedang. Jangkauan nada suara mezosopran berada antara suara
alto dan sopran, yaitu antara A3 sampai A5.
c) Alto (rendah)
Suara alto merupakan jenis suara wanita dengan ambitus
rendah. Jenis suara ini hanya mampu menjangkau nada F
sampaiD2.
2) Suara orang dewasa pria dibedakan menjadi tiga macam juga,
yaitu sebagai berikut:
a) Tenor (tinggi)
Suara tenor adalah suara pria dewasa dengan rentang ambitus
yang paling tinggi. Nada yang mampu dicapai oleh penyanyi
tenor adalah B sampai G1.

32
b) Bariton (sedang)
Suara bariton adalah jenis suara pria dewasa yang rentang
ambitusnya antara nada A hingga F1.
c) Bas (rendah)
Suara bas adalah suara pria dewasa dengan rentang ambitus
rendah. Suara bas mampu menjangkau rentang nada antara E
dan C1.
3. Teknik vocal
Pada acara-acara pertelevisian, sering kita melihat atau menyaksikan
bagaimana komentar-komentar seorang juri kepada seorang peserta lomba
bernyanyi. Istilah-istilah teknik vocal sering pula kita dengan dari para juri
yang menilai penampilan seorang peserta lomba bernyanyi. Istilah-istilah
itu antara lain adalah sebagai berikut :
a. Teknik pengucapan (Artikulasi)
Yaitu cara pengucapan kata demi kata yang baik dan benar dalam
bernyanyi.
b. Teknik sikap dalam bernyanyi (Phrasering)
Yaitu aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah bernyanyi yang berlaku.
c. Teknik memainkan nada tinggi dan rendah (Intonasi)
adalah tinggi rendahnya suatu nada dalam bernyanyi yang harus
dijangkau dengan tepat atau benar atau tidak fals dalam
menyanyikannya.
4. Teknik Pernapasan
Pernapasan dalam seni vocal memiliki teknik tersendiri yang terbagi
menjadi beberapa bagian utama dalam bernyanyi, teknik pernapasan
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :
a. Pernapasan Dada
Jenis pernapasan dada adalah pendek dan tidak cocok digunakan
dalam seni vocal. Pada pernapasan dada, bagian tubuh yang
mengembang adalah dada, jenis pernapasan ini biasanya dilakukan

33
untuk menghasilkan nada-nada rendah, namun kelemahannya adalah
si penyanyi akan mudah atau cepat kehabisan nafas maka dari itu
teknik ini kurang baik dalam bernyanyi.
b. Pernapasan Perut
Teknik ini dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar
sehingga udara luar dapat masuk, cara ini kurang efektif sebab udara
dengan cepat dapat keluar sehingga dapat membaut paru-paru menjadi
lemah dan cepat letih. Pada pernapasan perut maka bagian yang
mengembang adalah perut dan jenis pernapasan ini dapat
menghasilkan suara yang sangat keras namun tidak begitu baik
digunakan dalam bernyanyi apa lagi untuk mengikuti kompetisi
bernyanyi.
c. Pernapasan Diafraqma
Teknik ini paling baik dan cocok untuk digunakan dalam bernyanyi
sebab pada saat diafraqma menegang atau lurus maka rongga dada dan
rongga perut menjadi longgar, volume menjadi bertambah dan hal
tersebut dpat membuat tekanan berkurang sehingga udara dari luar
dapat masuk kedalam paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat
diatur secara sadar oleh diafraqma dan otot-otot bagian samping kri.
Kenapa dikatakan paling cocok sebab teknik pernapasan ini dapat
mengambil napas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkannya secara
perlahan dan teratur. Teknik ini dapat memungkinkan seorang
penyanyi untuk menghasilkan suara yang murni dengan nafas yang
panjang.

34
Gb.2: Sistem pernapasan manusia
Adapun berlatih vocal dapat dilakukan sembari bernyanyi yaitu dengan
melakukan eksplorasi lagu model dengan kata lain lagu yang sudah
dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen music . lagu model
tersebut dinyanyikan dengan mengubah nada dasar secara berturut-turut
naik dan turun.

D. LATIHAN
Buatlah sebuah kelompok dan lakukan latihan bernyanyi secara unisono
dengan pilihan lagu daerah di bawah ini:

Gb. 3: Lagu Ampar-ampar pisang dari kalimantan selatan

35
Gb.4: Lagu Soleram dari Riau

E. RANGKUMAN
Warisan budaya Indonesia itu beraneka ragam, salah satu dari budaya tersebut
adalah berbagai macam jenis lagu-lagu daerah yang ada diseluruh Nusantara.
Lagu- lagu daerah dapat dinyanyikan secara unisono yaitu bernyanyi satu
suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono
hanya melodi saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat
dinyanyikan secara unisono. Pada acara-acara pertelevisian, sering kita
mendengar istilah-istilah teknik vocal sering pula kita dengan dari para juri
yang menilai penampilan seorang peserta lomba bernyanyi. Istilah-istilah itu
antara lain adalah sebagai berikut : (1) Teknik pengucapan (Artikulasi), (2)
Teknik sikap dalam bernyanyi (Phrasering), (3) Teknik memainkan nada
tinggi dan rendah (Intonasi). Pernapasan dalam seni vocal memiliki teknik
tersendiri yang terbagi menjadi beberapa bagian utama dalam bernyanyi,
teknik pernapasan dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : (1)
pernapasan dada (2) pernapasan perut (3) pernapasan diafraqma. Berlatih
vocal dapat dilakukan sembari bernyanyi yaitu dengan melakukan eksplorasi
lagu model dengan kata lain lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk
mengenal konsep elemen musik .

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Warisan budaya Indonesia itu beraneka ragam, salah satu dari budaya
tersebut adalah berbagai macam jenis lagu-lagu daerah yang ada diseluruh
Nusantara. Lagu apuse berasal dari daerah.....
a. Kalimantan
b. Sumatra
c. Papua
d. Nusa Tenggara Timur

36
2. Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan kapan saja dan oleh
siapa saja, baik perseorangan maupun berkelompok. Menyanyikan sebuah
lagu yang dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan satu suara
disebut.....
a. Ansambel
b. Paduan Suara
c. Accapela
d. Unisono
3. Pada acara pencarian bakat menyanyi sering kita mendengar komentar
dewan juri tentang istilah intonasi. Yang dimaksud intonasi adalah.....
a. Cara pengucapan kata demi kata dengan benar
b. Tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau
c. Aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar
d. Sikap badan yang benar saat menyanyikan lagu
4. Aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah- kaidah yang berlaku disebut.....
a. Artikulasi
b. Phrasering
c. Intonasi
d. Resonansi
5. Dalam bernyanyi kita harus dapat mengucapkan kata demi kata secara
baik dan benar . Pengucapan kata secara baik dan benar dalam teknik
bernyanyi disebut.....
a. Artikulasi
b. Phrasering
c. Intonasi
d. Resonansi
6. Teknik pernafasan dalam berlatih vokal dibedakan dalam tiga kelompok.
Pernapasan yang dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru- paru
bagian atas disebut pernapasan.....
a. Diafragma

37
b. Perut
c. Dada
d. Paru- paru
7. Dalam bernyanyi kita harus dapat mengambil napas sebanyak- banyaknya
dan mengeluarkannya secara perlahan- lahan dan teratur. Pernafasan yang
paling sesuai untuk bernyanyi adalah.....
a. Diafragma
b. Perut
c. Dada
d. Paru- paru
8. Tujuan mengetahui jenis vokal adalah supaya nada-nada yang digunakan
sesuai dengan jangkauan nada seorang penyanyi. Kemampuan manusia
menjangkau nada-nada disebut.....
a. Vokal
b. Ambitus
c. Tenor
d. Intonasi
9. Pembagian jenis suara manusia ditentukan berdasarkan jangkauan nada
yang mampu dicapai. Ada orang yang dapat mencapai nada-nada tinggi,
tetapi ada pula yang hanya mampu menjangkau nada-nada rendah sampai
sedang. Suara tinggi pada laki- laki disebut.....
a. Tenor
b. Bariton
c. Bass
d. Sopran
10. Suara wanita dibedakan menjadi 3 jenis. Suara tinggi wanita dewasa
disebut.....
a. Tenor
b. Mezosopran
c. Alto
d. Sopran

38
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:
Jumlah jawaban benar
Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

39
SENI MUSIK
MATERI POKOK 4

A. KOMPETENSI DASAR
3.4.1 memahami konsep dasar ansambel musik
4.4.1 memainkan ansambel musik sejenis dan campuran

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Dengan penguasaan pemahaman konsep dasar ansambel music diharapkan
siswa dapat mendiskripsikan pengertian musik ansambel, menyebutkan jenis
alat musik berdasarkan sumber bunyinya dan fungsinya dalam pergelaran, serta
siswa mampu memainkan musik ansambel sejenis dan campuran.

C. URAIAN MATERI
1. Pengertian
Musik Ansambel yaitu sajian music yang hanya menggunakan alat music
yang dimainkan secara bersama- sama. Paduan Suara ( acappela ) yaitu
Sajian music yang hanya menggunakan suara manusia secara bersama-

40
sama. Berdasarkan jenis alat music yang dipakai, ada dua macam music
ansambel :
 Ansambel sejenis yaitu permainan music ansambel dengan
mempergunakan satu jenis alat music dalam jumlah banyak.
 Ansambel campuran yaitu permainan music ansambel dengan
mempergunakan alat music melodis, ritmis, dan harmonis yang
dimainkan secara bersamaan.

2. Jenis alat musik


a. Berdasarkan sumber bunyinya
1) Alat music berdawai
Yaitu alat music yang sumber bunyinya berasal dari dawai- dawai
yang dipetik atau digesek. Alat music berdawai ada dua :
 Alat music berdawai yang dipetik, misalnya ; kecapi, siter,
harpa, ukulele,banjo,gitar, mandolin, dan sasando.

Gb 1. Gitar Gb 2. Harpa
 Alat music berdawai yang digesek, misalnya ; rebab, viola,
violin, double bass, dan cello.

Gb 3. Rebab

2) Alat music tiup


Alat music tiup dibedakan menjadi dua:
 Alat music tiup kayu
Alat music tiup yang menghasilkan nada karena getaran
kayu yang dijepit dibibir dan ditiup atau dapat pula karena
udara di dalamnya. Contoh: recorder, suling, piccolo, flute,
oboe, saxophone, dan clarinet.

41
Gr 4: Recorder
 Alat music tiup logam
Alat music tiup yang menghasilkan nada karena getaran
dari bibir yang meniup.
Contoh: trombone, tuba, terompet, dan French horn.

Gb . 5: Trombone Gb. 6: Terumpet

3) Alat music bertuts


Alat music yang memiliki bilahan- bilahan nada dengan getaran
sumber bunyi yang bermacam- macam.
 Dari lidah- lidah, misalnya; pianika dan acordeon

Gb. 7 : Pianika
 Dari dawai, misalnya; piano

Gb. 8: Piano
 Dari pipa- pipa, misalnya; organ

Gb. 9: Organ
4) Alat music perkusi
Yaitu alat music yang sumber bunyinya dari alat itu sendiri jika
dipukul atau dikocok. Alat music perkusi dibedakan menjadi dua:
 Alat music perkusi bernada, yaitu alat music perkusi yang
jika dipukul dapat mengiringi sebuah lagu. Contoh:
timpani, xylophone, glockenspiel, gambang, slentem, saron,
calung, angklung, kolintang, kenong, tifa, dan totobuang.

42
Gb. 9 : Gambang

Gb.10 : Bonang

 Alat music perkusi tidak bernada, yaitu alat music perkusi


yang tidak dapat mengiringi sebuah lagu. Contoh:
castanets, tamborin, maracas, kendang, snare drum, simbal,
rebana, bedug, dan bongo.

