Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang
mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya polapola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat
Menurut Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem, pertama
sistem budaya yang lazim disebut adat-istiadat, kedua sistem sosial di mana merupakan suatu
rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, sistem teknologi sebagai modal peralatan
manusia untuk menyambung keterbatasan jasmaniahnya.
Berdasarkan konteks budaya, ragam kesenian terjadi disebabkan adanya sejarah dari
zaman ke zaman. Jenis-jenis kesenian tertentu mempunyai kelompok pendukung yang memiliki
fungsi berbeda. Adanya perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil seninya
disebabkan oleh dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku dalam konteks
kemasyarakatan. Koentjoroningrat mengatakan, Kebudayaan Nasional Indonesia adalah hasil
karya putera Indonesia dari suku bangsa manapun asalnya, yang penting khas dan bermutu
sehingga sebagian besar orang Indonesia bisa mengidentifikasikan diri dan merasa bangga
dengan karyanya. Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena ia bermodalkan
berbagai kebudayaan, yang berkembang menurut tuntutan sejarahnya
sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masingmasing tantangan yang member bentuk kesenian, yang merupakan bagian dari kebudayaan.
Apa-apa saja yang menggambarkan kebudayaan, misalnya ciri khas :
a. Rumah adat daerah yang berbeda satu dengan daerah lainnya, sebagai contoh ciri khas rumah
adat di Jawa mempergunakan joglo sedangkan rumah adat di Sumatera dan rumah adat Hooi
berbentuk panggung.
b. Alat musik di setiap daerah pun berbeda dengan alat musik di daerah lainnya. Jika dilihat dari
perbedaan jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik sudah dikenal di
berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah mengetahui alat musik seperti Grantang,
Tifa dan Sampe.
c. Seni tari, seperti tari Saman dari Aceh dan tari Merak dari Jawa Barat.
d. Kriya ragam hias dengan motif-motif tradisional, dan batik yang sangat beragam dari daerah
tertentu, dibuat di atas media kain, dan kayu.
e. Properti kesenian. Kesenian Indonesia memiliki beragam-ragam bentuk selain seni musik,
seni tari, seni teater, kesenian wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita
miliki. Wayang golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan teater yang menggunakan
media wayang, sedangkan topeng adalah bentuk seni pertunjukan tari yang menggunakan
topeng untuk pendukung.
f. Pakaian daerah. Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni yang berbeda
antara satu daerah dengan daerah lainnya.
g. Benda seni. Karya seni yang tidak dapat dihitung ragamnya, merupakan identitas dan
kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni atau souvenir yang terbuat dari perak yang beasal
dari Kota Gede di Yogyakarta adalah salah satu karya seni bangsa yang menjadi ciri khas
daerah Yogyakarta, karya seni dapat menjadi sumber mata pencaharian dan objek wisata.
Kesenian khas yang mempunyai nilai-nilai filosofi misalnya kesenian Ondel-ondel
dianggap sebagai boneka raksasa mempunyai nilai filosofi sebagai pelindung yakni
Bahan Ajar Seni Budaya SMA Kelas X
rombongan tentara kerajaan Bantarangin (Ponorogo) yang akan melamar putri Kediri dapat
diartikan Ponorogo menjadi pahlawan dari serangan ancaman musuh, selain hal-hal tersebut,
adat istiadat, agama, mata pencaharian, system kekerabatan dan sistem kemasyarakatan,
makanan khas, juga merupakan bagian dari kebudayaan.
h. Adat istiadat. Setiap suku mempunyai adata istiadat masing-masing seperti suku Toraja
memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu
Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat,
khususnya oleh mereka yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di
Pulau Seribu Pura ini. Suku Dayak di Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui
tindik di daun telinga. Tak sembarangan orang bisa menindik diri hanya pemimpin suku atau
panglima perang yang mengenakan tindik di kuping, sedangkan kaum wanita Dayak
menggunakan anting-anting pemberat untuk memperbesar daun telinga, menurut kepercayaan
mereka, semakin besar pelebaran lubang daun telinga semakin cantik, dan semakin tinggi
status sosialnya di masyarakat.
1.2. Pengertian Seni
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata "sani" yang artinya
"Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan istilah "ART" (artivisial) yang
artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
Seni berasal dari kata seni (bahasa Melayu) yang berarti halus, rumit dan kecil-kecil.
Kesenian diartikan segala sesuatu yang bernilai seni sehingga yang termasuk kesenian adalah
berbagai jenis benda atau hal yang bersifat seni. Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan
para ahli membuat definisi seni untuk mempermudah pendekatan kita dalam memahami dan
menilai seni. Konsep yang muncul bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman,
penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.
Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan
kehidupan masyarakat yang dinamis. Beberapa pendapat tentang pengertian seni:
a. Ensiklopedia indonesia
Seni adalah pencipiaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang
melihat atau mendengar.
b. Ki Hadjar Dewantara
Seni merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari perasaannya dan bersifat
indah, sehingga dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia (penerima)
c. Achdiat Kartamihardja
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realita ke dalam suatu karya. Bentuk
dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin
penerimanya.
d. Aristoteles
Seni adalah peniruan bentuk alam dengan kreatifitas dan ide penggubahnya agar lebih indah.
e. Leo Tolstoy
Seni adalah suatu kegiatan manusia (penggubah) yang secara sadar dengan perantara tandatanda lahiriah tertentu menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang
lain (penerima) sehingga ikut merasakan perasaan-perasaan seperti yang ia (penggubah) alami.
f. Schopenhauer
Bahan Ajar Seni Budaya SMA Kelas X
Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Meskipun
musik adalah seni yang paling abstrak, tapi tiap orang menyukainya.
g. Thomas Munro
Seni adalah alat bantuan manusia (penggubah) untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas
manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup segala tanggapan yang
berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional amaupun emosional.
h. Akhdiat K. Mihardja
Seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat
bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam
rohani sipenerimanya.
i. Erich Kahler
Seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan symbol
atau kiasan tentang keutuhan dunia kecil yang mencerminkan dunia besar.
1.3. Cabang-Cabang Seni
Kesenian meliputi bermacam-macam cabang seni. Setiap cabang seni memiliki keunikan
tersendiri. Oleh karena itu, setiap karya seni diciptakan dengan memerlukan kemampuan,
keahlian kelebihan, dan keunikan tersendiri pada penciptaannya.
Berdasarkan realita yang berkembang di masyarakat, seni digolongkan menjadi 5 cabang
yang memiliki kesatuan dan keterkaitan.
NO
Cabang Seni
Bentuk Media
Rupa
Benda
Sastra
Musik
Tari
Teater
Tulisan
Suara, benda,
manusia, gerak
proses
Tubuh manusia,
gerak, musik
Manusia,
benda/alam, akting,
adegan,
suara/musik
Indera Penikmat
Penglihatan,
peraba
Penglihatan
Matra
2 dimensi atau 3
dimensi
2 dimensi
Pendengaran,
pengelihatan
Waktu, 3
dimensi
Pengelihatan,
pendengaran
Waktu, 3
dimensi
Pengelihatan,
pendengaran
Waktu, 3
dimensi
b. Alexander Baumgarten
Keindahan itu dipandang sebagai kesatuan yang merupakan susunan yang teratur dari bagianbagian yang mempunyai hubungan erat atu dengan yang lain secara keseluruhan.
c. Herbert Read
Keindahan adalah suattu kesatuan hubunggan formal dari pengalaman yang menimbulkan
rasa senang.
d. Immanuel Kant
Keindahan ditinjau dari dua sisi,yaitu:
Objektif: Keindahan adalah keserasian suatu objek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh
objek tersebut tidak ditinjau dari segi fungsi.
Subjektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dengan logika dankonsep dan
tanpa disangkut-pautkan dengan kegunaan praktis dapat mendatangkan rasa
senang pada si penghayat.
e. Sulzer
Keindahan adalah sesuatu yang baik dan dapat memupuk rasa moral.
f. Thomas Aguinas
Keindahan akan terbentuk jika memenuhi tiga syarat, yaitu adanya:
- Integritas (kesatuan) atau kesempurnaan
- Proporsi yang tepat dan harmonis
- Klaritas (kejelasan)
Penganut teori objektif menepatkan rasa estetika lebih utama sehingga memiliki konsep,
pola pikir, atau alasan logis mengapa sesuatu itu dikatakan indah. Penganut teori subjektif
meletakan keindahan secara pribadi dalam diri si penikmat karya seni sehingga tidak dapat
memberi alasan mengapa sesuatu itu dikatakan indah.
Keindahan seni adalah keindahan ekspresi, kreasi seniman. Jadi, pemandangan alam
bukan keindahan seni.
1.5. Seni Sebagai Kreatifitas
Manusia memiliki kelebihan berupa akal, kalbu, emosi, nafsu, dan kemampuan membuat
sesuatu. Usaha menggunakan akal pikiran untuk membuat sesuatu (kreasi) yang baru baik nyata
atau abstrak disebut kreativitas. Proses kreasi seni mempunyai ciri-ciri khusus antara lain seperti
di bawah ini.
a. Unik
Unik artinya sesuatu yang lain daripada yang lain, yang beluum pernah dibuat orang
sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, dan media. Alangkah baiknya jika karya senimu
adalah hasil kreasimu sendiri, bukan mencontoh dari yang sudah ada. Karya lain dapat
digunakan sebagai pemicu munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut menjadi
sesuatu yang unik ddan baru. Dengan demikian, kreativitasmu akan terasah.
b. Individual (pribadi)
Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman pembuatannya, yang berbeda dengan seniman
lain karena perbedaan pendangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik dalam membuat
karya seni. Bandingkanlah karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai sebagai
pemicu gagasan seni bisa jadi sama. Tapi karena pandangan, penghayatan, pengalaman, dan
teknik yang berbeda, hasilnya tentu akan berbeda.
c. Ekspresif
Bahan Ajar Seni Budaya SMA Kelas X
Karya seni merupakan hasil curahan batin berupa penjabaran dari ide, renungan, perasaan,
atau pengalaman seniman. Seni yang tanpa curahan batin seolah-olah kering dan tak dapat
menyentuh perasaan yang menikmatinya.
d. Universal
Karya seni dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi karena
adanya persamaan rasa estetika dan artistik.
d. Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman
dalam menyajikan karyanya. Menurut Soedarso SP (1987), gaya adalah ciri bentuk luar yang
melekat pada wujud karya seni, sedangkan aliran berkaitan dengan isi karya seni yang
merefleksikan pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapai sesuatu.
1.8. Pengertian Nilai Seni
Menurut (Purwadarminto, 1976), kata nilai diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau
kualitas. Untuk mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang
bermutu atau berguna dalam kehidupan manusia. Dalam estetika, nilai diartikan sebagai
keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat,nilai berarti suatu
ide yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman manusia/masyarakat dalam
bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan, keadilan, dan sebagainya Nilai seni dipahami
dalam pengertian kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik kualitas yang bersifat kasat mata
maupun yang tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya seni merupakan manifestasi dari
nilai-nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam lingkungan sosial budaya masyarakat yang
kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan dikomunikasikan kepada penikmatnya
(publik seni).
Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai keindahan,
2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan.
Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis
yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya pengertian, yakni: a)
keindahan dalam arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan
intelektual), b) keindahan dalam arti estetis murni, b) keindhaan dalam arti estetis murni, c)
keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti
terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan pada prinsipnya mengkaji tentang hakikat
keindahan dan kriteria keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda-benda
lainnya.
Dalam kecenderungan perkembangan seni dewasa ini, keindahan positif tidak lagi
menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sebagai seniman beranggapan lebih
penting menggoncang publik dengan nilai estetis legatif (ugliness) daripada menyenangkan atau
memuaskan mereka. Fenomena semacam ini akan kita jumpai pada karya-karya seni primitir atau
karya seni lainnya yang tidak mementingkan keidahan tampilan visual namun lebih
mementingkan makna simboliknya. Ugliness dalam karya seni termasuk nilai estetis yang
negatif. Jadi sesungguhnya dalam karya seni terdapat nilai estetis yang positif dan negatif.
1.9. Pengertian Ekspresi
Ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses penciptaan karya
seni, proses ekspresi bisa diaktualisasikan melalui media. Media musik bunyi; media seni rupa
adalah garis, bidang dan warna; media tari adalah gerak, media teaer adalah gerak, suara dan
lakon.
1.10. Fungsi dan Tujuan Seni
Menurut antropologi, kesenian adalah salah satu unsur budaya manusia. Kita dapat
merasakan dalam pengalaman hidup sehari-hari, betapa kita sangat membutuhkan sarana
berekspresi dan menikmati keindahan dalam berbagai bentuk.
Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni dipilah menjadi beberapa
kelompok.
Bahan Ajar Seni Budaya SMA Kelas X
a. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan pisikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka
fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan
psikis/emosional.
1. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti,
busana, perabot, rumah, musik senam, dan sebagainya.
2. Emosional
Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si pembuat/penggubah, maupun konsumen
penikmat. Contoh, lukisan, novel, musik, tari, film, dan sebagainya.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak
dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang:
1. Rekreasi/ hiburan
Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu
dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik, tarian, film, dan lawak.
2. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan,
gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lagu balada, poster, drama komedi, dan
reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
- Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
- Himbauan melaksanakan program pemerintah
- Anjuran kesehatan/kesejahteraan
- Ketidakadilan suatu kebijakan
3. Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi
buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak, dan foto. Seni
sebagai media pendidikan misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat
kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut
mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. Pelajaran menggunakan bantuan karya seni.
Contoh : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster, lagu anak-anak,
alat peraga IPA.
4. Religi/ keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana
muslim/muslimah, artitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani. Seni yang
digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian,
ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni
gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek,
Monggang, dan Ageng.
5. Fungsi artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni
Bahan Ajar Seni Budaya SMA Kelas X
rupa kontemporer, tidak bias dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para
seniman dan komunitasnya.
6. Fungsi guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi
disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan seniman harus
mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan.
Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk perlengkapan/peralatan rumah
tangga yang berasal dai gerabah dan rotan.
7. Fungsi seni untuk kesehatan (Terapi)
Pengobatan untuk penderita gangguan physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi
musik, jenis musik disesuaikan dengan latar belakang kehidupan pasien. Terapi musik telah
terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis
trauma pada suatu kejadian, dan lain-lain. Menurut Siegel (1999) menyatakan bahwa musik
klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbic
jarikan neuron otak. Menurut Gregorian bahwa gamelan dapat mempertajam pikiran.
1.11. Apresiasi Seni
Apresiasi adalah salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa
ingin memiliki, mencintai, dan menghayati karya seni dilingkungan sekolah maupun masyarakat.
Apresiasi merupakan suatu jalan untuk memperoleh penghayatan estetis terhadap karya seni
yang sesuai dengan perkembangan jiwa siswa agar siswa memperoleh manfaat untuk
kelangsungan hidup dan perkembangannya, mengapresiasi karya seni dapat dilakukan dengan
cara mengoleksi hasil karya, mengadakan pergelaran, dan widyawisata.
Jadi Apresiasi Seni adalah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya
seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi
estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya tersebut dengan semestinya. S.E.
Effendi mengungkapkan bahwa apresiasi adalah mengenali karya sehingga menumbuhkan
pengertian, penghargaan, kepekaan untuk mencermati kelebihan dan kekurangan terhadap karya.
Kegiatan apresiasi meliputi :
a. Persepsi
Kegiatan mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya,
mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi,
maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan
kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b. Pengetahuan
Pemberian pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang
diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
c. Pengertian
Membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman,
dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d. Analisis
Mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang
diapresiasi.
e. Penilaian
Melakukan penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun
obyektif.
f. Apresiasi
Bahan Ajar Seni Budaya SMA Kelas X
Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam melakukan apresiasi yakni : 1).
pendekatan aplikatif, 2). pendekatan kesejarahan, 3). Pendekatan problematik. Pendekatan
aplikatif, adalah pendekatan dengan cara melakukan sendiri macam macam kegiatan seni.
Pendekatan kesejarahan adalah, dengan cara menganalisis dari sisi periodisasi dan asal usulnya.
Sedangkan pendekatan problematik, dengan cara memahami permasalahan di dalam seni.
Seorang pengamat akan berbeda dengan pengamat lainnya dalam menilai sebuah seni. Hal ini
didasarkan pada pengalaman estetik, dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Bahasan
kajian dalam mengapresiasi seni pada tingkatan awal dengan pendekatan aplikatif adalah
sebagai berikut:
Seni Musik Klasik
a. Ciri khas musiknya
b. Bentuk musik dari zamannya
c. Struktur musiknya
d. Gaya musiknya
Seni Musik Tradisi
a. Ciri-ciri khas musiknya :
- Laras
- Pola tabuhan
- Instrumen yang dimainkan
- Struktur musiknya
- Gaya musiknya
b. Fungsi seni
c. Ekspresif (nilai-nilai keindahan)
d. Makna / pesan yang terkandung
Seni Tari Kreatif
a. Mencermati identifikasi gerak
b. Mencermati keharmonisan gerak dan musik
c. Mencermati kreativitas gerak
d. Mencermati kemampuan wiraga / kelenturan
e. Mengidentifikasi jenis tari berdasarkan garapan
f. Mengidentifikasi tari berdasarkan orientasi
g. Mengidentifikasi berdasarkan fungsinya
Seni Teater
a. Mengidentifikasi perbedaan teater dan film
b. Mengidentifikasi keberhasilan suatu pementasan
c. Mengidentifikasi nada ucapan dan makna dalam dialog
d. Mengidentifikasi plot lakon
Seni Rupa
a. Makna
b. Gaya
c. Material
d. Elemen
e. Estetika
Tingkatan apresiasi seni dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
a. Peminat seni adalah orang yang memiliki perhatian terhadap seni.
b. Penikmat seni adalah orang yang memiliki rasa suka terhadap seni dikarenakan telah dapat
menikmati.
Bahan Ajar Seni Budaya SMA Kelas X
10
c. Pelaku seni adalah orang yang telah dapat melaksanakan kegiatan seni.
d. Pencipta seni adalah orang yang mampu menciptakan seni.
e. Kritikus seni adalah orang yang telah memiliki pengetahuan tentang seni atau berpengalaman
dalam bidang seni.
Tujuan Apresiasi bagi siswa, yaitu:
a. Mencintai lingkungan budaya;
b. Merangsang berkarya;
c. Menghargai lingkungan; dan
d. Menanamkan rasa cinta berbangsa dan bernegara.
E. Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Budaya atau kebudayaan berasal dari
11
13
14
BAB II
APRESIASI SENI RUPA
A.
2.
3.
Jenis seni rupa terapan meliputi seni grafika, seni bangun, seni reklame, seni ilustrasi,
seni dekorasi, seni tata kota, seni kerajinan, seni mode, seni rias, seni taman,seni industri,
dan seni batik.
Seni Rupa menurut Wujudnya
Seni rupa menurut wujudnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu seni rupa dua
dimensi dan seni rupa tiga dimensi.
a. Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa dua dimensi adalah seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar
(berbentuk bidang).
Penghayatan seni rupa dua dimensi satu arah, yaitu depan. Contohnya, seni lukis, seni
ilustrasi, seni dekorrasi, seni batik, seni batik, seni grafika, dan seni sketsa.
b. Seni rupa Tiga dimensi
Seni rupa tiga adalah seni rupa yang mempunyai volume atau isi (memiliki tiga ukuran,
yaitu panjang, lebar, dan kkedalaman). Penghayatan seni rupa tiga dimensi dapat
dinikmati dari berbagai arah pandang. Karya seni rupa tiga dimensi contohnya, seni
kriya, seni patung, seni bangun, seni taman, seni dekorasi, dan seni mode.
f. Seni kriya
Seni kriya adalah seni rupa yang tercipta dengan membutuhkan keterampilan tangan
dan kemampuan kekriyaan (craftmanship). Seni kriya berujud barang-barang guna
yang secara visual tampak indah. Seni kriya sering disebut seni kerajinan
(mengutamakan kerajinan/kerapian, seni pekerjaan tangan, dan prakarya). Seni kriya
meliputi ukir kayu, keramik, anyam-anyaman, kerajinan rotan/logam/kulit, dan
makrame.
g. Seni grafika
Seni grafika ialah seni mencetak dengan media klise (alat pencetak) berupa bidang
dua dimensi atau sering disebut sistem cap (semacam stempel).
h. Seni bangun/ arsitektur
Seni bangun merupakan cabang seni rupa yang memiliki keindahan artistik pada
bentuk-bentuk bangun bervolume (tiga dimensi) dan berfungsi prraktis/seni pakai.
Contoh seni bangun rumah, kantor, jembatan, monumen, dan tempat ibaddah.
i. Seni rias
Seni rias mencakup seni rupa yang mengolah tentang tata rias tubuh manusia. Seni
rias meliputi tata rias wajah, rambut, badan, dan rias fantasi.
j. Seni mode
Seni mode merupakan seni rupa yang mengolah tentang pakaian (costum) yang
mencakup berbagai model. Seni mode meliputi mode pakaian, seragam, ddan seragam
teater.
k. Seni industri
Seni industri adalah seni seni rupa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, yaitu
industri yang berupa barang-barang pakai. Misalnya, arloji, sepeda, mobil, vulpen,
radio, tape, televisi, dan mainan anak-anak.
l. Seni batik
Seni batik adalah seni rupa yang menggarap penggambaran/goresan garis dan warna
dengan media baku malam/lilin, soga, napthol, dan warna celup lainnya.
m. Seni keramik
Seni keramik adalah seni rupa yang diciptakan untuk memnuhi kebutuhan rumah
tangga dengan menggunakan bahan tanah liat dan porselin. Contohnya piring, cangkir,
poci, vas/pot bunga, asbak dan jambangan. Perkembangan berikutnya, seni keramik
meliputi karya untuk lantai, toilet, tembok, lukisan keramik ataupun seni keramik
bebas/murni lainnya.
n. Seni tata kota
Seni tata kota adalahseni rupa mengatur tentang keindahan kota, menyangkut
penempatan segala bangunan yang berada di kota dan sarana lainnya.
Penataan kota meliputi gedung, pasar, tempat hiburan, monumen, kawasan pabrik,
taman, dan museum. Demikian beberapa cabang seni rupa dan masih banyak lagi.
