Anda di halaman 1dari 40

RESUME PENDIDIKAN SENI DI SD

MODUL 1 -4
Dosen Pengampu : Ika Ratnaningrum, S. Pd.,M.Pd

Disusun oleh :

NAMA : Novilia Arsyadi Zaikhoshoju

NIM : 857537108

PRODI : PGSD BI

POKJAR IKA-UT TEGAL


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UT PURWOKERTO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
MODUL 1
WAWASAN SENI

KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT SENI

Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang


berarti pemujaan, pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat
dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal
dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau versi yang lain, seni
disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata benda),
kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan
(hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam
perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni,
yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,
(c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Pengertian seni sebagai benda / karya seni  adalah bahwa seni atau
keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan
sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau spiritual
(pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah
kemampuan dalam membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai
suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat
Aristoteles).
Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy
dikatakan bahwa seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda –
tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah
dihayatinya kepada orang lain, sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama
dan juga mengalaminya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk
karya seni. Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki

1|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


makna mendalam tentang hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik
dengan bunyi dan suara manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan
vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan
aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat
dengan simbol.
Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni
dan seni terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya
mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah
penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu diluar fungsi
sebenarnya.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia
yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat
menggerakkan jiwa perasaan manusia. Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan
bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitas (kenyataan)
dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk
membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami
manusia. Hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa
aktivitasnya merupakan bagian dari ekspresi seni yang alami.

2|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


KEGIATAN BELAJAR 2
FUNGSI DAN KEDUDUKAN SENI DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT

A. FUNGSI DALAM MASYARAKAT TRADISONAL

Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan.


Konotasi  inilah yang harus kta perjelas tidak hanya sebagai media
hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebbih kompeks. Dapat diartikan
sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada di dalam istana (kraton).
Soedarsono mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk
kepentingan acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai
penyajian estetis atau tontonan. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini
ada delapan, yaitu:
1. Pemujaan / Ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika
peradaban manusia masih sangat terbelakang. Kehidupan kesenian
waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik, busana, dan
gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa
kini.
Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan
pada misi daripada fisik atau bentuk. Tidak mengherankan kalau
bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat sederhana, baik  dari
aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun
penggunaan dekorasi sebagai setting pertunjukan.  
2. Tuntunan
Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal
diungkapkan. Pelaku seni dalam hal ini lebih dituntut untuk
menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang
sebagai contoh, harus mampu memernkan semua tokoh yang ada di
dalam kotak wayangnya.

3|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


3. Tontonan / Hiburan
Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak
membutuhkan persyaratan. Seni untuk hiburan tidak terikat pada misi
tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu memberi
kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di sekitar
pertunjukan.

B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN


Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni
secara jelas dapat dijumpai di setiap elemen dan situasi kehidupan.
Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini
namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat
modern silahkan simak paparan berikut.
1. Ekspresi / Aktualisasi Diri
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau
aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan seni untuk
seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu
gugat ekspresi seni dalm penampilannya. Kebebasan di sini lebih
menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan.
Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2. Pendidikan
Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar
yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak
dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang
dituangkan ke dalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk
mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada tujuan atau
kepentingan tertentu untk mendukung suatu produk tertentu. Seni

4|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada
produk yang ditawarkan.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi digunakan secara khusus untuk memberi
ketenangan batin seseorang yang sedang menderita secara psikis
dengan berolah seni seseorang yang memiliki permasalahan atau
tertekan jiwanya, akan terobati.
5. Komersial/Instant
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan
(entertainment) ini bisa dibuat menurut keperluan dan keinginan si
penanggap apapun bentuk dan wujud kesenian itu asal mampu
memenuhi keinginan pembeli tidak masalah, walaupun kadang-
kadang harus menimpa pada norma estestis yang berlaku. Seni untuk
fungsi ini terjsdi karena permintaan yang paling banyak. Dunia
pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis
pertunjukan kemasan.

5|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


KEGIATAN BELAJAR 3
JENIS – JENIS SENI
           
Berkesenian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia. Pada
awalnya seni berkaitan erat dengan kegiatan ritual manusia purba, namun
kemudian berkembang menjadi cabang budaya yang disebut dengan kesenian.
Kesenian memiliki media yang beragam mulai dari media audio/suara hingga
visual. Berdasarkan variasi medianya tersebut seni kemudian dibeda-bedakan
jenisnya. Saat ini seni dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok yaitu seni
pertunjukan, seni rupa, dan seni seni sastra.
a. Seni pertunjukkan : dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan
dihayati oleh penonton pada saat bersamaan dan akan selesai setelah
pertunjukkan berakhir.
b. Seni rupa : merupakan seni yang awet karena hasil karya seni rupa dapat
disajikan di hadapan penonton dan dihayati sepanjang masa.
c. Seni sastra : seperti prosa dan puisi
Pada saat ini dan yang kemudian dianut oleh pendidikan seni rupa di
negara ini adalah seni rupa dengan gramatikal barat. Dikatakan demikian karena
materi, teknik, dan mazhab yang dianutnya adalah mazhab barat yang naturlis-
perpektif-momenopname (NPM), yakni gambar diambil hanya dari satu arah, satu
tempat, satu waktu, seperti memotret sebuah objek pada satu titik waktu,
dibekukan/dihentikan sehingga menjadi still-picture dalam sebuah bingkai.
Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih
‖hidup‖ karena memiliki unsur waktu selain unsur ruang dan datar. Dalam sistem
RWD (Ruang-Waktu-Datar), bidang datar bermatra tiga: panjang-lebar-waktu.
Hingga gambar dapat ditangkap dari aneka arah, aneka tempat, dan aneka waktu.
Panel merupakan sekuen yang mungkin saja terdiri dari sejumlah adegan dengan
objek-objek yang tidak dipenjarakan dalam bingkai, tapi bergerak bebas dalam
ruang waktu. Gambar RWD bukan hanya mampu mencandera, tapi pula bercerita
dan memiliki bahasa rupa karena ia memiliki matra waktu seperti drama, tari,
musik, sastra, dan sebagainya. Berbeda dengan mazhab barat, bidang dua dimensi

