Anda di halaman 1dari 10

Kebudayaan memiliki ciri-ciri umum antara lain:

o Kebudayaan hidup dan berkembang dalam masyarakat


o Kebudayaan dapat berubah
o Kebudayaan bersifat terintegrasi
o Kebudayaan dapat dipelajari
o Kebudayaan dapat diwariskan

Sedangkan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh kebudayaan daerah antara lain:

o Dianut oleh penduduk dalam daerah tersebut


o Terdiri dari unsur kebudayaan tradisional dan kebudayaan asli
o Memiliki adat istiadat
o Bersifat kedaerahan
o Terdapat peninggalan sejarah
o Adanya unsur kepercayaan
o Terdapat bahasa dan seni khas daerah

Kebudayaan nasional juga memiliki ciri-ciri antara lain:

o Kebanggaan seluruh rakyat Indonesia


o Adanya unsur budaya daerah yang diakui secara nasional
o Terdapat unsur – unsur yang bisa menyatukan bangsa
o Mencerminkan kehidupan bangsa

Fungsi kebudayaan secara khusus antara lain:

 Pedoman Hubungan Manusia Atau Kelompok

Kebudayaan yang sama bermanfaat bagi masyarakat untuk meraih tujuan yang sama dan berjalan
satu arah. Sebagai contohnya, kebudayaan Grebeg Maulud yang dilakukan oleh masyarakat
Yogyakarta yang berfungsi untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Melalui budaya tersebut, satu Jogja memiliki kesepakatan jika tujuan dari acara tersebut jelas dan
merupakan budaya yang sudah ada sejak dulu.

 Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Kebudayaan tidak hanya mencakup masalah adat istiadat namun juga mengenai tingkah laku.
Cara bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya untuk tetap bertahan hidup.
Misalnya berkebun merupakan cara yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di
pegunungan, sedangkan mencari ikan merupakan cara yang dilakukan oleh masyarakat yang
tinggal di pesisir pantai. 

Dengan kata lain, kebudayaan berfungsi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
berdasarkan tata caranya sendiri.

 Mendorong Perubahan Masyarakat

Kebudayaan secara tidak langsung dapat mengubah masyarakat untuk bertingkah laku sesuai
budaya baru yang masuk dalam kelompok masyarakat tertentu. Misalnya saja seperti budaya
Korea yang masuk ke Indonesia, secara tidak langsung mengubah masyarakat Indonesia untuk
mengikuti budaya Korea baik dalam hal bahasa, gaya hidup bahkan kesenian seperti musik dan
lagu Korea.
penjelasan mengenai 7 unsur budaya :
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus
sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan
kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat
peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan
tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia
serta tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan
sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem
kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh para
anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan
mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Kemudian bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat
transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.
Unsur teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat produksi,
senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat tinggal, perumahan, dan alat-
alat transportasi.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk medapatkan
barang atau jasa yang dibutuhkan.
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan,
bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan perdagangan.
6. Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek
keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan
pikiran.
Sistem religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi
keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan
atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari sebuah permainan
imajinatif dan kreatif.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
1. Hillary Bel
Berdasarkan pendapat dari Hillary Bel, seni adalah istilah yang digunakan pada semua karya
yang bisa menggerakkan hati orang yang melihatnya. Seni juga menjadi cara untuk mencari tahu
siapa pencipta dari seni tersebut.
2. Sudarmiji
Sudarmiji mengartikan seni sebagai manifestasi batin serta pengalaman estetis dengan media
tertentu. Media tersebut berupa garis, tekstur, bidang, warna, volume, dan gelap terang.
3. Andreas Eppink
Andreas Eppink juga berpendapat bahwa budaya adalah pernyataan artistik dan intelektual untuk
menjadi ciri khas masyarakat.
4. C. Kliucckhohn
Budaya menurut C. Kliucckhohn berarti sistem peralatan dan teknologi, pengetahuan, mata
pencaharian, kesenian, organisasi kemasyarakatan, bahasa, upacara keagamaan, dan religi.
5. Edward Burnett Tylor
Menurut Edward Burnett Tylor, budaya berarti keseluruhan dari sebuah kompleks yang
dalamnya mengandung berbagai aspek mengenai masyarakat.
6. Harry Sulastianto
Harry Sulastianto yang mengartikan seni budaya sebagai suatu keahlian untuk mengeluarkan ide-
ide serta pemikiran indah sehingga menciptakan peradaban yang lebih maju.
7. Menurut Ida Bagus Putu Perwita
Menurut Ida Bagus Putu Perwita, seni budaya adalah adalah penunjang sarana sebuah upacara
adat.
8. M. Thoyibi
M. Thoyibi juga berpendapat bahwa seni adalah perwujudan rasa seni yang sudah membudaya,
yang termasuk dalam aspek kebudayaan, dan juga sudah bisa dirasakan oleh orang banyak dalam
kurun waktu perjalanan sejarah peradaban manusia.