Hampir setiapbsisi kehidupan kita berkaitan dengan karya seni rupa. Akan tetapi,
kebanyakan orang tidak menyadari hal itu. Makin modern seseorang tentu makin
mengharapkan kehadiran karya-karya seni yang memiliki nilai yang tinggi.
Penggolongan di atas hanya sekedar membedakan seni rupa secara garis besar. Akan
tetapi, sebenarnya terdapat karya yang sukar dibedakan kelompoknya. Pada perkembangan masa
berikutnya, seni rupa diciptakan lebih bebas tanpa mengingat perbedaan.
perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur waktu, alat kebersihan, cindera mata, kerajinan, mainan
anak, bahkan perkakas pertukangan.
b. Desain Grafis/ Desain Komunikasi Visual
Desain grafis adalah bagian dari seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan
masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, brosur, undangan, majalah, surat
kabar, logo perusahan, kemasan, buku, dan bhkan juga cerita bergambar (komik), ilustrasi, dan
karikatur,. Desain grafis kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan kebutuhan
masyarakat. Kini cabang seni rupa ini dikenal dengan nama desain komunikasi visual dengan
penambahan cakupannya meliputi multimedia dan fotografi.
c. Desain arsitektur
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur. Yakni, pandangan yang
menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang
menempatkan arsitektur sebagai bagian dari seni. Secara umum, desain asitektur adalah suatu
kegiatan yang berupaya untuk memecahkan akan kebutuhuhan hunian masyarakat yang indah
dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga, rumah sakit,
tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan industri.
d. Desain interior
Desain Interior adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan
kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah
tinggal, bank, museum, restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan ruang dapur
dan kafe. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan
menjadi kesatuan yang utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Namun, pandangan ini
berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi ilmu untuk merancang ruang dalam
dengan pendekatan-pendekatan keprofesionalan.
Dunia desain berkembang sejalan dengan kemajuan kebudayaan manusia. Masyarakat
juga mengenal desain multimedia. Cabang desain ini berkembang sejalan dengan tumbuhnya
teknologi komputer dan dunia pertelevisian.
3. Kriya
Perkembangan dalam dunia seni rupa, adalah munculnya kriya sebagai bagian tersendiri
yang terpisah dari seni rupa murni. Jika sebelumnya kita mengenal istilah seni kriya sebagai
bagian dari seni murn, kita mengenal istilah kriya atau ada pula yang menyebutnya kriya seni.
Kriya merupakan pengindonesiaan dari istilah Inggris Craft, yaitu kemahiran membuat produk
yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk yang dihasilkan umumnya eksklusif
dan dibuat tunggal, baik atas pesanan ataupun kegiatan kreatif individual. Ciri karya kriya adalah
produk yang memiliki nilai keadiluhungan baik dalam segi estetik maupun guna. Sedangkan
karya kriya yang kemudian dibuat misal umumnya dikenal sebagai barang kerajinan
C. Periodisasi Seni Lukis
Dalam http://id.wikipedia.org, Seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa. Dengan
dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
drawing. Periodisasi seni lukis dibagi dalam :
1. Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan
prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah
mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari
kehidupan mereka.
Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau
gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan
menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik
terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan
di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat
hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk
berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai,
kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga
dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek
moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara
otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi
(kisah/cerita) dalam karya-karyanya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan
obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang
digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan
proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini
dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling
mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi
berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini
menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis,
imajinasi memegang peranan penting hingga kini.
Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban
manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap,
bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang
mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan
narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai
media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa
prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan
menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf
sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.
2. Seni lukis zaman klasik
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang
ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran
bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain
itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran
pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.
3. Seni lukis zaman pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis
mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa
menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa
sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit
sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang
melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan
unsur bentuk yang "benar" dari benda).
bunga teratai dipagi hari yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur dan
oleh sebagian kritikus seni disebut sebagai impresionistik , suatu lukisan yang
menampilakan bentuk yang sederhana dan terlampau biasa.
e. Ekspresionisme
Adalah suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasana kesedihan, kekerasan,
kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif. Salah
seorang pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent van Gogh (1853-1890). Lukisan
lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang diakibatkan oleh penderitaan dan
kegagalan dalam hidup.salah satu lukisannya yang terkenal adalah Malam Penuh Bintang
(1889), yang mengekspresikan gairah yang tinggi sekaligus perasaan kesepian.
f. Kubisme
Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan
bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak). Pada tahun 1909 berkembang aliran
kubisme Analistis yang mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan
dimengerti sebagai konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan.
Pada setiap sudut lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi waktu yang
berbeda. Sedangkan Kubisme Sintetis, pelukisannya disusun dengan bidang yang berlainan
yang saling tumpang dan tembus.
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam
bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Pablo Picasso.
g. Konstruksifisme
Aliran seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain Vladimir Tattin,
Antoine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini mengetengahkan berbagai karya seni berbentuk
tiga dimensional namun wujudnya abstrak. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan
modern seperti besi beton, kawat, bahkan plastik.
h. Abstrakisme
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentukbentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam. Kadinsky dan Piet Mondrian marupakan sebagian perupa beraliran abstrak ini.
Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan wujud
di alam.
i. Dadaisme
Adalah gerakan seni rupa modern yang memiliki kecendrungan menihilkan hukum
hukum keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya lukisan,
patung atau barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai protes
pada keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi lukisan Monalisa karya Leonardo da
Vinci tetapi diberi kumis, atau petusan laki-laki diberi dudukan dan tandatangan, kemudian
dipamerkan di suatu galeri.
j. Surealisme
Adalah penggambaran dunia fantasi psikologis yang diekspresikan secara verbal, tertulis
maupun visual. Bentuk-bentuk alam dideformasi, sehingga penuh fantasi dan di luar
kewajaran.
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di
dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian
mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa
dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
k. Elektisisme
Yaitu gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai sumbergaya yang
ada di dunia menjadi wujud seni modern. Banyak yang menjadi sumber inspirasi dari gaya seni
ini. Antara lain, gaya seni primitive sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah,
seni amerika Latin, gaya esetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno. Tokoh-tokoh seni yang
menerapkan gaya ini antasra lain Picasso (disamping sebagai tokoh Kubisme), Paul Gaugguin,
Georges Braque, Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.
l. Posmodernisme
Istilah seni ini umumnya disebut seni kontemporer yaitu mengelompokan gaya-gaya seni
rupa yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi
Lingkaran Warna
kecenderungan popular dan dipilih oleh para seniman
dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga sekarang.
Gaya ini sering diartikan sebagai aliran yang berkembang
setelah seni modern. Jika dalam seni modern lebih memusatkan
kepada ekspresi pribadi dan penggalian gaya baru, dalam seni
Posmodern ungkapan seni lebih ditekankan kepada semantika
(makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa).
E. Teori Warna
Teori Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan
pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna
yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna
primer, sekunder, tersier, dan warna netral.
Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna
brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan
tetrad
1. Pembagian warna
a. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan
campuran dari warna-warna lain. Warna
yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
b. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna
jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru
dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya
warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
d. Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini
sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran
yang tepat akan menuju hitam.
2. Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan
hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sedang warna dingin
sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang
terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.
3. Hubungan antar warna
a. Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180) di lingkaran warna. Dua
warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat.
Misalnya jingga dengan biru.
b. Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180).
Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.
c. Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut
60.
d. Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun
segi empat (dengan sudut 90).
E. Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Seni murni berwujud tiga dimensi, adalah ....
a. Seni lukis b. Seni grafis c. Seni musik
d. Seni patung
e. Seni fotografi
2. Seni rupa murni mengacu kepada ...
a. karya-karya yang hanya untuk tujuan
pemuasan ekspresi pribadi
b. fungsi dan kemudahan produksi
c. karya-karya estetis untuk tujuan dipamerkan
di Gallery,
d. karya-karya untuk memnauhi kebutuhan
individu e. karya ekspresif dari individu yang
melihatnya
3. Seni rupa yang berupaya untuk memecahkan
kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah
dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel,
rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor
adalah ...
a. desain produk
b. desain grafis
c. desain arsitektur d. desain interior
e. Industrial desain
4. Seni grafis cetak dalam ( Intaglio ) seperti,
kecuali ...
a. wood cut print,
b. dry point
c. etsa
d. mizotint
e. Sugartint
5. Kamu menggambar di buku gambar A3
termasuk seni ..
a. 1 dimensi b. 2 dimensi
c. 3 dimensi
d. 4 dimensi e. 2 dimensi atau 3 dimensi
6. Kamu membuat poster dengan Corel Draw
adalah termasuk seni ...
a. desain
b. Desain produk
c. Desain grafis
d. Desain arsitektur
e. desain interior
7. Lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip
mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam,
adalah ciri khas lukisan periodisasi ...
a. Zaman prasejarah
b. Zaman klasik
c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance
e. Zaman modern
8. Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya
diarahkan kepada kurva-kurva halus yang
kebanyakan terinspirasi dari keindahan garisgaris tumbuhan di alam, adalah ciri lukisan
periodisasi ....
a. Zaman prasejarah
b. Zaman klasik
c. Zaman pertengahan d. Zaman renaissance
e. Zaman modern
9. Potret diri, pemandangan alam, atau landscape
adalah contoh lukisan aliran ...
a. naturalisme
b. Realisme
c. romantisme
d. ekspresionisme
e. kubisme
10. Suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik
tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk
alam secara geometris (berkotak-kotak) ...
a. naturalisme
b. Realisme
c. romantime
d. ekspresionisme
e. kubisme
11. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat
propaganda dan religi. Beberapa agama yang
melarang penggambaran hewan dan manusia
mendorong perkembangan abstrakisme
a. Guruvalah
b. Van Gogh
c. Basuki Abdullah
d. Afandi
e. Raden Saleh
15. Teori Brewster tentang warna pertama kali
dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
menyederhanakan warna-warna yang ada di
alam menjadi kelompok warna
a. warna primer, sekunder,
b. warna primer, sekunder, dan tersier
c. warna primer, sekunder, tersier dan
kontrast
d. warna primer, sekunder, tersier, dan warna
netral
e. Kontras komplementer, Kontras split
komplemen, Kontras triad komplementer,
Kontras tetrad komplementer
16. Dua warna yang saling berseberangan
(memiliki sudut 180) di lingkaran warna.
menghasilkan hubungan kontras paling kuat.
Misalnya jingga dengan biru adalah ...
a. Kontras komplementer
b. Kontras split komplemen,
c. Kontras triad komplementer,
d. Kontras tetrad komplementer
14. Aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara
kemudian dipamerkan di suatu galeri. Adalah contoh bentuk lukisan aliran ....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
16. Aliran seni ruap yang ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan
para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia
yang dilebih-lebihkan, adalah aliran ......
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
17. Kadinsky dan Piet Mondrian merupakan sebagian perupa beraliran .....
Jawab:____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
18. Teori Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
35. Buatlah satu gambar secara cepat dan spontanitas di atas kertas jawabanmu (gambar apa saja
yang terlintas dibenakmu saat ini!)
BAB III
BERKARYA SENI RUPA
A. Raggam Hias Bengkulu
Bengkulu memiliki banyak ragam hias daerah. Ragam hias ini digunakan untuk berbagai
keperluan. Setiap ragam hias memiliki bentuk, fungsi,dan makna yang berbeda. Ragam hias
Bengkulu pada dasarnya diambil dari alam serta ragam flora dan fauna Bengkulu yang distilir
(di-indah-indah-kan). Ragam hias ini biasanya digunakan pada anyaman, ukiran, ragam hias
rumah adat, dan kain tenun daerah. Ragam hias ini deikelompokkan menjadi dua macam. Yaitu
ragam hias tenunan kain serawai, dan ragam hias tenunan Rejang. Selain itu, juga terdapat motif
batik besurek khas Bengkulu yang bisa juga dimasukkan sebagai kategori ragam hias Bengkulu.
Berikut merupakan nama, gambar, dan makna untuk kelompok ragam hias pada tenunan serawai
yang berhasil saya dapatkan :
1. Seluang Mudik
4. Muarak Timput
1. Kandung Lawayan
5. Mata Punai Berantai
3. Unak Sebeku
6. Kain Cutar
8. Gindo Suli
9. Kain Curak
14. Mata Punai Kandung
Tugas Kompetensi
A. Buatlah Kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang!
Kerjakanlah tugas berikut!
1. Selain ragam hias daerah Serawai di atas, coba kamu cari bentuk karya seni rupa terapan
daerah Bengkulu yang lainnya! Uraikan Bentuk ( dengan gambar) dan kegunaannya!
2. Laporkan hasil kelompok kalian dalam bentuk tertulis.
B. Tugas Individu
1. Rancanglah karya seni rupa terapan dari ragam hias daerah bengkulu sesuai pilihan
(anyaman, ukiran dan motif batik)!
2. Buatlah karya seni rupa terapan dari ragam hias daerah Bengkulu sesuai pilihan (anyaman,
ukiran dan motif batik)!
C. Tugas Kelas
1. Menyiapkan pameran karya seni rupa terapan daerah Bengkulu yang sudah dibuat.
2. Menyelenggarakan pameran karya seni rupa terapan di sekolah.
BAB IV
APRESIASI SENI MUSIK
A. PENGERTIAN MUSIK
Musik adalah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya, melalui unsur-unsur musik yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi.
Gambar Instrumen Musik
B. JENIS MUSIK
Seni musik adalah seni menata bunyi menjadi suatu harmoni yang indah dididengar.
Berdasarkan jenis materinya, seni musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik klasik, musik
tradisional, dan musik modern.
a. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang berkembang didaerah sekitar musik itu berasal.
Contoh di Indonesia adalah musik gamelan.
b. Musik Klasik
Musik klasik (mewakili semua periode) berasal dari Eropa. Berkembang secara universal
karena memiliki standar estetika. Jenis musik ini didominasi oleh instrumen musik gesek
dan tiup yang lebih menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni, bukan beat.
c. Musik Modern
Musik modern adalah musik yang terbaru setelah zaman klasik, sampai masa sekarang ini.
Konsepnya fleksibel/luwes dan instrumen musik yang digunakannya lebih beragam.
Perhatikanlah fungsi dan peran musik di daerah tempat tinggalmu. Bagaimana peran tiap
jenis musik yang ada?
Arama / faritia , Alat musik gesek. Panjang 25,2 cm, Tinggi 96 cm,
tebal 1,3 cm dengan diameter14,8 cm. Alat musik pukul, gesek, tiup
dan petik juga terdapat di Nias. Alat-alat musik tersebut dibunyikan
pada saat pesta. Pada upacara kebesaran, pesta perkawinan dan
kematian, Aramba (Gong), Faritia (canang) dan Gndra (gendang),
Fondrahi/tutu (tambur) dibunyikan berhari-hari sebelum pesta
berlangsung agar masyarakat dan desa tetangga mendengarnya.
Alat musik Lagia, Ndruri, Doli-doli (adalah alat musik yang seperti bambu yang ditiup atau di
hasapi), dan Surune sering dibunyikan oleh masyarakat pada saat mereka sedang santai, kesepian
atau sedih agar mereka dapat terhibur. Di Nias Selatan, selain pada upacara kebesaran (Faulu),
pada upacara kematian agama kuno (Ere) selalu membunyikan Fondrahi sambil mengucapkan
mantra-mantra tertentu dalam bentuk syair atau pantun (Hoho). Lagu Daerah : Say Selamat
Masineger, Leleng Ma Hupaima Ima, Dago Inang Sarge, Madedek Magambiri, Meriam Tomong,
seorang bangsawan yang dihormati, gong dan gendang juga dibunyikan. Sementara pada upacara
pemujaan dewa-dewa, para pemuka Sigulempong, Rambadia, Sinanggar Tulo, Piso Surit, dll.
b. Propinsi NAD (Aceh)
Arbab
Bangsi Alas
Bangsi Alas adalah sejenis isntrumen tiup dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten
Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal
dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia,
Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi
tersebut diambil oleh anakanak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas
lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang
akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang
sering dibungkus dengan perak atau suasa.
Rapai
Rapai terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang.
Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning
muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi
pengiring kesenian tradisional. Rapai ini banyak jenisnya : Rapai
Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (rapai
macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.
Tambo
Sejenis tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari
bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi dan rotan sebagai alat
peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat
komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan
untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna
membicarakan masalah-masalah kampung. Sekarang jarang
digunakan (hampir punah) karena fungsinya telah terdesak olah
alat teknologi microphone.
Taktok Trieng
Taktok Trieng juga sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini dijumpai di daerah
kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis
Yang dipergunakan di Meunasah (langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan ditempat-tempat
lain yang dipandang wajar untuk diletakkan alat ini. jenis yang dipergunakan disawah-sawah
berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman padi. Jenis ini
biasanya diletakkan ditengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau (gubuk
tempat menunggu padi di sawah).
Bereguh
Canang
Bereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh
pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan
terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Bereguh mempunyai nada
yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh
tergantung dari teknik meniupnya. Fungsi dari Bereguh hanya sebagai
alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat
antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah
jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah
penggunaannya.
Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional serta Canang juga
sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah
menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.
Celempong
Celempong adalah alat kesenian tradisional yang terdapat di daerah
Kabupaten Tamiang. Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayu dan
cara memainkannya disusun diantara kedua kaki pemainnya.
Celempong dimainkan oleh kaum wanita terutama gadis-gadis, tapi
sekarang hanya orang tua (wanita) saja yang dapat memainkannnya
dengan sempurna. Celempong juga digunakan sebagai iringan tari Inai.
Diperkirakan Celempong ini telah berusia lebih dari 100 tahun berada
di daerah Tamiang. Keanekaragaman alat musik radisional yang
terdapat di Aceh merupakan salah satu identitas dari masyarakat Aceh.
Oleh karena itu menjadi tugas masyarakat Aceh untuk tetap dijaga,
dipelihara kelestariannya. sehingga tidak menjadi punah.
Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk mendukung dan
bersama-sama memperkenalkan kepada generasi muda betapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa
yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata
bagi wisatawan Nusantara dan manca Negara untuk dapat lebih mengenal adat dan seni budaya
daerah Aceh.
c. Propinsi Sumatera Barat / Sumbar
Nuansa Minangkabau yang ada di dalam setiap musik Sumatra Barat yang dicampur
dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di
masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun sehingga
enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari
instrumen alat musik tradisional saluang, bansi, talempong, rabab, dan gandang tabuik. Musik
Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat
melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa
persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi
ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik
SALUANG
Talempong pacik
Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini
memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga pranada Lagu Daerah : Keparak Tingga,
Kambanglah Bungo, Tari Payung, Rang Talu, Lah Laruik Sanjo, Seringgit Dua Kupang, Bareh
Solok, Kampuang Nan Jauh Dimato, Malam Baiko, Dayuang Palinggam, Gelang Sipaku Gelang,
Tak Tong Tong.
d. Propinsi Jawa Barat / Jabar
Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab.
DOG DOG
REBAB
GAMELAN SUNDA
Rebab adalah Alat musik yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali
dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian
dalam ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara.
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan
gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Angklung
Calung
Gamelan
Siter
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan
gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia
dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Siter dan celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga
dengan kecapi di gamelan Sunda. Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13
pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel
nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30
cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya
kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan
celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan),
sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter
maupun celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat).
Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris
"zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan. Senar siter
dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar
lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan
untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri
berada di atas senar. Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas
Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain. Lagu Daerah :
Gundul pacul, Suwe Ora jamu, Tekate Dipanah, Gek ke Piye, Lir Ilir, Gambang Suling, Pitik
tukung.
f. Propinsi Bali
g. Propinsi Nusa Tenggara Barat / NTB dan Nusa Tenggara Timur / NTT
Alat Musik Tradisional : Cungklik, Foi Mere, Sasando, Keloko Lagu Daerah : Pai Mura Rame,
Desaku, Tutu Koda, Helele U Ala de Teang, Potong bebek, Anak Kambing Saya, O Nina Noi,
Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re, Tebe Ona Na.
Alat Musik Sasak Lombok
Jenis-jenis alat musik tradisional Sasak Lombok antara lain:
1. Genggong
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau.
Secara etimologis kata genggong bersala dari kata geng (suara tinggi) disebut genggong
lanang dan gong (suara rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan
secara berpasangan. Musik genggong secara orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang
lain seperti petuq, seruling, rincik dan lain-lain.
2. Rebana Burdah
Sebuah bentuk alat musik hasil akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak.
Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi
Muhammad SAW yang dipetik dari kitab karya sastra Arab Al Baranzi.
3. Gambus
Alat musik petik dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan
untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara bersama-sama atau sendiri.
4. Mandolin
Alat ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan
seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik
ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu tradisional.
5. Preret
Preret adalah sebuah alat pengiring tarian, lagu maupun orkestra. Alat musik ini dijumpai
hampir diseluruh wilayah Indonesia.
6. Barong Tengkok
Merupakan salah satu jenis musik orkestra Lombok, terdiri dari krenceng enam pasang, satu
buah gendang dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang berfungsisebagai tempat reog
sebuah gong dan tiga buah seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena
salah satu alatnya (reog) diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan.
Dol
Apresiasi :
1. Apa yang kamu rasakan ketika mendengar suara yang beraturan seperti suara tetesan air dari
ledeng ?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
2. Apa yang kamu rasakan jika terdengar suara keras dan cepat, seperti suara drum yang ditabuh
dengan bersemangat ?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
3. Bagaimana cara kamu mengenali musik yang kamu dengar adalah musk Melayu (Riau)
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
5. Bagaimana cara kamu mengenali gamelan yang kamu dengar adalah gamelan daerah :
- Bali
- Jawa Tengah
- Sumatera
Jawab:___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
BAB V
BERKARYA SENI MUSIK
A. VOKAL
3. Wilayah Suara
Pada umumnya jenis suara orang dewasa terbagi atas Sopran, Alto, Tenor, dan Bas. Jenis
suara perempuan yaitu Sopran dan Alto, sedangkan untuk jenis suara laki-laki Tenor dan Bas.
Suara manusia dewasa :
Perempuan
Alto
: F kecil D2
Mezzo sopran : A kecil F2
Sopran
: C1 A2
Laki-laki :
Tenor
: C kecil A1
Bariton
: A kecil F1
Bas
: F bas D1
Sumber : An Apreciation Music
B. NOTASI MUSIK
1. Notasi Balok
Notasi balok merupakan standar yang digunakan dalam penulisan notasi musik. Setiap
nada mempunyai frekuensi yang berbeda, sehingga penempatan posisi not pada garis paranada
dilakukan berdasarkan tinggi-rendahnya nada tersebut. Nada adalah bunyi yang dihasilkan dari
alat musik, yang mempunyai durasi, pitch, intensitas, dan warna. Sebuah not balok mewakili
sebuah nada, bentuk not balok tersebut menunjukkan hitungan yang terdapat pada nada yang
diwakilinya. Dalam penotasian musik, dikenal 2 kondisi yaitu not dan rest. Not digunakan untuk
menunjukkan adanya nada tertentu, sedangkan rest digunakan untuk menunjukkan tidak adanya
nada . Ng, Lina (2003). Tabel 1 berikut ini menunjukkan bentuk dan nilai not balok yang
merepresentasikan nada (not) dan yang merepresentasikan tanda diam (rest).
Tabel 1. Simbol Not Balok Untuk Tiap Hitungan
Not
Rest
Nama (Nilai)
Not
Rest
Nama
(Nilai)
Semibreve (4)
Minims (2)
Crotchet (1)
Quaver
(1/2)
Semiquaver (1/4)
Demisemi
quaver
(1/8)
2. Garis Paranada
Garis paranada merupakan lima garis sejajar dengan empat ruang kosong diantaranya,
untuk menempatkan not balok sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Not-not ditempatkan pada
garis atau ruang kosong diantaranya. Semakin tinggi posisi not semakin tinggi nada yang
dihasilkan, demikian pula sebaliknya. Cara pembacaan not pada garis paranada adalah dari kiri ke
kanan. Ng, Lina (2003). Gambar 1 berikut ini menunjukkan garis paranada.
Natural : adalah nada-nadanya belum terkena tanda naik, tanda turun ataupun tanda
mengembalikan ke nada semula. Tanda untuk menaikan nada : # disebut kruis(Palang/Sharp).
Tanda untuk menurunkan nada : disebut Mol(Flat/Dur).
1. Tangganada Diatonis Mayor
Tangganada Mayor Kruis, Palang atau Sharp ( # )
Untuk membuat tangganada mayor yang baru, adalah dengan mengambil nada ke 5 dari
tangganada mayor (sebelumnya) sebagai nada dasar dari tangganada mayor baru tersebut.Sebagai
contoh, cara membuat tangganada G Mayor (1#)
Pada susunan tangganada tersebut, jarak nada E F dan F - G belum benar, karena jarak
nada-nada tersebut seharusnya berjarak 1 dan . Untuk itu maka nada F harus dinaikkan laras
sehingga menjadi Fis (F#).
Contoh penulisan nada F menjadi Fis (F#) pada paranada kunci G dan F adalah sebagai berikut
Tanda alterasi yang menyebabkan nada F menjadi Fis. Dapat diambil kesimpulan bahwa langkah
awal dalam menentukan nada dasar sebuah tangganada yang baru adalah dengan
mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada sebelumnya. Kemudian susunlah menjadi sebuah
tangganada baru. Menentukan tangganada 2# Nada dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari
tangganada sebelumnya (G Mayor) yaitu nada D.
mengambil/melihat nada ke 5 dari tangganada sebelumnya. Kemudian susunlah menjadi sebuah
tangganada baru. Menentukan tangganada 2# Nada dasar dari tangganada 2# ialah nada ke 5 dari
tangganada sebelumnya (G Mayor) yaitu nada D.
1. Selanjutnya kita susun urutan nadanya
D E F# G A B C D
Nada F tetap menjadi Fis
2. Selanjutnya kita cocokan jaraknya
Contoh penulisan nada Fis, dan Cis, pada Paranada Kunci G dan F
adalah sebagai berikut :
Latihan:
1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada
berpedoman dari uraian di atas!
2.
Latihan:
1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Mayor Mol, Flat atau Dur berikutnya, dengan
berpedoman dari uraian di atas!
Latihan:
1. Lanjutkan mencari Susunan Tangganada Minor berikutnya, dengan berpedoman dari uraian di atas!
4. AKOR
Tugas:
1. Buatlah kelompok masing-masing asatu kelaompok 5 orang! Carilah lagu daerah
setempat (dimana kamu tinggal).
2. Buatlahtentukan akor nya!
3. Berlatih dari lagu yang sudah kalian tentukan dan sudah diberi akor!
4. Tampilkanlah hasil latihan kalian!
BAB VI
APRESIASI SENI TARI
A. PENGERTIAN TARI
Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Iringan musik secara auditif mendukung kesan visual yang ada.
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh pengertian tari, berikut ini:
a. Soedarsono dalam bukunya, Djawa dan Bali di Indonesia (Gajah Mada Press, 1972)
menyatakan. Tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah.
b. Yulianti Parani mengatakan, dalam bukunya tari Pendidikan Pedoman Pengajaran Tari dalam
Pendidikan Sekolah Dasar. Bahwa tari adalah gerak-gerak ritmis sebagaian atau seluruhnya
dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi atau ide
tertentu.
c. Curt Sachs, dalam bukunya Wold History Of The Dance (W.W. Norton dan Company Ine,
1963) mengatakan bahwa tari adalah gerak ritmis.
B. JENIS TARI
Di Indonesia jenis-jenis karya seni tari dapat dibagi menjadi 6 jenis antara lain:
1. Tari Tradisional
Tari Tradisional adalah merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara
turun temurun, serta biasanya mengandung nilai Filosofis, Simbolis dan religius. Semua
aturan ragam gerak, formasi, busana dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah.
2. Tari Tradisional Klasik
Tari jenis tradisional klasik dikembangkan oleh penari kalangan bangsawan Istana. Aturan
tarian biasanya baku atau tak boleh diubah lagi. Geraknya anggun dan busananya
cenderung mewah, tarian jenis ini sering berfungsi sebagai sarana upacara adat atau
penyambutan tamu keormatan. Contoh Tari: (Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya dan
Serimpi (Jawa Tengah) Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga (Sulawesi Selatan).
3. Tari Tradisional Kerakyatan
Tarian jenis ini berkembang dikalangan rakyat biasa oleh karena itu, gerakannya cendrung
mudah ditarikan bersama juga iringan musik dan busananya relatif sederhana. Tari tradisi
kerakyatan sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh tari:
( Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat) dll.
4. Tari Nusantara
Jenis Tari ini merupakan tarian tradisional daerah yang sudah dikreasikan kembali. Kreasi
ini bisa merupakan kreasi bebas maupun hasil perpaduan gerak dan gaya tari antara etnik
sehingga muncul jenis yang baru.
5. Tari Kreasi
Tari kreasi merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Jenis tari ini dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi dan kondisi dengan tetap memilihhara
nilai artistiknya. Tari Kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar
hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul
istilah tari modern. Tari dapat pula dimodifikasi dengan drama. Sehingga muncul bentuk
Sendratari (Seni drama dan tari) dan Pantomim keduanya menyajikan tarian dan gerak
bercerita tanpa dialok).
6. Tari Kontemporer
Gerakan Tari Kontemporer simbolik terikat dengan kreografi, bercerita dengan gaya unik,
dan penuh penafsiran. Seringkali, diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya.
Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu, dari yang sederhana
hingga menggunakan program musik komputer seperti Fruty Loops, Cakewalk (CW),
Sibelius.
C. BENTUK TARI
Bentuk penyajian tari pada dasarnya ada tiga bentuk, yaitu:
1. Tari Tunggal
Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, tarian ini
biasanya menggambarkan watak seorang toko ataupun seekor binatang.
Berikut ini beberapa contoh tari tunggal dari berbagai daerah di Indonesia.
a. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
b. Tari Gandrung dari Bayuwangi
c. Tari Taledhek dari Jawa Timur
d. Gambyong dari Jawa Tengah
e. Tari Cokek dari Jawa Barat
f. Tari Batak Baris dari Sumbawa
g. Tari yang ada di kesenian Bedindang Suku Serawai Bengkulu(Kabupaten Bengkulu Selatan
dan Kabupaten Seluma) yaitu tari : Piring, Payung, Selendang, Kain Panjang, Pancing,
Mabuk.
2. Tari Berpasangan
Tari Berpasangan adalah bentuk penyajian yang ditarikan dua orang penari yang saling
melengkapi gerakannya. Contoh Tari Payung, Tari Piring, Tari Saman, Tari Andun, tari Tayup,
dan lain-lain.
3. Tari Kelompok
Tari Kelompok adalah bentuk penyajian yang tarikan lebih dari dua orang penari. Contoh
Wayang Orang, ludrug, Tari Kecak, Sendratari, Drama Tari, Tari KiprahGlipang, dan Tari
Lenso.
D. UNSUR TARI
Menilai dan menghayati terhadap karya seni tari berpasangan Nusantara, memang tidak
semudah yang kita lihat. Bagi orang awam, apalagi yang tidak tahu seni, kita perlu
mempelajari dahulu yaitu unsur-unsur tari/ Hastasawanda dan kriteria dalam tari yaitu wiraga,
wirama, wirasa, dan wirupa.
a. Wiraga adalah aspek gerak tubuh/raga penari;
b. Wirasa adalah aspek perasaan/aspek si penari;
c. Wirama adalah aspek kesesuaian antara gerak dengan irama musik iringan; dan
d. Wirupa adalah segala sesuatu yang menyangkut tata rias, busana penari dan dekorasi.
E. FUNGSI TARI
Di dalam bukunya Tari-tarian Indonesia Soedarsono mengatakan bahwa tari dalam
kehidupan masyarakat berfungsi untuk sarana upacara adat, sarana untuk mengungkapkan
kegembiraan, untuk pergaulan, dan juga berfungsi sebagai seni tontonan.
Hal tersebut dapat dimengerti karena salah satu kebutuhan manusia adalah
berkomunikasi dengan pihak luar. Pihak luar tersebut bisa sesama manusia ataupun Tuhan.
Dalam kehidupan di masyarakat kita mengenal beberapa fungsi tarian, antara lain sebagai
berikut.
1. Sebagai sarana keagamaan
2. Sebagai sarana upacara adat
4. Sebagai tontonan.
Tugas:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1.
2.
Apresiator adalah?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
_
6. Tari Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatra Barat) termasuk contoh tari?
Jawab:____________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
BAB VII
BERKARYA SENI TARI
A. Berkarya Tari
Pada tahap berkarya peserta didik diarahkan untuk melahirkan kreativitas seni berdasarkan
pengalaman dan kegiatan berkarya dalam hubungannya dengan kognitif (pengetahuan, estetika
dan keterampilan mengungkapkan (psikomotor), sosial yang dilakukan melalui kesadaran
berekspresi. Teknik memperagakan kreatifitas yang dilakukan diharapkan dapat menganalisis
bentuk seni sesuai dengan tema atau ide yang diamati dan dikritik melalui media cetak, tulis, dan
diskusi. Persentasikan hasil temuan kamu di depan teman-teman, lalu peragakan gerakan yang
kamu dapatkan.
1. Tentukan tema yang kamu pilih, coba jelaskan latar belakang, fungsi, tujuan, seni tari.
2. Amati seluruh penyajian, bentuk seni tari yang berkembang di daerah asal kamu.
3. Coba analisis, tingkat persepsi pengetahuan, pengertian, analisis, penilaian, apresiasi sampai
keutuhan produksi.
4. Kemungkinan masalah lain yang dapat muncul akan ditemukan. Marilah kita tulis melalui
kritik yang membangun.
5. Lebih lanjut dalam laporan kamu harus melatih, mencipta, menginterpretasikan, mencatat dan
mendisain budaya dan seni yang terjadi di masyarakat. Sehingga pengetahuan dan keterangan
kamu dapat digunakan untuk menentukan peserta didik lain mengajarkan kritik seni secara
proporsional.
B. Gagasan Tari
Gagasan akan berakitan dengan tema tari yang akan diungkapkan menjadi suatu pesan atau
makna tari. Keunikan gagasan dapat dilihat dari unsur gerak yang terdiri dari :
a. Gerak Murni
Gerak murni dalam istilah Jawa disebut dengan terak tidak wantah, merupakan gerak yang
disusun semata-mata untuk mendapatkan bentuk artistiknya saja.
b. Gerak maknawai
Gerak maknawi adalah suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya mengandung suatu
pengertian atau maksud di samping keindahannya
c. Gerak asimetris
Gerak yang disusun terdiri atas gerak-gerak yang tidak memiliki keseimbangan atau sebangun,
baik ruang maupun desainnnya.
d. Gerak simetris
Gerak yang disusun terdiri atas gerak-gerak yang sebangun, baik ruang maupun desainnya.
Keunikan gagasan dapat pula dikembangkan dari ide-ide yang orisinal berdasarkan
pengekspresian diri. Pengekspresian pada tari dapat melalui pijakan gerak yang tidak dimiliki
tarian lainnya akan memunculkan kekhasan. Kekhasan tersebut dapat dilihat dari :
C. Dasar Pijakan Berkarya Tari
Suatu bentuk tari akan terkait dengan salah satu dasar pijakan, sebagai sumber pengayaan dalam
proses penciptaan.
1.Pijakan Tradisi Tari tradisi adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat
yang kemuian diturunkan atau diwariskan secara terus, menerus dari generasi ke generasi.
Artinya tarian tersebut masih sesuai dan diakui oleh masyarakat pendukungnya. Segala bentuk
tari tradisi dapat merupakan sumber, dapat pula merupakan bahan untuk dipikirkan, diolah dan
digarap, sehingga melahirkan bentuk-bentuk baru. Suatu bentuk tari terkadang digarap
berdasarkan pijakan tari tradisi, sehingga akan menghasilkan bentuk tari yang baru setelah
melalui proses pengkomposisian.
2. Pijakan Gaya
Keseluruhan yang dijadikan dasar bagi orang untuk menandai identias mereka terdiri dari
sesuatu yang disebut dengan gaya (style). Gaya dalam tari tersusun dari simbol-simbol,bentukbentuk dan orientasiorientasi nilai yang mendasarinya. Di bawah ini merupakan skema
pengembangan keunikan gagasan yang awalnya hanya dimulai dari anggota tubuh, namun
apabila dipraktikan hasilnya merupakan keunikan gerak yang terdapat dalam tari Zapin.
Keterangan gambar: Diawali dengan Tubuh kemudian dari tubuh dikembangkan menjadi bagian
badan (dikembangkan gerak membungkukberdiri tegap-doyong), bagian kepala (dikembangkan
gerak mengangkat dagu-menggeleng-mengangguk-mendongak), bagian kaki (dikembangkan
gerak jinjit-berjalan-berlari-bersimpuh), bagian tangan (dikembangkan gerak mengepal
menangkis). Selanjutnya dikombinasikan antara gerak badan (membungkuk) - kepala
(mengangkat dagu) - tangan (mengepal) kaki (berjinjit). Apabila dilakukan berulang-ulang
dengan hitungan bervariasi, maka akan terbentuk ragam gerak seperti tari Zapin. Dari imajinasi
ini kemudian ditarik suatu tema yaitu "langkah Zapin". Keunikan gagasan yang dapat diambil
sebagai tema dari karya-karya tari di nusantara dapat diangkat :
a. Tema lingkungan dan alam sekitar, seperti gerak-gerak angin bertiup, pohon bergoyang, air
yang mengalir di sungai, berkaitan dengan perburuan, mata pencaharian (nelayan, pertanian,
dsb)
b. Tema logika matematika, seperti gerak tangan yang membentuk bermacam-macam sudut,
komposisi kelompok dengan permainan jumlah penari atau menggunakan pola soal cerita
matematika.
c. Tema kehidupan sehari-hari, seperti bermain peran, jenis permainan anak yang biasa dilakukan
(dolanan), dsb.
d. Tema dengan menggunakan properti, di mana properti dapat sebagai pendukung tari untuk
mengekspresikan gerak, seperti bermain tali/pita, kentongan, tempurung, payung, topeng, dsb.
Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat kamu tentang seni tari, uraikan dan analisis latar belakang, pola
penyajian, tema, ide, musik, tata rias, stage, pola lantai, jumlah penari?
2. Diskusikan dengan teman, buat laporan dan hasil pengamatan hubungannya dengan seni tari
tradisional, seni tari non tradisional. Amati gerak dan pendukung lainnya.
Tugas Kelompok
1. Buatlah satu buah tari berkelompok atau berpasangan yang dikreasikan dari tari tradisional
daerah mu!
BAB VIII
APRESIASI SENI TEATER
A. PENGERTIAN
Seni Teater merupakan sebuah kesenian yang paling lengkap, karena didalamnya
tergabung beberapa cabang seni lainnya, seperti seni rupa, seni sastra, seni musik, dan seni
tari.
Kata teater sering di padankan dengan kata Drama, kata teater berasal dari bahasa
Yunani Lama, Theatron yang secara harafiah berarti gedung atau tempat pertunjukan.
Dengan demikan, teater selalu berhubungan dengan tempat pertunjukan atau tempat tontonan.
Sementara kata Drama juga berasal dari bahasa Yunani Lama Draien yang berarti
berbuat, berlaku, atau beraksi. Pengertian perbuatan, berlaku atau beraksi tidak selalu
diartikan dan dihubungkan dengan pertunjukan atau tontonan. Namun, lebih bersifat cerita
tentang kehidupan manusia dan sekitarnya. Cerita tersebut dapat berbentuk kehidupan
keluarga, persahabatan, percintaan atau cerita kehidupan lainnya. Dengan demikian, drama
lebih mengacu pada nilai sastra. Di dalam seni sastra, drama setingkat dengan prosa, esai atau
puisi.
Bila cerita tentang kehidupan manusia disusun dalam jalinan lakon yang indah,
kemudian diperankan dan diangkat ke atas pentas (tempat pertunjukan), maka akan terjadi
peristiwa teater. Pada waktu lampau drama tentang manusia yang dipentaskan ini sering
disebut dengan nama sandiwara. Hanya saja, dalam sandiwara tema-tema yang diangkat
biasanya kehidupan sehari-hari atau cerita-cerita biasa.
Konsep dasar teater pada awalnya persiapan yang berkenanan dengan teknik
penatalaksananan pertunjukan yang dipentaskan. Teater lebih menyerupai sanggar, sehingga
pertunjukan tari, musik, atau sirkus pun dikatogorikan sebagai seni teater.
Pada perkembangannya, teater menjadi lebih kompleks, seni teater adalah bentuk seni
pertunjukan yang berhubungan dengan kisah kehidupan manusia baik langsung atau tidak
langsung berhadapan dengan penonton.
Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat di simpulkan bahwa teater merupakan
kegiatan pementasan suatu cerita dengan tubuh manusia sebagai unsur utama dan didukung
unsur-unsur lainnya menjadi satu kesatuan.
Berikut ini beberapa bentuk drama yang terdapat dalam masyarakat :
1.
Sendratari (drama dan tari)
Yaitu, bentuk pembentasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak ritmis dan bunyi
(musik) sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
2.
Opera
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara sebagai unsur
yang banyak mengambil peran
3.
Wayang atau Teater Boneka
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur benda dan lakon (cerita)
sebagai unsur yang banyak mengambil pran.
4.
Pantomim
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak dan mimik
sebagai unsur yang banyak mengambil peran.
5.
Deklamasi, Baca Puisi, Pembacaan Cerpen
Yaitu, bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur suara, bahasa (lakon)
sebagai unsur yang banyak mengambil peran.
Gambar. Pertunjukan Teater sanggar KITA Bandung, Judul : Orang Baru, Karya : Saini KM,
Sutradara : Yoyo C Durachman, Merupakan salah satu pertunjukan tater yang menggunakan
semua unsur teater misalnya tubuh, grak, rupa, suara, bunyi/musik
dan cerita atau lakon
C. Jenis Teater
Seni teater di Indonesia dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:
1. Berdasarkan keberasalannya
a. Teater tradisional yaitu merupakan teater yang berasal dari kebudayaan Indonesia.
b. Teater nontrdisional merupakan teater yang bukan berasal dari kebudayan Indonesia.
2. Berdasarkan pengelompokan menurut karakteristiknya
a. Teater tradisional, bersifat sederhana dan kedaerahan
b. Teater konvensional, bersifat sederhana namun lebih manusiawi dan universal
c. Teater modern, terbagi dua yaitu:
Kontemporer : lebih mengutamakan kesan (inopresif) dan sensasi daripada
kewajaran adegan.
Film : bersifat universal, manusiawi, realistis, dan kompleks
Contoh beberapa teater tradisional Indonesia: Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Wayang
Golek, Wayang Wahyu, Wayang Krucil, Wayang Beber, Wayang Suluh, Wayang Madya, Ludruk,
Wayang Topeng Malang, Lenong, Topeng Betawi, Seudati, Didong, Lompat Batu, Sintren,
Randai, Kancet Datun Julut, Thek-Thek Kentrung.
D. Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya :
a. Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan , bentuk teater
ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya
spontan,improvisasi. Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.
Gambar: Pertunjukan teater rakyat tradisional Ludruk yang hidup dan berkembang di
daerah Jawa timur
b. Teater Keraton yaitu Teater yang lahir dan berkembang dilingkungan keraton dan kaum
bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas dengan tingkat artistik
sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewadewa.
Contoh : teater Wayang.
c. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini Masih membawa idiom bentuk rakyat dan keraton .
teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok baru
dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru , sebagai fenomena modern dalam
seni pertunjukan di Indonesia.
Gambar : Pertunjukan komedi antar pulau dengan lakon cinta robot ini
merupakan salah satu pertunjukan teater masyarakat urban dimana
pertunjukannya menampilkan permasalahan masyarakat urban dengan budaya
yang heterogen(beragam) sesuai dengan asal masyarakat pendukungnya.
d. Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe
melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh
dengan kreatifitas yangtanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang
menggeluti teater secara serius mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan
pencarian, eksperimen berbagai bentuk teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.
