Anda di halaman 1dari 19

Materi Pembelajaran

Seni Budaya

Kelas X

SMAKatolik Setia Bakti Ruteng


2021/2022

Oleh:
Agustinus Sartono

1
SENI
A. Pengertian Seni
Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan
mampu membangkitkan perasaan orang lain.
Istilah seni berasal dari bahasaSanskerta yaitusani yang diartikan pemujaan, persembahan dan
pelayanan yang erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian.
Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda yaitugenie, dan dalam bahasa
Latin disebut dengan genius yang artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.
Sedangkan menurut Ilmu Eropa bahwa seni berasal dari kata art yang berarti artivisual, yaitu
suatu media yang melakukan kegiatan tertentu.
Dari banyak arti seni yang ada dan semakin berkembangnya zaman sehingga banyak para ahli
yang mengemukakan pendapatnya tentang seni.
Berikut ini adalah beberapa pengertian seni menurut para ahli:
1. Aristoteles: Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak
pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu adalah meniru alam.
2. Sudarmaji: Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan
menggunakan media seperti bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.
3. Alexander Baum Garton: Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif
menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
4. Ki Hajar Dewantara: Seni adalah hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan
perasaan indah orang yang melihatnya.
5. Dll.

B. Fungsi Seni
Fungsi seni dikelompokkan menjadi dua yaitu fungsi individu dan fungsi sosial.
1. Fungsi Individu
Fungsi individu adalah fungsi seni yang bermanfaat untuk kebutuhan pribadi individu
itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu yaitu:
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan
untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan
memang mengacu kepada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan
menjadi suatu hal penting.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar
dirinya yang sifatnya menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai
contoh karena kegiatan dan aktivitas sehari-harinya membuat mengalami
kelelahan sehingga memerlukan rekreasi, seperti menonton film dibioskop,
hiburan teater, dan musik.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial merupakan fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan
sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial antara
lain sebagai berikut:
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Seni digunakan untuk sebuah
upacara pernikahan, kelahiran, dan kematian, dll. Contohnya gamelan yang
digunakan dalam upcara ngaben di bali (gamelan gambang, luwang, dan
angklung).
b. Fungsi Pendidikan
Karya-karya seni untuk pelajaran/pendidikan seperti gambar ilustrasi buku
pelajaran, poster, alat peraga IPA dan film ilmiah/dokumentar.
c. Fungsi Komunikasi
Seni sebagaimedia komunikasi misalnya dalam kritik sosial, kebijakan, gagasan,
guna memperkenalkan kepada masyarakat. Contohnya pegelaran wayang kulit,
wayang orang, dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.

d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
2
Fungsi utama seni adalah hiburan atau rekreasi untuk melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan
karyanya tidak untuk hal yang komersil (Seni pertunjukan yang tidak bisa
dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan
komunitasnya).
f. Fungsi Kesehatan
Seni sebagai fungsi kesehatan seperti pengobatan penderita gangguan kejiwaan
atuapun medis dan distimulasi melalui terapi musik.
C. Macam-Macam Seni
Seni memiliki 5 cabang antara lain sebagai berikut:
1. Seni Rupa: Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian dimana memiliki wujud pasti
dan memanfaatkan unsur rupa yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis,
patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.
2. Seni Teater (Seni drama): Seni teater merupakan bagian dari integral kesenian
bermedia ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih
mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi, dll.
3. Seni Musik
Unsur bunyi merupakan unsur utama dari seni musik. Sedangkan unsur lainnya adalah
bentuk harmoni, melodi, dan notasi. Seni musik tumbuh dan berkembang sejak zaman
Renaissance sampai saat ini. Seni musik adalah hasil ciptaan manusia yang
menghasilkan bunyi ritme dan harmoni yang indah bagi pendengar.
4. Seni Tari
Seni tari adalah hasil ciptaan manusia yangmenggunakan gerak tubuh sebagai suatu
keindahan. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan
maksud-maksud tertentu dari koreogragfer. Seni tari meliputi tari tradisional dan tari
garapan (tari terapan).
5. Seni Sastra
Seni sastra adalah hasil daya kreasi manusia yang dinikmat segi visual dan dari makna
yang dimilikinya. Seni sastra menggambarkan keindahan dalam bentuk kata-kata, baik
itu dituliskan ataupun disuarakan.Contoh seni sastra adalah puisi, tulisan, dan kaligrafi.
D. Apresiasi seni
Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu.
Sedangkan seni merupakan sesuatu yang diciptakan manusia yang mempunyai nilai keindahan
atau estetika. Jadi apresiasi seni merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni, baik
mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nlai seni yang terkandung
dalam karya seni tersebut.
Dalam mengapresiasi suatu karya seni, adapaun sikap atau bentuk apreiasi yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas
tangkapan indrawi.
2. Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan melibatkan pengamatan dan
penghayatan yang mendalam.
3. Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi,
menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan hasil
pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati
suatu benda.