Gb.11: Gong Gb.12: Marakas

b. Berdasarkan fungsinya dalam pergelaran


1) Alat music melodis Yaitu alat music yang digunakan untuk
memainkan rangkaian nada- nada atau melodi sebuah lagu.
Misalnya; biola, recorder, dan gitar melodi.
2) Alat music ritmis
Yaitu alat music yang dalam permainannya memberikan irama
( ritme ) tertentu dalam pergelaran music. Hal ini juga
berhubungan dengan ketukan dan irama. Misalnya; Kendang,
gong, tamborin, rebana, dan kelompok drum.
3) Alat music harmonis
Yaitu alat music yang di dalam permainan lebih berperan
sebagai pembawa paduan nada ( akor ). Misalnya; gitar
pengiring, ukulele, dan banjo. Alat music harmonis juga
disebut music soliter yaitu alat music yang mempunyai
fungsi ganda, selain pembawa melodi juga pengiring lagu.

3. Bagian- bagian musik ansambel


a. Prelude

43
Yaitu bagian pendahuluan berbentuk melodi yang dimainkan pada
awal sebelum memasuki lagu.
b. Tema atau isi lagu
Yaitu berupa lagu yang akan disajikan baik menggunakan instrument
atau vocal.
c. Interlude
Yaitu melodi yang terdapat di antara tema, dan pengulangannya
d. Pengulangan Tema
Yaitu tema yang dinyanyikan setelah interlude
e. Postlude
Yaitu bagian penutup dalam music ansambel yang berupa melodi yang
dimainkan setelah pengulangan tema.

D. LATIHAN
Buatlah kelompok masing-masing terdiri dari 5 sampai 6 anak dan lakukan
latihan memainkan alat musik, boleh alat musik sejenis boleh juga alat musik
berlainan jenis (campuran).

E. RANGKUMAN
Musik Ansambel yaitu sajian music yang hanya menggunakan alat music
yang dimainkan secara bersama- sama. Berdasarkan jenis alat music yang
dipakai, ada dua macam music ansambel yaitu ansambel sejenis dan ansambel
campuran. Ansambel sejenis yaitu permainan music ansambel dengan
mempergunakan satu jenis alat music dalam jumlah banyak. Ansambel
campuran yaitu permainan music ansambel dengan mempergunakan alat
music melodis, ritmis, dan harmonis yang dimainkan secara bersamaan.
Berdasarkan sumber bunyinya alat musik dibedakan menjadi 4, antara lain:
alat music berdawai (dipetik dan digesek), alat musik tiup (tiup kayu dan tiup
logam), alat musik bertuts, dan alat musik perkusi ( bernada dan tidak
bernada). Berdasarkan fungsinya dalam pergelaran, alat musik dibedakan
menjadi 3, antara lain: (1) alat musik melodis (2) alat musik ritmis, dan (3)
alat musik harmonis (disebut juga alat musik soliter). Dalam permainannya
pada sebuah lagu musik ansambel dibagi menjadi beberapa bagian, antara
lain: (1) Prelude yaitu bagian pendahuluan berbentuk melodi yang dimainkan
pada awal sebelum memasuki lagu (2) Tema atau isi lagu yaitu berupa lagu
yang akan disajikan baik menggunakan instrument atau vocal (3) Interlude

44
yaitu melodi yang terdapat di antara tema, dan pengulangannya (4)
Pengulangan Tema yaitu tema yang dinyanyikan setelah interlude (5)
Postlude yaitu bagian penutup dalam music ansambel yang berupa melodi
yang dimainkan setelah pengulangan tema.

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Dalam penyajian musik ansambel dapat dilakukan dengan satu jenis alat musik
atau berlainan jenis alat musik. Sajian music yang menggunakan satu jenis
alat musik disebut musik…..
a. Paduan suara
b. Ansambel berlainan jenis
c. Ansambel sejenis
d. Orkes
2. Alat musik dapat debedakan berdasarkan sumber bunyinya. Jenis alat musik
yang sumber bunyinya dari dawai yang dipetik adalah..…
a.Viola b.Cello c.Kecapi d. Rebab
3. Sasando merupakan salah satu jenis alat musik tradisional. Berdasarkan sumber
bunyinya, sasando termasuk alat musik…..
a. Berdawai dipetik c. Perkusi
b. Berdawai digesek d. Bertuts
4. Setiap daerah di seluruh Indonesia memiliki jenis alat musik yang lain dengan
daerah lainnya. Alat music sasando berasal dari daerah…..
a. Jawa b. Kalimantan
b. Sumatra d. Timor
5. Berdasarkan sumber buntinya, kecapi termasuk jenis alat music…..
a. Berdawai dipetik c. Perkusi
b. Berdawai digesek d. Bertuts
6. Gambar alat musik dibawah ini merupakan salah satu alat musik tiup
tradisional yang terbuat dari keong. Alat music dibawah ini disebut…..
a. Seruling
b. Recorder
c. Saluang
d. Sangka

45
7. Alat musik yang sumber bunyinya dari getaran bibir yang meniup disebut…..
a. Alat music bertuts
b. Alat musik tiup logam
c. Alat music tiup kayu
d. Alat music perkusi
8. Jenis alat music dibawah ini yang termasuk alat music tiup kayu, antara
lain…..
a. Seruling, recorder, dan saxophone
b.Terompet, trombone, dan seruling
c.Seruling, recorder, dan terompet
d.Terompet, trombone, dan tuba
9. Selain alat musik tradisional, ada juga alat musik dari luar Indonesia. Gambar
di bawah ini merupakan salah satu alat musik luar Indonesia. Alat music di
bawah ini adalah…..

a. Orgen
b. Piano
c. Pianika
d. Acordion

10. Berdasarkan sumber bunyinya, gambar alat music pada soal no.9 termasuk
dalam jenis alat musik …..
a. Dipetik
b.Tiup
c. Perkusi
d. Bertuts
11. Berdasarka sumber bunyinya, alat musik perkusi dibedakan menjadi dua. Alat
music perkusi yang jika dipukul dapat mengiringi sebuah lagu disebut

46
perkusi…..
a. Pengiring
b. Tidak bernada
c. Berbunyi
d. Bernada
12. Di bawah ini yang termasuk contoh jenis alat music perkusi bernada
adalah…..
a. Bedug, kendang, dan tamborin
b. Gambang, saron, dan kendang
c. Bedung, kendang, dan rebana
d. Gambang, saron , dan kolintang
13. Gambar alat music di bawah ini adalah …..
a. Bonang
b. Kolintang
c. Calung
d. Angklung
14. Alat music pada soal no.13 termasuk alat music perkusi…..
a. Pengiring
b. Tidak bernada
c. Berbunyi
d. Bernada
15. Alat music pada soal no.13 berasal dari daerah…..
a. Kalimantan
b. Sumatra
c. Jawa dan Bali
d. Jawa dan Sumatra

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian

47
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar


Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

48
BAB IV
SENI RUPA (SEMESTER 3)
MATERI POKOK 5

A. KOMPETENSI DASAR
3.1.2 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis
dengan berbagai bahan
4.1.2 Membuat karya seni lukis dengan beragam media dan teknik

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Dengan penguasaan pemahaman tentang unsur, prinsip, teknik, dan prosedur
berkarya seni lukis dengan berbagai bahan diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan tentang unsur, prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis
dengan berbagai bahan

C. URAIAN MATERI
Seni lukis merupakan cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya
diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam
karya dua dimensional adalah garis dan warna. Soedarso Sp (1990: 11) :
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan
datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan
melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sebuah
lukisan harus dapat menterjemahkan apa yang ada dalam obyek, tema atau
gagasan secara representative. Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari
menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas
ini di dasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk
karya seni tersebut.

1. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Melukis dan Bahan yang digunakan


a. Lukisan Tempera

49
Teknik melukis ini sudah dikenal sejak jaman ranaissance. Lukisan
dengan teknik ini dipakai untuk diterapkan di permukaan tembok
atau dinding dan pada jamannya juga sebagai penolak bala seperti
lukisan goa-goa. Cat yang dipakai untuk melukis diaduk dengan
perekat yang biasanya terbuat dari putih telur atau sagu.

b. Lukisan al fresco
Teknik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih basah dengan
ditaburi bahan perekat. Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah
akan melekat sangat kuat sehingga hasil karya bisa dinikmati
berpuluh tahun. Adonan ini harus dibuat dengan takaran yang tepat,
sebab bila terlalu basah akan menyebabkan timbulnya jamur, dan
bila terlalu kering akan menyebabkan pigmen tidak bisa tertempel
kuat. Desain fresko biasanya dibuat pada bagian atas kertas yang
kemudian dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan ditaburi
pigmen gelap yang kemudian membuat pola desain yang persis sama
dengan rancangan semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin
sebelum adonan plester mengering sehingga saat sebagian air diserap
oleh dinding, pigmen yang ada juga ikut terserap dengan kuat.
Lukisan dengan teknik ini yang terkenal adlukisan di istana Vatikan.

c. Lukisan al secco
Hampir sama dengan teknik al fresco, hanya saja teknik al secco
dipakai pada dinding yang sudah kering. Teknik lukisan ini pernah
dibuat oleh Leonardo da Vinci berjudul The Last Super di gereja
Santa Maria di kota Milan Italia.

d. Mozaik
Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan
kaca yang berwarna-warni pada dinding atau yang lain sehingga
membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik

50
ini antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa
juga menggunakan batu yang beraneka warna dan kayu. Mozaik
yang memakai potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebut
intersia. Lukisan intarsia sering pula disebut dengan “Intarsian
Malerei”. Lukisan intersia adalah bentuk lukisan dekoratif yang
menggambarkan karya seni ukiran kayu atau seni tradisional dari
kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intersia muncul pada
Era Biedermeier, sekitar tahun 1815, masa-masa akhir Perang
Napoleon, dan 1848 (akhir masa Revolusi Eropa). Diyakini bahwa
lukisan dekoratif selama periode ini digunakan untuk meniru
furniture yang menggambarkan kemakmuran yang biasanya
bertahtakan ornamen intarsia yang dikerjakan dengan sangat teliti.

e. Lukisan kaca

Lukisan kaca ini pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di


Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Sesuai dengan namanya, teknik
lukisan ini menggunakan kaca. Akan tetapi, tidak hanya kaca, teknik
lukisan kaca juga bisa menggunakan timah, kuningan dan tembaga
sebagai penyambung sampai membentuk lukisan utuh. Lukisan kaca
mencapai masa keemasan pada zaman renaisance sebagai hiasan
pintu dan jendela bangunan besar seperti istana atau tempat ibadah.
Di Indonesia sendiri teknik lukisan kaca awalnya berkembang
sebagai sebuah seni industri rumahan di daerah Cirebon yang
merupakan warisan yang dicontohkan oleh seniman asal Belanda.

