Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang
mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat
Menurut Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem, pertama
sistem budaya yang lazim disebut adat-istiadat, kedua sistem sosial di mana merupakan suatu
rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, sistem teknologi sebagai modal peralatan
manusia untuk menyambung keterbatasan jasmaniahnya.
Berdasarkan konteks budaya, ragam kesenian terjadi disebabkan adanya sejarah dari
zaman ke zaman. Jenis-jenis kesenian tertentu mempunyai kelompok pendukung yang memiliki
fungsi berbeda. Adanya perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil seninya
disebabkan oleh dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku dalam konteks
kemasyarakatan. Koentjoroningrat mengatakan, Kebudayaan Nasional Indonesia adalah hasil
karya putera Indonesia dari suku bangsa manapun asalnya, yang penting khas dan bermutu
sehingga sebagian besar orang Indonesia bisa mengidentifikasikan diri dan merasa bangga
dengan karyanya. Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena ia bermodalkan
berbagai kebudayaan, yang berkembang menurut tuntutan sejarahnya
sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masing-
masing tantangan yang member bentuk kesenian, yang merupakan bagian dari kebudayaan.
Apa-apa saja yang menggambarkan kebudayaan, misalnya ciri khas :
a. Rumah adat daerah yang berbeda satu dengan daerah lainnya, sebagai contoh ciri khas rumah
adat di Jawa mempergunakan joglo sedangkan rumah adat di Sumatera dan rumah adat Hooi
berbentuk panggung.
b. Alat musik di setiap daerah pun berbeda dengan alat musik di daerah lainnya. Jika dilihat dari
perbedaan jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik sudah dikenal di
berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah mengetahui alat musik seperti Grantang,
Tifa dan Sampe.
c. Seni tari, seperti tari Saman dari Aceh dan tari Merak dari Jawa Barat.
d. Kriya ragam hias dengan motif-motif tradisional, dan batik yang sangat beragam dari daerah
tertentu, dibuat di atas media kain, dan kayu.
e. Properti kesenian. Kesenian Indonesia memiliki beragam-ragam bentuk selain seni musik,
seni tari, seni teater, kesenian wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita
miliki. Wayang golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan teater yang menggunakan
media wayang, sedangkan topeng adalah bentuk seni pertunjukan tari yang menggunakan
topeng untuk pendukung.
f. Pakaian daerah. Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni yang berbeda
antara satu daerah dengan daerah lainnya.
g. Benda seni. Karya seni yang tidak dapat dihitung ragamnya, merupakan identitas dan
kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni atau souvenir yang terbuat dari perak yang beasal
dari Kota Gede di Yogyakarta adalah salah satu karya seni bangsa yang menjadi ciri khas
daerah Yogyakarta, karya seni dapat menjadi sumber mata pencaharian dan objek wisata.
Kesenian khas yang mempunyai nilai-nilai filosofi misalnya kesenian Ondel-ondel
dianggap sebagai boneka raksasa mempunyai nilai filosofi sebagai pelindung yakni
rombongan tentara kerajaan Bantarangin (Ponorogo) yang akan melamar putri Kediri dapat
diartikan Ponorogo menjadi pahlawan dari serangan ancaman musuh, selain hal-hal tersebut,
adat istiadat, agama, mata pencaharian, system kekerabatan dan sistem kemasyarakatan,
makanan khas, juga merupakan bagian dari kebudayaan.
h. Adat istiadat. Setiap suku mempunyai adata istiadat masing-masing seperti suku Toraja
memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu
Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat,
khususnya oleh mereka yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di
Pulau Seribu Pura ini. Suku Dayak di Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui
tindik di daun telinga. Tak sembarangan orang bisa menindik diri hanya pemimpin suku atau
panglima perang yang mengenakan tindik di kuping, sedangkan kaum wanita Dayak
menggunakan anting-anting pemberat untuk memperbesar daun telinga, menurut kepercayaan
mereka, semakin besar pelebaran lubang daun telinga semakin cantik, dan semakin tinggi
status sosialnya di masyarakat.
a. Ensiklopedia indonesia
Seni adalah pencipiaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang
melihat atau mendengar.
b. Ki Hadjar Dewantara
Seni merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari perasaannya dan bersifat
indah, sehingga dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia (penerima)
c. Achdiat Kartamihardja
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realita ke dalam suatu karya. Bentuk
dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin
penerimanya.
d. Aristoteles
Seni adalah peniruan bentuk alam dengan kreatifitas danide penggubahnya agar lebih indah.
e. Leo Tolstoy
Seni adalah suatu kegiatan manusia (penggubah) yang secara sadar dengan perantara tanda-
tanda lahiriah tertentu menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang
lain (penerima) sehingga ikut merasakan perasaan-perasaan seperti yang ia (penggubah) alami.
f. Schopenhauer
Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Meskipun
musik adalah seni yang paling abstrak, tapi tiap orang menyukainya.
g. Thomas Munro
Seni adalah alat bantuan manusia (penggubah) untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas
manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup segala tanggapan yang
berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional amaupun emosional.
h. Akhdiat K. Mihardja
Seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat
bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam
rohani sipenerimanya.
i. Erich Kahler
Seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan symbol
atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang mencerminkan “dunia besar”.
Penganut teori objektif menepatkan rasa estetika lebih utama sehingga memiliki konsep,
pola pikir, atau alasan logis mengapa sesuatu itu dikatakan indah. Penganut teori subjektif
meletakan keindahan secara pribadi dalam diri si penikmat karya seni sehingga tidak dapat
memberi alasan mengapa sesuatu itu dikatakan indah.
Keindahan seni adalah keindahan ekspresi, kreasi seniman. Jadi, pemandangan alam
bukan keindahan seni.
a. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan pisikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka
fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan
psikis/emosional.
1. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti,
busana, perabot, rumah, musik senam, dan sebagainya.
2. Emosional
Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si pembuat/penggubah, maupun konsumen
penikmat. Contoh, lukisan, novel, musik, tari, film, dan sebagainya.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak
dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang:
1. Rekreasi/ hiburan
Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu
dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik, tarian, film, dan lawak.
2. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan,
gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lagu balada, poster, drama komedi, dan
reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
- Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
- Himbauan melaksanakan program pemerintah
- Anjuran kesehatan/kesejahteraan
- Ketidakadilan suatu kebijakan
3. Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi
buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak, dan foto. Seni
sebagai media pendidikan misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat
kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut
mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. Pelajaran menggunakan bantuan karya seni.
Contoh : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster, lagu anak-anak,
alat peraga IPA.
4. Religi/ keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana
muslim/muslimah, artitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani. Seni yang
digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian,
ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni
gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek,
Monggang, dan Ageng.
5. Fungsi artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni
rupa kontemporer, tidak bias dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para
seniman dan komunitasnya.
f. Apresiasi
Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam melakukan apresiasi yakni : 1).
pendekatan aplikatif, 2). pendekatan kesejarahan, 3). Pendekatan problematik. Pendekatan
aplikatif, adalah pendekatan dengan cara melakukan sendiri macam macam kegiatan seni.
Pendekatan kesejarahan adalah, dengan cara menganalisis dari sisi periodisasi dan asal usulnya.
Sedangkan pendekatan problematik, dengan cara memahami permasalahan di dalam seni.
Seorang pengamat akan berbeda dengan pengamat lainnya dalam menilai sebuah seni. Hal ini
didasarkan pada pengalaman estetik, dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Bahasan
kajian dalam mengapresiasi seni pada tingkatan awal dengan pendekatan aplikatif adalah
sebagai berikut:
Seni Musik Klasik
a. Ciri khas musiknya
b. Bentuk musik dari zamannya
c. Struktur musiknya
d. Gaya musiknya
Seni Musik Tradisi
a. Ciri-ciri khas musiknya :
- Laras
- Pola tabuhan
- Instrumen yang dimainkan
- Struktur musiknya
- Gaya musiknya
b. Fungsi seni
c. Ekspresif (nilai-nilai keindahan)
d. Makna / pesan yang terkandung
Seni Tari Kreatif
a. Mencermati identifikasi gerak
b. Mencermati keharmonisan gerak dan musik
c. Mencermati kreativitas gerak
d. Mencermati kemampuan wiraga / kelenturan
e. Mengidentifikasi jenis tari berdasarkan garapan
f. Mengidentifikasi tari berdasarkan orientasi
g. Mengidentifikasi berdasarkan fungsinya
Seni Teater
a. Mengidentifikasi perbedaan teater dan film
b. Mengidentifikasi keberhasilan suatu pementasan
c. Mengidentifikasi nada ucapan dan makna dalam dialog
d. Mengidentifikasi plot lakon
Seni Rupa
a. Makna
b. Gaya
c. Material
d. Elemen
e. Estetika
Tingkatan apresiasi seni dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
a. Peminat seni adalah orang yang memiliki perhatian terhadap seni.
b. Penikmat seni adalah orang yang memiliki rasa suka terhadap seni dikarenakan telah dapat
menikmati.
c. Pelaku seni adalah orang yang telah dapat melaksanakan kegiatan seni.
d. Pencipta seni adalah orang yang mampu menciptakan seni.
e. Kritikus seni adalah orang yang telah memiliki pengetahuan tentang seni atau berpengalaman
dalam bidang seni.
