Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NILAI ESTETIS DAN FUNGSI MUSIK


(TUGAS MATAPELAJARAN KESENIAN)

OLEH:
FERDINANDUS PEPA LEMBA
KELAS X SOSIAL 1
SMAK ST. DARIUS LARANTUKA

LARANTUKA, 2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Musik merupakan salah satu cabang seni yang menjadi kebutuhan hidup
masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak
lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri, antara
lain sebagai media ekspresi, ritual keagamaan, estetik, dan sebagai media
hiburan bagi masyarakat. Musik menurut para filsuf (Susantina, 2004:2), mampu
mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata
maupun jenis seni lainya. Mereka juga mengatakan bahwa musik akan lebih
mampu dan ekspresif untuk mengungkapkan perasaan dari bahasa baik lisan
maupun tulisan. Hal demikian, menurut para filsuf disebabkan bentuk-bentuk
perasaan manusia jauh lebih dekat atau sesuai dengan bentukbentuk musikal dari
bentuk bahasa.
Sementara itu menurut Hatta (1980:113), musik menanamkan perasaan
halus dan budi yang halus dalam jiwa manusia. Dengan musik, jiwa lebih
mempunyai rasa akan harmoni dan irama. Kedua-duanya adalah landasan yang
baik untuk menghidupkan rasa keadilan. Namun dalam pendidikan musik,
harus dijauhkan lagu-lagu yang melemahkan jiwa serta mudah menimbulkan
nafsu buruk. Musik yang menanamkan perasaan mulia dan halus dalam jiwa
manusia, secara tidak langsung berpengaruh pada perkembangan zaman dan
kemajuan teknologi, serta ilmu pengetahuan sebagai faktor utama yang
membuat musik menjadi dinamis.
Berkembangnya berbagai jenis aliran musik di abad XX menjadi eksistensi
musik itu sendiri dan tolak ukur sebuah kreativitas. Kreativitas itu sendiri
dalam seni mencakup dua aspek nilai yaitu, nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik seni.
Oleh karena itu, segi kreativitas dalam seni harus ditinjau dari dua sudut
tersebut, meskipun tidak sama sekali memisahkan kedua aspek itu tanpa
mengubah kesatuan atau keutuhan karya seni.

2
Musik dibutuhkan oleh setiap manusia karena musik memiliki nilai-nilai
estetis yang dapat membantu manusia untuk mengembangkan segala aspek
kemanusiaannya. Demikian pun musik juga memiliki beranekaragam fungsi yang
mengekspresikan jiwa dan kepribadian manusia. Karena itu, sangat penting bagi
setiap orang untuk memahami nilai estetis dan fungsi seni musik dalam kehidupan
setiap hari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang penulisan ini, maka masalah yang dikaji
dalam tulisan ini adalah:
a. Apa saja nilai estetis dari seni musik?
b. Apa fungsi dari seni musik?

1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah tersebut di atas maka tujuan utama penulisan makalah
ini adalah untuk mengetahui nilai estetis dan fungsi dari musik bagi kehidupan
manusia.

1.4 Manfaat
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai
berikut:
a. Bagi pembaca agar pembaca semakin memahami nilai estetis dan fungsi
dari seni musik. Selain itu, karya tulis ini semakin mendorong penulis
untuk mencintai dan mengembangkan minat dan bakat dalam bidang
musik.
b. Bagi pencinta seni agar semakin berkembang wawasan tentang seni musik
yang ada di Indonesia, sehingga dapat menambah pengetahuan, yang
nantinya dapat digunakan untuk bekal mengarungi dunia ini
c. Bagi penulis agar semakin mengembangkan minat dan kemampuan dalam
bidang musik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Seni Musik


