Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran Seni Budaya di SD adalah sebuah salah satu matapelajaran dalam
pembelajaran tematik yang memberikan sumbangan kepada peserta didik agar berani dan
siap bangga akan budaya bangsa sendiri dan menyokong dalam menghadapi tantangan
masa depan (Ardipal,2012:2). Seni merupakan segala suatu macam keindahan dari
ungkapan atau ekspresi hati yang disalurkan dalam bentuk karya yang dapat
membangkitkan perasaan orang lain (Wahyu,2010:2).
Budaya bisa dilestarikan didunia pendidikan sekolah tidaklah mudah, perlu
sesuatu pendukung yang bisa menjembatani budaya bisa diterima disekolah, dan guru
merupakan salah satu dari beberapa pendukung pelestarian budaya di sekolah. Guru
sebagai pendukung pelestarian budaya disekolah, memang tidak dipungkiri lagi jika
dalam paradigma lama, guru merupakan seseorang yang dihormati dan dipatuhi, juga
sebagai sumber ilmu pengetahuan (Elika, 2006:62).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu seni ?
2. Bagaimanakah sifat sifat seni?
3. Apa itu budaya?
4. Bagamanakah sifat sifat budaya?
5. Apa yang di maksud dengan kearifan local?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu seni ?
2. Mengetahui sifat sifat seni?
3. Mengetahui apa itu budaya?
4. Mengetahui sifat sifat budaya?
5. Mengetahi maksud dari kearifan local?
BAB II

PEMBAHASAN

A. SENI
Seni Merupakan segala hal yang dibuat oleh manusia, yang didalamnya terdapat
keindahan serta bisa membangkitkan perasaan pada orang lain. Kata seni berasal dari
bahasa Inggris kata Art yang artinya ialah suatu media yang digunakan untuk melakukan
kegiatan tertentu.

SIFAT SIFAT SENIN

1. Kreatif, seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yg selalu mencipta realitas
baru, sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau belum pernah muncul dalam ide atau
gagasan seseorang. Misalnya, campur sari, yang memadukan gamelan dengan musik
modern, atau seorang pelukis yang menggunakan kulit telur sebagai medianya.
2. Individualitas, karya seni yang diciptakan seorang seniman merupakan ciri yang
bersifat personal, subyektif dan individual. Seniman berperan sebagai konseptor karya
dan sekaligus berperan sebagai pembuat karya atau pelaku. Dalam perkembangannya
karya seni juga dapat pula merupakan karya bersama atau kolaborasi yang
merefleksikan gagasan bersama. Contoh, lagu-lagu ciptaan Iwan Fals terdengar
berbeda dengan lagu-lagu ciptaan Ebiet . Ade.
3. Ekspresif, dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria
atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan estetisnya melalui
karyanya, sedangkan penikmat seni menghayati , memahami, dan mengapresiasi
karya tersebut dengan perasaannya. Contoh, lagu Indonesia Menangis, lagu yang
dinyanyikan Sherina pada saat terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh
beberapa tahun yang lalu, mampu membangkitkan emosi, simpati dan empati yang
sangat mendalam pada diri penikmat seni dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
4. Keabadian, karya seni dapat hidup sepanjang masa, melampaui usia seniman itu
sendiri. Contoh, lagu-lagu koes plus sampai saat masih di gemari oleh berbagai
kalangan dari berbagai tingkatan usia.

KARAKTERISTIK DAN CIRI CIRI KARYA SENI

1. Karya manusia
2. Mengandung makna yang berasal dari pengalaman batin
3. Memiliki unsur estetika
4. Dapat merangsang pengalaman batin pula bagi yang menghayatinya
5. Universal, seni berkembang di seluruh dunia dan sepanjang waktu, seni tidak terpisah
dari kehidupan masyarakat. Sejak jamanpra sejarah sampai saat ini, seniman terus
membuat karya seni dengan beragam fungsi sesuai kebutuhan pada jamannya.

