WAWASAN SENI
MODUL 1
WAWASAN SENI
Kegiatan Belajar 1
Hakekat Seni
2. Unsur Tenaga
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan
tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang
yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan
gerak. Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi
penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya
dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut
dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. Unsur Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam
unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam
gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme
lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan
lengan diarahkan ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu
tungkai dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan
mengarah ke garis horisontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota
badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.
f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali
tidak menggunakan garis kontras.
g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota
badan walaupun bagian badan yang lain bergerak.
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota
badan seperti tungkai, torso, dan lengan
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya
menggunakan garis lengkung.
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam
pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran
yang searah pada anggota badan.
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah
sampai pinggang penari.
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara
pinggang penari sampai lantai.
o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau
beberapa anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada ,
yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh
pergi cukup menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu.
q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut
panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis
anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis
anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan.
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di
atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok.
Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan
menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat.
Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis
lengkung.
a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya banyak digunakan
untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.
b. Garis lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti
lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki
arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan dalam
tari-tarian religius karena dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan dari
masyarakat pendukungnya.
c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran
Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu
bentuk, maksudnya jika seorang penata tari menginginkan membuat garis
diagonal seorang koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang
dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan oleh 5 -
6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis
horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat
5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam
suatu penggarapan tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya, karena antara musik dan tari merupakan dua perpaduan
yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi.
Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur.
Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada
untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu
musik internal dan musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan,
hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari
Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang
dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau
pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik.
Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau
di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan
sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi
6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah
penari atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi
2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari
Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan,
bergantian, selang-seling, terpecah.
1)Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan
penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat
diatur dalam pola lantai garis lurus maupungaris lengkung.
2) Berimbang (balance)
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri
kanan sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama
antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara
kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang berbeda.
3) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian.
Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah
menjadi frase empat hitungan.
4) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila
pengaturan penari dengan pengolahan level.
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari
dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya
7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak
menjadi hidup dan menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan,
kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika dapat dikatakan
/diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika ini
berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.
8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan
dinamika karena dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer
mewujudkan berbagai macam gerak.
KEGIATAN BELAJAR 3
UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA
e. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan
bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh
dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek
satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
f. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik
bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
MODUL 3
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD
Kegiatan Belajar 1
Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar
Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua fakrot, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada
individu secara alamiah dan spontan.
1. Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
2. Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan
kejiwaan, perasaan intelektual, perasaan sosial., perasaan estesis, dan
perasaan spiritual.
KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar
A. KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial,
kelompok ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni
sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni
itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang,
perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya
a. Karakteristik Suara Anak Usia SD
Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita,
bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan
manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya.
Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara,
sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang
dibedakan dari usia.
Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:
Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan
Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun
ada juga yang bersuara rendah
Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang
tepat
Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara
mereka masih terdengar jernih dan ringan
KEGIATAN BELAJAR 1
Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni
1. Istilah Teknologi
Teknologi adalah suatu area studi tentang peralatan untuk mengubah
harfiah menjadi fungsional melalui studi ilmu pengetahauan yang sistematis.
Suatu karya seni mempunyai struktur,wujud atau kontur (contour) isi
(content),dan tata laku (context) pamadhi ,(2000).wujud atau kontur karya seni
merupakan bentuk visual karya,berupa :rupa , gerak, suara yang berfungsi sebagai
penampung gagasan dan ide.untuk mewujudkan ide dan gagasan,seorang pencipta
karya seni membutuhkan teknik,pendekatan,prinsip serta ketrampilan berkarya.
Isi adalah muatan pesan,cerita gagasan, imajinasidalam karya seni.isi
dikembangkan dalam karya seni untuk memberi tekanan,nuansa,spirit,dan bobot
penampilan karya seni.
Ketiga struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lain ketika proses penciptaan berlangsung, sebagai contoh, ketika seorang akan
menciptakan sebuah tari hendakanya dia memperhatikan sebagai berikut.
1. Bentuk tarian yang akan diciptakan
2. Tarian tersebut mempunyai misi tertentu
3. Kenapa seseorang tersebut tertarik ?
2. Cakupan Teknologi
Koentjaraningrat (1981) meletakkan teknologi kedalam deretan hasil
budaya manusia.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan
KEGIATAN BELAJAR 2
Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi
Untuk menjelaskan cakupan teknologi pada Kegiatan Belajar 1 telah
diutarakan secara konseptual, dimana teknolgi secara ideal mempunyai dampak,
peran dan manfaat kepada masyarakat dan akhirnya masyarakat ikut memasuki
dunia teknologi.
1. Teknologi Sederhana Berenergi Manusia
Ada 3 jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana yaitu :
a. Teknologi Putar
Contoh : jam tangan
b. Teknologi Tarik
Contoh : sepeda
c. Teknologi Pukul
Contoh : genderang
3. Teknologi Tinggi
a. Teknologi Penggerak Bernergi Listrik
b. Teknologi Digital
Merupakan teknologi untuk membentu manusia mempercepat
kinerja dan memperpendek jarak komunikasi sebagai pengganti kinerja
manusia secara otomatis.
Contoh : komputer
Penggunaan teknologi komputer dalam karya seni rupa melalui :
1. Program Freehand drawing.
Berfungsi untuk menggambar
2. Program Corell draw.
Berfungsi untuk menggambar tetapi lebih banyak untuk memberi
fasilitas
3. Program Adobe Photoshop.
Untuk mengubah foto dari segi bentuk wajah, warna maupun
potongan dari masing – masing elemen, program ini menyediakan
fasilitas pemindahan foto kepada gambar baru dengan menambah
latar belakang gambar yang berbeda.