51
Gb.1: Lukisan kasa
f. Lukisan cat minyak (plakat)
Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen
warna yang diikat (direkat) dengan media minyak pengikat pigmen
warna dan biasanya dikemas dalam bentuk tube dalam bentuk pasta
berwadah timah sehingga mudah digunakan. Lukisan cat minyak
menggunakan media kanvas, yaitu kain yang telah diberi cat dasar
yang dicampur larutan lem sehingga tidak tembus ke belakang ketika
dipakai melukis. Cara melukis di atas kanvas menggunakan cat
minyak sebenarnya tidaklah rumit, hanya butuh ketelatenan dan
kesabaran supaya hasil yang didapatkan juga optimal. Berikut cara
melukis diatas kanvas

g. Lukisan cat air (Aquarel)


Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan sapuan tipis sehingga
hasilnya transparan. Media yang digunakan untuk bahan cat air
adalah kertas, papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Cat air dibuat
dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan
gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk
menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan.
Kelebihan cat air adalah tidak berbau, mudah dibersihkan, dan cepat
kering.

h. Lukisan acrylic
Adalah lukisan dengan bahan acrylic yang menghasilkan warna
cerah dan menyala. Acrylic terbuat dari plastik berbasis polietilen

52
yang akan mengeras ketika kering. Berbagai macam pigmen
kemudian ditambahkan ke dalam emulsi polimer acrylic untuk
mendapatkan berbagai warna cat yang berbeda. Dengan kata lain, cat
acrylic merupakan cat plastik yang tersedia dalam bentuk pasta dan
dikemas dalam kemasan tube. Lukisan dengan teknik ini biasanya
digunakan untuk berbagai eksperimen pada media seperti sepatu, tas
atau berbagai bahan lainnya.

i. Lukisan batik
Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik
yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam
batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang akan membentuk titik atau
garis bidang serta ruang sebelum menjadi sebuah gambar. Hasil
akhirnya dicelupkan kedalam larutan pewarna.

2. Tema seni rupa


Tema yang sering muncul dalam karya seni rupa adalah hal seputar
manusia dan hubungan dengan dunianya. Tema seni rupa antara lain :
a. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
Diri sendiri dapat dijadikan obyek perwujudan ungkapan cita rasa
keindahan. Contoh: lukisan berjudul “ Potret Diri “ karya Affandi

Gb.2: Lukisan “Potret Diri” karya Affandi

b. Hubungan manusia dengan manusia lain


Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahannya sering
menjadikan orang- orang di sekitarnya sebagai obyek lukisan.
Misalnya: ayah, ibu, teman, saudara dll.
Contoh : Lukisan berjudul “ Ibuku “ karya Affandi
“Gadis Arab” karya Basuki Abdullah

53
Gb.3: Lukisan berjudul”Ibuku” Karya Affandi

c. Hubungan manusia dengan alam sekitar


Alam yang ada di sekitar manusia dapat dijadikan obyek karya seni
rupa. Misalnya: binatang, tumbuh- tumbuhan, persawahan ,
pegunungan, laut dsb.
Contoh: Lukisan berjudul “ Desa Minangkabau “ karya Wakidi
“ Pemandangan” karya Basuki Abdullah
“ Kebun Sayur” karya Dullah

Gb.4 : Lukisan berjudul”Kebun sayur” karya Dullah

d. Hubungan manusia dengan kegiatannya


Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari selalu
melakukan aktivitas atau kegiatan . Ada yang mencangkul di sawah,
menanam padi, memancing ikan, berjualan di pasar dan sebagainya.
Kegiatan manusia dapat dijadikan obyek perwujudan citarasa
keindahan.
Contoh : Lukisan berjudul “ Balinese Market Place “ karya Lim
Wasim
“ Menanam Padi” karya Amorsolo

Gb.5: Lukisan berjudul”Menanam padi” karya Amorsolo

e. Hubungan manusia dengan alam benda

54
Benda di sekitar kita yang bentuknya beraneka ragam dapat dijadikan
obyek karya seni rupa. Misalnya: meja, kursi, almari , keramik dsb.
Contoh : Lukisan berjudul “ Still Life “ karya Paul Cezanne
“ Bunga Anggrek “ karya Otohiko
“ Buah- buahan” karya Anonim

Gb.6 : Lukisan berjudul”Bunga Anggrek” Karya Otohiko

f. Hubungan manusia dengan alam khayal


Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan, imajinasi, atau
khayalan. Khayalan yang ada dalam pikiran manusia sering
diwujudkan melalui karya seni rupa. Misalnya: tokoh kartun, tokoh
pewayangan dsb.
Contoh : Lukisan berjudul “ Burung Surga “ karya Widayat
“Nyai Roro Kidul” karya Basuki Abdullah

Gb.7: Lukisan berjudul “Nyai Roro Kidul” karya Basuki A.

3. Gaya seni rupa


Secara garis besar, gaya karya seni lukis dapat dibedakan menjadi tiga,
Yaitu : gaya tradisional, gaya modern, dan gaya postmodern.
a. Gaya tradisional
Gaya seni lukis tradisional memiliki sifat turun temurun, artinya karya
seni lukis yang diciptakan oleh masyarakat tidak mengalami
perubahan dari masa ke masa. Gaya seni lukis tradisional dapat
dibedakan menjadi :
1) Gaya Primitif

55
Primitif mempunyai ciri sederhana , baik dari segi bentuk maupun
warna . Contoh : patung atau lukisan di dinding / batu orang suku
Asmat di Papua

Gb.8: Lukisan pada dinding gua

2) Gaya Klasik
Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Pada
masa ini karya seni lukis sudah mengalami perubahan gaya dari
sederhana menjadi rumit dan ornamental. Gaya klasik dipengaruhi
oleh budaya India melalui agama Hindu dan Budha.
Contoh : Lukisan Bali Kuno

Gb.9 : lukisan Bali kuno

b. Gaya Modern
Gaya seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah
mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaharuan. Secara umum,
modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan menjadi :
1) Gaya Representatif

Yaitu perwujudan karya seni rupa yang menggambarkan keadaan


yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam. Gaya
yang tergolong representative antara lain :
a) Gaya Romantisme

56
Yaitu gaya atau aliran seni rupa yang menggambarkan cerita
kehidupan manusia atau hewan.Perupa pada aliran ini antara
lain Fransisco Goya ( Spanyol ) dan Turner ( Inggris ).
Contoh : Lukisan berjudul “ Berburu Rusa “ karya Raden Saleh

Gb.10: Lukisan “Berburu Rusa” karya Raden Saleh

b) Gaya Naturalisme
Yaitu gaya atau aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai
dengan keadaan alam atau alami. Perupa pada aliran ini antara
lain Rubens, Claude,Gainsborough, Abdullah Suryosubroto,
Wakidi, Mas Pringadi, dan Basuki Abdullah.
Contoh: Lukisan “ Gunung dan Sawah” karya Abdullah
Suryosubroto
“ Pemandangan “ karya Basuki Abdullah

Gb.11: Lukisan “Pemandangan” karya Basuki Abdullah

c) Gaya Realisme
Yaitu gaya atau aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai
dengan kenyataan hidup. Perupa pada aliran ini antara lain
Trubus, Tarmizi, dan Dullah.
Contoh : Lukisan berjudul “ Penari Bali “ karya Trubus
“ Keluarga Petani “ karya Subanto

57
Gb.12 : Lukisan berjudul”Keluarga petani” karya Subanto

2) Gaya Deformatif
Istilah demormatif berasal dari deformasi yang berarti perubahan
bentuk. Bentuk alam diubah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan bentuk baru, tetapi masih menyerupai bentuk
aslinya.
Gaya seni rupa yang tergolong deformatif, antara lain :
a) Gaya surealisme
Yaitu aliran / gaya seni rupa yang penggambarannya melebih-
lebihkan kenyataan, bahkan ada yang menyebutnya otomatisme
psikis yang murni atau alam mimpi.. perupa mancanegara yang
mempelopori gaya ini adalah Salvador Dali.
Contoh: lukisan berjudul “ Keteguhan Memori “ karya
Salvador Dali

Gb.13: Lukisan “Keteguhan Memori” Salvador Dali

b) Gaya Impressionisme
Yaitu gaya / aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai
dengan kesan saat obyek tersebut dilukis. Gaya ini dipelopori
oleh perupa mancanegara seperti Claude Monet, Paul

58
Cezanne, Georges Seurat, dan Paul Gauguin. Perupa nusantara
yaitu S. Sudjojono.
Contoh: lukisan “Road Near Mont Sainte Victoire 1898-1902
karya Paul Cezanne.

Gb.14 : “Road Near Mont Sainte Victoire 1898-1902”


karya Paul Cezanne.

c) Gaya Ekspresionisme
Yaitu gaya/ aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai
dengan keadaan jiwa perupanya yang spontan pada saat melihat
obyek. Gaya ini dipelopori oleh pelukis Belanda bernama
Vincent van Gogh dan perupa nusantara Affandi.
Contoh : lukisan berjudul “ Adu Ayam di Bali “ karya Affandi

Gb.15 : lukisan berjudul “ Adu Ayam di Bali “


karya Affandi

d) Gaya Kubisme
Yaitu gaya / aliran seni rupa yang penggambarannya berupa
bidang persegi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelopor

59
gaya ini adalah Pablo Picasso ( Spanyol ) dan perupa nusantara
yang mengikuti gaya ini adalah But Mochtar, Mochtar Apin,
Srihadi dan Fajar Sidik.
Contoh : Lukisan karya Pablo Picasso

Gb.16 : Lukisan gaya kubisme

3) Gaya Nonrepresentatif ( abstraksionisme )


Yaitu suatu bentuk yang sukar dikenali. Suatu gaya yang lebih
sederhana bahkan bentuknya sama sekali meninggalkan bentuk
alam. Karya seni rupa abstrak berupa susunan garis, bentuk, dan
warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini dipelopori oleh
perupa mancanegara ( Paul Klee, Piet Mondrin, Wassily
Kandinsky, dan Jackson Pollock ) dan perupa nusantara ( Amry
Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Srihadi ).
Contoh : Lukisan berjudul “ Abstrak “ karya Amri Yahya
“ White Image – 1987 “ karya Achutan
Kudallur

Gb.17 : Lukisan abstrak

c. Gaya Postmodern
Yaitu gaya seni rupa pasca atau sesudah modern. Ciri- ciri gaya
postmodern yaitu merupakan perpaduan antara penyederhanaan

60
bentuk dan sedikit ornamental. Gaya postmodern cenderung tidak
memiliki aturan tertentu.
Contoh : Patung “ New Simbolic In Moder Existence, 1987 “ karya
Vichoke Mukdamanee
“ Maman , 1999 “ karya Louise Bourgeois

D. LATIHAN

Bentuklah sebuah lukisan pada kanvas menggunakan cat ( cat air, acrilik, atau
cat minyak ) dengan memilih salah satu gaya seni lukis selain gaya abstrak

E. RANGKUMAN
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan
datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan
melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Seni lukis
adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan
atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak atau gaya,
teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut. Jenis Lukisan Berdasarkan
Teknik Melukis dan Bahan yang digunakan antara lain : a) Lukisan Tempera
b) Lukisan al fresco c) Lukisan al secco d) Mozaik e) Lukisan kaca
f) Lukisan cat minyak (plakat) g) Lukisan cat air (Aquarel) h) Lukisan
acrylic i) Lukisan batik. Tema yang sering muncul dalam karya seni rupa
adalah hal seputar manusia dan hubungan dengan dunianya. Tema seni rupa
antara lain : a) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri b) Hubungan
manusia dengan manusia lain c) Hubungan manusia dengan alam sekitar d)
Hubungan manusia dengan kegiatannya e) Hubungan manusia dengan alam
benda f) Hubungan manusia dengan alam khayal. Secara garis besar, gaya
karya seni lukis dapat dibedakan menjadi tiga, Yaitu : gaya tradisional

61
( primitif dan klasik) , gaya modern (representatif, deformatif,
nonrepresentatif), dan gaya postmodern.

