Anda di halaman 1dari 22

Konsep kebudayaan &

perkembangan sos-Bud.
Masy. Indonesia

Rita Kirana, M.Kes


PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Budaya Indonesia 

a. Seluruh kebudayaan nasional,


b. Kebudayaan lokal,
c. Maupun kebudayaan asal asing yang telah
ada di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka pada tahun 1945.
kebudayaan
 berasal dari bahasa sansekerta, E.B. Taylor
buddhayah yang merupakan bentuk mendefinisikan
jamak dari kata buddhi. kebudayaan
sebagai hal yang
 Kata buddhi berarti budi dan akal mencakup
.  pengetahuan,
Kamu besar Bahasa Indonesia  kepercayaan,
mengartikan kebudayaan sebagai kesenian, moral,
hasil kegiatan dan penciptaan batin  hukum,
(akal budaya) manusia seperti adapt-istiadat,
kepercayaan, kesenian, dan adat – kebiasaan serta
istiadat kemampuan-kemampuan
lain yang diperoleh
manusia sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Koentjaningrat (1985) kebudayaan
adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi


(1964), menurut mereka kebudayaan adalah
semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
SEJARAH
KEBUDAYAAN INDONESIA
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi
ke generasi

Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem


agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni.Bahasa.

Budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia


sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang


yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari
yang ada sampai saat ini adalah budaya yang
diwariskan turun temurun dari nenek moyang kita
yang hidup beratus-ratus tahun sebelum kita.

Sumber lahirnya budaya tersebut adalah karena


adanya interaksi antara manusia pada zaman dahulu
dengan sesamanya dan dengan suatu yang mereka
percayai sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan
dianggap sakral dan penting.

Hal itulah yang mendorong manusia zaman dulu


untuk menyebarkannya dan meneruskan kebiasaan
yang mereka lakukan secara turun temurun sehingga
disebutlah budaya seperti sekarang ini.
Setiap daerah selalu ada budaya dan tentu saja tiap
daerah memiliki budaya yang berbeda walaupun ada
sedikit kemiripan yang mungkin saja terjadi karena
adanya campuran kebudayaan yang masuk ke daerah
tersebut.

Seperti kebudayaan wayang :


wayang golek,
Dari hal tersebut bisa
wayang kulit,
disimpulkan bahwa
wayang orang,
kebudayaan dapat
wayang suket
beralkulturasi dengan
dan lain-lain.
kebudayaan lainnya
sesuai dengan keinginan
manusia tersebut.
Berdasarkan kesimpulan tersebut bisa ditarik
juga sebuah pemikiran bahwa sebenarnya :

kebudayaan yang
Seperti di Indonesia
sekarang ada mungkin
sendiri.
saja adalah gabungan dari
beberapa kali masuknya
suatu unsur budaya ke Indonesia memiliki
suatu daerah dengan nilai sejarah yang
budayanya sendiri tinggi karena

 sehingga terus  keanekaragaman


menerus berubah dan budayanya dan juga
berkembang hingga luasnya wilayah
sekarang ini. Indonesia.
Kebudayaan Indonesia pertama kali muncul pada zaman
kerajaan Kutai dengna ditemukannya prasasti yupa dan
tugu batu yang menandakan pada zaman tersebut sudah
ada peradaban yang memiliki suatu budaya.Lalu terus
menerus kebudayaan itu berkembang dan bergabung
dengan munculnya kebudayaan baru yang bisa datang
dari luar atau dari dalam negri.

zaman penjajahan,bangsa barat datang ke Indonesia dengan


tujuan untuk mencari rempah-rempah,memperluas daerah
jajahan dan menyebarkan ajaran agama yang tentu saja
mengubah kebudayaan masyarakat Indonesia pada saat itu
yang bercorak agama Islam dan Hindhu-Budha.
Macam – macam
Kebudayaan
A.    Wujud gagasan.

Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan


tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau
difoto.

 Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga


pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan
cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya
tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya
menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan
sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku.

 Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa


juga disebut sistem nilai budaya.
B.     Wujud perilaku (aktivitas).

Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut


ide/gagasan yang ada.

Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat


dan didokumentasikan (difoto dan difilm).

 Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang


sedang menari dengan lemah gemulai, orang
sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing
aktivitas tersebut berada dalam suatu system
tindakan dan tingkah laku tertentu.
C.     Wujud benda hasil budaya.