2.1.1 Pengertian Seni
Seni dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga arti.
Pertama, keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusanya,
keindahanya dan sebagainya). Kedua. Karya yang diciptakan dengan keahlian
yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran, dan sebagainya. Ketiga.
Kesangupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa).
Sedangkan dalam buku Ensiklopedi Nasional Indonesia, pengertian seni
adalah berasal dari kata latin ars yang artinya keahlian mengekpresikan ide-
ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi
penciptaan benda, suasana atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang
diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seperti halnya dalam buku Ilmu Budaya Dasar karya Hartono,
mengartikan seni merupakan karya manusia yang memiliki nilai-nilai tertentu.
Nilai itu antara lain nilai indrawi, nilai bentuk, nilai pengetahuan, dan nilai ide,
temu, dan dalil-dalil keadilan. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam bentuk lahir
yang dapat dinikmati oleh indra manusia (mata atau telinga), sehingga dapat
memuaskan hati pendengar atau penglihatnya.
Sedangkan pengertian seni menurut para ahli sebagai berikut:
a. Seni menurut Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dengan
segala seginya.
b. Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai
suatu tiruan, yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda
dengan Plato, Aristoteles tidak memaksudkanya sekedar “tiruan

4
belaka” menurutnya seni harus memiliki keunggulan “falsafi” yakni
bersifat dan bernada “universal”.
c. Seni menurut Schopenhauer adalah, segala usaha untuk menciptakan
bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan
seni musik meskipun seni musik adalah seni yang paling abstrak.
d. Seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yanng
disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang
dirasakan pelukis.
e. Seni menurut Thomas Munro adalah alat buatan manusia untuk
menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
Berdasarkan pandangan pengertian seni di atas bahwa seni dapat diartikan
sebagai berikut:
a. Seni Sebagai Kemahiran (Skill). Pengertian seni sebagai kemahiran
seseorang adalah berasal (etimologi) kata art dari kata latin ars yang
artinya menyambung atau menggabungkan. Untuk pengertian
kemahiran, bahasa Yunani Kuno memakai kata techne yang kini
menjadi tehnik. Jadi, kata secara etimologi art bisa diartikan suatu
kemahiran dalam membuat barangbarang atau mengerjakan sesuatu.
William Flemming berpendapat, seni dalam artinya yang paling besar
adalah suatu kemahiran atau kemampuan. Batasan ini memang benar
untuk kata asalnya dalam bahasa latin ars (kemahiran) maupun kata
padanannya dalam bahasa Jerman Kunst. Pengertian seni sebagai
kemahiran ini pada umumnya dilawankan dengan ilmu(science).
b. Seni Sebagai Kegiatan Manusia (Human Activity), yakni menciptakan
karya seni apa pun. Pengertian seni sebagai suatu kegiatan manusia yang
menciptakan suatu benda (indah atau menyenagkan) dilawankan dengan
craft (kerajinan). Menurut Kahler, ciri-ciri yang membedakan antara art
dan craft adalah kegunaan praktis.
c. Seni Sebagai Karya Seni. Karya seni adalah produk dari kegiatan
manusia. Ini sesuai dengan pendapat John Hospers, yang menyatakan

5
seni dalam artian yang seluas-luasnya, seni meliputi setiap benda yang
dibuat oleh manusia untuk dilawankan dengan benda-benda alamiah.
d. Seni Sebagai Seni Indah (Fine Art). Pengertian ini dipakai oleh ahli estetis
Yervant Krikorian. Seni indah dinyatakan sebagi seni yang terutama
bertalian dengan pembuatan benda-benda dengan kepentingan estetis
sebagaimana berbeda dari seni berguna atau terapan yang maksudnya
untuk kefaedahan. Seni indah ini mencakup seni lukis, pahat,
arsitektur, tari, musik, kesusastraan, teater, filem, dan lain-lain.
e. Seni Sebagai Penglihatan (Visual Art). Eugene Johnson berpendapat
bahwa, seni sebagaimana paling umum digunakan dewasa ini, seni
berarti seni-seni penglihatan, yaitu bidang kreativitas seni yang bermaksud
mengadakan tata hubungan pertamatama melalui mata. Herbert Read
berpandapat, kata seni yang paling lazim dihubungkan dengan seni-
seni yang bercorak penglihatan atau plastis.

