Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

GERAKAN MASYARAKAT YANG MEMPENGARUHI


PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:
Dra. I Gusti Ayu Putu Tuti Indrawati, M. Hum

Disusun oleh:

Tuty Kuswardhani NPM 2304742010146


Putu Bagus Redika Janasuta NPM 2304742010158

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang
lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya Bahasa
sebagai identitas manusia yang tidak bsa dilepaskan dari adanya suatu pengakuan terhadap
pemakaian Bahasa salam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Untuk menjalankan tugas
kemanusiaan, manusia mempunyai sebuah alat yaitu Bahasa. Dengan Bahasa itulah
manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah
dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu aerupa, karena belum terungkap dan
diungkapkan. Hanya dengan bahasalah seorang manusia dapat membuat terasa nyata dan
terungkap. 1
Bahasa salah satu unsur sebagai simbol dari indentitas bangsa dan negara. Bahasa
dipahami sebagai suatu sistem perkembangan yang secara arbiter ditunjuk atas unsur-unsur
bunyi ucapan manusia dan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia itu sendiri
terdapat berbagai macam Bahasa daerah yang mewakili suku-suku bangsa dan etnis yang
mendiami daerah daerah diseluruh tanah air Indonesia.
Sebelum ditetapkannya bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional, negara
Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan.
Perjuangan demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping
fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa nasional juga sebagai salah satu ciri
kultural, yang ke dalam menunjukkan kesatuan dan ke luar menyatakan perbedaan dengan
bangsa lain. 2
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
(disebut dengan NKRI) dan sebagai Bahasa persatuan bangsa Indonesia. Kedudukan dari
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional dibuktikan dengan penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Kongres Sumpah Pemuda kedua pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
terdapat dalam poin ketiga dari ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi “kami putra dan putri

1
Abdullohaja, Makalah Sumber Pengembangan Bahasa website
https://abdullohaja.blogspot.com/2020/06/makalah-sumber-pengembangan-bahasa.html Diakses pada 18 Oktober
2023, Jam 12.20 WITA.
2
Rini Darmayanti, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Victory Inti Cipta, Surabaya, 2015, h. 11
2
Indonesia menjunjung Bahasa persatuan Bahasa Indonesia” 3 merupakan tongak penting
dalam sejarah perjalan bangsa Indonesia. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, Bahasa
Indonesia dinyatakan kedudukannya secara yuridis sebagai Bahasa negara atau Bahasa
persatuan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan saat itu juga Bahasa Indonesia disahkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, kemudian Bahasa Indonesia tersebut
diatur dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (disebut dengan UUD 1945) pada Bab XV
(lima belas) pasal 36 (tiga puluh enam)4 yang di dalam kedudukan dan fungsi sebagai bahasa
negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: (1) bahasa resmi negara; (2) bahasa pengantar
di dalam dunia pendidikan; (3) alat perhubungan dalam tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah; dan (4)
alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. 5
Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri. Kosakata asing
yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan dan
varietas bahasa Indonesia. Walaupun mengalami beberapa tahapan perkembangan dan
penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama dulu dan kini. Adapun
perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga bagian utama yang perlu
diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu,
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional. 6

3
Museum Sumpah Pemuda, Sejarah Sumpah Pemuda, Dalam website
https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/sejarah-sumpah-pemuda/ Diakses pada 18 Oktober 2023, Jam 15.20
WITA.
4
Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Sekilas Tentang Sejarah Bahasa Indonesia, Dalam website
https://kantorbahasabengkulu.kemdikbud.go.id/sekilas-tentang-sejarah-bahasa-indonesia/ Diakses pada 18 Oktober
2023, Jam 15.26 WITA.
5
Ade Suryani Nasution. Anis Syafa Wani, dan Edi Syahputra (2022), Sejarah Perkembangan Bahasa
Indonesia, Jurnal Multidisiplin Dehasen, Vol. 1 No. 3, h.198
6
Grets Lewis Theodore Walilo,S.Pd, Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia, Dalam website
https://balaibahasapapua.kememdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/80/1.-sejarah-dan-perkembangan-bahasa-
indonesia.pdf Diakses pada 19 Oktober 2023, Jam 10.30 WITA.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Gerakan masyarakat atau peristiwa - peristiwa apa saja yang mempengaruhi
perkembangan Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana peran Bahasa Serapan atau Bahasa Penyumbang dalam
perkembangan Bahasa Indonesia?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan pada rumusan malasah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Gerakan masyarakat atau peristiwa – peristiwa yang
memperngaruhi perkembangan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui sejarah Bahasa serapan atau Bahasa Penyumbang dari
Bahasa asing maupun Bahasa daerah yang mempengaruhi perkembangan
Bahasa Indonesia