6|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


hanya bermata dua: panjang dan lebar, tanpa matra waktu. Benda tiga dimensi
hanya bermatra tiga: panjang, lebar dan tinggi, tanpa matra waktu. Sehingga
gambar NPM hanya mampu mencandera dan kurang mampu bercerita, karena
untuk bercerita diperlukan matra waktu, seperti pada sastra, drama, musik dan
sebagainya. NPM sangat terpengaruh oleh teori fisika Newton.
Secara garis besar seni rupa memiliki 3 (tiga) cabang yakni seni lukis, seni
patung, dan seni kriya yang berada kelompok seni murni; sedangkan seni terapan
meliputi semua desain. Gambar termasuk seni lukis. Cabang seni ini merupakan
seni dua dimensi atau sering disebut dwimatra. Sedangkan seni patung yang
memiliki dimensi ketiga yakni kedalaman atau ketebalan atau ketinggian disebut
dengan trimatra.

A. JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI


Tari dalam perjalanannya telah menempuh berbagai siklus waktu.
Tari itu sendiri lahir setelah adanya peradaban manusia di dunia. Ketika itu
orang menyebut tarian primitif. Perkembangan selanjutnya disebut dengan
tarian rakyat yang dapat ditemukan di berbagai daerah di seluruh dunia.
Tarian- tarian eksklusif yang berbasis istana (keraton) lahir pada awal abad
XIX, ketika tari itu dikenal kalangan keraton pada masa kerajaan Mataram
hingga sekarang.
Musik sudah ada dan masuk ke Indonesia abad XVII ketika bangsa
Portugis menjajah sebagian wilayah Indonesia. Dari perkembangannya
dapat dilihat bahwa musik lebih memasyarakat dan dikenal, karena di
samping bahasa visualnya lebih universal, juga mudah untuk diikuti
masyarakat.
Khusus untuk seni rupa, ada yang berpendapat bahwa keberadaan
seni rupa di dunia itu dipengaruhi oleh kekuasaan kolonial suatu bangsa.
Ketika Indonesia dijajah bangsa Portugis, bangunan Spanyol bermunculan,
ketika dijajah Belanda gaya Indische berpengaruh pada gaya interior suatu
bangunan.

7|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


Apresiasi adalah upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada
masyarakat luas. Apresiasi bisa dilakukan secara aktif dan juga bisa secara
pasif. Apresiasi pasif dapat dilakukan ketika seseorang menyaksikan
pertunjukan atau melihat pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik
atau menilai pertunjukan maupun pameran yang dilihat.
Apresiasi aktif adalah melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu.
Misalnya seorang ikut menari, ataupun terlibat dalam sebuah pementasan
teater. Apresiasi aktif dapat pula ditempuh dengan memberi komentar atau
kritikan terhadap satu objek pameran seni rupa yang ia saksikan.
Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan tiga hal:
a. Seni dengan Alam
Seni berhubungan dengan alam mengisyaratkan manusia untuk
selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni.
b. Seni dengan Ekspresi
Seni dengan ekspresi memang tidak bisa dipisahkan. Keduanya
akan saling mendukung. Seni di dalamnya ada ekspresi. Sebaliknya
dalam membicarakan ekspresi tidak akan lepas dari cabang seni
tertentu.
c. Seni dengan Lingkungan
Seni berhubungan dengan lingkungan memberi pesan kepada
anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.

Berikut akan dijelaskan tentang keempat jenis seni, yakni tari,


drama, dan musik.
1. Tari
Secara koreografi bentuk tari dapat dikategorikan menjadi tiga bagian.
Pertama tarian tunggal, kedua tari pasangan, dan ketiga tari kelompok
(massal).

8|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


a. Tari Tunggal
Adalah koreografi yang dibuat atau dirancang untuk dibawakan
oleh satu orang penari. Namun demikian dapat juga tarian ini
dipentaskan untuk lebih dari satu penari.
b. Tari Berpasangan ( Beksan )
Adalah tarian berpasangan (berdua) dalam bentuk tari ini bisa
memiliki tema bermacam-macam. Ada yang bertema cinta (love
dance) atau perangan (wireng). Koreografi dini telah dirancang
untuk sebuah penampilan yang memerlukan kerja sama dalam
membawakan tarian sesuai karakter yang dibawakan penari.
c. Tari Kelompok
Jenis koreografi kelompok ini dirancang secara khusus memang
untuk dibawakan oleh lebih dari 2 orang penari. Pertimbangan
koreografis tarian kelompok ini telah mempertim-bangkan estetika
sesuai ruang yang digunakan dan fungsi dari penyajiannya.

2. Seni Drama
Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah, hukum dan konvensi
drama. Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama berarti perbuatan
atau tindakan.
Ada sementara orang menganggap bahwa drama adalah sebagai
lakon yang menyedihkan, mengerikan, sehingga dapat diartikan
sebagai sandiwara tragedi. Formula dramaturi menganut prinsip 4 M
yaitu:
a. Mengkhayalkan
Mengkhayalkan, di sini untuk pertama kali manusia atau
pengarang mengkhayalkan kisah yang bersumber dari inspirasi
(ideal)

9|N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


b. Menuliskan
Pengarang menyusun kisah yang sama dengan ide yang sama ke
dalam tulisan
c. Memainkan
Pelaku memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya. Di sini
aktor dan aktris yang berperan di atas pentas
d. Menyaksikan
Penonton menyaksikan kisah di atas panggung

Untuk lebih mengetahui perbedaan istilah berikut akan


dipaparkan pengertian dari drama, komedi, teater dan sandiwara.
a. Teater
Secara etimologis teater adalah gedung pertunjukan. Dalam arti
yang lebih luas, teater adalah segala tontonan yang
dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya wayang orang,
ketoprak, Ludruk, Lenong dan sejenisnya. Dalam arti yang sempit
dapat diartikan sebagai kisah hidup atau kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dan disaksikan oleh orang banyak.
b. Drama/Sandiwara/Toneel
Istilah sandiwara diketemukan oleh KGPA Mangkunegoro VII
(lihat RMA Harymawan, hal 2) sebagai pengganti istilah toneel
istilah yang dipakai orang-orang Belanda ketika itu. Secara
khusus drama adalah kualitas komunikasi, situasi dan akting
(duka cerita). Kenyataan yang terjadi drama dapat berupa komedi
(suka cerita) dan atau Tragedi (duka cerita).

3. Musik
Apresiasi musik dapat didefinisikan sebagai dicapainya
kemampuan untuk mendengarkan musik dengan penuh pengertian.
Oleh karena itu kita akan menyadari, dengan cara yang bagaimana

10 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


kita dapat mencapai kemampuan untuk mendengarkan secara penuh
pengertian.

Unsur – unsur dalam seni musik ada 3, yaitu :


a. Komposer
Menggunakan sebuah analogi, kita boleh menyamakan komposer
sebagai pabrikan. Dari materi-materi dasar musik unsur-unsur
tersebut akan kita letakkan dalam bagian utama dari buku ini.
Komposer menghasilkan, melalui dorongan kreatifnya. Nada-
nada yang dibayangkannya, serta pengetahuan kerajinan
tangannya, sejumlah komposisi yang kemudian kita dengar.
b. Pemain
Memperluas analogi, pemain adalah para pekerja. Gagasan-
gagasan musikal yang ditulis oleh komposer semata-mata
hanyalah rekaman dari citaannya saja. Musik menjadi hidup
hanya tatkala ia diterjemahkan dari simbol-simbol musikal di atas
kertas kepada bunyi yang sesungguhnya melalui sesenimanan
pemain.
c. Pendengar
Tentu saja, pendengar adalah konsumer. Konon keduanya,
komposer dan pemain tak dapat tanpa pendengar. Karya seni
komposer dan pemain tak akan berarti sama sekali tanpa
kelompok pendengar. Bagi anda, pendengar, kami berikan
perhatian yang utama dalam buku ini.

Dalam menambahkan peranan manusia seperti disebutkan di atas,


adalah sejumlah unsur-unsur lain yang dibutuhkan bagi produksi
musik. Meskipun manusia juga dilibatkan di sini, tetapi dalam hal ini
mereka memainkan peranan kedua.

11 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


a. Medium
Segala musik dipergelarkan melalui unsur mekanik atau unsur
fisik yang disebut medium. Yakni, ia dimainkan pada sebuah
instrumen atau ia dinyanyikan oleh suara manusia.
b. Publikasi
Memublikasikan musik adalah langkah penting dalam seluruh
kegiatan produksi musik. Termasuk dalam hal ini adalah
penerbitan dan pemasaran karya komposer.

12 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


MODUL 2
PENGETAHUAN DASAR SENI

KEGIATAN BELAJAR 1
UNSUR-UNSUR MUSIK

A. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA


Bunyi atau suara memenuhi pendengaran kita setiap hari. Dengan
bunyi-bunyi itu kita mengetahui dan belajar tentang apa yang terjadi di
sekitar kita, kita menggunakan bunyi itu untuk berkomunikasi dengan
lingkungan. Untuk dapat merasakan bunyi, dapat dilakukan dengan cara
mendengarkan bunyi yang mengisi kesenyapan di sekitar kita.
Bunyi berasal dari getaran suatu benda. Getaran tersebut
dikirimkan ke pendengaran kita melalui suatu medium, biasanya udara.
Akibat getaran tersebut, gendang telinga juga tergetar dan impuls atau
sinyal-sinyal tertentu dikirimkan ke otak.
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi., suatu seni yang
didasarkan pada pengorganisasian bunyi menurut waktu. Empat komponen
bunyi yang musical yang dapat membedakan musik dari bunyi-bunyi lain
yaitu :
1. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi.
Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin
cepat frekuensinya, pitch semakin tinggi. Semakin lambat frekuensi,
pitch semakin rendah. Dalam music, bunyi yang mempunyai pitch
tertentu disebut nada. Jarak pitch antara dua nada disebut interval.
2. Dinamik
Dinamik adalah tingkat kekerasan atau kelembutan pada musik.
Ketika beberapa instrument dimainkan lebih keras atau lebih lembut
maka akan dihasilkan perubahan dinamik. Ketika menulis notasi

13 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


musik untuk dibaca orang lain, komposer mempunyai penggunaan
kata-kata atau istilah untuk tanda dinamik. Istilah-istilah tersebut
antara lain :
Pianissimo pp sangat lembut
Piano p lembut
Mezzo piano mp agak lembut
Mezzo forte mf agak keras
Forte f keras
Fortissimo ff sangat keras
Simbol-simbol yang dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan
yang bertahap dalam dinamik, yaitu :
Decrescendo (decresc.) atau Diminuendo (dim.) >  makin lama
makin lembut
Crescendo (cresc.) <  makin lama makin keras
3. Warna Suara
Warna suara dapat digambarkan dengan istilah terang, gelap,
cemerlang, tebal, lunak. Warna suara menciptakan keterkaitan yaitu
memudahkan pengenalan kemunculan kembali suatu melodi ketika
instrumen-instrumen memainkan sewaktu-waktu dalam sebuah lagu.
4. Ritme
Ritme adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan.
Dalam pengertian luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam
musik melalui waktu. Adanya ritme dalam musik akan menyangkut
segala elemen lainnya seperti pitch, warna suara dan dinamik. Aspek-
aspek yang membangun ritme antara lain :
a. Ketukan (beat)
Ketukan merupakan denyutan rata dan berulang yang membagi
musik dalam unit waktu yang sama. Dalam music, ketukan muncul
antara tiap ¼ detik sampai 1 ½ detik. Ketukan merupakan latar
belakang composer menjadikannya sebagai pedoman dalam
menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya.

14 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


b. Birama
Birama merupakan pengelompokan ketukan yang teratur. Ada
beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam
sebuah birama.
1) Duple meter => birama 2 ketukan
2) Triple meter => birama 3 ketukan
3) Quadruple meter => birama 4 ketukan
4) Quintuple meter => birama 5 ketukan
5) Sextuple meter => birama 6 ketukan
c. Aksen dan Sinkop
Sebuah nada yang bertekanan pada umumnya dimainkan lebih
keras daripada nada-nada lainnya, yaitu dengan mendapatkan aksen
yang dinamis. Jika sebuah nada bertekanan muncul secara normal,
aksen tidak diharapkan, maka disebut sinkop.
d. Tempo
Tempo merupakan kecepatan dalam lagu. Tanda tempo itu
biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Istilah dalam
tempo menggunakan bahasa Italia sebagai berikut :
Largo sangat lambat, melebar
Garave sangat lambat, khidmat
Adagio lambat (sedikit lebih cepat dari Grave)
Andante agak lambat (sedikit lebih cepat dari Adagio)
Moderato sedang (sedikit lebih cepat dari Andaante)
Allegreto cepat sedang
Allegro cepat
Vivace dengan hidup
Presto sangat cepat
Prestissimo secepat mungkin

15 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


e. Melodi
Melodi merupakan serangkaian nada-nada tunggal yang
dikenali sebagai satu kesatuan dan menyeluruh. Rentang melodi
yaitu jarak antara nada tertinggi dan terendah dalam melodi
tersebut. Susunan panjang pendek nada yang spesifik dalam sebuah
melodi merupakan hal yang penting. Sebuah melodi yang terkenal
dapat menjadi tidak dikenal jika dinyanyikan dalam melodi yang
tidak sesuai.
1) Kunci Nada
Pada dasarnya melodi disusun berdasarkan suatu nada
dasar. Nada-nada lain pada melodi berpatokan pada nada
daasar tersebut. Nada dasar merupakan nada kunci atau tonik
pada suatu melodi. Contoh : lagu dengan nada kunci C, maka
tonik lagu tersebut adalah C
2) Tanda Kunci
Pada notasi balok, melodi ditulis dalam sangkar nada dan
untuk menentukan letak nada-nada tersebut diperlukan tanda
kunci yang letaknya di awal sangkar nada.
3) Tangga Nada
Dalam notasi balok, tangga nada dikelompokkan menjadi
dua, yaitu tangga nada natural dan tangga nada kromatik.
Tangga nada natural adalah tangga nada yang nada-nadanya
belum mengalami perubahan. Tangga nada kromatik adalah
tangga nada kres ( # ) dan tangga nada mol ( b ). Tangga nada
kres adalah tangga nada yang salah satu nada dari susunan
tangga nada tersebut harus dinaikkan setengah nada. Tangga
nada mol adalah tangga nada yang salah satu nadanya dari
susunan tangga nada diturunkan setengah nada.
a) Tangga Nada Mayor
Tangga nada mayor tersusun atas tujuh nada berbeda
do-re-mi-fa-sol-la-si-do dan diakhiri dengan nada

16 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


kedelapan yang merupakan pengulangan nada pertama
dalam oktaf lebih tinggi do’.
b) Tangga Nada Minor
Tangga nada mayor tersusun atas tujuh nada berbeda
do-re-mi-fa-sol-la-si-do dan diakhiri dengan nada
kedelapan yang merupakan pengulangan nada pertama
dalam oktaf lebih tinggi do’. Perbedaannya dengan tangga
nada mayor adalah pola jarak dalam urutan nada-nada
yang menyusunnya.
4) Nada Kromatik
Kata chromatic berasal dari istilah Yunani yang artinya
warna. Nada-nada dalam tangga nada kromatik memberi kesan
gerakan dan ketegangan. Nada-nada kromatik dipisahkan oleh
interval yang sama, yaitu interval setengah dari nada satu ke
nada urutan berikutnya.
5) Modulasi : Perubahan Nada Dasar
Modulasi adalah pergantian sementara suatu pusat
gravitasi. Conttoh : ketika musik mulai dengan C, C
merupakan pusat nada dan akor C mayor akan mendominasi.
6) Harmoni
Harmoni menunjuk pada bagaimana cara akor disusun dan
bagaimana akor tersebut mengikuti akor lain dalam sebuah
lagu. Susunan nada-nada sebuah melodi memberikan pedoman
untuk harmonisasi.
7) Notasi Musik
Dengan notasi music, kita dapat menunjukkan dengan tepat
tinggi nada dengan simbol-simbol yang ditempatkan ke atas
atau ke bawah pada staff.

17 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


a) Notasi Ritme
Notasi ini menunjukkan seberapa panjang nada-nada
tersebut dalam hubungannya dengan nada lain dalam satu
lagu.
b) Notasi Tanda Diam
Notasi ini dituliskan dengan tanda istirahat. Panjang
pendeknya tanda istirahat hamper sama dengan nilai-nilai
not.
c) Tanda Birama
Tanda birama menunjukkan birama suatu lagu
d) Skor
Skor adalah keseluruhan notasi music untuk setiap
instrument musik atau kelompok vocal dalam suatu
penampilan berkelompok.

18 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


KEGIATAN BELAJAR 2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI

A. UNSUR-UNSUR DASAR TARI


Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan. Dalam tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni
unsur gerak, tenaga dan waktu.
1.   Gerak
Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau
proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak
maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya
dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki
nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah
contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena
sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan
dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah
diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak
maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah
menjadi gerak indah yang bermakna.
2. Unsur Tenaga
Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. Intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang
menghasilkan tingkat ketegangan gerak.
b. Aksen / tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba
dan kontras.
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan tenaga
3. Unsur Ruang
Unsur ruang sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang
diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari
untuk dapat melakukan gerak. Ruang yang diciptakan penari adalah

19 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh
yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak
pindah tempat. Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari
yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. Unsur Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak
tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme
dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari
setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat
atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai

B. ELEMEN KOMPOSISI TARI


Dalam penyusunan karya tari, perlu kiranya dibekali dengan
beberapa teori untuk membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun
elemen-elemen komposisi tersebut: gerak, desain atas, musik, tema,
dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi
kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Gerak dalam tari merupakan komponen utama, karena gerak adalah
medium untuk mengekspresikan sebuah tarian.
2. Tema
Tema adalah inti sebuah cerita yang akan diungkapkan dalam tari.
Tema dapat diangkat dari berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari manusia.
3. Desain Atas
Desain atas adalah desain yang berada dalam bidang atau ruang di
atas lantai pentas yang dapat dilihat penonton yang berlatarkan
backdrop. Contoh desain atas antara lain : desain datar, desain dalam,
desain vertikal, desain horizontal, desain kontras, desain statis, desain
lengkung, desain bersudut, desain spiral, desain tinggi, desain rendah,
desain terlukis, desain simetris.

20 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-garis di atas pentas yang dilalui penari.
Contoh: lingkaran, segi empat, huruf V, diagonal.
5. Desain Musik
Fungsi musuk dalam tari antara lain :
a. Membantu mempertegas irama tari
b. Memberi ilustrasi
c. Membantu / mempertegas ekspresi gerak
d. Merangsang penari
Musik iringan tari dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Musik internal, yaitu musik yang dibangun atau dihasilkan dari diri
penari itu sendiri
b. Musik Eksternal, iringan tari diciptakan dengan alat tertentu
(instrumen)
6. Desain Dramatik
Desain ini biasanya digunakan untuk mencapai klimaks tertentu
dalam sebuah adegan atau mengakhiri sebuah tarian.
7. Desain Kelompok
Ada beberapa desain kelompok yang dapat digunakan dalam
menyusun tari kelompok, yaitu kompak, seimbang, terpecah,
selang-seling, berurutan, dan proporsi.
8. Dinamika
Tari juga harus memiliki dinamika agar tidak memberi kesan
monoton dan memiliki sentuhan-sentuhan emosi terhadap penonton.
9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana untuk tari hendaknya didesain dengan
mempertimbangkan aspek yaitu tema dan ciri khas daerah.
10. Tata Rias
Tata rias dalam tari mempertimbangkan tema, karakter, criteria.

21 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


11. Tata Panggung
Ada beberapa bentuk panggung, yaitu bentuk konvensional, tapal
kuda, huruf U dan arena.
12. Tata Cahaya
Tata cahaya dalam tari memiliki fungsi, yaitu :
a. Menciptakan ruang
b. Menciptakan jarak antara penonton dan pentas
c. Menciptakan efek tertentu
d. Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu yang sama
e. Menciptakan waktu yang berbeda secara bersamaan
f. Menciptakan fokus

C. JENIS TARI
Berbagai jenis dan macam tari dapat dilihat tetapi sebenarnya dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsi, bentuk dan tema.
Contoh :
- Tari upacara bersifat sakral ( Tari Bedaya)
- Tari Sosial : Jaipong, Seudati, Gatutkaca
- Tari Romantik : Rama Sinta
- Tari Perang : Bandabaya
- Tari Komedi : Black Dikdot, Golek Kayu

22 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


KEGIATAN BELAJAR 3
UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA

A. UNSUR-UNSUR SENI RUPA


Unsur-unsur seni rupa yang terdapat pada suatu karya adalah garis,
bidang, warna, ruang, dan tekstur.
1. Garis
Garis dalam seni rupa merupakan perpanjangan dari susunan titik-
titik yang memiliki panjang namun relatif tidak memiliki lebar. Garis
memiliki peran sebagai penghubung dua titik menjadi sumbu
penyilang atau pembatas bidang.
2. Warna
Warna merupakan unsur seni rupa yang secara langsung dapat
menyentuh perasaan. Menurut teori Brewster, warna terdiri dari 3
kelompok, yaitu :
a. Warna Primer
Warna primer terdiri dari warna merah, warna biru, dan kuning.
b. Warna Sekunder
Warna sekunder terdiri dari campuran warna merah dan kuning
menjadi orange, warna merah dicampur biru menjadi ungu, warna
kuning dan biru menjadi hijau.
c. Warna Tersier
Warna tersier contohnya mencampur warna merah dengan
hijau menjadi hitam, ungu dan merah menjadi merah keunguan.
3. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda.
4. Ruang
Dalam karya rupa, ruang selalu terbatas

23 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


5. Bidang
Bayangan terjadi karena adanya pencahayaan. Cahaya dapat
memberi efek gelap dan terang

B. PRINSIP SENI RUPA


1. Kesatuan
Kesatuan dalam seni rupa adalah terbentuknya berbagai unsure
yang saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi
yang baik dan sesuai
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah upaya untuk menyeimbangkan proporsi kiri
kanan atau atas bawah sehingga terlihat simetris.
3. Irama
Irama merupakan susunan atau perulangan dari unsure-unsur rupa
yang diatur berupa susunan garis, bentuk maupun warna.
4. Penekanan
Tujuan penekanan adalah memberi pusat perhatian atas objek
yang ditampilkan dalam sebuah karya seni rupa.
5. Keselarasan / keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan
beberapa unsur seni rupa walaupun berasal dari bentuk yang berbeda.

C. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK SEKOLAH DASAR


Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan
keindahan, baik yang berupa keindahan alam maupun keindahan karya
seni.
Secara ekspresif anak Sekolah Dasar mampu mengekspresikan
pengalaman estetiknya dalam bentuk-bentuk ekspresi yang spontan, lugas,
dan jujur.

24 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


MODUL 3
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI
ANAK SD

KEGIATAN BELAJAR 1
KEMAMPUAN DASAR ANAK SEKOLAH DASAR

Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :


1. Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan – perubahan yang
terjadi pada cara – cara berfikir seseorang.
2. Perkembangan personal, marupakan perubahan – perubahan yang terjadi yang
berkaitan dengan kepribadian.
3. Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan – perubahan yang
terjadi pada diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya.
4. Perkembangan fisik, perubahan – perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor,


yaitu : faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi
pada individu secara alamiah dan spontan.
1. Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu
dengan lingkungan sekitarnya.
2. Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik
maupun psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial,
estetik, kreativitas dan daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.

A. KEMAMPUAN INTELEKTUAN ANAK


Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor
yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu :
1. Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan
berfikir manusia.

25 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


2. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan
problem solving merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam
membangun kemampuan berfikir anak.
3. Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain.
4. Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam
berfikir.
Teori perkembangan intelektual oleh Jean Peaget terbagi menjadi
empat tingkatan sebagai berikut :

Secara intelektual anak pada masa SD sudah mampu berpikir logis


dan mampu memahami informasi atau memecahkan masalah – masalah
yang bersifat konkret, akan tetapi belum mampu memecahkan masalah –
masalah yang bersifat abstrak. Implikasinya bagi guru dalam kegiatan
pembelajaran pendidikan seni adalah materi yang bersifat abstrak harus
dikemas sedemikian rupa supaya menjadi konket, sehingga mudah
dipahami anak.

26 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


B. KONDISI EMOSIONAL ANAK
Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan
tertutup. Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis,
bergejolak dan terbuka.
Emosi sebagai aspek psikologis  mempunyai ciri-ciri yang khsa,
yaitu :
1. Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis
lainnya.
2. Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari
situasi dan kondisi.
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.
Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan
menjadi dua macam yaitu :
1. Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar
tubuh.
2. Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan
kejiwaan, yaitu: perasaan intelektual,  perasaan sosial, perasaan
estesis, dan perasaan spiritual.
Kondisi emosional anak usia SD menurut Dahlan, secara garis
besar dapat diilustrasikan sebagai berikut :
1. Berlangsung singkat dan berakhir tiba – tiba
2. Terlihat lebih hebat/kuat
3. Bersifat sementara/dangkal
4. Lebih sering terjadi
5. Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya
Kondisi emosi anak SD cenderung labil, mudah berubah-ubah.
Akan tetapi mudah pulih kembali seperti sedia kala dan efeknya secara
jasmani sangat mudah dikenali. Implikasi kondisi emosi tersebut dalam
pembelajaran pendidikan seni adalah memberikan kesempatan bagi anak
untuk aktualisasi diri atau mengekspresikan perasaan tersebut melalui
berkarya seni yang sesuai dengan minat dan taraf perkembangannya.

27 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


C. KONDISI SOSIAL ANAK
Pada masa Sekolah Dasar, anak berangsur-angsur  mulai
menyadari  bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain di
sekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja
sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok. Dalam hal ini
guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak
didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.
Pada masa SD, anak sudah bisa keluar dari lingkungan
keluarganya, mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain, mencari
teman akrab, mampu bermain dan bekerja sama dengan orang lain dengan
mematuhi aturan – aturan kelompok. Implikasinya bagi guru dalam
pembelajaran pendidikan seni adalah memilih materi dan metode
pembelajaran seni yang berorientasi pada pembiasaan berperilaku sosial
pada anak.

D. KONDISI PERSEPTUAL ANAK


Perseptual mengandung pengertian  kombinasi antara kognitif dan
efektif. Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu
mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan
dengan hal-hal yang sudah  diketahuinya.
Implikasinya bagi seorang guru adalah mencoba memanfaatkan
segala sesuatu yang ada di sekitar anak atau pengetahuan yang sudah
dimiliki sebelumnya.

E. KARAKTERISTIK FISIK ANAK


Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses
pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai
kegiatan yang bersifat fisik. Kegiatan – kegiatan  fisik ini dapat diarahkan
pada permainan – permainan kelompok yang dampaknya sangat baik bagi
perkembangan sosial mereka.

28 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


Teori Rousseau (yusuf, 2004:22) membagi 4 tahap perkembangan
anak, yaitu :
1. Tahap I : 0 s/d 2 tahun merupakan usia asuhan
2. Tahap II  : 2 s/d 12 tahun masa pendidikan jasmani dan latihan
panca indra
3. Tahap III : 12 s/s 15 tahun periode pendidikan akal
4. Tahap IV : 15 s/d 20 tahun periode pendidikan watak dan
pendidikan agama
Berdasarkan teori Rousseau diatas, anak SD berada pada tahapan
kedua.
Masa SD adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera.
Pendikan seyogyanya mampu memaksimalkan pertumbuhan jasmani dan
fungsi panca indera. Pada masa ini anak juga menyukai aktivitas –
aktivitas yang bersifat jasmaniah. Implikasinya bagi guru dalam
pendidikan seni adalah sedapat mungkin memberi peluang bagi anak untuk
bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik dalam kesenian.

F. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK


Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang
dibawa anak sejak lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang
itu sudah mampu menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang
ada disekitarnya.
Karakteristik estetis anak usia SD sifatnya khas berbeda dengan
orang dewasa. Hal ini sesuai dengan karakteristik pribadinya yang masih
polos, murni, dan jujur. Secara apresiatif mereka sudah mampu
menangkap getar rasa keindahan yang berasal dari luar meskipun sifatnya
sangat subyektif.

29 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


G. KONDISI KREATIF ANAK
Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak
dapat difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang karena
bakat setiap anak berbeda – beda.
Guilford (1969) memandang kreatifitas sebagai kemampuan
berfikir divergen yang ditandai dengan adanya  fluency kemampuan
mengungkapkan ide, flexibility  kemampuan beradaptasi, originality
kemampuan menghasilkan respon dan elaboration kemampuan
mengungkapkan karya lengkap dan terperinci.
Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan
psikologis yang penting bagi anak SD. Aspek tersebut seyogyanya
difasilitasi karena setiap anak sesungguhnya mempunyai bakat kreatif
yang dibawa sejak lahir meskipun kualitasnya berbeda – beda antara anak
yang satu dengan yang lainnya.

30 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR

Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial,
kelompok ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni
sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu
sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang,
perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya.

A. KARAKTERISTIK SUARA ANAK USIA SD


Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh
kita, bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang
dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai dengan alat
produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat
produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara
manusia yang dibedakan dari usia.
Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan
menjadi 4 kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:
1. Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan
2. Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan
ringan, namun ada juga yang bersuara rendah
3. Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan
nada yang tepat
4. Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara ,
suara mereka masih terdengar jernih dan ringan
Anak – anak pada usia SD bila diberikan latihan vokal yang benar,
suara mereka akan dapat menyamai suara bernyanyi wanita dewasa.
Jangkauan wilayah suara mereka dapat mencapai sebagai berikut :
1. Suara tinggi : c’ – a”
2. Suara sedang : a – f’
3. Suara rendah : f – d’

31 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


B. KARAKTERISTIK MUSIK ANAK
Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu
menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati
anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada
semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo
dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik
anak seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan
kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak.
Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak
sehari-hari.
2. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik
lainnya.
4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui
musik.

C. KARAKTERISTIK GERAK ANAK


Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan
bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana
tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu
menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.
Psikomotorik anak dari bayi hingga dewasa terus berkembang.
Pada usia 6 tahun psikomotorik baik motorik halus maupun motorik kasar
dianggap sudah benrkembang dengan mantap.

D. KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK


Secara umum karya seni rupa anak bersifat dinamis dan ekspresif.
Karya seni rupa mereka merupakan suatu ungkapan yang kuat, jujur, dan
langsung berangkat dari dalam diri mereka tanpa ditutup –tutupi, polos.

32 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni
rupa anak, yakni:
1. Aspek tipologi seni rupa anak
2. Aspek karakteristik seni rupa anak
3. Aspek periodisasi seni rupa anak
4. Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak
Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak, yakni: tipe visual, tipe haptik
dan tipe campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya
tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu merekam objek
aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada
tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika
mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.
Ada beberapa ciri khas karya seni rupa dwimatra anak anatara lain
adalah bercirikan X-Ray, rebahan, mata burung, realistis, dan tumpang
tindih.

E. PERIODISASI SENI RUPA ANAK


Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya
yang disodorkan oleh :
1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun),
figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun),
pertengahan figuratif (9-10 tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan
artistik (12 tahun keatas).
2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4
tahun) naturalisme / pseudo naturalistic  (12-14 tahun) dan masa
dewasa (14-17 tahun).

Mulai usia 2 tahun atau kurang, anak mulai memiliki dan senang
mencoret-coret yang lebih dimaksudkan sebagai latihan gerak tangan dan
jarinya sesuai dengan perkembangan motoriknya. Pada usia 3-4 tahun anak

33 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


mulai dapat mengontrol goresan – goresannya dan mulai memberi nama
apa yang digambarnya.
a. Karya seni rupa anak usia 4 – 7 tahun ( masa prabagan )
Anak menggambar dengan kesadarannya dengan mengambil obyek –
obyek yang ada di lingkungannya.
Cirinya : bentuk geometri yang dibuat jika dilepas akan menjadi
gambar yang kabur, obyek yang digambar tidak saling berhubungan,
penempatan dan ukuran obyek bersifat subyektif.
b. Karya seni rupa anak usia 7 – 9 tahun ( masa bagan )
Pada masa ini anak sering mengulang – ulang bentuk. Anak belum
mampu mengembangkan konsep ruang pada karyanya, sehingga
gambar mereka masih berkesan datar dan tidak memiliki kedalaman.
Penafsiran anak terhadap manusia didasarkan pada proses berpikir,
perasaan, perkembangan indera, dan daya serap serta minat anak.
c. Karya seni rupa anak usia 9 – 12 tahun ( masa awal realisme )
Kesadaran perspektif atau linear perspektif anak telah muncul,
sehingga gambarnya mulai mendekati kenyataan dengan latar yang
tepat.
Penafsiran anak terhadap ruang adalah anak mulai menggunakan
konsep abstrak dimana anak akan mengenali obyek secara
keseluruhan dan tidak dibuat terpisah – pisah.
d. Karya seni rupa anak usia 12 – 14 tahun ( masa naturalistik )
Anak mulai memusatkan perhatiannya atau menyaring obyek – obyek
yang ada di sekitarnya dan mereka mulai memperhatikan obyek
pilihannya secara lebih detail dan rinci dari sebelumnya.
Penafisiran anak terhadap ruang abgi tipe visual penyerapan obyek
lebih bersifat perspektif, mulai muncul kesadaran akan dimensi obyek
dan adanya jarak di antara obyek.
Penafisran anak terhadap bentuk manusia menjadi lebih proporsional,
menggambar ekspresi wajah, dan gerakan-gerakan.

34 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


MODUL 4
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI

KEGIATAN BELAJAR 1
PENDEKATAN TEKNOLOGI PENCIPTAAN KARYA SENI

A. ISTILAH TEKNOLOGI
Teknologi merupakan istilah untuk menyatakan proses yang berkait
dengan penggunaan peralatan dan mesin guna untuk mengubah alam atau
lingkungan material untuk kemaslahatan manusia.
Suatu karya seni mempunyai struktur: wujud, isi, dan tata laku.Ketiga
struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain
ketika proses penciptaan berlangsung.

