Anda di halaman 1dari 30

Bab 5

Wawasan Seni, Desain, dan Kriya

Deskripsi Pembelajaran Capaian Pembelajaran


Lingkup pembelajaran meliputi Pada akhir fase E, peserta didik dapat
A. konsep dasar seni, desain, dan kriya; menjelaskan secara kritis, mandiri,
serta bersama, dan bertanggung jawab tentang
B. perkembangan desain, perkembangan A. konsep dasar seni, desain, dan kriya;
kriya, dan fungsi kriya (terapan dan serta
hiasan). B. perkembangan desain, perkembangan
kriya, dan fungsi kriya (terapan dan
hiasan).

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula akan


kemajuan dalam bidang seni. Banyak hal-hal yang bisa di dapatkan dari seni seperti
desain dan kriya. Bahkan kini seni menjadi mata pencaharian yang sangat diminati oleh
berbagai kalangan. Seni adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia,
seni mejadi bentuk ekpresi dan keindahan yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia sendiri. Lantas apa itu seni, desain, dan kriya? Apa saja konsep dalam seni,
desain, dan kriya? Bagaimana perkembangan dalam seni desain dan kriya?
A. Konsep Dasar Seni, Desain, dan Kriya
Konsep merupakan sebuah representasi abstrak dari sesuatu yang bertujuan untuk
menjelaskan suatu objek, ide atau peristiwa. Dalam membuat seni, desain, maupun
kriya. Konsep dalam seni, desain dan kriya bertujuan untuk menentukan akan
dibawah kearah mana karya yang akan dibuat. Namun sebelum mengetahui apa
saja konsep dalam dasar seni, desain, dan kriya, kita harus mengetahui apa itu seni,
desain dan kriya, degan begitu kita dapat menentukan bagaimana konsep dalam
membuat seni, desain, dan kriya itu sendiri.
1. Seni
Konsep seni merupakan berbagai hal-hal abstrak konseptual (teori) yang
menyelubungi ide, perancangan dan pembentukan seni secara umum. Dengan
memahami konsep seni membawa kita pada berbagai kemungkinan dalam
mengeksplorasi dan menciptakan karya seni. Seni tercipta berdasarkan bentuk
konkret atau wujud nyatannya dan berbagai hal-hal pembentuk laiinnya seperti
sifat, fungsi, bentuk, struktur, dan bahkan pengertian seni itu sendiri.

Gambar 5.1 Pameran Seni


Sumber: Lotulung, 2019
a. Definisi Seni
Seni secara etimologis berasal dari bahasa Sansakerta, yaitu Sani yang artinya
pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat
hubungannya dengan upacara keagamaan yang disbeut dengan “kesenian”
misalnya. Secara umum pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan
manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui
suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan
syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Adapun pengertian seni
menurut para ahli sebagai berikut..
1) Aristoteles
Menurut Aristoteles seni adalah suatu bentuk ungkapan dan penampilan
yang tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru
alam.
2) Alexander Baum Garton
Seni menurut Alexander Baum Garton bahwa arti seni adalah keindahan
dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam
kebahagiaan.
3) Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah hasil keindahan sehingga dapat
menggerakka perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu
perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaa
indah disebut seni.
4) Sudarmaji
Menurut Sudarmaji seni adalah segala maifestasi batin dan pengalaman
estetis dengan mengguakan media bidangg, garis, warna, tekstur, volume,
dan gelap terang.
5) James Murko
Seni menurut James Murko adalah penjelasan rasa indah yang terkandung
dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan degan perantarra alat komunikasi ke
dalam bentuk yang dapat dianggap oleh indra pendengar (seni suara),
penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantara gerak (seni tari
atau drama).
6) Soedarso
Seni adalah karya manusia yang mengomunikasikan pengalaman batin lalu
disajikan secara indah atau menarik hingga merangsang timbulnya
pengalaman batin pula pada orang lain yang menikmatinya.
Jadi dapat disimpulkan Seni adalah ekspresi emosi manusia dan
memiliki keindahan yang terkandung di dalamnya atau diekspresikan melalui
media yang nyata, baik dalam bentuk gerakan, bunyi maupun puisi yang dapat
dirasakan oleh panca indera manusia.
b. Macam-Macam Seni
Pada umumnya seni ada lima macam yaitu:
1) Seni rupa
Seni rupa yaitu salah satu cabang kesenian dimana mempunyai wujud pasti
dan memanfaatkan unsur rupa yang diklasifikasikan ke dalam sebuah
bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan
multimedia. Seni rupa meliputi kemampuan dalam memahami, dan
berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan
memahami dan berkarya grafis, kemampuan memahami dan membuat
kerajinan tangan, serta kemampuan dalam memahami dan berkarya atau
membuat sarana mulltimedia.
Seni rupa telah ada sejak dimulai zaman animisme dan dinamisme
zaman sekarang. Seni rupa secara performatif mempresentasikan suatu
wujud kasat mata yang dipertimbangkan secara sinergis melalui media
sebagai dasar dalam perwujudan rupa.
2) Seni Teater
Seni teater ialah suatu bagian dari integral kesenian bermedia ungkap suara
dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan
terciptanya suatu casting, pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan, laring,
dan faring secara konsisten yaitu bagian penting dalam penjelmaan suatu
profesi yang harus dimiliki.
Seni teater pada dasarnya mencakup suatu kemampuan memahami dan
berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan
dalam memahami berperan di bidang casting kemampuan dalam
memahami dan membuat setting atau suatu tata teknik pentas panggung
dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam
membidangi suatu seni teater.
3) Seni musik
Unsur bunyi merupakan salah satu unsur utama dari seni musik.
Sedangkan unsur lain ialah suatu bentuk harmoni, melodi, dan notasi
musik merupakan suatu wujud sarana yang diajarkan. Seni musik tumbuh
dan berkembang sejak pada zaman Renaissance sampai saat ini. Seni
musik ialah sebuah hasil ciptaan manusia yang menghasilkan sebuah bunyi
ritme dan harmoni yang indah bagi pendengar.
Gambar 5.2 Pertunjukan musik betuk dari seni
Sumber: Prawiro, 2019
4) Seni tari
Seni tari ialah suatu hasil ciptaan manusia yang menggunakan suatu gerak
tubuh sebagai suatu keindahan. Gerak dalam tari mempunyai fungsi
sebagai media mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari
koreogragfer. Keindahan tari ini terletak pada kebahagian, kepuasaan, baik
itu dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Seni tari terbagi
menjadi tari tradisional dan tari garapan.