3
SENI MUSIK

A. PENGERTIAN MUSIK
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousikos, yang diambil dari salah satu nama
dewa Yunani. Mousikos dilambangkan sebagai suatu dewa keindahan dan menguasai bidang
seni dan keilmuan.
Berikut adalah pengertian musik yang diuraikan dalam beberapa versi:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia:musik dapat diartikan ilmu atau seni menyusun nada
atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
2. Wikipedia:musik yaitu suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama,
lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat
menghasilkan irama.
3. Aristoteles: musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal
dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.
4. David Ewen: musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari
nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai
ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.
5. Dll.

B. FUNGSI MUSIK
1. Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri
Seorang seniman musik akan lebih mudah berekspresi atau mengungkapkan
perasaannya lewat musik. Di samping untuk menunjukkan bakatnya, pengungkapan
perasaan lewat musik akan lebih mudah diterima.
2. Musik Sebagai Sarana Hiburan
Musik sangat efektif dalam menghibur.Seseorang bahkan memerlukan musik untuk
menghibur diri ketika sedang bosan ataupun sedih.
3. Musik Sebagai Sarana Terapi
Musik sebagai terapi awalnya di perkenalkan pada perang dunia ke-II untuk mengobati
korban perang. Sekarang musik banyak dimanfaatkan untuk terapi penyakit mental atau
kelumpuhan organ tubuh.
4. Musik Sebagai Sarana Upacara
Musikselalu berkaitan erat dengan upacara-upacara tertentu seperti perkawinan,
kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah,
bunyi dari suatu alat musik diyakini memiliki kekuatan magis.
5. Musik Sebagai Sarana Komersial
Bagi para seniman musik atau musisi, musik merupakan salah satu sumber
penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset atau CD,
kemudian dijual dan dari hasil penjualannya mereka mendapatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
6. Musik Sebagai Pengiring Tarian
Musik selalu cocok bila dihubungkan dengan tarian. Keduanya saling berhubungan
dengan adanya kesamaan pola dan ritme satu sama lain. Suatu tarian tanpa diiringi
irama musik akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari.
7. Musik Sebagai Sarana Pendidikan
Sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.
8. Musik Sebagai Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi instrumen tertentu yang memiliki arti
tertentu juga bagi anggota kelompok masyarakatnya. Bunyi- bunyian itu memiliki pola
ritme tertentu yang menandai bahwa ada suatu peristiwa atau kegiatan yang ingin
diinformasikan ke masyarakat. Instrumen yang umum digunakan dalam masyarakat
Indonesia adalah seperti kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
9. Musik Sebagai Sarana Kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan dengan
kemampuan atau daya untuk menciptakan sesuatu, dengan musik orang bisa
berkreativitas.

4
C. UNSUR UNSUR MUSIK
Berikut merupakan unsur – unsur seni musik,
1. Melodi
Melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik.
Dalam sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak menuju
puncak dan kemudian kembali ke kondisi sebelumnya.
2. Ritme
Ritme (irama) merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari
musik. Ritme terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam, panjang atau pendeknya nada
dalam waktu yang bermacam-macam, dan membentuk pola irama dan bergerak
menurut ketukan dalam setiap ayunan birama.
3. Harmoni
Harmoni adalah cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan
perihal keindahan komposisi musik. Harmoni merupakan bagian yang melibatkan nada
dan akor.
4. Dinamika
Dinamik adalah tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras dan
lembut ini diperlukan agar musik tidak terdengan monoton atau datar.
5. Tempo
Tempo adalah tingkatan cepat atau lambatnya sebuah karya musik ditampilkan.
6. Ekspresi
Ekspresi adalah bentuk penjiwaan dari karya musik yang ditampilkan
7. Tangga nada
Tangga nada adalah urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga. Tangga nada
disusun berdasarkan interval-intaerval yang telah ditentukan.