B. CAKUPAN TEKNOLOGI
Teknologi merupakan hasil budaya manusia untuk mempertahankan
hidup dengan menciptakan sarana dan prasarana baik melalui kegiatan
penelitian dan percobaan yang disengaja maupun tidak.
Dampak kependidikan teknologi pada siswa adalah kinerja, system,
dan prinsip. Jika seorang guru meminta siswa mencipta karya rupa dengan
prinsip teknologi, maka hasil yang akan diperoleh berupa
1. Output = karya rupa berteknologi
2. Outcome = ketrampilan
3. Dampak = berpikir sistematis, tangguh, ulet, tepat dan disiplin

C. MODEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM KARYA SENI


Dalam area teknologi, prinsip keteknikan dapat dogolongkan menjadi
3 prinsip, yaitu :
1. Pemanfaatan Teknologi Kerajinan dalam Penciptaan Karya Seni
Suatu prinsip kerja teknologi produksi dalam bentuk karya terapan,
seperti memproduksi cinderamata, menenun kain, memintal benang

35 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


besar atau jenis lain yang segera dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran teknologi kerajinan lebih memfokuskan
kepada ketrampilan produksi, reproduksi yang diukur dari kecepatan,
ketepatan, dan ekonomis serta keluasaannya.
2. Pemanfaatan Teknologi Rekayasa dalam Penciptaan Karya Seni
Suatu prinsip teknologi produksi dengan mengandalkan urai-
susun, dimana di dalam proses ini ketrampilan yang diandalkan yaitu
kesesuaian, kecepatan, ketepatan maupun kecakapan. Pemanfaatan
teknologi rekayasa dalam penciptaan karya seni dapat dilihat pada
keteknikan dan dampak pembelajaran. Dampak keteknikan lebih
mendorong keyakinan mencipta melalui kecakapan mengurai bahan
dan menyusun alat sesuai dengan system kinerjanya.
3. Pemanfaatan Teknologi Pengolahan dalam Penciptaan Karya Seni
Suatu prinsip teknologi produksi mengandalkan proses yang
cepat, tepat, dan ekonomis serta higenis. Pengukuran terhadap
pengolahan adalah perilaku mengubah objek melalui proses :
pemasakan, reaksi, percobaan secara cepat dapat menghasilkan
produksi ganda dan reproduktif.

36 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


KEGIATAN BELAJAR 2
RUANG LINGKUP PENGGUNAAN TEKNOLOGI

A. TEKNOLOGI SEDERHANA BERENERGI MANUSIA


Ada tiga jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana ini,
yaitu : teknologi putar, tarik, dan pukul.
1. Teknologi Putar
Teknologi putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja,
meringankan beban seseorang dalam bekerja setiap saat. Namun,
setelah orang berteknologi, karya itu membuat kinerja seseorang
menjadi sangat bergantung kepadanya. Contoh : jam tangan, karya ini
diciptakan dengan kinerja evolusi., yaitu kinerja yang tidak sekaligus
selesai dapat dimanfaatkan hasilnya.
Kinerja energy pada suatu produk teknologi yang dapat berjalan
secara otomatis adalah kinerja ketergantungan komponen satu dengan
komponen yang lainnya. Teknologi yang dihasilkan manusia dapat
dibedakan menjadi 2 bagian temuan yang penting, yaitu teknologi
sederhana dan teknologi tinggi.
2. Teknologi Tarik
Teknologi ini sering disebut teknologi manual karena system
bekerjanya dengan bantuan manusia. Sedangkan system penggerak
yang digunakan adalah system tarik. Secara keseluruhan dapat
digambarkan, teknologi ini akan berjalan jika ditarik oleh motor
kayuh dan motor kayuh putar untuk jam tangan. Roda tersebut akan
berjalan teratur jika mempunyai as pada sumbu roda.
3. Teknologi Pukul
Ketika seseorang secara tidak sengaja membenturkan benda ke
benda yang lain, terjadilah suara buatan. Suara ini muncul karena
benturan yang kemudian membelah suara menjadi nada. Peristiwa ini
dimanfaatkan oleh seniman musik untuk menciptakan bunyi dengan
model benturan benda.

37 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


B. TEKNOLOGI SEDERHANA BERENERGI ALAM
Karya teknologi ini masih menggunakan prinsip tarik, dorong, dan
putaran. Karya-karya teknologi jenis ini dapat bergerak karena bantuan
udara atau angin.
1. Penggerak Berenergi Angin
Sebelum membuat karya seni rupa menggunakan teknologi
penggerak angin, lebih baik mengamati terlebih dahulu kinerja kipas
angin. Kipas tersebut menghasilkan angin, benda mengubah udara
yang ada di sekitarnya untuk digerakkan sehingga dapat menimbulkan
angin dan angin akan dimanfaatkan untuk keperluan berbagai hal.
2. Penggerak Berenergi Air
Karya rupa yang memanfaatkan teknologi penggerak dari air
sebenarnya kinerjanya sama dengan angin. Jika kinerja motor
digerakkan oleh angin, maka jika teknologi air motor penggeraknya
adalah air.
C. TEKNOLOGI TINGGI
1. Motor Penggerak Berenergi Listrik
Contoh : mobil mainan anak yang dapat bergerak maju dengan
bantuan motor penggerak dan motor penggerak didorong oleh listrik
yang ditimbulkan oleh baterai.
2. Teknologi Digital
Teknologi digital merupakan perkembangan mutakhir,
kehadirannya untuk membantu manusia mempercepat kinerja dan
memperpendek jarak komunikasi. Teknologi digital yang paling
banyak membantu manusia adalah komputer. Pemanfaatan teknologi
komputer dalam penciptaan karya seni rupa melalui :
a. Progam freehand drawing
b. Progam corell draw
c. Progam photoshop
d. Progam makromedia animasi
e. Progam editing

38 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )


KEGIATAN BELAJAR 3
RENCANA DAN LAPORAN KERJA

Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan


teknologi perlu dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang
akan dibuat, bagaimana latar belakang munculnya ide, gagasan dan manfaat karya
tersebut. Selain itu jelaskan pula dalam rancangan tersebut tentang bagaimana
teknik dan cara kerja atau langkah yang akan dikerjakan untuk membuat atau
mewujudkan gagasan tersebut. Bahan apa yang akan digunakan, bagaimana
karakteristik bahan tersebut. Juga perlu dibuat dalam rancangan tersebut tentang
kesulitan yang diperkirakan akan ditemui.

39 | N o v i l i a Arsyadi Zaikhoshoju ( 857537108 )

Anda mungkin juga menyukai