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Seni lukis merupakan pengembangan dari menggambar yang memiliki
ciri khas tersendiri. Salah satu dasar dari ciri khas melukis adalah tema.
Lukisan berjudul “ Balinese Market Place“ karya Lim Wasim termasuk
karya seni lukis yang bertemakan hubungan manusia dengan….
a. Alam sekitar
b. Alam lingkungan
c. Alam benda
d. Kegiatannya
2. Karya seni lukis di bawah ini yang bertemakan hubungan manusia
dengan alam sekitar yaitu lukisan berjudul..…
a. “ Adu Ayam di Bali “ karya Affandi
b. “ Burung Surga “ karya Widayat
c. “ Ibuku “ karya Affandi
d. “ Gunung dan Sawah “ karya Abdullah Suryosubroto
3. Setiap gaya atau aliran seni lukis memiliki ciri- ciri tersendiri. Gaya
yang bercirikan turun temurun adalah gaya /aliran.....
a. Tradisional
b. Modern
c. Realistis
d. Postmodern
4. Gaya seni lukis tradisional dibedakan menjadi 2, yaitu gaya klasik dan
gaya primitif. Gaya seni lukis klasik memiliki ciri…..
a. Sederhana
b. Penyederhanaan bentuk
c. Ornamental
d. Tidak memiliki aturan tertentu

62
5. Aliran seni lukis yang memiliki ciri sederhana, baik dari segi bentuk
maupun warnanya adalah gaya.....
a. Representatif
b. Klasik
c. Naturalis
d. Primitif
6. Lukisan berjudul “ Penjual Sate “ karya Lee Man Fong pada gambar
dibawah ini bergaya …..
a. Alam sekitar
b. Romantisme
c. Naturalisme
d. Ekspresionisme

7. Secara garis besar gaya seni lukis modern dibedakan menjadi 3, yaitu
gaya representatif, deformatif, dan nonrepresentatif. Gaya deformatif
adalah aliran seni lukis yang .....
a. Sama sekali meninggalkan bentuk alam
b. Penggambarannya sesuai dengan kenyataan
c. Bentuk alam yang dirubah sesuai dengan imajinasi pelukisnya
d. Penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa pelukisnya
8. Gaya realisme termasuk dalam aliran seni lukis …..
a. Representatif
b. Deformatif
c. Non representatif
d. Ekspresionisme
9. Gaya seni rupa yang penggambarannya tentang keindahan alam, seperti
pada karya lukisan berjudul “ Pemandangan” termasuk lukisan
bergaya…..
a. Romantisme

63
b. Ekspresionisme
c. Realisme
d. Naturalisme

10. Gaya seni rupa yang penggambarannya berupa bidang persegi empat
atau bentuk dasarnya kubus seperti pada gambar dibawah ini termasuk
seni rupa beraliran.....

a. Abstrak
b. Kubisme
c. Surealisme
d. Ekpresionisme

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar


Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

64
Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

65
SENI RUPA
MATERI POKOK 6

A. KOMPETENSI DASAR
3.2.2 Memahami konsep dan prosedur karya seni patung dengan beragam
media dan teknik
4.2.2 Membuat karya seni patung dengan beragam media dan teknik

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Dengan penguasaan konsep dan prosedur karya seni patung dengan beragam
media dan teknik diharapkan peserta didik dapat mendiskripsikan pengertian
patung, jenis- jenis patung, dan teknik membuat karya seni patung dengan
beragam media dan teknik.

C. URAIAN MATERI
1. Pengertian patung
Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara
khusus sebagai suatu karya seni. Patung juga dapat diartikan sebagai
bentuk tiruan manusia atau binatang yang cara pembuatannya dipahat
Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan
patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan
selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan
menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama
dari perunggudan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang,
walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga
seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak
terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar,
termasuk kayu, keramik, dan logam. Pada masa lalu patung dijadikan
sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi seiring
dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi
dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena

66
pemberhalaan patung ini terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-
kepercayaan yang politeisme seperti terjadi di Arab sebelum
munculnya agama samawi. Lihat juga arca. Mungkin juga
dalam Hindu kuno di India dan Nusantara, dalam agama Buddha di
Asia, Konghucu, kepercayaan bangsa Mesir kuno dan
bangsa Yunani kuno.

2. Fungsi patung
secara umum fungsi patung berdasarkan tujuan pembuatannya ada 6
macam :
a. Patung religi
Patung religi, selain dari estetika tujuan patung untuk sarana
beribadah, bermakna religius. Patung pada zaman dahulu di buat
untuk kepentingan keagamaan, pada jaman Hindu dan Budha,patung
digunakan untuk menghormati dewa atau mengenang orang- orang
yang diagungkan misalnya raja atau pemimpin mereka.

Gb.1: Patung religi

b. Patung monument
Yaitu untuk memperingati jasa seseorang atau kelompok atau
peristiwa sejarah

67
Gb.2: Patung Pahlawan Revolusi

c. Patung arsitektur
Yaitu patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan

Gb.3: Patung Arsitektur

d. Patung dekorasi
Yaitu patung untuk menghias bangunan atau memperindah bangunan
/ taman

68
Gb.4: Patung dekorasi menghias taman

e. Patung seni
yaitu patung yang dibuat untuk dinukmati keindahan bentuknya

Gb.5: Patung seni

f. Patung kerajinan
yaitu patung hasil karya kerajinan

Gb. 6: Patung kerajinan

69
3. Corak patung
a. Corak imitative
Merupakan tiruan bentuk alam ( manusia, hewan dan tumbuhan )

Gb. 7: Patung imitatif


b. Corak deformatif
Yaitu patung yang bentuknya telah banyak berubah dari tiruan alam.
Bentuk alam diubah menurut gagasan dan imajinasi pematung.

Gb. 8: Patung deformatif


c. Corak nonfigurative ( abstrak )
Yaitu patung yang sudah banyak meninggalkan bentuk alam dalam
perwujudannya ( abstrak ).

Gb.9 : patung abstrak

70
4. Ragam patung
a. Patung dada
Yaitu penampilan karya patung sebatas dada hingga keatas atau
bagian kepala

Gb.10: Patung dada

b. Patung Torso ( patung badan )


Yaitu penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian
badan dari dada, pinggang, sampai panggul

Gb. 11: Patung torso


c. Patung Lengkap
Yaitu penampilan patung lengkap mulai dari anggota badan bagian
atas dan bagian bawah serta kepala

Gb.12: Patung lengkap

71
5. Bahan berkarya patung
a. Bahan Lunak
Antara lain : tanah liat, sabun , plastisin, lilin
b. Bahan Sedang
Antara lain : Kayu waru, kayu mahoni, kayu randu, kayu sengon
c. Bahan keras
Antara lain : semen, batu, gips, besi, perunggu dll

6. Alat
a. Butsir
Alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari bahan kayu dan
kawat.
b. Meja putar
Untuk memudahkan mengontrol bentuk dari berbagai arah
c. Pahat
Pahat untuk kayu disebut pahat ukir, pahat untuk batu disebut betel
d. Palu
Alat pelengkap pahat
e. Cetakan
Untuk mencetak karya patung dari bahan cair
f. Kakatua
Untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat
g. Senduk adonan
Untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka
patung

7. Teknik pembuatan
a. Teknik Membutsir
Yaitu membuat patung dengan cara memijit , menambah, dan
mengurangi bahan yang dibentuk dengan bantuan alat
butsir.Bahan yang digunakan dalam teknik ini adalah tanah liat dan
plastisin.

72
b. Teknik Memahat
Teknik ini hanya bisa melakukan pengurangan bahan . Biasanya
bahan yang dipahat yaitu bahan sedang dan keras seperti kayu dan
batu
c. Teknik mencetak
Teknik mencetak ada dua yaitu cetak tekan dan cetak tuang (cor).
Bahan yang digunakan untuk teknik ini adalah semen, emas,
perak , fiberglass, gibs dan perunggu
d. Teknik konstruksi
Yaitu membuat patung dengan cara menyusun bahan, baik dengan
kerangka ataupun tanpa kerangka. Bahan yang digunakan adalah
semen, bubur kertas, kawat, dan pasir.

D. LATIHAN

Bentuklah sebuah kelompok dan buatlah sebuah patung dekorasi dari bubur
kertas dengan memilih salah satu corak patung.

E. RANGKUMAN
Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus
sebagai suatu karya seni. Patung juga dapat diartikan sebagai bentuk tiruan
manusia atau binatang yang cara pembuatannya dipahat. Orang yang
menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah
untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Pada
masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang
disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka
patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni
belaka. Secara umum fungsi patung berdasarkan tujuan pembuatannya ada 6
macam : a) Patung religi b) Patung monument c) Patung arsitektur d)
Patung dekorasi e) Patung seni f) Patung kerajinan. Corak patung terdiri
dari corak imitative, corak deformatif, dan corak nonfigurative ( abstrak ).

73
Ragam patung terdiri dari patung dada, patung torso ( patung badan ), dan
patung lengkap. Bahan berkarya patung dibedakan menjadi 3 antara lain
bahan lunak ( tanah liat, sabun , plastisin, lilin), bahan sedang ( kayu waru,
kayu mahoni, kayu randu, kayu sengon), dan bahan keras ( semen, batu, gips,
besi, perunggu dll). Teknik pembuatan dibedakan menjadi 4, yaitu 1) teknik
membutsir 2) teknik memahat 3) teknik mencetak, dan 4) teknik konstruksi

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara
khusus sebagai karya seni. Patung juga dapat diartikan sebagai bentuk
tiruan manusia atau binatang yang cara pembuatannya dipahat. Orang
yang menciptakan patung disebut....
a. Pemahat
b. Pengukir
c. Pematung
d. Pelukis
2. Patung diciptakan oleh seniman berdasarkan fungsinya masing- masing.
Patung yang berfungsi untuk sarana beribadah disebut patung …..
a. Religi
b. Monumen
c. Agama
d. Budha
3. Patung pahlawan revolusi dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan
para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara
Republik Indonesia Pancasila dari ancaman ideologi komunis. Patung
para pahlawan revolusi disebut patung …..
a. Pahlawan
b. Monumen
c. Manusia

74
d. Arsitektur
4. Untuk memperindah suatu taman atau bangunan dapat dibuatkan sebuah
patung. Patung yang berfungsi menghias suatu bangunan atau taman
adalah patung…..
a. Arsitektur
b. Seni
c. Kerajinan
d. Dekorasi
5. Berdasarkan coraknya , patung terdiri dari corak imitatif, corak deformatif,
dan corak abstrak. Patung imitatif disebut juga corak…..
a. Tiruan bentuk alam
b. Bentuk alam yang diubah
c. Meninggalkan bentuk alam
d. Bentuk lain dari alam
6. Berdasarkan ragamnya, patung terdiri dari patung dada, patung torso,
dan patung lengkap. Patung yang penampilannya hanya bagian kepala
sampai batas dada disebut patung…..
a. Torso
b. Badan
c. Dada
d. Imitatif
7. Bahan berkarya patung dari bahan lunak antara lain…..
a. Tana liat, plastisin, dan sabun
b. Kayu randu, kayu sengon, dan kayu mahoni
c. Kayu sengon, kayu randu, dan kayu jati
d. Kayu sengon, kayu jati, dan batu
8. Batu dan perunggu termasuk bahan untuk pembuatan patung yang
tergolong bahan…..
a. Lunak
b. Sedang
c. Keras

75
d. Mudah dibentuk
9. Peralatan yang digunakan untuk membuat patung dari bahan cair
adalah…..
a. Pahat
b. Sendok adonan
c. Butsir
d. Cetakan
10. Membuat patung dengan cara memijit, menambah, dan mengurangi
bahan yang dibentuk disebut teknik…..
a. Memahat
b. Konstruksi
c. Mencetak
d. Membutsir

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar


Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

76
Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

BAB V
SENI TEATER (SEMESTER 4)
MATERI POKOK 7

77
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni peran sesuai kaidah
pementasan drama
4.1 meragakan adegan drama musikal dan atau operet sesuai konsep, teknik
dan prosedur seni peran

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Dengan penguasaan pemahaman konsep, teknik dan prosedur dasar seni peran
sesuai kaidah pementasan drama diharapkan siswa dapat mendiskripsikan
tentang konsep, teknik dan prosedur dasar seni peran sesuai kaidah pementasan
drama serta dapat meragakan adegan drama musikal dan atau operet sesuai
konsep, teknik dan prosedur seni peran

C. URAIAN MATERI
Teknik dasar dalam seni peran tentu saja harus diketahui oleh seorang aktor.
Dalam menggambarkan sebuah drama di bidang seni teater, dibutuhkan
karakter yang sesuai dengan cerita yang akan dipentaskan. Salah satu fungsi
teater adalah sebagai media ekspresi. Karena itu sebagai pemain harus dapat
mengekspresikan diri. Belajar pemeranan, seni peran, akting tidak dapat lepas
dari beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur dalam pemeranan dapat
diketahui melalui pembelajaran teori dan praktik dengan materi berupa teknik
pemeranan: olah tubuh, olah suara, dan olah rasa. Pelajaran teknik pemeraan
dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan teknik pemeranan seperti berikut ini:
1. Olah Tubuh
Olah tubuh adalah pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan
agar tubuh memiliki, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh.

78
a. Kekuatan Tubuh
Kekuatan tubuh adalah pelatihan pada tubuh agar memiliki ketahanan
fisik dan pernapasan yang sehat. Pelatihan yang dilakukan saat
pemanasan antara lain berlari beberapa keliling sesuai dengan luas
lapangan atau sesuai dengan luas ruangan (kalau di dalam gedung),
latihan pernapasan, dengan menarik dan membuang udara pernapasan
melalui hidung dengan dada, diagfrahma dan perut kembung kempis
dilanjutkan dengan aktifitas peregangan bagian otot tubuh.

b. Peregangan

Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuh


agar lentur dan mempunyai daya gerak refleks. Pelatihan yang dilakukan
antara lain peregangan mulai dari; mata, mulut, muka, leher, bahu, dada,
pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan, paha, kaki, lutut
kaki, betis, engkel kaki, tumit, dengan cara digerakan-gerakan atas-
bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar-ke dalam atau dengan cara
penguncian dengan 2 X 8 hitungan. Setelah melaksanakan peregangan
latihan dilanjutkan dengan menjaga keseimbangan tubuh.

79
c. Keseimbangan tubuh
Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kita agar dilatih kemampuan
otak dalam menguasai tubuhnya. Tumpuan keseimbangan ini penekanan
pada kekuatan kaki. Kegiatan yang dilakukan yaitu gerakan berdiri
dengan dua kaki, satu kaki, dengan posisi tangan bisa di pinggang atau
lepas seperti terbang. Cara latihannya dengan diam beberapa hitungan,
berdiri atas bawah atau dengan penguncian atau dengan staccato (patah-
patah). Setelah melaksanakan latihan keseimbangan tubuh dilanjutkan
pada olah suara.

2. Olah Suara
Olah suara adalah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang
berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar
kalian memiliki; artikulasi yang jelas, intonasi suara, dinamika suara dan
kekuatan suara.
a. Artikulasi
Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar
apa yang dikatakan menjadi jelas dengan apa yang diterima
pendengarnya. Latihan artikulasi dapat dilakukan dengan cara
pengucapan kata-kata bersuara atau tidak bersuara dengan tempo yang
berbeda-beda untuk membantu pengolahan suara melalui mulut dan
bibir secara diulang dengan pernapasan yang teratur.
b. Intonasi
Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata-
kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau
kesan datar. Latihan dilakukan dengan cara mengucapkan sebuah
kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melaksanakan
tekanan pada salah satu kata yang dianggap penting.
c. Dinamika
Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedang
(wajar) dari sebuah kalimat. Latihan dinamika dapat dilakukan dengan

80
cara mengucapakan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan
cara diulang dan melaksanakan perubahan tempo pengucapan pada
salah satu kata yang dianggap penting.
d. Power / Kekuatan
Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan dari
pengucapan suatu kata atau kalimat. Latihan kekuatan dapat dilakukan
dengan cara pengucapan sebuah kalimat atau dialog yang pendek
dengan cara diulang dan melaksanakan pengucapan terdengar tidaknya
apa yang kalian katakan, tetapi tidak berteriak.

3. Olah Rasa / Sukma

Fungsi latihan olah rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran
rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi.
Selanjutnya pembebesan itu diharapkan membantu sikap perasaan untuk
melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas pemeranan. Adapun materi
latihan yang kalian harus lakukan antara lain:

a. Teknik Konsentrasi
Pada dasarnya ajaran konsentrasi adalah ajaran mengenai penguasaan/
pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita pada apa
yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan.
Unsur -unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan
konsentrasi antara lain: Pembebesan dari pengendalian diri, kejujuran
dan kepasrahan hati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental,
pemusatan pikiran dan perhatian. Latihan dapat kalian lakukan dengan
cara:
1) Latihan mengosongkan pikiran,
2) Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya; lilin yang menyala,
bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, dan harimau.
3) Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal.

81
b. Pengindraan
Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi pada
berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu :
1) Mata, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi pada objek-objek
penglihatan (visual).
2) Hidung, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi pada objek-objek
aroma (penciuman).
3) Telinga, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi pada objek-objek
suara / bunyi (pendengaran).
4) Lidah, berfunsi untuk menangkap dan bereaksi pada rasa (Taste):
manis, asin, pahit, masam dst. (pengecapan).
5) Tubuh, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi pada sentuhan/
rabaan.
Seluruh kemampuan Panca Indra dalam hubungan olah rasa senantiasa
ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai
rangsangan emosi dalam teknik pemeranan.

c. Kepekaan Rasa
Rasa/sukma adalah kekuatan dalam dari pada aktor yang lalu
ditampilkan kepada penonton melalui media-media : mime / mimik (air
muka), gesture (gerak-gerik tubuh), emosi suara (dialog), laku dramatik
dan karakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau
tidak langsung dapat dihadirkan sebab ada dorongan perasaan yang
melatarbelakanginya. Dorongan perasaan itu diantaranya melalui
latihan kepekaan emosi: rasa sedih, rasa takut, rasa marah, rasa
gembira, rasa benci.
d. Imajinasi
Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai
hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan
(metaforik) pada binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah

82
perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif.
Latihan yang dapat dilakukan antara lain:
1) Berimajinasi melaksanakan kegiatan keseharian, seperti : orang
berjumpa (jabat tangan–memeluk), orang berpisah jauh
(melambaikan tangan), dan orang berpapasan (senyum –
membungkuknya badan).
2) Berimajinasi dengan berbuat seolah-olah menirukan gerakan atau
jalan manusia, binatang: orang lumpuh, orang pincang, orang tua,
anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, dan kera.
3) Berimajinasi dengan andai aku menjadi (metaforik): angin, air,
suara, benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, dan burung.

D. LATIHAN
Buatlah kelompok masing-masing terdiri dari 5 sampai 6 anak dan lakukan
latihan olah tubuh, olah rasa, dan olah suara.

E. RANGKUMAN

Teknik dasar dalam seni peran tentu saja harus diketahui oleh seorang aktor.
Unsur-unsur dalam pemeranan dapat diketahui melalui pembelajaran teori dan
praktik dengan materi berupa teknik pemeranan: olah tubuh, olah suara, dan
olah rasa. Olah tubuh adalah pembelajaran praktik melalui pengolahan atau
pelatihan agar tubuh memiliki, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh.
Kekuatan tubuh adalah pelatihan pada tubuh agar memiliki ketahanan fisik dan
pernapasan yang sehat. Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian
otot-otot tubuh agar lentur dan mempunyai daya gerak refleks. Setelah
melaksanakan peregangan latihan dilanjutkan dengan menjaga keseimbangan
tubuh. Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kita agar dilatih kemampuan
otak dalam menguasai tubuhnya. Tumpuan keseimbangan ini penekanan pada
kekuatan kaki. Olah suara adalah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-
elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan
pengucapan agar kalian memiliki; artikulasi yang jelas, intonasi suara,
dinamika suara dan kekuatan suara. Selain olah tubuh dan olah suara seorang

83
pemain juga harus latihan olah rasa. Fungsi latihan olah rasa disisi lain akan
mampu membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang
mengikat dan membatasi. Selanjutnya pembebasan itu diharapkan membantu
sikap perasaan untuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas pemeranan.
Adapun materi latihan yang kalian harus lakukan antara lain: teknik
konsentrasi, pengindraan, kepekaan rasa, dan imajinasi.

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Dalam seni peran atau akting tidak dapat lepas dari beberapa unsur di
dalamnya. Dibawah ini yang tidak termasuk dalam unsur-unsur dalam
teknik pemeranan adalah.....
a. Olah tubuh
b. Olah suara
c. Olah pikir
d. Olah rasa
2. Pada olah tubuh pelatihan dilakukan agar tubuh memiliki, kelenturan
tubuh dan daya refleks tubuh. Latihan pada bagian otot-otot tubuh agar
lentur dan mempunyai daya gerak reflex merupakan latihan .....
a. Peregangan
b. Keseimbangan tubuh
c. Kekuatan tubuh
d. Pemanasan
3. Pelatihan yang dilakukan saat pemanasan antara lain berlari beberapa
keliling sesuai dengan luas lapangan atau sesuai dengan luas ruangan
(kalau di dalam gedung), latihan pernapasan, dengan menarik dan
membuang udara pernapasan melalui hidung dengan dada, diagfrahma
dan perut kembung kempis dilanjutkan dengan aktifitas peregangan
bagian otot tubuh. Hal ini dilakukan agar tubuh.....
a. Memiliki kekuatan
b. Menjadi lentur
c. Memiliki keseimbangan

84
d. Menjadi menarik
4. Olah suara adalah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang
berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan .
Kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar apa yang dikatakan menjadi
jelas dengan apa yang diterima pendengarnya disebut.....
a. Artikulasi
b. Intonasi
c. Dinamika
d. Power suara
5. Latihan cara mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek
dengan cara diulang dan memberikan tekanan pada salah satu kata yang
dianggap penting agar pengucapannya tidak monoton atau kesan datar
disebut.....
a. Artikulasi
b. Intonasi
c. Dinamika
d. Power suara
6. Fungsi latihan yang mampu membangun kejujuran rohani dan
pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi adalah.....
a. Olah tubuh
b. Olah sukma/ rasa
c. Olah pikir
d. Olah raga
7. Latihan mengosongkan pikiran, pemusatan pikiran pada suatu objek, dan
pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal termasuk dalam
teknik.....
a. Kepekaan rasa
b. Konsentrasi
c. Pengindraan
d. Imajinasi

85
8 Dalam olah rasa terdapat latihan kemampuan peralatan tubuh dalam
merespon atau bereaksi pada berbagai hal yang disebut dengan latihan.....
a. Kepekaan rasa
b. Konsentrasi
c. Pengindraan
d. Imajinasi
9. Kekuatan dalam dari seorang aktor yang lalu ditampilkan kepada
penonton melalui media-media : mime / mimik (air muka), gesture
(gerak-gerik tubuh), emosi suara (dialog), laku dramatik dan karakter
atau perwatakan disebut.....
a. Kepekaan rasa
b. Konsentrasi
c. Pengindraan
d. Imajinasi
10. Kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan
ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan (metaforik) pada
binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah perenungan mendalam
yang mampu menghadirkan khayalan positif disebut.....
a. Kepekaan rasa
b. Konsentrasi
c. Pengindraan
d. Imajinasi