Sedangkan untuk istilah secara umum, seni diartikan sebagai segala sesuatu yang dibuat oleh
manusia yang memiliki unsur keindahan. Seni juga mampu membangkitkan perasaan orang lain.
Istilah seni berasal dari kata sani yang dalam bahasa Sansakerta berarti persembahan, pemujaan
dan pelayanan yang berhubungan dengan upacara keagaman.
Sedangkan pengertian budaya adalah cara hidup yang berkembang bersama pada sekelompok
orang dengan cara turun-temurun dari generasi ke generasi. Budaya ini terbentuk dari berbagai
unsur yang sulit dengan meliputi berbagai aspek yang sekiranya dekat dengan masyarakat.

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak. Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yaitu tidak dapat
diraba atau disentuh.

Secara umum seni dibedakan menurut indra penserapannya yaitu seni audio, seni visual, dan seni
audio-visual.
Seni audio adalah seni yang diserap melalui indra pendengaran. Misalnya : seni musik atau
suara, drama radio, puisi di radio dan lain-lain.
Seni visual adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan. Umumnya dikenal dengan
sebutan seni rupa.
Seni audio-visual adalah seni yang sekaligus diserap oleh indra pendengaran dengan indra
penglihatan. Misalnya : seni tari, drama/theater, film dan lain-lain.
Seni menurut perkembangannya.
1. seni lukis
seni lukis adalah cabang dari seni rupa yang merupakan pengembangan lebih utuh dari kegiatan
menggambar
2. seni grafis
seni grafis adalah salah satu cabang seni rupa yang mulai berkembang di era modernisasi
3. seni patung
seni patung adalah seni yg dianggap mempunyai sejarah paling tua dan keberadaannya diketahui
berkembang sejak zaman purba kala
4. seni pertunjukan
seni pertunjukan adalah seni yg dihasilkan dari aksi induvidu atau kelompok diwaktu dan tempat
tertentu
5. seni kriya
seni kriya adalah cabang seni yg lebih mengandalkan keterampilan tangan dan pengolahan bahan
baku yg ditemukan dilingkungan
6. seni arsitektur
sebu arsitektur adalah seni merancang bangunan, lingkungan, perencanaan kota, lanskap, atau
desain produk
selain memperhatikan nilai estetisnya, seni arsitektur mengembangkan nilai praktis dari karya
yang dihasilkan

A. Fungsi Seni Bagi Individu

Bagi individu, seni memiliki fungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan mereka. Adapun bentuk
kebutuhan tersebut diantaranya:

1. Seni Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Manusia adalah mahluk yang mempunyai kecakapan dalam memberi apresiasi pada keindahan
dan penggunaan berbagai benda. Dalam proses pemenuhan kebutuhan fisik ini, para seniman
mempunyai peranan penting dalam menciptakan berbagai benda-benda bernilai seni untuk
pemuasan kebutuhan fisik dan memberikan kenyamanan bagi orang lain.

2. Seni Sebagai Alat Pemenuhan kebutuhan Emosional

Emosi adalah peraasaan di dalam diri manusia, baik itu perasaan senang, marah, sedih, haru,
cinta, benci, dan lain-lain. Semua orang perlu meluapkan perasaan di dalam diri mereka agar
kondisi kejiwaannya tetap normal.