Gambar 5.3 Seni tari


Sumber: Marzuqi, 2017
5) Seni sastra
Seni sastra ialah suatu hasil daya kreasi manusia yang dinikmat segi visual
dan dari makna yang dipunyai nya. Seni sastra menggambarkan suatu
keindahan dalam bentuk kata-kata, baik itu dituliskan ataupun
disuarakan.Contohnya seni sastra yaitu puisi, tulisan, dan kaligrafi.
c. Sifat Dasar Seni
Sifat dasar dari seni secara tidak langsung akan menyetir karya yang diciptakan
menjadi berkarakter seperti seni sebagaimana mestinya, jika karya memang
memenuhi dasar-dasar penciptaannya. Seni pada dasarnya sangat universal,
namun juga individual, ekspresif, kreatif dan abadi. Berikut adalah penjelasan
dari kelima sifat dasar seni:
1) Universal
Seni berkembang diseluruh belahan dunia dan dapat dimengerti atau
dipahami oleh banyak orang. Seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa,
bahasa, dan lain-lain. Contohnya, musik-musik barat maupun K-pop tetap
bisa dinikmati masyarakat Indonesia meskipun bahasa yang digunakan
jauh berbeda. Atau seseorang yang melihat gambar karikatur akan
tersenyum tanpa mengetahui siapa pembuatnya.
2) Individu
Meskipun sifatnya universal, setiap karya seni memiliki ciri khas
individual seniman hingga suatu kelompok dalam penciptaan atau
penyampaiannya. Dengan sifat individual bahwa suatu karya seni memiliki
ciri perseorangan dari penciptanya. Ciri khas itu lah yang menjadi identitas
sebuah karya seni sehingga bisa dibedakan dengan karya milik orang lain.
Misalnya, lagu-lagu yang diciptakan musisi A berbeda dengan lagu-lagu
ciptaan musisi B.
3) Ekspresif
Seni akan menyampaikan ekspresi seniman dan penikmatnya sendiri,
keduabelah pihak akan memiliki ekspresi unik sendiri dalam berinteraksi
dengan seni.
4) Kreatif
Seni adalah penciptaan hal-hal baru, rekonstruksi atau saduran orisinal
alami dari penciptanya. Dalam kreatif kemampuan seseorang untuk
mengubah sesuatu yang ada menjadi sesuatu yang baru dan orisinil.
Contohnya, batu dapat diubah menjadi batu, tanah liat dapat diubah
menjadi keramik, suara dapat diubah menjadi musik, dan sebagainya.
5) Abadi
Seni akan terus hidup baik seutuh mungkin melalui peninggalan artefak
yang berhasil dijaga keutuhannya, maupun melalui cercahan kecil oleh
seniman generasi penerusnya. Maksudnya, suatu karya seni yang dinikmati
banyak orang akan selalu abadi dan diingat oleh orang-orang tersebut.
Contohnya, meski telah meninggal dunia, lagu-lagu yang dinyanyikan
Glenn Fredly masih sering didengar oleh banyak orang.
d. Fungsi dan Tujuan Seni
Fungsi seni dibagi menjadi dua kategori, yaitu seni sebagai alat pemenuhan
kebutuhan individu dan seni sebagai kebutuhan sosial.
1) Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan individu
a) Kebutuhan fisik
Seni sangat memerhatikan unsur estetika sehingga menciptakan
bentuk-bentuk yang enak dipandang. Dengan begitu, akan ada
kenikmatan tersendiri bagi yang melihatnya sehingga menimbulkan
perasaan bahagia.
b) Kebutuhan emosional
Seni berfungsi sebagai media untuk meluapkan emosi seseorang.
Misalnya, pelukis berekspresi dalam bentuk lukisan, penyair dalam
puisi, komponis dalam bentuk lagu, dan semacamnya. Dengan
demikian, seorang seniman bisa berekspresi secara aktif, sedangkan
penikmat karya seni yang bukan seniman berekspresi pasif dengan
menikmatinya.
2) Seni sebagai kebutuhan sosial
a) Media penerangan
Seni dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak
orang. Contohnya seperti poster, film, dan foto.
b) Media pendidikan
Seni dapat dipelajari sebagai pendidikan, baik berupa pendidikan
formal di sekolah maupun pendidikan informal dalam lingkungan
keluarga atau masyarakat.
c) Media agama/religi
Seni ternyata juga terdapat dalam agama. Dalam Islam contohnya, ada
seni membaca Al Quran, membuat kaligrafi, dan arsitektur masjid.
Lalu agama Kristen dengan seni lagu rohani dan arsitektur gereja. Ada
pula berbagai candi dan relief yang dimiliki agama Buddha dan
Hindu.
d) Media hiburan
Seorang seniman akan terhibur ketika berkarya dan akan merasa lebih
terhibur jika karyanya berhasil dinikmati banyak orang. Begitu pula
dengan masyarakat umum yang merasa terhibur dengan
mendengarkan musik, menonton film, melihat lukisan, dan
sebagainya.
Adapun tujuan seni yang diciptakan sangat beragam ada yang bertujuan
mencari uang, utuk kepentingan umum maupin pribadi. Berikut merupakan
tujuan seni yaitu:
1) Mengembangkan kreativitas
Dengan seni, manusia bisa mengembangkan kemampuannya untuk
menciptakan sesuatu lebih sempurna lagi.
2) Mengembangkan kemampuan untuk berapresiasi
Orang yang biasanyanya menghayati seni akan mempunyai suatu
kemampuan untuk mengetahui nilai budaya dan seni.
3) Mengembangkan keterampilan
Keterampilan teknis dalam berkarya seni bisa pula mengembangkan
keterampilan dalam pekerjaan lain dan terampil dalam menggapai
kesulitan dan hambatan.
4) Mengembangkan kepribadian
Seniman yang baik selalu mempunyai karya seni yang khas/unik dengan