4. Program Makromedia Animasi.
Program ini membeberi fasilitas seorang desainer membuat gambar
yang dapat bergerak, membuat game anak sering juga digunakan
untuk menyempurnakan tampilan di film dan videoclipping.
5. Program Power Point.
Menyediakan fasilitas menggerakkan gambar maupun huruf
walaupun tidak sebebas program animasi, biasanya untuk
presentasi mengajar.
6. Program Editing.
KEGIATAN BELAJAR 3
Rencana dan Laporan Kerja
Bentuk karya seni tidak lagi berupa seni rupa melainkan berupa
kombinasi ( terpadu ), yang ditambah dengan teknik pukul, tarik maupun putar
yang dihubungkan sehingga menimbulkan bunyi – bunyian.
Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan
teknologi sederhana dapat dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi
karya apa yang akan dibuat, bagaimana latar belakang munculnya ide tersebut dan
apa manfaat dari karya tersebut.
Selain itu dalam rancangan perlu dijelaskan bagaiman teknik dan cara
kerja atau langkah yang akan dikerjakan untuk mewujudkan ide atau gagasan
tersebut. Bahan apa yang digunakan, bagaimana karakteristik juga perlu di buat
dalam rancangan tersebut dan kesulitan yang diperkirakan akan di temukan.
MODUL 5
OLAH MUSIK
KEGIATAN BELAJAR 1
Bernyanyi
A. Bernyanyi
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam
memproduksi suara yang baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi,
resonansi dan beberapa yang berhubungan penguasaan lagu serta
penampilan.
1. Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi
karna bernyanyi merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh
udara. Jadi udara lah yang menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-
paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal jenis
pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah
bagian perut.
b. Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya
dada dan terangkatnya pundak saat menghirup udara.
c. Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik
sewaktu bernyanyi bernafas dengan cara ini badan terhindar dari
ketegangan yang berlebihan dan memiliki daya yang cukup untuk
menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi.
Cara bernafas diafragma :
· Berdiri dengan rileks
· Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
· Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
· Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
· Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah
menghirup (inhalasi), menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi),
menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi.
2. Tehnik bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan
suara dewasa. Suara anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan
suara rendah. Suara dewasa dibagi dua suara wanita dan suara pria,
jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register atau
ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis
yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi (sopran), suara
wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto). Suara pria
tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara
anak-anak tinggi dan rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register
atau ambitus suara anda sendiri
a. Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music
secara nyata dan jelas. Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk
bibir, lidah, dan rongga mulut, dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke
bawah bukan ke samping.
b. Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1. Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas
mungkin
2. Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup
c. Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan
dada. Ruang resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang
ini apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak
kebaikan pada suara yang dihasilkan. Latihan-latihan untuk membentuk
resonator yang baik.
1. Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2. Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3. Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4. Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5. Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin
3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari
melalui televisi yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-
gerakan yang berkenaan dengan lagunya. Gerkan tubuh yang benar
adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak
disampaikan kepada pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan
dengan wajar karena bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal
(audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan
dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan .
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk
menggunakan microphone. Seorang penyanyi perlu berlatih
menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli audio tentang
microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat
hendak bernyanyi.
KEGIATAN BELAJAR 2
Mendireksi
A. Mendireksi
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok seperti paduan suara
Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu
juga memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam permainan pemberi aba-aba adalah
seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa
suatu lagu sangat tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam
membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih mendalam.
1. Jenis aba-aba
a. Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik
tertnggi kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar
kesamping luar sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal. Lagu-lagu
yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah :
· Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
· Apuse (Papua)
· Helarotan (Maluku)
· Potong Bebek Angsa
b. Aba-aba dua pukulan
Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan.
Jadi, mulai dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam
bentuk melingkar keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan
satu.
c. Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan
kini kita lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga
ketukan. Dalam irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan
pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan
ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya
ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas.
d. Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari
irama dua atau biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun
seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua
pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.
e. Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis
birama susun. Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua
pukulan kuat yang jatuh pada hitungan pertama dan keempat dengan
demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus diayunkan
lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.
2. Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki
kiri sedikit lebih maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh
ke depan kemudian angkat kedua tangan hingga sejajr dengan mata lalu
turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan
berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.
3. Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a. Aba-aba permulaan
· Sikap siap
· Gerakan pendahuluan
· Saat memulai atau insetting
b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin
agar penyanyi atau pemain konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik,
dan ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain berkonsentrasi dengan aba-aba
persiapan maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi
aba-aba pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting.
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-
raguan bagi pe maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada
terakhir sudah selesai. Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan.
Menghentikan aba-aba ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan
lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir selesai.
KEGIATAN BELAJAR 3
Bermusik
A. Bermusik
1. Instrumen gitar
Gitar termasuk alat chordophone, yang dimainkan dengan cara
dipetik atau pluck ditinjau dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan
sebagai alat music tunggal (solo), maupun sebagai alt music pengiring.
a. Bagian-bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak
suara, penala, fingerboard, lubang suara, bridge.
b. Sikap Bermain
Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan
dengan tinggi pemain. Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain
sehingga jika kaki kiri diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik.
Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan
menyangga badan gitar sebelah bawah. Siku tangan kanan diletakkan
pada badan gitar sebelah kanan atas. Untuk dapat bermain gitar dengan
baik dan mampu bergerak dengan bebas maka gitar harus terletak atau
bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan siku tangan kanan.
c. Sistem Penataan gitar
· Dengan suling kunci nada (stempluit)
· Dengan garputala
d. Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan
istilah-istilah jari yang akan digunakan untuk bermain gitar.
· Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.
· Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk i(indicio), jari tengah
m(medio), jari manis a(anular).
e. Tehnik Petikan Pada Gitar
1. Apoyando (tehnik bersandar)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai,
dan penyelesaiannya dengan menyandarkan jari pada dawai
diatas/dibawah dawai yang dipetik.
2. Tirando (petikan bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai,
dan penyelesaiannya tidak menyentuh ( lepas ) dawai yang berada
dibawah/diatas dawai yang dipetik.
3. Strumming
Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan
kelompok atau bersifat iringan.
f. Gitar solo
Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi,
harmoni (iringan) dan bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi
seorang pemain gitar solo yang professional perlu mempelajari tehnik-
tehnik ketrampilan jari sehingga mampu bermain secara baik dan
benar.
g. Gitar iringan
Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat
yang lain, maka peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas
mengiringi sedangkan melodi pokok telah dimainkan ataupun
dinyanyikan oleh pemain lain.
2. Instrumen Ritme
Alat yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan
sumber bunyi membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
· Castagnet (baca: kastanyet)
· Wood black
· Triangle
· Guiro
· Maracas
· Cabassa
· Tambourine
· Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat,
termasuk dalam drum set
b. Perkusi bernada, antara lain :
· Piano
· Glockenspiel
· Xylophone
· Vibraphone
· Chimes
· Timpani
3. Instrumen Suling
Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
Sikap bermain :
Posisi duduk
· Pemain duduk di ujung bagian depan kursi
· Badan tegap dan rileks
· Pandangan lurus ke depan
Posisi berdiri :
· Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki
· Kaki agak terbuka (tidak rapat)
· Badan tegap, tetapi rileks
· Pandangan lurus ke depan
a. Cara bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada
Kegiatan Belajar 3.1. Karena, dengan bernafas diafragma anda akan
memiliki pernafasan yang cukup untuk meniup rekorder.
b. Cara Meniup
Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan
bibir bagian atas diletakkan dengan wajar di atasnya.Posisi lidah pada
waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”
Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup
rekorder
c. Cara memegang
1) Posisi tangan
Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan
memegang bagian bawah recorder.
2) Posisi jari
Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari
lubang-lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang yang
terdapat di bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang paling atas,
jari tengah pada lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan berada pada
posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari
menahan badan rekorder, telunjuk untuk menutup lubang keempat,
jari tengah pada lubang kelima, jari manis pada lubang keenam, dan
jari kelingking pada lubang ketujuh yang terdiri dari 2 buah lubang
kecil.
3) Bentuk jari
Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat,
relaks dan tidak kaku/tegang.
4) Cara menekan
Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan
bagian tengah dari ujung jari.
d. Cara menala
Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu
dilakukan adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan
standar (concert pitch/diapason normal), yaitu a’= 440 Hz.
MODUL 6
PENCIPTAAN KARYA ANAK SD
KEGIATAN BELAJAR 1
Penciptaan Nyanyian untuk Anak SD
A. Karakteristik Lagu Anak
1. Melodi
Jangkauan suara anak SD dapat dibedakan berdasarkan jenis suara
anak yaitu suara tinggi dan suara rendah, bukan berdasarkan jenis kelamin.
Anak-anak yang bersuara tinggi memiliki jangkauan antara nada c ’- f’’ ;
sedangkan suara rendah anak berkisar antara nada a – d’’. Melodi yang
dinyanyikan oleh anak sebaiknya diciptakan dalam jarak satu oktaf saja.
Dalam penciptaan nyanyian untuk anak SD digolongkan berdasarkan
kelas. Kelas I,II dan sebagian kelas III luas wilayah suaranya hanya
sekitar 5-6 nada. Kelas IV – V sudah dapat menyanyikan melodi hingga 8
nada atau lebih.
2. Ritme
Ritme nyanyian anak SD sebaiknya mudah dinyanyikan. Ritme
melodi yang memiliki nilai not yang hampir sama akan lebih mudah
dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang nilai-nilai notnya berbeda
jauh (kompleks).
KEGIATAN BELAJAR 2
Penciptaan Iringan Lagu Anak SD
1. Pembuatan Pola Ritmik
Penciptaan music instrumental, memiliki persamaan dan perbedaan
dengan music vocal kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara
lain. Secara umum persamaannya sama-sama bermula dari suatu gagasan
atau ide. Adapun perbedaannya terletak pada medium yang digunakan,
yaitu vokal menggunakan suara manusia sedangkan instrumentalia
menggunakan bunyi dari alat music buatan manusia.
Dalam penyusunan music instrumental, kit perlu
mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :
a. Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument
b. Tingkat kesulitan teknik permainan intrumen tersebut
c. Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrument yang
digunakan
d. Instrumen natural atau transpose
2. Pengembangan pola ritmik
Mengembangkan pola irama dapat saja dilakukan dengan berbagai
macam variasi dan inilah yang menjadikan music tetap berkembang.
Namun, dalam mengembangkan pola irama untuk anak SD,
pertimbangkan faktor-faktor teknis terutama keterampilan anak untuk
memainkan pola irama tersebut.
3. Pemilihan Instrumen
Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument
bernada instrument tidak bernada.
PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA ANAK
SD
TUGAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN SENI DI SD
Modul 7
KB 1
Seorang yang akan menyusun tari disebut penata tari atau koreografer,
terlebih dahulu akan melalui tahapan proses kerja studio atau kerja mandiri dan
kerja kelompok.