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gerakan Masyarakat yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia tidak akan pernah menjadi seperti ini tanpa adanya melalui
sebuah peristiwa – peristiwa penting yang diciptakan oleh Gerakan masyarakat yang
mempengaruhinya. Berikut ini adalah gerakan – gerakan masyarakat yang mempengaruhi
perkembangan Bahasa Indonesia. 7
1. Budi Utomo (Boedi Oetomo)

Gambar 1: Pergerakan Budi Utomo

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang merupakan organisasi yang bersifat
kenasionalan yang pertama berdiri dan tempat terhidupnya kaum terpelajar
bangsa Indonesia, dengan sadar menuntut agar syarat-syarat untuk masuk ke
sekolah Belanda diperingan. Pada kesempatan permulaan abad ke-20, bangsa
Indonesia asyik dimabuk tuntutan dan keinginan akan penguasaan bahasa
Belanda sebab bahasa Belanda merupakan syarat utama untuk melanjutkan
pelajaran menambang ilmu pengetahuan barat.

7
Muh Aldy Jabir, Peristiwa-peristiwa Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia, Dalam website
https://bahasaindonesiapedia.blogspot.com/2015/03/peristiwa-peristiwa-yang-mempengaruhi.html Diakses pada 19
Oktober 2023, Jam 19.30 WITA.
5
2. Serekat Islam

Gambar 2: Pergerakan Sarekat Islam

Sarekat Islam berdiri pada tahun 1912 dan mulanya bergerak di bidang
perdagangan, kemudian bergerak di bidang sosial dan politik. Sejak
berdirinya, Sarekat Islam bersifat non kooperatif dengan pemerintah
Belanda karena tidak pernah mempergunakan bahasa Belanda. Bahasa yang
mereka pergunakan ialah Bahasa Indonesia.
3. Balai Pustaka

Gambar 3: Balai Pustaka

Dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazue pada tahun 1908 balai pustaka ini didirikan.
Mulanya badan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur, pada tahun
1917 namanya berubah menjadi Balai Pustaka. Selain menerbitkan buku-
buku, Balai Pustaka juga menerbitkan majalah. Hasil yang diperoleh dengan
didirikannya Balai Pustaka terhadap perkembangan bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang
bangsa Indonesia untuk menulis cerita ciptanya dalam
bahasa Melayu.

6
b. Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk
membaca hasil ciptaan bangsanya sendiri dalam bahasa
Melayu.
c. Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat
sebab melalui karangannya, sastrawan melukiskan hal-hal
yang dialami oleh bangsanya dan hal-hal yang menjadi cita-
cita bangsanya.
d. Balai Pustaka sebagai wadah memperkarya dan memperbaiki
Bahasa melayu sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
oleh karangan yang akan diterbitkan.
4. Sumpah Pemuda

Gambar 4: Kongres Pemuda ke 2

Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang


diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu
tahun 1926, telah pula diadakan kongres pemuda yang tepat
penyelenggaraannya juga di Jakarta. Berlangsung kongres ini tidak semata-
mata bermakna bagi perkembangan politik, melainkan juga bagi
perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa
dipisahkan dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan
nasional yang dimulai oleh berdirinya Budi Utomo, sarekat islam, dan Jon
Sumatrenan Bond. Tujuan utama diselenggarakannya kongres itu adalah
untuk mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam
wadah yang lebih besar Indonesia muda. Pada tanggal 28 Oktober 1928
organisasi pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang
7
menghasilkan sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal
sebagai sumpah pemuda. Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas
tiga hal, Negara, bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang
sebenarnya, bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol
kemerdekaan bangsa. Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang
peradaban modern. Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu
sudah menjadi kenyataan, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media
kesatuan, dan politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra Indonesia baru.