Semua benda hasil karya manusia tersebut


bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto.
Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut
kebudayaan fisik.

Contoh: bangunan-bangunan megah seperti


piramida, tembok cina, menhir, alat rumah
tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan
lain-lain.
Contoh: salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi
maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1)      Gagasan  :
Konsep tentang dewa – dewa, roh.

2)      Perilaku   :
Upacara keagamaan yang dilakukan salah satu
bangsa dengan konsep kepercayaan tersebut,
misalnya pemujaan terhadap roh nenek moyang
pada masyarakat Indonesia.

3)      Benda Hasil Budaya   : Dapat ditemukan contoh pada


masyarakat prasejarah di Indonesia berupa antara lain,
patung perwujudan nenek moyang.
Sebagai negara dengan suku-suku yang beragam,
Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam di setiap
daerahnya.

Kebudayaan-kebudayaan tersebut selain menimbulkan


kekayaan yang cantik, juga memiliki permasalahan
masing-masing. Mulai dari perebutan hak paten
kebudayaan sampai lunturnya nilai-nilai kebudayaan
tersebut.

Masalah budaya Indonesia tersebut bila tidak segera


ditangani maka akan berakibat pada punahnya budaya
Indonesia sehingga dikhawatirkan akan terjadi krisis
budaya di zaman anak cucu kita kelak.     
lima hal yang menjadi penyebab permasalahan budaya
di Indonesia.
1.    Kurangnya Regenerasi
Budaya adalah sesuatu yang diwariskan turun temurun. Jadi upaya
pelestariannya membutuhkan regenerasi yang berkelanjutan.
Sayangnya, hanya sedikit generasi muda kita yang mau
mempelajari dan mengenal kebudayaan bangsa sendiri. 
2.    Kurangnya Rasa Memiliki
Perasaan memiliki akan membuat kita menjaga apa yang kita miliki
dan menghargainya. Sayangnya, perasaan memiliki bangsa
Indonesia hanya timbul ketika ada bangsa lain yang berupaya
mematenkan kebudayaan kita. Kemana saja kita sebelumnya? Bila
bangsa lain bisa mematenkan kebudayaannya, mengapa kita harus
menunggu kebudayaan kita direbut dulu baru mematenkannya?
Kurangnya rasa memiliki membuat kita menyepelekan budaya
yang telah kita miliki
3.    Kurangnya Penghargaan dari Pemerintah

Di negara-negara maju, misalnya Jepang dan Korea, kebudayaan


sangat diperhatikan. Hal ini dapat kita lihat dari film, manga, dan
anime yang banyak ditayangkan di layar kaca. Beragam festival dan
perayaan-perayaan diadakan untuk mempertahankan kebudayaan
negara mereka. Bahkan rumah tradisional mereka pun banyak
ditampilkan dalam film-film mereka yang di’ekspor’ demi
menonjolkan kebudayaan negara mereka. Lalu, bagaimana dengan
kita? Harus diakui bahwa pemerintah kita kurang memperhatikan
budaya Indonesia. Hal ini terlihat dari minimnya anggaran yang
disediakan pemerintah untuk program-program budaya Indonesia 
 
4.    Konsep Pelestarian Budaya yang Kurang
Tepat

Melestarikan budaya tidak berarti hanya melakukan


sesuatu demi tetap adanya budaya tersebut, tetapi
lebih dari itu. Perlu adanya pengembangan-
pengembangan kebudayaan tanpa menghilangkan inti
dari budaya itu sendiri. Misalnya demi melestarikan
makanan tradisional Roti Buaya, dibuatlah inovasi
dengan mengisi roti buaya tersebut dengan berbagai
rasa, ukuran atau dijadikan oleh-oleh 
  5.    Masyarakat yang terlalu mudah
menyerap budaya luar

Sikap masyarakat yang terlalu mudah ikut-ikutan


dengan budaya luar dan menganggap sepele
kebudayaan sendiri menimbulkan kurangnya rasa
memiliki dan lunturnya nilai-nilai kebudayaan bangsa.
Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa hal yang
keren adalah hal-hal yang berasal dari luar negeri
sehingga budaya luar dengan mudah menggeser nilai
kebudayaan domestik 
makasih
 

Anda mungkin juga menyukai