5
MUSIK TRADISIONAL INDONESIA
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun di indonesia,
dipertahankan sebagai sarana hiburan.
Sejarah Musik Tradisional
Sejarah Musik Nusantara terdapat tahapan-tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara).
tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa
kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki
kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
2. Masa setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya
dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana
hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri
dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok
kendang,dan kelompok pelengkap.
3. Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik
mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus
di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.
4. Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik
Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya
biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam
berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi
Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia .
Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
5. Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti
pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak
dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan
musik Indonesia.
Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut.
Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B.
Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik
barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

Ciri-Ciri Musik Tradisional


Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni musik yang lainnya.
Berikut adalah ciri khas dari Seni musik tradisional :
 Dipelajari Secara Lisan
Mengingat musik tradisional merupakan bagian dari kebudayaan, maka musik ini sifatnya diwarsikan
secara turun-temurun, dimana proses pewarisan musik tradisi tersebut biasanya dilakukan secara lisan.
 Tidak memiliki notasi
Proses pembelajaran musik tradisional yang berlangsung secara lisan membuat partitur atau naskah
musik menjadi suatu hal yang dianggap tidak terlalu penting. Dengan demikian, sangat lazim ketika
musik tradisional disetiap daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu.
 Bersifat informal
Musik tradisional secara umum digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Dengan
demikian, keberadaan musik ini kebanyakan digunakan dalam kegiatan rakyat biasa, sehingga bersifat
lebih sederhana dan informal. Ketika musik ini dimainkan di lingkungan istana, maka keberadaanya
akan menjadi lebih kompleks dan formal.
 Pemainnya tidak terspesialisasi
Sistem yang berkembang pada proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat generalisasi.
Pemain musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis
musik daerah. Secara umum mereka akan belajar memainkan instrumental mulai dari yang termudah
hingga yang terumit. Dengan demikian, pemain musik daerah yang sudah mahir akan mempunyai
kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.

6
 Syair lagu berbahasa daerah
Selain syair dengan menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga akan menggunakan alunan
melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan.
 Lebih melibatkan alat musik daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik
khas dari daerah itu sendiri. Contoh, lagu-lagu Suku Karo dari Sumatera Utara umumnya diiringi oleh
alat musik khas Karo, yaitu gendang lima sendalinen.
 Merupakan bagian dari budaya masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam kehidupan
masyarakat. Dengan demikian, setiap ciri kebudayaan masyarakat penciptanya pasti sudah melekat erat
didalamnya. Musik daerah juga adalah salah satu bentuk gambaran kebudayaan daerah, selain tarian,
pakian, dan adat kebiasaan lainnya.

Jenis Musik Tradisional


Berikut ini terdapat beberapa jenis musik tradisional, terdiri atas:
1. Instrumen Musik Perkusi
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik
menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat
musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe
dan lain sebagainya.
 Gamelan
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah,
DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali
(Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong,
slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
 Talempong
Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik
bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
 Kolintang
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga
nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar
untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan
menggunakan stik.
 Arumba
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang
terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba
menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada
diatonis.
 Kendang
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau
gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan
penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu
digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak.
Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias.
Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat
musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir
di sebagian wilayah Indonesia.

2. Instrumen Musik Petik


 Kecapi
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah
sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai
resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.
 Sasando
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat
dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar
yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

7
 Sampek (sampe/sapek)
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah
kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah.
Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga
dari daerah Sulawesi Selatan.
3. Instrumen Musik Gesek
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab
berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan
kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai
tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab
adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali,
Jawa dan kalimantan selatan.
4. Instrumen Musik Tiup
 Suling
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat
dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di
sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang
antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.
 Tarompet, serompet, selompret
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan
bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti
ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.