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar


Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal

86
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

MATERI POKOK 8
SENI TEATER

A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami teknik menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama
musikal dan atau operet
4.2 Menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau
operet

B. INDIKATOR KEBERHASILAN

87
Dengan penguasaan pemahaman teknik menyusun naskah sesuai kaidah
pementasan drama musikal dan atau operet diharapkan siswa dapat Menyusun
naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau operet

C. URAIAN MATERI
1. Lakon Lakon
Naskah lakon atau cerita atau biasa disebut skenario adalah instansi
pertama yang berperan sebelum sampai ke tangan para sutradara dan para
pemeran. Naskah lakon bisa berdiri sendiri sebagai bacaan berupa buku
cerita atai karya sastra. Naskah lakon merupakan penuangan dari ide cerita
ke dalam alur cerita dan susunan lakon. Seorang penulis lakon dalam proses
berkarya biasanya bertolak dari tema cerita. Tema itu disusun jadi sebuah
cerita yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang memiliki alur yang jelas,
dengan ukuran dan panjang yang diperhitungkan menurut kebutuhan sebuah
pertunjukan. Meskipun sebuah naskah lakon bisa ditulis sekehendak penulis
lakon atau cerita tetapi harus memperhitungkan atau berpegang pada asas
kesatuan (unity).
Naskah lakon sebagaimana karya sastra lain, pada dasarnya mempunyai
struktur yang jelas, yaitu tema (dasar pemikiran ataugagasan, ide penulis
untuk disampaikan kepada penonton), plot (kejadian atau peristiwa yang
saling mengkait), setting (latar tempat, waktu dan suasana cerita), dan tokoh
(peran yang terlibat dalam kejadian-kejadian dalam lakon). Akan tetapi,
naskah lakon yang khusus dipersiapkan pertama kali di rumuskan oleh
Aristoteles yang membagi menjadi lima bagian besar, yaitu eksposisi
(pemaparan), komplikasi, klimaks, anti klimaks atau resolusi, dan konklusi
(catastrope). Kelima bagian tersebut pada perkembangan kemudian tidak
diterapkan secara kaku, tetapi lebih bersifat fungsionalistik. Struktur lakon
yang lebih sederhana terdiri dari pemaparan, konflik dan penyelesaian.

2. Tema

88
Gagasan cerita atau ide cerita yang menjadi dasar atau inti cerita yang
hendak dituliskan oleh seorang penulis cerita. Banyak yang menyebutkan
bahwa ide atau gagasan itu sebagai tema. Ide cerita bisa darimana saja dan
kapanpun bisa muncul dalam pikiran penulis cerita. Ide cerita atau gagasan
cerita tidak perlu dicari kemana-mana, ide cerita banyak tersebar di
lingkungan, asal kita bisa menangkap dan mengolahnya. Metode atau cara
yang dilakukan untuk untuk mendapatkan ide atau gagasan cerita adalah
dengan mengamati semua hal yang ada disekitar kita. Proses pengamatan ini
akan memunculkan kesadaran dalam diri dan pikiran kita.
Tema bisa juga disebut muatan intelektual dalam sebuah permainan,
ini mungkin bisa diuraikan sebagai keseluruhan pernyataan dalam sebuah
permainan : topik, ide utama atau pesan, mungkin juga sebuah keadaan
(Robert Cohen, 1983. hal.54). Adhy Asmara (1979, hal. 65) menyebut tema
sebagai premis yaitu rumusan intisari cerita sebagai landasan ideal dalam
menentukan arah tujuan cerita. Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan
bahwa tema adalah ide dasar, gagasan atau pesan yang ada dalam naskah
lakon dan ini menentukan arah jalannya cerita.

3. Plot
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan
seksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui perumitan (penggawatan
atau komplikasi) kearah klimaks dan selesaian. Rikrik El Saptaria (2006.
hal.47) mengemukakan plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa
yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan hukum sebab akibat. Plot
disusun oleh pengarang dengan tujuan untuk mengungkapkan buah
pikirannya yang secara khas. Pengungkapan ini lewat jalinan peristiwa yang
baik sehingga menciptakan dan mampu menggerakkan alur cerita itu
sendiri. Ada sebagian orang menyebut plot sebagai kerangka cerita, karena
terdiri dari peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dalam cerita.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita akan membuat suatu rangkaian
peristiwa dan menjalankan gerak cerita sampai akhir cerita.Peristiwa-

89
peristiwa itu terjadi karena sebab akibat. Peristiwa yang satu adalah akibat
atau sebab dari pertistiwa yang lain. Kerangka cerita yang paling sederhana
hanya terdiri dari pemaparan, konflik, dan penyelesaian atau awal, tengah
dan akhir. Pemaparan atau awal, biasanya hanya berisi penjelasan atau
perkenalan peran-peran yang ada dalam cerita tersebut, lokasi atau tempat
kejadian peristiwa cerita, waktu peristiwa itu berlangsung. Bagian awal atau
pemaparan ini terkadang sudah memunculkan masalah yang dihadapi oleh
peran-peran yang ada, dan bagaimana mencari cara menyelesaikan masalah
tersebut.
Bagian tengah atau konflik berisi kejadian- kejadian yang saling terkait
dan menjadi masalah pokok yang disosrkan pada penonton.Masalah-
masalah ini membutuhkan penyelesaian atau jawaban untuk
menyelesaikannya. Peristiwa-peristiwa pada bagian tengah ini seharusnya
dibuat semenarik mungkin sehingga membentuk jalinan peristiwa yang
indah. Pada bagian ini juga terjadi rintangan-rintangan yang harus dihadapi
dan diselesaikan oleh peran protagonis serta perlawanan yang dilakukan
oleh peran antagonis. Keinginan-keinginan peran protagonis dihalang-
halangi bahkan digagalkan oleh peran antagonis. Saling menyerang dan
menghalangi antar peran inilah yang menarik pada bagian tengah atau
konflik.
Bagian akhir cerita berisi penyelesaian cerita, dimana semua
pertanyaan-pertanyaan dan masalah menemukan jawaban dan penyelesaian.
Pertanyaan-pertanyaan penonton terhadap jalannya cerita juga terjawab dan
penonton diharapkan mendapat pelajaran dan pencerahan dari cerita yang
disajikan tersebut. Pada bagian akhir ini tidak perlu disimpulkan atau
diinformasikan penyelesaian cerita itu kepada penonton. Biarkan saja
penonton mendapatkan jawabannya sendiri dan merenungkan apa yang
sudah dilihat dan didengar.

4. Latar Cerita/ Setting

90
Menuliskan latar cerita adalah menuliskan gambaran situasi tempat
kejadian, gambaran tempat kejadian dan waktu terjadinya peristiwa yang
hendak ditulis menjadi latar cerita. Situasi, tempat dan waktu yang menjadi
latar cerita itu bisa hasil dari imajinasi, tetapi bisa juga hasil observasi dan
eksplorasi dalam kehidupan keseharian. Observasi bisa dilakuan dengan
mengamati sebuah lingkungan keseharian yang bisa mendukung hasil
rancangan. Hasil pengamatan itu kemudian ditulis secara detail sesuai
dengan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dibaui. Proses observasi ini
sekaligus mengeksplorasi tempatnya. Tempat itu bisa tempat sepi, ramai,
bising, situasi yang sibuk, mencekam, kotor dan bau. Semua itu hasil
observasi dan eksplorasi itu dicatat dan itu bisa menjadi bahan latar cerita
yang sedang dituliskan.
Pengambaran latar cerita ini akan berbeda-beda setiap orang, karena
sudut pandang yang digunakan juga berbeda. Selain itu juga sangat
dipengaruhi oleh kepekaan atau sensitifitas jiwa penulis. Misalnya ketika
mengamati sebuah taman sudut kota, orang bisa menuliskan segalanya apa
yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dibaui. Tetapi bagi sebagian
orang lain, mungkin bisa juga menuliskan apa yang dirasakan, dan itu akan
mempengaruhi hasil pengamatannya. Untuk mempersiapkan latar cerita,
maka tuliskan dan deskripsikan sebanyak mungkin hasil pengamatan dan
eksplorasi dari beberapa tempat. Jangan hanya menuliskan suasana dan
tempat itu dalam satu kata, karena akan memunculkan tafsir yang berbeda.

5. Tokoh Cerita
Peran adalah makluk hidup yang memiliki hidup dan kehidupan dalam
dunia lakon hasil dari imajinasi seorang penulis. Peran itu harus hidup,
dalam artian memiliki dimensi kehidupan atau memiliki karakter. Karakter
itu bisa jahat, baik, bodoh, jenius, kaya, miskin dan lain-lain. Tugas seorang
penulis lakon adalah mendiskripsi secara ringkas peranperan tersebut.

91
Karena peran itu hidup, maka perlu dijelaskan identitas jabatannya dan sisi
kejiwaanya. Hal ini penting sebagai gambaran awal bagi seorang calon
pemeran ketika hendak memainkan peran tersebut. Untuk mencari
gambaran peran yang hendak ditulis, seorang penulis lakon bisa melakukan
observasi, baik dari kehidupan keseharian atau yang ada di lingkungan
sekitarnya, maupun dari kenangan yang pernah dialaminya. Lakukan
observasi dan tulis secara detail peran tersebut. Susun semua peran tersebut
dalam satu susunan peran yang akan mengisi kehidupan dunia lakon. Detail
yang harus dideskripsikan ialah ada dan bagaimana tokoh mengenakan
pakaian, bersamaan dengan itu juga bagaimana profil kepribadian tokoh
dengan mengacu kepada sejarah singkat kehidupannya.
Langkah selanjutnya adalah meletakan peran yang telah ditulis dan
dideskripsikan tersebut kedalam latar cerita yang telah dibuat. Peran ditulis
secara sederhana dan spesifik, misalnya seorang bapak sebagai guru yang
dibenci siswanya. Penjelasan yang lebih detail bisa dimasukkan dalam
dialog yang akan diucapkan oleh peran-peran yang ada dalam lakon
tersebut.
Buatlah peran tersebut menjadi hidup, dengan membuatnya bicara atau
beraksi. Membuat peran bicara bisa dilakukan dengan mempertemukan dua
peran atau lebih dalam suatu suasana dan masalah yang telah dirancang.
Buatlah konflik antar peran dan konflik itu bisa sangat sederhana bisa juga
konflik yang sangat rumit. Konflik sederhana bisa karena adanya
kesalahpahaman yang berakhir dengan kerumitan dan penyelesaian. Peran
bisa hidup karena penulis menciptakan rintangan- rintangan terhadap
keinginan peran tersebut. Dengan adanya rintangan, peran tersebut akan
menciptakan dan mencari taktik yang dirasakan kongkret atau bisa
dilakukan, juga akan menciptakan dialog yang wajar.

1. Latihan Menulis Struktur Cerita


a. Menentukan Tema
1) Baca cerita yang ada, kemudian tentukan temanya.