Sebagian besar daerah di Indonesia mempunyai kegiatan berteater yang tumbuh dan berkembang
secara turun menurun. Kegiatan ini masih bertahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
erat hubungannya dengan budaya agraris (bertani) yang tidak lepas dari unsur-unsur ritual
kesuburan, siklus kehidupan maupun hiburan. Misalnya : untuk memulai menanam padi harus
diadakan upacara khusus untuk meminta bantuan leluhur agar padi yang ditanam subur, berkah
dan terjaga dari berbagai gangguan. Juga ketika panen, sebagai ucapan terima kasih maka
dilaksanakan upacara panen. Juga peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang (kelahiran,
khitanan, naik pangkat/ status dan kematian dll) selalu ditandai dengan peristiwa-peristiwa teater
dengan penampilan berupa tarian,nyanyian maupun cerita, dengan acara, tata cara yang unik dan
menarik. Teater rakyat adalah teater yang hidup dan berkembang dikalangan masyarat untuk
memenuhi kebutuhan ritual dan hiburan rakyat.
QUIS SENI
1.
Tunjukkan keunikan yang terdapat dalam seni teater daerah Jawa Tengah
Ketoprak!
2.
Pesan moral apa yang terkandung dalam seni teater daerah Jawa Tengah dalam
kisah Ramayana?
E. CIRI-CIRI TEATER
1. Teater Tradisional
a.
Tampa naskah/ sastra lisan
b.
Persiapan sederhana
c.
Penyajian monoton/ statis
d.
Cerita kerajaan atau dongeng
e.
Akrab dengan penonton
f.
Musik dan tari dominan
2. Teater Modren
a. Menggunakan naskah /sastra drama
b. Segalanya dipersiapkan dengan detail
c. Penyajian dinamis
d. Cerita variasi kehidupan manusia
e. Musik dan lagu hanya jika diperlukan
3.
Teater Kontemporer
a. Cerita dan pemain absurd
b. Seting jauh dari kenyataan
c. Tata busana dan rias unik
F. Fungsi Fungsi Teater Rakyat :
1. Pemanggil kekuatan gaib
2. Menjemput roh-roh pelindung untuk hadir ditempat terselenggaranya pertunjukan
3. Memanggil roh-roh baik untuk mengusir roh-roh jahat.
4. Peringatan pada nenek moyang dengan mempertontonkan kegagahan maupun
kepahlawanannya.
5. Pelengkap Upacara sehubungan dengan peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang.
6. Pelengkap upacara untuk saat-saat tertentu dalam siklus waktu.
7. sebagai media hiburan.
G. Ciri-ciri umum teater rakyat diantaranya :
1. Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi atau
kehidupan sehari-hari.
2. Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
3. Unsur lawakan selalu muncul
4. Nilai dan laku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur
emosi sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
Gambar 4.6 Pertunjukan teater arja di Bali, merupakan salah satu contoh teater rakyat
yang masih hidup dikalangan masyarakat Bali. Teater berfungsi sebagai salah satu
upacara keagamaan
TUGAS:
Saksikan sebuah pertunjukan teater/ filem pilihan mu lalu buatlah laporan berdasarkan
pengamatan kalian meliputi:
1. Isi cerita
2. Nilai estetika atau hal yang unik yang kalian rasakan
3. Pesan moral dari cerita tersebut
Presentasikan laporan kalian di depan kelas dengan gaya yang menarik dan menampilkan contoh
akting atau dialok sang tokoh yang berkesan menurutmu!
BAB IX
BERKARYA SENI TEATER
A. Unsur Drama
a. Tema
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok ini
dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang menarik. Tema dapat
diambil dari berbagai permasalahan di dunia. Tema bisa sangat beragam. Mulai dari
percintaan, keluarga, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, sejarah,
sampai politik dan pemerintahan.
Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topik. Topik inilah yang kemudian
dikembangkan menjadi kisah drama dengan dialog-dialognya. Sedangkan judul dapat
diambil dari inti cerita yang menarik perhatian calon penonton. Contoh tema percintaan,
topik cinta yang terlarang, judul Romeo dan Juliet
b. Plot
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalannya kisah drama. Biasanya terdiri dari
konflik yang berkembang secara bertahap dari sederhana hingga kompleks sampai pada
penyelesaiannya.
Tahapan perkembangan plot drama tersebut umumnya adalah:
1.
Eksposisi
Melalui adegan dan dialog penonton diperkenalkan tokoh, karakter, dan materi kisah.
Ini akan menghantarkan penonton kepada keadaan yang relevan nantinya.
2.
Konflik
Mulai ada kejadian atau insiden yang melibatkan tokoh dalam masalah
3.
Komplikasi
Insiden berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak, ruwet,
dan saling terkait namun belum tampak pemecahannya.
4.
Krisis/Klimak
Berbagai konflik telah sampai pada puncaknya sehingga merupakan puncak
ketegangan bagi penonton. Berupa akhir pertikaian dari tokoh protagonis (ideal) dan
antagonis (tidak ideal).
5.
Resolusi
Dalam tahap ini terjadi penyelesaian konflik. Kisah dapat berakhir menyenangkan
serta dapat pula berakhir tragis dan menimbulkan protes di benak penonton.
c. Karakter
Karakter adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribaddian seorang tokoh dalam kisah
drama. Ada banyak sekali jenis karakter yang bisa terdapat dalam satu kisah drama.
Misalnya baik hati, keras, sombong, rendah diri, munafik, materialistik, ramah,
pemarah, dan lain-lain. Tak menutup kemungkinan bahwa dalam satu pribadi/tokoh
memiliki beberapa karakter yang saling bertentangan. Oleh karena itu, pemeran harus
dapat menafsirkan karakter yang dikehendaki naskah/skenario. Semakin kuat deskripsi
karakter seorang tokoh diperankan, akan semakin jelas dan menarik kisahnya. Dalam
memerankan tokoh dengan karakter tertentu, pemain seringkali dibantu oelh penata :
rias, busana, dan akting.
d. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam suatu gerak atau adegan)
untuk merangkai jalannya kissah. Dialog harus dapat mendukung karakter tokoh,
mengarahkan plot, dan mengungkapkan hal-hal agar tersirat pada penonton. Karena itu,
dialog harus dijiwai oleh pemeran dan berkembang mengikuti suasana konflik. Dialog
yang diucapkan juga tidak boleh tumpang tindih atau bermakna ganda (kecuali jika itu
disengaja)
e. Bahasa
Bahasa merupakan bahan dasar naskah/skenario, dalam wujud kata atau kalimat. Kata
dan kalimat mengungkapkan makna. Makna, penulis naskah harus cermat memilih
ddan merangkaikannya agar dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
komunikatif dan efektif. Dialog harus ditulis dengan ragam dan dialek bahasa yang
tepat sesuai dengan tempat dan masalah yang dibicarakan serta siap yang berbicara.
e. Ide dan Pesan
Penulis sebaiknya memanfaatkan keadaan kehidupan di masyarakat sebagai ide atau
gagasan. Ide tersebut boleh diolah agar menarik, tetapi dapat dipertanggungjawabkan.
Merekayasa ide secara logis juga diperlukan untuk menyampaikan pesan moral.
Sehingga, selain mempunyai daya hibur, kisah yang ditampilkan juga mempunyai nilai
pendidikan.
f. Seting
Seting adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan, baik di atas
panggung maupun di lokasi shooting. Penata seting harus jeli mengkomposisikan
perlengkapan yang terbatas agar menddapatkan keadaan yang maksimal.
B. Unsur Pementasan Drama/ Film
a. Naskah/ Skenario
Naskah drama adalah karangan yang berisi sebuah kisah dengan nama-nama tokoh dan
dialok yang diucapkannya. Keterangan tentang akting dan keadaan suatu adegan
ditambahkan untuk memperjelas adegan dan membantu pemeran mengerti akting
bagaimana yang sebaiknya dilakukan.
Skenario adalah naskah drama (besar) atau film yang di dalamnya terdapat uraian
lengkap tentang: keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting/ ekspresi
dan sebagainya. Tujuannya adalah agar sutradara dapat menyajikannya dengan lebih
realistis).
b. Pemain/ Pemeran
1. Peran utama
Peran utama ialah peran menjadi pusat perhatian dalam kisah. Jumlahnya lebih dari
satu, tetapi semuanya harus tetap digambarkan lebih utuh daripada peran yang lain.
Biasanya peran ini tampil lebih sering dari pada peran lain dan memiliki lebih
banyak dialok. Ini terutama agar karakter sang peran utama dan kisah drama
tergambar lebih baik.
2. Peran pembantu
Peran penting tetapi bukan yang menjadi pusat perhatian. Jumlahnya boleh lebih
dari satu. Fungsinya untuk membantu perkembangan kisah dan mendukung
penggambaran kisah dan mendukung penggambaran karakter peran utama.
3. Peran tambahan/ figuran
Peran yang diciptakan untuk memperkuat gambaran suasana.
Selain itu, dalam film juga sering diperlukan pemain pengganti (stunman) untuk
menggantikan pemain tetap dalam adegan berbahaya
c. Sutradara
Sutradara ialah orang yang memimpin dan mengatur seluruh teknik pembuatan atau
pementasan drama/ film. Sutradaralah yang menafsirkan dan menerjemahkan kisah
dari bentuk naskah ke dalam wujud nyata pertunjukan. Seorang sutradara harus
menguasai seluruh aspek dalam pembuatan/ pementasan drama/film. Sehingga, tiap
bagian bisa dikontrol dengan baik dan pementasan bisa maksimal.
Dalam membuat film, seorang sutradara dibantu oleh asisten, seperti asisten properti,
akting, dan laga. Selain itu, kerabat kerja yang lain seperti juru kamera, bagian
penataan, dan penyuting haruslah orang yang sepaham dengannya dalam mewujudkan
hasil akhir film.
d. Properti
Properti adalah seluruh perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau
film. Properti ini bisa yang dikenakan atau tidak dikenakan oleh pemain, dan nantinya
dalam pementasan . Properti film tidak terbatas seperti properti drama. Yang termasuk
dalam properti
bisa sangat banyak. Mulai dari busana pemain dan segala
kelengkapannya, set dekorasi, mebel dan hiasan ruangan, model turunan karakter
(seperti robot dan monster), maket lokasi, gedung atau ruangan tiruan, kendaraan,
bahkan hewan.
e. Penataan
Penataan adalah semua bagian pekerjaan yang mendukung terlaksanaanya pembuatan
drama.
1. Tata rias
Tata rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh tertentu agar
lebih mnyakinkan. Tata rias mendukung pemunculan sebuah karakter.
2. Tata busana
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
dikehendaki. Busana hendaknya disesuaikan dengan tepat adegan (pakaian di
sekolah berbeda dengan pada suasana pesta), karakter peran ( Pakaian ABG berbeda
dengan pakaian pekerja kantor), juga waktu atau zaman cerita (pakaian zaman
kerajaan berbeda dengan pakaian masa kini)
3. Tata pentas/properti
Istilah lain yang digunakan adalah seting. Yaitu, mengkomposisikan properti
sedemikian rupa agar efektif mendukung pementasan drama atau visualisasi film.
4. Tata lampu
Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung atau saat pengambilan adegan
dalam pembuatan film. Posisi lampu dan intensitas cahaya yang digunakan
disesuaikan dengan keadaan yang dikehendaki.
5. Tata suara
Terdiri dari pengaturan pengeras suara, musik pengiring, dan suara-suara alam agar
lebih mendukung adegan.
6. Pentas
Pentas adalah tempat diselenggarakannya pertunjukan. Merupakan tempat pemain
dan penonton bertemu, baik secara langsung seperti pada panggung dan arena, atau
tak langsung seperti melalui layar televisi dan bioskop.
f. Penonton
Penonton termasuk unsur pementasan drama atau flim karena merupakan saksi dari
hasil akhir seluruh kerabat kerja. Penontonlah yang mengapresiasi dan menilai karya
seni yang baru selesai dipentaskan. Suatu karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki
penikmat karya tersebut. Dari para pemikat ini juga pembuat karya akan mendapat
masukan untuk meningkatkan mutu hasil karyanya.
C. Seni Peran
Gambar: Pertunjukan Kekawen Kawin karya Nikolai Gogol, STB, Sutradara Yusep
Muldiyana. Dalam pertunjukan ini kekuatan pemeranan dari masing masing aktor sangat
ditonjolkan untuk menampilkan daya tarik pertunjukan secara keseluruhan.
Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah akting atau
tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh yang sesuai dengan tuntutan karakter dalam
naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi magnit , bagus , menarik ,indah, punya kekuatan atau
tidak berkarakter, tidak menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton bertahan
tidaknya ditempat duduknya. Virtuositas adalah kekuatan atau daya tarik seniman yang dilahirkan
dari keterampilan,kecerdasan serta pendalaman sepenuh hati dan jiwa pada karya yang
ditampilkan, sehingga menimbulkan rasa empati dan simpati bagi yang melihatnya. Untuk tampil
bagus dan menarik dipanggung teater,seorang aktor harus menguasai berbagai tehnik dan
keterampilan seni peran. Seperti dikatakan oleh stanislavsky, seorang aktor harus menguasai olah
tubuh, vokal, dan harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta
mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai hal dalam
kehidupannya. Sehingga ketika sorang aktor membawakan peran tokoh dalam sebuah
pementasan akan tampil dengan kedalaman karakter yang indah, menarik dan penuh penghayatan
yang sesuai dengan tuntutan naskah pertunjukan.
Pemahaman mengenai karakter ini adalah penggambaran sosok tokoh peran dalam tiga
dimensi yaitu keadaan fisik, psikis dan sosial. Keadaan fisik meliputi ; umur, jenis kelamin,cirriciri tubuh, cacat jasmaniah,cirri khas yang menonjol,suku bangsa, raut muka, kesukaan,
tinggi/pendek, kurus gemuk, suka senyum/ cemberut dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi ;
watak, kegemaran, mentalitas,standar moral, temperamen,ambisi, kompleks psikologis yang
dialami, keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan sosiologis meliputi ; jabatan, pekerjaan, kelas
sosial, ras, agama, ideologi dan sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh
terhadap prilaku seseorang, profesi tertentu akan menuntut tingkah laku tertentu pula. Pencapaian
seorang aktor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter ini juga ditentukan oleh
pengalaman dan kepekaannya dalam menghayati kehidupan serta pengalaman tampil dalam
berbagai pementasan.
WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber gaya yaitu aktor
atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis. Aktor atau bintang menjadi sumber gaya artinya
kesuksesan pementasan ditentukan oleh pemain-pemain kuat yang mengandalkan kepopuleran,
kemasyuran, ketampanan atau kecantikan atau daya tarik sensualnya. Pemain bintang akan
menjadi pujaan penonton dan akan menyebabkan pementasan berhasil . jika yang dijadikan
sumber gaya adalah actor dan bukan bintang maka kecakapan berperan diandalkan untuk
memikat penonton . aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara
sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh sebagai jiwa
sendiri.
D. Akting
Ajaran akting menurut Boleslavsky dalam buku Enam Pelajaran Pertama
Bagi Calon Aktor :
1. Pelajaran pertama : Konsentrasi
Pemusatan pikiran merupakan latihan yang penting dalam akting, konsentrasi bertujuan aagar
actor dapat mengubah diri menjadi orang lain , yaitu peran yang dibawakan . juga berarti aktor
mengalami dunia yang lain dengan memusatkan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia
lain itu. Jadi tidak boleh perhatiannya goyah pada dirinya sendiri dan pada penonton.
Meskipun lakon berjalan, konsentrasi aktor tidak boleh mengendor, juga jika saat itu tidak
kebagian dialog atau gerakan .kesiapan batin untuk mengikuti jalannya cerita sampai berakhir,
memerlukan konsentrasi. Latihan konsentrasi dapat dilakukan melalui fisik (seperti yoga),
latihan intelek atau kebudayaan(misalnya menghayati musik, puisi,seni lukis) dan latihan
sukma (melatihan kepekaan sukma menanggapi segala macam situasi).
Gambar: Adegan Pertunjukan Kekawen Kawin Karya Nikolai Gogol, STB, Sutradara
Yusef Muldiyana. Konsentrasi merupakan salah satu latihan penting dalam mewujudkan
sebuah peran contoh pad adegan diatas seorang pemain sedang berkonsentrasi pada peran,
dialog dirinya dan dialog lawan mainnya.
dari beberapa penulis drama yang sudah terkenal, dengan berbagai gaya penulisan naskah
yang dapat kalian mainkan sebagai latihan pemeranan.
F. Beberapa istilah dalam teater
Dalam membicarakan drama banyak kita jumpai istilah yang erat hubungannya dengan
pementasan drama, antara lain sebagai berikut :
1. Babak
Babak merupakan bagian dari lakon drama. Satu lakon drama mungkin saja terjadi dari satu,
dua, atau tiga babak mungkin juga lebih. Dalam pementasan, batas antara babak satu dan babak
lain ditandai dengan turunnya layar, atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak. Bila
lampu itu dinyalakan kembali atau layar ditutup kembali, biasanya ada perubahan penataan
panggung yang menggambarkan setting yang berbeda. Baik setting tempat, waktu, maupun
suasana terjadinya suatu peristiwa.
2. Adegan
Adegan adaalh bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang
merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak. Setiap kali terjadi penggantian
adegan tidak selalu diikuti dengan penggantian setting.
3. Prolog
Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog memainkan peran yang besar
dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon(cerita) yang akan disajikan.
Itulah sebabnya, prolog sering berisi lakon, perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta
konflik konflik yang akan terjadi di panggung.
4. Epilog
Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya, biasanya berupa kesinpulan
atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang baru disajikan.
5. Dialog
Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran yang amat penting karena
menjadi pengarah lakon drama. Artinya, jalannya cerita drama itu diketahui oleh penonton
lewat dialog para pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar, pengucapannya harus disertai
penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas dan cukup keras sehingga dapat
didengar semua penonton. Seorang pemain yang berbisik, misalnya harus diupayakan agar
bisikannya tetap dapat didengarkan para penonton.
6. Monolog
Monolog adlah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan itu
tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan rasa senang, rancana yang akan
dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.
7. Mimik
Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi yang dialami
pemain. Ekspresi wajah pemain yang sedang sedih tentu saja berbeda dengan ketika sedang
marah.
8. Gestur
Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya
yang dilakukan pemain.
9. Bloking adalah aturan berpindah tampat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar
penampilan pemain tidak menjemukan.
10. Gait
Gait berbeda dengan bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan
cara bergerak pemain. Layar adalah kain penutup panggung bagiandepan yang dapar dibuka
dan ditutup sesuai kebutuhan. Tidak semua panggung dilengkapi layar.
dan pandai-pandai memanfaatkan dan mengatur peralatan yang terbatas itu untuk sedapatdapatnya menggambarkan tempat, waktu, dan suasana seperti yang dikehendaki lakon drama.
7. Interpretasi
Apa yang dipertontonkan ceritanya harus logis, dengan kata lain lakin yang dipentaskan harus
terasa wajar. Bahkan harus diupayakan menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
Malam hari
LAKONPERTAMA
Di halaman rumah. Sayup-sayup sampai di kejauhan terdengar suara gemuruh
Dayang Sumbi keluar dan rumah dengan suluh ditangan
1. DAYANG : Rasa-rasa dalam mimpi
SUMBI
bahwa di malam ini
sedang diciptakan telaga
beserta perahunya,
dimana aku akan berlayaran
sebagai istri dan anakku sendiri
Rasa-rasa dalam mimpi
bahwa tadi
aku dipinang anakku
dan nanti
akan menjadi ibu dari cucuku sendiri
Ah, satu diantara dua :
aku atau anakku,
itulah yang sebenarnya bermimpi
di malam ini
Dan karena kini
asal tadi dan bakal nanti,
maka siapa yang bermimpi malam ini,
itulah yang besok pagi kesiangan,
itulah pemimpi sepanjang jaman
BUJANG MUNCUL
2. DAYANG :
Bagaimana ?
SUMBI
Apa yang nampak di mata ?
3. BUJANG :
Bagai tenaga raksasa yang dicurahkan.
4. DAYANG :
Bagaimana ?
SUMBI
5. BUJANG :
Bumi gemuruh
pohon-pohon pada tumbang
batu-batu bergulingan
membendung air,
Dilanda air
Dan siapa yang mengerjakan
14. BERSAMA :
15. DAYANG :
SUMBI
19. DAYANG :
SUMBI
21 DAYANG :
SUMBI
25 ARDALEPA :
26. BERSAMA :
27. ARDA LEPA :
28. BERSAMA :
TUGAS
1.
Portofolio
Lihatlah salah satu pertunjukan teater daerah tempat kamu berada.
Perhatikanlah dengan cermat unsur-unsur dasar drama dan unsur-unsur
pementasannya. Lalu, buatlah laporannya. Protofoliomu ini harus
mencantumkan unsur-unsur yang dimaksud. Ingatlah juga bahwa nilai
dan karakter pertunjukan teater di tiap daerah bisa berbeda. Sehingga,
bisa jadi ada beberapa unsur yang tidak ada atau bahkan lebih
bervariasi daripada yang disebutkan di materi.
2. Buatlah naskah drama yang sesuai dengan karakter teater daerah
sekitarmu dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Lakukan eksplorasi pemikiran untuk mendapatkan tema dan cerita
yang unik dan pantas.
2. Pertimbangkan cerita menurut kemampuan yang ada dan nilai-nilai
yang berlaku di daerahmu.
3. Jumlah pemain setiap kelompok antara 5 hingga 10 orang, durasi
sekitar 30 menit, usahkan jangan terlalu banyak pergantian seting.
4. Naskah dibuat memungkinkan untuk diperbaiki/ dikembangkan
terus sesuai kriteria yang telah diuraikan, karena akan ditampilkan
pada semester dua.
5. Lampirkan rencana pembagian kerja/ peran sesuai kemampuan.
6. Pada semester dua kalian akan berlatih teknik olah potensi (tubuh,
pikiran, suara), dan improvisasi.
DAFTAR BACAAN
A.W., Sukmin dan Sutandur, Edy.2006. Terampil Berkarya Seni Rupa 1 . Solo. PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
Nusantara, Yayat.2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.
Hermawati Dwi Arini, Sri, dkk.2008.Seni Budaya untuk SMK Jilid 1. Jakarta. Depertemen
Pendidikan Nasional
Hermawati Dwi Arini, Sri, dkk.2008.Seni Budaya untuk SMK Jilid 2. Jakarta. Depertemen
Pendidikan Nasional
http//www.prestylarasati.wordpress.com/2008/03/02/ragamhias-be