Anda di halaman 1dari 34

MODUL 1

WAWASAN SENI

Kegiatan Belajar 1
Hakekat Seni

Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta


yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian
dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957: 219-133). Tapi, ada juga
yang mengatakan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau
jenius. Versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna
(kata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang
menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil
keterampilan tangan) yang artistik (Soedarso, 1988: 16-17). Dalam
perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai
pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b)
seni sebagai kemahiran (skill), (c) seni sebagai kegiatan manusia
(human activity).
Pengertian seni sebagai benda/karya seni adalah bahwa seni
atau keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi
berbeda dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur
transcendental atau spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan
sebuah kemampuan dalam membuat sesuatu dalam hubungannya
dengan upaya pencapaian suatu tujuan yang ditentukan oleh
rasio/logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara itu ppengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh
Leo Tolstoy dikatakan bahwa seni merupakan kegiatan sadar
manusia dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu untuk
menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada
orang lain, sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan
juga mengalaminya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam
berbagai bentuk karya seni. Di dalam seni terdapat simbol-simbol
kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang hakekat hidup.
Tari dengan ekspresi gerak, music dengan bunyi dan suara manusia,
teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan vocal, seni rupa dengan
berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan aliran yang
beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang di dalamnya sarat
dengan simbol.
Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni
murni dan seni terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya
mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni terapan
adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu di
luar fungsi sebenarnya.
Menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan segala perbuatan
manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah,
sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Akhdiat K.
Miharja menyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusai yang
merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk
dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu
dalam alam rohani si penerimanya.
Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu
dialami manusia. Hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau
merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan bagian dari ekspresi seni
yang alami.
Kegiatan Belajar 2
Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat

A. FUNGSI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL


Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan.
Konotasi inilah yang harus kita perjelas tidak hanya sebagai media
hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebih kompleks dapat diartikan
sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada di dalam istana (kraton).
Soedarsono mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu 1) untuk
kepentingan acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai
penyajian estetis atau tontonan. Secara umum fungsi kesenian di dunia
ini ada tiga, yaitu:
1. Pemujaan/Ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika
peradaban manusia masih sangat terbelakang. Kehidupan kesenian waktu
itu belum mengenal adanya instrument music, busana, dan gerak, tata
panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini.
Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada
misi daripada fisik atau bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni
ritual untuk pemujaan masih sangat sederhana, baik dari aspek music
iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun penggunaan dekorasi
sebagai setting pertunjukan.
2. Tuntunan
Fungsi tuntunan lebih menyentuk pada misi yang secara verbal
diungkapkan. Pelaku seni dalam hal ini lebih dituntut untuk
menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang sebagai
contoh, harus mampu memerankan semua tokoh yang ada di dalam kotak
wayangnya.
3. Tontonan/Hiburan
Fungsi seni sebgai tontonan atau hiburan tidak banyak
membutuhkan persyaratan. Seni untuk hiburan tidak terikat pada misi
tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu memberi
kesenangan pada seseorang/kelompok orang yang berada di sekitar
pertunjukan.

B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN


Fungsi sseni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni
secara jelas dapat dijumpai disetiap elemen dan situasi kehidupan.
Mungkin di masa lal, seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini
namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat
modern silakan simak paparan berikut.
1. Ekspresi/Aktualisasi Diri
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau
aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan seni untuk
seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu
gugat ekspresi seni dalam penampilannya. Kebebasan di sini lebih
menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan.
Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2. Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan merupakan elemen mendasar
yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat
lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang
dituangkan ke dalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk
mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada tujuan atau
kepentingan tertentu untuk mendukung suatu produk tertentu. Seni
untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada
produk yang ditawarkan.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi digunakan secara khusus untuk memberi
ketenangan batin seseorang yang sedang menderita secara psikis.
Dengan berolah seni, seseorang yang memiliki permasalahan atau
tertekan jiwanya akan terobati.
5. Komersial/Instant
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan
(entertainment) ini bisa dibuat menurut keperluan dan keinginan si
penanggap. Apapun bentuk dan wujud kesenian itu asal mampu
memenuhi keinginan pembeli tidak masalah, walaupun kadang-kadang
harus menyimpang pada norma estetis yang berlaku. Seni untuk fungsi
ini terjadi karena permintaan yang paling banyak. Dunia pariwisata
membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.
Kegiatan Belajar 3
Jenis-jenis Seni

