Anda di halaman 1dari 84

PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN SENI

1. Pengertian Kebudayaan dan Seni


1.1. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Berarti Kebudayan berasal dari kata budi dan daya. Budi berarti
akal, pikiran, atau nalar. Daya berarti usaha, upaya, atau ikhtiar. Jadi, kebudayaan berarti segala
akal atau pikiran manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup. Kebudayaan manusia,
meliputi kebutuhan hidup, keamanan, politik,ekonomi, sosial, dan kesenian.
Telah kita ketahui bersama bahwa kebudayaan selalu berubah-ubah. Perubahan tersebut
dapat disebabkan oleh pengaruh dari luar atau asing yang dapat menimbulkan kebudayaan baru
atau kelanjutan perkembangan masa lampau. Kebudayaan saat ini merupakan kelanjutan dan
perkembangan kebudayaan pada masa silam.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya dalam
pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa
dan direnung diamalkan dalam bentuk daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara hidup
sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang
tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara
kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan
menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.

Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang
mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat
Menurut Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem, pertama
sistem budaya yang lazim disebut adat-istiadat, kedua sistem sosial di mana merupakan suatu
rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, sistem teknologi sebagai modal peralatan
manusia untuk menyambung keterbatasan jasmaniahnya.
Berdasarkan konteks budaya, ragam kesenian terjadi disebabkan adanya sejarah dari
zaman ke zaman. Jenis-jenis kesenian tertentu mempunyai kelompok pendukung yang memiliki
fungsi berbeda. Adanya perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil seninya
disebabkan oleh dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku dalam konteks
kemasyarakatan. Koentjoroningrat mengatakan, Kebudayaan Nasional Indonesia adalah hasil
karya putera Indonesia dari suku bangsa manapun asalnya, yang penting khas dan bermutu
sehingga sebagian besar orang Indonesia bisa mengidentifikasikan diri dan merasa bangga
dengan karyanya. Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena ia bermodalkan
berbagai kebudayaan, yang berkembang menurut tuntutan sejarahnya
sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masing-
masing tantangan yang member bentuk kesenian, yang merupakan bagian dari kebudayaan.
Apa-apa saja yang menggambarkan kebudayaan, misalnya ciri khas :
a. Rumah adat daerah yang berbeda satu dengan daerah lainnya, sebagai contoh ciri khas rumah
adat di Jawa mempergunakan joglo sedangkan rumah adat di Sumatera dan rumah adat Hooi
berbentuk panggung.
b. Alat musik di setiap daerah pun berbeda dengan alat musik di daerah lainnya. Jika dilihat dari
perbedaan jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik sudah dikenal di
berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah mengetahui alat musik seperti Grantang,
Tifa dan Sampe.
c. Seni tari, seperti tari Saman dari Aceh dan tari Merak dari Jawa Barat.
d. Kriya ragam hias dengan motif-motif tradisional, dan batik yang sangat beragam dari daerah
tertentu, dibuat di atas media kain, dan kayu.
e. Properti kesenian. Kesenian Indonesia memiliki beragam-ragam bentuk selain seni musik,
seni tari, seni teater, kesenian wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita
miliki. Wayang golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan teater yang menggunakan
media wayang, sedangkan topeng adalah bentuk seni pertunjukan tari yang menggunakan
topeng untuk pendukung.
f. Pakaian daerah. Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni yang berbeda
antara satu daerah dengan daerah lainnya.
g. Benda seni. Karya seni yang tidak dapat dihitung ragamnya, merupakan identitas dan
kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni atau souvenir yang terbuat dari perak yang beasal
dari Kota Gede di Yogyakarta adalah salah satu karya seni bangsa yang menjadi ciri khas
daerah Yogyakarta, karya seni dapat menjadi sumber mata pencaharian dan objek wisata.
Kesenian khas yang mempunyai nilai-nilai filosofi misalnya kesenian Ondel-ondel
dianggap sebagai boneka raksasa mempunyai nilai filosofi sebagai pelindung yakni
rombongan tentara kerajaan Bantarangin (Ponorogo) yang akan melamar putri Kediri dapat
diartikan Ponorogo menjadi pahlawan dari serangan ancaman musuh, selain hal-hal tersebut,
adat istiadat, agama, mata pencaharian, system kekerabatan dan sistem kemasyarakatan,
makanan khas, juga merupakan bagian dari kebudayaan.
h. Adat istiadat. Setiap suku mempunyai adata istiadat masing-masing seperti suku Toraja
memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu
Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat,
khususnya oleh mereka yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di
Pulau Seribu Pura ini. Suku Dayak di Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui
tindik di daun telinga. Tak sembarangan orang bisa menindik diri hanya pemimpin suku atau
panglima perang yang mengenakan tindik di kuping, sedangkan kaum wanita Dayak
menggunakan anting-anting pemberat untuk memperbesar daun telinga, menurut kepercayaan
mereka, semakin besar pelebaran lubang daun telinga semakin cantik, dan semakin tinggi
status sosialnya di masyarakat.

1.2. Pengertian Seni


Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata "sani" yang artinya
"Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan istilah "ART" (artivisial) yang
artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
Seni berasal dari kata seni (bahasa Melayu) yang berarti halus, rumit dan kecil-kecil.
Kesenian diartikan segala sesuatu yang bernilai seni sehingga yang termasuk kesenian adalah
berbagai jenis benda atau hal yang bersifat seni. Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan
para ahli membuat definisi seni untuk mempermudah pendekatan kita dalam memahami dan
menilai seni. Konsep yang muncul bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman,
penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.
Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan
kehidupan masyarakat yang dinamis. Beberapa pendapat tentang pengertian seni:

a. Ensiklopedia indonesia
Seni adalah pencipiaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang
melihat atau mendengar.
b. Ki Hadjar Dewantara
Seni merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari perasaannya dan bersifat
indah, sehingga dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia (penerima)
c. Achdiat Kartamihardja
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realita ke dalam suatu karya. Bentuk
dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin
penerimanya.
d. Aristoteles
Seni adalah peniruan bentuk alam dengan kreatifitas danide penggubahnya agar lebih indah.
e. Leo Tolstoy
Seni adalah suatu kegiatan manusia (penggubah) yang secara sadar dengan perantara tanda-
tanda lahiriah tertentu menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang
lain (penerima) sehingga ikut merasakan perasaan-perasaan seperti yang ia (penggubah) alami.
f. Schopenhauer
Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Meskipun
musik adalah seni yang paling abstrak, tapi tiap orang menyukainya.
g. Thomas Munro
Seni adalah alat bantuan manusia (penggubah) untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas
manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup segala tanggapan yang
berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional amaupun emosional.
h. Akhdiat K. Mihardja
Seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat
bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam
rohani sipenerimanya.
i. Erich Kahler
Seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan symbol
atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang mencerminkan “dunia besar”.

1.3. Cabang-Cabang Seni


Kesenian meliputi bermacam-macam cabang seni. Setiap cabang seni memiliki keunikan
tersendiri. Oleh karena itu, setiap karya seni diciptakan dengan memerlukan kemampuan,
keahlian kelebihan, dan keunikan tersendiri pada penciptaannya.
Berdasarkan realita yang berkembang di masyarakat, seni digolongkan menjadi 5 cabang
yang memiliki kesatuan dan keterkaitan.

NO Cabang Seni Bentuk Media Indera Penikmat Matra


Penglihatan, 2 dimensi atau 3
1 Rupa Benda
peraba dimensi
2 Sastra Tulisan Penglihatan 2 dimensi
Suara, benda,
Pendengaran, Waktu, 3
3 Musik manusia, gerak
pengelihatan dimensi
proses
Tubuh manusia, Pengelihatan, Waktu, 3
4 Tari
gerak, musik pendengaran dimensi
Manusia,
benda/alam, akting, Pengelihatan, Waktu, 3
5 Teater
adegan, pendengaran dimensi
suara/musik

1.4. Seni Sebagai Estetika


Estetika berada di luar lingkup logika ataupun etika. Definisi menurut para hali sebagai
langkah pendekatan memahaminya antara lain sebagai berikut:
a. Al Ghazali
Keindahan suatu benda terletak pada perwujudan dari kesempurnaan karakteristik benda itu
dan ditambah dengan adanya jiwa atau roh didalamnya.
b. Alexander Baumgarten
Keindahan itu dipandang sebagai kesatuan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-
bagian yang mempunyai hubungan erat atu dengan yang lain secara keseluruhan.
c. Herbert Read
Keindahan adalah suattu kesatuan hubunggan formal dari pengalaman yang menimbulkan
rasa senang.
d. Immanuel Kant
Keindahan ditinjau dari dua sisi,yaitu:
Objektif: Keindahan adalah keserasian suatu objek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh
objek tersebut tidak ditinjau dari segi fungsi.
Subjektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dengan logika dankonsep dan
tanpa disangkut-pautkan dengan kegunaan praktis dapat mendatangkan rasa
senang pada si penghayat.
e. Sulzer
Keindahan adalah sesuatu yang baik dan dapat memupuk rasa moral.
f. Thomas Aguinas
Keindahan akan terbentuk jika memenuhi tiga syarat, yaitu adanya:
- Integritas (kesatuan) atau kesempurnaan
- Proporsi yang tepat dan harmonis
- Klaritas (kejelasan)

Penganut teori objektif menepatkan rasa estetika lebih utama sehingga memiliki konsep,
pola pikir, atau alasan logis mengapa sesuatu itu dikatakan indah. Penganut teori subjektif
meletakan keindahan secara pribadi dalam diri si penikmat karya seni sehingga tidak dapat
memberi alasan mengapa sesuatu itu dikatakan indah.
Keindahan seni adalah keindahan ekspresi, kreasi seniman. Jadi, pemandangan alam
bukan keindahan seni.

1.5. Seni Sebagai Kreatifitas


Manusia memiliki kelebihan berupa akal, kalbu, emosi, nafsu, dan kemampuan membuat
sesuatu. Usaha menggunakan akal pikiran untuk membuat sesuatu (kreasi) yang baru baik nyata
atau abstrak disebut kreativitas. Proses kreasi seni mempunyai ciri-ciri khusus antara lain seperti
di bawah ini.
a. Unik
Unik artinya sesuatu yang lain daripada yang lain, yang beluum pernah dibuat orang
sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, dan media. Alangkah baiknya jika karya senimu
adalah hasil kreasimu sendiri, bukan mencontoh dari yang sudah ada. Karya lain dapat
digunakan sebagai pemicu munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut menjadi
sesuatu yang unik ddan baru. Dengan demikian, kreativitasmu akan terasah.
b. Individual (pribadi)
Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman pembuatannya, yang berbeda dengan seniman
lain karena perbedaan pendangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik dalam membuat
karya seni. Bandingkanlah karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai sebagai
pemicu gagasan seni bisa jadi sama. Tapi karena pandangan, penghayatan, pengalaman, dan
teknik yang berbeda, hasilnya tentu akan berbeda.
c. Ekspresif
Karya seni merupakan hasil curahan batin berupa penjabaran dari ide, renungan, perasaan,
atau pengalaman seniman. Seni yang tanpa curahan batin seolah-olah kering dan tak dapat
menyentuh perasaan yang menikmatinya.
d. Universal
Karya seni dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi karena
adanya persamaan rasa estetika dan artistik.
e. Survival (tahan lama)
Nilai seni dalam suatu karya seni dapat dinikmati sepanjang masa karena nilai estetikanya
bersifat konsisten. Contohnya, karya seni peninggalan zaman kuno masih bisa nikmati
sekarang.

1.6. Sifat Dasar Seni


Terdapat 5 ciri yang merupakan sifat dasar seni (The Liang Gie, 1976) yang meliputi:
a. Sifat kreatif dari seni. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta
karya baru.
b. Sifat individualitas dari seni. Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman merupakan
karya yang berciri personal, Subyektif dan individual.
c. Nilai ekspresi atau perasaan. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus
memakai kriteria atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan estetisnya
ke dalam karya seninya lalu penikmat seni (apresiator) menghayati, memahami dan
mengapresiasi karya tersebut dengan perasaannya.
d. Keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang masa. Konsep karya seni yang dihasilkan oleh
seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan
oleh waktu.
e. Semesta atau universal sebab seni berkembang di seluruh dunia dan di sepanjang waktu. Seni
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sejak jaman pra sejarah hingga jaman
modern ini orang terus membuat karya seni dengan beragam fungsi dan wujudnya sesuai
dengan perkembangan masyarakatnya.

1.7. Struktur Seni


The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa dalam semua jenis kesenian terdapat unsur-
unsur yang membangun karya seni sebagai berikut:
a. Struktur seni merupakan tata hubungan sejumlah unsur-unsur seni yang membentuk suatu
kesatuan karya seni yang utuh. Contoh struktur seni dalam bidang seni rupa adalah garis,
warna, bentuk, bidang dan tekstur. Bidang seni musik adalah irama dan melodi. Bidang seni
tari adalah wirama, wirasa dan wiraga. Bidang seni teater adalah gerak, suara dan lakon.
b. Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni
dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter (pokok soal) dan judul karya.
Pokok soal dapat berhubungan dengan niat estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa: objek
alam, alam kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Namun tidak semua
karya memiliki tema melainkan kritik.
c. Medium adalah sarana yang digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni
melalui pemanfaatan material atau bahan dan alat serta penguasaan teknik berkarya. Tampa
medium tak ada karya seni.
d. Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman
dalam menyajikan karyanya. Menurut Soedarso SP (1987), gaya adalah ciri bentuk luar yang
melekat pada wujud karya seni, sedangkan aliran berkaitan dengan isi karya seni yang
merefleksikan pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapai sesuatu.

1.8. Pengertian Nilai Seni


Menurut (Purwadarminto, 1976), kata “nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau
kualitas. Untuk mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang
bermutu atau berguna dalam kehidupan manusia. Dalam estetika, “nilai” diartikan sebagai
keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat,“nilai” berarti suatu
ide yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman manusia/masyarakat dalam
bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan, keadilan, dan sebagainya Nilai seni dipahami
dalam pengertian kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik kualitas yang bersifat kasat mata
maupun yang tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya seni merupakan manifestasi dari
nilai-nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam lingkungan sosial budaya masyarakat yang
kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan dikomunikasikan kepada penikmatnya
(publik seni).
Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai keindahan,
2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan.
Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis
yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya pengertian, yakni: a)
keindahan dalam arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan
intelektual), b) keindahan dalam arti estetis murni, b) keindhaan dalam arti estetis murni, c)
keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti
terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan pada prinsipnya mengkaji tentang hakikat
keindahan dan kriteria keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda
lainnya.
Dalam kecenderungan perkembangan seni dewasa ini, keindahan positif tidak lagi
menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sebagai seniman beranggapan lebih
penting menggoncang publik dengan nilai estetis legatif (ugliness) daripada menyenangkan atau
memuaskan mereka. Fenomena semacam ini akan kita jumpai pada karya-karya seni primitir atau
karya seni lainnya yang tidak mementingkan keidahan tampilan visual namun lebih
mementingkan makna simboliknya. “Ugliness” dalam karya seni termasuk nilai estetis yang
negatif. Jadi sesungguhnya dalam karya seni terdapat nilai estetis yang positif dan negatif.

1.9. Pengertian Ekspresi


Ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses penciptaan karya
seni, proses ekspresi bisa diaktualisasikan melalui media. Media musik bunyi; media seni rupa
adalah garis, bidang dan warna; media tari adalah gerak, media teaer adalah gerak, suara dan
lakon.

1.10. Fungsi dan Tujuan Seni


Menurut antropologi, kesenian adalah salah satu unsur budaya manusia. Kita dapat
merasakan dalam pengalaman hidup sehari-hari, betapa kita sangat membutuhkan sarana
berekspresi dan menikmati keindahan dalam berbagai bentuk.
Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni dipilah menjadi beberapa
kelompok.

a. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan pisikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka
fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan
psikis/emosional.
1. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti,
busana, perabot, rumah, musik senam, dan sebagainya.
2. Emosional
Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si pembuat/penggubah, maupun konsumen
penikmat. Contoh, lukisan, novel, musik, tari, film, dan sebagainya.

b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak
dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang:
1. Rekreasi/ hiburan
Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu
dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik, tarian, film, dan lawak.
2. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan,
gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lagu balada, poster, drama komedi, dan
reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
- Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
- Himbauan melaksanakan program pemerintah
- Anjuran kesehatan/kesejahteraan
- Ketidakadilan suatu kebijakan
3. Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi
buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak, dan foto. Seni
sebagai media pendidikan misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat
kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut
mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. Pelajaran menggunakan bantuan karya seni.
Contoh : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster, lagu anak-anak,
alat peraga IPA.
4. Religi/ keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana
muslim/muslimah, artitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani. Seni yang
digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian,
ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni
gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek,
Monggang, dan Ageng.
5. Fungsi artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni
rupa kontemporer, tidak bias dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para
seniman dan komunitasnya.

6. Fungsi guna (seni terapan)


Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi
disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan seniman harus
mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan.
Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk perlengkapan/peralatan rumah
tangga yang berasal dai gerabah dan rotan.
7. Fungsi seni untuk kesehatan (Terapi)
Pengobatan untuk penderita gangguan physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi
musik, jenis musik disesuaikan dengan latar belakang kehidupan pasien. Terapi musik telah
terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis
trauma pada suatu kejadian, dan lain-lain. Menurut Siegel (1999) menyatakan bahwa musik
klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbic
jarikan neuron otak. Menurut Gregorian bahwa gamelan dapat mempertajam pikiran.