2.2 Peran Bahasa Serapan atau Bahasa Penyumbang dalam Perkembangan Bahasa
Indonesia
Ada 2 (dua) kelompok Bahasa yang ikut menyumbang atau serapan dalam
perkembangan Bahasa Indonesia, yaitu Bahasa daerah (muatan lokal) dan Bahasa asing.8
Dalam hubungannya terkait dalam pengembangan Bahasa Indonesia, dimana
perannya Bahasa daerah (muatan lokal) sebagai pendukung dari Bahasa Indonesia,
sedangkan Bahasa asing sebagai pembantu dalam pengembangan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa modern.
Menurut Ajip dan Rosidi yang dikutip dari buku berjudul Bahasa Nusantara suatu
Pemetaan Awal 9, bahwa di dalam UUD 1945 pada pasal 36 menyatakan bahwa Bahasa
negara adalah Bahasa Indonesia10. Sementara itu, mengenai hak hidup bahasa daerah
dikemukakan di bagian penjelasan pasal tersebut yang menunjukkan adanya perhatian dan
pengakuan pemerintah terhadap keberadaan bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa
daerah. 11
a. Serapan dari Bahasa Daerah (muatan lokal) terhadap Bahasa Indonesia
a) Serapan dari Bahasa Jawa

8
Abdullohaja, Makalah Sumber Pengembangan Bahasa website
https://abdullohaja.blogspot.com/2020/06/makalah-sumber-pengembangan-bahasa.html Diakses pada 19 Oktober
2023, Jam 23.20 WITA.
9
Ajip, Rosidi, Bahasa Nusantara Suatu Pemetaan Awal, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1999, h. 25
10
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (Risalah Rapat ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2022 sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada
Opini) website https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945 Diakses pada 19 Oktober 2023, Jam 23.45 WITA.
11
Ibid
8
Contoh Serapan Bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia
Langka Busana
Ambruk Sesepuh
Amblas Gaduh
Panutan Luwes
Bjlimet Buyar

b) Serapan dari Bahasa Sunda


Contoh Serapan Bahasa Sunda terhadap Bahasa Indonesia
Meriang Boro – Boro
Nyeri sewajarnya

c) Serapan dari Bahasa Minangkabau


Contoh Serapan Bahasa Minangkabau terhadap Bahasa Indonesia
Acuh Bengis
Cabul Cemooh
Heboh Gigih
Resah Sanjung

d) Serapan dari Bahasa Betawi


Menurut Muhadjir, berdasarkan kajiannya baik terhadap Bahasa
lisan maupun Bahasa yang berbentuk tulisan melaui sebuah naskah
– naskah sastra lama yang menggunakan Bahasa melayu, Bahasa
Betawi memang merupakan salah satu cabang dari Bahasa melayu.
Namun, setelah menyiasati kontruksi kalimat dan struktur Bahasa
itu secara menyeluruh, ia sampai pada suatu keimpulan bahwa
Bahasa atau dialek Betawi bukan dialek atau cabang Bahasa Melayu
wilayah timur. Adapun dialek Betawi, yaitu :12

12
Muhadjir, Bhasa Betawi: Sejarah dan Perkembangannya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,2000, h. 20
9
Contoh Serapan Bahasa Betawi terhadap Bahasa Indonesia
Beloon Berisik
Buncit Comblang
Jambret Ketus

b. Serapan dari Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia


a) Serapan dari Bahasa Sansekerta
mengemukakan bahwa ada dua cara masuknya bahasa Sanskerta ke
dalam bahasa Indonesia, yaitu secara langsung dan secara tidak
langsung. Secara tidak langsung bahasa Sanskerta masuk dahulu ke
dalam bahasa Jawa Kuno. Katakata itu lama digunakan dalam era
Bahasa Jawa Kuno barulah kemudian masuk ke dalam bahasa
Indonesia.13 Contoh Serapan Bahasa Sansekerta terhadap Bahasa
Indonesia
Angkasa Asmara
Bahagia Citra
Keluarga Pujangga
Warta Cakrawala
Upacara Bijaksana

b) Serapan dari Bahasa Arab


Bahasa Indonesia merupakan bagian dari bahasa Melayu yang
terus berkembangan hingga saat ini. Perkembangan bahasa
Indonesia tidak terlepas dari pengaruh Bahasa - bahasa dari
negara lain. Pengaruh tersebut nampak pada munculnya kosakata
baru yang berasal dari bahasa lain, diantaranya bahasa Arab.
Kata serapan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab

13
Siriporn Maneechukate (2014), Kata Serapan Bahasa Sansekerta Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Thai
Sebagai Pengajaran Bahasa, Jurnal Kependidikan, Vol. 44 No. 2, h.159
10
dicatat secara resmi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.14
Contoh Serapan Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia
Abad Amal
Berkah Magrib
Halal Haram
Ikhlas Wafat
Kurban Kalbu

c) Serapan dari Bahasa Belanda


Penyerapan kosakata bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia
juga terjadi karena kontak bahasa. Kontak bahasa terjadi akibat
adanya interaksi antara dua penutur bahasa yang berbeda dalam
kurun waktu yang cukup lama. Kontak bahasa yang terjadi di
Indonesia dipengaruhi oleh situasi sejarah zaman kolonial. Interaksi
antarpenutur menyebabkan masyarakat Indonesia saat itu bisa
berbahasa Belanda. Oleh sebab itu, banyak sekali ditemukan
kosakata serapan dari bahasa Belanda di dalam bahasa Indonesia. 15
Contoh Serapan Bahasa Belanda terhadap Bahasa Indonesia
Handuk (Handdoek) Kantor (Kantoor)
Kelar (Klaar) Kopi (Kofie)
Baskom (Vaskom) Bioskop (Bioscoop)
Silet (Gilette) Ember (Emmer)
Kamar (Kamer) Karcis (Kaartjes)

14
Raodhatul Jannah, Herdah (2022), Kata Serapan Bahasa Arab Dalam Bahasa Indonesia: Pendekatan
Leksikografi, Al-SIshlah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 20 No. 1, h.124
15
Meifi Zahra, Siti Maslakhah (2019), Analisis Kata Serapan Dari Bahasa Belanda Ke Dalam Bahasa
Indonesia: E-Journal Student: Sastra Indonesia, Vol. 8 No. 1, h.88
11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia) karena:
Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam
bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku
jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa melayu
mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang
luas.

3.2 Saran

Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagai mana dari penjelasan terdahulu memiliki
banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkan menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa pemersatu dan bahasa identitas nasional. Maka, kita sebagai generasi penerus
bangsa patutlah berbangga dengan bahasa kita dan berusaha memelihara bahasa kita
dengan baik, bahkan di tengah berkembangnya bahasa asing dalam pergaulan
masyarakat Indonesia. Sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan bangsa,
baiknya kita mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam keseharian
kita

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku – Buku
Ajip, Rosidi, Bahasa Nusantara Suatu Pemetaan Awal, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 1999
Muhadjir, Bhasa Betawi: Sejarah dan Perkembangannya, Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta,2000
Rini Darmayanti, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Victory Inti Cipta, Surabaya, 2015

Jurnal
Ade Suryani Nasution. Anis Syafa Wani, dan Edi Syahputra (2022), Sejarah Perkembangan
Bahasa Indonesia, Jurnal Multidisiplin Dehasen, Vol. 1 No. 3
Meifi Zahra, Siti Maslakhah (2019), Analisis Kata Serapan Dari Bahasa Belanda Ke Dalam
Bahasa Indonesia: E-Journal Student: Sastra Indonesia, Vol. 8 No. 1, h.88
Raodhatul Jannah, Herdah (2022), Kata Serapan Bahasa Arab Dalam Bahasa Indonesia:
Pendekatan Leksikografi, Al-SIshlah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 20 No. 1, h.124
Siriporn Maneechukate (2014), Kata Serapan Bahasa Sansekerta Dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Thai Sebagai Pengajaran Bahasa, Jurnal Kependidikan, Vol. 44 No. 2, h.159

Laman
Abdullohaja, Makalah Sumber Pengembangan Bahasa website
https://abdullohaja.blogspot.com/2020/06/makalah-sumber-pengembangan-bahasa.html
Diakses pada 18 Oktober 2023, Jam 12.20 WITA.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (Risalah Rapat ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2022 sebagai Naskah
Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini) website https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
Diakses pada 19 Oktober 2023, Jam 23.45 WITA.
Grets Lewis Theodore Walilo,S.Pd, Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia, Dalam
websitehttps://balaibahasapapua.kememdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/80/1.-sejarah-
dan-perkembangan-bahasa-indonesia.pdf Diakses pada 19 Oktober 2023, Jam 10.30 WITA
Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Sekilas Tentang Sejarah Bahasa Indonesia, Dalam website
https://kantorbahasabengkulu.kemdikbud.go.id/sekilas-tentang-sejarah-bahasa-indonesia/
Diakses pada 18 Oktober 2023, Jam 15.26 WITA.
Muh Aldy Jabir, Peristiwa-peristiwa Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia,
Dalam website https://bahasaindonesiapedia.blogspot.com/2015/03/peristiwa-peristiwa-yang-
mempengaruhi.html Diakses pada 19 Oktober 2023, Jam 19.30 WITA.

13

Anda mungkin juga menyukai