Seni sebagai bagian dari kebudayaan manusia telah ada sejak


peradaban manusia hadir di bumi ini. Berkesenian merupakan salah satu
kegiatan yang dilakukan manusia. Pada awalnya seni berkaitan erat
dengan kegiatan ritual manusia purba, namun kemudian berkembang
menjadi cabang budaya yang disebut dengan kesenian. Kesenian
memiliki media yang beragam mulai dari media audio/suara hingga
visual. Saat ini seni dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok, yaitu seni
pertunjukan, seni rupa, dan seni sastra.
Seni pertunjukan dapat dikatakan sebagai seni “sesaat”, artinya
hasi karya seni pertunjukan disajikan dan dihayati oleh penonton pada
saat yang bersamaan dan akan selesai setelah pertunjukan berakhir. Seni
rupa merupakan seni yang “awet”, karena hasil karya seni rupa dapat
disajikan dihadapan penonton dan dihayati sepanjang masa. Secara garis
besar seni rupa memiliki 3 (tiga) cabang, yakni seni lukis, seni patung,
dan seni kriya yang berada kelompok seni murni; sedangkan seni
terapan meliputi semua desain. Gambar termasuk seni lukis. Cabang
seni ini merupakan seni dua dimensi atau sering disebut dwimatra.
Sedangkan seni patung yang memiliki dimensi ketiga yakni kedalaman
atau ketebalan atau ketinggian disebut trimatra.

1. Jenis dan Ruang Lingkup Seni


Masing-masing cabang seni memiliki perjalanan sejarah yang
berbeda. Menurut catatan sejarah, music merupakan seni yang paling tua
lahir di dunia ini. Music dengan bahasa universalnya mampu ditangkap
dan dipahami oleh manusia di manapun mereka berada. Tari dalam
perjalanannya telah menempuh berbagai siklus waktu. Tari lahir setelah
adanya peradaban manusia di dunia. Ketika itu orang menyebut tarian
primitif. Perkembangan selanjutnya disebut dengan tarian rakyat yang
dapat ditemukan di berbagai daerah di seluruh dunia. Tarian-tarian
eksklusif yang berbasis istana (keratin) lahir pada awal abad XIX, ketika
tari itu dikenal kalangan keratin pada masa kerajaan Mataram hingga
sekarang.
Music sudah ada dan masuk ke Indonesia abad XVII ketika bangsa
Portugis menjajah sebagian wilayah Indonesia. Dari perkembangannya
dapat dilihat bahwa music lebih memasyarakat dan dikenal karena
bahasa visualnya lebih universal, juga mudah untuk diikuti masyarakat.
Ada yang berpendapat bahwa keberadaan seni rupa di dunia
dipengaruhi oleh kekuasaan colonial suatu bangsa. Ketika Indonesia
dijajah bangsa Portugis, bangunan Spanyol bermunculan, ketika dijajah
Belanda gaya Indische berpengaruh pada gaya interior suatu bangunan.
Perkembangan dunia seni rupa mengalami masa boom ketika lahir
berbagai gaya dan aliran seni rupa yang dicetuskan oleh beberapa tokoh
seniman dunia. Tokoh-tokoh seniman dunia seperti Picasso, Affandi,
merupakan penentu langkah dan pemberi warna sejarah kehidupan seni
rupa modern saat ini.
Apresiasi adalah upaya pengenalan terhadap objek seni kepada
masyarakat luas. Apresiasi bisa dilakukan secara aktif dan pasif.
Apresiasi pasif dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukan
atau melihat pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai
pertunjukan maupun pameran yang dilihat. Apresiasi aktif adalah
melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu. Misalnya seorang ikut
menari, ataupun terlibat dalam sebuah pementasan teater. Secara garis
besar wawasan seni berhubungan dengan tiga hal, yaitu:
a. Seni dengan Alam
Seni berhubungan dengan alam mengisyaratkan manusia untuk
selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni. Karya seni
sebenarnya merupakan tiruan alam, ketika karya seni itu merespon
situasi alam yang sedang terjadi.
b. Seni dengan Ekspresi
Seni dengan ekspresi memang tidak bisa dipisahkan. Seni di
dalamnya ada ekspresi. Sebaliknya dalam membicarakan ekspresi tidak
akan lepas dari cabang sebi tertentu.
c. Seni dengan Lingkungan
Seni berhubungan dengan lingkungan memberi pesan kepada anak
untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya. Dari lingkungan,
seorang anak didik dapat merefleksikan ke dalam ungkapan seni
menurut kemampuan yang ia miliki.
Berikut akan dijelaskan tentang ketiga jenis seni, yakni tari, drama, dan
musik.
A. TARI
Secara koreografi bentuk tari dapat dikategorikan menjadi tiga
bagian, yaitu tarian tunggal, tari pasangan, dan tari kelompok (massal).
1. Tari Tunggal
Adalah koreografi yang dibuat atau dirancang untuk dibawakan
oleh satu orang penari, namun dapat juga dipentaskan untuk lebih
dari satu penari. Contoh tarian tersebut adalah Golek (Yogyakarta),
Ponggawa (Sunda), Ngremo (Jatim), Baris (Bali), dan sebagainya.

Tari Goleh (Yogyakarta)

2. Tari Pasangan (Beksan)


Adalah tarian berpasangan (berdua) dalam bentuk tari ini bisa
memiliki tema bermacam-macam. Ada yang bertema cinta (love
dance) atau perangan (wireng). Contoh tarian berpasangan adalah
tari Srikandi Mustokoweni (Surakarta), Umarmaya-Umarmadi
(Yogyakarta), Oleg Tampulilingan (Bali), Karonsih, Bambangan
Cakil (Surakarta), dan sejenisnya.

Tari Srikandi Mustokoweni (Surakarta)


3. Kenyataan
menggunakan
Tari Kelompok yang terjadi
naskah dalam drama
(improvisaoris), dapat
tetapi berupa komedi
menggunakan (suka
pentas
cerita)
panggungnya dan
Jenis koreografi atau tragedi (duka cerita). Kekeliruan
berbingkai.kelompok ini dirancang secara khusus untuk demikian terjadi
karena
Pada
dibawakan kekacauan
masa oleh pujanggadengan
lebih dari istilah
baru, 2 orangdrama
muncul dalam
penari.
naskah hidup
Contoh drama keluarga.
tari kelompok Drama
asli yang
digunakanpercintaan
adalah olehBedayayang
pementasan maksudnya
(Surakarta mengandung
amatir.Yogyakarta)
Pada masa ditarikanperistiwa
Jepang, sensor menyedihkan,
7 dan sedenbu
atau 9
mengerikan.
sangat penari,keras Srimpisekali karena(Yogyakarta mengharuskan
4 penari),penampilan
Lawung Ageng drama
menggunakan
(Yogyakarta,naskah. 16Perkembangan
penari) masa kini yang terjadi rombongan
C. professional
MUSIK membuang kembali naskah. Organisasi amatir tetap setia
Apresiasi
dengan naskah, musik
hanyadapatsayingdidefinisikan
sering mengubah sebagai dicapainya
pengarang, kemampuan
penyadur, atau
untuk mendengarkan
penyalinnya. musik dengan penuh pengertian. Menyukai dan
menghargai adalah istilah-istilah yang berhubungan, tetapi keduanya tidak
berarti sama. Drama
3. Istilah Sangat mungkin menyukai music, yakni untuk menerima
kesenangan Untukdarinya
lebih mengetahui– tanpa memahami
perbedaan atau akan
istilah, berikut sungguh-sungguh
dipaparkan
mengapresiasikannya. Beberapa tambahan
pengertian dari drama, komedi, teater, dan sandiwara. pengertian yang dapat mendorong
puncaka.kenikmatan
Teater mendengarkan musik.
1. Unsur-unsurSecara Seni Musikteater adalah gedung pertunjukan. Dalam arti
etimologis
Untuk Tari
memahami
yangBedaya ini
lebih luas, kita
(Surakartauraikan
teater dulu
Yogyakarta)
adalah unsur-unsur
segala tontonan manusia yang memiliki
yang dipertunjukkan
tiga kategori partisipan yang penting bagi keberadaan
di depan orang banyak. Misalnya wayang orang, ketoprak, ludruk, music, yakni:
a. SENI
B. Komposer DRAMA
lenong, dan sejenisnya. Dalam arti yang sempit dapat diartikan
Menggunakan
1. Pengertian kisahsebuah
sebagai Dramaturgi analogi,
hidup atau kita boleh
kehidupan manusia menyamakan
yang diceritakan komposer
di
sebagai pabrikan.
Dramaturgi adalahKomposer
ajaran menghasilkan
tentang masalah,
atas pentas dan disaksikan oleh orang banyak. Media yang melalui
hokum, dorongan
dan kreatifnya.
konvensi
Nada-nada
drama. Kata drama
digunakan yang
adalah dibayangkannya,
berasal dari bahasa
percakapan, serta
Yunani
gerak, dan laku pengetahuan
draomai
dengan yang kerajinan
atauberarti
tanpa
tangannya,
berbuat,layar berlaku, sejumlah
(dekor).bertindak,komposisi
Penyajian danteater yang kemudian
sebagainya.
dilakukanDrama kita dengar.
berartinaskah
berdasarkan perbuatan
yang
b. Pemain
atau tindakan. Ada beberapa orang yang menganggap
tertulis, yang merupakan hasil seni sastra dengan dibantu ilustrasi drama adalah
Memperluas
sebagai lakon yang
music untukanalogi,
mengisipemain
menyedihkan, adalah
mengerikan,
suasana yangpara pekerja. dapat
sehingga
diharapakan Gagasan-gagasan
dalamdiartikan
cerita
yang
sebagai ditulis
sandiwara
tersebut. oleh komposer
tragedi. semata-mata
Formula dramaturi hanya rekaman
menganut dari
prinsip citaannya
4M,
saja.
yaitu: Musik menjadi hidup hanya ketika ia diterjemahkan dari symbol-
a.simbol musikal di atas kertas kepada bunyi yang sesungguhnya melalui
Mengkhayalkan
sesenimanan
Pertama kali pemain.
manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yang
c. Pendengar
bersumber dari inspirasi (ideal).
Pendengar
b. Menuliskan adalah konsumer. komposer dan pemain tak dapat tanpa
pendengar.
Pengarang Karya seni komposer
menyusun kisah yangdan samapemain
dengan takideakan
yangberarti
sama ketanpa
kelompok pendengar.
dalam tulisan.
2. Unsur-unsur
c. Memainkan Mekanis
Meskipun
Pelakumanusia
memainkan dilibatkan dalamsama
kisah yang unsuruntuk
mekanis,
ketigatetapi dalam
kalinya. hal ini
Di sini
mereka memainkan peranan kedua.
actor dan aktris yang berperan di atas pentas.
a.d. Medium
Menyaksikan
Segala
Penonton musik dipergelarkan
menyaksikan kisahmelalui unsur mekanik atau unsur fisik
di atas panggung.
yang disebut medium.
Seni pertunjukan Ketoprak Yakni, ia dimainkan pada sebuah instrument
atau dinyanyikan
2. Sejarah Teater Indonesia oleh suara manusia.
b.b.Sebelum
Publikasi
Drama/Sandiwara/Toneel
abad 20 tak ada naskah dan pentas. Yang ada adalah
Memublikasikan
naskah-naskah cerita musik
Istilah sadiwara adalah
dan langkah
diketemukan
rakyat pening
oleh KGPA
kisah-kisah yangdalam seluruh
Mangkunegoro
turun kegiatan
temurunVII
produksi
disampaikansebagai musik.
pengganti
secara Termasuk
lisan olehistilah dalam
ayahtoneel, hal
kepadaistilah ini adalah
anak. yang
Permulaan penerbitan
dipakai 20,dan
abadorang
karenapemasaran
Belanda ketika
pengaruh karya komposer.
drama itu. Secara
barat dan carakhusus adalah kualitas
penanggungannya, tidakkomunikasi,
situasi dan acting (duka cerita).
MODUL 2
PENGETAHUN DASAR SENI
KEGIATAN BELAJAR 1
UNSUR-UNSUR MUSIK

Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-


elemen yang membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik.
Berikut ulasan unsur-unsur tersebut.
A. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada
pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi
lain dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik,
warna suara, dan durasi.
1. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam
kehidupan sehari-hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita
ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada musik seperti yang kita kenal
sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya.
Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat
frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi diukur dalam cycle per detik.
Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah
adalah 27 cycle per detik.
Demikian juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan
nad ayan lebih tinggi dari pada daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang
mempunyai pitch tertentu dinamakan nada. Dua nad akan berbunyi berbeda jika
mempunyai pitch yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut interval. jika
dua nada berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu
tangga nada. Jarak antara nada tertinggi da terendah yang dapat di hasilkan oleh
vokal atau insyrumen dinamakan pitch range
2. Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika,
salah satu aspek bunyi. Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang
dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan lebih keras atau lebih
lembut, atau ad aperubahan pada instrumen –instrumen yang dimainkan, akan
dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau
bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan
secara lebih keras dari pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai
dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai elemen musik, tanda-tanda dinamik
tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada memiliki tingkat
dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari sebuah
biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh orkestra, dan
bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat
dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri.
3. Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada warna suara
menciptakan keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan
oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut
mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai
warna suara sendiri.
Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan
pengenalan kemunculan kembali suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang
sama memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu. Dalam kenyataannya,
komposer sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada dalam
pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi jumlah
instrumen atau suara yang menghasilkan melodi.
4. Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran
siang dan malam, di dalm tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak
jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan
pelepasan. Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur
dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai mana berlalunya
waktu dalam beragam variasi.
Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan
intensitasnya.Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya,
baik pitch, warna suara dan dinamika.
Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop
berikut penjelasan dari ketiganya.
a. Ketukan (beat)
Beat (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang
membagi musik dalam unit waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul
antara tiap detik. Kadang-kadang terdengar begitu kuat dan mudah untk
mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan seolah
mengambang atau tanpa tujuan. Beat musik diwujudkan/diperdengarkan
dengan cara yang berbeda-beda. Kadang beat diketukkan secara jelas
dengan bass drum seperti marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu
nyata terdengar, misalnya pada alunan melodipermainan biola.
Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai
pedoman dalam menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang
pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana semua nada dapat
diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih dari
satu beat.
b. Birama
Dalam musik, kita mengetahuo pola pengulangan ketukan yangbertekanan
kuat dimana satu atau lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang
lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan birama. Ada beberapa pola
birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama. Jika
sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung 1-
2,1-2,1-2, dan seterusnya. Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter.
Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.irama waltz mempunyai birama
triple.
Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4
ketukan pada setiap biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap
biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga hanya saja
dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4,
dan seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai birama
quadruple. Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti
1-2-3-4-5-6.
Dengan demikian sextuple meter merupakan kombonasi dari duple meter
dan triple meter. Melodi dalam sextuple meter sering membuat rasa aliran
yang halus.
Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple
meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum tersebut
menggabungkan duple meter dan triple meter.
c. Aksen dan Sinkop (syncope)
Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari
pada nada-nada lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis.
Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-beat (yang tidak
seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul
diantara dua ketukan. Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan
mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.
d. Tempo
Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep dasar
dalam musik. Tempo cpat berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan
kegembiraan. Tempo lambat pada suasana tenang.tan da tempo biasanya
diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah dalam
tempo menggunakan bahasa itali.
Largo : sangat lambat, melebar
Grave : sangat lambat, khidmat
Adagio : lambat
Andante : agak lambat
Moderato : sedang
Allgreto : cepat sedang
Allegro : cepat
Vivace : dengan hidup
Presto : sangat cepat
Prestissimo : secepat mungkin
Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan pada
tanda tempo untuk membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat
umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak terlalu banyak). Maka
kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro non- molto
(tidak terlalu cepat).
5. Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi adalah
serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan
menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam interval-interval yang kecil dinamakan
melodi melangkah, sedang yang bergerak interval besar dinamakan melodi
melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang
berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do
melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari
pada satu langkah dinamakan lompatan.
Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa
(phrase), yang mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk
membentuk kesatuan melodi. Frasa dapat timbul dalm bentuk pasangan yang
seimbanng, dimana yang pertama merupakan melodi pembuka yanng berkesan
kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi penutup. Frasa kedua
dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai pengakhiran
yang lebih konklusif dan mantap.
KEGIATAN BEALAJAR 2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI

A. UNSUR - UNSUR DASAR TARI


Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni
unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. Gerak
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari.
Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari
gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah
mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan
yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak
wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah
mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan.
Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang
indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan
gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.

2. Unsur Tenaga
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan
tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang
yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan
gerak. Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi
penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya
dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut
dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.

4. Unsur Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam
unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam
gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme
lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai

B. ELEMEN KOMPOSISI TARI


Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori
untuk membimbing sebagai penata tari pemula.
Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema,
dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi
kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Gerak dalam tari merupakan elemen utama karena gerak adalah medium
untuk mengekspresikan sebuah tarian.
2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam
mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan.
Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
a) Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.
b) Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan semua
pemikirannya.
c) Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat
3. Desain Atas
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak
terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan
atau lebih tepatnya dengan istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat.
Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah
penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul
pengantar pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan
masing-masing memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari
desain tersebut sebagai berikut.
a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur
mengarah ke samping.Desain datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan,
kejujuran.

b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan
lengan diarahkan ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu
tungkai dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan
mengarah ke garis horisontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota
badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.
f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali
tidak menggunakan garis kontras.
g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota
badan walaupun bagian badan yang lain bergerak.
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota
badan seperti tungkai, torso, dan lengan
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya
menggunakan garis lengkung.
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam
pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran
yang searah pada anggota badan.
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah
sampai pinggang penari.
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara
pinggang penari sampai lantai.
o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau
beberapa anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada ,
yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh
pergi cukup menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu.
q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut
panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis
anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis
anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan.
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di
atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok.
Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan
menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat.
Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis
lengkung.
a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya banyak digunakan
untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.

b. Garis lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti
lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki
arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan dalam
tari-tarian religius karena dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan dari
masyarakat pendukungnya.
c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran
Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu
bentuk, maksudnya jika seorang penata tari menginginkan membuat garis
diagonal seorang koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang
dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan oleh 5 -
6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis
horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat
5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam
suatu penggarapan tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya, karena antara musik dan tari merupakan dua perpaduan
yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi.
Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur.
Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada
untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu
musik internal dan musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan,
hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari
Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang
dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau
pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik.
Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau
di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan
sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi

6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah
penari atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi
2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari
Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan,
bergantian, selang-seling, terpecah.
1)Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan
penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat
diatur dalam pola lantai garis lurus maupungaris lengkung.
2) Berimbang (balance)
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri
kanan sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama
antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara
kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang berbeda.
3) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian.
Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah
menjadi frase empat hitungan.
4) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila
pengaturan penari dengan pengolahan level.
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari
dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya
7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak
menjadi hidup dan menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan,
kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika dapat dikatakan
/diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika ini
berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.
8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan
dinamika karena dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer
mewujudkan berbagai macam gerak.
KEGIATAN BELAJAR 3
UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA

A. UNSUR-UNSUR SENI RUPA


Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang
padu sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur dasar karya
seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya
seni rupa.
Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk,
ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung,
panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-
patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis
dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung
berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral
berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai perlambangan, seperti:
a) Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
b) Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
c) Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan
d) Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan,
kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a) Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
b) Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans
pada bidang, warna atau ruang
2. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a) Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna
apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
b) Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
1) merah + kuning : jingga
2) biru + kuning : hijau
3) merah + biru : ungu
c) Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
Contoh:
1) kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
2) biru + ungu : ungu kebiruan
3) jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan
hitam.
3. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan
yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur
nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan
tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
4. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,
misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk
khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
5. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk
sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

B. PRINSIP SENI RUPA


Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni
rupa, yaitu:
a. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa.
Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling
menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi.
Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi
unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang
memiliki kesatuan.
b. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur
sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi
susunan.
c. Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-
menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa
susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang
bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang
diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan
susunan dengan irama yang harmonis.
d. Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton.

e. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan
bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh
dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek
satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
f. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik
bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
MODUL 3
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD

Kegiatan Belajar 1
Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar

Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan – perubahan yang


terjadi pada cara – cara berfikir seseorang.
2. Perkembangan personal, marupakan perubahan – perubahan yang terjadi
yang berkaitan dengan kepribadian.
3. Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan – perubahan yang
terjadi pada diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya.
4. Perkembangan fisik, perubahan – perubahan yang terjadi pada tubuh
manusia.

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua fakrot, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada
individu secara alamiah dan spontan.

1. Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu


dengan lingkungan sekitarnya.
2. Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik
maupun psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional,
sosial, estetik, kreativitas dan daya perseptual serta pertumbuhan
fisiknya.

A. KEMAMPUAN INTELEKTUAN ANAK


Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu :

1. Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan


berfikir manusia.
2. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan
problem solving merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam
membangun kemampuan berfikir anak.
3. Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain.
4. Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir.

B. KONDISI EMOSIONAL ANAK


Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup.
Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan
terbuka.
Emosi sebagai aspek psikologis  mempunyai ciri-ciri yang khsa, yaitu :

1. Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya.


2. Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari
situasi dan kondisi.
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.
Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu :

1. Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
2. Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan
kejiwaan, perasaan intelektual,  perasaan sosial., perasaan estesis, dan
perasaan spiritual.

C. KONDISI SOSIAL ANAK


Pada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur  mulai menyadari  bahwa
mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka
mulai menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari
teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan
– aturan kelompok.
Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar
anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.

D. KONDISI PERSEPTUAL ANAK


Perseptual mengandung pengertian  kombinasi antara kognitif dan efektif.
Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna
informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal
yang sudah  diketahuinya.

E. KARAKTERISTIK FISIK ANAK


Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses
pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan
yang bersifat fisik.
Kegiatan – kegiatan  fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan
kelompok yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.

F. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK


Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak
sejak lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu
menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.

G.  KONDISI KREATIF ANAK


Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat
difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat
setiap anak berbeda – beda.

KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar
A.       KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial,
kelompok ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni
sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni
itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang,
perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya
a. Karakteristik Suara Anak Usia SD
Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita,
bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan
manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya.
Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara,
sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang
dibedakan dari usia.
Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:
Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan
Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun
ada juga yang bersuara rendah
Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang
tepat
Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara
mereka masih terdengar jernih dan ringan

B. KARAKTERISTIK MUSIK ANAK


Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu
menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak.
Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek
musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta
ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak seyogyanya
mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan
seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik yang
sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-
hari.
2. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.

C. KARAKTERISTIK GERAK ANAK


Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat
sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan
mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak
binatang melalui pengamatannya.

D. KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK


Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni;
1. Aspek tipologi seni rupa anak
2. Aspek karakteristik seni rupa anak
3. Aspek periodisasi seni rupa anak
4. Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak
Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe
campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat
menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi,
perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan
suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan objek
kedalam karya seni rupanya.

E. PERIODISASI SENI RUPA ANAK


Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang
disodorkan oleh
1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-
12 tahun) yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif
(9-10 tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas).
2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun)
naturalisme / pseudo naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).
MODUL 4
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI

KEGIATAN BELAJAR 1
Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni

1. Istilah Teknologi
Teknologi adalah suatu area studi tentang peralatan untuk mengubah
harfiah menjadi fungsional melalui studi ilmu pengetahauan yang sistematis.
Suatu karya seni mempunyai struktur,wujud atau kontur (contour) isi
(content),dan tata laku (context) pamadhi ,(2000).wujud atau kontur karya seni
merupakan bentuk visual karya,berupa :rupa , gerak, suara yang berfungsi sebagai
penampung gagasan dan ide.untuk mewujudkan ide dan gagasan,seorang pencipta
karya seni membutuhkan teknik,pendekatan,prinsip serta ketrampilan berkarya.
Isi adalah muatan pesan,cerita gagasan, imajinasidalam karya seni.isi
dikembangkan dalam karya seni untuk memberi tekanan,nuansa,spirit,dan bobot
penampilan karya seni.
Ketiga struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lain ketika proses penciptaan berlangsung, sebagai contoh, ketika seorang akan
menciptakan sebuah tari hendakanya dia memperhatikan sebagai berikut.
1. Bentuk tarian yang akan diciptakan
2. Tarian tersebut mempunyai misi tertentu
3. Kenapa seseorang tersebut tertarik ?

2. Cakupan Teknologi
Koentjaraningrat (1981) meletakkan teknologi kedalam deretan hasil
budaya manusia.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan

3. Model Pemanfaatan Teknologi Dalam Karya Seni


Pendidikan kesenian adalah mendidik anak supaya kreatif. Pembinaannya
melalui pelatihan berapresiasi terhadap keindahan objek. Kreatif mengandung
unsur ,yaitu kemampuan bertahan,berusaha tanpa henti sampai penemuan
pemecahan masalah dengan sempurna. Jalan berlatih ulet adalah keberanian
mengutarakan (berekspresi).
Prinsip keteknikan dapat digolomgkan menjadi tiga yaitu:
a. Pemanfaatan teknologi kerajinan dalam penciptaan karya seni
b. Pemanfaatan teknologi rekayasa dalam penciptaan karya seni
c. Pemanfaatan teknologi pengolahan dalam penciptaan seni

KEGIATAN BELAJAR 2
Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi

Untuk menjelaskan cakupan teknologi pada Kegiatan Belajar 1 telah


diutarakan secara konseptual, dimana teknolgi secara ideal mempunyai dampak,
peran dan manfaat kepada masyarakat dan akhirnya masyarakat ikut memasuki
dunia teknologi.
1. Teknologi Sederhana Berenergi Manusia
Ada 3 jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana yaitu :
a. Teknologi Putar
Contoh : jam tangan
b. Teknologi Tarik
Contoh : sepeda
c. Teknologi Pukul
Contoh : genderang

2. Teknologi Berenergi Alam


Teknologi ini masih menggunakan prinsip tarik, dorong dan
putaran, karya teknologi ini dapat bergerak karena bantuan udara atau
angin .
a. Penggerak Berenergi Angin
Fungsi angin tersebut mengubah benda menjadi dapat bergerak,
sehingga menimbulkan gerakan gerakan dalam karya manusia.
Contoh : kipas angin
b. Pemggerak Berenergi Air
Kinerja motor di gerakkan oleh air
Contoh : kincir air

3. Teknologi Tinggi
a. Teknologi Penggerak Bernergi Listrik
b. Teknologi Digital
Merupakan teknologi untuk membentu manusia mempercepat
kinerja dan memperpendek jarak komunikasi sebagai pengganti kinerja
manusia secara otomatis.
Contoh : komputer
Penggunaan teknologi komputer dalam karya seni rupa melalui :
1. Program Freehand drawing.
Berfungsi untuk menggambar
2. Program Corell draw.
Berfungsi untuk menggambar tetapi lebih banyak untuk memberi
fasilitas
3. Program Adobe Photoshop.
Untuk mengubah foto dari segi bentuk wajah, warna maupun
potongan dari masing – masing elemen, program ini menyediakan
fasilitas pemindahan foto kepada gambar baru dengan menambah
latar belakang gambar yang berbeda.
4. Program Makromedia Animasi.
Program ini membeberi fasilitas seorang desainer membuat gambar
yang dapat bergerak, membuat game anak sering juga digunakan
untuk menyempurnakan tampilan di film dan videoclipping.
5. Program Power Point.
Menyediakan fasilitas menggerakkan gambar maupun huruf
walaupun tidak sebebas program animasi, biasanya untuk
presentasi mengajar.
6. Program Editing.

KEGIATAN BELAJAR 3
Rencana dan Laporan Kerja

Bentuk karya seni tidak lagi berupa seni rupa melainkan berupa
kombinasi ( terpadu ), yang ditambah dengan teknik pukul, tarik maupun putar
yang dihubungkan sehingga menimbulkan bunyi – bunyian.
Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan
teknologi sederhana dapat dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi
karya apa yang akan dibuat, bagaimana latar belakang munculnya ide tersebut dan
apa manfaat dari karya tersebut.
Selain itu dalam rancangan perlu dijelaskan bagaiman teknik dan cara
kerja atau langkah yang akan dikerjakan untuk mewujudkan ide atau gagasan
tersebut. Bahan apa yang digunakan, bagaimana karakteristik juga perlu di buat
dalam rancangan tersebut dan kesulitan yang diperkirakan akan di temukan.

Anda mungkin juga menyukai