Kerja Studio atau biasa disebut kerja mandiri adalah tahapan ketika Anda sebagai
penata tari melakukan eksplorasi, improvisasi , evaluasi, dan forming sampai
pada penyusunan gerak –gerak yang kemudian menjadi suatu bentuk tari yang
utuh.
Kerja kelompok adalah kerja yang sifatnya koordinatif dengan aspek –aspek
estetis yang lain. Aspek estetis tersebut meliputi iringan, tata rias, tata busana dan
aspek lain yang mendukung keutuhan sebuah bentuk karya tari. Kerja kelompok
dilakukan ketika Anda sudah mermbuat konsep-konsep garapan karya tari Anda.
Mulailah Anda melibatkan penari, piñata music, piñata kostum, dan para pemusik.
Katakalah Anda sebagai piñata tari, maka Anda harus melakukan dialog dan
komunikasi dengan piñata musik agar diperoleh harmonisasi antar gerak, karakter
tari, dengan iringan tari. Hal tersebut penting dilakukan karena iringan tari
berfungsi menghidupkan tari. Apabila iringan tidak sesuai dengan karakter
tarinya, maka Anda tidak dapat menciptakan suatu tari yang harmonis, dinamis,
dan menyentuh emosi. Musik iringan berfungsi menghidupkan tari, member soul (
jiwa) dan spirit (semangat) pada karya tari tersebut. Dengan demikian music
iringan tari harus sesuai dan memiliki kesatuan dengan gerak –gerak tari. Hal itu
dapat dilakukan yaitu dengan music iringan tari dibuat dengan menggunakan
peralatan instrumen musik, baik tradisional (pentatonis)maupun music barat
(diatonis). Misalnya Anda menggunakan peralatan instrument gamelan
lengkap,misalnya saluang dari Sumatera Barat, degung dari Sunda, gamelan atau
lainnya.
Anda juga perlu melakukan dialog dengan piñata busana (apabila busana
didesain oleh orang lain , bukan oleh Anda /piñata tari ). Antara tema tari, gerak
tari , musik dengan busana haruslah serasi agar tidak diperoleh kesenjangan antara
tema tari, karakter tari, dan busana. Demikian juga tatarias harus disesuaikan
dengan tema dan karakter tari.
Contoh :Karya tari anak yang menggambarkan anak –anak sedang bermain, tidak
tepat jika menggunakan desain busana dan rias wajah seperti orang dewasa.
1. Eksplorasi
Eksplorasi adalah tahap awal Anda sebagai seorang yang akan menyusun
tari dalam proses penyusunan karya tari. Aktivitas anda dalam tahap
eksplorasi ini meliputi berpikir, berimajinasi, merasakan , dan merespons
alam sekitar, lingkungan fisik, dunia binatang tumbuhan , kejadian –
kejadian sekarang maupun dimasa lalu, atau suatu cerita. Eksplorasi
termotivasi dari luar diri Anda sebagai penata tari, sehingga tahap
eksplorasi ini sangat bermanfaat untuk Anda,
2. Improvisasi
Improvisasi memberi kesempatan lebih luas dalam melakukan imajinasi,
pemilihan dan penciptaan dibandingkan dengan eksplorasi. Dalam
improvisasi, seseorang lebih memiliki kebebasan dalam mengungkapkan
ekspresi gerak. Ciri dari improvisasi ditandai dengan gerak spontanitas.
Improvisasi memacu kreativitas dan memberi kesadaran bahwa gerak itu
bersifat ekspresif. Improvisasi dapat tumbuh dari gerak – gerak tertentu
yang telah Anda pelajari. Anda bisa melakukan pemilihan –pemilihan
gerak dengan cara anda sendiri. Proses improvisasi merangsang imajinasi,
sedangkan imajinasi merupakan elemen yang paling esensial dalam laku
kreatif.
3. Evaluasi
Untuk melakukan evaluasigerak , pemilihan gerak juga didasarkan pada
ide dasar yang meliputi tema, ceritera, watak gerak, dan gerak –gerak
yang menjadi cirri dari ide dasarnya. Susunlah gerak –gerak tersebut
meliputi gerak kaki, gerak tangan ,gerak kepaladan gerak tubuh atau torso.
Kemudian lakukan atau gerakkan ( peragakan ) secara berulang –ulang.
KB 2
Garapan karya tari diberi judul yang sesuai dengan tema atau ceritera yang
dipilih ( bentuk drama tari maupun bentuk tari tunggal , pasangan atau
kelompok). Beberapa sumber garapan di bawah ini dapat menuntun Anda untuk
menentukan ide garapan Anda dalam menyusun konsep garapan tari.
b. Sumber garapan
Ada beberapa sumber garapan yang dapat dijadikan pijakan dalam menyusun
konsep kaya tari, yaitu :
1. Auditif : Sumber garapan auditif adalah sumber yang diperoleh dari hal –
hal yang didengar, misal dongeng dari ibu, ceritera dari radio atau kaset
( wayang, legenda, sejarah, kisah hidup seseorang , kisah kepahlawanan
atau semacamnya , jadi ide anda dapat muncul dari hal –hal tersebut
diatas.
2. Kinestetik :Sumber garapan yang berasal dari gerak. Gerak tersebut dapat
diperoleh dari melihat pertunjukan tari, gerak sehari-hari, gerak binatang,
atau gerak apa saja yang rangsang awalnya berasal dari gerak yang pernah
dilihat, baik melihat pertunjukan langsung maupun media elektronik (TV,
video, VCD). Misal setelah Anda melihat pertunjukan tari atau melihat
gerak binatang, atau melihat anak –anak sedang bermain muncullah ide
Anda untuk membuat karya tari Anda.