Tujuan Apresiasi bagi siswa, yaitu:
a. Mencintai lingkungan budaya;
b. Merangsang berkarya;
c. Menghargai lingkungan; dan
d. Menanamkan rasa cinta berbangsa dan bernegara.
E. Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Budaya atau kebudayaan berasal dari e. Leo Tolstoy
bahasa Sansekerta yaitu..... 4. Salah satu sifat dasar seni adalah ....
a. buddhayah b. buddhi a. Indah b. Kreatif c. Style
c. budi daya d. culture d. Makna e. estetika
e. budi dan akal 5. Mengkaji keindahan di dalam seni adalah seni
2. Manakah pernyataan yang benar? dalam konteks .....
a. Seni berbeda dengan kebudayaan a. Klasifikasi seni b. Karya seni
b. Seni sebagian dari kebudayaan c. Nilai seni d. Sifat seni
c. Seni adalah kebudayaan e. Dasar seni
d. Seni adalah wujud kebudayaan 6. Nilai estetis yang negatif yang tidak
e. Seni adalah hasil dari kebudayaan mementingkan keindahan tampilan visual
3.Seni adalah penciptaan benda atau segala ha tetapi lebih mementingkan ....
yang karena keindahan bentuknya, orang a. Keindahan b. Orisinalitas
senang melihat atau mendengar. Definisi seni c. Makna simbolik d. Kreativitas
menurut ..... e. Klasifikasi
a. Ensiklopedi Indonesia 7. Medium pada seni rupa
b. Ki Hajar Dewantoro a. Kayu, kain, batu, kanvas, dan lain-lain
c. Achdiat Kartamihardja b. Bunyi
d. The Liang Gie c. Gerak
d. Gerak dan vokal c. Suara d. Gerak
e. Suara e. Akting
8. Menurut The Liang Gie jenis nilai yang 15. Keindahan adalah suatu kesatuan
melekat pada seni mencakup, kecuali ... hubunggan formal dari pengalaman yang
a. nilai keindahan, menimbulkan rasa senang. Pernyataan
b. nilai pengetahuan tersebut adalah Definisi estetika menurut....
c. nilai kehidupan. a. Al Ghazali
d. nilai kemunafikan b. Alexander Baumgarten
e. nilai sejarah c. Herbert Read
9. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut d. Immanuel Kant
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, e. Sulzer
yaitu..... 16. Menurut Alexander Baumgarten estetika
a. Mengelolah atau pekerjaan adalah.....
b. Pekerjaan atau mengelolah a. Keindahan suatu benda terletak pada
c. Pekerjaan dan mengelolah perwujudan dari kesempurnaan
d. Mengolah dan mengerjakan karakteristik benda itu dan ditambah
e. Mengelolah atau mengerjakan dengan adanya jiwa atau roh didalamnya.
10. Seni musik, seni tari dan seni teater adalah b. Keindahan itu dipandang sebagai
bentuk seni yang diklasifikasikan sebagai kesatuan yang merupakan susunan yang
seni..... teratur dari bagian-bagian yang
a. Seni pertunjukan mempunyai hubungan erat atu dengan
b. Bahasa seni c. Ragam seni yang lain secara keseluruhan.
d. Sifat seni e. Sastra c. Keindahan adalah suattu kesatuan
11. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang hubunggan formal dari pengalaman yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung menimbulkan rasa senang.
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, d. Keindahan adalah sesuatu yang baik dan
hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain dapat memupuk rasa moral.
yang didapat seseorang sebagai anggota e. Keindahan adalah keserasian suatu objek
masyarakat. Pernyataan tersebut menurut….. terhadap tujuan yang dikandungnya,
a. Edward B. Tylor sejauh objek tersebut tidak ditinjau dari
b. Ki Hajar Dewantoro segi fungsi.
c. Achdiat Kartamihardja 17. Seni bersifat keabadian artinya.....
d. The Liang Gie a. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan
e. Leo Tolstoy manusia yang selalu mencipta karya baru.
12. Seni berasal dari kata seni (bahasa Melayu) b. Karya seni yang diciptakan oleh seorang
yang berarti….. seniman merupakan karya yang berciri
a. Pencipiaan benda atau segala hal yang personal, Subyektif dan individual.
karena keindahan bentuknya, orang c. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu
senang melihat atau mendengar. karya seni harus memakai kriteria atau
b. Halus, rumit dan kecil-kecil. ukuran perasaan estetis
c. Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa. d. Sebab seni dapat hidup sepanjang masa.
d. barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Karya seni yang dihasilkan oleh seorang
e. Peniruan bentuk alam dengan kreatifitas seniman dan diapresiasi oleh masyarakat
dan ide penggubahnya agar lebih indah. tidak dapat ditarik kembali atau
13. Karya seni rupa dapat dinikmati dengan terhapuskan oleh waktu.
indra….. e. Sebab seni berkembang di seluruh dunia
a. Pengelihatan dan di sepanjang waktu. Seni tidak dapat
b. Pendengaran dan pengelihatan dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
c. Pendengaran Sejak jaman
d. Pengelihatan dan pendengaran 18. Unik artinya…..
e. Pengelihatan dan peraba a. Nilai seni dalam suatu karya seni dapat
14. Bentuk media karya seni sastra adalah….. dinikmati sepanjang masa karena nilai
a. Benda b. Tulisan estetikanya bersifat konsisten.
b. Karya seni dapat dinikmati oleh semua b. Nilai keindahan, nilai pengetahuan dan
lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi nilai pemanfaatan.
karena adanya persamaan rasa estetika c. Nilai keindahan, nilai pemanfaatan dan
dan artistik. nilai kehidupan.
c. Sesuatu yang lain daripada yang lain, d. Nilai pemanfaatan, nilai kehidupan dan
yang beluum pernah dibuat orang nilai pengetahuan.
sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, e. Nilai pemanfaatan, nilai keindahan dan
dan media. kehidupan.
d. Artinya memiliki kekhususan ciri dari 23. Di bawah ini yang termasuk Fungsi Sosial
seniman pembuatannya, yang berbeda seni, kecuali…..
dengan seniman lain karena perbedaan a. Rekreasi/ hiburan
pendangan, penghayatan, pengalaman, b. Komunikasi
dan teknik dalam membuat karya seni. c. Pendidikan
e. Karya seni merupakan hasil curahan batin d. Fisik
berupa penjabaran dari ide, renungan, e. Religi/ keagamaan
perasaan, atau pengalaman seniman. 24. Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas
19. The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa kejenuhan atau
dalam semua jenis kesenian terdapat unsur- mengurangi kesedihan. Pernyataan tersebut
unsur yang membangun karya seni sebagai adalah fungsi sosial seni dibidang….
beriku, kecuali….. a. Rekreasi/ hiburan
a. Struktur seni b. Komunikasi
b.Tema c. Pendidikan
c. Medium d. Fungsi Artistik
d. Makna e. Religi/ keagamaan
e. Gaya atau style 25. Kegiatan apresiasi meliputi, kecuali.....
20. Struktur seni dalam bidang seni rupa a. Persepsi
adalah….. b. Kreasi
a. Garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur. c. Pengetahuan
b. Irama dan melodi d. Analisis
c. wirama, wirasa dan wiraga e. Penilaian
d. Gerak, suara dan lakon
e. Sayir, penghayatan dan ucapan
21. Tema adalah….. B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
a. Merupakan tata hubungan sejumlah unsur- benar!
unsur seni yang membentuk suatu
kesatuan karya seni yang utuh. 1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan ?
b. Sarana yang digunakan dalam Jawab:_______________________________
mewujudkan gagasan menjadi suatu karya _______________________________
seni melalui pemanfaatan material atau _______________________________
bahan dan alat serta penguasaan teknik _______________________________
berkarya.
c. Merupakan ide pokok yang dipersoalkan 2. Mengapa karya seni dapat menyentuh
dalam karya seni. perasaan manusia walau berbeda bangsa?
d. Karya seni merupakan ciri ekspresi Jawab:_______________________________
personal yang khas dari si seniman dalam _______________________________
menyajikan karyanya. _______________________________
e. Ciri bentuk luar yang melekat pada wujud _______________________________
karya seni.
22. Menurut The Liang Gie jenis nilai yang 3. Ada dua bahasan estetika dalam menilai seni,
melekat pada seni mencakup.... sebutkan dan jelaskan !
a. Nilai keindahan, nilai pengetahuan dan Jawab:_______________________________
nilai kehidupan. _______________________________
_______________________________
_______________________________
c. Seni Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang
bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak
konvensional antara lain : 1) Cetak Tinggi ( Relief Print ) : wood cut print, wood engraving
print, lino cut print, kolase print ; 2) Cetak Dalam ( Intaglio ) : dry point, etsa,
mizotint,sugartint ; (3) sablon ( silk screen ). Teknik Cetak dengan teknologi modern,
misalnya offset dan digital print.
d. Seni keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada
bentuk fungsional.
2. Desain
Semua benda dan bangunan di sekitar Kamu merupakan karya desain, baik dengan
pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional. Istilah desain mengalami perluasan makna,
yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik.