FUNGSI SENI
1. Fungsi Individu: Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang berguna untuk
kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Ada 2 macam fungsi seni untuk individu yaitu
sebagai berikut:
2. Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik: Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk
homofaber yang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan
pemakaian benda-benda. Seni terapan umumnya mengacu kepada pemuasan
kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi suatu hal penting.
3. Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Emosional: Seorang memiliki sifat yang beragam
pada manusia lain. Pengalaman hidup seseorang sangatlah mempengaruhi sisi
emosional atau perasaannya. Misalnya perasaan sedih, lelah, letih, gembira, iba,
kasihan, benci, cinta, dll. Manusia bisa merasakan semua itu dikarenakan pada
dirinya ada dorongan emosional yang merupakan kondisi kejiwaan pada setiap
manusia normal. Maka dari itu seseorang yang bisa mengapresiasikan pengalaman
dan perasaannya dalam sebuah karya seni yang diciptakannya. Hal ini juga dipercaya
sebagai sarana memuaskan kebutuhan emosional dirinya.
4. Fungsi Sosial: Fungsi sosial adalah suatu fungsi seni yang berguna sebagai
pemenuhan kebutuhan sosial suatu individu. Ada beberapa macam fungsi seni
sebagai fungsi sosial yaitu sebagai berikut:
5. Fungsi Religi: Karya seni berguna sebagai pesan religi atau keagamaan. Contohnya
ialah kaligrafi, busana muslim-muslimah dan lagu-lagu rohani. Seni digunakan pada
sebuah upacara pernikahan, kelahiran, dan kematian, dan lain-lainnya. Misalnya
gamelan yang digunakan dalam upcara ngaben di bali (gamelan gambang, luwang,
dan angklung).
6. Fungsi Pendidikan: Seni digunakan sebagai media pendidikan bisa dilihat dalam
musik, misalnya ansambel karena dilakukan dengan bekerja sama, sama halnya
dengan angklung dan gamelan yang memiliki nilai pendidikan karena kesenian
tersebut mengandung nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya-karya seni untuk
pelajaran/pendidikan contohnya gambar ilustrasi buku pelajaran, poster, alat peraga
IPA, dan film ilmiah/dokumenter.
7. Fungsi Komunikasi: Seni digunakkan sebagai media komunikasi Contohnya dalam
kritik sosial, kebijakan, gagasan, tujuannya memperkenalkan kepada masyarakat.
Contohnya adalah pegelaran wayang kulit, wayang orang, dan seni teater ataupun
poster, drama komedi dan reklame.
8. Fungsi Rekreasi / Hiburan: Fungsi utama seni ialah hiburan atau rekreasi untuk
melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang khususnya pada pertunjukan
berekpresi atau hiburan.
9. Fungsi Artistik: Seni digunakan sebagai media ekspresi seniman dengan
memamerkan karyanya tidak untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer,
tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer. (Seni pertunjukan yang tidak bisa
dinikmati pendengar/pengunjung, hanya dapat dinikmati oleh para seniman dan
komunitasnya).
10. Fungsi Guna: Karya seni yang dibuat tidak memperhitungkan kegunaannya, kecuali
sebagai media ekspresi (karya seni murni) maupun dalam proses penciptaan
mempertimbangkan aspek kegunaannya, contohnya perlengkapan/peralatan rumah
tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
11. Fungsi Kesehatan: Seni digunakan sebagai fungsi kesehatan, contohnya pengobatan
penderita gangguan physic maupun medis distimulasi melalui terapi musik
(disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik bisa untuk
menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu
kejadian. Pada tahun siegel mengatakan bahwa musik klasik menghasilkan
gelombang alfa yang bisa menenangkan dengan merangsang sistem limbic jaringan
neuron otak dan gamelan menurut Gregorian bisa mempertajam pikiran.

B. BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok
orang. Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari
beberapa unsur yang rumit. Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem
agama dan politik. Bahasa sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak
terpisahkan dari manusia. Selain itu, Budaya merupakan suatu pola hidup secara
menyeluruh. Budaya memiliki sifat abstrak, kompleks, dan luas. Sementara menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau
adat istiadat. Secara tata bahasa, arti kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung mengarah pada cara pikir manusia. Terdapat beberapa aspek budaya yang
menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya tersebut tersebar dan
mencangkup banyak kegiatan sosial manusia.
CIRI CIRI BUDAYA

1. Bisa Dimiliki Bersama: Budaya dibentuk dan dikembangkan oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu secara bersama sama. Berarti bahwa bukan secara individual saja,
namun suatu golongan masyarakat tertentu. Kepemilikan bersama budaya oleh
sejumlah kelompok tertentu juga memiliki jangkauan ruang dan waktu yang berbeda.
Terdapat beberapa nilai yang perlu diikutinya mulai dari budaya bersifat lokal hingga
universal. Setiap wilayah tersebut juga mempunyai nilai budaya yang diekspresikan
secara berbeda. Bahkan nilai budaya ini bervariasi mulai dari hukum negara, agama
dan lain sebagainya.
2. Budaya Berbasis Simbol: Bagian penting yang ada di simbol itu yakni makna yang
ada di budaya tersebut. Berarti bahwa bukan dari simbol itu sendiri. Sehingga simbol
menjadi aspek krusial ketika berinteraksi dengan masyarakat. Serta bisa kemungkinan
terjadi sebuah tindakan secara khas.
3. Budaya Bersifat Adaptif: Kebudayaan tak hanya melanjutkan apa yang telah menjadi
kebiasaan suatu komunitas tertentu, akan tetapi juga perlunya memilikinya sebuah
kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi. Setiap kelompok
tersebut mempunyai ciri-ciri budaya dengan tingkat kemampuan yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai adaptasi
budaya yang sangat tinggi, karena nilai budaya cukup terbuka. Hal itu bisa kamu
temukan dalam masyarakat yang tinggal di perkotaan. Sebaliknya, terdapat kelompok
tertentu yang mempunyai nilai budaya cenderung tertutup sehingga kapasitas adaptasi
cukup rendah.
4. Budaya Dipelajari dan Diwariskan: Kebudayaan menjadi salah satu proses interaksi
sosial yang bisa dipelajari dan diwariskan. Lewat proses itulah penyampaian ciri-ciri
budaya dari masyarakat kepada berbagai individu dapat dilakukannya. Contohnya
saja, sosialisasi bisa dilakukan dari lingkungan keluarga melalui orang tua. Sehingga,
proses pewarisan kebudayaan tersebut mampu mencapai kelestarian budaya pada
kemapanan tertentu.

FUNGSI BUDAYA
1. Sebagai Identitas: Fungsi budaya yang pertama yakni berfungsi sebagai identitas.
Budaya merupakan identitas yang menunjukkan pada peradaban suatu masyarakat
maupun sebuah negara. Identitas tersebut dapat dijadikan sebagai pembeda antara
bangsa atau kelompok masyarakat satu dengan lainnya.
2. Sebagai Batas: Fungsi budaya yang kedua yakni sebagai batas. Hal itu, maksudnya
bahwa budaya bisa menjadi penentu batas-batas yang menciptakan adanya perbedaan
antara kelompok masyarakat atau bangsa satu dengan kelompok atau bangsa lain.
Adanya budaya itulah membuat sebuah negara menjadi unik atau khas.
3. Pembentuk Perilaku dan Sikap: Fungsi budaya ketiga adalah sebagai pembentuk
Perilaku dan sikap. Dari pengertian budaya dikemukakan bahwa, budaya adalah
wujud dari struktur sosial yang berasal dari gagasan manusia dan pemikiran.
Kemudian dilakukan secara berulang sampai membentuk sebuah kebiasaan. Budaya
dalam hal ini bertindak sebagai sebuah mekanisme yang membuat kendali,
memberikan makna, dan menuntun sekaligus membentuk perilaku dan sikap dari
sekelompok masyarakat.
4. Sebagai Komitmen: Adanya budaya dalam sekelompok masyarakat berfungsi sebagai
sebuah komitmen. Hal itu artinya bahwa terdapat budaya yang akan memfasilitasi
adanya komitmen atas suatu hal dalam kelompok masyarakat yang bernilai lebih
besar dari kepentingan masing-masing individu. Sebab itu diperlukannya budaya
dalam peradaban sebuah kelompok masyarakat.
5. Sebagai Media Komunikasi: Seperti yang telah dijelaskan diatas, didalam budaya
terdapat unsur bahasa, baik berupa bahasa lisan maupun tulisan, yang merupakan
sebuah sarana komunikasi bagi manusia. Hal itulah yang menjadi fungsi dari budaya,
yaitu sebagai media komunikasi.

