NIM : 858773684
KELAS : 2C
MODUL 1
WAWASAN SENI
HAKEKAT SENI ( KB 1)
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan,
pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-
133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius.
Atau versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata
benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan
(hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan
selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya
seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan manusia
(human activity).
Pengertian seni sebagai benda / karya seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu
yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena
mempunyai unsur transendental atau spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam
membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan
oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan
bahwa seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah
tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain,
sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual,
semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang
didalamnya sarat dengan simbol.
Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau
bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan
tertentu diluar fungsi sebenarnya.
Menurut Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul
dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan
manusia. Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia
yang merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya
mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si
penerimanya.
Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan. Konotasi inilah yang
harus kta perjelas tidak hanya sebagai media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebbih
kompeks. Dapat diartikan sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada didalam istana
(kraton). Soedarsono mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk kepentingan
acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai penyajian estetis atau tontonan.
Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada delapan, yaitu:
1. Pemujaan / Ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih
sangat terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik,
busana, dan gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini.
Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada fisik
atau bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat
sederhana, baik dari aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun
penggunaan dekorasi sebagai setting pertunjukan.
2. Tuntunan
Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku
seni dalam hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai.
Seorang dalang sebagai contoh, harus mampu memernkan semua tokoh yang ada didalam
kotak wayangnya.
3. Tontonan / Hiburan
Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan.
Seni untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang
mampu memberi kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di sekitar
pertunjukan.
Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyrakat
modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai disetiap elemen
dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini
namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern silahkan
simak paparan berikut.
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan
perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat
mengganggu gugat ekspresi seni dalm penampilannya. Kebebasan disini lebih menekankan
pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan
sejenisnya.
2. Pendidikan
Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini
karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan
apa yang dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan
tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada tujuan aatau kepentingan tertentu untk
mendukung suatu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi
daya tarik pada produk yang ditawarkan.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi di gunakan secra husus ntuk memberi ketenangan batin seseorang yang
sedang men derita secra psikis.dengan berolah seni seseorang yan memiliki permasalahan
atau tertekan jiwanya, akan terobati.
5. Komersial/Instant
Seni ntuk kategori sebagai alat mendatang kan ke untungan (entertainment) ini bisa di buat
menurut keperluan dan keinginan si penanggap. apapun bentuk dan wujud kesnian itu asal
mampu memenuhi keinginan pembeli tidak yang masalah, walaupun kadang-kadang harus
menimpa pada norna estestis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjsdi karena permintaan
yang paling banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis
pertunjukan kemasan.
1. Seni pertunjukkan :dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan dihayati
oleh penonton pada saat bersamaan dan akan selesai stelah pertunjukkan berakhir.
2. Seni rupa ; merupakan seni yg awet Karena hasil karya seni rupa dapat disajikan
dihadapan penonton dan di hayati sepanjang masa.
3. Seni sastra : seperti prosa dan puisi
Pada saat ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dengan gramatikal barat”
dikatakan demikian karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah mahzab barat
yang naturlis-perspektif-momenopname(NPM): “ gambar yang diambil hanya dari satu
arah,satu tempat,satu waktu,seperti memotret sebuah objek pada satu titik
waktu,dibekukan/dihentikan sehingga mejadi still picture dalam sebuah bingkai.
• Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup karena
memiliki unsure waktu selain unsure ruang dan datar.
A. TARI
Secara garis besar bentuk tari dikategorikan menjadi 3 bagian :
1) Tari tunggal :koreografi yang di buat atau dirancang untuk di bawakan oleh
seorang penari.dipentaskan lebih dari 1 orang penari.Contoh : tari
golek,ponggawa.
2) Tari pasangan ( beksan ) :tarian berpasangan dalam bentuk tari ini bisa
memiliki tema bermacam-macam.Contoh : tari srikandi mustokoweni
3) Tari kelompok :ini dirancang secara khusus memang untk dibawakan oleh
lebih dari 2 orang penari.Contoh : tari kelompok bedaya.
B. SENI DRAMA
1. Pengertian Dramaturgi
Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama. Kata drama
berasal dari kata yunani draomai yang berarti berbuat,berlaku,bertindak,dan
sebagainya.Drama berarti perbuatan atau tindakan.
MODUL 2
Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang
membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur
tersebut.
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada
pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain dengan
mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik, warna suara, dan durasi.
1. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan
sehari-hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot,
dan tidak akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan
oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya
semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi diukur dalam cycle per
detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah adalah
27 cycle per detik.
Demika juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan lebih
tinggi dari pada daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu
dinamakan nada. Dua nad akan berbunyi berbeda jika mempunyai pitch yang berbeda.
‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut interval. jika dua nada berjarak i nterval oktaf, suaranya
terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga nada.
Jarak antara nada tertinggi da terendah yang dapat di hasilkan oleh vokal atau insyrumen
dinamakan pitch range
2. Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek
bunyi. Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika
beberapa instrumen dimainkan lebih keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada
instrumen –instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini
dapat dibuat secara mendadak atau bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih
keras dari pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan
dinamik). Sebagai elemen musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan
dengan tepat . sebuah nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada
yang lain. Suara terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya
suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock.
Tetapi ini dapat dikatakan sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri.
3. Warna Suara
4. Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan
malam, di dalm tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak
sepatu ketika berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan. Dalam
pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu
dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga
tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan intensitasnya.
Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna
suara dan dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan
aksen/sinkop berikut penjelasan dari ketiganya.
a. Ketukan (beat)
b. Birama
Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam
sebuah birama. Jika sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita
menghitung 1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.
Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari
pada nada-nada lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis. Dalam
hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-beat (yang tidak seharusnya
bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul diantara dua
ketukan.
Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan mendapatkan teanan
seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.
d. Tempo
5. Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi adalah serangkaian nada-
nada tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang bergerak
dalam interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak
interval besar dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara
dua nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada
do melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada
satu langkah dinamakan lompatan.
Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa (phrase),
yang mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk kesatuan melodi.
Frasa dapat timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama merupakan
melodi pembuka yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi
penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai
pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.
1. GERAK
2. UNSUR TENAGA
3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang
yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan
gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari
berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi
tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut
dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam
unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam
gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih
mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori
untuk membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi
tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias
dan busana, properti, komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari
tari adalah gerak baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah
tempat (lokomotor). Gerak dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan
gerakmaknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti,
sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya
perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari menurut wataknya dibedakan mnejadi
2 yaitu gerak yang memiliki watak feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim
biasanya memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin
memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian
tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin banyak
digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra
keras.
Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak
yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin,
angin pusaran dan yang lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami
perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak
yang indah, maksudnya adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.
2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam
mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan.
3. Desain Atas
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak
terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan
atau lebih tepatnya dengan istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh
karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton
atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar
pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing
memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut
sebagai berikut.
a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan
penari tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur
mengarah ke samping.Desain datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan,
kejujuran.
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan
penari tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki
dan lengan diarahkan ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu
tungkai dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal
e. Desain Kontras
f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama
sekali tidak menggunakan garis kontras.
g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari
anggota badan walaupun bagian badan yang lain bergerak.
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota
badan seperti tungkai, torso, dan lengan
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan
lainnya menggunakan garis lengkung.
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan
tajam pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran
yang searah pada anggota badan.
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke
bawah sampai pinggang penari.
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara
pinggang penari sampai lantai.
o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau
beberapa anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah
ada , yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh
pergi cukup menggerakkan lengan danmengacungkan jari menunjuk pintu.
q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh
rambut panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di
atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam
pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan
dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.
a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.Garis
lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya banyak digunakan untuk
tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.
b. Garis lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti lingkaran, setengah
lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki arti simbolis lembut, lemah, dan
romantis. Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap
mampu menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.
5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu
penggarapan tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya, karena antara musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis.
Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah
degupan dari musik dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah
cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk
satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan
musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk
tangan, hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari
Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang
dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau
pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik.
Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau di
Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan sebagainya.
3)Sebagai ilustrasi
6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari
atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu
kelompok kecil dan kelompok besar.
c.Kolosal 50 lebih
1)Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan
penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur
dalam pola lantai garis lurus maupungaris lengkung.
2) Berimbang (balance)
3) Berturutan/bergantian (canon)
4) Selang-seling (alternate)
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari
dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya
7. Dinamika
8. Tata Panggung
Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu
sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik,
garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Garis
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai perlambangan, seperti:
1) Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
2) Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
3) Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
4) Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
a) Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
b) Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang,
warna atau ruang
2. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,
meliputi warna merah, kuning, dan biru.Warna sekunder merupakan campuran dari
warna primer.Contoh:
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.Contoh:
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan
hitam.
3. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda
pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba
yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang
berbeda antara penglihatan dan perabaan.
4. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,
misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan
(ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
5. Bidang
Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa,
yaitu:
Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama
lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan
setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi
sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian
rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan
bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama
akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur,
dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan
kesan yang tidak monoton.
Proporsi
Keselarasan (harmony)
MODUL 3
Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1. Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada
individu secara alamiah dan spontan.
2. Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan
lingkungan sekitarnya.
Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun
psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan
daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.
Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu :
Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi
menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka.Emosi sebagai
aspek psikologis mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu: Lebih bersifat subyektif dibandingkan
dengan peristiwa psikologis lainnya.Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah
tergantung dari situasi dan kondisi.Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca
indra.Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu :
1. Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
2. Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan,
perasaan intelektual, perasaan sosial., perasaan estesis, dan perasaan spiritual.
Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik
yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik.Kegiatan –
kegiatan fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan kelompok yang dampaknya
sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.
Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak
lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap,
mengalami atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.
Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat difasilitasi
dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat setiap anak berbeda –
beda.
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok
ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi
dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi
itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan
lingkungannya
A. KARAKTERISTIK SUARA ANAK USIA SD
Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi
dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara
yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya
adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara
manusia yang dibedakan dari usia.
Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya
sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak
seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek
bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu
seyogyanya musik anak seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan
kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik
yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.
3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.
Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni;
Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe campuran
keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak
mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya.
Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka
menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh
1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12
tahun) yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10 tahun),
akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas).
2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun) naturalisme /
pseudo naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).
MODUL 4
PENDEKATAN TEKNOLOGI PENCIPTAAN KARYA SENI (KB 1)
1. ISTILAH TEKNOLOGI
Teknologi, merupakan istilah yang sangat umum. Istilah ini untuk menyatakan
proses yang berkait dengan penggunaan peralatan dan mesin guna mengubah alam
atau lingkungan material untuk kemaslahatan manusia.
Suatu karya seni mempunyai struktur , wujud atau kontur (contour) , isi ( content), dan
tata laku ( context) pamadhi, (2000). Wujud atau kontur karya seni merupakan bentuk visual
karya,berupa :rupa , gerak, suara yang berfungsi sebagai penampung gagasan dan ide.untuk
mewujudkan ide dan gagasan,seorang pencipta karya seni membutuhkan
teknik,pendekatan,prinsip serta ketrampilan berkarya.
Ketiga struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain ketika
proses penciptaan berlangsung, sebagai contoh, ketika seorang akan menciptakan sebuah tari
hendakanya dia memperhatikan sebagai berikut.
a) Bentuk tarian yang akan diciptakan seperti apa : apakah tarian kelompok, tarian
tunggal, atau gerak pantomimik.
b) Tarian tersebut mempunyai misi tertentu, jikalau tarian kelompok ini diciptakan untuk
mengenang kelahiran pahlawan daerahnya maka muatan sejarah dan kebangsaan akan
sangat tinggi. Adakah muatan politis, dan akhirnya apa tema tariannya.
c) Kenapa seseorang tersebut tertarik dengan cerita kepahlawanan daerahnya tersebut
mungkin ditemukan bahwa mitos kepahlawanan tersebut ternyata mampu memberi
etos kerja pada masyarakat di sekitarnya.
2. CAKUPAN TEKNOLOGI
Teknologi hadir karena manusia harus mempertahankan hidup bandingkan dengan ketika
manusia purba dalam kehidupannya yang masih sederhana, mereka mencari makan dari hasil
alam.
a. Teknologi Putar
Contoh : jam tangan
b. Teknologi Tarik
Contoh : sepeda
c. Teknologi Pukul
Teknologi ini masih menggunakan prinsip tarik, dorong dan putaran, karya teknologi ini
dapat bergerak karena bantuan udara atau angin .
Fungsi angin tersebut mengubah benda menjadi dapat bergerak, sehingga menimbulkan
gerakan gerakan dalam karya manusia.Contoh : kipas angin
Karya rupa yang memanfaatkan teknologi penggerak dari air sebenarnya kinerjanya sama
dengan angin. Jika kinerja motor digerakan oleh angin, maka kalau teknologi air maka kinerja
motor di gerakkan oleh air Contoh : kincir air
3. Teknologi Tinggi
b. Teknologi Digital
Program ini membeberi fasilitas seorang desainer membuat gambar yang dapat bergerak,
membuat game anak sering juga digunakan untuk menyempurnakan tampilan di film dan
videoclipping.
Menyediakan fasilitas menggerakkan gambar maupun huruf walaupun tidak sebebas program
animasi, biasanya untuk presentasi mengajar.
Bentuk karya seni tidak lagi berupa seni rupa melainkan berupa kombinasi
( terpadu ), yang ditambah dengan teknik pukul, tarik maupun putar yang dihubungkan
sehingga menimbulkan bunyi – bunyian.
Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan teknologi
sederhana dapat dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan
dibuat, bagaimana latar belakang munculnya ide tersebut dan apa manfaat dari karya tersebut.
Selain itu dalam rancangan perlu dijelaskan bagaiman teknik dan cara kerja atau
langkah yang akan dikerjakan untuk mewujudkan ide atau gagasan tersebut. Bahan apa yang
digunakan, bagaimana karakteristik juga perlu di buat dalam rancangan tersebut dan kesulitan
yang diperkirakan akan di temukan.