kepribadiannya.
e. Konsep seni
Pada awalnya, orang menggunakan media artistik untuk mengekspresikan
keindahan dan kekaguman mereka terhadap lingkungan alam sekitarnya. Pada
zaman kuno, orang-orang mencoba untuk mengekspresikan rasa keindahan
mereka dengan meniru lingkungan. Mencoba meniru lingkungan manusia
kadang-kadang bisa menirunya hampir sempurna. Misalnya, mural gua yang
dibuat oleh manusia purba memiliki nilai keindahan yang unik.
Dalam masyarakat tradisional, konsep seni terkait dengan elemen
budaya universal seperti agama. Upacara keagamaan komunitas tradisional
menggunakan jenis seni seperti tarian, musik, lagu, dan topeng dalam bentuk
topeng sebagai alat untuk upacara keagamaan untuk meningkatkan suasana
suci. Selain itu, ia mengembangkan studi antropologi tentang hubungan antara
seni dan agama. Salah satu ide seni antropologis adalah tulisan Franz Boas
yang berjudul Primitive Art from 1927.
Berbagai konsep dasar seni digunakan untuk perancangan suatu karya
seni. Misalnya, seniman menentukan pengertian atau definisi seni apa yang
digunakan, bagaimana cara ia menyikapi sifat dasar seni, bagaimana struktur
seni dibuat dan dalam konsep berkarya seni rupa melibatkan setidaknya 5 tahap
sebagai berikut.
1) Melakukan pengamatan dan penelitian
Pengertian seni, aliran seni dan susunan struktur seperti apa yang cocok
dan akan digunakan untuk karya seni yang akan dibuat.
2) Menentukan tema
Gambaran imajinasi dan kekhasan seperti apa yang diinginkan? Dan apa
tema yang digunakan, serta nilai estetika apa yang digunakan.
3) Membuat sketsa
Sketsa yang dimaksud adalah perancangan seni secara umum sebelum
dieksekusi. Sketsa adalah bread and butter atau lalapan dan sambal untuk
konsep seni. Semua cabang seni biasanya melibatkan gambar sketsa, baik
itu seni tari dalam menentukan koreografi, arsitektur dalam menentukan
rancang bangunnya, hingga seni musik yang dapat memanfaatkan draft
kasar dari sketsa lewat perancangan draft notasi kasar dan coretan lirik
lagu.
4) Analisis sketsa
 Gambar sketsa sangat banyak membantu untuk menumpahkan ide yang
abstrak menjadi realita dan memperbaiki atau mengembangkannya secara
konkret lewat gambar kasar yang jauh lebih jelas dan nyata dibandingkan
dengan imajinasi di kepala.
5) Mengeksekusi konsep
Dalam tahapan ini artinya, mulai menciptakan karya seni yang telah
dirancang sebelumnya. Perlu diketahui bahwa eksekusi konsep atau
penciptaan karya dapat dilakukan secara perlahan juga, melalui uji coba
terlebih dahulu.
6) Evaluasi
karya yang telah diciptakan atau uji coba selalu dapat diperbaiki kembali
atau dibuat versi barunya untuk memperbaiki atau mengembangkan karya
tersebut.
2. Desain
Desain merupakan kegiatan kreatif untuk merencanakan atau merancang sesuatu.
Perkembangan desain meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Berikut
beberapa definisi, fungsi, tujuan, dan prisip dalam desain.
a. Definisi desain
Kata “desain” adalah kata baru yang di indonesiakan dari bahasa inggris
yaitu design yang artinya rancang atau merancang. Sebetulnya kata “rancang”
atau “merancang” adalah terjemahan yang dapat digunakan. Namun dalam
perkembangannya kata “desain” menggeser makna kata “rancang” karena kata
tersebut tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan, keluasan dan pamor
profesi atau kompetensi Desainer.
Melalui kajian etimologi, diketahui bahwa Design berasal dari bahasa
latin yaitu designare yang berarti: membuat, membentuk, menandai,
menunjuk. Pengertian Design sendiri dalam Kamus Oxford adalah rencana
atau gambar yang dibuat untuk memperlihatkan tampilan dan fungsi dari
bangunan, pakaian, atau objek lainnya sebelum benar-benar dibuat. Selain itu,
oxford juga mencantumkan opsi definisi lain untuk desain, yaitu: “corak
dekoratif”. Adapun definisi desain menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut.
1) Dudy Wiyanko
Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang
berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning,
drawing/ rendering, cost calculation, prototyping, frame testing, dan test
riding.
2) Sachari dan Sunarya
Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata
hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. Desain
adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, desain adalah
produk dari nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu ( Sachari
dan Sunarya, 2001: 10).
3) Soekarno dan Lanawati Basuki
Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah suatu
pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda, misalnya
busana.
4) JB Reswick
Pengertian desain menurut JB Reswick adalah: kegiatan kreatif yang
melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada
sebelumnya. Lebih lanjut Yasraf menjelaskan, dengan demikan desain
merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk, yang produk
akhirnya adalah kebaruan dan perbedaan.