UNSUR UNSUR BUDAYA


1. Sistem Religi: Sistem religi atau yang juga dikenal sebagai kepercayaan ialah suatu
hal yang menyangkut maupun berhubungan dengan keyakinan. Unsur dari sistem
religi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting di sebuah
kehidupan. Sistem ini berfungsi sebagai pengatur kehidupan di antara manusia dan
juga sang pencipta.
2. Bahasa: Bahasa adalah sebuah pengucapan indah pada suatu elemen budaya atau
kebudayaan yang mampu menjadi alat perantara utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Terdapat dua macam bentuk bahasa,
yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
3. Sistem Pengetahuan: Sistem pengetahuan membahas pada ilmu pengetahuan tentang
kondisi alam di sekeliling manusia dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem
pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna,
tubuh manusia, waktu, sifat dan tingkah laku sesama manusia, ruang dan bilangan,
dan lainlain.
4. Peralatan Hidup dan Teknologi: Jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh suatu
masyarakat. Meliputi cara bertindak dan berbuat secara keseluruhan. Hal ini
berkaitan dengan pengumpulan dan pemrosesan bahan mentah untuk dibuat suatu
alat kerja, pakaian, transportasi ,dan kebutuhan lain berupa benda material.
5. Sistem Kemasyarakatan: Sistem kemasyarakatan adalah sekelompok masyarakat
yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Hal ini merupakan salah satu
unsur pewarisan budaya yang juga amat sangat penting di dalam sebuah struktur
sosial. Unsur inilah ayang akan menghitung suatu garis keturunan dari hubungan
perkawinan serta hubungan darah.
6. Sistem Mata Pencaharian: Sistem mata pencaharian merupakan segala usaha
manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata
pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi, berburu dan mengumpulkan
makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, atau perdagangan.
7. Kesenian: Kesenian bisa diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan.
Bentuk keindahan yang beraneka ragam timbul dari imajinasi kreatif yang dapat
memberi kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besarnya, bentuk kesenian
terbagi dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni musik, dan seni tari.

C. PRAKARYA
Prakarya berasal dari dari kata 'pra' dan 'karya'. Pra' mempunyai makna belum dan
'karya' adalah hasil kerja. Prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi,
masih berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya bisa dibilang kerangka
dari kerajinan tangan atau hasil yang belum jadi atau belum mencapai hasil akhir.
Prakarya juga dapat diartikan sebagai hasil bentuk ketrampilan, kerajinan tangan, atau
hasta karya yang umumnya dari barang bekas di mana dari bahan-bahan tersebut
kemudian dirangkai sendiri dengan kreasi dan menarik. Kegiatan prakarya akan melatih
siswa untuk kreatif dan bisa menghasilkan karya seni yang menarik dari barang-barang
bekas yang tidak terpakai. Selain itu, bisa menumbuhkan keterampilan untuk
berwirausaha dengan hasil prakarya yang sudah dibuat.