Untuk memenuhi kebutuhan emosional tersebut, manusia membutuhkan dorongan dari luar
dirinya. Misalnya, seseorang yang punya jiwa seni dan estetika akan mengungkapkan emosinya
melalui musik, lukisan. Atau ketika seseorang merasa stress, maka ia membutuhkan waktu untuk
rekreasi, nonton bioskop, atau hal lainnya untuk meredakan tekanan jiwa.

B. Fungsi Seni Bagi Sosial


Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan akan interaksi dengan orang lain dan
lingkungannya. Dalam hal ini seni juga berfungsi sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan
sosial tersebut.

1. Seni Sebagai Media Agama/ Kepercayaan

Seni punya peranan penting dalam penyampaian pesan religi/ agama kepada manusia. Hal ini
bisa kita lihat dari busana/ pakaian, upacara pernikahan, upacara kematian, lagu rohani, kaligrafi,
dan lain-lain.

Contoh fungsi seni dalam agama dapat kita lihat pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Relief yang terdapat di dinding Candi tersebut merupakan ilustrasi kitab suci agama Budha dan
Hindu.

2. Seni Sebagai Media Pendidikan

Seni juga punya peranan penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan dapat dikelompokkan
dalam tiga kategori, yaitu

 Pendidikan formal; pendidikan di lingkungan sekolah


 Pendidikan non formal; pendidikan di lingkungan masyarakat
 Pendidikan informal; pendidikan di lingkungan keluarga

Melalui seni, individu dapat belajar tentang nilai-nilai dan ilmu pengetahuan dengan cara yang
menyenangkan. Misalnya seorang siswa dapat belajar musik atau drama, dimana kegiatan ini
dapat mengekspresikan diri mereka kepada orang lain.

3. Seni Sebagai Media Informasi

Melalui seni juga kita bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih mudah. Misalnya
penggunaan poster yang bernilai seni dimana di dalamnya terdapat informasi tentang bahaya
narkoba, pentingnya imunisasi, dan penyampaian program pemerintah.

4. Seni Sebagai media Hiburan

Sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan mengandung unsur seni dimana para pelaku seni
dapat mengekspresikan diri secara aktif atau pasif. Seorang seniman dapat merasakan senang,
marah, terharu, ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain.

Begitupun individu yang melihat, mendengar, merasakan sebuah karya seni. Manusia bisa
merasa terhibur ketika melihat sebuah lukisan, menonton bioskop, atau menonton sebuah konser
musik.

Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni dengan tujuan menunjukkan kelebihan serta
kekurangan suatu karya seni.

Jenis Kritik Seni

1. Kritik Jurnalistik

Tipe kritik ini akan ditulis untuk para pembaca majalah atau surat kabar serta yang akan
disampaikan secara terbuka. Dengan maksud memberikan informasi mengenai berbagai
peristiwa-peristiwa dalam dunia kesenian.

Isi dari kritik jurnalistik ini berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pementasan, konser,
pameran, atau jenis pertunjukan yang lainnya.
2. Kritik Pendagogik

Tipe kritik ini bisa diterapkan dalam kegiatan-kegiatan .Misalnya proses belajar mengajar di
lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini akan dikembangkan oleh para guru kesenian.
Tujuannya terutama mengembangkan suatu bakat maupun juga potensi artistik-estetik agar
peserta didik memiiki kemampuan mengenali bakat atau potensinya sendiri.

3. Kritik Ilmiah

Tipe kritik ilmiah atau akademi ini adalah melakukan suatu pengkajian nilai seni secara luas,
teliti, mendalam, maupun sistematis, baik itu dalam menganalisis maupun mengkaji banding
kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah ini tidak juga bersifat mutlak. Jenis kritik
ini akan bersifat terang terangan, terbuka dan juga siap dikoreksi oleh siapapun demi
penyempurnaan serta mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

4. Kritik Populer

Tipe kritik ini akan berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kritik populer merupakan
suatu gejala umum dan kebanyakan yang dihasilkan oleh para kritikus yang bisa di katakan
kurang ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Bentuk Kritik Seni

Pendekatan kritik seni rupa juga dibagi menjadi tiga, berdasarkan titik tolak dan juga landasan
yang akan digunakan.

1. Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik akan mengasumsikan bahwasanya suatu kehidupan seni memiliki dunia
sendiri, dalam artian akan terlepas dari kenyataan kehidupan keseharian yang kita jalani. Kriteria
kritik formalis untuk dapat menentukan ekselensi karya seni merupakan significant form, yaitu
kapasitas bentuk seni yang akan melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

2. Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif menganggap bahwa karya seni sebagai sarana mengekspresi perasaan
manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan suatu keberhasilan seni atas kemampuannya
membangkitkan emosi secara efektif, intensif, serta juga penuh gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis beranggapan bahwa seni sebagai sarana untuk dapat memajukan
maupun juga dapat mengembangkan tujuan agama, politik, moral dan berbagai tujuan psikologis
dalam kesenian.

Macam-macam pengelompokan seni :

1. Seni Rupa
Seni rupa adalah suatu wujud karya manusia yang mengandung unsur keindahan. Keindahannya
diserap dengan indra penglihatan seperti : seni lukis, seni pahat, seni patung, seni grafis, seni
lingkungan (environmental art), seni instalasi, seni pertunjukkan (performing art), seni peristiwa
(happening art) dan sebagainya. Rasa senang ditimbulkan karena adanya keterpaduan dari unsur-
unsur bentuk dari karya tersebut seperti aneka warnanya, selang-seling garis, aneka bentuk
bidang-bidangnya, kemiripan bentuk objek yang dilukiskannya dengan lukisannya, aspek
tematik yang diungkapkannya, keunikannya, teksturnya, dan lain-lain. Sedangkan keindahan
dalam pengertian sederhananya adalah sesuatu yang memberikan rasa senang tanpa pamrih pada
orang yang melihatnya. Kesenangan yang ditimbulkannya muncul serta merta karena keindahan
karya itu sendiri, bukan karena ada kepentingan lain yang membuatnya merasa senang.

2. Seni Musik
Seni musik atau seni suara adalah seni yang diserap melalui indra pendengaran. Rangkaian bunyi
yang didengar dapat memberikan rasa senang dan rasa puas bagi yang mendengarnya karena
adanya keserasian susunan dari rangkaian tangga nada bunyi-bunyi tersebut.
Secara garis besar ada dua jenis musik yaitu musik vokal dan musik instrumental. Musik vokal
adalah musik yang hanya mengandalkan suara manusia saja, sedangkan musik instrumental
adalah musik yang diperoleh dari memainkan alat-alat musik.

3. Seni Tari
Seni tari adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan. Tetapi kekhususannya adalah
keindahan yang dinikmati pada gerakan-gerakan tubuh, terutama gerakan kaki dan tangan,
dengan ritme-ritme teratur, biasanya mengikuti irama musik. Seni tari juga tidak terlepas dari
seni rupa karena gerak-gerak yang diperlihatkan diserap dengan indra penglihatan.

4. Seni Drama/Theater
Seni drama/theater adalah seni peran atau lakon yang umumnya dimainkan di atas panggung.
Seni ini dinikmati sekaligus dengan indra penglihatan dan indra pendengaran. Dalam ungkapan
lain seni drama disebut juga dengan seni theater (panggung). Secara umum merupakan gambaran
sebuah peristiwa duniawi atau imajinasi yang dihadirkan kembali diatas panggung. Keindahan
seni drama terletak pada ketepatan alur cerita yang diperankan oleh para pemain diatas
panggung.
Saini KM dalam bukunya peristiwa theater (1996), menuliskan seni theater adalah seni dunia
ambang, yaitu ambang untuk menoleh kepada yang indrawi dari pengalaman sehari-hari dan
menoleh juga kepada dunia nilai.

5. Seni Sastra
Seni sastra adalah seni yang dikemukakan melalui susunan rangkaian bahasa baik lisan maupun
tulisan yang dapat menimbulkan rasa senang tanpa pamrih bagi orang yang membacanya. Secara
garis besar seni sastra dapat dikelompokkan kedalam dua kategori besar yaitu prosa dan puisi.
Prosa adalah seni sastra yang berusaha mendeskripsikan keadaan, keinginan, atau imajinasi
secara mendetail. Sedangkan puisi adalah seni yang cenderung menyederhanakan deskripsi
dengan menangkap inti permasalahan yang ingin diungkapkan.
Aliran Seni Lukis
1. Aliran Kubisme Bentuk Sebuah Bangun
2. Aliran Futurisme Tentang Kesibukan Seseorang
3. Aliran Naturalisme Yang Nyata
4. Aliran Romantisme Nan Indah
5. Aliran Abstraksionisme Dengan Unsur Keindahan
6. Aliran Kontruktivisme Klasik
7. Aliran Pointilisme Dengan Sebuah Titik
8. Aliran Surealisme Yang Fantastis
9. Aliran Impresionisme
10. Aliran Fauvisme Nan Kontras
Unsur-unsur teater dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Unsur Internal
Lakon / Naskah
Lakon adalah peristiwa yang disampaikan dengan tindak tanduk melalui benda perantara hidup
(manusia) atau suatu (boneka, wayang) sebagai pemain. Lakon atau cerita yang ditampilkan,
bisa berwujud sebuah naskah atau skenario tertulis dan skenario tak tertulis.
Pemeran / Aktor
Pemeran sering disebut sebagai aktor (pria) atau aktris (wanita) adalah orang yang memainkan
peran tertentu dalam suatu aksi panggung. Pemeran adalah orang yang secara khusus melakukan
sandiwara , atau berpura-pura memerankan suatu tokoh sehingga tampak seperti tokoh
sungguhan.
Sutradara
Adalah orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis
dalam pementasan drama, pembuatan film, dan sebagainya. Sutradara bertanggung jawab atas
aspek-aspek kreatif pembuatan, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi
dari segi artistik dan memimpin tentang bagaimana yang harus tampak oleh penonton. Sutradara
mengatur prilaku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga
mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyumbang
kepada hasil akhir sebuah teater, drama, atau film.
Pentas / panggung
Adalah podium yang agak tinggi Untuk pertunjukan, tempat memainkan sandiwara, teater dan
sebagainya.
Kostum
Kostum adalah pakaian para pemain drama yang dikenakan pada saat memerankan tokoh cerita
di panggung. Kostum merupakan gaya pakaian yang dikenakan untuk menampilkan si pengguna
sebagai suatu karakter. Kostum membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya.
2. Unsur Eksternal
Unsur Eksternal Teater adalah segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Unsur
eksternal teater antara lain: staf produksi, Direktor/ sutradara, Produser/ pimpinan produksi,
Stage manager,
Desainer, dan Crew.
Staf Produksi
Staf produksi meliputi manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian
dibawahnya. Adapun tugas masing-masing Produser/ pimpinan produksi adalah mengurus
produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, program kerja
fasilitas dan sebagainya.
Direktor/ sutradara
adalah pembawa naskah, koordinator pelaksanaan pementasan, menyiapkan aktor.
Stage manager
Stage manager adalah orang yang bertugas sebagai Pemimpin panggung dan membantu
sutradara.
Desainer
Adalah orang yang bertugas menyiapkan aspek-aspek visual seperti Setting (tempat, suasana),
Property (perlengkapan pentas), lighting (tata lampu), Costume (tata busana), Sound (pengeras
suara)
Crew
Adalah orang yang bertugas mengurusi bagian pentas, bagian tata lampu, bagian perlengkapan,
bagian tata suara musik,