Mengenal 20 Alat Musik Tradisional Asli Indonesia


Yang Mendunia
Alat Musik Tradisional Asli Indonesia yang Mendunia – Indonesia memiliki banyak suku dengan
masing-masingnya mempunyai kebudayaan dan ciri khas seperti tarian, musik dan tentunya alat
musik tradisional. Tapi siapa yg sangka ternyata ada alat musik tradisional asli indonesia yang sudah
mendunia.
1. Angklung

Sumber Gambar: nrmnews


Angklung adalah alat musik tradisional berasal dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari bambu dan
dimainkan dengan cara digoyangkan.Alat musik tradisional angklung sudah mendunia dengan berhasil
memukau penonton di Perancis dan juga Amerika Serikat. Angklung juga telah diakui sebagai warisan
Indonesia oleh UNESCO.
2. Sasando

8
Sasando merupakan alat musik tradisional khas tanah Rote, Nusa Tenggara Timur yang terbuat dari
daun lontar. Alat musik sasando berbentuk seperti harpa dan dimainkan dengan cara dipetik
seperti gitar.Sasando sudah terkenal semenjak konser WOW 2013 yang diselenggarakan oleh
Wonderful Indonesia.
3. Gamelan

Sumber Gambar: Balubu


Gamelan merupakah alat musik tradisional berasal dari tanah jawa. Alat musik gamelan ternyata juga
digemari oleh musisi dunia. Gamelan ternyata juga diajarkan dan masuk kurikulum di beberapa
sekolah di Amerika Serikat dan New Zealand.
4. Kolintang

Sumber Gambar: indonesiakaya


Kolintang adalah barisan gong kecil yang ditempatkan mendatar. Alat musik tradisional kolintang
berasal dari Sulawesi Selatan.Alat musik kolintang dimainkan dengan diiringi oleh gong dan drum.
Alat musik kolintang juga telah lama dimainkan di negara-negara melayu seperti Malaysia dan
Filipina.
5. Kendang

Sumber Gambar: VideoBlocks


Kendang adalah alat musik tradisional berasal dari Sunda namun ada beberapa yang mengatakan dari
Jawa Timur.Alat musik ini seringkali kita jumpai untuk mengiringi tarian-tarian tradisional,
musik jazz dan kontemporer. Sudah banyak musisi Amerika Serikat menggunakan kendang sebagai
alat musik pengiring.
6. Tifa

9
Alat musik tradisional khas Maluku dan Papua ini berbentuk seperti kendang namun
berbentuk tube. Alat musik Tifa dimainkan dengan dipukul.
Alat musik tifa juga seringkali dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Papua dan Maluku. Tifa mulai dikenal
semenjak banyak turis yang datang ke Maluku dan Papua dengan membawa pulang Tifa sebagai oleh-
oleh.

7. Saluang

Sumber Gambar: AET Travel


Saluang merupakan alat musik tiup tradisional berasal dari Sumatra Barat. Alat ini masuk mirip
dengan suling namun lebih sederhana karena hanya memiliki empat lubang berurutan.
Konon pada jaman dulu, pemain saluang dikatakan mempunyai mantra yang mampu menghipnotis
penontonnya.
8. Aramba

Sumber Gambar: steemit


Alat musik tradisional Indonesia satu ini berasal dari daerah utara daerah Sumatera, tepatnya di Pulau
Nias. Jenis bunyi yang dihasilkan Aramba adalah Ideofon. Aramba dimainkan dengan cara dipukul
dengan alat pukulnya tersendiri – serupa alat musik Gong di Pulau Jawa.
9. Gambus

Sumber Gambar: wacana.co


Gambus adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Riau. Memang alat musik ini
identik dengan adat Melayu yang tentunya kental dengan nuansa budaya arab.
Gambus dimainkan dengan cara memetik senar-senarnya untuk menghasilkan jenis bunyi Kordofon.

10
10. Gendang

Sumber Gambar: budayajawa.id


Diantara alat musik tradisional Indonesia lainnya, mungkin Gendanglah yang paling “Indonesia”.
Betapa tidak, alat musik ini memiliki banyak sekali varian di Indonesia.
Sebutlah Gendang asal Yogyakarta, pasti akan berbeda dengan Gendang jenis lainnya seperti Gendang
Melayu atau Gendang asal Banten. Gendang dimainkan dengan cara dipukul dengan jenis bunyi
membranofon.
11. Bonang

Sumber Gambar: kamerabudaya


Bonang adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang sudah mengglobal. Bonang berasal
dari daerah Jawa Timur. Cara memainkan Bonang adalah dengan dipukul supaya menghasilkan bunyi
ideofon. Alat musik ini hampir selalu ada pada setiap acara-acara besar adat Jawa.
12. Panting

Sumber Gambar: wacana.co


Panting adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Kalimantan Selatan. Panting
merupakan alat musik khas adat setempat, yakni Suku Banjar. Alat musik ini dimainkan dengan cara
dipetik bagian senarnya untuk menghasilkan bunyi kordofon.
13. Kecapi

Alat musik tradisional Indonesia selanjutnya adalah Kecapi. Kecapi berasal dari daerah Sulawesi
Barat. Cara memainkan kecapi adalah dengan cara dipetik agar mengeluarkan bunyi kordofon.
11
14. Gong

Sumber Gambar: wikipedia


Gong adalah alat musik tradisional Indonesia asal Jawa Barat. Secara ukuran, Gong tergolong alat
musik yang cukup besar. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipukul menggunakan alat
pukul yang telah didesain secara khusus. Dengan dipukul, maka Gong akan menghasilkan suara
membranofon.
15. Rebab

Sumber Gambar: kamerabudaya


Rebab merupakan alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Jawa Barat. Bentuk alat
musik satu ini mirip busur panah. Sebagai alat musik khas adat Sunda, memang ada nuansa oriental
yang kental pada Rebab, yakni cara memainkannya yang digesek, menyerupai biola.
16. Gendang Melayu

Sumber Gambar: PriceArea


Alat musik tradisional indonesia selanjutnya adalah Gendang Melayu. Gendang Melayu berasal dari
kawasan Kepulauan Bangka Belitung yang tentu saja memang kental akan adat Melayu. Cara
memainkannya adalah dengan dipukul untuk mengeluarkan suara membranofon. Gendang Melayu
merupakan komponen penting dalam musik marawis.
17. Tebangan

12
Alat musik tradisional satu ini berasal dari Sumatera Selatan, terutama daerah dengan pengaruh
Melayu yang kuat. Bentuk alat musik Tebangan sangat menyerupai rebana. Cara memainkannya-pun
sama persis, yakni dengan dipukul.
18. Genggong

Sumber Gambar: bobo.id


Masih dari Sumatera Selatan, alat musik tradisional lainnya adalah Genggong. Alat musik ini
dimainkan dengan cara ditiup, mirip dengan harmonika. Dahulu, Genggong berguna sebagai pelipur
kebosanan para petani ketika sedang beristirahat.

19. Kompang

Sumber Gambar: thegorbalsla


Alat musik tradisional Indonesia selanjutnya adalah Kompang. Kompang adalah alat musik yang
berasal dari daerah Lampung. Alat musik yang terbuat dari kulit kambing atau kayu ini dimainkan
dengan cara dipukul.

20. Jengglong

Jengglong adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Sekilas, memang
bentuk Jengglong sangat menyerupai Gong. Hanya memang Jengglong lebih kecil secara ukuran. Alat
musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan batang pemukul khusus.

13
Musik NUSANTARA
A. Pengertian Musik Nusantara
Musik Nusantara adalah musik yang berkembang diseluruh wilayah kepulauan dan merupakan
kebiasaan tutun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Musik Nusantara tersebat
hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri-ciri yang berbeda.
B. Fungsi Musik Nusantara
Fungsi musik nusantara antara lain yaitu:
1. Sebagai Media Pendidikan
2. Sebagai Media Hiburan
3. Sebagai Media Apresiasi
4. Sebagai Media komunikasi
5. Sebagai pengiring Tara
6. Sarana upacara budaya / ritual
7. Sarana ekonomi
C. Jenis-Jenis Musik Nusantara
Jeis-jenis lagu-lagu di Indonesia sangat beragam dan banyak sekali di antaranya:
1. Lagu Daerah
Lagu daerah adalah lagu yang lahir karena budaya setempat yang bersifat turun
temurun dan kedaerahan.
2. Lagu Pop
Lagu pop adalah lagu yangt sedang digemari atau disenangi oleh masyarakat pada saat
tertentu atau dalam kurun waktu tertentu.
3. Lagu Hiburan
4. Lagu hiburan adalah lagu yang bertujuan untuk menghibur pendengarnya dengan syair-
syair atau liriknya.
5. Lagu Perjuangan
Lagu perjuangan adalah lagu yang lahir karena kondisi masyarakat Indonesia yang
sedang dijajah oleh bangsa lain. Dengan musik para pejuang berusaha membangkitkan
semangat persatuan untuk melawan penjajah.
6. Lagu Seriosa
Lagu seriosa adalah lagu yang harus dinyanyikan oleh penyanyi dengan serius yang
mendekati kemampuan penciptanya dan bernilai teknik tinggi (art music).
7. Lagu Dangdut
Lagu dangdut adalah merupakan perpaduan antara musik india dengan musik melayu,
iramanya sangat ringan sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya
menggerakkan anggota badan. Lagu dangdut juga berasal dari indonesia asli.
8. Lagu Anak-Anak
Lagu anak-anak adalah lagu yang diciptakan untuk mendidik anak-anak yang lagunya
sederhana, dan kalimatnya tidak terlalu panjang, lagu anak-anak sangat mudah
dimengerti dan dipahami.
9. Lagu perjuangan
Lagu perjuangan adalah lagu yang muncul pada saat Indonesia dijajah oleh bangsa
asing. Lagu–lagu perjuangan berisi pesan yang membakar semangat nasionalisme
untuk mempertahankan kedalautan bangsa Indonesia.
10. Lagu Keroncong
Lagu keroncong adalah lagu yang memiliki harmoni musik dan improvisai yang sangat
terbatas, umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama.
11. Lagu Langgam
Lagu langgam adalah lagu yang sejenis dengan keroncong tapi tidak menggunakan
ukulele pada musiknya.
12. Lagu Stambul
Lagu stambul adalah lagu yang berirama mendayu-dayu, bait dan liriknya lazim berupa
pantun “A-B-A-B” dalam tutur atau bahasa yang indah yang berisi puji-pujian dan
nasihat.