Gambar 5.4 Contoh desain Noveau Art


Sumber: Larasati, 2018
Jadi dapat disimpulkan desain adalah kegiatan kreatif yang menyusun
rencana dan rancangan untuk suatu benda, gambar atau objek lainnya sebelum
direalisasikan menjadi nyata agar memiliki nilai lebih, kenyamanan yang lebih
baik dan diterima oleh penggunanya. Tidak berhenti dalam hal tersebut, desain
merupakan gambar untuk merencanakan suatu bentuk, fungsi atau rancang
keseluruhan benda atau media non fisik seperti tampilan aplikasi dan website,
pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda buatan dan suatu
rencana yang terdiri dari beberapa unsur untuk mewujudkan suatu hasil yang
nyata.
b. Fungsi Desain
Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya
yang melibatkan susunan garis, bentuk, ukuran, warna, dan value sebuah
benda berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Adapun beberapa fungsi desain
adalah sebagai berikut:
1) Sebagai alat bantu dalam proses menciptakan suatu objek baru.
2) Sebagai sarana desainer untuk menyampaikan ide atau karya ciptanya
kepada khalayak.
3) Sebagai wadah untuk memaparkan tampilan objek-objek tertentu kepada
masyarakat dengan suatu gambaran atau keadaan sebenarnya.
4) Sebagai sarana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan manusia sehingga
lebih memahami bentuk gambar bidang, ruang, susunan, konfigurasi,
komposisi dan value.
c. Tujuan Desain
Tujuan utama dalam sebuah desain adalah untuk membantu manusia
merancang suatu objek agar bermanfaat bagi manusia. Adapun beberapa
tujuan desain adalah sebagai berikut:
1) Untuk menciptakan suatu objek, sistem, komponen, atau struktur yang
bermanfaat bagi manusia.
2) Untuk menciptakan sesuatu yang dapat meningkatkan efisiensi,
produktivitas, dan kualitas hidup manusia.
3) Desain yang dipadukan dengan unsur seni dan teknologi bertujuan untuk
menciptakan keamanan, kenyamanan, dan keindahan.
4) Agar manusia mengetahui apa saja kemampuan dan keterbatasan di dalam
dirinya dan hal-hal di sekitarnya.
d. Prinsip-prinsip desain
Pada proses desain terdapat beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan
oleh sang desainer. Adapun prinsip-prinsip desain adalah sebagai berikut:
1) Keseimbangan
2) Kesatuan
3) Perbandingan
4) Urutan
5) Warna
6) Skala (ukuran)
Prinsip dalam desain digunakan untuk menentukan arah tujuan dalam
pembuatan desain maupun rancangan desain itu sendiri. Prinsip desain adalah
berbagai pegangan kebenaran yang dapat diaplikasikan pada unsur-unsur
desain, agar desain tampak lebih indah dan estetis.
e. Metode desain
Pengertian metode desain adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang
desainer dalam menciptakan suatu objek. Adapun beberapa metode desain
yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1) Explosing, yaitu metode desain dengan cara mencari inspirasi melalui
pemikiran yang kritis untuk menghasilkan suatu desain yang belum
pernah diciptakan
2) Redefining, yaitu metode desain dengan cara mengolah kembali suatu
desain agar menjadi sesuatu yang berbeda dan lebih baik
3) Managing, yaitu metode desain dengan cara menciptakan desain secara
berkelanjutan dan terus-menerus
4) Phototyping, yaitu metode desain dengan cara memperbaiki dan atau
memodifikasi desain warisan nenek moyang
5) Trendspotting, yaitu metode desain dengan cara membuat suatu desain
berdasarkan tren yang sedang berkembang
f. Cabang ilmu desain
Desain dapat menghasilkan ragam produk mulai dari benda fisik atau benda
pakai seperti baju, peralatan rumah tangga, kriya, dsb. Kontradiktif dengan
berbagai benda tersebut, desain juga digunakan untuk membuat hal yang lebih
psikis seperti menghasilkan kenyamanan visual pada tampilan antarmuka
website, aplikasi ponsel, dsb. Arsitektur dan interiornya juga dapat menjadi
produk hasil dari proses desain.
Karena ragam hasilnya yang sangat luas, maka desain dapat
diturunkan ke beberapa cabang ilmunya masing-masing. Berikut adalah
pembagian beberapa cabang ilmu desain tersebut:
1) Desain grafis (desain komunikasi visual)
Cabang ilmu desain yang mengutamakan komunikasi visual yang
dihasilkannya. Desain Grafis harus menghasilkan komunikasi yang
memberikan kenyamanan inderawi dan terhantarkan dengan baik pada
massa. Penjelasan lengkap mengenai desain grafis dapat dilihat pada
tautan berikut ini.
2) Desain produk (industrial design)
Desain produk fokus terhadap fungsionalitas dan tampilan benda pakai
yang akan diproduksi secara industri. Selain keindahan tampilan,
konsentrasi ini juga menuntut seorang desainer untuk memperhatikan
ergonomi atau kenyamanan fisik pada benda pakai yang diciptakan.
Penjelasan lengkap mengenai desain produk dapat disimak pada tautan
dibawah ini.
3) Desain interior
Desain interior berfokus pada perancangan interior suatu ruang dalam
bangunan. Furnitur apa yang harus disediakan di suatu ruangan,
bagaimana tata letaknya, dsb. Desain interior harus mampu
mengefisiensikan penggunaan ruang yang telah dihasilkan oleh desian
arsitektur.
4) Desain arsitektur
Cabang ilmu desain yang terkonsentrasi terhadap perancangan bangunan.
Karena terlalu banyak menyangkut hal teknis bangunan, maka biasanya
disiplin ilmu ini biasanya tidak memboyongi embel-embel desain di
depannya.
Melalui pembagian konsentrasi tersebut ilmu desain menjadi lebih
terarah dan fokus. Pembagian cabang ilmu desain tersebut juga menjawab
pertanyaan mengenai apa saja yang dapat dihasilkan oleh desain. Begitu
banyak hal yang dapat dihasilkan dalam desain itu sendiri tergantung dari
cabang dan manfaat desain yang dibuat.
3. Kriya
Pada masa kini, kriya identik dengan kerajinan tangan yang memiliki nilai guna.
Hal tersebut terjadi karena perkembangan zaman menuntut segala hal untuk dapat
diproduksi dengan cepat dan terjual dalam jumlah yang banyak. Namun sebetulnya
kriya juga dapat menjadi media seni murni yang berarti tidak bernilai guna atau
tidak memilik fungsi. Pada masa lalu kriya adalah karya seni adiluhung yang
memiliki nilai tradisi tinggi. Lebih jelasnya apa itu kriya? Dan apa saja fungsi
kriya? Mari simak materi berikut.
a. Definisi kriya
Definisi kriya berasal dari akar kata “krya” dalam bahasa Sansekerta yang
bermakna “mengerjakan”. Kemudian akar kata tersebut berkembang menjadi
kata: karya, kriya, kerja. Sehingga secara etimologi dapat disimpulkan bahwa
kriya berarti suatu kegiatan kreatif untuk membuahkan benda atau objek.
Selain itu hasil benda dari kegiatan kreatifnya sendiri juga dapat disebut seni
kriya (Haryono, 2002).