Desain merupakan suatu aktivitas yang bertitik tolak dari unsur-unsur obyektif dalam
mengekspresikan gagasan visualnya. Unsur-unsur obyektif suatu karya desain adalah adanya
unsure rekayasa (teknologi), estetika (gaya visual), prinsip sains (fisika), pasar (kebutuhan
masyarakat), produksi (industri), bahan (sumber daya alam), budaya (Sikap, mentalitas, aturan,
gaya hidup), dan lingkungan (social).
Unsur objektif yang menjadi pilar sebuah karya desain dapat berubah tergantung jenis
desain dan pendekatan.
Cabang-cabang desain yang kita kenal antara lain ada di bawah ini :
a. Desain Produk (Industrial Design)
Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan
kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya,
seperti : mebel, alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran,
perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan
anak, bahkan perkakas pertukangan.
b. Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual
Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan
masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat
kabar, logo perusahan, kemasan, buku, dan bhkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi, dan
karikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan
masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain komunikasi visual dengan
penambahan cakupannya meliputi multimedia dan fotografi.
c. Desain arsitektur
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur. Yakni, pandangan yang
menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang
menempatkan arsitektur sebagai bagian dari seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu
kegiatan yang berupaya untuk memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah
dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga, rumah sakit,
tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
d. Desain interior
Desain Interior adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan
kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah
tinggal, bank, museum, restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur
dan kafe. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan
menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Namun, pandangan ini
berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi ilmu untuk merancang ruang dalam
dengan pendekatan-pendekatan keprofesionalan.
Dunia desain berkembang sejalan dengan kemajuan kebudayaan manusia. Masyarakat
juga mengenal desain multimedia. Cabang desain ini berkembang sejalan dengan tumbuhnya
teknologi komputer dan dunia pertelevisian.
3. Kriya
Perkembangan dalam dunia seni rupa, adalah munculnya kriya sebagai bagian tersendiri
yang terpisah dari seni rupa murni. Jika sebelumnya kita mengenal istilah seni kriya sebagai
bagian dari seni murn, kita mengenal istilah kriya atau ada pula yang menyebutnya kriya seni.
Kriya merupakan pengindonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu kemahiran membuat produk
yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang dihasilkan umumnya eksklusif
dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah
produk yang memiliki nilai keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan
karya kriya yang kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan
1. Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan
prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah
mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari
kehidupan mereka.
Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau
gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan
menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik
terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan
di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat
hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk
berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai,
kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga
dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek
moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara
otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi
(kisah/cerita) dalam karya-karyanya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan
obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang
digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan
proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling
mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi
berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini
menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis,
imajinasi memegang peranan penting hingga kini.
Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban
manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap,
bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang
mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan
narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai
media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa
prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan
menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf
sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.
2. Seni lukis zaman klasik
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang
ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran
bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain
itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran
pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.
3. Seni lukis zaman pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis
mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa
menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa
sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit
sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang
melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan
unsur bentuk yang "benar" dari benda).
Namun sebagai akibat pemisahan ilmu pengetahuan dari kebudayaan manusia,
perkembangan seni pada masa ini mengalami perlambatan hingga dimulainya masa renaissance.
4. Seni lukis zaman Renaissance
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan
kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung
Italia sekarang.
Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu
pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan
terhadap kebudayaan baru Eropa.
Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di
kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan
yang dirampas oleh Turki.
Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa
Timur. Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-
barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya,
keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan
buatan mesin.
Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh
produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan,
karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan
terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.
E. Teori Warna
Teori Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4
Lingkaran Warna kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan
warna netral.
Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran
warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu
menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split
komplementer, triad, dan tetrad
1. Pembagian warna
a. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan
campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk
dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan
kuning.
b. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna
jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru
dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya
warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
d. Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini
sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran
yang tepat akan menuju hitam.
E. Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Seni murni berwujud tiga dimensi, adalah .... 10. Suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik
a. Seni lukis b. Seni grafis c. Seni musik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk
d. Seni patung e. Seni fotografi alam secara geometris (berkotak-kotak) ...
2. Seni rupa murni mengacu kepada ... a. naturalisme b. Realisme
a. karya-karya yang hanya untuk tujuan c. romantime d. ekspresionisme
pemuasan ekspresi pribadi e. kubisme
b. fungsi dan kemudahan produksi 11. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat
c. karya-karya estetis untuk tujuan dipamerkan propaganda dan religi. Beberapa agama yang
di Gallery, melarang penggambaran hewan dan manusia
d. karya-karya untuk memnauhi kebutuhan mendorong perkembangan abstrakisme
individu e. karya ekspresif dari individu yang (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari
melihatnya benda) adalah ciri periode lukisan ..
3. Seni rupa yang berupaya untuk memecahkan a. Zaman prasejarah b. Zaman klasik
kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance
dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, e. Zaman modern
rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor 12. Suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan
adalah ... suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan,
a. desain produk b. desain grafis atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang
c. desain arsitektur d. desain interior emosional dan ekspresif. Adalah ciri khas
e. Industrial desain aliran seni ...
4. Seni grafis cetak dalam ( Intaglio ) seperti, a. naturalisme b. Realisme
kecuali ... c. romantisme d. ekspresionisme
a. wood cut print, b. dry point e. Kubisme
c. etsa d. mizotint e. Sugartint 13. Kadinsky dan Piet Mondrian merupakan
5. Kamu menggambar di buku gambar A3 sebagian perupa beraliran ....
termasuk seni .. a. abstrakisme b. naturalisme
a. 1 dimensi b. 2 dimensi c. 3 dimensi c. Realisme d. romantime
d. 4 dimensi e. 2 dimensi atau 3 dimensi e. ekspresionisme
6. Kamu membuat poster dengan Corel Draw 14. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis
adalah termasuk seni ... pada zaman penjajahan Belanda dan
a. desain b. Desain produk ditularkan kepada pelukis pribumi untuk
c. Desain grafis d. Desain arsitektur tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial.
e. desain interior Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah
7. Lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip …
mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam, a. Guruvalah b. Van Gogh
adalah ciri khas lukisan periodisasi ... c. Basuki Abdullah d. Afandi
a. Zaman prasejarah b. Zaman klasik e. Raden Saleh
c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance 15. Teori Brewster tentang warna pertama kali
e. Zaman modern dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
8. Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya menyederhanakan warna-warna yang ada di
diarahkan kepada kurva-kurva halus yang alam menjadi kelompok warna …
kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis- a. warna primer, sekunder,
garis tumbuhan di alam, adalah ciri lukisan b. warna primer, sekunder, dan tersier
periodisasi .... c. warna primer, sekunder, tersier dan
a. Zaman prasejarah b. Zaman klasik kontrast
c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance d. warna primer, sekunder, tersier, dan warna
e. Zaman modern netral
9. Potret diri, pemandangan alam, atau landscape e. Kontras komplementer, Kontras split
adalah contoh lukisan aliran ... komplemen, Kontras triad komplementer,
a. naturalisme b. Realisme Kontras tetrad komplementer
c. romantisme d. ekspresionisme 16. Dua warna yang saling berseberangan
e. kubisme (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna.
menghasilkan hubungan kontras paling kuat. c. ekspresif d. abadi
Misalnya jingga dengan biru adalah ... e. unik
a. Kontras komplementer 22. Baju yang kamu pakai merupakan karya seni
b. Kontras split komplemen, yang bertujuan memenuhi kebutuhan
c. Kontras triad komplementer, individual manusia secara ...
d. Kontras tetrad komplementer a. emosional b. moden
e. Kontras titrad komplementer c. praktis d. sosial e. fisik
17. Tiga warna di lingkaran warna yang 23. Kaligrafi adalah contoh karya seni yang
membentuk segitiga sama kaki dengan sudut berfungsi ...
60°, disebut ... a. rekresai b. komunikasi
a. Kontras komplementer c. edukasi d. religi
b. Kontras split komplemen, e. estetis
c. Kontras triad komplementer, 24. Kriya merupakan pengindonesiaan dari istilah
d. Kontras tetrad komplementer Inggris ...
e. Kontras titrad komplementer a. Art b. fine art c. Scraft
18. Seni rupa yang melukiskan kemiskinan, d. Craft e. Craf
kesedihan, atau peristiwa yang memilukan. 25. Yang termasuk seni grafis cetak tinggi ( Relif
Adalah seni rupa aliran ... Printa ) seperti, kecuali ...
a. Impresionisme b. Romatisme a. wood cut print, b. wood engraving
c. Ekspresionisme d. Naturalisme print, c. lino cut print, d. etsa
e. Realisme e. kolase print
19. Warna dimulai dari kuning kehijauan hingga
merah disebut ...
a. Warna panas b. Warna dingin
c. Warna netral d. Warana tersier
e. Warna sekunder
20. Warna yang termasuk dalam golongan warna
primer adalah ...
a. hitam b. merah, biru, dan kuning
c. Hijau d. Jingga
e. Jingga kekuningan
21. Proses kreasi seni mempunyai ciri/sifat
khusus berikut ini, kecuali ...
a. individual b. universal
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan seni rupa?
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
2. Apakah yang dimaksud dengan seni rupa murni?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
3. Sebutkan cabang-cabang seni rupa murni!
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
4. Apakah yang dimaksud dengan Desain?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
5. Sebutkan cabang-cabang Desain!
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
6. Apakah yang dimaksud dengan Kriya?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
7. Objek apa saja yang sering muncul dalam karya lukisan purbakala?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
8. Bagaimana ciri khas lukisan di zaman klasik?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
9. Bagaimana ciri khas lukisan di zaman pertengahan?
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
10. Bagaimana ciri khas lukisan di zaman Renaissance?
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
11. Coba sebutkan 11 aliran dalam seni rupa!
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
12. Lukisan Potret diri, pemandangan alam dan atau landscape termasuk seni rupa aliran ?
13. Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________
14. Aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara
geometris (berkotak-kotak) disebut aliran ....
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
15. Lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya Leonardo da Vinci tetapi diberi kumis yang
kemudian dipamerkan di suatu galeri. Adalah contoh bentuk lukisan aliran ....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
16. Aliran seni ruap yang ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan
para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia
yang dilebih-lebihkan, adalah aliran ......
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
17. Kadinsky dan Piet Mondrian merupakan sebagian perupa beraliran .....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
18. Teori Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu :
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
19. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah…..
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
20. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika .....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
35. Buatlah satu gambar secara cepat dan spontanitas di atas kertas jawabanmu (gambar apa saja
yang terlintas dibenakmu saat ini!)
BERKARYA SENI RUPA
1. Seluang Mudik
4. Muarak Timput
1. Kandung Lawayan
3. Unak Sebeku
8. Gindo Suli
13. Kain Baruak
9. Kain Curak
Tugas Kompetensi
B. Tugas Individu
1. Rancanglah karya seni rupa terapan
dari ragam hias daerah bengkulu sesuai
pilihan (anyaman, ukiran dan motif
batik)!
2. Buatlah karya seni rupa terapan dari
ragam hias daerah Bengkulu sesuai
pilihan (anyaman, ukiran dan motif
batik)!
C. Tugas Kelas
1. Menyiapkan pameran karya seni rupa
terapan daerah Bengkulu yang sudah
dibuat.
2. Menyelenggarakan pameran karya seni
rupa terapan di sekol
APRESIASI SENI MUSIK
A. PENGERTIAN MUSIK
Musik adalah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya, melalui unsur-unsur musik yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi.
B. JENIS MUSIK
Seni musik adalah seni menata bunyi menjadi suatu harmoni yang indah dididengar.
Berdasarkan jenis materinya, seni musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik klasik, musik
tradisional, dan musik modern.
a. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang berkembang didaerah sekitar musik itu berasal.
Contoh di Indonesia adalah musik gamelan.
b. Musik Klasik
Musik klasik (mewakili semua periode) berasal dari Eropa. Berkembang secara universal
karena memiliki standar estetika. Jenis musik ini didominasi oleh instrumen musik gesek
dan tiup yang lebih menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni, bukan beat.
c. Musik Modern
Musik modern adalah musik yang terbaru setelah zaman klasik, sampai masa sekarang ini.
Konsepnya fleksibel/luwes dan instrumen musik yang digunakannya lebih beragam.
Perhatikanlah fungsi dan peran musik di daerah tempat tinggalmu. Bagaimana peran tiap
jenis musik yang ada?
C. MUSIK TRADISI INDONESIA
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki alat-alat musik dan budaya yang beraneka
ragam yang disebut musik daerah. Musik daerah adalah musik yang lahir musik tradisional. Oleh
karena itu alat musik maupun lagunya menjadi sifat unsur kesederhanaan dan kedaerahan. Alat
musik tradisional Nusantara dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis sesuai dengan fungsi
pengelompokannya, antara lain:
Arama / faritia , Alat musik gesek. Panjang 25,2 cm, Tinggi 96 cm,
tebal 1,3 cm dengan diameter14,8 cm. Alat musik pukul, gesek, tiup
dan petik juga terdapat di Nias. Alat-alat musik tersebut dibunyikan
pada saat pesta. Pada upacara kebesaran, pesta perkawinan dan
kematian, Aramba (Gong), Faritia (canang) dan Göndra (gendang),
Fondrahi/tutu (tambur) dibunyikan berhari-hari sebelum pesta
berlangsung agar masyarakat dan desa tetangga mendengarnya.
Alat musik Lagia, Ndruri, Doli-doli (adalah alat musik yang seperti bambu yang ditiup atau di
hasapi), dan Surune sering dibunyikan oleh masyarakat pada saat mereka sedang santai, kesepian
atau sedih agar mereka dapat terhibur. Di Nias Selatan, selain pada upacara kebesaran (Fa’ulu),
pada upacara kematian agama kuno (Ere) selalu membunyikan Fondrahi sambil mengucapkan
mantra-mantra tertentu dalam bentuk syair atau pantun (Hoho). Lagu Daerah : Say Selamat
Masineger, Leleng Ma Hupaima Ima, Dago Inang Sarge, Madedek Magambiri, Meriam Tomong,
seorang bangsawan yang dihormati, gong dan gendang juga dibunyikan. Sementara pada upacara
pemujaan dewa-dewa, para pemuka Sigulempong, Rambadia, Sinanggar Tulo, Piso Surit, dll.
b. Propinsi NAD (Aceh) Instrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri
(instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam
bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan :
Arbab
tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai. Musik Arbab
pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat.
Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat,
seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Sekarang ini tidak
pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah.
Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan
Belanda dan pendudukan Jepang.
Bangsi Alas
Bangsi Alas adalah sejenis isntrumen tiup dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten
Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal
dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia,
Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi
tersebut diambil oleh anakanak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas
lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang
akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang
sering dibungkus dengan perak atau suasa.
Rapai Rapai terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang.
Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning
muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi
pengiring kesenian tradisional. Rapai ini banyak jenisnya : Rapai
Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (rapai
macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.
Taktok Trieng juga sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini dijumpai di daerah
kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis
Yang dipergunakan di Meunasah (langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan ditempat-tempat
lain yang dipandang wajar untuk diletakkan alat ini. jenis yang dipergunakan disawah-sawah
berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman padi. Jenis ini
biasanya diletakkan ditengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau (gubuk
tempat menunggu padi di sawah).
Bereguh
Bereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh
pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan
terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Bereguh mempunyai nada
yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh
tergantung dari teknik meniupnya. Fungsi dari Bereguh hanya sebagai
alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat
antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah
jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah
penggunaannya.
Canang
Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional serta Canang juga
sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah
menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.
Celempong
Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk mendukung dan
bersama-sama memperkenalkan kepada generasi muda betapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa
yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata
bagi wisatawan Nusantara dan manca Negara untuk dapat lebih mengenal adat dan seni budaya
daerah Aceh.
Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatra Barat yang dicampur
dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di
masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga
enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari
instrumen alat musik tradisional saluang, bansi, talempong, rabab, dan gandang tabuik. Musik
Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat
melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa
persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi
ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini
memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga pranada Lagu Daerah : Keparak Tingga,
Kambanglah Bungo, Tari Payung, Rang Talu, Lah Laruik Sanjo, Seringgit Dua Kupang, Bareh
Solok, Kampuang Nan Jauh Dimato, Malam Baiko, Dayuang Palinggam, Gelang Sipaku Gelang,
Tak Tong Tong.
Rebab adalah Alat musik yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali
dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian
dalam ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara.
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan
gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dar
Angklung Tanah Sunda, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara
digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu)
sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,
3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda
kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Gamelan Jawa
Gamelan Siter
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan
gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Siter dan celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga
dengan kecapi di gamelan Sunda. Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13
pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel
nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30
cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya
kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan
celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan),
sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter
maupun celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat).
Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris
"zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan. Senar siter
dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar
lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan
untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri
berada di atas senar. Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas
Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain. Lagu Daerah :
Gundul pacul, Suwe Ora jamu, Tekate Dipanah, Gek ke Piye, Lir Ilir, Gambang Suling, Pitik
tukung.
f. Propinsi Bali
Alat Musik Tradisional : Cungklik, Foi Mere, Sasando, Keloko Lagu Daerah : Pai Mura Rame,
Desaku, Tutu Koda, Helele U Ala de Teang, Potong bebek, Anak Kambing Saya, O Nina Noi,
Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re, Tebe Ona Na.
1. Genggong
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau.
Secara etimologis kata genggong bersala dari kata geng (suara tinggi) disebut genggong
lanang dan gong (suara rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan
secara berpasangan. Musik genggong secara orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang
lain seperti petuq, seruling, rincik dan lain-lain.
2. Rebana Burdah
Sebuah bentuk alat musik hasil akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak.
Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi
Muhammad SAW yang dipetik dari kitab karya sastra Arab Al Baranzi.
3. Gambus
Alat musik petik dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan
untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara bersama-sama atau sendiri.
4. Mandolin
Alat ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan
seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik
ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu tradisional.
5. Preret
Preret adalah sebuah alat pengiring tarian, lagu maupun orkestra. Alat musik ini dijumpai
hampir diseluruh wilayah Indonesia.
6. Barong Tengkok
Merupakan salah satu jenis musik orkestra Lombok, terdiri dari krenceng enam pasang, satu
buah gendang dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang berfungsisebagai tempat reog
sebuah gong dan tiga buah seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena
salah satu alatnya (reog) diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan.
h. Bengkulu 1. Genderang Perang (Alat musik)
Genderang Perang (Alat musik) Tidak jelas mengapa alat tabuh khas Bengkulu ini di
namakan alat musik perang (Slaginstrument) di Tropen
Museum, atau mungkin pada jaman dahulu di pakai
untuk memberi semangat orang Bengkulu saat
berperang. Alat jenis musik tradisional ini yang masih
sering terlihat adalah alat musik perang jenis Rebana
yang sering dipakai dalam kegiatan adat masyarakat
Bengkulu dan sekitar.
2. Dol
Alunan suara bersaut-sautan ini dari alat musik disebut
Dol. Di Provinsi Bengkulu, Sumatera, alat musik Dol
bukan hal yang baru. Iramanya kerap terdengar hampir
disetiap sudut kota terutama sore hari.
Dol pertama kali dibawa oleh pedagang dari India.
Dol Bentuknya hampir mirip gendang terbuat dari kulit sapi.
Ukurannya bervareasi. Diameter Dol terbesar sekitar 70
centimeter dengan tinggi 80 centimeter.
Alat musik tradisional Bengkulu ini terbuat dari bongol
buah kelapa atau pohon nangka. Masyarakat Bengkulu
sangat akrab dengan alat musik Dol. Mereka biasanya
bermain Dol secara berkelompok di rumah-rumah atau
sanggar kesenian. Peminatnya tak terbatas pada orang
dewasa atau remaja.
Apresiasi :
1. Apa yang kamu rasakan ketika mendengar suara yang beraturan seperti suara tetesan air dari
ledeng ?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
2. Apa yang kamu rasakan jika terdengar suara keras dan cepat, seperti suara drum yang ditabuh
dengan bersemangat ?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
3. Bagaimana cara kamu mengenali musik yang kamu dengar adalah musk Melayu (Riau)
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
4. Bagaimana cara kamu mengenali musik khas darah Sunda?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
5. Bagaimana cara kamu mengenali gamelan yang kamu dengar adalah gamelan daerah :
- Bali
- Jawa Tengah
- Sumatera
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
a. Produksi suara
Alat musik seorang penyanyi ada pada tubuhnya sendiri yang terdiri dari selaput suara/ pita
suara sebagai sumber bunyi, badan dengan rongga kepala, kerongkongan, mulut, rongga perut,
rongga dada diafragma. Suara yang bagus adalah hasil daripada cara pembentukan bunyi yang
benar, sekaligus juga karena resonator yang baik. Dalam tubuh manusia terdapat beberapa
tempat resonator; dada,mulut, hidung, kerongkongan dan kepala. Udara yang keluar akan
menggetarkan pita suara dan melibatkan resonator turut bergetar sehingga menghasilkan bunyi.
b. Teknik Pernafasan
Pernafasan merupakan unsur penting dalam memproduksi suara. Tanpa pernafasan yang baik
dan benar seseorang tidak dapat bernyanyi dengan baik.
2. Jenis-Jenis Pernafasan
a. Pernafasan dada
Dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernafasan ini sangat pendek dan
tidak cocok untuk digunakan dalam vokal.
b. Pernafasan Perut
Dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernafasan ini
kurang efektif untuk vokal, karena udara dengan cepat dapat ke luar sehingga paru-paru
menjadi lemah dan cepat letih.
c. Penafasan Diafragma
Saat diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan
“volume” menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang
sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru, dan nafas yang dikeluarkan dapat diatur
secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernafasan ini paling cocok
untuk bernyanyi karena dapat mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan secara
perlahan-lahan dan teratur.
3. Wilayah Suara
Pada umumnya jenis suara orang dewasa terbagi atas Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Jenis
suara perempuan yaitu Sopran dan Alto, sedangkan untuk jenis suara laki-laki Tenor dan Bas.
Suara manusia dewasa :
Perempuan
Alto : F kecil – D2
Mezzo sopran : A kecil – F2
Sopran : C1 – A2
Laki-laki :
Tenor : C kecil – A1
Bariton : A kecil – F1
Bas : F bas – D1
B. NOTASI MUSIK
1. Notasi Balok
Notasi balok merupakan standar yang digunakan dalam penulisan notasi musik. Setiap
nada mempunyai frekuensi yang berbeda, sehingga penempatan posisi not pada garis paranada
dilakukan berdasarkan tinggi-rendahnya nada tersebut. Nada adalah bunyi yang dihasilkan dari
alat musik, yang mempunyai durasi, pitch, intensitas, dan warna. Sebuah not balok mewakili
sebuah nada, bentuk not balok tersebut menunjukkan hitungan yang terdapat pada nada yang
diwakilinya. Dalam penotasian musik, dikenal 2 kondisi yaitu not dan rest. Not digunakan untuk
menunjukkan adanya nada tertentu, sedangkan rest digunakan untuk menunjukkan tidak adanya
nada . Ng, Lina (2003). Tabel 1 berikut ini menunjukkan bentuk dan nilai not balok yang
merepresentasikan nada (not) dan yang merepresentasikan tanda diam (rest).
Tabel 1. Simbol Not Balok Untuk Tiap Hitungan
Nama
Not Rest Nama (Nilai) Not Rest
(Nilai)
Quaver
Crotchet (1)
(1/2)
Demisemi
Semiquaver (1/4) quaver
(1/8)
2. Garis Paranada
Garis paranada merupakan lima garis sejajar dengan empat ruang kosong diantaranya,
untuk menempatkan not balok sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Not-not ditempatkan pada
garis atau ruang kosong diantaranya. Semakin tinggi posisi not semakin tinggi nada yang
dihasilkan, demikian pula sebaliknya. Cara pembacaan not pada garis paranada adalah dari kiri ke
kanan. Ng, Lina (2003). Gambar 1 berikut ini menunjukkan garis paranada.
3. Tanda Kunci
Tanda kunci adalah tanda yang ditempatkan pada permulaan garis paranada, untuk
menentukan nama nada dan menetapkan tinggi-rendah nada dengan tepat. Kunci yang umum
digunakan dalam musik adalah kunci treble dan kunci bass. Berikut ini adalah contoh gambar
tanda kunci dan contoh posisi not dalam tanda kunci. Gambar 2 berikut ini menunjukkan
berbagai jenis tanda kunci yang ada, sedangkan Gambar 3 menunjukkan posisi not dalam tanda
kunci treble dan bass.
4. Tanda Birama
Tanda birama terdiri dari angka-angka yang ditempatkan secara pecahan pada permulaan
garis paranada, setelah tanda kunci. Angka di atas menunjukkan banyaknya hitungan dalam tiap-
tiap ruas, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai nada dalam 1 hitungan. Contoh partitur
yang menggunakan tanda birama 3/4 dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
2. TANGGA NADA
Diatonis Mayor: Susunan nada yang mempunyai 7 nada dan memiliki jarak
Natural : adalah nada-nadanya belum terkena tanda naik, tanda turun ataupun tanda
mengembalikan ke nada semula. Tanda untuk menaikan ½ nada : # disebut kruis(Palang/Sharp).
Tanda untuk menurunkan ½ nada : disebut Mol(Flat/Dur).
Contoh penulisan nada F menjadi Fis (F#) pada paranada kunci G dan F adalah sebagai berikut
Tanda alterasi yang menyebabkan nada F menjadi Fis. Dapat diambil kesimpulan bahwa langkah
awal dalam menentukan nada dasar sebuah tangganada yang baru adalah dengan
mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada sebelumnya. Kemudian susunlah menjadi sebuah
tangganada baru. Menentukan tangganada 2# Nada dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari
tangganada sebelumnya (G Mayor) yaitu nada D.
mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada sebelumnya. Kemudian susunlah menjadi sebuah
tangganada baru. Menentukan tangganada 2# Nada dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari
tangganada sebelumnya (G Mayor) yaitu nada D.
Contoh penulisan nada Fis, dan Cis, pada Paranada Kunci G dan F
adalah sebagai berikut :
Latihan:
1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Mayor Kruis, Palang atau Sharp ( # ) berikutnya, dengan
berpedoman dari uraian di at
Tangga nada minor terdiri atas minor asli, harmonis dan melodis. Salah satu contoh yang sering
dipergunakan yakni tangganada minor harmonis.
Susunan nadanya =
1. Nada ke 5 dari tangganada minor sebelumnya, dijadikan nada pertama dari tangganada minor
baru.
2. Cara yang kedua adalah nada dasar dari tangganada G mayor diturunkan 1 ½ laras(relatif minor
dari G Mayor).
Latihan:
1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Minor berikutnya, dengan berpedoman dari uraian di atas!
4. AKOR
Cara menentukan akor pada lagu
Tugas:
1. Buatlah kelompok masing-masing asatu kelaompok 5 orang! Carilah lagu daerah
setempat (dimana kamu tinggal).
2. Buatlahtentukan akor nya!
3. Berlatih dari lagu yang sudah kalian tentukan dan sudah diberi akor!
4. Tampilkanlah hasil latihan kalian!
SENI TARI
A. PENGERTIAN TARI
Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Iringan musik secara auditif mendukung kesan visual yang ada.
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh pengertian tari, berikut ini:
a. Soedarsono dalam bukunya, Djawa dan Bali di Indonesia (Gajah Mada Press, 1972)
menyatakan. “Tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah”.
b. Yulianti Parani mengatakan, dalam bukunya tari Pendidikan Pedoman Pengajaran Tari dalam
Pendidikan Sekolah Dasar. Bahwa tari adalah gerak-gerak ritmis sebagaian atau seluruhnya
dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi atau ide
tertentu.
c. Curt Sachs, dalam bukunya Wold History Of The Dance (W.W. Norton dan Company Ine,
1963) mengatakan bahwa tari adalah gerak ritmis.