1.11. Apresiasi Seni


Apresiasi adalah salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa
ingin memiliki, mencintai, dan menghayati karya seni dilingkungan sekolah maupun masyarakat.
Apresiasi merupakan suatu jalan untuk memperoleh penghayatan estetis terhadap karya seni
yang sesuai dengan perkembangan jiwa siswa agar siswa memperoleh manfaat untuk
kelangsungan hidup dan perkembangannya, mengapresiasi karya seni dapat dilakukan dengan
cara mengoleksi hasil karya, mengadakan pergelaran, dan widyawisata.
Jadi Apresiasi Seni adalah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya
seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi
estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya tersebut dengan semestinya. S.E.
Effendi mengungkapkan bahwa apresiasi adalah mengenali karya sehingga menumbuhkan
pengertian, penghargaan, kepekaan untuk mencermati kelebihan dan kekurangan terhadap karya.
Kegiatan apresiasi meliputi :
a. Persepsi
Kegiatan mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya,
mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi,
maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan
kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b. Pengetahuan
Pemberian pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang
diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
c. Pengertian
Membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman,
dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d. Analisis
Mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang
diapresiasi.
e. Penilaian
Melakukan penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun
obyektif.

f. Apresiasi
Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam melakukan apresiasi yakni : 1).
pendekatan aplikatif, 2). pendekatan kesejarahan, 3). Pendekatan problematik. Pendekatan
aplikatif, adalah pendekatan dengan cara melakukan sendiri macam macam kegiatan seni.
Pendekatan kesejarahan adalah, dengan cara menganalisis dari sisi periodisasi dan asal usulnya.
Sedangkan pendekatan problematik, dengan cara memahami permasalahan di dalam seni.
Seorang pengamat akan berbeda dengan pengamat lainnya dalam menilai sebuah seni. Hal ini
didasarkan pada pengalaman estetik, dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Bahasan
kajian dalam mengapresiasi seni pada tingkatan awal dengan pendekatan aplikatif adalah
sebagai berikut:
Seni Musik Klasik
a. Ciri khas musiknya
b. Bentuk musik dari zamannya
c. Struktur musiknya
d. Gaya musiknya
Seni Musik Tradisi
a. Ciri-ciri khas musiknya :
- Laras
- Pola tabuhan
- Instrumen yang dimainkan
- Struktur musiknya
- Gaya musiknya
b. Fungsi seni
c. Ekspresif (nilai-nilai keindahan)
d. Makna / pesan yang terkandung
Seni Tari Kreatif
a. Mencermati identifikasi gerak
b. Mencermati keharmonisan gerak dan musik
c. Mencermati kreativitas gerak
d. Mencermati kemampuan wiraga / kelenturan
e. Mengidentifikasi jenis tari berdasarkan garapan
f. Mengidentifikasi tari berdasarkan orientasi
g. Mengidentifikasi berdasarkan fungsinya
Seni Teater
a. Mengidentifikasi perbedaan teater dan film
b. Mengidentifikasi keberhasilan suatu pementasan
c. Mengidentifikasi nada ucapan dan makna dalam dialog
d. Mengidentifikasi plot lakon
Seni Rupa
a. Makna
b. Gaya
c. Material
d. Elemen
e. Estetika
Tingkatan apresiasi seni dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
a. Peminat seni adalah orang yang memiliki perhatian terhadap seni.
b. Penikmat seni adalah orang yang memiliki rasa suka terhadap seni dikarenakan telah dapat
menikmati.
c. Pelaku seni adalah orang yang telah dapat melaksanakan kegiatan seni.
d. Pencipta seni adalah orang yang mampu menciptakan seni.
e. Kritikus seni adalah orang yang telah memiliki pengetahuan tentang seni atau berpengalaman
dalam bidang seni.
Tujuan Apresiasi bagi siswa, yaitu:
a. Mencintai lingkungan budaya;
b. Merangsang berkarya;
c. Menghargai lingkungan; dan
d. Menanamkan rasa cinta berbangsa dan bernegara.

E. Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Budaya atau kebudayaan berasal dari e. Leo Tolstoy
bahasa Sansekerta yaitu..... 4. Salah satu sifat dasar seni adalah ....
a. buddhayah b. buddhi a. Indah b. Kreatif c. Style
c. budi daya d. culture d. Makna e. estetika
e. budi dan akal 5. Mengkaji keindahan di dalam seni adalah seni
2. Manakah pernyataan yang benar? dalam konteks .....
a. Seni berbeda dengan kebudayaan a. Klasifikasi seni b. Karya seni
b. Seni sebagian dari kebudayaan c. Nilai seni d. Sifat seni
c. Seni adalah kebudayaan e. Dasar seni
d. Seni adalah wujud kebudayaan 6. Nilai estetis yang negatif yang tidak
e. Seni adalah hasil dari kebudayaan mementingkan keindahan tampilan visual
3.Seni adalah penciptaan benda atau segala ha tetapi lebih mementingkan ....
yang karena keindahan bentuknya, orang a. Keindahan b. Orisinalitas
senang melihat atau mendengar. Definisi seni c. Makna simbolik d. Kreativitas
menurut ..... e. Klasifikasi
a. Ensiklopedi Indonesia 7. Medium pada seni rupa
b. Ki Hajar Dewantoro a. Kayu, kain, batu, kanvas, dan lain-lain
c. Achdiat Kartamihardja b. Bunyi
d. The Liang Gie c. Gerak
d. Gerak dan vokal c. Suara d. Gerak
e. Suara e. Akting
8. Menurut The Liang Gie jenis nilai yang 15. Keindahan adalah suatu kesatuan
melekat pada seni mencakup, kecuali ... hubunggan formal dari pengalaman yang
a. nilai keindahan, menimbulkan rasa senang. Pernyataan
b. nilai pengetahuan tersebut adalah Definisi estetika menurut....
c. nilai kehidupan. a. Al Ghazali
d. nilai kemunafikan b. Alexander Baumgarten
e. nilai sejarah c. Herbert Read
9. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut d. Immanuel Kant
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, e. Sulzer
yaitu..... 16. Menurut Alexander Baumgarten estetika
a. Mengelolah atau pekerjaan adalah.....
b. Pekerjaan atau mengelolah a. Keindahan suatu benda terletak pada
c. Pekerjaan dan mengelolah perwujudan dari kesempurnaan
d. Mengolah dan mengerjakan karakteristik benda itu dan ditambah
e. Mengelolah atau mengerjakan dengan adanya jiwa atau roh didalamnya.
10. Seni musik, seni tari dan seni teater adalah b. Keindahan itu dipandang sebagai
bentuk seni yang diklasifikasikan sebagai kesatuan yang merupakan susunan yang
seni..... teratur dari bagian-bagian yang
a. Seni pertunjukan mempunyai hubungan erat atu dengan
b. Bahasa seni c. Ragam seni yang lain secara keseluruhan.
d. Sifat seni e. Sastra c. Keindahan adalah suattu kesatuan
11. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang hubunggan formal dari pengalaman yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung menimbulkan rasa senang.
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, d. Keindahan adalah sesuatu yang baik dan
hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain dapat memupuk rasa moral.
yang didapat seseorang sebagai anggota e. Keindahan adalah keserasian suatu objek
masyarakat. Pernyataan tersebut menurut….. terhadap tujuan yang dikandungnya,
a. Edward B. Tylor sejauh objek tersebut tidak ditinjau dari
b. Ki Hajar Dewantoro segi fungsi.
c. Achdiat Kartamihardja 17. Seni bersifat keabadian artinya.....
d. The Liang Gie a. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan
e. Leo Tolstoy manusia yang selalu mencipta karya baru.
12. Seni berasal dari kata seni (bahasa Melayu) b. Karya seni yang diciptakan oleh seorang
yang berarti….. seniman merupakan karya yang berciri
a. Pencipiaan benda atau segala hal yang personal, Subyektif dan individual.
karena keindahan bentuknya, orang c. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu
senang melihat atau mendengar. karya seni harus memakai kriteria atau
b. Halus, rumit dan kecil-kecil. ukuran perasaan estetis
c. Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa. d. Sebab seni dapat hidup sepanjang masa.
d. barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Karya seni yang dihasilkan oleh seorang
e. Peniruan bentuk alam dengan kreatifitas seniman dan diapresiasi oleh masyarakat
dan ide penggubahnya agar lebih indah. tidak dapat ditarik kembali atau
13. Karya seni rupa dapat dinikmati dengan terhapuskan oleh waktu.
indra….. e. Sebab seni berkembang di seluruh dunia
a. Pengelihatan dan di sepanjang waktu. Seni tidak dapat
b. Pendengaran dan pengelihatan dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
c. Pendengaran Sejak jaman
d. Pengelihatan dan pendengaran 18. Unik artinya…..
e. Pengelihatan dan peraba a. Nilai seni dalam suatu karya seni dapat
14. Bentuk media karya seni sastra adalah….. dinikmati sepanjang masa karena nilai
a. Benda b. Tulisan estetikanya bersifat konsisten.
b. Karya seni dapat dinikmati oleh semua b. Nilai keindahan, nilai pengetahuan dan
lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi nilai pemanfaatan.
karena adanya persamaan rasa estetika c. Nilai keindahan, nilai pemanfaatan dan
dan artistik. nilai kehidupan.
c. Sesuatu yang lain daripada yang lain, d. Nilai pemanfaatan, nilai kehidupan dan
yang beluum pernah dibuat orang nilai pengetahuan.
sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, e. Nilai pemanfaatan, nilai keindahan dan
dan media. kehidupan.
d. Artinya memiliki kekhususan ciri dari 23. Di bawah ini yang termasuk Fungsi Sosial
seniman pembuatannya, yang berbeda seni, kecuali…..
dengan seniman lain karena perbedaan a. Rekreasi/ hiburan
pendangan, penghayatan, pengalaman, b. Komunikasi
dan teknik dalam membuat karya seni. c. Pendidikan
e. Karya seni merupakan hasil curahan batin d. Fisik
berupa penjabaran dari ide, renungan, e. Religi/ keagamaan
perasaan, atau pengalaman seniman. 24. Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas
19. The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa kejenuhan atau
dalam semua jenis kesenian terdapat unsur- mengurangi kesedihan. Pernyataan tersebut
unsur yang membangun karya seni sebagai adalah fungsi sosial seni dibidang….
beriku, kecuali….. a. Rekreasi/ hiburan
a. Struktur seni b. Komunikasi
b.Tema c. Pendidikan
c. Medium d. Fungsi Artistik
d. Makna e. Religi/ keagamaan
e. Gaya atau style 25. Kegiatan apresiasi meliputi, kecuali.....
20. Struktur seni dalam bidang seni rupa a. Persepsi
adalah….. b. Kreasi
a. Garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur. c. Pengetahuan
b. Irama dan melodi d. Analisis
c. wirama, wirasa dan wiraga e. Penilaian
d. Gerak, suara dan lakon
e. Sayir, penghayatan dan ucapan
21. Tema adalah….. B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
a. Merupakan tata hubungan sejumlah unsur- benar!
unsur seni yang membentuk suatu
kesatuan karya seni yang utuh. 1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan ?
b. Sarana yang digunakan dalam Jawab:_______________________________
mewujudkan gagasan menjadi suatu karya _______________________________
seni melalui pemanfaatan material atau _______________________________
bahan dan alat serta penguasaan teknik _______________________________
berkarya.
c. Merupakan ide pokok yang dipersoalkan 2. Mengapa karya seni dapat menyentuh
dalam karya seni. perasaan manusia walau berbeda bangsa?
d. Karya seni merupakan ciri ekspresi Jawab:_______________________________
personal yang khas dari si seniman dalam _______________________________
menyajikan karyanya. _______________________________
e. Ciri bentuk luar yang melekat pada wujud _______________________________
karya seni.
22. Menurut The Liang Gie jenis nilai yang 3. Ada dua bahasan estetika dalam menilai seni,
melekat pada seni mencakup.... sebutkan dan jelaskan !
a. Nilai keindahan, nilai pengetahuan dan Jawab:_______________________________
nilai kehidupan. _______________________________
_______________________________
_______________________________

4. Apa saja cabang-cabang seni ?


Jawab:_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________

5. Bagaimana karya seni dapat memiliki fungsi


religius?
Jawab:_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________

6. Apresiasi Seni adalah?


Jawab:_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________

7. Mengapresiasi karya seni dapat dilakukan


dengan cara?
Jawab:_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________

8. Tingkatan apresiasi seni dapat dibedakan


menjadi lima bagian, yaitu?
Jawab:_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________

9. Tujuan Apresiasi bagi siswa, yaitu?


Jawab:_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________

10. Dalam estetika, “nilai” diartikan sebagai?


Jawab:_______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________
APRESIASI SENI RUPA

A. Pengertian Seni Rupa


Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang
dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi yang
bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, dan
drama/sastra. Seni rupa merupakan ekspresi yang diungkapkan secara visual dan terwujud nyata
(rupa).
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep
garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami
perluasan ke arah wahana besar yang kita kenal sebagai budaya rupa (visual culture). Lingkup
sesungguhnya tidak hanya cabang-cabang seni rupa yang kita kenal saja, seperti lukis, patung,
keramik, grafis dan kriya, tapi juga meliputi kegiatan luas dunia desain dan kriya (kerajinan),
multimedia, fotografi.
Seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia
seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk
kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Bidang seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni, kriya, dan
desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi
pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitik beratkan fungsi dan kemudahan produksi.
Konsep pembuatan seni rupa adalah menggubah materi / media berdasarkan hasil
renungan, hingga membentuk wujud benda yang menyenangkan, baik hanya untuk dinikmati atau
sekaligus dimanfaatkan.
Seni rupa (visual art) ialah seni yang dihayati dengan indra pengelihatan. Dengan
pengertian lain, seni rupa dapat diartikan sebagai hasil aktivitas mencipta berdasarkan norma-
norma seni rupa yang bersumber pada rasa haru atas pengamatan objek atau yang diekspresikan
ke dalam suatu bentuk rupa yang dapat menggetarkan hati sehingga timbul kesan-kesan tertentu
dan memperoleh kepuasan.
Seni rupa memiliki cabang dan jenis yang sangat luas serta dapat digolongkan:
1. Seni Rrupa menurut atau Tujuan Penciptanya
Seni rupa menurut fungsi atau tujuan penciptanya dapat dibedakan menjadi karya seni rupa
murni dan terapan.
a. Seni Rupa Murni (Fine Art)
Seni rupa murni tercipta tanpa mempertimbangkan segi fungsi atau kegunaannya. Seni
rupa murni juga disebut seni bebas (free art). Artinya pencipta bebas mengekspresikan isi
hati atau ide dengan tidak memikirkan dari segi praktisnya. Jenis seni rupa murni, seperti
seni lukis, seni patung, dan seni grafika. Dalam hal ini, seniman tidak
mempertimbangkan lukisannya akan dipasang di mana dan berfungsi untuk apa.
b. Seni Rupa Terapan (Applled Art)
Seni rupa terapan adalah seni rupa yang tercipta untuk digunakan. Seni rupa jenis ini
banyak terdapat pada kehidupan sehari-hari. Contohnya bangunan rumah yang indah,
gelas minum yang cantik, mobil mewah, dekorasi yang indah, taman yang permai,
gambar majalah yang bagus, dan candi yang megah.
Jenis seni rupa terapan meliputi seni grafika, seni bangun, seni reklame, seni ilustrasi,
seni dekorasi, seni tata kota, seni kerajinan, seni mode, seni rias, seni taman,seni industri,
dan seni batik.
2. Seni Rupa menurut Wujudnya
Seni rupa menurut wujudnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu seni rupa dua
dimensi dan seni rupa tiga dimensi.
a. Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa dua dimensi adalah seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar
(berbentuk bidang).
Penghayatan seni rupa dua dimensi satu arah, yaitu depan. Contohnya, seni lukis, seni
ilustrasi, seni dekorrasi, seni batik, seni batik, seni grafika, dan seni sketsa.
b. Seni rupa Tiga dimensi
Seni rupa tiga adalah seni rupa yang mempunyai volume atau isi (memiliki tiga ukuran,
yaitu panjang, lebar, dan kkedalaman). Penghayatan seni rupa tiga dimensi dapat
dinikmati dari berbagai arah pandang. Karya seni rupa tiga dimensi contohnya, seni
kriya, seni patung, seni bangun, seni taman, seni dekorasi, dan seni mode.