Gambar 5.5 Produk Seni Kriya


Sumber: Pariwisatasolo, tt
Kata kriya dalam KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) bermakna pekerjaan
(kerajinan) tangan. Didalam bahasa Inggris kriya adalah craft yang berarti:
suatu kegiatan yang melibatkan keterampilan dalam membuat sesuatu dengan
tangan (handmade). Maka dapat disimpulkan bahwa secara makna kata, kriya
berarti kegiatan kerajinan tangan untuk membuat sesuatu. Selanjutya untuk
memastikan apa itu kriya berikut definisi kriya menurut para ahli.
1) Timbul Haryono
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan
tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Dalah arti khusus, kriya
adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek yang
bernilai seni.
2) Gustami
Seni kriya adalah karya seni yang unik dan punya karakteristik di
dalamnya terkandung muatan-muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan
sekaligus fungsional oleh karena itu dalam perwujudannya
didukung  craftmenship yang tinggi, akibatnya kehadiran seni kriya
termasuk dalam kelompok seni-seni adiluhung (Gustami, 1992:71).
3) Seodarso Sp
Seodarso Sp berpendapat bahwa seni kriya adalah perkataan kriya
memang belum lama dipakai dalam bahasa Indonesia; perkataan kriya  itu
berasal dari bahasa Sansekerta yang dalam kamus Wojowasito diberi arti;
pekerjaan; perbuatan, dan dari kamus Winter diartikan sebagai  ‘demel’
atau membuat.
4) I Made Bandem
Pengertian Seni Kriya berasal dari kata kata “kriya” dalam bahasa
indonesia berarti pekerjaan (ketrampilan tangan).
Jadi dapat disimpulkan dari definisi diatas kriya adalah cabang ilmu
seni yang dipakai untuk membuat suatu kerajinan atau objek yang bernilai
seni seperti keramik, tembikar, dan anyaman. Kriya dapat dijadikan sumber
penghasilan dengan menjual hasil produksi kriya yang sudah di buat ke pasar-
pasar tradisional maupun sebagai benda koleksi.
b. Macam-macam kriya
Karya seni kriya/ kerajinan dapat dibedakan menurut bahan dan teknik
pembuatannya, diantaranya sebagai berikut ini.
1) Seni kriya logam
Kriya logam adalah jenis kerajinan yang terbuat dari bahan-bahan sejenis
logam. Jenis logam ini seperti besi, perunggu, alumunium, perak, dan
emas. Proses pembuatan karya seni kriya logam dapat dikerjakan dengan
berbagai teknik seperti teknik tempa, teknik pahat, teknik cor, dll. Hasil
kerajinan ini antara lain: sabit, pisau, hiasan dinding, cincin, dan anting.
2) Seni kriya kayu
Kriya kayu adalah jenis kerajinan yang terbuat dari bahan dasar kayu.
Jenis kayu yang sering digunakan untuk kerajinan adalah kayu yang
bersifat keras dan tahan lama. Teknik pembuatan kriya kayu dapat
dikerjakan dengan teknik pahat atau ukir, teknik cukil, dll. Hasil kriya/
kerajinan kayu antara lain seperti meja dan kursi.
3) Seni kriya batu
Kriya batu adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan utama batu
alam. Jenis batu yang dapat digunakan seperti batu marmer, batu hijau,
batu putih, batu hitam. Teknik pembuatan kriya/ kerajinan batu ini
biasanya menggunakan teknik pahat, teknik gerinda dan potong
(menggunakan bantuan mesin). Hasil kriya/ kerajinan batu ini seperti
lantai marmer, cobek batu, ulek batu, pot bunga, dan asbak batu.
4) Seni kriya tanah liat
Kriya tanah liat adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan dasar
berupa tanah liat. Hasil kriya tanah liat ini biasanya dalam bentuk
gerabah. Teknik pembuatan kriya/ kerajinan tanah liat sering dikerjakan
dengan teknik cetak, teknik pilin, teknik butsir, dll. Hasil karya tanah liat
agar hasilnya lebih bagus sering dipadukan dengan memberikan tambahan
lapisan keramik/ kaolin. Hasil kriya/ kerajinan tanah liat ini seperti piring
dan mangkuk, kendi, gelas dan porong, vas bunga, dan asbak.
5) Seni kriya tekstil
Kriya tekstil adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan dasar
benang atau kain. Dalam pembuatan kriya tekstil ini dikerjakan sesuai
dengan jenis benda yang akan dibuat. Ada berbagai jenis kriya tekstil
seperti hasil tenun manual(dikerjakan dengan tangan), kain songket, dan
juga batik. Dari berbagai macam jenis kriya/ kerajinan tekstil tersebut
memiliki teknik pembuatan yang berbeda-beda, seperti pembuatan batik
dapat dikerjakan dengan teknik batik tulis, teknik jumputan, teknik cap,
dan Teknik tekstil lain. Hasil kriya/kerajinan tekstil ini antara lain
pakaian, tas, dan topi.
6) Seni kriya kulit
Kriya kulit adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan dasar kulit.
Jenis kulit yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan adalah kulit
kambing, sapi, kerbau, baik dalam bentuk kulit mentah atau kulit samak/
sudah diolah. Teknik pembuatan kriya/kerajinan kulit dapat dikerjakan
dengan teknik pahat maupun teknik jahit. Hasil kriya/ kerajinan kulit
antara lain seperti Jaket kulit, tas kulit, dan sepatu kulit.
7) Seni kriya anyaman
Kriya anyaman adalah jenis kerajinan yang dikerjakan dengan teknik
anyam. Jenis bahan atau media yang dapat dianyam diantaranya adalah
bambu, rotan, plastik, kertas, karet, kulit. Kerajinan anyaman ini
dikerjakan oleh pengrajin yang sudah terampil dalam menganyam. Hasil
kriya/ kerajinan anyaman banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
seperti tampah, nampan, cething/tempat nasi, tempat buah, dan vas bunga.
B. Perkembangan Desain, Perkembangan Kriya, dan Fungsi Kriya (Terapan
dan Hiasan)
Siapa yang tidak mengetahui Piramida di Mesir yang diperkirakan dibuat pada
tahun 3.000 SM, lalu Taman Gantung di Babylonia yang dibuat pada tahun 600
SM. Desain telah berperan dan memberi andil yang besar bahkan pada
peradaban. Bangsa Mesir mengenal kertas papyrus yang juga dipergunakan
sebagai tikar, layar dan sandal sekitar 3500 SM. Perkembangan desain semakin
pesat ketika kertas seperti yang sekarang dikembangkan untuk pertama kalinya
dan ditemukan oleh Ts’ai Lun dari Cina pada tahun 105. Sehingga setiap
desain atau rancangan akan menjadi lebih mudah untuk dibayang-bentuk-
wujudkan dan terkoordinir dengan media yang praktis dan tahan lama. Berkat
kertas pula, berbagai macam huruf dan gaya tulisan mulai bisa dikembangkan.