B. JENIS TARI
Di Indonesia jenis-jenis karya seni tari dapat dibagi menjadi 6 jenis antara lain:
1. Tari Tradisional
Tari Tradisional adalah merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara
turun temurun, serta biasanya mengandung nilai Filosofis, Simbolis dan religius. Semua
aturan ragam gerak, formasi, busana dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah.
2. Tari Tradisional Klasik
Tari jenis tradisional klasik dikembangkan oleh penari kalangan bangsawan Istana. Aturan
tarian biasanya baku atau tak boleh diubah lagi. Geraknya anggun dan busananya
cenderung mewah, tarian jenis ini sering berfungsi sebagai sarana upacara adat atau
penyambutan tamu keormatan. Contoh Tari: (Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya dan
Serimpi (Jawa Tengah) Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga (Sulawesi Selatan).
3. Tari Tradisional Kerakyatan
Tarian jenis ini berkembang dikalangan rakyat biasa oleh karena itu, gerakannya cendrung
mudah ditarikan bersama juga iringan musik dan busananya relatif sederhana. Tari tradisi
kerakyatan sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh tari:
( Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat) dll.
4. Tari Nusantara
Jenis Tari ini merupakan tarian tradisional daerah yang sudah dikreasikan kembali. Kreasi
ini bisa merupakan kreasi bebas maupun hasil perpaduan gerak dan gaya tari antara etnik
sehingga muncul jenis yang baru.
5. Tari Kreasi
Tari kreasi merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Jenis tari ini dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi dan kondisi dengan tetap memilihhara
nilai artistiknya. Tari Kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar
hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul
istilah tari modern. Tari dapat pula dimodifikasi dengan drama. Sehingga muncul bentuk
Sendratari (Seni drama dan tari) dan Pantomim keduanya menyajikan tarian dan gerak
bercerita tanpa dialok).
6. Tari Kontemporer
Gerakan Tari Kontemporer simbolik terikat dengan kreografi, bercerita dengan gaya unik,
dan penuh penafsiran. Seringkali, diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya.
Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu, dari yang sederhana
hingga menggunakan program musik komputer seperti Fruty Loops, Cakewalk (CW),
Sibelius.
C. BENTUK TARI
D. UNSUR TARI
Menilai dan menghayati terhadap karya seni tari berpasangan Nusantara, memang tidak
semudah yang kita lihat. Bagi orang awam, apalagi yang tidak tahu seni, kita perlu
mempelajari dahulu yaitu unsur-unsur tari/ Hastasawanda dan kriteria dalam tari yaitu wiraga,
wirama, wirasa, dan wirupa.
a. Wiraga adalah aspek gerak tubuh/raga penari;
b. Wirasa adalah aspek perasaan/aspek si penari;
c. Wirama adalah aspek kesesuaian antara gerak dengan irama musik iringan; dan
d. Wirupa adalah segala sesuatu yang menyangkut tata rias, busana penari dan dekorasi.
E. FUNGSI TARI
4. Sebagai tontonan.
Tugas:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
6. Tari Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat) termasuk contoh tari?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
7. Tari Nusantara adalah?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
8. Bentuk penyajian tari pada dasarnya ada tiga bentuk, yaitu:
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
9. Sebutkan dan jelaskan 4 Hastasawanda tari!
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
10. Sebutkan 4 fungsi tari!
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
BERKARYA SENI TARI
A. Berkarya Tari
Pada tahap berkarya peserta didik diarahkan untuk melahirkan kreativitas seni berdasarkan
pengalaman dan kegiatan berkarya dalam hubungannya dengan kognitif (pengetahuan, estetika
dan keterampilan mengungkapkan (psikomotor), sosial yang dilakukan melalui kesadaran
berekspresi. Teknik memperagakan kreatifitas yang dilakukan diharapkan dapat menganalisis
bentuk seni sesuai dengan tema atau ide yang diamati dan dikritik melalui media cetak, tulis, dan
diskusi. Persentasikan hasil temuan kamu di depan teman-teman, lalu peragakan gerakan yang
kamu dapatkan.
1. Tentukan tema yang kamu pilih, coba jelaskan latar belakang, fungsi, tujuan, seni tari.
2. Amati seluruh penyajian, bentuk seni tari yang berkembang di daerah asal kamu.
3. Coba analisis, tingkat persepsi pengetahuan, pengertian, analisis, penilaian, apresiasi sampai
keutuhan produksi.
4. Kemungkinan masalah lain yang dapat muncul akan ditemukan. Marilah kita tulis melalui
kritik yang membangun.
5. Lebih lanjut dalam laporan kamu harus melatih, mencipta, menginterpretasikan, mencatat dan
mendisain budaya dan seni yang terjadi di masyarakat. Sehingga pengetahuan dan keterangan
kamu dapat digunakan untuk menentukan peserta didik lain mengajarkan kritik seni secara
proporsional.
B. Gagasan Tari
Gagasan akan berakitan dengan tema tari yang akan diungkapkan menjadi suatu pesan atau
makna tari. Keunikan gagasan dapat dilihat dari unsur gerak yang terdiri dari :
a. Gerak Murni
Gerak murni dalam istilah Jawa disebut dengan terak tidak wantah, merupakan gerak yang
disusun semata-mata untuk mendapatkan bentuk artistiknya saja.
b. Gerak maknawai
Gerak maknawi adalah suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya mengandung suatu
pengertian atau maksud di samping keindahannya
c. Gerak asimetris
Gerak yang disusun terdiri atas gerak-gerak yang tidak memiliki keseimbangan atau sebangun,
baik ruang maupun desainnnya.
d. Gerak simetris
Gerak yang disusun terdiri atas gerak-gerak yang sebangun, baik ruang maupun desainnya.
Keunikan gagasan dapat pula dikembangkan dari ide-ide yang orisinal berdasarkan
pengekspresian diri. Pengekspresian pada tari dapat melalui pijakan gerak yang tidak dimiliki
tarian lainnya akan memunculkan kekhasan. Kekhasan tersebut dapat dilihat dari :
Keterangan gambar: Diawali dengan Tubuh kemudian dari tubuh dikembangkan menjadi bagian
badan (dikembangkan gerak membungkukberdiri tegap-doyong), bagian kepala (dikembangkan
gerak mengangkat dagu-menggeleng-mengangguk-mendongak), bagian kaki (dikembangkan
gerak jinjit-berjalan-berlari-bersimpuh), bagian tangan (dikembangkan gerak mengepal
menangkis). Selanjutnya dikombinasikan antara gerak badan (membungkuk) - kepala
(mengangkat dagu) - tangan (mengepal) – kaki (berjinjit). Apabila dilakukan berulang-ulang
dengan hitungan bervariasi, maka akan terbentuk ragam gerak seperti tari Zapin. Dari imajinasi
ini kemudian ditarik suatu tema yaitu "langkah Zapin". Keunikan gagasan yang dapat diambil
sebagai tema dari karya-karya tari di nusantara dapat diangkat :
a. Tema lingkungan dan alam sekitar, seperti gerak-gerak angin bertiup, pohon bergoyang, air
yang mengalir di sungai, berkaitan dengan perburuan, mata pencaharian (nelayan, pertanian,
dsb)
b. Tema logika matematika, seperti gerak tangan yang membentuk bermacam-macam sudut,
komposisi kelompok dengan permainan jumlah penari atau menggunakan pola soal cerita
matematika.
c. Tema kehidupan sehari-hari, seperti bermain peran, jenis permainan anak yang biasa dilakukan
(dolanan), dsb.
d. Tema dengan menggunakan properti, di mana properti dapat sebagai pendukung tari untuk
mengekspresikan gerak, seperti bermain tali/pita, kentongan, tempurung, payung, topeng, dsb.
Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kamu tentang seni tari, uraikan dan analisis latar belakang, pola
penyajian, tema, ide, musik, tata rias, stage, pola lantai, jumlah penari?
2. Diskusikan dengan teman, buat laporan dan hasil pengamatan hubungannya dengan seni tari
tradisional, seni tari non tradisional. Amati gerak dan pendukung lainnya.
Tugas Kelompok
1. Buatlah satu buah tari berkelompok atau berpasangan yang dikreasikan dari tari tradisional
daerah mu!
APRESIASI SENI TEATER
A. PENGERTIAN
Seni Teater merupakan sebuah kesenian yang paling lengkap, karena didalamnya
tergabung beberapa cabang seni lainnya, seperti seni rupa, seni sastra, seni musik, dan seni
tari.
Kata teater sering di padankan dengan kata Drama, kata teater berasal dari bahasa
Yunani Lama, Theatron yang secara harafiah berarti gedung atau tempat pertunjukan.
Dengan demikan, teater selalu berhubungan dengan tempat pertunjukan atau tempat tontonan.
Sementara kata Drama juga berasal dari bahasa Yunani Lama Draien yang berarti
berbuat, berlaku, atau beraksi. Pengertian perbuatan, berlaku atau beraksi tidak selalu
diartikan dan dihubungkan dengan pertunjukan atau tontonan. Namun, lebih bersifat cerita
tentang kehidupan manusia dan sekitarnya. Cerita tersebut dapat berbentuk kehidupan
keluarga, persahabatan, percintaan atau cerita kehidupan lainnya. Dengan demikian, drama
lebih mengacu pada nilai sastra. Di dalam seni sastra, drama setingkat dengan prosa, esai atau
puisi.
Bila cerita tentang kehidupan manusia disusun dalam jalinan lakon yang indah,
kemudian diperankan dan diangkat ke atas pentas (tempat pertunjukan), maka akan terjadi
peristiwa teater. Pada waktu lampau drama tentang manusia yang dipentaskan ini sering
disebut dengan nama sandiwara. Hanya saja, dalam sandiwara tema-tema yang diangkat
biasanya kehidupan sehari-hari atau cerita-cerita biasa.
Konsep dasar teater pada awalnya persiapan yang berkenanan dengan teknik
penatalaksananan pertunjukan yang dipentaskan. Teater lebih menyerupai sanggar, sehingga
pertunjukan tari, musik, atau sirkus pun dikatogorikan sebagai seni teater.
Pada perkembangannya, teater menjadi lebih kompleks, seni teater adalah bentuk seni
pertunjukan yang berhubungan dengan kisah kehidupan manusia baik langsung atau tidak
langsung berhadapan dengan penonton.
Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat di simpulkan bahwa teater merupakan
kegiatan pementasan suatu cerita dengan tubuh manusia sebagai unsur utama dan didukung
unsur-unsur lainnya menjadi satu kesatuan.
Berikut ini beberapa bentuk drama yang terdapat dalam masyarakat :
1. Sendratari (drama dan tari)
Yaitu, bentuk pembentasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak ritmis dan bunyi
(musik) sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
2. Opera
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara sebagai unsur
yang banyak mengambil peran
3. Wayang atau Teater Boneka
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur benda dan lakon (cerita)
sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
4. Pantomim
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak dan mimik
sebagai unsur yang banyak mengambil peran.
5. Deklamasi, Baca Puisi, Pembacaan Cerpen
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara, bahasa (lakon)
sebagai unsur yang banyak mengambil peran.
Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia
sebagai unsur utamanya dengan unsur –unsur penunjang dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan
bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan seni.
C. Jenis Teater
Seni teater di Indonesia dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:
1. Berdasarkan keberasalannya
a. Teater tradisional yaitu merupakan teater yang berasal dari kebudayaan Indonesia.
b. Teater nontrdisional merupakan teater yang bukan berasal dari kebudayan Indonesia.
2. Berdasarkan pengelompokan menurut karakteristiknya
a. Teater tradisional, bersifat sederhana dan kedaerahan
b. Teater konvensional, bersifat sederhana namun lebih manusiawi dan universal
c. Teater modern, terbagi dua yaitu:
- Kontemporer : lebih mengutamakan kesan (inopresif) dan sensasi daripada
kewajaran adegan.
- Film : bersifat universal, manusiawi, realistis, dan kompleks
Contoh beberapa teater tradisional Indonesia: Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Wayang
Golek, Wayang Wahyu, Wayang Krucil, Wayang Beber, Wayang Suluh, Wayang Madya, Ludruk,
Wayang Topeng Malang, Lenong, Topeng Betawi, Seudati, Didong, Lompat Batu, Sintren,
Randai, Kancet Datun Julut, Thek-Thek Kentrung.
D. Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya :
a. Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan , bentuk teater
ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya
spontan,improvisasi. Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.
c. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini Masih membawa idiom bentuk rakyat dan keraton .
teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok baru
dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru , sebagai fenomena modern dalam
seni pertunjukan di Indonesia.
Sumber : Dok. Pribadi (foto Istimewa)
Gambar : Pertunjukan komedi antar pulau dengan lakon ”cinta robot” ini
merupakan salah satu pertunjukan teater masyarakat urban dimana
pertunjukannya menampilkan permasalahan masyarakat urban dengan budaya
yang heterogen(beragam) sesuai dengan asal masyarakat pendukungnya.
d. Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe
melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh
dengan kreatifitas yangtanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang
menggeluti teater secara serius mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan
pencarian, eksperimen berbagai bentuk teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.
QUIS SENI
1. Tunjukkan keunikan yang terdapat dalam seni teater daerah Jawa Tengah
“Ketoprak”!
2. Pesan moral apa yang terkandung dalam seni teater daerah Jawa Tengah dalam
kisah Ramayana?
E. CIRI-CIRI TEATER
1. Teater Tradisional
a. Tampa naskah/ sastra lisan
b. Persiapan sederhana
c. Penyajian monoton/ statis
d. Cerita kerajaan atau dongeng
e. Akrab dengan penonton
f. Musik dan tari dominan
2. Teater Modren
a. Menggunakan naskah /sastra drama
b. Segalanya dipersiapkan dengan detail
c. Penyajian dinamis
d. Cerita variasi kehidupan manusia
e. Musik dan lagu hanya jika diperlukan
3. Teater Kontemporer
a. Cerita dan pemain absurd
b. Seting jauh dari kenyataan
c. Tata busana dan rias unik
A. Unsur Drama
a. Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok ini
dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang menarik. Tema dapat
diambil dari berbagai permasalahan di dunia. Tema bisa sangat beragam. Mulai dari
percintaan, keluarga, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, sejarah,
sampai politik dan pemerintahan.
Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topik. Topik inilah yang kemudian
dikembangkan menjadi kisah drama dengan dialog-dialognya. Sedangkan judul dapat
diambil dari inti cerita yang menarik perhatian calon penonton. Contoh tema percintaan,
topik cinta yang terlarang, judul Romeo dan Juliet
b. Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalannya kisah drama. Biasanya terdiri dari
konflik yang berkembang secara bertahap dari sederhana hingga kompleks sampai pada
penyelesaiannya.
Tahapan perkembangan plot drama tersebut umumnya adalah:
1. Eksposisi
Melalui adegan dan dialog penonton diperkenalkan tokoh, karakter, dan materi kisah.
Ini akan menghantarkan penonton kepada keadaan yang relevan nantinya.
2. Konflik
Mulai ada kejadian atau insiden yang melibatkan tokoh dalam masalah
3. Komplikasi
Insiden berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak, ruwet,
dan saling terkait namun belum tampak pemecahannya.
4. Krisis/Klimak
Berbagai konflik telah sampai pada puncaknya sehingga merupakan puncak
ketegangan bagi penonton. Berupa akhir pertikaian dari tokoh protagonis (ideal) dan
antagonis (tidak ideal).
5. Resolusi
Dalam tahap ini terjadi penyelesaian konflik. Kisah dapat berakhir menyenangkan
serta dapat pula berakhir tragis dan menimbulkan protes di benak penonton.
c. Karakter
Karakter adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribaddian seorang tokoh dalam kisah
drama. Ada banyak sekali jenis karakter yang bisa terdapat dalam satu kisah drama.
Misalnya baik hati, keras, sombong, rendah diri, munafik, materialistik, ramah, pemarah,
dan lain-lain. Tak menutup kemungkinan bahwa dalam satu pribadi/tokoh memiliki
beberapa karakter yang saling bertentangan. Oleh karena itu, pemeran harus dapat
menafsirkan karakter yang dikehendaki naskah/skenario. Semakin kuat deskripsi
karakter seorang tokoh diperankan, akan semakin jelas dan menarik kisahnya. Dalam
memerankan tokoh dengan karakter tertentu, pemain seringkali dibantu oelh penata :
rrias, busana, dan akting.
d. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam suatu gerak atau adegan)
untuk merangkai jalannya kissah. Dialog harus dapat mendukung karakter tokoh,
mengarahkan plot, dan mengungkapkan hal-hal agar tersirat pada penonton. Karena itu,
dialog harus dijiwai oleh pemeran dan berkembang mengikuti suasana konflik. Dialog
yang diucapkan juga tidak boleh tumpang tindih atau bermakna ganda (kecuali jika itu
disengaja)
e. Bahasa
Bahasa merupakan bahan dasar naskah/skenario, dalam wujud kata atau kalimat. Kata
dan kalimat mengungkapkan makna. Makna, penulis naskah harus cermat memilih
ddan merangkaikannya agar dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
komunikatif dan efektif. Dialog harus ditulis dengan ragam dan dialek bahasa yang
tepat sesuai dengan tempat dan masalah yang dibicarakan serta siap yang berbicara.
f. Seting
Seting adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan, baik di atas
panggung maupun di lokasi shooting. Penata seting harus jeli mengkomposisikan
perlengkapan yang terbatas agar menddapatkan keadaan yang maksimal.
b. Pemain/ Pemeran
a. Peran utama
Peran utama ialah peran menjadi pusat perhatian dalam kisah. Jumlahnya lebih dari
satu, tetapi semuanya harus tetap digambarkan lebih utuh daripada peran yang lain.
Biasanya peran ini tampil lebih sering dari pada peran lain dan memiliki lebih
banyak dialok. Ini terutama agar karakter sang peran utama dan kisah drama
tergambar lebih baik.
b. Peran pembantu
Peran penting tetapi bukan yang menjadi pusat perhatian. Jumlahnya boleh lebih
dari satu. Fungsinya untuk membantu perkembangan kisah dan mendukung
penggambaran kisah dan mendukung penggambaran karakter peran utama.
c. Peran tambahan/ figuran
Peran yang diciptakan untuk memperkuat gambaran suasana.