92
2) Diskusikan tema tersebut dengan teman-temanmu.
3) Coba temanmu membaca cerita yang berbeda dan tentukan tema
dari masing-masing cerita tersebut.
4) Pilihlah salah satu tema dari berbagai macam tema yang telah
kamu tentukan dengan kelompok tersebut.
5) Beri alasan kenapa kamu dan teman-teman diskusimu memilih
tema tersebut.
b. Menentukan Plot atau Kerangka
1) Buatlah plot cerita atau peristiwa dalam sebuah cerita sesuai
dengan waktu, tempat, dan tokoh- tokohnya ( misalnya; plot 1.
sekelompok siswa pada sela waktu jam pelajaran
sekolahberunding hendak bertamasyah ke gunung. Plot 2.
Sekelompok siswa sedang dalam perjalanan tamasyah ke
gunung dan sedang istirahat, karena kelelahan. Plot 3.
Sekelompok siswa diganggu oleh sekelompok monyet yang
nakal, sehingga siswa-siswa tersebut marah tapi ketakutan.
Salah satu siswa mempunyai ide, bagaimana caranya mengerjai
monyet- monyet yang nakal tersebut. Plot 4. Monyet-monyet
yang telah dikerjai itu datang pada raja monyet dan melaporkan
bahwa mereka telah diganggu oleh manusia. Monyet-monyet ini
membuat laporan palsu pada raja monyet. Plot 5. Semua siswa
merasa senang karena telah bisa mengerjai monyet- monyet
tersebut, tetapi hari sudah sangat sore sehingga harus membuat
tenda untuk menginap. Plot 6. Sekelompok siswa yang sedang
berkumpul dan bercerita, kemudian didatangi raja monyet yang
telah dikerjai tadi. Raja monyet tersebut tidak terima karena
anak buahnya dikerjai, maka berdebatlah sekelompok siswa
tersebut dengan raja monyet, sampai raja monyet tersebut tahu
bahwa anak buahnya yang nakal. Plot 7. Sekelompok siswa
pulang lagi dengan membawa pengalaman tamasyah yang

93
berharga bagaimana manusia seharusnya hidup berdampingan
dan saling menghormati, meski dengan hewan).
2) Buatlah plot-plot cerita yang banyak sesuai dengan tema cerita
yang telah ditentukan
3) Tuliskan plot-plot cerita tersebut, kemudian diskusikan dengan
teman-temanmu untuk mendapatkan masukan.
4) Tulis kembali plot-plot cerita yang telah mendapat masukan
tersebut untuk dijadikan cerita yang akan dipentaskan.
c. Menentukan Latar atau Setting
1) Tentukan setting atau latar cerita yang telah kamu buat (Misanya;
ruang kelas, siang hari,hutan, sore hari, atau hutan malam hari)
2) Sebutkan secara detail setting atau latar cerita tersebut (misalnya;
ruang kelas dengan bangku panjang seperti ruang kelas tahun
1980 dengan dinding putih dan banyak gambar pahlawannya).
3) Tuliskan setting atau latar cerita sebanyak mungkin sesuai dengan
cerita yang kamu tuliskan.
d. Menentukan Tokoh-Tokoh
1) Tentukan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut dan beri
nama tokoh-tokoh tersebut. Jangan beri nama tokoh- tokoh yang
ada dalam ceritamu dengan nama sesuai ciri fisik tokoh
(misalnya; si pincang, si bisu, si bodoh)
2) Deskripsikan tokoh-tokoh tersebut sesuai dengan ciri-ciri fisik,
kedudukan dalam masyarakat dan bagaimana ciri psikologinya
( misalnya; rahma, seorang pelajar kelas 9, anak tukang sampah,
periang dan pandai, suka meneliti, kakinya mengalami cacat
sejak bayi, dan lain-lain).
3) Tokoh-tokoh dalam cerita tidak harus manusia, tetapi bias
juga hewan atau tumbuhan.
4) Tokoh-tokoh yang bukan manusia, tetapi berperilaku seperti
manusia sangat dibolehkan dalam cerita.

94
2. Latihan Menulis Cerita
a. Pemaparan
Pemaparan ini berisi tentang keterangan-keterangan tokoh, masalah,
tempat, waktu atau pengantar situasi awal lakon. Pada bagian
pemaparan ini juga mulai ditampil bagian-bagian yang mengarah pada
terwujudnya tema. Bagian-bagian itu dibungkus sedemikian rupa
sehingga tidak nampak dengan jelas, tetapi penonton atau pembaca
sudah bisa memperkirakan arah dan keseluruhan kejadian dalam lakon.
Dalam penyusunan pemaparan kalau bisa sudah mengandung konflik
yang terjadi tetapi masih dalam keseimbangan lakon.
b. Penggawatan
Pada bagian penggawatan ini, dituliskan masalah dalam pemaparan
sudah mulai terganggu oleh adanya bibit-bibit masalah dan
kepentingan. Bibit masalah ini akibat dari pemikiran-pemikiran-
pemikiran peran atau aksi peran terhadap keinginannya. Untuk pertama
kalinya, peran antagonis bertemu dengan peran protagonis membangun
antar peran tersebut. konflik ini dibangun dan dijalin dalam peristiwa
yang semakin gawat sampai mencapai klimaks. Jadi bagian
penggawatan inilah sebenarnya tubuh atau bagian yang paling penting
dari lakon, karena kalau bagian penggawatan ini lemah, maka lakon
secara keseluruhan akan terasa lemah.
c. Klimaks
Selama ini ada pemikiran yang sedikit keliru, bahwa klimaks adalah
puncak dari ketegangan lakon. Padahal klimaks adalah titik paling
ujung dari perselisihan atau konflik antar peran protagonis dan peran
antagonis. Ketika pada titik ini, konflik ini sudah tidak bisa lagi dibuat
rumit lagidan konflik itu harus di akhiri. Dengan berakhirnya konflik
maka akan ada pihakyang dikalahkan atau dihancurkan, dan pihak mana
yang harus dikalahkan, tergantung
dari konsep dan visi seorang penulis lakon.
d. Peleraian

95
Bagian peleraian ini berisi tentang alternatif-alternatif jawaban dari
permasalahan sampai terjadinya konflik antar peran antagonis dan peran
protagonis. Bentuk alternatif jawaban ini tidak boleh di wujudkan
secara nyata atau terbaca dengan mudah. Kalau alternatif jawaban ini
dibuat secara nyata dan tiba-tiba, maka akan melemahkan klimaks yang
telah dibuat. Bagian peleraian ini juga tidak boleh dibuat bertele-tele
atau kesannya dipanjang-panjangkan, karena akan membuat penonton
menjadi jemu. Peleraian juga tidak boleh dibuat tergesa-gesa, karena
akan membuat klimaks yang telah dibuat tidak berarti. Peleraian ini
seharusnya disusun dengan cermat dan tidak mengurangi ketercekaman
yang terjadi pada klimaks, tetapi lama kelamaan semakin menurun.
e. Penyelesaian
Penyelesaian ini berisi tentang jawaban-jawaban yang menjadi
permasalahan antara peran protagonis dan antagonis. Fungsi dari
peleraian adalah untuk mengembalikan keadaan seperti awal cerita
lakon, karena segala persoalan sudah terjawab. Penyelesaian juga
merupakan bagian akhir dari cerita lakon.

D. LATIHAN
Buatlah sebuah skenario drama opera/ musikal secara mandiri, tema bisa dari
pengalaman pribadi atau mengambil dari cerita novel.

E. RANGKUMAN

Naskah lakon merupakan penuangan dari ide cerita ke dalam alur cerita dan
susunan lakon. Seorang penulis lakon dalam proses berkarya biasanya
bertolak dari tema cerita. Tema itu disusun jadi sebuah cerita yang terdiri dari
peristiwa-peristiwa yang memiliki alur yang jelas, dengan ukuran dan
panjang yang diperhitungkan menurut kebutuhan sebuah pertunjukan.
Meskipun sebuah naskah lakon bisa ditulis sekehendak penulis lakon atau
cerita tetapi harus memperhitungkan atau berpegang pada asas kesatuan
(unity). Naskah lakon sebagaimana karya sastra lain, pada dasarnya
mempunyai struktur yang jelas, yaitu tema (dasar pemikiran ataugagasan, ide

96
penulis untuk disampaikan kepada penonton), plot (kejadian atau peristiwa
yang saling mengkait), setting (latar tempat, waktu dan suasana cerita), dan
tokoh (peran yang terlibat dalam kejadian-kejadian dalam lakon). Akan tetapi,
naskah lakon yang khusus dipersiapkan pertama kali di rumuskan oleh
Aristoteles yang membagi menjadi lima bagian besar, yaitu eksposisi
(pemaparan), komplikasi, klimaks, anti klimaks atau resolusi, dan konklusi
(catastrope). Kelima bagian tersebut pada perkembangan kemudian tidak
diterapkan secara kaku, tetapi lebih bersifat fungsionalistik. Struktur lakon
yang lebih sederhana terdiri dari pemaparan, konflik dan penyelesaian.

F. EVALUASI MATERI POKOK


Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara menyilang salah
satu jawaban.
1. Teater dalam pengertiannya dapat dibedakan dalam dua cara yaitu dalam
pengertian sempit dan pengertian luas. Dalam pengertian luas teater
adalah.....
a. Kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas,
disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang
tertulis
b. Hasil kreatifitas yang dipertontonkan
c. Segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak, misalnya
wayang orang dan ludruk
d. Karya seseorang yang dipertontonkan
2. Teater merupakan salah satu karya seni yang di dalamnya mencakup
seni.....
a. Rupa dan gerak
b. Gerak dan suara
c. Suara dan ekspresi
d. Rupa, gerak, suara, dan sastra
3. Secara umum teater Indonesia terbagi menjadi teater tradisional, klasik,
transisi, dan modern. Teater yang biasanya dipertunjukkan secara
improvisasi (tanpa naskah) dan bisa dipentaskan di sembarang tempat
adalah teater.....
a. Tradisional
b. Klasik
c. Transisi
d. Modern
4. Salah satu ciri utama dari teater modern Indonesia adalah.....
a. Tempat pementasan disembarang tempat
b. Menggunakan naskah tertulis

97
c. Menceritakan tentang kehidupan kerajaan masa lalu
d. Teater modern tidak ada sutradara
5. Opera merupakan sebuah penampilan drama yang diiringi musik dan
dialognya dinyanyikan yang terkenal di mancanegara. Opera peking
berasal dari negara....
a. Cina
b. Jepang
c. Thailand
d. Eropa
6. Bentuk teater nusantara yang isi ceritanya penuh dengan canda dan
diakhiri dengan kegembiraan disebut drama…..
a. Komedi
b. Tragedi
c. Tragikomedi
d. Konflik
7. Peran utama yang menjadi lawan atau penentang dalam sebuah drama
sehingga muncul konflik adalah peran…..
a. Protagonis
b. Antagonis
c. Tritagonis
d. Pembantu
8. Gagasan cerita atau ide cerita yang menjadi dasar atau inti cerita yang
hendak dituliskan oleh seorang penulis cerita disebut.....
a. Lakon
b. Plot
c. Alur cerita
d. Tema
9. Penulisan gambaran situasi tempat kejadian, gambaran tempat kejadian
dan waktu terjadinya peristiwa yang hendak ditulis menjadi latar cerita
disebut.....
a. Plot
b. Setting
c. Alur cerita
d. Lakon
10. Titik paling ujung dari perselisihan atau konflik antar peran protagonis
dan peran antagonis disebut.....
a. Pemaparan
b. Klimaks
c. Penyelesaian
d. Penggawatan

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian

98
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar


Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.
Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian
dianjurkan membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat
dalama daftar pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi
dengan peserta didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok
diharapkan pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

99
BAB VI
PENUTUP

A. Evaluasi Kegiatan Belajar

1. Menurut kegunanannya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan. Gambar termasuk dalam karya seni rupa.....
a. Murni
b. Terapan
c. Kriya
d. Kerajinan
2. Suatu bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan imajinasi dengan
mempertimbangkan proporsi ,komposisi , keseimbangan dan gelap terang
disebut.....
a. Melukis
b. Menulis
c. Menggambar
d. Memahat
3. Objek gambar dapat diambil dari alam seperti flora
(tumbuhan),fauna(hewan),dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat
manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti
batu,air,dan awan. Obyek gambar yang dapat diambil dari flora antara
lain.....
a. Flora, awan, dan fauna
b. Daun, bunga, dan tangkai
c. Tumbuhan, hewan, dan air
d. Awan, batu, dan air

