Sifat Sifat Allah SWT

Kaunuhu Aliman

Nama :
Andi Citra Julianti Amin
NIM :
30101607602

Universitas Islam Sultan Agung

Semarang
2016
 Kaunuhu Aliman
(Keadaan Dzat Allah SWT Yang Maha Mengetahui)

A. Pengertian Kaunuhu Aliman

Kaunuhu Aliman berarti keadaan Dzat Allah SWT Yang Maha
Mengetahui. Allah mengetahui akan tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal
yang telah terjadi maupun yang telah terjadi, Allah SWT juga dapat mengetahui
isi hati dan pikiran manusia. Oleh sebab itu, mustahil Allah SWT bersifat
kaunuhu Jahilan yang berarti keadaan zat yang bdoh.

B. Perbedaan Kaunuhu Aliman dengan Sifat Ilmu

Kaunuhu Aliman merupakan salah satu sifat-sifat Allah SWT yang
tergolong dalam sifat manawiyah. Sifat manawiyah adalah sifat yang
mulazimah atau menjadi akibat dari sifat maani (sifat Allah SWT yang tetap
dan pantas pada Allah SWT dengan kesempurnaan-Nya). Dengan kata lain Sifat
Maani adalah sebab, dan sifat Manawiyah adalah akibat.
Sifat Aliman sendiri merupakan sifat yang ada pada Allah SWT yang
disebabkan karena adanya sifat ilmu yang berada berdiri pada Allah SWT.
Jelasnya keadaan Allah SWT mengetahui segala Sesuatu disebabkan adanya
sifat ilmu pada Allah SWT.

C. Dalil Naqli dan Aqli dari Kaunuhul Aliman

Dalil Naqli Sifat Kaunuhul Aliman

Artinya :
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ( Q.S. An Nisa 176 )

Artinya :
ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Q.S. Al-Baqarah : 231)

Dalil Aqli Kaunuhul Aliman

Dalilnya adalah adanya sifat alam semesta. Kita dapat melihat apa
yang tampak dialam semesta ini yang demikian rapi susunannya, indah
tata-tertibnya, kokoh buatannya dan elok dan sedap untuk dipandang,
semu itu sebagai bukti-bukti terang dan jeas betapa agung
kemahatahuan-Nya Allah SWT itu serta betapa besar Kebijaksanaan-
Nya. Apabila Allah bersifat bodoh mustahil; Ia dapat menciptakan dan
mengatur alam ini. dengan demikian setiap orang wajib menyakini bahw
Allah SWT mengetahui segala tingkah laku, perbuatan, isi hati dan
pikiran setiap manusia. Oleh sebab itu orang yang beriman selalu takut
untuk berbuat maksiat.