Anda di halaman 1dari 3

Nama : Refika Afriani

Nim : 19003092

No Absen 10

Kelas E

Dosen Pengampu : Dr. Martias Z., M.Pd dan Ns. Setia Budi, M.Kep

RESUME PERTEMUAN 2 PENDIDIKAN SENI BUDAYA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

A. PENGERTIAN SENI
Seni adalah sesuatu yang menhasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan
sekedar rasa gembira karena seni memiliki unsur transendental (spiritual). dan seni
adalah ekspresi jiwa yang tertuang dalam bernagai bentuk karya seni melalui bebagai
media seni. Semua cabang seni mempunyai nilai yang dapat ditransformasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Didalam seni tersimpan simbol-simbol kehidupan yabg
memiliki makna mendalam tetang makna hidup.
Seni bersifat universal yang dapat dipahami dan dimaknai sebagai refleksi
kehidupan manusia yang dituangkan kedalam berbagai ekspresi.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Seni yaitu segala perbuatan manusia yang
timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga menggerakan jiwa
perasaan manusia (1962, p.330). Definisi lain dikemukakan Akhdiat K. Miharja yang
menyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas
(kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk
membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penikmatnya (1961,
p.17).
Definisi yang pas dan sering terdengar yaitu, Seni adalah segala macam
keindahan yang diciptakan oleh manusia. dari definisi ini maka seni merupakan
produk keindahan, suatu usaha manusia untuk menciptakan yang indah-indah yang
dapat mendatangkan kenikmatan.
Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami
manusia. hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa
aktivitas seni merupakan bagian dari ekspresi seni yang alami.
• Pengertian Seni menurut Clive Belll
Bell adalah filsuf seni klasik modern yang terkenal melalui gagasan
significant form (bentuk bermakna), Bell merupakan filsuf yang dipengaruhi
jalur pemikiran plato tentang bentuk indah yang seolah-olah berada di luar
bentuk karya itu sendiri. Menurutnya, semua system estetik dimulai dari
pengalaman pribadi subjek tentang terjadinya emosi yang khas.
Jika seseorang menatap karya seni, dalam dirinya akan timbul
perasaan atau emosi yang khas, yang tidak sama dengan perasaan sehari-hari
seperti marah, senang, sedih dan lain-lain. Perasaan emosi tersebut disebut
emosi estetik. Setiap karya seni yang baik/berhasil akan membangkitkan
perasaan emosi estetik tersebut.
• Pengertian Seni menurut Leo Tolstoi
Leo Tolstoi (1828-1910) adalah sastrawan Rusia terkemuka yang
terkenal melalui tulisan essainya yang berjudul Apakah Seni? (What is art?).
Tolstoi tidak menyetujui pendapat sederhana bahwa seni adalah aktivitas
manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah.
Bagi Tolstoi seni membangkitkan perasaan yang pernah dialami oleh
dirinya sendiri, dan dengan berbagai bahasa komunikasi dari gerakan, garis,
warna, suara, atau bentuk yang diungkapkan dengan kata-kata,
menyampaikan perasaan tersebut pada orang lain yang mungkin pernah
merasakan hal yang sama juga; curahan hati. Hal itu disebut aktivitas seni.

B. FUNGSI SENI
Kerangka kerja kurikulum pendidikan seni disusun diantaranya dengan memperhatikan fungsi
seni dalam pendidikan umum sebagai berikut
a. Memfasilitasi pemenuhan diri siswa ( Personal fullfillment )
Untuk menemukan pemenuhan diri melalui seni anak perlu belajar bagaimana kehidupan
mereka diperkaya dengan usaha mereka untuk mengkreasi karya seni dan menaggapi bentuk-
bentuk visual.
b. Mentransmisikan warisan budaya
Bagi bangsa Indonesia, keragaman karya seni yang dimiliki berbagai suku bangsa yang ada di
tanah air merupakan aset budaya yang tak ternilai harganya. Anak sebagai generasi muda
tentunya perlu belajar menghargai berbagai bentuk karya seni yang ada di masyarakat
maupun berkembang saat ini. Pembelajaran ini diarahkan kepada kepedulian mereka
terhadap warisan budaya lebih dari sekedar menghafal nama seniman, judul karya dan waktu
serta tempat pembuatannya.
c. Mengembangkan kesadaran sosial
Mengembangkan kesadaran sosial adalah bentuk kepedulianyang terbangun dari kesadaran
dan penghargaan anak terhadap berbagai bentuk artistik yangada dan dihasilkan oleh
masyarakat. Hal ini akan mengajarkan mereka untukmenghargai persepsi, penilaian,
pemikiran, dan pendapat orang lain dari budaya yang berbeda-beda.

Fungsi pendidikan seni budaya seni rupa di Indonesia berjalan sesuai paradigma
pendidikan yang mempengaruhinya. Fungsi pendidikan pada jenjang sekolah umum menurut
Wickiser (Soehardjo, 2005 : 26) adalah untuk :

1) Menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian peserta didik


2) Mengasuh rasa estetika anak didik
3) Mengkayakan kehidupan peserta didik secara kreatif.

Kajian mengenai penelusuran tujuan pendidikan seni rupa dalam lingkup sekolah formal
di Indonesia di lakukan oleh Salam (2003 : 76) bahwa berbagai tujuan pendidikan seni rupa adalah
untuk :

1) Mengembangkan keterampilan menggambar


2) Menanamkan kesadaran budaya lokal
3) Mengembangkan kemampuan apresiasi seni rupa siswa
4) Menyediakan kesempatan mengaktualisasi diri
5) Mengembangkan penguasaan disiplin ilmu seni rupa
6) Mempromosikan gagasan multikultural.

Daftar referensi

Koentjaraningrat, Ilmu Antropologi, ( Jakarta, Rineka Cipta : 2009 ), Hal. 298.

Mukhlis PaEni, SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA,(Jakarta, Rajawali Pers : 2009), hal :12.

Bandi Sobandi, Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa,( Solo, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi: 2008), Hal.26

Ibid. hal 74

Anda mungkin juga menyukai