3. Idea : Sumber garapan dapat juga bermula dari ide yang berasal dari
semua aspek kehidupan di sekitar kita, lingkungan alam, satwa atau fauna.
Ide juga dapat berangkat dari mimpi, angan-angan, ataupun gagasan hati
dan pikiran. Orang biasanya mengatakan sebagai ilham .
4. Tertulis : Sumber garapan ini merupakan rangsang awal yang berasal dari
sumber tertulis, misalnya buku ceritera, komik, dasn sumber lain dalam
bentuk tulisan.
Dari sumber –sumber garapan tersebut, manakah yang anda gunakan
untuk membuat konsep garapan tari ? Sumber garapan tidak bisa
ditentukan harus dari auditif, ide tertulis, atau kinestetik. Sumber garapan
tari dapat lebih dari 1 (satu) tergantung dari sejauhmana daya imajinasi
Anda ketika memperoleh sumber garapan yang untuk menyusun karya
tari.
c. Tipe Tari
1. Dramatari
Dramatari adalah suatu karya tari yang mengungkapkan suatu ceritera
yang didalamnya terdapat beberapa tokoh yang kehadirannya memiliki
arti, punya peranan yang bersifat kausal atau sebab akibat, seperti
darmatari dengan ceritera Malin Kundang, Ramayana, Kartini. Dalam
ceritera tersebut ada beberapa tokoh yang harus dimunculkan, dan
masing –masing tokoh memiliki peranan yang saling berhubungan.
2. Dramatik
Karya tari dengan tipe darmatik adalah karya tari yang mengandung
unsur ceritera meskipun di dalamnya tidak menggambarkan tokoh-tokoh
tertentu. Misalnya tari Tenun atau tari Batik, menggambarkan gadis yang
sedang menenun atau sedang membatik. Penggambaran gadis dan proses
menenun atau membatik tersebut sudah merupakan suatu peristiwa atau
kejadian ( bersifat dramatik ).
3. Komik
Suatu garapan tari yang bersifat komikal. Misalnya tari karya Didi Nini
Thowok berjudul “Dwi Muka” , tari Golek Kayu, atau bentuk tari
jenaka lain yang ada didaerah asal anda.
4. Abstrak
Suatu garapan tari yang pengukapannya tidak diekspresikan secara jelas.
Karya-karya tari tersebut biasanya karya kontemporer atau karya tari non
tradisional.
d. Mode Penyajian
1. Simbolik
Simbolik maksudnya bahwa garapan tersebut pengungkapannya
diekspresikan dengan simbol –simbol, baik dalam gerak, kostum
maupun pola lantai. Contoh tari badaya dari Jawa yang u peperangan
dua tokoh atau lebih dilakukan oleh penari putri semua dengan kostum
yang dan dalam gerak yang sama. Meskipun dilakukan oleh penari
putri dan dalam gerak yang sama dan halus namun sebenarnya tari
bedaya tersebut bercerita tentang percintaan atau peperangan dua
tokoh atau lebih, baik tokoh putra maupun putri. Penggarapan adegan
percintaan antara dua tokoh laki-laki dan perempuan, digambarkan
dengan tokoh penari putri senua dengan gerak yang halus tidak
menampilkan gerak romantis.
2. Represantasional
Karya tari tersebut diungkapkan dengan jelas, baik ceritera dan
tokohnya diungkapkan secara jelas, sehingga penonton mudah
memahami. Biasanya tari dengan mode penyajian representasional
akan mudah dipahami oleh penonton yang tingkat apresiasinya masih
awam sekali pun. Contoh ceritera Malin Kundang dari Sumatera bisa
ditampilkan dengan model representasional. Tokoh –tokohnya
digambarkan dengan jelas Malin Kundang, ibunya, istri Malin
Kundang
e. Konsep Gerak
KB 3
SUMBER TEMA
Seorang penari dalam membuat sebuah karya tari harus menentukan tema
cerita karena akan memudahkan pembuatan tari anak menjadi lebih mudah. Tema
adalah suatu pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Beberapa jenis tema yaitu :
a. Tema cerita
Sumber-sumber yang dapat dipakai sebagai materi tema tari adalah sebagai
berikut :
1) Binatang
Pilihlah tema binatang yang menarik untuk anak SD, misalnya : kupu-
kupu, katak, kucing, burung, kelinci, atau ayam. Hindarilah tema
binatang yang kurang menarik, misalnya : ular dan buaya.
2) Alam
Alam sekitar dapat menjadi tema tarian, misalnya : pepohonana, bunga,
dan matahari.
3) Kegiatan sehari-hari
Kehidupan masyarakat dapat diangkat menjadi tema tarian, misalnya :
membatik, petani, dan nelayan.
4) Suasana hati
Suasana hati dapat menjadi tema tarian, misalnya : gembira, sedih, dan
gelisah.
Tema cerita yang dibuat hendaknya akrab dengan dunia anak dan mudah
ditarikan serta gerakannya mudah dimengerti menggambarkan atau
menceritakan apa.
b. Tema Gerak
Gerak tubuh dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Gerak kaki
Beberapa macam gerak kaki sebagai berikut :
a) Langkah gerak kaki pelan, agak cepat, cepat
b) Langkah gerak kaki rendah, sedang, tinggi
c) Langkah gerak lurus, silang, melingkar
d) Langkah jalan biasa, lari, meloncat, merendah
2. Gerak tangan
Kreasi gerak tangan mengacu pada tema cerita yang dipilih, misalnya :
kupu-kupu gerak tangan menyerupai kupu-kupu yang sedang terbang.