2.1.2 Pengertian Umum Seni Musik


Musik adalah bunyi yang mengandung unsur-unsur tertentu, yang
diterima oleh individu, kelompok, maupun golongan masyarakat yang berbeda-
beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang.
Berikut Beberapa pengertian musik menurut beberapa tokoh dari berbagai
bidang ilmu:
a. R. G. Escher, Erikson, dan Mantle Hood (ilmuwan). Musik adalah sebuah
gerakan yang dalam totalitasnya memiliki sifat-sifat ritmis, melodis, dan
harmonis.
b. Aaron Copland (komposer). Musik adalah bunyi yang terdiri dari 4 unsur
pokok, yakni ritme, melodi, harmoni, dan tone color (warna nada).
c. Eduard Hanslick (komposer). Musik adalah gerakan bunyi (the essence of
music is sound in motion).
d. K.S. Laurila (penulis). Musik adalah deretan nada yang secara objektif tidak
lebih dari getaran-getaran udara, dan secara objektif hanya merupakan
kesan-kesan pendengaran saja.

6
e. Aristoteles (filsuf). Musik adalah curahan kekuatan tenaga batin dan
kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerak rasa dalam suatu
rentetan suara (melodi) yang berirama.
Jika ditinjau dari segi bentuknya, musik adalah sekumpulan nada yang
mengandung ritme, melodi, dan harmoni, yang menjadi suatu kesatuan (unity),
serta merupakan pernyataan ide musikal tertentu. Bahkan, kita dapat kita
mendefinisikan musik sesuai pengalaman yang dimiliki. Akan tetapi, dapat
disimpulkan secara singkat bahwa musik adalah bunyi yang harus memiliki unsur-
unsur pokok seperti ritme, melodi, dan harmoni.

2.1.3 Asal mula musik


Musik berasal dari bahasa yunani, “mousike” dan Latin, “musica”. Kata
“mousike” berasal dari kata “mousa” (jamak: mousas), dalam bahasa Latin
“musa”, Yunani “mouskos”, Inggris “muse”. Jadi dari kata “musica” lahirlah kata
“musik”.
Menurut mitologi yunani kuno, musica dimaksudkan sebagai “seni dari kaum
musen”, atau “termasuk kepunyaan mousas”. Musik adalah seni rupa milik salah
satu dari kaum muzen yang berjumlah sembilan dewi.
Menurut pujangga Hesiodus, mahadewa zeus dengan permaisurinya
mnemosyne mempunyai sembilan orang puteri. Kesembilan dewi ini disebut kaum
muzen. Kaum muzen dilahirkan di kaki gunung olympus dipersia. Masing-masing
dewi memiliki atau menguasai satu cabang seni atau ilmu. Ke-9 kaum muzen
tersebut adalah:
a. Dewi clio menguasai ilmu sejarah,
b. Dewi euterpe menguasai puisi liris,
c. Dewi thalia menguasai seni komedi,
d. Dewi Melpomene menguasai seni tragedi,
e. Dewi Trispsichore menguasi seni tari dan nyayian paduan suara,
f. Dewi Erato menguasai seni pantonim dan syair percintaan,
g. Dewi Polyhymnia menguasai seni himne,
h. Dewi Calliope menguasi syair pahlawan,dan

7
i. Dewi urainia menguasi ilmu bintang

2.1.4 Perkembanagan Musik Dari Zaman Ke Zamam


Musik mengalami perkembanagan,perubahan,dan perluasan dari masa
kemasa seiring dengan pertumbuhan kebudayaandalam masyarakat tempat musik
itu tumbuh. Berikut contoh-contoh perkembangan musik dari zaman ke zaman,
yaitu:
a. Musik kuno (sebelum 476 M)
b. Musik sakral abad pertengahan (476-1450 M)
c. Musik sekuler abad pertengahan
d. Musik renaisans (1450-1600)
e. Musik barok (1600-1750)
f. Musik klasik (1750-1830)
g. Musik romantik (1815-1910)
h. Musik moderen/Abad ke-20 (1900-2000)
i. Musik kontenporer/abad ke-21 (2000-sekarang)