3. Seni Rupa menurut Jenisnya


Seni rupa memiliki berbagai macam cabang dan jenis. Pengetahuan tentang jenis seni
rupa akan lebih jelas apabila memerhatikan atau menghayati karya-karya dan mengetahui tentang
ciri-ciri seni rupa secara langsung. Hal ini merupakan pengantar untuk memperjelas pengenalan
cabang seni dan jenis-jenisnya.
Cabang danjenis-jenis karyaseni rupa,antara lain sebagai berikut:
a. Seni lukis
Seni lukis adalah hasil curahhan cita rasa subjek pencipta dengan menggunakan media
karya yang berupa garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan ruang dalam bidang dua
dimensi.
b. Seni patung
Seni patung sering disebut seni plastis. Disebut seni plastis karena patung memiliki
keindahan artistik pada bentuk plastisitas (tonjolan, lekukan, dan rongga). Patung
berarti karya cipta seni rupa dengan media karya tiga dimensional.
c. Seni reklame (komunikasi grafis)
Seni reklame adalah seni rupa yang dimanfaatkan untuk menarik perhatian
umum/masyarakat atas penawaran barang atau propaganda jenis jasa tertentu agar
mereka berkeinginan memiliki dan memanfaatkannya. Seni reklame bersifat
komersial atau sosial. Seni reklame memerlukan ilmu tersendiri untuk memengaruhi
orang banyak (ilmu jiwa sosial), terutama hal yang berkaitan dengan warna, jenis
kata-kata, dan tanda khusus (monogram) agar mudah dikenal.
d. Seni dekorasi
Seni dekorasi merupakan seni rupa yang melengkapi seni bangun. Seni dekorasi
fungsinya menghias atau memperindah suatu bangun atau ruang agar lebih bernilai
seni dan nyamman ditempati.
Jenis seni dekorasi, antara lain dekorasi interior (dalam ruang), dekorasi eksterior (luar
ruang), kebun/taman/halaman, panggung, dan peralatan/perayaan/pesta.
e. Seni ilustrasi
Seni ilustrasi adalah seni gamabr yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelaskan
pengertian secara visual.
f. Seni kriya
Seni kriya adalah seni rupa yang tercipta dengan membutuhkan keterampilan tangan
dan kemampuan kekriyaan (craftmanship). Seni kriya berujud barang-barang guna
yang secara visual tampak indah. Seni kriya sering disebut seni kerajinan
(mengutamakan kerajinan/kerapian, seni pekerjaan tangan, dan prakarya). Seni kriya
meliputi ukir kayu, keramik, anyam-anyaman, kerajinan rotan/logam/kulit, dan
makrame.
g. Seni grafika
Seni grafika ialah seni mencetak dengan media klise (alat pencetak) berupa bidang
dua dimensi atau sering disebut sistem cap (semacam stempel).
h. Seni bangun/ arsitektur
Seni bangun merupakan cabang seni rupa yang memiliki keindahan artistik pada
bentuk-bentuk bangun bervolume (tiga dimensi) dan berfungsi prraktis/seni pakai.
Contoh seni bangun rumah, kantor, jembatan, monumen, dan tempat ibaddah.
i. Seni rias
Seni rias mencakup seni rupa yang mengolah tentang tata rias tubuh manusia. Seni
rias meliputi tata rias wajah, rambut, badan, dan rias fantasi.
j. Seni mode
Seni mode merupakan seni rupa yang mengolah tentang pakaian (costum) yang
mencakup berbagai model. Seni mode meliputi mode pakaian, seragam, ddan seragam
teater.
k. Seni industri
Seni industri adalah seni seni rupa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, yaitu
industri yang berupa barang-barang pakai. Misalnya, arloji, sepeda, mobil, vulpen,
radio, tape, televisi, dan mainan anak-anak.
l. Seni batik
Seni batik adalah seni rupa yang menggarap penggambaran/goresan garis dan warna
dengan media baku malam/lilin, soga, napthol, dan warna celup lainnya.
m. Seni keramik
Seni keramik adalah seni rupa yang diciptakan untuk memnuhi kebutuhan rumah
tangga dengan menggunakan bahan tanah liat dan porselin. Contohnya piring, cangkir,
poci, vas/pot bunga, asbak dan jambangan. Perkembangan berikutnya, seni keramik
meliputi karya untuk lantai, toilet, tembok, lukisan keramik ataupun seni keramik
bebas/murni lainnya.
n. Seni tata kota
Seni tata kota adalahseni rupa mengatur tentang keindahan kota, menyangkut
penempatan segala bangunan yang berada di kota dan sarana lainnya.
Penataan kota meliputi gedung, pasar, tempat hiburan, monumen, kawasan pabrik,
taman, dan museum. Demikian beberapa cabang seni rupa dan masih banyak lagi.
Hampir setiapbsisi kehidupan kita berkaitan dengan karya seni rupa. Akan tetapi,
kebanyakan orang tidak menyadari hal itu. Makin modern seseorang tentu makin
mengharapkan kehadiran karya-karya seni yang memiliki nilai yang tinggi.
Penggolongan di atas hanya sekedar membedakan seni rupa secara garis besar. Akan
tetapi, sebenarnya terdapat karya yang sukar dibedakan kelompoknya. Pada perkembangan masa
berikutnya, seni rupa diciptakan lebih bebas tanpa mengingat perbedaan.

B. Bidang Seni Rupa


a. Seni rupa murni 7 Seni film 3 Desain busana
1 Seni lukis 8 Seni koreografi 4 Desain produk
2 Seni grafis 9 Seni fotografi c. Kriya
3 Seni patung b. Desain 1 Kriya tekstil
4 Seni instalasi Arsitektur 2 Kriya kayu
5 Seni pertunjukan 1 Desain grafis 3 Kriya keramik
6 Seni keramik 2 Desain interior 4 Kriya rotan
1. Seni Murni
Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi
oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya.Seni murni diciptakan
berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik ). Namun
dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjual belikan atau memiliki fungsi
sebagai benda pajangan dalam sebuah ruang.

a. Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua


dimensi pada umumnya dibuat di atas kain kanvas
berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau
bahan lainnya.
b. Seni patung salah satu jenis seni murni berwujud tiga
dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan batu alam, atau
bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-
lain.

c. Seni Grafis merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang
bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak
konvensional antara lain : 1) Cetak Tinggi ( Relief Print ) : wood cut print, wood engraving
print, lino cut print, kolase print ; 2) Cetak Dalam ( Intaglio ) : dry point, etsa,
mizotint,sugartint ; (3) sablon ( silk screen ). Teknik Cetak dengan teknologi modern,
misalnya offset dan digital print.
d. Seni keramik termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada
bentuk fungsional.

2. Desain
Semua benda dan bangunan di sekitar Kamu merupakan karya desain, baik dengan
pendekatan estetis, maupun pendekatan fungsional. Istilah desain mengalami perluasan makna,
yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik.
Desain merupakan suatu aktivitas yang bertitik tolak dari unsur-unsur obyektif dalam
mengekspresikan gagasan visualnya. Unsur-unsur obyektif suatu karya desain adalah adanya
unsure rekayasa (teknologi), estetika (gaya visual), prinsip sains (fisika), pasar (kebutuhan
masyarakat), produksi (industri), bahan (sumber daya alam), budaya (Sikap, mentalitas, aturan,
gaya hidup), dan lingkungan (social).
Unsur objektif yang menjadi pilar sebuah karya desain dapat berubah tergantung jenis
desain dan pendekatan.
Cabang-cabang desain yang kita kenal antara lain ada di bawah ini :
a. Desain Produk (Industrial Design)
Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan
kebutuhan masyarakat akan peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya,
seperti : mebel, alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran,
perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan
anak, bahkan perkakas pertukangan.
b. Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual
Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan
masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat
kabar, logo perusahan, kemasan, buku, dan bhkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi, dan
karikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan
masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain komunikasi visual dengan
penambahan cakupannya meliputi multimedia dan fotografi.
c. Desain arsitektur
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur. Yakni, pandangan yang
menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang
menempatkan arsitektur sebagai bagian dari seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu
kegiatan yang berupaya untuk memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah
dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga, rumah sakit,
tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
d. Desain interior
Desain Interior adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan
kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah
tinggal, bank, museum, restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur
dan kafe. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan
menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Namun, pandangan ini
berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi ilmu untuk merancang ruang dalam
dengan pendekatan-pendekatan keprofesionalan.
Dunia desain berkembang sejalan dengan kemajuan kebudayaan manusia. Masyarakat
juga mengenal desain multimedia. Cabang desain ini berkembang sejalan dengan tumbuhnya
teknologi komputer dan dunia pertelevisian.

3. Kriya
Perkembangan dalam dunia seni rupa, adalah munculnya kriya sebagai bagian tersendiri
yang terpisah dari seni rupa murni. Jika sebelumnya kita mengenal istilah seni kriya sebagai
bagian dari seni murn, kita mengenal istilah kriya atau ada pula yang menyebutnya kriya seni.
Kriya merupakan pengindonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu kemahiran membuat produk
yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang dihasilkan umumnya eksklusif
dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah
produk yang memiliki nilai keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan
karya kriya yang kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan

C. Periodisasi Seni Lukis


Dalam http://id.wikipedia.org, Seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa. Dengan
dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
drawing. Periodisasi seni lukis dibagi dalam :

1. Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan
prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah
mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari
kehidupan mereka.
Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau
gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan
menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik
terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan
di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat
hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk
berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai,
kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga
dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek
moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara
otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi
(kisah/cerita) dalam karya-karyanya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan
obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang
digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan
proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling
mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi
berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini
menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis,
imajinasi memegang peranan penting hingga kini.
Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban
manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap,
bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang
mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan
narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai
media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa
prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan
menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf
sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.
2. Seni lukis zaman klasik
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang
ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran
bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain
itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran
pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.
3. Seni lukis zaman pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis
mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa
menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa
sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit
sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang
melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan
unsur bentuk yang "benar" dari benda).
Namun sebagai akibat pemisahan ilmu pengetahuan dari kebudayaan manusia,
perkembangan seni pada masa ini mengalami perlambatan hingga dimulainya masa renaissance.
4. Seni lukis zaman Renaissance
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan
kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung
Italia sekarang.
Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu
pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan
terhadap kebudayaan baru Eropa.
Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di
kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan
yang dirampas oleh Turki.
Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa
Timur. Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-
barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya,
keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan
buatan mesin.
Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh
produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan,
karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan
terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

D. Aliran-Aliran Seni Rupa


Berbagai aliran dalam seni rupa berkembang terus dari zaman ke zaman, antara lain :
a. Naturalisme
Aliran ini merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan kesesuaian dengan
keadaan mahluk hidup, alam, dan benda mati sebenarnya. Contoh yang paling terlihat adalah
pada lukisan potret diri, pemandangan alam, atau landscape.
b. Realisme
Aliran ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan biasanya
memprihatinkan dan sedang bergejolak di dunia atau suatu tempat tertentu. Contoh aliran seni
rupa ini antara lain melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.
c. Romantisme
Aliran ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau
petualangan para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter
manusia yang dilebih-lebihkan.
Para pelukis ini antara lain Eugene delacroik (1798-1963), Jean Baptiste Camille
Corot(1796-1875) dan Rousseau (1812-1876). Gaya ini juga berkembang di Jerman, Belanda,
dan Perancis.
Aliran Romantisme merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern
Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan
keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai
latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan
kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh
terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
d. Impresionisme
Aliran ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya
Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun 1874. Karya ini menggambarkan
bunga teratai dipagi hari yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur dan
oleh sebagian kritikus seni disebut sebagai “impresionistik “, suatu lukisan yang
menampilakan bentuk yang sederhana dan terlampau biasa.
e. Ekspresionisme
Adalah suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasana kesedihan, kekerasan,
kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif. Salah
seorang pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent van Gogh (1853-1890). Lukisan
lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang diakibatkan oleh penderitaan dan
kegagalan dalam hidup.salah satu lukisannya yang terkenal adalah “Malam Penuh Bintang
“(1889), yang mengekspresikan gairah yang tinggi sekaligus perasaan kesepian.
f. Kubisme
Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan
bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak). Pada tahun 1909 berkembang aliran
kubisme Analistis yang mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan
dimengerti sebagai konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan.
Pada setiap sudut lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi waktu yang
berbeda. Sedangkan Kubisme Sintetis, pelukisannya disusun dengan bidang yang berlainan
yang saling tumpang dan tembus.
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam
bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Pablo Picasso.
g. Konstruksifisme
Aliran seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain Vladimir Tattin,
Antoine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini mengetengahkan berbagai karya seni berbentuk
tiga dimensional namun wujudnya abstrak. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan
modern seperti besi beton, kawat, bahkan plastik.
h. Abstrakisme
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-
bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam. Kadinsky dan Piet Mondrian marupakan sebagian perupa beraliran abstrak ini.
Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan wujud
di alam.
i. Dadaisme
Adalah gerakan seni rupa modern yang memiliki kecendrungan menihilkan hukum–
hukum keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya lukisan,
patung atau barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai protes
pada keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya Leonardo da
Vinci tetapi diberi kumis, atau petusan laki-laki diberi dudukan dan tandatangan, kemudian
dipamerkan di suatu galeri.
j. Surealisme
Adalah penggambaran dunia fantasi psikologis yang diekspresikan secara verbal, tertulis
maupun visual. Bentuk-bentuk alam dideformasi, sehingga penuh fantasi dan di luar
kewajaran.
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di
dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian
mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa
dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
k. Elektisisme
Yaitu gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai sumbergaya yang
ada di dunia menjadi wujud seni modern. Banyak yang menjadi sumber inspirasi dari gaya seni
ini. Antara lain, gaya seni primitive sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah,
seni amerika Latin, gaya esetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno. Tokoh-tokoh seni yang
menerapkan gaya ini antasra lain Picasso (disamping sebagai tokoh Kubisme), Paul Gaugguin,
Georges Braque, Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.
l. Posmodernisme
Istilah seni ini umumnya disebut seni kontemporer yaitu mengelompokan gaya-gaya seni
rupa yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan popular dan dipilih
oleh para seniman dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga sekarang.
Gaya ini sering diartikan sebagai aliran yang berkembang setelah seni modern. Jika dalam seni
modern lebih memusatkan kepada ekspresi pribadi dan penggalian gaya baru, dalam seni Posmodern
ungkapan seni lebih ditekankan kepada semantika (makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa).

E. Teori Warna
Teori Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4
Lingkaran Warna kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan
warna netral.
Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran
warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu
menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split
komplementer, triad, dan tetrad
1. Pembagian warna
a. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan
campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk
dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan
kuning.
b. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna
jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru
dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya
warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
d. Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini
sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran
yang tepat akan menuju hitam.

2. Warna panas dan dingin


Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan
hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sedang warna dingin
sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang
terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

3. Hubungan antar warna


a. Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua
warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat.
Misalnya jingga dengan biru.
b. Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°).
Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.
c. Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.
d. Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun
segi empat (dengan sudut 90°).

E. Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Seni murni berwujud tiga dimensi, adalah .... 10. Suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik
a. Seni lukis b. Seni grafis c. Seni musik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk
d. Seni patung e. Seni fotografi alam secara geometris (berkotak-kotak) ...
2. Seni rupa murni mengacu kepada ... a. naturalisme b. Realisme
a. karya-karya yang hanya untuk tujuan c. romantime d. ekspresionisme
pemuasan ekspresi pribadi e. kubisme
b. fungsi dan kemudahan produksi 11. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat
c. karya-karya estetis untuk tujuan dipamerkan propaganda dan religi. Beberapa agama yang
di Gallery, melarang penggambaran hewan dan manusia
d. karya-karya untuk memnauhi kebutuhan mendorong perkembangan abstrakisme
individu e. karya ekspresif dari individu yang (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari
melihatnya benda) adalah ciri periode lukisan ..
3. Seni rupa yang berupaya untuk memecahkan a. Zaman prasejarah b. Zaman klasik
kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance
dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, e. Zaman modern
rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor 12. Suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan
adalah ... suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan,
a. desain produk b. desain grafis atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang
c. desain arsitektur d. desain interior emosional dan ekspresif. Adalah ciri khas
e. Industrial desain aliran seni ...
4. Seni grafis cetak dalam ( Intaglio ) seperti, a. naturalisme b. Realisme
kecuali ... c. romantisme d. ekspresionisme
a. wood cut print, b. dry point e. Kubisme
c. etsa d. mizotint e. Sugartint 13. Kadinsky dan Piet Mondrian merupakan
5. Kamu menggambar di buku gambar A3 sebagian perupa beraliran ....
termasuk seni .. a. abstrakisme b. naturalisme
a. 1 dimensi b. 2 dimensi c. 3 dimensi c. Realisme d. romantime
d. 4 dimensi e. 2 dimensi atau 3 dimensi e. ekspresionisme
6. Kamu membuat poster dengan Corel Draw 14. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis
adalah termasuk seni ... pada zaman penjajahan Belanda dan
a. desain b. Desain produk ditularkan kepada pelukis pribumi untuk
c. Desain grafis d. Desain arsitektur tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial.
e. desain interior Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah
7. Lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip …
mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam, a. Guruvalah b. Van Gogh
adalah ciri khas lukisan periodisasi ... c. Basuki Abdullah d. Afandi
a. Zaman prasejarah b. Zaman klasik e. Raden Saleh
c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance 15. Teori Brewster tentang warna pertama kali
e. Zaman modern dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
8. Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya menyederhanakan warna-warna yang ada di
diarahkan kepada kurva-kurva halus yang alam menjadi kelompok warna …
kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis- a. warna primer, sekunder,
garis tumbuhan di alam, adalah ciri lukisan b. warna primer, sekunder, dan tersier
periodisasi .... c. warna primer, sekunder, tersier dan
a. Zaman prasejarah b. Zaman klasik kontrast
c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance d. warna primer, sekunder, tersier, dan warna
e. Zaman modern netral
9. Potret diri, pemandangan alam, atau landscape e. Kontras komplementer, Kontras split
adalah contoh lukisan aliran ... komplemen, Kontras triad komplementer,
a. naturalisme b. Realisme Kontras tetrad komplementer
c. romantisme d. ekspresionisme 16. Dua warna yang saling berseberangan
e. kubisme (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna.
menghasilkan hubungan kontras paling kuat. c. ekspresif d. abadi
Misalnya jingga dengan biru adalah ... e. unik
a. Kontras komplementer 22. Baju yang kamu pakai merupakan karya seni
b. Kontras split komplemen, yang bertujuan memenuhi kebutuhan
c. Kontras triad komplementer, individual manusia secara ...
d. Kontras tetrad komplementer a. emosional b. moden
e. Kontras titrad komplementer c. praktis d. sosial e. fisik
17. Tiga warna di lingkaran warna yang 23. Kaligrafi adalah contoh karya seni yang
membentuk segitiga sama kaki dengan sudut berfungsi ...
60°, disebut ... a. rekresai b. komunikasi
a. Kontras komplementer c. edukasi d. religi
b. Kontras split komplemen, e. estetis
c. Kontras triad komplementer, 24. Kriya merupakan pengindonesiaan dari istilah
d. Kontras tetrad komplementer Inggris ...
e. Kontras titrad komplementer a. Art b. fine art c. Scraft
18. Seni rupa yang melukiskan kemiskinan, d. Craft e. Craf
kesedihan, atau peristiwa yang memilukan. 25. Yang termasuk seni grafis cetak tinggi ( Relif
Adalah seni rupa aliran ... Printa ) seperti, kecuali ...
a. Impresionisme b. Romatisme a. wood cut print, b. wood engraving
c. Ekspresionisme d. Naturalisme print, c. lino cut print, d. etsa
e. Realisme e. kolase print
19. Warna dimulai dari kuning kehijauan hingga
merah disebut ...
a. Warna panas b. Warna dingin
c. Warna netral d. Warana tersier
e. Warna sekunder
20. Warna yang termasuk dalam golongan warna
primer adalah ...
a. hitam b. merah, biru, dan kuning
c. Hijau d. Jingga
e. Jingga kekuningan
21. Proses kreasi seni mempunyai ciri/sifat
khusus berikut ini, kecuali ...
a. individual b. universal
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan seni rupa?
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
2. Apakah yang dimaksud dengan seni rupa murni?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
3. Sebutkan cabang-cabang seni rupa murni!
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
4. Apakah yang dimaksud dengan Desain?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
5. Sebutkan cabang-cabang Desain!
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
6. Apakah yang dimaksud dengan Kriya?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
7. Objek apa saja yang sering muncul dalam karya lukisan purbakala?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
8. Bagaimana ciri khas lukisan di zaman klasik?
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
9. Bagaimana ciri khas lukisan di zaman pertengahan?
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
10. Bagaimana ciri khas lukisan di zaman Renaissance?
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
11. Coba sebutkan 11 aliran dalam seni rupa!
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
12. Lukisan Potret diri, pemandangan alam dan atau landscape termasuk seni rupa aliran ?
13. Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________
14. Aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara
geometris (berkotak-kotak) disebut aliran ....
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
15. Lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya Leonardo da Vinci tetapi diberi kumis yang
kemudian dipamerkan di suatu galeri. Adalah contoh bentuk lukisan aliran ....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
16. Aliran seni ruap yang ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan
para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia
yang dilebih-lebihkan, adalah aliran ......
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
17. Kadinsky dan Piet Mondrian merupakan sebagian perupa beraliran .....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
18. Teori Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu :
Jawab:___________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
19. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah…..
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
20. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika .....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

35. Buatlah satu gambar secara cepat dan spontanitas di atas kertas jawabanmu (gambar apa saja
yang terlintas dibenakmu saat ini!)
BERKARYA SENI RUPA

A. Raggam Hias Bengkulu


Bengkulu memiliki banyak ragam hias daerah. Ragam hias ini digunakan untuk berbagai
keperluan. Setiap ragam hias memiliki bentuk, fungsi,dan makna yang berbeda. Ragam hias
Bengkulu pada dasarnya diambil dari alam serta ragam flora dan fauna Bengkulu yang distilir
(di-indah-indah-kan). Ragam hias ini biasanya digunakan pada anyaman, ukiran, ragam hias
rumah adat, dan kain tenun daerah. Ragam hias ini deikelompokkan menjadi dua macam. Yaitu
ragam hias tenunan kain serawai, dan ragam hias tenunan Rejang. Selain itu, juga terdapat motif
batik besurek khas Bengkulu yang bisa juga dimasukkan sebagai kategori ragam hias Bengkulu.
Berikut merupakan nama, gambar, dan makna untuk kelompok ragam hias pada tenunan serawai
yang berhasil saya dapatkan :

1. Seluang Mudik

4. Muarak Timput

1. Kandung Lawayan

3. Unak Sebeku

5. Mata Punai Berantai


6. Kain Cutar
11. Unak Sebuku 2

7. Kain Ragi Itam 12. Ular Lidi

8. Gindo Suli
13. Kain Baruak

9. Kain Curak

14. Mata Punai Kandung

10. Kaping batang Pinang

15. Lengkenai Naik


Berbentuk tumbuhan memanjat, memiliki
arti : dalam kehidupan perlu adanya hiasan.
Hiasan utama adalah anak-anak dan harta
kekayaan yang senantiasa naik ke rumahnya.
Ragam hias ini terdapat pada rumah adat
Bengkulu.

Tugas Kompetensi

A. Buatlah Kelompok, satu kelompok


terdiri dari 4 orang!
Kerjakanlah tugas berikut!
1. Selain ragam hias daerah Serawai di
atas, coba kamu cari bentuk karya seni
rupa terapan daerah Bengkulu yang
lainnya! Uraikan Bentuk ( dengan
gambar) dan kegunaannya!
2. Laporkan hasil kelompok kalian dalam
bentuk tertulis.

B. Tugas Individu
1. Rancanglah karya seni rupa terapan
dari ragam hias daerah bengkulu sesuai
pilihan (anyaman, ukiran dan motif
batik)!
2. Buatlah karya seni rupa terapan dari
ragam hias daerah Bengkulu sesuai
pilihan (anyaman, ukiran dan motif
batik)!

C. Tugas Kelas
1. Menyiapkan pameran karya seni rupa
terapan daerah Bengkulu yang sudah
dibuat.
2. Menyelenggarakan pameran karya seni
rupa terapan di sekol
APRESIASI SENI MUSIK

A. PENGERTIAN MUSIK
Musik adalah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya, melalui unsur-unsur musik yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi.

Gambar Instrumen Musik

B. JENIS MUSIK

Seni musik adalah seni menata bunyi menjadi suatu harmoni yang indah dididengar.
Berdasarkan jenis materinya, seni musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik klasik, musik
tradisional, dan musik modern.

a. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang berkembang didaerah sekitar musik itu berasal.
Contoh di Indonesia adalah musik gamelan.

b. Musik Klasik
Musik klasik (mewakili semua periode) berasal dari Eropa. Berkembang secara universal
karena memiliki standar estetika. Jenis musik ini didominasi oleh instrumen musik gesek
dan tiup yang lebih menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni, bukan beat.

c. Musik Modern
Musik modern adalah musik yang terbaru setelah zaman klasik, sampai masa sekarang ini.
Konsepnya fleksibel/luwes dan instrumen musik yang digunakannya lebih beragam.
Perhatikanlah fungsi dan peran musik di daerah tempat tinggalmu. Bagaimana peran tiap
jenis musik yang ada?
C. MUSIK TRADISI INDONESIA

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki alat-alat musik dan budaya yang beraneka
ragam yang disebut musik daerah. Musik daerah adalah musik yang lahir musik tradisional. Oleh
karena itu alat musik maupun lagunya menjadi sifat unsur kesederhanaan dan kedaerahan. Alat
musik tradisional Nusantara dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis sesuai dengan fungsi
pengelompokannya, antara lain:

1. Chordophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh:


Sasando, Siter/Rebab, Celempung, dll.
2. Aerophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari udara yang di tiup.
Contoh: Seruling, Kledi, dll.
3. Membranophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari kulit membran.
Contoh: Kendang, Ketipung, dll
4. Idiophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri. Contoh:
Gong, Saron, Bonang dll
Berikut ini beberapa nama-nama alat musik tradisional beserta lagu daerah khas adat kebudayaan
Nusantara sesuai dengan daerahnya:

a. Propinsi Sumatera Utara / Sumut


Alat Musik Tradisional : Arumba, Doli-doli, Druri dana, Faritia, Garantung, Gonrang,
Hapetan, Aramba (ong) Terbuat dari bahan kuningan.
Dipergunakan pada saat ada upacara besar (Owasa), pesta
pernikahan dsb. Tinggi 13,5 cm, tebal 0,5
cm dengan diameter 44 cm.
Faritia (canang) Terbuat dari bahan kuningan. Dipergunakan
pada saat ada upacara besar (Owasa), pesta pernikahan dsb.
Tinggi 8,5, cm, tebal 0,4 cm denga diameter 26 cm.tebal 0,4
cm dengan diameter 26 cm. cm dengan diameter 44 cm.

Göndra (gendang) Terbuat dari batang pohon besar yang bulat


yang telah dikeruk bagian dalamnya, hingga tembus sampai ke
ujung sebelah. Kemudian, kedua sisinya ditutup dengan kulit
kambing, diikat dengan rotan di sekeliling pinggirnya.
Dipergunakan pada upacara besar (Owasa), pesta pernikahan dsb.

Arama / faritia , Alat musik gesek. Panjang 25,2 cm, Tinggi 96 cm,
tebal 1,3 cm dengan diameter14,8 cm. Alat musik pukul, gesek, tiup
dan petik juga terdapat di Nias. Alat-alat musik tersebut dibunyikan
pada saat pesta. Pada upacara kebesaran, pesta perkawinan dan
kematian, Aramba (Gong), Faritia (canang) dan Göndra (gendang),
Fondrahi/tutu (tambur) dibunyikan berhari-hari sebelum pesta
berlangsung agar masyarakat dan desa tetangga mendengarnya.

Alat musik Lagia, Ndruri, Doli-doli (adalah alat musik yang seperti bambu yang ditiup atau di
hasapi), dan Surune sering dibunyikan oleh masyarakat pada saat mereka sedang santai, kesepian
atau sedih agar mereka dapat terhibur. Di Nias Selatan, selain pada upacara kebesaran (Fa’ulu),
pada upacara kematian agama kuno (Ere) selalu membunyikan Fondrahi sambil mengucapkan
mantra-mantra tertentu dalam bentuk syair atau pantun (Hoho). Lagu Daerah : Say Selamat
Masineger, Leleng Ma Hupaima Ima, Dago Inang Sarge, Madedek Magambiri, Meriam Tomong,
seorang bangsawan yang dihormati, gong dan gendang juga dibunyikan. Sementara pada upacara
pemujaan dewa-dewa, para pemuka Sigulempong, Rambadia, Sinanggar Tulo, Piso Surit, dll.

b. Propinsi NAD (Aceh) Instrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri
(instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam
bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan :
Arbab
tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai. Musik Arbab
pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat.
Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat,
seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Sekarang ini tidak
pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah.
Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan
Belanda dan pendudukan Jepang.

Bangsi Alas
Bangsi Alas adalah sejenis isntrumen tiup dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten
Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal
dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia,
Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi
tersebut diambil oleh anakanak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas
lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang
akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang
sering dibungkus dengan perak atau suasa.

Rapai Rapai terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang.
Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning
muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi
pengiring kesenian tradisional. Rapai ini banyak jenisnya : Rapai
Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (rapai
macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.

Geundrang (Gendang) Geundrang merupakan unit instrumen dari perangkatan musik


Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik pukul dan
memainkannya dengan memukul dengan tangan atau memakai
kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan
juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh
Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari
musik tradisional etnik Aceh.
Sejenis tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari
bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi dan rotan sebagai alat
peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat
Tambo komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan
untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna
membicarakan masalah-masalah kampung. Sekarang jarang
digunakan (hampir punah) karena fungsinya telah terdesak olah
alat teknologi microphone.
Taktok Trieng

Taktok Trieng juga sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini dijumpai di daerah
kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis
Yang dipergunakan di Meunasah (langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan ditempat-tempat
lain yang dipandang wajar untuk diletakkan alat ini. jenis yang dipergunakan disawah-sawah
berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman padi. Jenis ini
biasanya diletakkan ditengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau (gubuk
tempat menunggu padi di sawah).

Bereguh
Bereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh
pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan
terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Bereguh mempunyai nada
yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh
tergantung dari teknik meniupnya. Fungsi dari Bereguh hanya sebagai
alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat
antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah
jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah
penggunaannya.

Canang

Perkataan Canang dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Dari


beberapa alat kesenian tradisional Aceh, Canang secara sepintas lalu
ditafsirkan sebagai alat musik yang dipukul, terbuat dari kuningan
menyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik
Canang dan memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda.

Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional serta Canang juga
sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah
menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.
Celempong

Celempong adalah alat kesenian tradisional yang terdapat di daerah


Kabupaten Tamiang. Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayu dan
cara memainkannya disusun diantara kedua kaki pemainnya.
Celempong dimainkan oleh kaum wanita terutama gadis-gadis, tapi
sekarang hanya orang tua (wanita) saja yang dapat memainkannnya
dengan sempurna. Celempong juga digunakan sebagai iringan tari Inai.
Diperkirakan Celempong ini telah berusia lebih dari 100 tahun berada
di daerah Tamiang. Keanekaragaman alat musik radisional yang
terdapat di Aceh merupakan salah satu identitas dari masyarakat Aceh.
Oleh karena itu menjadi tugas masyarakat Aceh untuk tetap dijaga,
dipelihara kelestariannya. sehingga tidak menjadi punah.

Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk mendukung dan
bersama-sama memperkenalkan kepada generasi muda betapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa
yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata
bagi wisatawan Nusantara dan manca Negara untuk dapat lebih mengenal adat dan seni budaya
daerah Aceh.

c. Propinsi Sumatera Barat / Sumbar

Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatra Barat yang dicampur
dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di
masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga
enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari
instrumen alat musik tradisional saluang, bansi, talempong, rabab, dan gandang tabuik. Musik
Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat
melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa
persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi
ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.

Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik

Saluang adalah alat musik tradisional khas


SALUANG
Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini
terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum
brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa
bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari
talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut
di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling,
tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi
talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60
cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang
adalah wadah untuk membuat lemang, salah satu makanan
tradisional Minangkabau.
Talempong pacik Talempong adalah sebuah alat musik pukul khas suku
bangsa Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan
instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat
terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu
dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak
digunakan. Talempong ini berbentuk bundar pada bagian
bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat
bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai
tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-
beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan
pada permukaannya. Talempong biasanya. digunakan untuk
mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti Tari
Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Gelombang.

Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini
memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga pranada Lagu Daerah : Keparak Tingga,
Kambanglah Bungo, Tari Payung, Rang Talu, Lah Laruik Sanjo, Seringgit Dua Kupang, Bareh
Solok, Kampuang Nan Jauh Dimato, Malam Baiko, Dayuang Palinggam, Gelang Sipaku Gelang,
Tak Tong Tong.

d. Propinsi Jawa Barat / Jabar


Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab.

DOG DOG REBAB GAMELAN SUNDA

Rebab adalah Alat musik yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali
dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian
dalam ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara.

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan
gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dar
Angklung Tanah Sunda, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara
digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu)
sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,
3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda
kebanyakan adalah salendro dan pelog.

Calung adalah Merupakan alat musik tradisional yang berasal dari


Jawa Barat dan menjadi ciri khas budaya Sunda yang selama ini
ada dan bertahan di sana, sering kali orang menganggap sama
antara Calung dengan Angklung, pada dasarnya alat musik ini
Calung sama-sama terbuat dari bambu yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan nada-nada harmonis, bedanya adalah
pada cara memainkannya, kalau Angklung dimainkan dengan cara
digetarkan atau digoyang-goyangkan, sedangkan Calung
dimainkan dengan cara dipukul, Calung terbuat dari bambu hitam
yang memang khusus digunakan untuk membuat calung, karena
suara yang dihasilkan akan lebih baik bila menggunakan jenis
bambu ini.

e. Propinsi Jawa Tengah / Jateng dan DI Yogyakarta

Alat Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung

Gamelan Jawa

Gamelan Siter
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan
gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Siter dan celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga
dengan kecapi di gamelan Sunda. Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13
pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel
nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30
cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya
kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan
celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan),
sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter
maupun celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat).
Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris
"zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan. Senar siter
dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar
lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan
untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri
berada di atas senar. Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas
Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain. Lagu Daerah :
Gundul pacul, Suwe Ora jamu, Tekate Dipanah, Gek ke Piye, Lir Ilir, Gambang Suling, Pitik
tukung.

f. Propinsi Bali

Alat Musik Tradisional : Gamelan Bali


Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan
gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Lagu Daerah : Putri ayu, Ngusak Asik, Janger, Macepet Cepetan, Tari Bali, Meyong- Meyong
g. Propinsi Nusa Tenggara Barat / NTB dan Nusa Tenggara Timur / NTT

Alat Musik Tradisional : Cungklik, Foi Mere, Sasando, Keloko Lagu Daerah : Pai Mura Rame,
Desaku, Tutu Koda, Helele U Ala de Teang, Potong bebek, Anak Kambing Saya, O Nina Noi,
Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re, Tebe Ona Na.