3. Gerak badan/torso
Gerak badan dalam tarian, misalnya : membungkuk dan merendah
4. Gerak kepala
Gerak kepala biasanya mengikuti gerakan badan dengan
mempertimbangkan segi artistik dan juga maknawi.
PENDIDIKAN SENI DI SD
Modul 8
KEGIATAN BELAJAR 1
Karya seni rupa Dwimatra atau dua dimensi adalah jenis karya seni rupa
yang ditandai dengan ukuran (dimensi luas) yaitu panjang dan lebar, oleh
karenanya bentuk karya ini berupa bidang datar. Karya seni rupa Dwimatra terdiri
dari: menggambar, seni lukis, dan mencetak dengan berbagai medium, seni
ilustrasi, seni grafis, desain reklame.
1. Menggambar
Menggambar adalah memindahkan objek dengan mencoret dalam medium dua
dimensi berupa kertas, kanvas, atau media datar.
Karakteristik dan teknik menggambar:
1) Menggambar alam benda (still life drawing)
Menggambar alam benda adalah menggambar objek yang berupa
benda-benda di sekeliling dan digambar secara langsung berbentuk
realis.
Keberhasilan menggambar alam benda adalah ketepatan bentuk dilihat
dari:
a. Proporsi: ketepatan ukuran dan bentuk sesuai dengan benda
atau objek sesungguhnya.
b. Warna : kesesuaian sifat hasil gambar dengan warna benda-
benda yang digambar.
c. Komposisi: susunan benda-benda yang disusun sebagai objek
yang dilihat .
d. Posisi: gambar benda dapat diamati dari berbagai posisi yaitu di
atas cakrawala pandang atau di bawah cakrawala pandang.
e. Langkah menggambar : melihat secara global benda yang akan
digambar, setelah sesuai komposisi objek yang dilihat
dilanjutkan dengan memberi detail gambar.
2) Menggambar model
Menggambar model merupakan istilah untuk menggambar manusia
baik dalam posisi diam maupun bergerak.
Dalam menggambar manusia yang perlu diperhatikan adalah
ukuran/postur tubuh dan proporsi wajah.
Menggambar model dapat berupa gambar wajah dan gambar potret,
gambar potongan tangan, kaki, serta gambar manusia secara utuh.
3) Menggambar binatang
Untuk menentukan posisi, perupa memulai dengan membuat sket
global seperti menggambar alam benda, kemudian satu persatu diamati
tumpuan sendi binatang, mulai bagian kepala, turun menuju kaki,
kelengkapan gambar sesuai dengan teknik.
4) Menggambar ilustrasi
Istilah ilustrasi dari kata ilustraie yang berarti menerangkan atau
menjelaskan.
Beberapa pakar seni menggolongkan ilustrasi sebagai gambar tematik
dan ilustrasi sebagai gambar penjelas.
Ilustrasi sebagai gambar tematik yaitu gambar yang mempunyai tema
dan cerita yang penuh.
Ilustrasi sebagai gambar penjelas adalah gambar yang berfungsi
memberi keterangan isi atau tema yang diminta.
Fungsi ilustrasi dalam perkembangannya:
a. Ilustrasi Komik (gambar komik) yaitu menggambar ilustrasi
yang berfungsi menjelaskan cerita, baik fisik maupun realitas.
b. Ilustrasi Vigenette yaitu gambar pengisi ruang kosong di antara
tulisan satu dengan yang lain yang berfungsi sebagai penghias
atau dapat berbentuk gambar hias.
c. Ilustrasi Grafis yaitu gambar yang dibuat untuk menyertakan
maupun menjelaskan ide dan isi karangan, seperti majalah, kulit
buku, atau gambar ilustrasi penjelas poster.
d. Ilustrasi Karuikatur yaitu gambar sindiran terhadap peristiwa
kini (yang sedang ngetop) saat itu. Biasanya berkaitan dengan
sindiran politik, sosial, ataupun perorangan yang menjadi
wacana publik dan sindiran karikatur berupa penonjolan salah
satu organ tubuh sekaligus menunjukkan sifat objek yang
sedang dibuat sindiran.
5) Menggambar pemandangan
Menggambar pemandangan digunakan untuk mengidentifikasi
gambar yang mengungkapkan atau berobjek pemandangan, yang dapat
berupa alam bebas, pemandangan di suatu sudut jalan, pemandangan
kesibukan di pusat kota, pasar, dan stasiun,
6) Menggambar teknik
Menggambar teknik adalah menggambar dengan bantuan peralatan
mistar yang bertujuan untuk merekonstruksi objek.
Semula diperuntukkan kebutuhan di bidang jasa konstruksi
(menggambar bangunan), namun praktisi yang lain memanfaatkan
untuk menggambar poster, alam benda yang bersifat teknik, dasar
menggambar model maupun alam benda.
7) Menggambar Ornamen atau Hias
Menggambar ornamen sering pula disebut menggambar hiasan
yang berfungsi untuk menghias salah satu benda atau objek, maka
sebagian orang Barat menggolongkan ke seni minor yaitu jenis karya
seni rupa yang berfungsi memperindah mempercaaaantik karya seni
rupa yang lain ( kursi ukir, kalung, dan dekorasi pelaminan).
Karya seni ornamen dapat dibagi menjadi 3 kelompok:
a. Ornamen primitif
Ornamen primitif merupakan ornamen geometris karena
mendapat inspirasi dari bentuk-bentuk bumi (geo berarti bumi,
metris berarti ukuran atau garis)
b. Ornamen tradisional
Ornamen tradisional merupakan ornamen hasil peninggalan dari
suku atau bangsa yang telah melembaga membentuk kelompok
masyarakat.
Ornamen treadisional memiliki beberapa aliran yang didukung
oleh daerah/suku diantaranya: Sriwijaya (Palembang), Sunda
(Jawa Barat- Cirebon), Jepara (Jawa Tengah), Mataram Kuno
(Jaman Hindu/Kesultanan Yogyakarta), Mataram Baru (Jaman
Hemengku Buwono –Yogyakarta), Majapit, Bali, dan lainnya.
c. Ornamen modern
Ornamen modern adalah ornamen yang menggunakan dasar
penciptannya tidak mengikuti pola tradisi (simbolik) melainkan
berdasarkan atas rasional kemanfaatannya.
Fungsi ornamen dilihat dari pemanfaatannya:
1) Hiasan : untuk memperindah benda, objek, atau yang lain.
2) Simbolik : berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
3) Konstruktif : untuk memperindah konstruksi, bangunan,
furnitur, maupun senjata.
Ornamen sebagai karya seni dapat mengambil ide dasar dari
beberapa hal:
a) Tumbuh-tumbuhan (motif vegetal): bentuk dasarnya
mengambil tumbuhan dan pepohonan.
b) Hewani (animal) : mengambil bentuk dasar dari gubahan
(deformasi) bintang (singa, ular, kaki kuda, ruda, kura-
kura. Harimau, dan lainnya).
c) Alam (natural): mengambil bentuk dasar alam (gunung,
batu, awan, dan lainnya).
d) Buatan (artificial) : benda-benda buatan manusia (kursi,
meja, dan lainnya)
e) Geometris : diambil dari tiruan alam ( gunung berbentuk
segitiga, awan bergerumbul, dan lainnya.
2. Melukis
Melukis mempunyai sifat lebih bebas daripada menggambar. Dalam
menggambar alam benda hasil karya harus sama dengan yang digambar baik
sifat maupun bentuknya, sedangkan melukis perupa diperbolehkan
membayangkan dan merubah warna, bentuk (jika perlu) sehingga yang
digambar adalah bayangan terhadap objek yang dihadapi.
Dalam konstelasi dunia seni lukis terdapat lukisan realis, yaitu lukisan yang
menggambarkan kondisi nyata dan lukisan pemandangan yaitu lukisan
pemandangan alam yang ditambahi dan diubah warnanya untuk dipersangat
sehingga tampak lebih jelas dari warna aslinya.
Berbagai gaya dalam melukis : realis, dekoratif, dan naturalis.
Aliran-aliran dalam melukis: realisme, dadaisme, naturalisme, abstraksionisme,
pop art, optical art, happening art, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan bentuk ada lukisan figuratif dan non-figuratif.
Berdasarkan sifat kebebasan melukis dimanfaatkan untuk mendidik anak
mengungkapkan kreativitas dengan cara:
a. Finger painting : teknik melukis secara langsung tanpa menggunakan
bantuan alat (mengganti kuas dengan jari-jari tangan secara langsung).
b. Teknik tutup: teknik campuran antara teknik basaha dengan teknik
kering.
Teknik basah menggunakan medium cat air dan teknik kering
menggunakan media krayon. Teknik tutup menggunakan krayon
sebagai kontur atau untuk menumbuhkan warna pekat kemudian ditutup
dengan cat air. Gambar yang ditutup dengan warna krayon kemudian
tertutup oleh cat air akan menjadi efek tidak merata dan terkesan
ekspresif.
c. Teknik gores/teknik tumpang
Teknik ini diawali dengan memberi warna gambar dengan krayon
terlebih dahulu, kemudian ditunggu agak mengeras dan selanjtnya
diproses dengan benda runcing sehingga ketika penggoresan akan uncul
warna awal. Kesan yang ditimbulkan dari efek gores adalah runcing
bekas benda tersebut.
d. Teknik campur
Teknik campur menggunakan warna kering dan warna basah dengan
langkah-langkah:
1) Sediakan ember berisi air yang sudah berwarna (dicampuri
dengan car air).
2) Sediakan cat minyak dalam berbagai warna (cat kayu yang
sudah dicairkan).
3) Tuangkan satu persatu cat kayu ke dalam ember yang sudah
berwarna, usahakan warna-warna cat kayu tersebut tidak
tercampur terlebih dahulu.
4) Pelan-pelan masukkan kertas secara horizontal dan dirasa
beberapa warna telah menempel dapat diangkat.
5) Sekarang diperoleh gambar yang mempunyai kesan marmer.
KEGIATAN BELAJAR 2
Mencipta Karya Seni Trimatra
Karya seni Trimatra adalah karya yang mempunyai nilai ruang dan isi dengan
ditandai oleh ukuran panjang x tinggi x lebar. Contohnya patung, maket, taman,
dan bangunan.
Karya seni Trimarta terdiri dari:
1. Membentuk: membuat bentuk dengan cara memahat, mengukir, merakit,
dan melipat.
Membentuk adalah menyususn benda liat menjadi karya rupa trimarta
dengan menggunakan bahan tanah liat, plastisin,was, semen, dan lainnya.
Membentuk karya rupa dengan medium liat dapat dilakukan dengan cara:
a. Membuat lempengan benda liat kemudian dibentuk menjadi karya
Lempengan bisa dibentuk langsung dengan menekan menggunakan
tangan, menggunakan alat yang disebut roller yang digerakkan
menggelinding, dengan menekan menggunakan papan datar atau
dengan memukuli agar menjadi lempengan.
b. Membuat bentuk global kemudian di butsir (keruk)
Langkah-langkahnya membuat bentuk global terlebih dahulu
kemudian dikeruk sedikit demi sedikit akhirnya seperti diharapkan
dengan menggunakan alat seperti sudip dan butsir.
c. Membuat pilin atau bentuk uliran tali kemudian dibentuk menjadi
utuh.
Langkah ini didahului dengan membuat uliran panjang menyerupai
benang atau kawat, dari benang-benang ini kemudian disusun
membentuk karya rupa trimarta seperti yang diinginkan.
2. Memahat relief dan Ukir: membentuk dengan memahat.
Medium yang dipahat antara lain: kayu, batu, atau yang lain yang mudah
dipahat.
3. Merakit dan Membangun: menyusun benda-benda yang sudah dibentuk
terlebih dahulu maupun benda yang belum dibentuk menjadi susunan dan
arti bau dari benda tersebut.
Contoh :
a. Susunan patung dari bahan isi korek dengan menggunakan lem uhu
atau rakol
b. Menggunakan teknik mengayam seperti membuat keranjang
sampah, tempat pot, atau yang lainnya.
4. Melipat dan Menempel
Teknik melipat dan menempel dalan karya trimatra berbeda dalam
melukis.
Teknik melipat dalam hal ini diperlukan untuk membentuk benda dasar
seperti kotak, kerucut, maupun silindrid yang akan dikembangkan dengan
teknik tempel seperti kolase.
KEGIATAN BELAJAR 3
Keterangan:
1. Menggambar diorama adalah menggambar kelompok, di mana masing-
masing anak menggambar salah satu bentuk: hewan, bangunan, keadaan
alam, rumah, serta orang dalam bermacam-macam bentuk, usia, dan
jabatan, lalu dipotong dan ditempelkan berdiri tegak lurus pada kertas
dasar dengan latar belakang keadaan alam.
2. Menggambar kelompok adalah menggambar bersama-sama dalam satu
bidang taferil (kertas besar).
Pendidikan Seni Di SD
Modul 9
KEGIATAN BELAJAR 1
Secara garis besar manfaat belajar seni rupa bagi anak sebagai berikut:
1. Seni rupa sebagai bahasa visual
Proses komunikasi yang terjadi ketika anak menggambar
sebenarnya adalah komunikasi intrapersonal dimana semua kejadian ingin
disatukan dalam gambar anak. Komunikasi ini sebagai bahasa rupa
(visual), dimana angan dan pkiran diungkapkan lewat bentuk-bentuk.
Dalam kehidupan sehari-hari bisa dikatakan bahwa prilaku anak
dekat dengan kegiatan berkesenian, tiada hari tanpa gambar atau seni.
Berseni merupakan kebutuhan anak dalam: Mengutarakan pendapat,
Berkhayal-berimajinasi, Bermain, Belajar, Memahami bentuk yang ada
disekitar anak, Merasakan: Kegembiraan, Kesedihan, dan Rasa
Keagamaan. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa
sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menanggapi lingkungan. Berarti
pelajaran seni adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan
daya ingat segabai habasa visual.
d. Gaya potret
Gaya potret adalah ciri lukisan yang menggambarkan wajah seseorang,
baik tokoh idola maupun tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan
sehari-hari. Gaya potret mengangkat objek dalam posisi bentuk wajah
¾ badan, kepala saja, dan utuh seluruh tubuh.
1. Pengetahuan Seni
Pengetahuan seni tersusun atas berbagai materi yang bersifat
komprehensif, yang memuat unsur-unsur pengetahuan yang bersifat organis,
yaitu pengetahuan yang dapat dipelajari secara berkesinambungan dan saling
berkaitan dengan pengetahuan lain. Pengetahuan seni mempunyai struktur
keilmuan seni :
a. Knowing of the language of art (penghayatan terhadap karya seni)
b. Artist and their world
Pengetahuan lain dalam seni adalah pengetahuan linier anorganik, yaitu
pengetahuan yang berbentuk pengetahuan arbitrase, yaitu pengetahuan yang
mempunyai susunan tidak teratur, oleh karenanya kapan saja pengetahuan ini
disebutkan akan mempunyai arti yang berbeda.
Arthur Wesley Dow berpendapat bahwa dalam proses produksi seni
terdapat 5 butir pengetahuan dalam berkarya seni, yaitu :
a. Obtaining harmony-opposition
b. Transition
c. Subordination
d. Repetition
e. Symmetry
2. Apresiasi Seni
Menurut Primadi, apresiasi seni sebagai aktivitas mental terdiri dari
beberapa tahapan :
a. Kejutan (surprise), yakni respon emosional terhadap sensasi inderawi yang
menarik, aneh, unik, dan sebagainya.
b. Empati, yakni suatu proses intuitif yang diiringi rasa indahestetik dalam
wilayah ambang sadar.
c. Rasa-betul-estetik, yakni kondisi apresiator menangkap dimensi artistik
aspek formal karya seni sesuai prinsip estetika.
d. Reaksi psikologis terhadap kontent etis karya seni, yakni etika, pesan,
dan fungsi karya.
e. Rasa-benar-etis, yakni kemampuan menangkap dimensi etis karya seni
sebagai akibat dari ilmu pengetahuan apresiator.
Pesona dan haru, yakni efek dari penghayatan dan penerapan ciri kreasi
yang sering kali melampaui batas-batas formal karya seni secara integral
terakumulasi dari aktivitas inderawi dan psikologi apresiator.
3. Pengalaman Kreatif
Dalam proses produksi seni anak akan menggunakan pengetahuan
kognisi, yaitu pengetahuan yang sistematis danmampu diungkapkan pada
suatu ketika, serta memanfaatkan pemahamannya tentang bentuk secara
apresiatif.
MODUL 12
PEMBELAJARAN SENI TERPADU