2.2 Nilai Estetis Seni MusikFungsi Musik


Bermacam-macam karya seni musik lahir dan berkembang di negeri tercinta
ini, mulai dari musik vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian, hingga pada
musik instrumen yang ditimbulkan dari bunyi alat yang berupa instrumentalia,
Semua karya musik itu mempunyai nilai estetis. Nilai estetis musik sanggup
dirasakan dengan cara Mendengarkan musik: memperhatikan bunyi yang terdengar
dalam dimensi waktu. Bernyanyi: merupakan alat bagi seseorang untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Bermain musik: aktivitas bermusik
dengan memakai alat-alat musik/instrumen.
Seni musik merupakan sebuah konfigurasi gagasan dan kekuatan yang
kadangkala melampaui batas-batas realitas hidup yang ada. Hal tersebut alasannya
ialah melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan itulah seni musik sanggup
dijadikan sebagai ciri identitas kebudayaan masyarakat pendukungnya. Seni musik
merupakan pengejawantahan rasa estetis insan sebagai tuntutan rohaniah akan
keindahan. Seni musik sanggup dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan estetis,

8
selain sanggup dipergunakan dalam banyak sekali kepentingan budaya mulai dari
aktivitas ritual keagamaan hingga kepada propaganda politik dan aktivitas
pendidikan.
Musik sanggup dikatakan estetik kalau unsur-unsur yang membangun seni itu
sendiri terpenuhi. Cakupan makna estetik sangat luas alasannya ialah tidak hanya
berkaitan dengan rasa keindahan saja tetapi segala perasaan. Jika kita mengamati
hasil karya seniman kreatif remaja ini, tidak sulit untuk menemukan karya yang
berdasarkan pandangan yang lazim tak lagi indah. Atas dasar itulah, filosof Suzanne
Langer memandang seni sebagai media untuk mengungkapkan perasaan. Perasaan
yang diungkapkan tidaklah harus identik dengan keindahan meskipun keindahan
itu sanggup dihayati sebagai perasaan yang bersifat khusus.
Nilai estetis yang terkandung dalam seni musik adalah sebagai berikut:
a. Keindahan unsur melodi.
Melodi ialah suatu rangkaian nada-nada, serta nada-nada dari melodi
membentuk suatu wangsit musikal yang komplit. Melodi ialah susunan
rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan
serta berirama dan mengungkapkan suatu. Melodi sanggup naik dan turun,
serta melodi juga sanggup tetap di tempatnya untuk waktu singkat dan
usang dalam satu nada, serta melodi juga mempunyai wilayah nada yang
luas dan sempit. Terdapat beberapa elemen dalam unsur melodi, antara
lain: tangga nada, sistem nada, jenis nada, sifat nada, kunci nada, dan
interval nada.