100
4. Dalam menggambar flora, fauna, dan benda alam harus memperhatikan
komposisi. Gambar benda di bawah ini memiliki komposisi.....
a. Simetris c. Asimetris
c. Sama d. Geometris

5. Pensil dibedakan menjadi 2 jenis, yakni pensil dengan bertanda "H" dan
dengan bertanda "B". Pensil yang memiliki sifat keras dan cocok
digunakan untuk membuat garis yang tipis adalah pensil jenis.....
a. H
b. HB
c. B
d. 2B
6. Ragam hias disebut juga ornamen. Menggambar ragam hias dapat
dilakukan dengan menggayakan bentuk obyek gambar, yang disebut
dengan.....
a. Deformasi
b..Ragam hias
c. Ornamen
d. Stilasi
7. Dalam menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan merubah
bentuk alam menjadi bentuk baru yang disebut.....
a. Deformasi
b. Ragam hias
c. Ornamen
d. Stilasi
8. Motif ragam hias dapat diambil dari bentuk- bentuk flora, fauna,
manusia, dan geometris. Bentuk ragam hias flora disebut juga.....
a. Vegetal
b. Animal
c. Figural
d. Geometris
9. Ragam hias bentuk manusia sering ditampilkan dalam bentuk yang utuh
seluruh tubuh. Dibeberapa daerah ragam hias bentuk manusia dijadikan
sebagai penolak bala. Ragam hias manusia disebut juga bentuk.....
a. Animal
b. Vegetal
c. Figuratif
d. Geometris

101
10. Bentuk motif ragam hias pada gambar dibawah ini adalah.....
a.Vegetal
b.Geometris
c.Animal
d.Figural

11. Motif ragam hias dibawah ini diambil dari bentuk.....

a. Flora
b. Figuratif
c. Fauna
d. Geometris

12. Karya seni lukis di bawah ini yang bertemakan hubungan manusia
dengan alam sekitar yaitu lukisan berjudul..…
a. “ Adu Ayam di Bali “ karya Affandi
b. “ Burung Surga “ karya Widayat
c. “ Ibuku “ karya Affandi
d. “ Gunung dan Sawah “ karya Abdullah Suryosubroto
13. Setiap gaya atau aliran seni lukis memiliki ciri- ciri tersendiri. Gaya
yang bercirikan turun temurun adalah gaya /aliran.....
a. Tradisional
b. Modern
c. Realistis
d. Postmodern
14. Lukisan berjudul “ Penjual Sate “ karya Lee Man Fong pada gambar
dibawah ini bergaya …..

a.Alam sekitar
b.Romantisme
c.Naturalisme
d.Ekspresionisme

102
15. Secara garis besar gaya seni lukis modern dibedakan menjadi 3, yaitu
gaya representatif, deformatif, dan nonrepresentatif. Gaya representatif
adalah aliran seni lukis yang .....
a. Sama sekali meninggalkan bentuk alam
b. Penggambarannya sesuai dengan kenyataan
c. Bentuk alam yang dirubah sesuai dengan imajinasi pelukisnya
d. Penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa pelukisnya
16. Gaya seni rupa yang penggambarannya berupa bidang persegi empat
atau bentuk dasarnya kubus seperti pada gambar dibawah ini termasuk
seni rupa beraliran.....

a. Abstrak
b. Kubisme
c. Surealisme
d. Ekpresionisme

17. Patung diciptakan oleh seniman berdasarkan fungsinya masing- masing.


Patung yang berfungsi untuk sarana beribadah disebut patung …..
a. Religi
b. Monumen
c. Agama
d. Budha
18. Patung pahlawan revolusi dibangun dengan tujuan mengingat
perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan
ideologi negara Republik Indonesia Pancasila dari ancaman ideologi
komunis. Patung para pahlawan revolusi disebut patung …..
a. Pahlawan
b. Monumen

103
c. Manusia
d. Arsitektur
19. Untuk memperindah suatu taman atau bangunan dapat dibuatkan sebuah
patung. Patung yang berfungsi menghias suatu bangunan atau taman
adalah patung…..
a. Arsitektur
b. Seni
c. Kerajinan
d. Dekorasi
20. Berdasarkan coraknya , patung terdiri dari corak imitatif, corak
deformatif, dan corak abstrak. Patung imitatif disebut juga corak…..
a. Tiruan bentuk alam
b. Bentuk alam yang diubah
c. Meninggalkan bentuk alam
d. Bentuk lain dari alam
21. Berdasarkan ragamnya, patung terdiri dari patung dada, patung torso,
dan patung lengkap. Patung yang penampilannya hanya bagian kepala
sampai batas dada disebut patung…..
a. Torso
b. Badan
c. Dada
d. Imitatif
22. Membuat patung dengan cara memijit, menambah, dan mengurangi
bahan yang dibentuk disebut teknik…..

a. Memahat
b. Konstruksi
c. Mencetak
d. Membutsir
23. Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan kapan saja dan oleh
siapa saja, baik perseorangan maupun berkelompok. Menyanyikan

104
sebuah lagu yang dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan
satu suara disebut.....
a. Ansambel
b. Paduan Suara
c. Accapela
d. Unisono
24. Pada acara pencarian bakat menyanyi sering kita mendengar komentar
dewan juri tentang istilah intonasi. Yang dimaksud intonasi adalah.....
a. Cara pengucapan kata demi kata dengan benar
b. Tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau
c. Aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar
d. Sikap badan yang benar saat menyanyikan lagu
25. Aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah- kaidah yang berlaku disebut.....
a. Artikulasi
b. Phrasering
c. Intonasi
d. Resonansi
26. Berdasarka sumber bunyinya, alat musik perkusi dibedakan menjadi dua.
Alat music perkusi yang jika dipukul dapat mengiringi sebuah lagu
disebut perkusi…..
a. Pengiring
b. Tidak bernada
c. Berbunyi
d. Bernada
27. Di bawah ini yang termasuk contoh jenis alat music perkusi bernada
adalah…..
a. Bedug, kendang, dan tamborin
b. Gambang, saron, dan kendang
c. Bedung, kendang, dan rebana
d. Gambang, saron , dan kolintang

105
28. Pada olah tubuh pelatihan dilakukan agar tubuh memiliki, kelenturan
tubuh dan daya refleks tubuh. Latihan pada bagian otot-otot tubuh agar
lentur dan mempunyai daya gerak reflex merupakan latihan .....
a. Peregangan
b. Keseimbangan tubuh
c. Kekuatan tubuh
d. Pemanasan
28. Olah suara adalah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang
berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan .
Kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar apa yang dikatakan menjadi
jelas dengan apa yang diterima pendengarnya disebut.....
a. Artikulasi
b. Intonasi
c. Dinamika
d. Ritme
29. Penulisan gambaran situasi tempat kejadian, gambaran tempat kejadian
dan waktu terjadinya peristiwa yang hendak ditulis menjadi latar cerita
disebut.....
a. Plot
b. Setting
c. Alur cerita
d. Lakon
30. Titik paling ujung dari perselisihan atau konflik antar peran protagonis
dan peran antagonis disebut.....
a. Pemaparan
b. Klimaks
c. Penyelesaian
d. Penggawatan

B. Umpan Balik

Cocokkan hasil jawaban kalian dengan kunci jawaban yang terdapat di


bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban kalian yang benar. Kemudian
gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi dengan
rumus sebagai berikut:

106
Jumlah jawaban benar
Tingkat Pemahaman= ------------------------------ X 100%
Jumlah Soal
Dari hasil penghitungan, lihat tingkat pemahaman kalian dengan
kriteria sebagai berikut:

No Prosentase Nilai Predikat

1 91% sampai dengan 100% Amat Baik

2 79% sampai dengan 90% Baik

3 67% sampai dengan 78% Cukup

4 Kurang dari 67 Kurang

Jika tingkat pemahaman kalian belum mencapai 91% ke atas, maka kalian
disarankan mengulangi mempelajari materi lagi.

C. Tindak Lanjut

Untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari modul ini, kalian dianjurkan
membaca buku-buku yang menjadi rujukan yang terdapat dalama daftar
pustaka. Selain itu kalian dapat mengembangkan diskusi dengan peserta
didik lainnya. Dengan membaca dan diskusi kelompok diharapkan
pemahaman kalian tentang bab ini bisa meningkat.

107
KUNCI JAWABAN

Pokoh Pokoh Pokoh Pokoh


Bahasan 1 Bahasan 2 Bahasan 3 Bahasan 4
1 B 1 D 1 C 1 C
2 A 2 A 2 D 2 C

3 A 3 A 3 B 3 A
4 C 4 C 4 B 4 D

55 B
B 5 B 5 A 5 A

6 B 6 C 6 C 6 D

7 A 7 A 7 A 7 B

8 B 8 B 8 B 8 A
9 A 9 D 9 A 9 D
10 a 10 a 10 d 10 D

11 D

12 D

13 A

14 D

15 C
108
Pokoh Pokoh Pokoh Pokoh
Bahasan 5 Bahasan 6 Bahasan 7 Bahasan 8

1 D 1 C 1 C 1 A

2 D 2 A 2 A 2 D

3 A 3 B 3 A 3 A

4 C 4 D 4 A 4 B

5 D 5 A 5 B 5 A

6 B 6 A 6 B 6 A

7 C 7 A 7 B 7 B

8 A 8 C 8 C 8 D

9 D 9 D 9 A 9 B

10 b 10 d 10 d 10 B

DAFTAR PUSTAKA

Darmani, Gunawan, 2017 , Membuat Karya Tulis Ilmiah Mudah dan


Menyenangkan, Nizamia Learning Center : Sidoarjo
Kemendikbud, 2014 , Seni Budaya SMP/ MTs Kelas VII, Edisi revisi,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
_________________, Seni Budaya SMP/ MTs Kelas VIII, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
___________, 2015 , Seni Budaya SMP/ MTs Kelas IX, Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan : Jakarta
___________, 2017 , Seni Budaya SMP/ MTs Kelas IX, Edisi Revisi, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta

109
https://www.google.co.id/search?
q=menggambar+flora+fauna+dan+alam+benda&tbm=isch&tbo=
u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjh--j-
69DXAhVDsI8KHfbBDq4QsAQIJg&biw=1366&bih=631#imgr
c=wyf4NjPuI0IqvM
https://www.google.com/search?q=menggambar+ragam+hias&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwiGy5
eq7NDXAhXIsY8KHW2fD0kQsAQIJg&biw=1366&bih=631#i
mgrc=7Iwz1bJghy7rFM
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
ab&tbm=isch&q=lukisan+gaya+naturalisme+karya+basuki+abdu
llah&sa=X&sqi=2&pjf=1&ved=0ahUKEwjBkc2SuJfXAhXIMI8
KHXNwBAUQhyYIIigA&biw=1366&bih=631&dpr=1#imgrc=P
HFe3FAwerhJJM
https://www.google.com/search?
q=gambar+alat+musik+tradisional&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwj0uK
uG7dDXAhVLQ48KHcQOBxAQsAQIJg&biw=1366&bih=631

GLOSARIUM

1. Al fresco : lukisan pada dinding yang masih basah


2. Al Secco : jenis lukisan dinding yang dilukis saat tembok sudah kering
3. Animal : bentuk fauna / hewan
4. Deformasi : perubahan
5. Figural : bentuk manusia
6. Setting : latar tempat, waktu, dan suasana cerita
7. Stilasi : Digayakan
8. Unity : Kesatuan
9. Vegetal : bentuk flora / tumbuhan

110

Anda mungkin juga menyukai