KEARIFAN LOKAL

Kearifan lokal dalam bahasa asing dikenal dalam beberapa istilah diantaranya
pengetahuan asli (indigenous knowledge), kebijakan setempat (local wisdom),
pengetahuan setempat (local knowledge) atau kecerdasan setempat (local genious).
Kearifan lokal berkaitan dengan penduduk asli (indigenous people). Cambridge
Advanced Learner’s Dictionary mendefinisikan indigenous sebagai sesuatu yang secara
alami ada di tempat atau negara tertentu, bukan datang dari tempat lain yaitu berupa
penduduk asli dan pengetahuannya. Kearifan lokal (indigenous knowledge) merupakan
pengetahuan lokal yang unik untuk budaya atau masyarakat tertentu. Kearifan lokal ini
merupakan badan sistematis pengetahuan yang diperoleh dari masyarakat setempat
melalui berbagai pengalaman dan pemahaman yang mendalam tentang lingkungan pada
suatu budaya tertentu. Kearifan lokal berkembang dari pengalaman bertahun-tahun dan
trial-and-error pemecahan masalah oleh orang-orang yang bekerja di lingkungan mereka.
Pengelolaan sumber pengetahuan berasal dari pengetahuan lokal dan tradisi yang berasal
dari nenek moyang dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya
(Padmanugraha, 2010:2).
“Kearifan lokal merupakan warisan nenek moyang dalam tata nilai kehidupan
yang menyatu dalam bentuk religi, budaya dan adat istiadat” (Suhartini, 2009:
206).Kearifan lokal merupakan hubungan yang harmonis antara manusia, alam dan
lingkungan di daerah serta dipengaruhi oleh budaya. Kearifan lokal ini dapat bersaing
dengan perkembangan ilmu dan teknologi dengan cara tetap mempertimbangkan karakter
lokal, iklim dan kondisi alam di suatu lingkungan. Kearifan lokal dapat memberikan
kenyamanan dan menjadi pelindung. Oleh karena itu, keberlanjutan kearifan lokal perlu
dipertahankan, dikembangkan dan dilestarikan (Dahliani, 2015).
Berbagai definisi kearifan lokal tersebut menyiratkan beberapa hal diantaranya (1)
kearifan lokal diperoleh dari pengalaman panjang yang menjadi petunjuk perilaku
seseorang; (2) kearifanlokal tidak lepas dari lingkungan pemiliknya;dan (3) kearifan lokal
itu bersifat dinamis, lentur, terbuka, dan senantiasa menyesuaikan dengan zamannya.
Konsep demikian juga sekaligus memberikan gambaran bahwa kearifan lokal selalu
terkait dengan kehidupan manusia dan lingkungannya. Kearifan lokal muncul sebagai
penjaga atau filter iklim global yang melanda kehidupan manusia. Berdasarkan definisi
yang telah disebutkan maka dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal adalah proses
realisasi dalam meningkatkan potensi lokal yang berharga sehingga menjadi produk,
layanan, atau karya berharga lainnya, yang memiliki keunggulan yang unik dan
komparatif. Dapat juga disimpulkan bahawa kearifan lokal merupakan kekayaan lokal
yang sangat komplek, baik mengenai buaya lokal, pengetahuan lokal, masyarakat lokal,
serta kekayaan lokal lainnya.
Lingkup kearifan lokal dapat pula dibagi menjadi beberapa cakupan diantaranya
norma-norma lokal; ritual dan tradisi masyarakat serta makna disebaliknya; lagulagu
rakyat, legenda, mitos dan ceritera rakyat yang biasanya mengandung pelajaran atau
pesan-pesan tertentu yang hanya dikenali oleh komunitas lokal; informasi data dan
pengetahuan yang terhimpun pada diri sesepuh masyarakat, tetua adat, pemimpin
spiritual; manuskrip atau kitab-kitab suci yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat;
cara-cara komunitas lokal dalam memenuhi kehidupannya sehari-hari; alat-bahan yang
dipergunakan untuk kebutuhan tertentu;dan kondisi sumberdaya alam yang biasa
dimanfaatkan dalam penghidupan masyarakat sehari-hari. Dalam lingkup budaya,
dimensi fisik dari kearifan lokal meliputi aspek antara lain upacara adat, cagar budaya,
pariwisataalam, transportasi tradisional, permainan tradisional, prasarana budaya,
pakaian adat, warisan budaya, museum, lembaga budaya, kesenian, desa budaya,
kesenian dan kerajinan, cerita rakyat, dolanan anak, dan wayang (Wagiran, 2012: 332).

Fungsi kearifan lokal

1. Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam.


2. Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia.
3. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
4. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
5. Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal atau kekerabatan dan pada
upacara pertanian.
6. Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan selametan roh.
7. Bermakna politik atau hubungan kekuasaan patro-client, dsb.

Karakteristik kearifan lokal

1. Harus menggabungkan pengetahuan kebajikan yang mengajarkan orang tentang etika


dan nilai-nilai moral;
2. Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai alam, bukan untuk
menghancurkannya;
3. Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas yang lebih tua;
4. Kearifan lokal dapat berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum,
adat, aturan-aturan khusus.
Ciri-ciri kearifan lokal
1. Mampu bertahan di tengah gempuran budaya luar yang semakin masif
2. Memiliki kemampuan menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan unsur-unsur
dari budaya luar
3. Mempunyai kemampuan penggabungan atau pembauran terhadap unsur budaya luar
ke dalam budaya asli
4. Mempunyai kemampuan mengendalikan, memberi arah pada perkembangan budaya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni Merupakan segala hal yang dibuat oleh manusia, yang didalamnya terdapat
keindahan serta bisa membangkitkan perasaan pada orang lain. Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang. Kemudian diwariskan
kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari beberapa unsur yang rumit.
Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama dan politik. Bahasa
sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak terpisahkan dari manusia.
Selain itu, Budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh. Kearifan lokal
(indigenous knowledge) merupakan pengetahuan lokal yang unik untuk budaya atau
masyarakat tertentu. Kearifan lokal ini merupakan badan sistematis pengetahuan yang
diperoleh dari masyarakat setempat melalui berbagai pengalaman dan pemahaman yang
mendalam tentang lingkungan pada suatu budaya tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. F. N., Ruminiati, R., & Suharjo, S. (2017, May). Pembelajaran Tematik
Terpadu Berbasis Kearifan Lokal Dalam Membentuk Karakter Siswa. In Seminar
Nasional Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Dasar 2017 (pp. 1005-1013).

Fallahnda, Balqis. (2021). "Pengertian Kearifan Lokal: Fungsi, Karakteristik, dan


CiriCirinya", https://tirto.id/f9mi

Anda mungkin juga menyukai