Selain itu, dalam film juga sering diperlukan pemain pengganti (stunman) untuk
menggantikan pemain tetap dalam adegan berbahaya
c. Sutradara
Sutradara ialah orang yang memimpin dan mengatur seluruh teknik pembuatan
atau pementasan drama/ film. Sutradaralah yang menafsirkan dan menerjemahkan kisah
dari bentuk naskah ke dalam wujud nyata pertunjukan. Seorang sutradara harus
menguasai seluruh aspek dalam pembuatan/ pementasan drama/film. Sehingga, tiap
bagian bisa dikontrol dengan baik dan pementasan bisa maksimal.
Dalam membuat film, seorang sutradara dibantu oleh asisten, seperti asisten
properti, akting, dan laga. Selain itu, kerabat kerja yang lain seperti juru kamera, bagian
penataan, dan penyuting haruslah orang yang sepaham dengannya dalam mewujudkan
hasil akhir film.
d. Properti
Properti adalah seluruh perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama
atau film. Properti ini bisa yang dikenakan atau tidak dikenakan oleh pemain, dan
nantinya dalam pementasan . Properti film tidak terbatas seperti properti drama. Yang
termasuk dalam properti bisa sangat banyak. Mulai dari busana pemain dan segala
kelengkapannya, set dekorasi, mebel dan hiasan ruangan, model turunan karakter (seperti
robot dan monster), maket lokasi, gedung atau ruangan tiruan, kendaraan, bahkan hewan.
e. Penataan
Penataan adalah semua bagian pekerjaan yang mendukung terlaksanaanya
pembuatan drama.
1. Tata rias
Tata rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh tertentu agar lebih
mnyakinkan. Tata rias mendukung pemunculan sebuah karakter.
2. Tata busana
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
dikehendaki. Busana hendaknya disesuaikan dengan tepat adegan (pakaian di sekolah
berbeda dengan pada suasana pesta), karakter peran ( Pakaian ABG berbeda dengan
pakaian pekerja kantor), juga waktu atau zaman cerita (pakaian zaman kerajaan
berbeda dengan pakaian masa kini)
3. Tata pentas/properti
Istilah lain yang digunakan adalah seting. Yaitu, mengkomposisikan properti
sedemikian rupa agar efektif mendukung pementasan drama atau visualisasi film.
4. Tata lampu
Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung atau saat pengambilan adegan dalam
pembuatan film. Posisi lampu dan intensitas cahaya yang digunakan disesuaikan
dengan keadaan yang dikehendaki.
5. Tata suara
Terdiri dari pengaturan pengeras suara, musik pengiring, dan suara-suara alam agar
lebih mendukung adegan.
6. Pentas
Pentas adalah tempat diselenggarakannya pertunjukan. Merupakan tempat pemain dan
penonton bertemu, baik secara langsung seperti pada panggung dan arena, atau tak
langsung seperti melalui layar televisi dan bioskop.
f. Penonton
Penonton termasuk unsur pementasan drama atau flim karena merupakan saksi
dari hasil akhir seluruh kerabat kerja. Penontonlah yang mengapresiasi dan menilai karya
seni yang baru selesai dipentaskan. Suatu karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki
penikmat karya tersebut. Dari para pemikat ini juga pembuat karya akan mendapat
masukan untuk meningkatkan mutu hasil karyanya.
C. Seni Peran
Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah akting atau
tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh yang sesuai dengan tuntutan karakter dalam
naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi magnit , bagus , menarik ,indah, punya kekuatan atau
tidak berkarakter, tidak menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton bertahan
tidaknya ditempat duduknya. Virtuositas adalah kekuatan atau daya tarik seniman yang dilahirkan
dari keterampilan,kecerdasan serta pendalaman sepenuh hati dan jiwa pada karya yang
ditampilkan, sehingga menimbulkan rasa empati dan simpati bagi yang melihatnya. Untuk tampil
bagus dan menarik dipanggung teater,seorang aktor harus menguasai berbagai tehnik dan
keterampilan seni peran. Seperti dikatakan oleh stanislavsky, seorang aktor harus menguasai olah
tubuh, vokal, dan harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta
mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai hal dalam
kehidupannya. Sehingga ketika sorang aktor membawakan peran tokoh dalam sebuah
pementasan akan tampil dengan kedalaman karakter yang indah, menarik dan penuh penghayatan
yang sesuai dengan tuntutan naskah pertunjukan.
Pemahaman mengenai karakter ini adalah penggambaran sosok tokoh peran dalam tiga
dimensi yaitu keadaan fisik, psikis dan sosial. Keadaan fisik meliputi ; umur, jenis kelamin,cirri-
ciri tubuh, cacat jasmaniah,cirri khas yang menonjol,suku bangsa, raut muka, kesukaan,
tinggi/pendek, kurus gemuk, suka senyum/ cemberut dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi ;
watak, kegemaran, mentalitas,standar moral, temperamen,ambisi, kompleks psikologis yang
dialami, keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan sosiologis meliputi ; jabatan, pekerjaan, kelas
sosial, ras, agama, ideologi dan sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh
terhadap prilaku seseorang, profesi tertentu akan menuntut tingkah laku tertentu pula. Pencapaian
seorang aktor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter ini juga ditentukan oleh
pengalaman dan kepekaannya dalam menghayati kehidupan serta pengalaman tampil dalam
berbagai pementasan.
WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber gaya yaitu aktor
atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis. Aktor atau bintang menjadi sumber gaya artinya
kesuksesan pementasan ditentukan oleh pemain-pemain kuat yang mengandalkan kepopuleran,
kemasyuran, ketampanan atau kecantikan atau daya tarik sensualnya. Pemain bintang akan
menjadi pujaan penonton dan akan menyebabkan pementasan berhasil . jika yang dijadikan
sumber gaya adalah actor dan bukan bintang maka kecakapan berperan diandalkan untuk
memikat penonton . aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara
sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh sebagai jiwa
sendiri.
E. Gaya Akting
Pemahaman dan penafsiran tentang prinsip berteater, dalam proses aktualisasinya oleh para
seniman penggarap atau sutradara, terbagi dalam dua pemahaman yang berbeda yaitu :
1. Teatrikalisme adalah praktek berteater yang bertolak dari anggapan bahwa teater adalah
Teater. Suatu dunia dengan kaidah-kaidah tersendiri yang berbeda dgn kaidah-kaidah
kehidupan, teater tidak perlu sama dengan kehidupan kehidupan distilasi (digayakan) dan di
Distorsi (dirusak), prinsip seperti ini dapat kita lihat dalam teater-teater tradisional. Atau
teater- teater kontemporer. Melahirkan gaya akting grand style ( akting di besar-besarkan )
dan Komikal yaitu gaya akting dengan mengekplorasi kelenturan tubuh sehingga
menampilkan tubuh-tubuh dengan gestikulasi yang unik dan lucu.
2. Realisme adalah eater harus merupakan ilusi atau cermin kehidupan nyata (Realitas). Teater
Ilusionis, kehidupan ditiru setepat mungkin agar ilusi tercapai. pemahaman ini berkembang
dalam teater barat (konvensional). Gaya aktingnya adalah gaya realis yaitu wajar mirip dengan
gaya kehidupan sehari-hari. Untuk melatih tehnik keaktoran maka diperlukan naskah sebagai
pijakan dalam mewujudkan suatu peranan. Dibawah ini terdapat beberapa cuplikan naskah
dari beberapa penulis drama yang sudah terkenal, dengan berbagai gaya penulisan naskah
yang dapat kalian mainkan sebagai latihan pemeranan.
TUGAS
1. Portofolio
Lihatlah salah satu pertunjukan teater daerah tempat kamu berada.
Perhatikanlah dengan cermat unsur-unsur dasar drama dan unsur-unsur
pementasannya. Lalu, buatlah laporannya. Protofoliomu ini harus
mencantumkan unsur-unsur yang dimaksud. Ingatlah juga bahwa nilai
dan karakter pertunjukan teater di tiap daerah bisa berbeda. Sehingga,
bisa jadi ada beberapa unsur yang tidak ada atau bahkan lebih
bervariasi daripada yang disebutkan di materi.
2. Buatlah naskah drama yang sesuai dengan karakter teater daerah
sekitarmu dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Lakukan eksplorasi pemikiran untuk mendapatkan tema dan cerita
yang unik dan pantas.
2. Pertimbangkan cerita menurut kemampuan yang ada dan nilai-nilai
yang berlaku di daerahmu.
3. Jumlah pemain setiap kelompok antara 5 hingga 10 orang, durasi
sekitar 30 menit, usahkan jangan terlalu banyak pergantian seting.
4. Naskah dibuat memungkinkan untuk diperbaiki/ dikembangkan
terus sesuai kriteria yang telah diuraikan, karena akan ditampilkan
pada semester dua.
5. Lampirkan rencana pembagian kerja/ peran sesuai kemampuan.
6. Pada semester dua kalian akan berlatih teknik olah potensi (tubuh,
pikiran, suara), dan improvisasi.
DAFTAR BACAAN
A.W., Sukmin dan Sutandur, Edy.2006. Terampil Berkarya Seni Rupa 1 . Solo. PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.