Folklor adalah sebagian kebudayaan Indonesia yang tersebar dan diwariskan secara turun-
temurun secara tradisional. Tradisi ini bisa berbeda-beda versinya baik dalam bentuk lisan,
perbuatan, maupun alat-alat pembantu pengingat. Kebudayaan Indonesia yang berbentuk folklor
memiliki ciri-ciri khusus antara lain sebagai berikut: bersifat lisan, bersifat tradisional, versinya
berbeda-beda, cenderung mempunyai bentuk berumus atau berpola, tidak diketahui siapa
penciptanya, mempunyai fungsi dalam kehidupan kolektif yang memilikinya, berifat pralogis,
menjadi hak milik bersama, dan bersifat polos atau spontan.
Secara garis besar folklor dikelompokkan menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut (dikutip
dari James Danandjaya, 1984).
1. Folklor Lisan
Yang tergabung ke dalam folklor lisan antara lain sebagai berikut.
1) Bahasa rakyat seperti logat, julukan, gelar, bahasa rahasia, dan sebagainya.
2) Ungkapan tradisional seperti peribahasa, pepatah, dan sebagainya.
3) Pertanyaan tradisional seperti teka-teki, cangkriman, dan sebagainya.
4) Puisi rakyat seperti pantun, syair, bidal, pemeo, dan lain-lain.
5) Cerita prosa rakyat seperti mite, legenda, dongeng, dan sebagainya.
6) Nyanyian rakyat
2. Folklor Sebagian Lisan
Yang tergabung dalam folklor sebagian lisan antara lain sebagai berikut.
1) Kepercayaan atau takhayul
2) Permainan dan hiburan rakyat
3) Teater rakyat seperti wayang orang (Jawa Tengah), ludruk (Jawa Timur), lenong (Jakarta),
arja (Bali)
4) Adat kebiasaan seperti khitanan, gotong royong, dan lain-lain.
5) Upacara-upacara yang dilaksanakan dalam siklus hidup manusia
6) Tari rakyat seperti Srimpi (Jawa Tengah), tari Tor-tor (Batak), tari doger (Jakarta).
7) Pesta rakyat seperti selamatan
3. Folklor Bukan Lisan
Folklor bukan lisan lain sebagai berikut.
1) Arsitektur seperti bentuk rumah adat dan lumbung padi
2) Hasil kerajinan rakyat seperti batik, patung, keris
3) Pakaian dan perhiasan seperti pakaian adat
4) Obat-obatan rakyat seperti jamu tradisional
5) Makanan dan minuman tradisional seperti rendang Padang, gudeg Yogyakarta
6) Alat musik tradisional seperti angklung, gamelan
7) Peralatan dan senjata seperti alat-alat rumah tangga, senjata untuk berburu
8) Mainan seperti boneka, alat musik, dan lain-lain.

Aspek Penilaian dalam Karya Seni Rupa tersebut


Asek Ide atau Gagasan
Proses kreatif dalam dunia seni rupa seperti seni patung untuk keindahan rumah, meruapakan
suatu proses yang timbul dari sebuah imajinasi menjadi sebuah kenyataan. Proses mencipta suatu
benda melalui pikiran, dan melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat
menikmati dan memanfaatkannya. Ekspresi yang muncul akibat adanya rangsangan dari luar dan
juga ilham dari dalam yang tentunya menciptakan keunikan tersendiri. Nah sobat, keunikan dari
ekspresi itulah yang disebut dengan kreativitas.
Aspek Kegunaan
Aspek kegunaan merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari karya seni rupa
tersebut. Aspek kegunaan ini merupakan hal yang sangat penting yang merupakan fungsi utama
dari seni rupa tersebut. Segi-segi penilaian yang perlu dipertimbangkan dalam kegunaan adalah
segi kenyamanan dalam penggunananya, dari segi keluwesan/ fleksibilitas dan juga dari segi
keamanan dalam hal penggunaanya.
Aspek Penguasaan Teknis
Adapun aspek teknis merupakan cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal yang
kongkrit dan juga tentunya mempunyai nilai. Ketidakterampilan dalam menggunakan atau
menguasai teknik akan berdampak pada hasil karya yang dihasilkan.
Demikian juga dalam hal pemilihan teknis, segala sesuatunya membutuhkan pertimbangan
dalam pembuatan karya seni tersebut. Kesalahan dalam pembuatan teknik, juga akan berdampak
pada hasil karya seni itu sendiri oleh karena itu, pemilihan teknik dalam sebuah hasil karya
tentunya merupakan hal yang harus dipertimbangkan.
Aspek Penguasaan Bahan
Setiap bahan dalam karya seni mempunyai sifat dan juga karaketristik yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Untuk itu, seorang pencipta karya seni tersebut harus tau betul sifat dan juga
karakter bahan yang akan digunakan dalam karya seni rupanya tersebut. Kesalahan dalam
pemilihan bahan, juga akan berakibat pada hasil karya yang dibuat oleh seorang seniman
tersebut. Oleh karena itulah sobat aspek penguasaan bahan dalam penilaian karya seni rupa
terapan patut dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai