Anda di halaman 1dari 5

A.

SIFAT DASAR SENI

1. Kreatif, seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yg selalu


mencipta realitas baru, sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau belum
pernah muncul dalam ide atau gagasan seseorang. Misalnya, campur sari,
yang memadukan gamelan dengan musik modern, atau seorang pelukis yang
menggunakan kulit telur sebagai medianya.
2. Individualitas, karya seni yang diciptakan seorang seniman merupakan ciri
yang bersifat personal, subyektif dan individual. Seniman berperan sebagai
konseptor karya dan sekaligus berperan sebagai pembuat karya atau pelaku.
Dalam perkembangannya karya seni juga dapat pula merupakan karya
bersama atau kolaborasi yang merefleksikan gagasan bersama.
3. Ekspresif, dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus
memakai kriteria atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan
perasaan estetisnya melalui karyanya, sedangkan penikmat seni menghayati ,
memahami, dan mengapresiasi karya tersebut dengan perasaannya. Emosi
yang berasal dari pengalaman hidup seorang seniman terpancar pada
karyanya. Getaran yang dirasakan apresiator saat menikmati sebuah karya
seni merupakan ungkapan emosi. Artinya, seni menyangkut ekspresi perasaa
kreator dan apresiatornya.
4. Keabadian, karya seni yang dibuat bersifat abadi meskipun penciptannya
sudah meninggal. Dengan demikian, jika karya seni rusak atau hancur, nilai
keabadiannya tetap terjaga.
5. Universal, seni berkembang di seluruh dunia dan sepanjang waktu, seni
tidak terpisah dari kehidupan masyarakat. Sejak jamanpra sejarah sampai
saat ini, seniman terus membuat karya seni dengan beragam fungsi sesuai
kebutuhan pada jamannya.

B. FUNGSI SENI

a. Fungsi Religi/Keagamaan/Ritual

Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : lagu-lagu rohani. Seni
juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian, pernikahan dsb.
b. Fungsi Pendidikan

Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Ansambel
karena didalamnya terdapat kerjasama, atau Angklung dan gamelan pun ada nilai
pendidikannya karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan
disiplin. karya seni yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan seperti :
gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak,
alat peraga IPA, dsb.

c. Fungsi Komunikasi

Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan,
kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. bisa dilihat dalam
pagelaran wayang kulit, wayang orang dan seni teater ataupun poster, drama
komedi dan reklame.

d. Fungsi Rekreasi/Hiburan

Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan
yang khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.

e. Fungsi Artistik

Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya
tidak untuk hal yang komersial, seperti : musik kontenporer, tari kontenporer, dan
seni rupa kontenporer. (seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati
pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya)

f. Fungsi Guna (seni terapan)

Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai


media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan
mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah
tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.

g. Fungsi Kesehatan (terapi)

Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan


physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar
belakang pasien). terbukti musik telah terbukti mampu digunakan untuk
menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu
kejadian dsb. pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik
menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbic
jarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran

C. APRESIASI SENI

a. Persepsi
Kegiatan ini mengenalkan pada kita akan bentuk-bentuk karya seni,
misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang
mempengaruhi perkembangan agama Buddha, baik tradisi, maupun
moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan
kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b. Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang
sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa
digunakan di masing-masing bidang seni.

c. Pengertian
Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam
berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam
merasakan musik.

d. Analisis
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang
sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.

e. Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni
yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.

f. Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang
terdiri dari tiga hal; value (nilai), empathy dan feeling.
 Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman
estetis
dan makna / fungsi seni dalam masyarakat.
 Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai.
 Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat
merasakan kesenangan pada karya seni.

Anda mungkin juga menyukai