Alat Musik Sasak Lombok

Jenis-jenis alat musik tradisional Sasak Lombok antara lain:

1. Genggong
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau.
Secara etimologis kata genggong bersala dari kata geng (suara tinggi) disebut genggong
lanang dan gong (suara rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan
secara berpasangan. Musik genggong secara orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang
lain seperti petuq, seruling, rincik dan lain-lain.

2. Rebana Burdah
Sebuah bentuk alat musik hasil akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak.
Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi
Muhammad SAW yang dipetik dari kitab karya sastra Arab Al Baranzi.

3. Gambus
Alat musik petik dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan
untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara bersama-sama atau sendiri.

4. Mandolin
Alat ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan
seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik
ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu tradisional.

5. Preret
Preret adalah sebuah alat pengiring tarian, lagu maupun orkestra. Alat musik ini dijumpai
hampir diseluruh wilayah Indonesia.

6. Barong Tengkok
Merupakan salah satu jenis musik orkestra Lombok, terdiri dari krenceng enam pasang, satu
buah gendang dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang berfungsisebagai tempat reog
sebuah gong dan tiga buah seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena
salah satu alatnya (reog) diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan.
h. Bengkulu 1. Genderang Perang (Alat musik)
Genderang Perang (Alat musik) Tidak jelas mengapa alat tabuh khas Bengkulu ini di
namakan alat musik perang (Slaginstrument) di Tropen
Museum, atau mungkin pada jaman dahulu di pakai
untuk memberi semangat orang Bengkulu saat
berperang. Alat jenis musik tradisional ini yang masih
sering terlihat adalah alat musik perang jenis Rebana
yang sering dipakai dalam kegiatan adat masyarakat
Bengkulu dan sekitar.

2. Dol
Alunan suara bersaut-sautan ini dari alat musik disebut
Dol. Di Provinsi Bengkulu, Sumatera, alat musik Dol
bukan hal yang baru. Iramanya kerap terdengar hampir
disetiap sudut kota terutama sore hari.
Dol pertama kali dibawa oleh pedagang dari India.
Dol Bentuknya hampir mirip gendang terbuat dari kulit sapi.
Ukurannya bervareasi. Diameter Dol terbesar sekitar 70
centimeter dengan tinggi 80 centimeter.
Alat musik tradisional Bengkulu ini terbuat dari bongol
buah kelapa atau pohon nangka. Masyarakat Bengkulu
sangat akrab dengan alat musik Dol. Mereka biasanya
bermain Dol secara berkelompok di rumah-rumah atau
sanggar kesenian. Peminatnya tak terbatas pada orang
dewasa atau remaja.

Apresiasi :

1. Apa yang kamu rasakan ketika mendengar suara yang beraturan seperti suara tetesan air dari
ledeng ?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

2. Apa yang kamu rasakan jika terdengar suara keras dan cepat, seperti suara drum yang ditabuh
dengan bersemangat ?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

3. Bagaimana cara kamu mengenali musik yang kamu dengar adalah musk Melayu (Riau)
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
4. Bagaimana cara kamu mengenali musik khas darah Sunda?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

5. Bagaimana cara kamu mengenali gamelan yang kamu dengar adalah gamelan daerah :
- Bali
- Jawa Tengah
- Sumatera
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

5. Deskripsikan seni musik yang ada didaerah kamu!


Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
BERKARYA SENI MUSIK
A. VOKAL

1. Asal Usul Vokal


Musik vokal dianggap lahir dari adanya usaha manusia untuk berkomunikasi antar
sesamanya, musik vokal muncul pada zaman periode Renaissance adalah, Acappella bernyanyi
tanpa diiringi instrumen dengan teknik dan harmonisasi yang bagus. Pada zaman Renaissance
vokal lebih dipentingkan daripada instrumen, sehingga composer lebih memperhatikan syair
untuk meningkatkan kualitas syair dan emosi lagu. Musik adalah salah satu seni yang bersifat
universal, artinya dapat digemari, dinikmati, didengar oleh semua lapisan masyarakat. Di dalam
musik terdapat musik instrumental dan musik vokal yang dapat didengar, dirasakan dan dihayati
keindahannya melalui beragam jenis lagu. Antara lain seperti seriosa, jazz, pop, keroncong dan
dangdut. Suara manusia merupakan instrumen yang telah ada sejak lahir mempunyai materi suara
manusia itu sendiri, dan ini merupakan alat yang kemanapun seseorang itu pergi akan dibawanya
dan dipergunakan baik dalam berbicara atau dalam musik vokal. Baik buruknya suara manusia
tersebut tergantung pada keadaan dan kualitas materi suara.

a. Produksi suara
Alat musik seorang penyanyi ada pada tubuhnya sendiri yang terdiri dari selaput suara/ pita
suara sebagai sumber bunyi, badan dengan rongga kepala, kerongkongan, mulut, rongga perut,
rongga dada diafragma. Suara yang bagus adalah hasil daripada cara pembentukan bunyi yang
benar, sekaligus juga karena resonator yang baik. Dalam tubuh manusia terdapat beberapa
tempat resonator; dada,mulut, hidung, kerongkongan dan kepala. Udara yang keluar akan
menggetarkan pita suara dan melibatkan resonator turut bergetar sehingga menghasilkan bunyi.
b. Teknik Pernafasan
Pernafasan merupakan unsur penting dalam memproduksi suara. Tanpa pernafasan yang baik
dan benar seseorang tidak dapat bernyanyi dengan baik.

2. Jenis-Jenis Pernafasan
a. Pernafasan dada
Dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernafasan ini sangat pendek dan
tidak cocok untuk digunakan dalam vokal.
b. Pernafasan Perut
Dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernafasan ini
kurang efektif untuk vokal, karena udara dengan cepat dapat ke luar sehingga paru-paru
menjadi lemah dan cepat letih.
c. Penafasan Diafragma
Saat diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan
“volume” menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang
sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru, dan nafas yang dikeluarkan dapat diatur
secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernafasan ini paling cocok
untuk bernyanyi karena dapat mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan secara
perlahan-lahan dan teratur.

3. Wilayah Suara
Pada umumnya jenis suara orang dewasa terbagi atas Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Jenis
suara perempuan yaitu Sopran dan Alto, sedangkan untuk jenis suara laki-laki Tenor dan Bas.
Suara manusia dewasa :
Perempuan
Alto : F kecil – D2
Mezzo sopran : A kecil – F2
Sopran : C1 – A2
Laki-laki :
Tenor : C kecil – A1
Bariton : A kecil – F1
Bas : F bas – D1

Sumber : An Apreciation Music

B. NOTASI MUSIK

1. Notasi Balok

Notasi balok merupakan standar yang digunakan dalam penulisan notasi musik. Setiap
nada mempunyai frekuensi yang berbeda, sehingga penempatan posisi not pada garis paranada
dilakukan berdasarkan tinggi-rendahnya nada tersebut. Nada adalah bunyi yang dihasilkan dari
alat musik, yang mempunyai durasi, pitch, intensitas, dan warna. Sebuah not balok mewakili
sebuah nada, bentuk not balok tersebut menunjukkan hitungan yang terdapat pada nada yang
diwakilinya. Dalam penotasian musik, dikenal 2 kondisi yaitu not dan rest. Not digunakan untuk
menunjukkan adanya nada tertentu, sedangkan rest digunakan untuk menunjukkan tidak adanya
nada . Ng, Lina (2003). Tabel 1 berikut ini menunjukkan bentuk dan nilai not balok yang
merepresentasikan nada (not) dan yang merepresentasikan tanda diam (rest).
Tabel 1. Simbol Not Balok Untuk Tiap Hitungan

Nama
Not Rest Nama (Nilai) Not Rest
(Nilai)

Semibreve (4) Minims (2)

Quaver
Crotchet (1)
(1/2)

Demisemi
Semiquaver (1/4) quaver
(1/8)

2. Garis Paranada

Garis paranada merupakan lima garis sejajar dengan empat ruang kosong diantaranya,
untuk menempatkan not balok sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Not-not ditempatkan pada
garis atau ruang kosong diantaranya. Semakin tinggi posisi not semakin tinggi nada yang
dihasilkan, demikian pula sebaliknya. Cara pembacaan not pada garis paranada adalah dari kiri ke
kanan. Ng, Lina (2003). Gambar 1 berikut ini menunjukkan garis paranada.

Gambar 1. Garis Paranada

3. Tanda Kunci

Tanda kunci adalah tanda yang ditempatkan pada permulaan garis paranada, untuk
menentukan nama nada dan menetapkan tinggi-rendah nada dengan tepat. Kunci yang umum
digunakan dalam musik adalah kunci treble dan kunci bass. Berikut ini adalah contoh gambar
tanda kunci dan contoh posisi not dalam tanda kunci. Gambar 2 berikut ini menunjukkan
berbagai jenis tanda kunci yang ada, sedangkan Gambar 3 menunjukkan posisi not dalam tanda
kunci treble dan bass.

Gambar 2. Tanda Kunci

Gambar 3. Posisi Not dalam Tanda Kunci Treble dan Bass

4. Tanda Birama

Tanda birama terdiri dari angka-angka yang ditempatkan secara pecahan pada permulaan
garis paranada, setelah tanda kunci. Angka di atas menunjukkan banyaknya hitungan dalam tiap-
tiap ruas, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai nada dalam 1 hitungan. Contoh partitur
yang menggunakan tanda birama 3/4 dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.

Gambar 4. Partitur lagu dengan tanda birama ¾

5. Tanda Kromatis (Accidental)

Dalam notasi balok dikenal ada 5 macam tanda kromatis, yaitu


 Sharp (#), menaikkan nada sebanyak ½ nada.
 Double sharp (x), menaikkan nada sebanyak 1 nada.
 Flat (b), menurunkan nada sebanyak ½ nada.
 Double flat (bb), menurunkan nada sebanyak 1 nada.
 Natural (), mengembalikan pengaruh penaikan atau penurunan nada.
Tanda kromatis diletakkan di depan not yang akan dinaikkan atau diturunkan nadanya. Pengaruh
tanda kromatis ini hanya berlaku untuk not yang sama tingginya dalam satu bar. Gambar 5
berikut adalah gambar dari nada yang diberi tanda kromatis.

Gambar 5. Tanda Kromatis (Accidental)

2. TANGGA NADA

Diatonis Mayor: Susunan nada yang mempunyai 7 nada dan memiliki jarak

Natural : adalah nada-nadanya belum terkena tanda naik, tanda turun ataupun tanda
mengembalikan ke nada semula. Tanda untuk menaikan ½ nada : # disebut kruis(Palang/Sharp).
Tanda untuk menurunkan ½ nada : disebut Mol(Flat/Dur).

1. Tangganada Diatonis Mayor

Tangganada Mayor Kruis, Palang atau Sharp ( # )


Untuk membuat tangganada mayor yang baru, adalah dengan mengambil nada ke 5 dari
tangganada mayor (sebelumnya) sebagai nada dasar dari tangganada mayor baru tersebut.Sebagai
contoh, cara membuat tangganada G Mayor (1#)
Pada susunan tangganada tersebut, jarak nada E – F dan F - G belum benar, karena jarak
nada-nada tersebut seharusnya berjarak 1 dan ½. Untuk itu maka nada F harus dinaikkan ½ laras
sehingga menjadi Fis (F#).

Contoh penulisan nada F menjadi Fis (F#) pada paranada kunci G dan F adalah sebagai berikut

Tanda alterasi yang menyebabkan nada F menjadi Fis. Dapat diambil kesimpulan bahwa langkah
awal dalam menentukan nada dasar sebuah tangganada yang baru adalah dengan
mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada sebelumnya. Kemudian susunlah menjadi sebuah
tangganada baru. Menentukan tangganada 2# Nada dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari
tangganada sebelumnya (G Mayor) yaitu nada D.
mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada sebelumnya. Kemudian susunlah menjadi sebuah
tangganada baru. Menentukan tangganada 2# Nada dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari
tangganada sebelumnya (G Mayor) yaitu nada D.

1. Selanjutnya kita susun urutan nadanya


D E F# G A B C D
Nada F tetap menjadi Fis
2. Selanjutnya kita cocokan jaraknya

B-C seharusnya berjarak 1 oleh karenanya C menjadi Cis


3. Susunan nada menjadi

Contoh penulisan nada Fis, dan Cis, pada Paranada Kunci G dan F
adalah sebagai berikut :
Latihan:

1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Mayor Kruis, Palang atau Sharp ( # ) berikutnya, dengan
berpedoman dari uraian di at

3. Tangganada Mayor Mol, Flat atau Dur

2. Ambil nada ke 4 dari tangganada tersebut, yaitu nada F.


Latihan:
1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Mayor Mol, Flat atau Dur berikutnya, dengan
berpedoman dari uraian di atas!

3. Tangganada Diatonis Minor

Tangga nada minor terdiri atas minor asli, harmonis dan melodis. Salah satu contoh yang sering
dipergunakan yakni tangganada minor harmonis.

Susunan nadanya =

Cara membuat tangganada minor :

1. Nada ke 5 dari tangganada minor sebelumnya, dijadikan nada pertama dari tangganada minor
baru.
2. Cara yang kedua adalah nada dasar dari tangganada G mayor diturunkan 1 ½ laras(relatif minor
dari G Mayor).
Latihan:
1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Minor berikutnya, dengan berpedoman dari uraian di atas!

4. AKOR
Cara menentukan akor pada lagu
Tugas:
1. Buatlah kelompok masing-masing asatu kelaompok 5 orang! Carilah lagu daerah
setempat (dimana kamu tinggal).
2. Buatlahtentukan akor nya!
3. Berlatih dari lagu yang sudah kalian tentukan dan sudah diberi akor!
4. Tampilkanlah hasil latihan kalian!
SENI TARI

A. PENGERTIAN TARI

Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Iringan musik secara auditif mendukung kesan visual yang ada.
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh pengertian tari, berikut ini:
a. Soedarsono dalam bukunya, Djawa dan Bali di Indonesia (Gajah Mada Press, 1972)
menyatakan. “Tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah”.
b. Yulianti Parani mengatakan, dalam bukunya tari Pendidikan Pedoman Pengajaran Tari dalam
Pendidikan Sekolah Dasar. Bahwa tari adalah gerak-gerak ritmis sebagaian atau seluruhnya
dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi atau ide
tertentu.
c. Curt Sachs, dalam bukunya Wold History Of The Dance (W.W. Norton dan Company Ine,
1963) mengatakan bahwa tari adalah gerak ritmis.

B. JENIS TARI

Di Indonesia jenis-jenis karya seni tari dapat dibagi menjadi 6 jenis antara lain:

1. Tari Tradisional
Tari Tradisional adalah merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara
turun temurun, serta biasanya mengandung nilai Filosofis, Simbolis dan religius. Semua
aturan ragam gerak, formasi, busana dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah.
2. Tari Tradisional Klasik
Tari jenis tradisional klasik dikembangkan oleh penari kalangan bangsawan Istana. Aturan
tarian biasanya baku atau tak boleh diubah lagi. Geraknya anggun dan busananya
cenderung mewah, tarian jenis ini sering berfungsi sebagai sarana upacara adat atau
penyambutan tamu keormatan. Contoh Tari: (Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya dan
Serimpi (Jawa Tengah) Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga (Sulawesi Selatan).
3. Tari Tradisional Kerakyatan
Tarian jenis ini berkembang dikalangan rakyat biasa oleh karena itu, gerakannya cendrung
mudah ditarikan bersama juga iringan musik dan busananya relatif sederhana. Tari tradisi
kerakyatan sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh tari:
( Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat) dll.
4. Tari Nusantara
Jenis Tari ini merupakan tarian tradisional daerah yang sudah dikreasikan kembali. Kreasi
ini bisa merupakan kreasi bebas maupun hasil perpaduan gerak dan gaya tari antara etnik
sehingga muncul jenis yang baru.
5. Tari Kreasi
Tari kreasi merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Jenis tari ini dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi dan kondisi dengan tetap memilihhara
nilai artistiknya. Tari Kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar
hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul
istilah tari modern. Tari dapat pula dimodifikasi dengan drama. Sehingga muncul bentuk
Sendratari (Seni drama dan tari) dan Pantomim keduanya menyajikan tarian dan gerak
bercerita tanpa dialok).
6. Tari Kontemporer
Gerakan Tari Kontemporer simbolik terikat dengan kreografi, bercerita dengan gaya unik,
dan penuh penafsiran. Seringkali, diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya.
Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu, dari yang sederhana
hingga menggunakan program musik komputer seperti Fruty Loops, Cakewalk (CW),
Sibelius.

C. BENTUK TARI

Bentuk penyajian tari pada dasarnya ada tiga bentuk, yaitu:


1. Tari Tunggal
Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, tarian ini
biasanya menggambarkan watak seorang toko ataupun seekor binatang.
Berikut ini beberapa contoh tari tunggal dari berbagai daerah di Indonesia.
a. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
b. Tari Gandrung dari Bayuwangi
c. Tari Taledhek dari Jawa Timur
d. Gambyong dari Jawa Tengah
e. Tari Cokek dari Jawa Barat
f. Tari Batak Baris dari Sumbawa
g. Tari yang ada di kesenian Bedindang Suku Serawai Bengkulu(Kabupaten Bengkulu Selatan
dan Kabupaten Seluma) yaitu tari : Piring, Payung, Selendang, Kain Panjang, Pancing,
Mabuk.
2. Tari Berpasangan
Tari Berpasangan adalah bentuk penyajian yang ditarikan dua orang penari yang saling
melengkapi gerakannya. Contoh Tari Payung, Tari Piring, Tari Saman, Tari Andun, tari Tayup,
dan lain-lain.
3. Tari Kelompok
Tari Kelompok adalah bentuk penyajian yang tarikan lebih dari dua orang penari. Contoh
Wayang Orang, ludrug, Tari Kecak, Sendratari, Drama Tari, Tari KiprahGlipang, dan Tari
Lenso.