14
D. Ciri-Ciri atau Karakteristik Musik Nusantara
Lagu-lagu nusantara memiliki ciri khas atau karakteristik yang membedakannya dengan lagu-
lagu lain, baik dalam instrumen maupun syair-syairnya.
1. Lagu Daerah
Lagu daerah memiliki ciri-ciri antara lain:
a. Sederhana
Lagu daerah bersifat sederhana, baik dari melodi, tema, maupun syairnya.
b. Bersifat kedaerahan
Lagu daerah sifatnya kedaerahan. Hal ini dapat diliahat dari syairnya. Syair
lagu daerah menngunakan syair dan dialek daerah yang bersifat lokal.
c. Diwariskan Secara Turun Temurun
Lagu daerah bersifat tradisional dan lagu daerah disampaikan secara turun
temurun dan spontan.
d. Jarang atau tidak diketahui penciptanya
e. Menggambarkan keadaan suatu daerah setempat.
f. Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah.
g. Mengandung suatu makna yang diketahui penciptanya.
h. Mengandung unsur kerakyatan dan kebersamaan.
2. Lagu Pop
Lagu pop (populer) merupakan lagu yang sedang digemari masyarakat, ciri-ciri lagu
pop antara lain:
a. Bersifat sementara atau cepat tergantikan oleh lagu lain.
b. Berifat menghibur pendengarnya.
c. Tidak mempunyai bentuk lagu tertentu.
d. Mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan
jenis instrumen.
e. Mengutamakan permainan drum dan gitar bas.
f. Komposisi melodinya mudah dicerna.
g. Mudah diterima masyarakat.
h. Bentuk lagu bebas.
i. Disenangi masyarakat pada kurun waktu tertentu.
j. Mudah dikenal dan tenggelam.
3. Lagu Perjuangan
Lagu perjuangan memiliki ciri-ciri antara lain yaitu:
a. Syair-syairnya berisi ajakan untuk berjuang
b. Iramanya musiknya dibuat cepat dan semangat.
c. Diakhiri dengan semarak.
d. Diciptakan pada masa perjuangan.
e. Isi lagu berisi tentang semangat juang dalam membela kemerdekaan.
f. Lagu – lagu perjuangan diciptakan sekitar tahun 1945-1950.
4. Lagu Dangdut
Lagu dangdut merupakan lagu asli bangsa indonesia dan memiliki banyak sekali ciri-
ciri atau karakteristik diantaranya:
a. Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu seperti akordion, suling,
gendang, madolin, dan dalam perkembangannya di era ini adalah organ
mekanik seperti biola.
b. Lagunya mudah dicerna, sehingga tidak susah diterima masyarakat.
c. Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua
(iramanya agak cepat), dan makinang (lebih cepat).
d. Liriknya masih lekat pada pantun.
e. Irama musiknya sangat melankolik.
f. Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif.
g. Miskin improvisasi, baik melodi maupaun harmoni
h. Dinyanyikan dengan vibrasi dan cekungan-cekungan nada.
5. Lagu Anak-Anak
Lagu anak-anak yang bersifat mendidik dan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memilki bentuk yang sederhana dan ambitusnya tidak terlalu luas, biasanya lagu anak-
anak tidak lebih dari satu oktaf.
b. Tema lagu disesuaikan dengan jiwa anak yang masih polos.
15
c. Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh
anak-anak.
d. Lompatan nada tidak terlalu jauh.
e. Isi lagu bersifat mendidik kearah positif.
6. Lagu Keroncong
Lagu keroncong juga adalah lagu yang berasal dari indonesia, ada pendapat bahwa lagu
keroncong berasal dari portugis yang pernah menjajah indonesia tapi bukti autentik yang
menunjukkan bahwa irama keroncong milik portugis tidak ada bekasnya, ciri-ciri lagu
keroncong antara lain:
a. Tanda birama yang digunakan adalah 4/4.
b. Kalimat lagu atau syair lagu terdiri dari tujuh kalimat, setipa lagu terdiri atas 4 bar atau
birama sehingga jumlah seluruhnya adalah 28 birama atau bar.
c. Kalimat lagu ke-3 terdapat interlude secara instrumental sebanyak 2 bar sampai 4 bar.
d. Pada kalimat lagu ke-4 selalu mendapat iringan.
e. Alat musik ukulele memiliki peranan yang sangat penting dan merupakan identitas
musik keroncong.
f. Untuk jenis lagu keroncong asli, jumlah instrumen sangat dibatasi jumlahnya, yaitu 7
macam, terdiri atas bas, cello, biola, seruling, gitar melodi, ukulele, dan chak.
g. Menggunakan harmoni yang sangat terbatas dan kurang mendapat kebebasan untuk
mengadakan improvisasi.
h. Muncul pada abad ke-16
7. Lagu Langgam
Lagu Langgam memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tanda birama yang digunakan 4/4.
b. Terdiri dari empat kalimat masing-masing delapan bar, sehingga dalam satu langgam
terdapat 32 bar.
c. Cello menirukan permainan gendang.
d. Susunan keempat kalimatnya adalah AABA, kadang-kadang ada sedikit perubahan
pada akhir lagu.
8. Lagu Stambul
Lagu Stambul memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tanda birama yang digunakan adalah 4/4.
b. Terdiri dari 16 bar.
c. Merupakan variasi dari keroncong.
d. Muncul pada sekitar abad ke-20.

E. Mengenal Tokoh-Tokoh Musik Indonesia Beserta Hasil Karyanya


1. Komponis lagu-lagu perjuangan
a. WR. Supratman : Indonesia Raya, Ibu Kartini, Di Timur Matahari
b. Cornel Simanjuntak : Indonesia Tetap Merdeka, Maju Tak Gentar, Tanah Tumpah
Darahku
c. H. Mutahar : Hari Merdeka, Syukur, Hymne Pramuka
d. Ismail Marzuki : Indonesia Pusaka, Sepasang Mata Bola
e. Liberty Manik : Satu Nusa Satu Bangsa, Desaku yang Kucinta
f. Ibu Sud : Hymne Kemerdekaan, Berkibarlah Benderaku
g. Daljono : Bendera Kita, Bambu Runcing
h. T. Prawit : Mengheningkan Cipta, Bersatulah
i. Kusbini : Bagimu Negeri, Merdeka
j. A. Simanjuntak : Bangun Pemudi Pemuda, Indonesia Bersatulah
2. Komponis lagu-lagu Keroncong
a. Gesang : Lgm. Bengawan Solo, Lgm. Ali-Ali
b. Mardjo Kahar : Kr. Meratap hati, Stb. Merana
c. Budiman BJ : Kr. Jayalah Indonesia, Lgm. Tanah Kerinduan
d. S. Padimin : Kr. Sekuntum Bunga, Kr. Pujaan Tanah Air
e. Maladi : Lgm. Tidurlah Intan, Lgm. Di Bawah Bulan Purnama
f. smail Marzuki : Lgm. Sampul Surat, Lgm. Bandung Selatan
3. Komponis lagu-lagu Populer
a. Riyanto : Kemuning, Mimpi Sedih, Angin Malam, Mawar Berduri
b. Koes Plus : Kisah Sedih Di Hari Minggu, Andaikan Kau Datang
c. Ebiet G. Ade : Berita Kepada Kawan, Lagu untuk Sebuah Nama, Camelia
d. Iwan Fals : Bento, Galang Rambu Anarki, Mata Indah Bola pingpong
e. Titiek Puspa : Cinta, Satu Dia, Tangis dan Cinta
f. Is Haryanto : Sepanjang Jalan Kenangan, Hilang Permataku
g. Melly Goeslow : Bunda, Jika, Ada Apa Dengan Cinta
16
h. Zainal Arifin :Teluk Bayur, Sebiduk Sungai Musi
4. Komponis lagu-lagu Klasik dan Seriosa
a. Syaiful Bahri : Malam Kenangan, Lagu Untuk Anakku
b. C. Simanjuntak : Citra, Mekar Melati, Taufan
c. Iskandar : Dahag, Kasih di Ambang Pintu
d. Ismail Marzuki : Wanita, Fajar Harapan, Bintang Sejuta
e. Sancaya HR : Rindangnya Cinta, Kembang dan Kumbang