Gambar 5.6 Piramida Mesir


Sumber: Novena, 2018
Pada zaman prasejarah hingga saat ini desain mengalami perubahan
besar dengan di dorongnya berpikir kritis manusia serta kemajuan teknologi
yang berkembang desain maupun kriya mengalami kemajuan yang sangat
pesat.
Inspirasi dan pembuatan kriya muncul dari ide atau gagasan dari
manusia yang melihat apa yang ada di alam dan kemudian diaplikasikan dalam
sebuah karya seni desain dan kriya. Lantas bagaimana sejarah perkembang
desain dan kriya saat ini? Mari simak materi berikut.
1. Perkembangan Desain
Adanya desain dimulai dari suatu ungkapan rasa dan adanya kebutuhan akan
produk fungsional atau benda-benda kekriyaan. Bermula dari adanya
kebudayaan material manusia yang paling sederhana, budi dan daya yang
diperkirakan muncul pada zaman batu. Pada Zaman Palaeolithikum, kehidupan
manusia berkaitan dengan tingkat kecerdasan, perasaan dan pengetahuan yang
dimiliki, disesuaikan dengan situasi serta kondisi yang dihadapi pada zaman
tersebut. Untuk dapat bertahan hidup dan menunjang kelangsungan kehidupan,
maka manusia membuat alat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam
sekitar mereka. Sebagai contoh dan bukti, yaitu adanya penemuan kapak
genggam dan alat-alat dari batu untuk perburuan (palaeolithikum), juga ada
yang dibuat dari tulang dan tanduk binatang. Hal tersebut terus berkembang
hingga seiring dengan perkembangan zaman.
Sejak jaman prasejarah manusia sudah melakukan kegiatan desain
atau mendesain. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penemuan barang-
barang purba seperti kapak batu, peralatan memasak dan berburu yang
menunjukkan bahwa manusia jaman purba sudah mengenal kegiatan
mendesain, mengubah barang yang ada (batu) menjadi barang yang berguna
(kapak batu).
Desain kemudian semakin terus berkembang setelah abad
pencerahan (Renaisance) dan Revolusi Industri dengan ditemukannya
teknologi-teknologi baru. Di era Revolusi Industri, manusia telah menemukan
mesin cetak huruf yang kemudian desain mulai menemukan media baru.
Berbagai macam jenis dan gaya mulai bermunculan seiring dengan penemuan-
penemuan teknologi. Ditemukannya mesin litografi oleh Alois Senefelder
membuat desainer bisa mendapatkan gambar-gambar cetak seperti saat ini.
Tumbuhnya sistem ekonomi kapitalis pada masa revolusi Industri membuat
desain berkembang keranah industrialisasi. Di Indonesia perkembangan desain
diawali dengan terbentuknya Design Center oleh Fakultas Perencanaan dan
Sipil ITB tahun 1968 yang pada waktu itu diperkenalkan dalam Expo 70 di
Osaka Jepang.
Sejarah perkembangan desain di Indonesia sendiri mengadopsi dari kearifan
lokal, beberapa diantaranya depengaruhi perkembangan desain dunia secara
global. Desain-desain tersebut berkembangan menyertai kemajuan teknologi,
budaya, ekonomi, dan gaya hidup. Diantaranya seperti desain produk, desain
komunikasi visual, dan desain grafis.
a. Desain produk di Indonesia
Saat ini usia desain produk di Indonesia sudah mencapai lebih dari 42
tahun. ITB adalah sebagai institusi pendidikan pertama di Indonesia yang
membuka progam studi desain produk pada tahun 1972 berperan besar
dalam membentuk desainer produk indonesia. Berkembangnya seni desain
dan produk indonesia tidak terlepas dari lembaga pendidikan seni desain
yang mencetak lulusan-lulusan yang diharapakan dapat menjadi penggerak
seni dan desain di masyarakat. Cakupan desain produk sangat luas hingga
perlu dilakukan pengklasifikasian mengenai bagian-bagian apa saja yang
termasuk dalam bidang desain produk tersebut.
Saat ini pemerintah sudah sangat mendukung perkembangan desain
produk. Desain produk masuk ke dalam Renacana Kerja Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rencana pengembangan ekonomi kreatif
Indonesia direncanakan hingga 10 tahun kedepan yaitu 2025.menurut
intruski Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Ekonomi Kreatif Indonesia
dikelompokkan menjadi arsitektur, desain, fashion, film, video, dan
fotografi, kerajinan, penerbitan dan percetakan, periklanan, serta seni
pertunjukkan.
Sejauh ini yang menjadi kendala adalah belum siapnya industri di
Indonesia untuk meghargai peran desainer. Daya serap indsutri di Indonesia
untuk pekerjaan terkait desain produk masih sedikit. Padahal sebenarya
perushaan-perusahaan membutuhkan jasa desainer, namun seringkali
kesadaran desain masih kurang da tidak mengaggap desain sebagai elemen
penting dalam membangun perusahaan.
b. Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an
yang dikenalkan oleh desainer grafis asal belanda bernama Gert Dumbar.
Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak
saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan
pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung
perkembangan desain yang kian luas.
Perkembangan desain saat ini cukup pesat di Indonesia karena seiring
dengan berkembangnnya teknologi di Indonesiayang semakin canggih pula,
misalnya saja jika di tinjau dari segi desain-desain yang sudah ada terutama
desain multimedia dan banyaknya software-software yang sangat
mendukung dalam pembuatan desain pada saat ini seperti AdobeDesign,
Adobe Page Maker, dan jenis software desain lainnya.
c. Desain grafis
Desain grafis sangat efektif untuk memberikan sarana-sarana yang mampu
mengapresiasikan suatu kegitan atau suatu acara, dapat memberikan contoh
atau iklan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik. Desain grafis juga dapat
menjadi sarana komunikasi dan informasi yang memberikan data lebih
jelas, mampu menjadikan hiburan dan mengekplorasikan keahlian di bidang
desain.
Di Indonesia desain grafis dan cabang desain lainnya hadir berkat
digalakkannya masa kolonialisasi. Pada masa pendudukan Belanda,
pemerintahannya pernah menunjuk beberapa seniman untuk melakukan
studi landscape di Indonesia untuk merekam eksotisme atau keindahan dari
negara Indonesia yang dituangkan dalam karya lukisan yang berkesan
romantis. Karena memang pada masa ini sei rupa barat sedang merayakan
romantisme yang kajian visualnya seringkali ditujukan pada peristiwa