9
Apabila kita mendengarkan musik, baik musik dangdut, musik pop, atau
musik lainnya, kita mendengar rangkaian nada-nada yang bergerak naik
dan menurun yang tersususn secara indah menyusun sebuah lagu.
Rangkaian nada-nada ini yang disebut melodi. Melodi merupakan unsur
musik kedua yang mempunyai kedudukan sangat penting dalam musik
alasannya ialah keindahan musik sangat di tentukan oleh keindahan
melodinya, Tetapi di dalam menyatakan dirinya, melodi tidak sanggup
lepas dari irama, artinya bahwa suatu melodi bukan hanya sekedar
rangkaian nada-nada saja, tetapi didalamnya sudah terkandung panjang
pendeknya (nilai) dan kuat-lemahnya pukulan atau tekanan dari nada-nada
tersebut.
b. Keindahan unsur harmoni
Harmoni atau paduan nada ialah bunyi adonan dua nada atau lebih, yang
berbeda tinggi rendahnya dan dibunyikan secara serentak. Harmoni ialah
selaras, sepadan, bunyi serentak berdasarkan harmoni, yaitu pengetahuan
wacana hubungan nada-nada dalam akord, serta hubungan antara masing-
masing akord. Harmoni ialah elemen musikal yang di dasarkan atas
penggabungan secara simultan dari nada-nada, sebagaimana dibedakan
oleh rangkaian nada-nada dari melodi. Melodi merupakan sebuah konsep
horizontal, sedangkan harmoni ialah konsep vertikal.
Misalnya saja ketika anda mendengarkan musik Angklung. Angklung
ialah sebuah alat musik yang terbuat dari belahan bambu. Setiap angklung
menghasilkan nada atau akord yang berbeda sehingga beberapa pemain
harus bekerja sama untuk menghasilkan melodi yang indah. Saat Anda
mendengarkan angklung maka suaranya sangat indahnya akan
menggetarkan. Ketika angklung digoyangkan, semua tabung membuat
harmoni yang menggambarkan kehidupan sebagaimana seharusnya.
c. Keindahan unsur bahasa.
Seni musik ialah sebuah hasil karya yang di wujudkan dalam bentuk suara.
Seni musik merupakan gagasan isi hati yang dicetuskan dan dikeluarkan
secara teratur dan indah dalam bentuk bahasa bunyi yang sanggup dihayati

10
oleh pendengarnya. Untuk memahami struktur lagu sanggup
diperbandingkan dengan struktur kalimat dalam bahasa, yaitu : aksara =
not, kata = motif, frase = frase, kalimat = kalimat musik, bait = alinea, lagu
= karya (misal : puisi) Sebuah lagu ibarat halnya karangan terdiri dari bab,
kalimat, anak kalimat, kata, dan seterusnya, maka lagu juga dibagi dalam
kalimat musik.
Menurut Muliono (Ed) (2007: 678) lirik mempunyai dua pengertian yaitu
(1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan
sebuah nyanyian. Dalam memakai lirik seorang penyair/pencipta lagu itu
harus benar-benar cerdik dalam mengolah kata. Melalui lagu, insan
mengekspresikan perasaan, harapan, aspirasi, dan cita-cita, yang
merepresentasikan pandangan hidup dan semangat zamannya. Lirik lagu
mempunyai kesamaan dengan sajak hanya saja dalam lirik lagu juga
mempunyai kekhususan tersendiri alasannya ialah penuangan wangsit
lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang
diubahsuaikan dengan lirik lagu dan warna bunyi penyanyinya.
Bahasa lirik lagu gotong royong tidak jauh berbeda dengan bahasa puisi.
Hal ini sesuai dengan pengertian lirik lagu berdasarkan Semi (1988:106)
yang mengatakan, “Lirik ialah puisi yang pendek yang mengekspresikan
emosi”. Hal ini juga diperkuat pada definisi lain mengenai lirik lagu
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:528), yaitu lirik lagu
ialah karya puisi yang dinyanyikan.
d. Keindahan unsur tempo dan dinamik.
Dinamika dan tempo dalam seni musik ialah keras lembutnya bunyi yang
dikeluarkan serta cepat dan lambatnya sebuah musik dimainkan. Tempo
dan dinamika merupakan unsur-unsur verbal yang mendukung keindahan
karya musik pada ketika ditampilkan.Tempo ini akan bisa menghidupkan
suatu lagu alasannya ialah biasanya tempo dalam sebuah lagu sering
berubah ubah sesuai dengan pengungkapan yang diinginkan oleh
penciptanya. Dinamika ini merupakan suatu kekuatan dalam yang
menyebabkan musik menjadi hidup dan menarik.

11
Nilai Estetis dalam seni yang merupakan untaian mutiara nilai estetis yang
artistik, sanggup mendekatkan insan pada nilai-nilai keindahan.
Keindahan yang identik dengan estetis, sanggup terlukiskan dalam bentuk
karya seni musik. Keindahan yang mau dicapai dalam seni musik
didukung oleh unsur pokok musik dan unsur penunjangnya, ibarat sastra
lagu dan media ungkapnya. Sastra lagu menunjang daya untuk
membangun nilai estetis dari jalur bahasa dan komposisi melodi nada-nada
dari jalur lagu. Keduanya harus menyatu, saling bersama, dan berperan
seimbang, menuju apa yang dihasratkan seniman pencipta.

2.3 Fungsi Seni Musik


Secara umum, musik mempunyai fungsi yang hampir sama di setiap
kebudayaan ataupun suku bangsa di seluruh dunia, yaitu:
a. Fungsi pengiring upacara budaya/ritual
Sejak zaman dahulu musik sudah digunakan untuk mengiringi upacara-
upacara budaya atau ritual.para arkeolog menemukan berbagai alat musik
tertera pada prasati-prasasti pada tahun 5000 sm di Mesir, seperti harpa,
lira, gitar, mandolin, dan seruling
b. Fungsi hiburan
Ketika indonesia masih terdiri dari banyak kerajaan, setiap tamu kerajaan
akan disambut oleh iringan musik sebagai upacara penyambut sekaligus
sarana hiburan bagi tamu kerajan tersebut.
c. Fungsi komunikasi
Sejak zaman dahulu musik sudah berfungsi sebagai alat komunikasi,
dalam berbagai situasi.
d. Fungsi pengungkapan ekspresi diri
Musik merupakan salah satu media berekspresi bagi seseorang untuk
mengungkapkan perasaan,pikiran, gagasan, cita-cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia.
e. Fungsi pendidikan

12
Musik memiliki fingsi pendidikan, yaitu sebagai media atau sarana untuk
mengajarkan norma-norma, aturan-aturan yang berlaku dimasyarakat,
sekalipun itu tidak tertulis.
f. Fungsi pelestarian kebudayaan
Lagu-lagu daerah berfungsi sebagai pelestari budaya karena tema-tema
dan cerita dalam syairnya menggambarkan budaya daerah dengan sangat
jelas.
g. Fungsi respons sosial
Fungsi respon sosial tercipta dari para pencipta lagu yang sangat peka
terhadap kondisi sosial, tingkat kesejahteraan rakyat, dan kegelisahan
masyarakat.
h. Fungsi pemersatu bangsa
Setiap bangsa memiliki lagu kebangsaan (national anthem) yang mewakili
cita rasa estetik, semangat kebangsaan, dan watak dari budaya tiap negara.
i. Fungsi promosi dagang
Di masa modern seperti sekarang ini, musik banyak dikreasikan sabagai
sarana promosi, terutama melalui iklan-iklan di televisi dan radio.
j. Fungsi ekonomi
Bagi para musim dan artis propesional, musik merupakan mata
pencaharian. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat
mainan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa kesimpulan yang diperoleh, yakni:
a. Musik memiliki beberapa nilai estetis yang penting bagi manusia, yakni
musik memiliki keindahan unsur melodi, keindahan unsur harmoni,
keindahan unsur bahasa, dan keindahan unsur tempo dan dinamik.

13
b. Ada beberapa fungsi musik, yaitu fungsi pengiring upacara budaya/ritual,
hiburan, komunikasi, pengungkapan ekspresi diri, pendidikan, pelestarian
kebudayaan, respons sosial, pemersatu bangsa, promosi dagang, ekonomi

3.2 Saran
Seni musik memiliki nilai estetis dan manfaat atau fungsi bagi kehidupan
manusia. Untuk itu, setiap orang, khusus para pelajar harus dapat mengembangkan
rasa cintanya pada musik, dan lebih dari itu harus mengembangkan minat dan bakat
melalui latihan keterampilan dan pendidikan tentang musik.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Naional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat


Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008

Hartanto, Agus. Imaji Musik Teks. Yogyakarta: Jalasutra, 2010,

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/11/pengertian-seni.html (diakses tangal


20 Agustus 2018

Sahman, Human. Mengenali Dunia Seni Rupa. Semarang: IKIP Semarang Press,
1993

14
Sujarwa. Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas
Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),

15

Anda mungkin juga menyukai