Sejarah Perkembangan Musik Dunia


Perkembangan musik dunia terbagi dalam enam zaman:
1. Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai
dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). Perkembangan Musik
pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat,
yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan.
Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tidak lagi dititikberatkan pada kepentingan
keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik
yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M).
Musik dengan menggunakan komposisi beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik
Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah:
 Gullanme Dufay dari Prancis.
 Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan. Renaisance artinya Kelahiran
Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari
dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik
Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal,
sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera
adalah sandiwara dengan iringan musik disertai para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
 Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
 Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
 Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
 Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
3. Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik
baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hampir sama sifatnya yaitu
adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok
memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada
musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
 Johan Sebastian Bach: Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal
tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
a. St. Mathew Passion.
b. Misa dalam b minor.
c. 13 buah konser piano dengan orkes
d. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik
Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.Pada
akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig.
17
 George Fredrick Haendel: Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London,
meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah
memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke
Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi
Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah:
a. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
b. Water Musik (Musik Air).
c. Fire Work Music (Musik Petasan)
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia
meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
4. Zaman Klasik (1750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750 setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
 Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
 Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin
lembut).
 Pemakaian Ornamentik dibatasi
Penggunaan Accodr 3 nada.
Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :
a. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809): Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31
Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu : Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24
buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony.
Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang
mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia
diakui sebagai Komponis Austria yang handal.
b. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791): Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di
Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina Austria. Hasil karyanya
adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto,
Konserto Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan
accor pada hrpsikord.
Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada usia
6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa.
Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang
termashyur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib. Biarpun
memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang sengsara ia
meninggal di Wina di usia 35 tahun dan dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia
menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada
gaya klasik murni.

5. Zaman Romantik (1820 – 1900)


Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja
dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk
mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-
komponis pada Zaman romantic adalah :
 Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827): Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia
meninggal tanggal 26 Maret 1827 di Wina Austria. Ia menamakan dirinya sebagai
Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan ayanhnya. Pada
usia 17 tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi
bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm
komonis yang berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai berkurang, dan usia
50 tahun pendengarannya tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies
lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyanya itu. Pada tanggal 26 Maret
1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi mampu
menciptakan Sonata dunia yang paling indah.
Hasil ciptaannya antara lain :

18
a. 5 buah sonata cello dan piano.
b. 9 buah symfoni
c. 32 sonata piano.
 Franz Peter Scubert (1797 – 1828): Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal
tanggal 19 Desember 1828.
Ciptaannya antara lain : Ave Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At
The Spining Sheel, The Wild Rose.
Schubert mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial
Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi.
Pada waktu meninggal, Ia tidak dikenal orang banyak dan dikuburkan dekat makan
Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo.
 Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883): Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman,
meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya antaralain : Tannhauser, Die
Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.
 Johannes Brahms (1883 – 1897): Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3
April 1897 di Wina Austria. Hasil ciptaannya : Hungarian Dance, Muskoor Ein
Deusches Requiem, Kuartet gesek.
Pada usia 14 tahun ia telah menjadi pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis
terakhir dari aliran Romantik, karya-karyanya sangat indah.
6. Zaman Modern (1900 – sekarang)
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan, karena
adanya kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat misalnya penemuan dibidang teknik
seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan
bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern :
 Claude Achille Debussy dari Prancis
 Bella Bartok dari Honggaria.
 Maurice Ravel dari Prancis.
 Igor Fedorovinsky dari Rusia
 Edward Benyamin Britten dari Inggris.

19

Anda mungkin juga menyukai