landscape dan peristiwa heroik, yag dikeal dengan istilah ‘mooi indie’ atau
hindia yang cantik.
Media vital dalam desain grafis adalah mesin cetak. Mesin cetak
pertama kali di datangkan ke pulau Jawa pada tahun 1659. Karena tidak ada
operatorya mesin tersebut menganggur sampai berpuluh-puluh tahun.
Tujuan misionaris mendatangkan mesin cetak erat kaitannya dengan niat
mereka untuk mencetak kitab suci dan buku-buku pendidikan Kristen.
Pada tahun 1970 tumbuh perusahaan- perushaan desain grafis yang
sepenuhnya dipimpin oleh desainer grafis. Berbeda dengan biro iklan,
perusahaan-perusahaan ini mengkhususkan diri pada desain-desain non-
iklan, beberapa diantaranya adalah vision (Kamadi Mardio), Grapik Grapos
Indonesia (Wagiono Sunarto, Djodjo Gozali, S Prinka, dan Priyanto
Sunarto), Citra Indonesia (Tjahjono Abdi dan Hanny Kardinata) dan GUA
Graphic (Gauri Nasution).
Pada tahun 1977, Gert Dumbar seorang desaier grafis Belanda
memperkenalkan isitilah seniotika dan komunikasi visual di FSRD ITB.
Menurutnya, desain grafis tidak hanya menangani desain untuk percetakan
tetapi juga moving image, display dan pameran. Begitu panjang perjalanan
perkembangan desain yang terjadi hingga akhirya terkenal hingga sekarang.
Saat ini di Indonesia desai grafis sangatlah diminati dengan alasan
desain grafis sangat efektif untuk memberikan sarana-sarana yang mampu
mengapresiasikan suatu kegiatan atau hanya suatu acara, dapat memberikan
contoh atau iklan dengan illustrasi-illustrasi yang menarik, mampu
menghasilkan suatu rancangan produk. Desain juga dapat menjadi sarana
komunikasi dan informasi yang memberikan data yang lebih jelas, dan
mampu menghibur dan mengeksplorasi keahlian di bidang desain.
Desain grafis tidak hanya menghasilkan gambar, lukisan, atau bahkan
tulisan semata, namun desain grafis mampu memberikan wawasan dan
pengetahuan tentang perfilman, periklanan dan packaging. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa desain grafis di Indonesia berkembang
dengan pesat dan mempunyai pengaruh besar dalam bidang perniagaan,
pembelajara, dan hiburan.
2. Perkembangan Kriya
Seni Kriya telah ditemukan sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dari
adanya penemuan benda-benda yang berasal dari zaman Neolithikum atau
zaman batu muda yang berbentuk laiknya benda-benda seni Kriya terkini.
Pada zaman prasejarah, benda-benda ini dibuat dari ragam bahan seperti
tanah liat, batu, serta logam dengan aneka fungsi dan manfaat. Beberapa
fungsi dari benda-benda tersebut adalah sebagai alat untuk berburu,
wadah, dan juga perangkat untuk bertani.
Pada masa lalu, seni Kriya dibuat dengan cara yang sederhana
serta lebih mengedepankan aspek fungsional atau untuk menunjang
berbagai kebutuhan fisik. Namun, bisa disimpulkan bahwa manusia zaman
prasejarah sudah mulai mengerti mengenai seni, hal ini terlihat dari
penemuan tembikar dengan ragam hiasan serta simbol-simbol kehidupan
spiritual yang dipercaya.
Seni kriya Indonesia baru dimulai pada zaman kolonial dimana
masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang mengedepankan
nilai-nilai rasional serta kehidupan jasmaniah. Hal inilah yang
mengakibatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai tradisional seni
Kriya menjadi semakin luntur. Perkembangan seni kriya dibagi dalam hal
berikut.
a. Seni kriya tradisional klasik
Di masa kerajaan Hindu-Budha, masyarakat telah banyak
menghasilkan karya seni kerajinan tangan. Teknik dan hasil karya seni
yang dibuat di masa tersebut berdasar pada pemikiran falsafah hidup
agama Hindu, Budha, maupun Islam. Contoh Seni Kriya di masa
klasik diantaranya yakni wayang kulit, ukiran kayu, keris dan senjata
lain, pandai perak dan emas, serta kerajinan topeng.
Gambar 5.7 Kerajinan topeng
Sumber: Kampoong, 2018
b. Seni kriya tradisional rakyat
Karya seni Kriya tradisional tentu saja akan sesuai dengan watak,
adab, serta lingkungan pada masa tersebut. Nah, tak berbeda dengan
jenis dan teknik pembuatan Kriya yang ditentukan oleh bahan serta
alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat tersebut.
c. Seni kriya indonesia baru
Seni kriya Indonesia baru dimulai pada zaman kolonial dimana
masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang mengedepankan
nilai-nilai rasional serta kehidupan jasmaniah. Hal inilah yang
mengakibatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai tradisional seni
Kriya menjadi semakin luntur.
Sejumlah orang berusaha untuk menggabungkan Kriya seni
tradisional dengan kriya baru menggunakan bahan-bahan industri.
Proses komersialisasi ini pada akhirnya membuat para seniman tidak
dapat mewariskan keahlian yang dimiliki kepada generasi penerusnya.
pada zaman modern seperti saat ini, seni Kriya lebih berfungsi untuk
dijadikan sebagai benda terapan dan hiasan dekorasi.
3. Fungsi Kriya (Terapan dan Hiasan)
Berdasarkan pemahaman pada kriya yang dapat memiliki atau tidak
memiliki guna, terdapat beberapa fungsi dari seni kriya sebagai berikut.
a. Sebagai hiasan/dekorasi
Hasil kerajinan karya seni kriya banyak digunakan sebagai hiasan
dekorasi dalam rangka mengelola permukaan benda agar lebih
menarik untuk diapresiasi. Gambar dekorasi adalah gambar hiasan
yang memiliki bentuk yang memberikan tampilan ruangan yang hidup
dan yang memiliki nilai estetik. Banyak karya seni kriya yang
berfungsi sebagai pajangan, karena seni kriya adalah kelompok seni
rupa yang menekankan pada penampilan fungsi. Contoh karya seni
kriya yang digunakan sebagai hiasan seperti hiasan dinding,
cinderamata, patung, dan hiasan ukir.
b. Benda pakai (terapan)
Kriya yang akan digunakan atau dipakai harus mementingkan
kenyamanan dan kefektifitasan dari fungsi dari benda yang dibuat.
Kriya sebagai benda pakai harus tetap memiliki nilai estetis dan
kekhasan lebih untuk dapat bersaing dengan benda desain produk
yang diproduksi secara masal. Cotohnya seperti keramik dan furnitue.
Tugas Individu
Buatlah peta konsep mengenai proses perkembangan seni desain dan kriya hingga
masuk ke Indonesia dengan penjelasan singkat dan mudah dipahami.
Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas lima siswa.

2. Baca dan carilah berbagai informasi yang berkaitan dengan seni desain dan kriya
dalam internet maupun buku.
3. Diskusikan dengan kelompok Anda dan buatlah powerpoint mengenai apa saja
jenis jenis seni desain dan kriya, serta buatlah contoh produk seni, desain, dan
kriya.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya didepan kelas dan di diskusikan
dengan kelompok lain secara bergantian.
RefleksI
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah setelah mempelajari Bab 5, Anda menjadi paham
tentang wawasan seni, desain, dan kriya ?
Ungkapkan alasannya:

2. Menurut Anda, pentingkah memahami sejarah perkembangan


seni dan desain kriya?
Ungkapkan alasannya:
3. Menurut Anda, pentingkah seseorang mempelajari seni, desain,
dan kriya?
Ungkapkan alasannya:

Uji kompetensI
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Seni berasal dari bahasa Sansakerta “Sani” yang artinya adalah ….
a. Pemujaan
b. Pemanggilan
c. Pemasukan
d. Pelanggaran
e. Indah
2. Suatu bentuk ungkapan dan penampilan yang dapat diekpresikan dalam betuk karya
dalam meniru alam adalah ….
a. Sastra
b. kriya
c. Seni
d. Illustrasi
e. desain
3. Seni sangat erat hubungannya dengan upacara keagaaman yang biasa disbeut dengan
….
a. pertunjukan
b. kesenian
c. film
d. seni kriya
e. penampilan
4. berikut ini macam-macam seni kecuali ….
a. Seni rupa
b. Seni teater
c. Seni musik
d. Seni tari
e. Seni adat
5.

gambar disamping adalah termasuk dari contoh bagian


dari seni yaitu ….
a. Seni rupa
b. Seni teater
c. Seni musik
d. Seni tari
e. Seni adat
6. suatu hasil daya kreasi manusia yang dinikmat segi visual dan dari makna yang
dipunyainya adalah ….
a. Seni rupa
b. Seni teater
c. Seni musik
d. Seni tari
e. Seni sastra
7. Seni berkembag diseluruh belahan dunia dan dapat dimengerti oleh banyak orang
hal ini merupakan sifat dasar seni yaitu ….
a. Universal
b. Individu
c. Ekspresif
d. kreatif
e. Sarana
8. Seni adalah menciptakan hal-hal baru dan merekonstruksi alami merupakan sifat
dasar seni yaitu ….
a. Universal
b. Individu
c. Ekspresif
d. kreatif
e. abadi
9. seni akan terus hidup seutuh mungkin meskipun penciptanya tiada hal merupaka
sifat dasar seni yaitu ….
a. Universal
b. Individu
c. Ekspresif
d. Kreatif
e. abadi
10.berikut yang bukan termasuk tujuan dari seni adalah ….
a. Perencanaan dalam hal seni

b. Mengembangkan kreativitas
c. Mengembangkan keterampilan
d. Mengembangkan kepribadian
e. Menigkatkan kemapuan berapresiasi
11.Design berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti yaitu ….
a. Penerangan
b. Penciptaan
c. Pujaan
d. rancangan
e. Melindungi
12. kegiatan kreatif yang menyusun rencana dan rancangan untuk suatu benda, gambar
atau objek lainnya sebelum direalisasikan menjadi nyata agar memiliki nilai lebih
adalah ….
a. Seni
b. Kriya
c. Produk kriya
d. Desain
e. illustrasi
13. Berikut yang bukan termasuk prinsip-prinsip desain adalah ….
a. Keseimbangan
b. Kesatuan
c. Bentuk
d. Warna
e. skala
14. cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses
pengerjaannya adalah ….
a. Seni
b. Kriya
c. Desain
d. Dessain produk
e. Seni rupa
15. Berikut yang termasuk seni kriya terapan adalah ….
a. Furniture
b. Patung
c. Cinderamata
d. Hiasan ukir
e. lukisan
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Metode desain dengan cara mencari inspirasi melalui pemikiran yang kritis
untuk menghasilkan suatu desain yang belum pernah diciptakan adalah ….
2. Metode desain dengan cara mengolah kembali suatu desain agar menjadi
sesuatu yang berbeda dan lebih baik adalah ….
3. Metode desain dengan cara membuat suatu desain berdasarkan tren yang
sedang berkembang adalah ….
4. Cabang ilmu desain yang berfokus pada terhadap fungsionalitas dan tampilan
benda pakai yang akan diproduksi secara industri adalah ….
5. Cabang ilmu desain yang berfokus pada perancangan interior suatu ruang
dalam bangunan adalah ….
6. Cabang ilmu desain yang berkosentrasi terhadap rancangan bangunan adalah
….
7. Karya seni yang unik dan punya karakteristik di dalamnya terkandung muatan-
muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional adalah ….
8. Hasil kerajinan seni kriya digunakan untuk dekorasi hal ini sesuai dengan
fungsi kriya sebagai ….
9. Desain komunikasi Visual di populerkan oleh desainer grafis asal belanda yang
bernama ….
10. Contoh karya seni kriya yang digunakan sebagai kepentingan manusia adalah
….
C. Soal Esai Uraian
Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan seni menurut para ahli.
2. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat dasar seni.
3. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari seni.
4. Sebutkan prinsip-prinsip dari proses desain.
5. Seiring dengan kemajuan teknologi seni menjadi berkembang pesat dan kini
seni menjadi salah satu mata pencaharian beberapa penduduk di seluruh dunia
termasuk Indonesia. hal tersebut terpengaruh dari beberapa peristiwa penting
yang terjadi pada perkembangan seni di indonesia salah satunnya seni kriya.
Jelaskan secara singkat sejarah seni kriya indonesia baru.

Anda mungkin juga menyukai