D. UNSUR TARI

Menilai dan menghayati terhadap karya seni tari berpasangan Nusantara, memang tidak
semudah yang kita lihat. Bagi orang awam, apalagi yang tidak tahu seni, kita perlu
mempelajari dahulu yaitu unsur-unsur tari/ Hastasawanda dan kriteria dalam tari yaitu wiraga,
wirama, wirasa, dan wirupa.
a. Wiraga adalah aspek gerak tubuh/raga penari;
b. Wirasa adalah aspek perasaan/aspek si penari;
c. Wirama adalah aspek kesesuaian antara gerak dengan irama musik iringan; dan
d. Wirupa adalah segala sesuatu yang menyangkut tata rias, busana penari dan dekorasi.
E. FUNGSI TARI

Di dalam bukunya Tari-tarian Indonesia Soedarsono mengatakan bahwa tari dalam


kehidupan masyarakat berfungsi untuk sarana upacara adat, sarana untuk mengungkapkan
kegembiraan, untuk pergaulan, dan juga berfungsi sebagai seni tontonan.
Hal tersebut dapat dimengerti karena salah satu kebutuhan manusia adalah
berkomunikasi dengan pihak luar. Pihak luar tersebut bisa sesama manusia ataupun Tuhan.
Dalam kehidupan di masyarakat kita mengenal beberapa fungsi tarian, antara lain sebagai
berikut.
1. Sebagai sarana keagamaan
2. Sebagai sarana upacara adat
3. Sebagai sarana pergaulan/ hiburan

4. Sebagai tontonan.
Tugas:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan 3 cara mengapresiasi karya seni!


Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
2. Apresiator adalah?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
_
3. Tingkatan apresiasi seni dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
4. Pengertian seni tari adalah?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
5. Sebutkan 2 perbedaan antara tari tradisional dengan tari tradisional klasik?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

6. Tari Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat) termasuk contoh tari?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
7. Tari Nusantara adalah?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
8. Bentuk penyajian tari pada dasarnya ada tiga bentuk, yaitu:
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
9. Sebutkan dan jelaskan 4 Hastasawanda tari!
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
10. Sebutkan 4 fungsi tari!
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
BERKARYA SENI TARI
A. Berkarya Tari

Pada tahap berkarya peserta didik diarahkan untuk melahirkan kreativitas seni berdasarkan
pengalaman dan kegiatan berkarya dalam hubungannya dengan kognitif (pengetahuan, estetika
dan keterampilan mengungkapkan (psikomotor), sosial yang dilakukan melalui kesadaran
berekspresi. Teknik memperagakan kreatifitas yang dilakukan diharapkan dapat menganalisis
bentuk seni sesuai dengan tema atau ide yang diamati dan dikritik melalui media cetak, tulis, dan
diskusi. Persentasikan hasil temuan kamu di depan teman-teman, lalu peragakan gerakan yang
kamu dapatkan.
1. Tentukan tema yang kamu pilih, coba jelaskan latar belakang, fungsi, tujuan, seni tari.
2. Amati seluruh penyajian, bentuk seni tari yang berkembang di daerah asal kamu.
3. Coba analisis, tingkat persepsi pengetahuan, pengertian, analisis, penilaian, apresiasi sampai
keutuhan produksi.
4. Kemungkinan masalah lain yang dapat muncul akan ditemukan. Marilah kita tulis melalui
kritik yang membangun.
5. Lebih lanjut dalam laporan kamu harus melatih, mencipta, menginterpretasikan, mencatat dan
mendisain budaya dan seni yang terjadi di masyarakat. Sehingga pengetahuan dan keterangan
kamu dapat digunakan untuk menentukan peserta didik lain mengajarkan kritik seni secara
proporsional.

B. Gagasan Tari

Gagasan akan berakitan dengan tema tari yang akan diungkapkan menjadi suatu pesan atau
makna tari. Keunikan gagasan dapat dilihat dari unsur gerak yang terdiri dari :

a. Gerak Murni
Gerak murni dalam istilah Jawa disebut dengan terak tidak wantah, merupakan gerak yang
disusun semata-mata untuk mendapatkan bentuk artistiknya saja.
b. Gerak maknawai
Gerak maknawi adalah suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya mengandung suatu
pengertian atau maksud di samping keindahannya
c. Gerak asimetris
Gerak yang disusun terdiri atas gerak-gerak yang tidak memiliki keseimbangan atau sebangun,
baik ruang maupun desainnnya.
d. Gerak simetris
Gerak yang disusun terdiri atas gerak-gerak yang sebangun, baik ruang maupun desainnya.
Keunikan gagasan dapat pula dikembangkan dari ide-ide yang orisinal berdasarkan
pengekspresian diri. Pengekspresian pada tari dapat melalui pijakan gerak yang tidak dimiliki
tarian lainnya akan memunculkan kekhasan. Kekhasan tersebut dapat dilihat dari :

C. Dasar Pijakan Berkarya Tari


Suatu bentuk tari akan terkait dengan salah satu dasar pijakan, sebagai sumber pengayaan dalam
proses penciptaan.
1.Pijakan Tradisi Tari tradisi adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat
yang kemuian diturunkan atau diwariskan secara terus, menerus dari generasi ke generasi.
Artinya tarian tersebut masih sesuai dan diakui oleh masyarakat pendukungnya. Segala bentuk
tari tradisi dapat merupakan sumber, dapat pula merupakan bahan untuk dipikirkan, diolah dan
digarap, sehingga melahirkan bentuk-bentuk baru. Suatu bentuk tari terkadang digarap
berdasarkan pijakan tari tradisi, sehingga akan menghasilkan bentuk tari yang baru setelah
melalui proses pengkomposisian.
2. Pijakan Gaya
Keseluruhan yang dijadikan dasar bagi orang untuk menandai identias mereka terdiri dari
sesuatu yang disebut dengan gaya (style). Gaya dalam tari tersusun dari simbol-simbol,bentuk-
bentuk dan orientasiorientasi nilai yang mendasarinya. Di bawah ini merupakan skema
pengembangan keunikan gagasan yang awalnya hanya dimulai dari anggota tubuh, namun
apabila dipraktikan hasilnya merupakan keunikan gerak yang terdapat dalam tari Zapin.

Sumber : Koreografi : Pengantar Apresiasi Seni Tari


Skema Keunikan Gerak dalam Tari Zapin

Keterangan gambar: Diawali dengan Tubuh kemudian dari tubuh dikembangkan menjadi bagian
badan (dikembangkan gerak membungkukberdiri tegap-doyong), bagian kepala (dikembangkan
gerak mengangkat dagu-menggeleng-mengangguk-mendongak), bagian kaki (dikembangkan
gerak jinjit-berjalan-berlari-bersimpuh), bagian tangan (dikembangkan gerak mengepal
menangkis). Selanjutnya dikombinasikan antara gerak badan (membungkuk) - kepala
(mengangkat dagu) - tangan (mengepal) – kaki (berjinjit). Apabila dilakukan berulang-ulang
dengan hitungan bervariasi, maka akan terbentuk ragam gerak seperti tari Zapin. Dari imajinasi
ini kemudian ditarik suatu tema yaitu "langkah Zapin". Keunikan gagasan yang dapat diambil
sebagai tema dari karya-karya tari di nusantara dapat diangkat :
a. Tema lingkungan dan alam sekitar, seperti gerak-gerak angin bertiup, pohon bergoyang, air
yang mengalir di sungai, berkaitan dengan perburuan, mata pencaharian (nelayan, pertanian,
dsb)
b. Tema logika matematika, seperti gerak tangan yang membentuk bermacam-macam sudut,
komposisi kelompok dengan permainan jumlah penari atau menggunakan pola soal cerita
matematika.
c. Tema kehidupan sehari-hari, seperti bermain peran, jenis permainan anak yang biasa dilakukan
(dolanan), dsb.
d. Tema dengan menggunakan properti, di mana properti dapat sebagai pendukung tari untuk
mengekspresikan gerak, seperti bermain tali/pita, kentongan, tempurung, payung, topeng, dsb.

Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kamu tentang seni tari, uraikan dan analisis latar belakang, pola
penyajian, tema, ide, musik, tata rias, stage, pola lantai, jumlah penari?
2. Diskusikan dengan teman, buat laporan dan hasil pengamatan hubungannya dengan seni tari
tradisional, seni tari non tradisional. Amati gerak dan pendukung lainnya.

Tugas Kelompok
1. Buatlah satu buah tari berkelompok atau berpasangan yang dikreasikan dari tari tradisional
daerah mu!
APRESIASI SENI TEATER

A. PENGERTIAN
Seni Teater merupakan sebuah kesenian yang paling lengkap, karena didalamnya
tergabung beberapa cabang seni lainnya, seperti seni rupa, seni sastra, seni musik, dan seni
tari.
Kata teater sering di padankan dengan kata Drama, kata teater berasal dari bahasa
Yunani Lama, Theatron yang secara harafiah berarti gedung atau tempat pertunjukan.
Dengan demikan, teater selalu berhubungan dengan tempat pertunjukan atau tempat tontonan.
Sementara kata Drama juga berasal dari bahasa Yunani Lama Draien yang berarti
berbuat, berlaku, atau beraksi. Pengertian perbuatan, berlaku atau beraksi tidak selalu
diartikan dan dihubungkan dengan pertunjukan atau tontonan. Namun, lebih bersifat cerita
tentang kehidupan manusia dan sekitarnya. Cerita tersebut dapat berbentuk kehidupan
keluarga, persahabatan, percintaan atau cerita kehidupan lainnya. Dengan demikian, drama
lebih mengacu pada nilai sastra. Di dalam seni sastra, drama setingkat dengan prosa, esai atau
puisi.
Bila cerita tentang kehidupan manusia disusun dalam jalinan lakon yang indah,
kemudian diperankan dan diangkat ke atas pentas (tempat pertunjukan), maka akan terjadi
peristiwa teater. Pada waktu lampau drama tentang manusia yang dipentaskan ini sering
disebut dengan nama sandiwara. Hanya saja, dalam sandiwara tema-tema yang diangkat
biasanya kehidupan sehari-hari atau cerita-cerita biasa.
Konsep dasar teater pada awalnya persiapan yang berkenanan dengan teknik
penatalaksananan pertunjukan yang dipentaskan. Teater lebih menyerupai sanggar, sehingga
pertunjukan tari, musik, atau sirkus pun dikatogorikan sebagai seni teater.
Pada perkembangannya, teater menjadi lebih kompleks, seni teater adalah bentuk seni
pertunjukan yang berhubungan dengan kisah kehidupan manusia baik langsung atau tidak
langsung berhadapan dengan penonton.
Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat di simpulkan bahwa teater merupakan
kegiatan pementasan suatu cerita dengan tubuh manusia sebagai unsur utama dan didukung
unsur-unsur lainnya menjadi satu kesatuan.
Berikut ini beberapa bentuk drama yang terdapat dalam masyarakat :
1. Sendratari (drama dan tari)
Yaitu, bentuk pembentasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak ritmis dan bunyi
(musik) sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
2. Opera
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara sebagai unsur
yang banyak mengambil peran
3. Wayang atau Teater Boneka
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur benda dan lakon (cerita)
sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
4. Pantomim
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak dan mimik
sebagai unsur yang banyak mengambil peran.
5. Deklamasi, Baca Puisi, Pembacaan Cerpen
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara, bahasa (lakon)
sebagai unsur yang banyak mengambil peran.

B. Unsur-unsur teater menurut urutannya :


• Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
• Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi dan gerak rupa)
• Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran)
• Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
• Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
• Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)

Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia
sebagai unsur utamanya dengan unsur –unsur penunjang dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan
bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan seni.

Sumber :Dok.Pribadi ( Foto istimewa)


Gambar. Pertunjukan Teater sanggar KITA Bandung, Judul : Orang Baru, Karya : Saini KM,
Sutradara : Yoyo C Durachman, Merupakan salah satu pertunjukan tater yang menggunakan
semua unsur teater misalnya tubuh, grak, rupa, suara, bunyi/musik
dan cerita atau lakon

C. Jenis Teater
Seni teater di Indonesia dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:
1. Berdasarkan keberasalannya
a. Teater tradisional yaitu merupakan teater yang berasal dari kebudayaan Indonesia.
b. Teater nontrdisional merupakan teater yang bukan berasal dari kebudayan Indonesia.
2. Berdasarkan pengelompokan menurut karakteristiknya
a. Teater tradisional, bersifat sederhana dan kedaerahan
b. Teater konvensional, bersifat sederhana namun lebih manusiawi dan universal
c. Teater modern, terbagi dua yaitu:
- Kontemporer : lebih mengutamakan kesan (inopresif) dan sensasi daripada
kewajaran adegan.
- Film : bersifat universal, manusiawi, realistis, dan kompleks
Contoh beberapa teater tradisional Indonesia: Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Wayang
Golek, Wayang Wahyu, Wayang Krucil, Wayang Beber, Wayang Suluh, Wayang Madya, Ludruk,
Wayang Topeng Malang, Lenong, Topeng Betawi, Seudati, Didong, Lompat Batu, Sintren,
Randai, Kancet Datun Julut, Thek-Thek Kentrung.
D. Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya :
a. Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan , bentuk teater
ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya
spontan,improvisasi. Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.

Sumber : Video Teater PSN (foto Istimewa)


Gambar: Pertunjukan teater rakyat tradisional Ludruk yang hidup dan berkembang di
daerah Jawa timur
b. Teater Keraton yaitu Teater yang lahir dan berkembang dilingkungan keraton dan kaum
bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas dengan tingkat artistik
sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewadewa.
Contoh : teater Wayang.

Sumber : Video Teater PSN (foto Istimewa)


Gambar: Pertunjukan Wayang Golek, yang merupakan salah satu kesenian
masyarakat Jawa Barat, yang merupakan bentuk teater yang berasal dari keraton

c. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini Masih membawa idiom bentuk rakyat dan keraton .
teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok baru
dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru , sebagai fenomena modern dalam
seni pertunjukan di Indonesia.
Sumber : Dok. Pribadi (foto Istimewa)
Gambar : Pertunjukan komedi antar pulau dengan lakon ”cinta robot” ini
merupakan salah satu pertunjukan teater masyarakat urban dimana
pertunjukannya menampilkan permasalahan masyarakat urban dengan budaya
yang heterogen(beragam) sesuai dengan asal masyarakat pendukungnya.

d. Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe
melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh
dengan kreatifitas yangtanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang
menggeluti teater secara serius mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan
pencarian, eksperimen berbagai bentuk teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.

Sumber : Dok. Pribadi ( Foto Istimewa)


Gambar: Pertunjukan Teater Kontemporer yang menggunakan bahasa ungkap ekspresi
gerak dengan judul ”Pramuwisma stories”.
Sebagian besar daerah di Indonesia mempunyai kegiatan berteater yang tumbuh dan berkembang
secara turun menurun. Kegiatan ini masih bertahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
erat hubungannya dengan budaya agraris (bertani) yang tidak lepas dari unsur-unsur ritual
kesuburan, siklus kehidupan maupun hiburan. Misalnya : untuk memulai menanam padi harus
diadakan upacara khusus untuk meminta bantuan leluhur agar padi yang ditanam subur, berkah
dan terjaga dari berbagai gangguan. Juga ketika panen, sebagai ucapan terima kasih maka
dilaksanakan upacara panen. Juga peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang (kelahiran,
khitanan, naik pangkat/ status dan kematian dll) selalu ditandai dengan peristiwa-peristiwa teater
dengan penampilan berupa tarian,nyanyian maupun cerita, dengan acara, tata cara yang unik dan
menarik. Teater rakyat adalah teater yang hidup dan berkembang dikalangan masyarat untuk
memenuhi kebutuhan ritual dan hiburan rakyat.

QUIS SENI
1. Tunjukkan keunikan yang terdapat dalam seni teater daerah Jawa Tengah
“Ketoprak”!
2. Pesan moral apa yang terkandung dalam seni teater daerah Jawa Tengah dalam
kisah Ramayana?

E. CIRI-CIRI TEATER
1. Teater Tradisional
a. Tampa naskah/ sastra lisan
b. Persiapan sederhana
c. Penyajian monoton/ statis
d. Cerita kerajaan atau dongeng
e. Akrab dengan penonton
f. Musik dan tari dominan
2. Teater Modren
a. Menggunakan naskah /sastra drama
b. Segalanya dipersiapkan dengan detail
c. Penyajian dinamis
d. Cerita variasi kehidupan manusia
e. Musik dan lagu hanya jika diperlukan
3. Teater Kontemporer
a. Cerita dan pemain absurd
b. Seting jauh dari kenyataan
c. Tata busana dan rias unik

F. Fungsi – Fungsi Teater Rakyat :


1. Pemanggil kekuatan gaib
2. Menjemput roh-roh pelindung untuk hadir ditempat terselenggaranya pertunjukan
3. Memanggil roh-roh baik untuk mengusir roh-roh jahat.
4. Peringatan pada nenek moyang dengan mempertontonkan kegagahan maupun
kepahlawanannya.
5. Pelengkap Upacara sehubungan dengan peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang.
6. Pelengkap upacara untuk saat-saat tertentu dalam siklus waktu.
7. sebagai media hiburan.

G. Ciri-ciri umum teater rakyat diantaranya :


1. Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi atau
kehidupan sehari-hari.
2. Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
3. Unsur lawakan selalu muncul
4. Nilai dan laku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur
emosi sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
5. Pertunjukan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional .
6. Penonton mengikuti pertunjukan secara santai dan akrab bahkan terlibat dalam pertunjukan
dengan berdialog langsung dengan pemain.
7. Mempergunakan bahasa daerah.
8. Tempat Pertunjukan terbuka dalam bentuk arena (dikelilingi penonton)

Sumber : Video Teater PSN (foto : Istimewa)


Gambar 4.6 Pertunjukan teater arja di Bali, merupakan salah satu contoh teater rakyat
yang masih hidup dikalangan masyarakat Bali. Teater berfungsi sebagai salah satu
upacara keagamaan
TUGAS:
Saksikan sebuah pertunjukan teater/ filem pilihan mu lalu buatlah laporan berdasarkan
pengamatan kalian meliputi:
1. Isi cerita
2. Nilai estetika atau hal yang unik yang kalian rasakan
3. Pesan moral dari cerita tersebut
Presentasikan laporan kalian di depan kelas dengan gaya yang menarik dan menampilkan contoh
akting atau dialok sang tokoh yang berkesan menurutmu!
BERKARYA SENI TEATER

A. Unsur Drama
a. Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok ini
dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang menarik. Tema dapat
diambil dari berbagai permasalahan di dunia. Tema bisa sangat beragam. Mulai dari
percintaan, keluarga, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, sejarah,
sampai politik dan pemerintahan.
Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topik. Topik inilah yang kemudian
dikembangkan menjadi kisah drama dengan dialog-dialognya. Sedangkan judul dapat
diambil dari inti cerita yang menarik perhatian calon penonton. Contoh tema percintaan,
topik cinta yang terlarang, judul Romeo dan Juliet

b. Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalannya kisah drama. Biasanya terdiri dari
konflik yang berkembang secara bertahap dari sederhana hingga kompleks sampai pada
penyelesaiannya.
Tahapan perkembangan plot drama tersebut umumnya adalah:
1. Eksposisi
Melalui adegan dan dialog penonton diperkenalkan tokoh, karakter, dan materi kisah.
Ini akan menghantarkan penonton kepada keadaan yang relevan nantinya.
2. Konflik
Mulai ada kejadian atau insiden yang melibatkan tokoh dalam masalah
3. Komplikasi
Insiden berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak, ruwet,
dan saling terkait namun belum tampak pemecahannya.
4. Krisis/Klimak
Berbagai konflik telah sampai pada puncaknya sehingga merupakan puncak
ketegangan bagi penonton. Berupa akhir pertikaian dari tokoh protagonis (ideal) dan
antagonis (tidak ideal).
5. Resolusi
Dalam tahap ini terjadi penyelesaian konflik. Kisah dapat berakhir menyenangkan
serta dapat pula berakhir tragis dan menimbulkan protes di benak penonton.

c. Karakter
Karakter adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribaddian seorang tokoh dalam kisah
drama. Ada banyak sekali jenis karakter yang bisa terdapat dalam satu kisah drama.
Misalnya baik hati, keras, sombong, rendah diri, munafik, materialistik, ramah, pemarah,
dan lain-lain. Tak menutup kemungkinan bahwa dalam satu pribadi/tokoh memiliki
beberapa karakter yang saling bertentangan. Oleh karena itu, pemeran harus dapat
menafsirkan karakter yang dikehendaki naskah/skenario. Semakin kuat deskripsi
karakter seorang tokoh diperankan, akan semakin jelas dan menarik kisahnya. Dalam
memerankan tokoh dengan karakter tertentu, pemain seringkali dibantu oelh penata :
rrias, busana, dan akting.
d. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam suatu gerak atau adegan)
untuk merangkai jalannya kissah. Dialog harus dapat mendukung karakter tokoh,
mengarahkan plot, dan mengungkapkan hal-hal agar tersirat pada penonton. Karena itu,
dialog harus dijiwai oleh pemeran dan berkembang mengikuti suasana konflik. Dialog
yang diucapkan juga tidak boleh tumpang tindih atau bermakna ganda (kecuali jika itu
disengaja)

e. Bahasa
Bahasa merupakan bahan dasar naskah/skenario, dalam wujud kata atau kalimat. Kata
dan kalimat mengungkapkan makna. Makna, penulis naskah harus cermat memilih
ddan merangkaikannya agar dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
komunikatif dan efektif. Dialog harus ditulis dengan ragam dan dialek bahasa yang
tepat sesuai dengan tempat dan masalah yang dibicarakan serta siap yang berbicara.

e. Ide dan Pesan


Penulis sebaiknya memanfaatkan keadaan kehidupan di masyarakat sebagai ide atau
gagasan. Ide tersebut boleh diolah agar menarik, tetapi dapat dipertanggungjawabkan.
Merekayasa ide secara logis juga diperlukan untuk menyampaikan pesan moral.
Sehingga, selain mempunyai daya hibur, kisah yang ditampilkan juga mempunyai nilai
pendidikan.

f. Seting
Seting adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan, baik di atas
panggung maupun di lokasi shooting. Penata seting harus jeli mengkomposisikan
perlengkapan yang terbatas agar menddapatkan keadaan yang maksimal.

B. Unsur Pementasan Drama/ Film


a. Naskah/ Skenario
Naskah drama adalah karangan yang berisi sebuah kisah dengan nama-nama tokoh
dan dialok yang diucapkannya. Keterangan tentang akting dan keadaan suatu adegan
ditambahkan untuk memperjelas adegan dan membantu pemeran mengerti akting
bagaimana yang sebaiknya dilakukan.
Skenario adalah naskah drama (besar) atau film yang di dalamnya terdapat uraian
lengkap tentang: keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting/ ekspresi
dan sebagainya. Tujuannya adalah agar sutradara dapat menyajikannya dengan lebih
realistis).

b. Pemain/ Pemeran
a. Peran utama
Peran utama ialah peran menjadi pusat perhatian dalam kisah. Jumlahnya lebih dari
satu, tetapi semuanya harus tetap digambarkan lebih utuh daripada peran yang lain.
Biasanya peran ini tampil lebih sering dari pada peran lain dan memiliki lebih
banyak dialok. Ini terutama agar karakter sang peran utama dan kisah drama
tergambar lebih baik.
b. Peran pembantu
Peran penting tetapi bukan yang menjadi pusat perhatian. Jumlahnya boleh lebih
dari satu. Fungsinya untuk membantu perkembangan kisah dan mendukung
penggambaran kisah dan mendukung penggambaran karakter peran utama.
c. Peran tambahan/ figuran
Peran yang diciptakan untuk memperkuat gambaran suasana.
Selain itu, dalam film juga sering diperlukan pemain pengganti (stunman) untuk
menggantikan pemain tetap dalam adegan berbahaya

c. Sutradara
Sutradara ialah orang yang memimpin dan mengatur seluruh teknik pembuatan
atau pementasan drama/ film. Sutradaralah yang menafsirkan dan menerjemahkan kisah
dari bentuk naskah ke dalam wujud nyata pertunjukan. Seorang sutradara harus
menguasai seluruh aspek dalam pembuatan/ pementasan drama/film. Sehingga, tiap
bagian bisa dikontrol dengan baik dan pementasan bisa maksimal.
Dalam membuat film, seorang sutradara dibantu oleh asisten, seperti asisten
properti, akting, dan laga. Selain itu, kerabat kerja yang lain seperti juru kamera, bagian
penataan, dan penyuting haruslah orang yang sepaham dengannya dalam mewujudkan
hasil akhir film.

d. Properti
Properti adalah seluruh perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama
atau film. Properti ini bisa yang dikenakan atau tidak dikenakan oleh pemain, dan
nantinya dalam pementasan . Properti film tidak terbatas seperti properti drama. Yang
termasuk dalam properti bisa sangat banyak. Mulai dari busana pemain dan segala
kelengkapannya, set dekorasi, mebel dan hiasan ruangan, model turunan karakter (seperti
robot dan monster), maket lokasi, gedung atau ruangan tiruan, kendaraan, bahkan hewan.
e. Penataan
Penataan adalah semua bagian pekerjaan yang mendukung terlaksanaanya
pembuatan drama.
1. Tata rias
Tata rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh tertentu agar lebih
mnyakinkan. Tata rias mendukung pemunculan sebuah karakter.
2. Tata busana
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
dikehendaki. Busana hendaknya disesuaikan dengan tepat adegan (pakaian di sekolah
berbeda dengan pada suasana pesta), karakter peran ( Pakaian ABG berbeda dengan
pakaian pekerja kantor), juga waktu atau zaman cerita (pakaian zaman kerajaan
berbeda dengan pakaian masa kini)
3. Tata pentas/properti
Istilah lain yang digunakan adalah seting. Yaitu, mengkomposisikan properti
sedemikian rupa agar efektif mendukung pementasan drama atau visualisasi film.

4. Tata lampu
Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung atau saat pengambilan adegan dalam
pembuatan film. Posisi lampu dan intensitas cahaya yang digunakan disesuaikan
dengan keadaan yang dikehendaki.

5. Tata suara
Terdiri dari pengaturan pengeras suara, musik pengiring, dan suara-suara alam agar
lebih mendukung adegan.

6. Pentas
Pentas adalah tempat diselenggarakannya pertunjukan. Merupakan tempat pemain dan
penonton bertemu, baik secara langsung seperti pada panggung dan arena, atau tak
langsung seperti melalui layar televisi dan bioskop.

f. Penonton
Penonton termasuk unsur pementasan drama atau flim karena merupakan saksi
dari hasil akhir seluruh kerabat kerja. Penontonlah yang mengapresiasi dan menilai karya
seni yang baru selesai dipentaskan. Suatu karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki
penikmat karya tersebut. Dari para pemikat ini juga pembuat karya akan mendapat
masukan untuk meningkatkan mutu hasil karyanya.

C. Seni Peran

Sumber : Dok. Pribadi (foto :Hermana HMT)


Gambar: Pertunjukan “Kekawen Kawin” karya Nikolai Gogol, STB, Sutradara Yusep
Muldiyana. Dalam pertunjukan ini kekuatan pemeranan dari masing masing aktor sangat
ditonjolkan untuk menampilkan daya tarik pertunjukan secara keseluruhan.

Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah akting atau
tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh yang sesuai dengan tuntutan karakter dalam
naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi magnit , bagus , menarik ,indah, punya kekuatan atau
tidak berkarakter, tidak menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton bertahan
tidaknya ditempat duduknya. Virtuositas adalah kekuatan atau daya tarik seniman yang dilahirkan
dari keterampilan,kecerdasan serta pendalaman sepenuh hati dan jiwa pada karya yang
ditampilkan, sehingga menimbulkan rasa empati dan simpati bagi yang melihatnya. Untuk tampil
bagus dan menarik dipanggung teater,seorang aktor harus menguasai berbagai tehnik dan
keterampilan seni peran. Seperti dikatakan oleh stanislavsky, seorang aktor harus menguasai olah
tubuh, vokal, dan harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta
mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai hal dalam
kehidupannya. Sehingga ketika sorang aktor membawakan peran tokoh dalam sebuah
pementasan akan tampil dengan kedalaman karakter yang indah, menarik dan penuh penghayatan
yang sesuai dengan tuntutan naskah pertunjukan.
Pemahaman mengenai karakter ini adalah penggambaran sosok tokoh peran dalam tiga
dimensi yaitu keadaan fisik, psikis dan sosial. Keadaan fisik meliputi ; umur, jenis kelamin,cirri-
ciri tubuh, cacat jasmaniah,cirri khas yang menonjol,suku bangsa, raut muka, kesukaan,
tinggi/pendek, kurus gemuk, suka senyum/ cemberut dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi ;
watak, kegemaran, mentalitas,standar moral, temperamen,ambisi, kompleks psikologis yang
dialami, keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan sosiologis meliputi ; jabatan, pekerjaan, kelas
sosial, ras, agama, ideologi dan sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh
terhadap prilaku seseorang, profesi tertentu akan menuntut tingkah laku tertentu pula. Pencapaian
seorang aktor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter ini juga ditentukan oleh
pengalaman dan kepekaannya dalam menghayati kehidupan serta pengalaman tampil dalam
berbagai pementasan.
WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber gaya yaitu aktor
atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis. Aktor atau bintang menjadi sumber gaya artinya
kesuksesan pementasan ditentukan oleh pemain-pemain kuat yang mengandalkan kepopuleran,
kemasyuran, ketampanan atau kecantikan atau daya tarik sensualnya. Pemain bintang akan
menjadi pujaan penonton dan akan menyebabkan pementasan berhasil . jika yang dijadikan
sumber gaya adalah actor dan bukan bintang maka kecakapan berperan diandalkan untuk
memikat penonton . aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara
sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh sebagai jiwa
sendiri.

Sumber : Dok.Pribadi (Foto Bedeng Siregar)


Gambar: Pertunjukan Teater “Pelajaran” Karya Ionesco Sutradara : Deden Rengga
Dalam pertunjukan ini semua pemain harus menguasai tehnik akting yang memadai
untuk mewujudkan peran yang sesuai dengan tuntutan naskah.
D. Akting
Ajaran akting menurut Boleslavsky dalam buku Enam Pelajaran Pertama
Bagi Calon Aktor :
1. Pelajaran pertama : Konsentrasi
Pemusatan pikiran merupakan latihan yang penting dalam akting, konsentrasi bertujuan aagar
actor dapat mengubah diri menjadi orang lain , yaitu peran yang dibawakan . juga berarti aktor
mengalami dunia yang lain dengan memusatkan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia
lain itu. Jadi tidak boleh perhatiannya goyah pada dirinya sendiri dan pada penonton.
Meskipun lakon berjalan, konsentrasi aktor tidak boleh mengendor, juga jika saat itu tidak
kebagian dialog atau gerakan .kesiapan batin untuk mengikuti jalannya cerita sampai berakhir,
memerlukan konsentrasi. Latihan konsentrasi dapat dilakukan melalui fisik (seperti yoga),
latihan intelek atau kebudayaan(misalnya menghayati musik, puisi,seni lukis) dan latihan
sukma (melatihan kepekaan sukma menanggapi segala macam situasi).

Sumber : Dok Pribadi (foto : Hermana HMT)


Gambar: Adegan Pertunjukan “ Kekawen Kawin” Karya Nikolai Gogol, STB, Sutradara
Yusef Muldiyana. Konsentrasi merupakan salah satu latihan penting dalam mewujudkan
sebuah peran contoh pad adegan diatas seorang pemain sedang berkonsentrasi pada peran,
dialog dirinya dan dialog lawan mainnya.
2. Pelajaran kedua : Ingatan Emosi.
The transfer of emotion merupakan cara efektif untuk menghayati suasana emosi peran secara
hidup wajar dan nyata. Jika pelaku harus bersedih , dengan suatu kadar kesedihan tertentu dan
menghadirkan emosi yang serupa, maka kadar kesedihan itu takatannya tidak akan berlebihan,
sehingga tidak terjadi over acting. Banyak peristiwa yang menggoncangkan emosi secara keras
dan hanya aktor yang pernah mengalami goncangan serupa dapat menampilkan emosi serupa
kepada penonton dengan takaran yang tidak berlebihan.

3. Pelajaran ketiga : Laku Dramatik


Tugas utama aktor menghidupkan atau memperagakan karakter tokoh yang diperankannya, dan
menghidupkan aspek dramatisasi melalui ekspresi atau mimik wajah melalui dialog, dan
pemanfaatan seting pendukung (misal membanting). Aktor harus selalu mengingat apa tema
pokok dari lakon itu dan dari perannya, untuk menuju garis dan titik sasaran yang tepat dengan
begitu ia dapat melatih berlaku dramatik Artinya bertingkah laku dan berbicara bukan sebagai
dirinya sendiri, tetapi sebagai pemeran, untuk itu memang diperlukan penghayatan terhadap
tokoh itu secara mendalam sehingga dapat diadakan adaptasi

4. Pelajaran keempat : Pembangunan watak


Setelah menyadari perannya dan titik sasaran untuk peranannya itu aktor harus membangun
wataknya sehingga sesuai dengan tuntutan lakon. Pembangunan watak itu didahului dengan
menelaah struktur fisik, kemudian mengidentifikasiannya dan menghidupkan watak itu seperti
halnya wataknya sendiri. Dalam proses terakhir itu diri aktor telah luluh dalam watak peran
yang dibawakannya, atau sebaliknya watak peran itu telah merasuk kedalam diri sang aktor.
Sumber : Dok Pribadi (foto : Bedeng Siregar)
Gamba: Adegan Pertunjukan “Lawan Catur “ Karya Kenneth Arthur,
Sutradara : Deden Rengga. Pemain yang baik adalah pemain yang kalu sudah diatas
panggung tidak tampak lagi pribadinya, dia sudah berubah menjadi sosok yang lain. Dengan
pembangunan watak hal ini dapat terwujud

5. Pelajaran Kelima : Observasi


Jika ingatan emosi, laku dramatik dan pembangunan watak sulit dilakukan secara personal,
maka perlu diadakan observasi untuk tokoh yang sama dengan peran yang dibawakan. Untuk
memerankan tokoh pengemis dengan baik , perlu mengadakan observasi terhadap pengemis
dengan ciri fisik, psikis dan sosial yang sesuai .

6. Pelajaran Keenam : Irama


Semua kesenian membutuhkan irama, akting seorang aktor juga harus diatur iramanya, agar
titik sasaran dapat dicapai , agar alur dramatik dapat mencapai puncak dan penyelesaian. Irama
juga memberikan variasi adegan, sehingga tidak membosankan. Irama permainan ditentukan
oleh konflik yang terjadi dalam setiap adegan.

7. Suara dan Cakapan


Suara dan cakapan adalah dua hal pokok yang harus digarap dengan nada yang sesuai, karena
keduanya sangat menentukan suksesnya pementasan. Siswa perlu dilatih mengucapkan vocal a,
I, u, e, o dengan mulut terbuka penuh. Mungkin dalam percakapan sehari-hari ini tidak perlu;
akan tetapi di pentas, hal-hal yang sehari-hari perlu diproyeksikan karena suara diharapkan
dapat sampai pada penonton di deretan tempat duduk paling belakang. Ada kalanya seorang
pemain mampu mengucapkan kata dengan jelas atau “las-lasan”, tetapi toh dialog yang
diucapkannya tidak merangsang pengertian. Jika ini terjadi, maka persoalannya pada apa yang
lazim disebut phrasering technique atau teknik mengucapkan dialog. Kalimat atau dialog yang
panjangharus dipenggal-penggal lebih dahulu, sesuai denga satuansatuan pikiran yang
dikandungnya. Satu hal lagi yang masih berhubungan dengan latihan vokal ialah perlunya
dipahami adanya nada ucapan. Kata “gila” dapat berarti umpatan keras, pujian, kekaguman,
jika diucapkan dengan nada yang berbeda-beda. Ini artinya nada ucapan tidak hanya berfungsi
untuk menciptakan dinamika, tetapi juga menciptakan makna. Pada saat pemain mengucapkan
dialog, kata-kata ternyata tidak diucapkan datar, tetapi terkandung di dalamnya lagu kalimat.
Lagu kalimat itu menyarankan pertanyaan, perintah, kekaguman, kemarahan, kebencian,
kegembiraan, dan sebagainya. Di samping itu, lagu kalimat juga menyarankan dialek tertentu,
misalnya dialek Jawa seperti terdengar dari lagu kalimat yang diucapkan pemeran dalam drama
seri Losmen; dalam film Naga Bonar terdengar lagu kalimat yang menyarankan dialek Batak.

E. Gaya Akting
Pemahaman dan penafsiran tentang prinsip berteater, dalam proses aktualisasinya oleh para
seniman penggarap atau sutradara, terbagi dalam dua pemahaman yang berbeda yaitu :
1. Teatrikalisme adalah praktek berteater yang bertolak dari anggapan bahwa teater adalah
Teater. Suatu dunia dengan kaidah-kaidah tersendiri yang berbeda dgn kaidah-kaidah
kehidupan, teater tidak perlu sama dengan kehidupan kehidupan distilasi (digayakan) dan di
Distorsi (dirusak), prinsip seperti ini dapat kita lihat dalam teater-teater tradisional. Atau
teater- teater kontemporer. Melahirkan gaya akting grand style ( akting di besar-besarkan )
dan Komikal yaitu gaya akting dengan mengekplorasi kelenturan tubuh sehingga
menampilkan tubuh-tubuh dengan gestikulasi yang unik dan lucu.
2. Realisme adalah eater harus merupakan ilusi atau cermin kehidupan nyata (Realitas). Teater
Ilusionis, kehidupan ditiru setepat mungkin agar ilusi tercapai. pemahaman ini berkembang
dalam teater barat (konvensional). Gaya aktingnya adalah gaya realis yaitu wajar mirip dengan
gaya kehidupan sehari-hari. Untuk melatih tehnik keaktoran maka diperlukan naskah sebagai
pijakan dalam mewujudkan suatu peranan. Dibawah ini terdapat beberapa cuplikan naskah
dari beberapa penulis drama yang sudah terkenal, dengan berbagai gaya penulisan naskah
yang dapat kalian mainkan sebagai latihan pemeranan.

F. Beberapa istilah dalam teater


Dalam membicarakan drama banyak kita jumpai istilah yang erat hubungannya dengan
pementasan drama, antara lain sebagai berikut :
1. Babak
Babak merupakan bagian dari lakon drama. Satu lakon drama mungkin saja terjadi dari satu,
dua, atau tiga babak mungkin juga lebih. Dalam pementasan, batas antara babak satu dan babak
lain ditandai dengan turunnya layar, atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak. Bila
lampu itu dinyalakan kembali atau layar ditutup kembali, biasanya ada perubahan penataan
panggung yang menggambarkan setting yang berbeda. Baik setting tempat, waktu, maupun
suasana terjadinya suatu peristiwa.
2. Adegan
Adegan adaalh bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang
merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak. Setiap kali terjadi penggantian
adegan tidak selalu diikuti dengan penggantian setting.
3. Prolog
Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog memainkan peran yang besar
dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon(cerita) yang akan disajikan.
Itulah sebabnya, prolog sering berisi lakon, perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta
konflik konflik yang akan terjadi di panggung.
4. Epilog
Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya, biasanya berupa kesinpulan
atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang baru disajikan.
5. Dialog
Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran yang amat penting karena
menjadi pengarah lakon drama. Artinya, jalannya cerita drama itu diketahui oleh penonton
lewat dialog para pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar, pengucapannya harus disertai
penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas dan cukup keras sehingga dapat
didengar semua penonton. Seorang pemain yang berbisik, misalnya harus diupayakan agar
bisikannya tetap dapat didengarkan para penonton.
6. Monolog
Monolog adlah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan itu
tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan rasa senang, rancana yang akan
dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.
7. Mimik
Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi yang dialami
pemain. Ekspresi wajah pemain yang sedang sedih tentu saja berbeda dengan ketika sedang
marah.
8. Gestur
Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya
yang dilakukan pemain.
9. Bloking adalah aturan berpindah tampat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar
penampilan pemain tidak menjemukan.
10. Gait
Gait berbeda dengan bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan
cara bergerak pemain. Layar adalah kain penutup panggung bagiandepan yang dapar dibuka
dan ditutup sesuai kebutuhan. Tidak semua panggung dilengkapi layar.

Unsur-unsur Lakon Teater


1. Tema cerita
Agar cerita menarik perlu dipilih topik, contoh tema masalah Keluarga topiknya misal Pilih
Kasih
2. Amanat
Sebuah sajian drama yang menarik dan bermutu adalah memiliki pesan moral yang ingin
disampaikan kepada penonton.
3. Plot
Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik, plot adalah jalan cerita drama. Plot drama
berkembang secara bertahap, mulai dari konflik yang sederhana hingga menjadi konflik yang
kompleks sampai pada penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik ada yang happy ending, atau
berakhir sedih atau penonton disuguhkan cerita dengan menafsirkan sendiri akhir cerita.
Ada enam tahapan plot :
a. Eksposisi
Tahap ini disebut tahap pergerakan tokoh
b. Konflik
Dalam tahap ini mulai ada kejadian
c. Komplikasi
Kejadian mulai menimbulkan konflik persoalan yang kait-mengkait tetapi masih
menimbulkan tanya tanya.
d. Krisis
Dalam tahap ini berbagai konflik sampai pada puncaknya
e. Resolusi
Dalam tahap ini dilakukan penyelesaian konflik
f. Keputusan
Adalah akhir cerita
4. Karakter
Karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam drama. Ada
tokoh berwatak sabar, ramah dan suka menolong, sebaliknya bisa saja tokoh berwatak jahat
ataupun bisa juga tokoh berdialek suku tertentu.
5. Dialog
Jalan cerita lakon diwujudkan melalui dialog dan gerak yang dilakukan para pemain. Dialog
dialog yang dilakukan harus mendukung karakter tokoh yang diperankan dan dapat
menghidupkan plot lakon.
6. Setting
Setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu adegan. Karena semua adegan
dilaksanakan di panggung maka panggung harus bisa menggambarkan setting apa yang
dikehendaki. Panggung harus bisa menggambarkan tempat adegan itu terjadi: di ruang tamu,
di rumah sakit, di tepi sungai, di kantin, atau di mana? Penataan panggung harus mengesankan
waktu: zaman dahulu, zaman sekarang, tengah hari, senja, dini hari, atau kapan? Demikian
pula unsur panggung harus diupayakan bisa menggambarkan suasana: gembira, berkabung,
hiruk pikuk, sepi mencekam, atau suasana-suasana lain. Semua itu diwujudkan dengan
penataan panggung dan peralatan yang ada. Panggung dan peralatan biasanya amat terbatas.
Sementara itu, penggambaran setting sering berubah-ubah hampir setiap adegan. Bagaimana
caranya? Penata panggung yang mengatur semua itu. Karena itu, penata panggung harus jeli
dan pandai-pandai memanfaatkan dan mengatur peralatan yang terbatas itu untuk sedapat-
dapatnya menggambarkan tempat, waktu, dan suasana seperti yang dikehendaki lakon drama.
7. Interpretasi
Apa yang dipertontonkan ceritanya harus logis, dengan kata lain lakin yang dipentaskan harus
terasa wajar. Bahkan harus diupayakan menyerupai kehidupan yang sebenarnya.

Contoh Naskah untuk latihan pemeranan


SANGKURIANG
Karya UTUY TATANG SONTANI
BABAK IV- ADEGAN 1
Malam hari
LAKONPERTAMA
Di halaman rumah. Sayup-sayup sampai di kejauhan terdengar suara gemuruh
Dayang Sumbi keluar dan rumah dengan suluh ditangan
1. DAYANG : Rasa-rasa dalam mimpi
SUMBI bahwa di malam ini
sedang diciptakan telaga
beserta perahunya,
dimana aku akan berlayaran
sebagai istri dan anakku sendiri
Rasa-rasa dalam mimpi
bahwa tadi
aku dipinang anakku
dan nanti
akan menjadi ibu dari cucuku sendiri
Ah, satu diantara dua :
aku atau anakku,
itulah yang sebenarnya bermimpi
di malam ini
Dan karena kini
asal tadi dan bakal nanti,
maka siapa yang bermimpi malam ini,
itulah yang besok pagi kesiangan,
itulah pemimpi sepanjang jaman
BUJANG MUNCUL
2. DAYANG : Bagaimana ?
SUMBI Apa yang nampak di mata ?
3. BUJANG : Bagai tenaga raksasa yang dicurahkan.
4. DAYANG : Bagaimana ?
SUMBI
5. BUJANG : Bumi gemuruh
pohon-pohon pada tumbang
batu-batu bergulingan
membendung air,
Dilanda air
Dan siapa yang mengerjakan
haiam tidak kelihatan
Tapi yang tidak bisa dipungkin lagi
telaga luas akan segera terbukti
6. DAYANG : Dan perahu ?
SUMBI
7. BUJANG : Itupun hampir selesai
8. DAYANG : Kalau begitu,
SUMBI kita tidak boteh lalai
Mang Aida Lepa dan kawan-kawannya, mesti segera diminta
Datang
9. BUJANG : Baik, Nyai, biar sekarang juga
bibi bangunkan semua
BUJANG TURUN
10. DAYANG : Riuh gemuruh dikejauhan,
SUMBI alamat telaga sedang dibangun.
Riuh gemuruh di dalam dadaku,
karena hati naik turun
Ah, hatiku !
hati manusia yang tahu tiada upaya,
tapi juga hati seoiang ibu
yang diancam bahaya
Sebagai manusia,
Ya. Dewata
Hatiku turun ke bawah telapak
kaki-Mu,
hidmat menyembah kebesaran-Mu,
menyerah
mengalah kepada kehendak-Mu
yang benar selalu
Tapi sebagai ibu,
ya, anakku !
Hatiku naik ke atas puncak citamu,
keras menolak keingmanmu,
bertindak
berontak menentang kebenaranmu
yang tiada benar bagiku
BUJANG MUNCUL DIIRINGI ARDA LEPA DAN KAWAN-KAWAN
11. ARDA LEPA : Ada apa, Nyai ?
kami dipanggil di malam sepi ?
12. DAYANG : Mamang, malam ini
SUMBI bukan malam sepi.
Malam ini malam yang seram
malam yang berat mengancam
Anakku Sang Kuriang
mulai tadi siang
menyatakan pendapatnya
yang tidak disangka-sangka
Dia tidak mau percaya
bahwa mi bukan ibunya
13. ARDA LEPA : Tapi jika semua orang
sependapat dengan Sang Kunang,
apa yang hendak kite katakan, kawan?
Kita semua tidak menyaksikan
kapan Sang Kunang dilahirkan,
bukan?
14. BERSAMA : Biar buta I Biar mati!
Tak pernah kita mengetahui.
15. DAYANG : Memang, kalau semua orang
SUMBI sependapat dengan Sang Kuriang,
itu terserah kepada mereka
Tapi bagiku aku adalah ibunya.
Kalau aku bukan ibu Sang Kuriang
aku tidak akan menolak dia meminang.
Dan mamang sekarang
tidak akan diminta datang
Apakah mamang setuju
anak mengawini ibu ?
16. ARDA LEPA : Anak mengawini ibu ?
Yey, itu tidak lucu !
17. BERSAMA : Itu mesti disapu !
Lebih haram dan jinah !
Lebih hewan dari hewan !
18. ARDA LEPA : Kalau betul Nyai ibu Sang Kunang
kalau betul Sang Kuriang meminang
Sang Kunang mesti kami buang !
Kalau tidak,
kami semua ikut berjinah
Kami menjadi hewan.
19. DAYANG : Nantidulu
SUMBI Dengar dulu!
Sebagai ibu yang kasih sayang teRhadap
anak, pinangan anakku tidak terangterangan
ditolak,
Aku berjanji mau kawin dengan dia,
asal besok ban sedia perahu dan telaga,
Ternyata sekarang
Perahu dan telaga sudah hamper siap
Berarti Sang Kuriang
akan dapat memenuhi permintaan ku.
20. ARDA LEPA : Jadi sekarang Nyai ingin
Supaya tidak jadi kawin ?
supaya peiahu dan telaga
besok tidak bukti ?
21 DAYANG : Betul.
SUMBI Karena itu ku menginginkan
supaya kalian membakar hutan,
biar apinya bersinar-sinar;
menyerupai sinar fajar,
biar anakku Sang Kuriang
Melihat siang akan mendatang !
biar maksudnya diurungkan,
lantaran merasa kesiangan
22. ARDA LEPA : Ai, ai, Nyai ingin
Sang Kunang diajak bermam ?
Itu lucu !
23. BERSAMA : Tapi apa mungkin ?
Sang Kuriang lain dan yang lain
24. DAYANG : Sang Kuriang memang lain dari yang lain
SUMBI tapi Sang Kuriang manusia
Dan kepada manusia aku tetap yakin:
ada Dewata dalam dirinya
Dan selama ada Dewata
di dalam din manusia
kewajiban kita
bukan menundukan membmasakan
tapi menyalakan api keDewataan
yang bersemayam di tubuh lawan
Semoga api pembakar hutan
menjadi api kedewataan
yang bersinar terang-benderang
dalam tubuh Sang Kunang !
25 ARDALEPA : Bagaimana kawan.
kita sekarang membakar hutan ?
26. BERSAMA : Asal terang
ada anak memang ibu
27. ARDA LEPA : Yang sudah teiang
semua manusia adalah satu
Orang lain masih kita juga.
Karena itu,
marilah kita ajak Sang Kuriang
bermain bersama kita
dengan api di tangan kita
Inilah panggilan kita
di dalam hidup bersama
28. BERSAMA : (SAMBILTERUS TURUN)
Semua orang adalah satu
orang lain masih kita juga
kewajiban kita,
biar gigi tinggal dua,
mengisi ini dunia
dengan bermain bersama,
tanpa yang diharapkan,
tanpa yang diidamkan,
selam damang bagi semua

TUGAS

1. Portofolio
Lihatlah salah satu pertunjukan teater daerah tempat kamu berada.
Perhatikanlah dengan cermat unsur-unsur dasar drama dan unsur-unsur
pementasannya. Lalu, buatlah laporannya. Protofoliomu ini harus
mencantumkan unsur-unsur yang dimaksud. Ingatlah juga bahwa nilai
dan karakter pertunjukan teater di tiap daerah bisa berbeda. Sehingga,
bisa jadi ada beberapa unsur yang tidak ada atau bahkan lebih
bervariasi daripada yang disebutkan di materi.
2. Buatlah naskah drama yang sesuai dengan karakter teater daerah
sekitarmu dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Lakukan eksplorasi pemikiran untuk mendapatkan tema dan cerita
yang unik dan pantas.
2. Pertimbangkan cerita menurut kemampuan yang ada dan nilai-nilai
yang berlaku di daerahmu.
3. Jumlah pemain setiap kelompok antara 5 hingga 10 orang, durasi
sekitar 30 menit, usahkan jangan terlalu banyak pergantian seting.
4. Naskah dibuat memungkinkan untuk diperbaiki/ dikembangkan
terus sesuai kriteria yang telah diuraikan, karena akan ditampilkan
pada semester dua.
5. Lampirkan rencana pembagian kerja/ peran sesuai kemampuan.
6. Pada semester dua kalian akan berlatih teknik olah potensi (tubuh,
pikiran, suara), dan improvisasi.
DAFTAR BACAAN

A.W., Sukmin dan Sutandur, Edy.2006. Terampil Berkarya Seni Rupa 1 . Solo. PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai