Anda di halaman 1dari 13

Hemopoietin

Hemopoesis atau hematopoiesisialah proses pembentukan darah. Tempat


hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai dengan umur :
 Pada tahap awal embryogenesis (0-3 bulan) : sel-sel darah muncul dari
mesoderm yolk sac
 Pada trimester kedua (3-6 bulan) : pada hati dan lien
 Pada trimester ketiga (7-9 bulan) = sumsung tulang
Sesudah lahir dan semsa kanak-kanak, eritrosit, granulosit, monosit, dan tormbosit
berasal dari sel punca ynag terdapat pada sumsung tulang. Asal dan pematangan sel-
sel ini berturut-turut disebut eritropoiesis, granulopoiesis, monositopiesis, dan
trombositopoiesis. Perkembangan jenis-jenis limfosit utama melalui limfopoiesis
yang terjadi didalam sumsum tulang dan organ limfoid (tymus)
Diyakini semua sel darah berasal dari satu sel punca pada sumsum tulang belakang
yang disebut sel punca pluripoten.
Dimana sel ini memiliki sifat – sifat :
 Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan
pernah habis meskipun membelah
 Proliferative : kemampuan membelah dan memperbanyak diri
 Diferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel dengan
fungsi tertentu.
Sumber : Hematologi klinik ringkas.2006 . I Mada Bakta . Jakarta : EGC
Sel Punca Hematopoietik
utama yaitu sel-sel myeloid dan sel-sel limfosit. Sel-sel meiloid akan berkembang
dalam sumsum tulang belakang dan sel ini mencakup granulosit, monosit, eritrosit,
dan megakariosit. Untuk sel-sel timus pada awal perkembangannya akan berimigrasi
dari sumsum tulang ke timus.
Sel Progenitor & Prekursor
Sel punca pluripoten membentuk sel anak dengan potensi yang sudah berkurang
disebut sel progenitor/CFU (coloni forming unit).
Terdapat empat tipe progenitor/CFU :
 Garis keturunan eritroid CFU eritrosit (CFU-E)
 Garis keturunan tormbositik CFU-megakariositik (CFU-Meg)
 Garis keturunan granulosit-monosit dari CFU-granulosit-monosit (CFU-GM)
 Garis keturunan limfoid CFU-limfosit pada semua tipe.
Pada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada
sumsum tulang. Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :
1. Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell)
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoetik dapat
dibagi menjadi :
a. Pluripotent (totipotent)stem cell : sel induk yang mempunyai yang
mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.
b. Committeed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmet untuk
berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell line). Sel induk
yang termasuk golongan ini ialah sel induk myeloid dan sel induk limfoid.
c. Oligopotent stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya
beberapa jenis sel. Misalnya CFU-GM (colony forming unit-
granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang hanya menjadi sel-sel
granulosit dan sel-sel monosit.
d. Unipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu berkembang menjadi
satu jenis sel saja. Contoh CFU-E (colony forming unit-erythrocyte) hanya
dapat menjadi eritrosit, CFU-G (colony forming unit-granulocyte) hanya
mampu berkembang menjadi granulosit.
2. lingkungan mikro (microenvirontment) sumsum tulang Lingkungan mikro
sumsum tulang adalah substansi yang memungkinkan sel induk tumbuh
secara kondusif. Komponen lingkungan mikro ini meliputi :
a. Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
b. Sel-sel stroma :
 Sel endotel
 Sel lemak
 Fibroblast
Makrofas
 Sel reticulum
 Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen,
dan proteoglikan.
Sumber : Sumber : Hematologi klinik ringkas.2006 . I Mada Bakta . Jakarta : EGC

Lingkungn mikro sangat penting dalam hemopoesis karena berfungsi untuk :


 Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis yang dibawa oleh peredaran
darah mikro dalam sumsum tulang.
 Komunikasi antar sel (cell to cell communication), terutama ditentukan oleh
adanya adhesion molecule
 Menghasilkan zat yang mengatur hemopoesis : hematopoietic growth factor,
cytokine, dan lain-lain.

3. Bahan-bahan pembentuk darah. Bahan-bahan yang diperlukan untuk


pembentukan darah adalah :
a. Asam folat dan vitamin B12 : merupakan bahan pokok pembentuk inti sel.
b. Besi : sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.
c. Cobalt, magnesium, Cu, Zn.
d. Asam amino.
e. Vitamin lain : vitamin C. vitamin B kompleks dan lain-lain

4. Mekanisme regulasi
Mekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas
pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke
darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan
tepat. Produksi komponen darah yang berlebihan ataupun kekurangan
(defisiensi) sama-sama menimbulkan penyakit. Zat-zat yang berpengaruh
dalam mekanisme regulasi ini adalah faktor pertumbuhan hemopoesis,
sitokin, hormone hemopoetik spesifik, dan hormone non spesifik.

ERITROPOIESIS
 Proeritroblas
suatu sel besar dengan kromatin berupa anyaman longgar, anak inti, dan
sitoplasma basofilik
 Eritroblas basofilik
sitoplasma basofilik kuat, inti padat, dan anak inti tidak terlihat.
Pada tahap proeritroblas dan eritroblas basofilik memiliki sifat basofilia yang
dikarenakan banyaknya poliribosom yang terlibat dalam sintesis hemoglobin.
 Eritroblas polikromatofilik
Poliribosom berkurang dan sitoplasma mulai dipenuhi oleh hemoglobin yang
membentuk regio asidofilia dan basofilia di sel.
 Eritroblas ortokromatofilik
Volume sel dan inti memadat, tidak terdapat basofilia

Pada suatu saat, sel ini akan mendorong intinya keluar dan difogositosis oleh
makrofag, sel ini masih mempunyai sedikit poliribosom yang bila dipulas dengan
pewarna brilliant cresyl blua atau new methyl blue, membentuk jaringan pulasan dan
sel ini yang disebut retikulosit. retikulosit menuju sirkulasi dan ditempat ini,
retikulosit dapat membentuk 15 dari sel sel darah merah, kehilangan poliribosom
dan cepat mengalalami pemtangan sebagai eritrosit.
Faktor yang mempengaruhi eritropiesis.

Jangka hidup sel darah merah normal adalah 12o hari. Pengendalian eritropoiesis
dipengaruhi jumlah SDM yang beredar. Bila SDM yang beredar menurun, sumsum
tulang akan menghasikan lebih banyak SDM. Juga tekanan oksigen darah arteri
(PO2), bila menurun. Eritropoietin merangsangsumsum tulang untuk eritropoiesis,
jika volume SDM yang beredar naik, eritropoiesis dihambat. Hormone androgen juga
meningkatkan produksi SDM dan volume darah total. Inilah sebabnya jumlah SDM
pda pria lebih banyak daripada vanita.

Sumber : Tambayong, Jang. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

GRANULOPOIESIS
Mieloblas adalah sel imatur yang paling dapat dikenali dalam seri myeloid. Sel
ini memiliki kromatin yang tersebar merata dan anak inti yang pucat. Pada tahap
berikutnya, promielosit ditandai dengan sitoplasma yang basofilik dan adanya
granula azurofilik ynagm engandung enzim lisosom dan mieloperoksidase. Berbagai
promielosit menghasilkan berbagai set gen, yang menghasilkan garis keturunan
untuk ektiga jenis granulosit. Tanda diferensiasi pertama muncul dalam mielosit,
dengan granul spesifik secara bertahap dan akhirnya memenuhi sebagian besar
sitoplasma pada tahap metamielosit. Metamielosit basofilik, neutrofilik, dan
eosinofilik mengalami pematangan dan pemadatan init lebih lanjut. Sebelum
menjadi matang sepenuhnya, granulosit neutrofil harus melalui tahap perantara, sel
batang atau pita (band cell)dengan intinya memanjang tetapi belum polimorfik.

Monosit
Monoblast adalah sel progenitor yang hampir identik dengan mieloblas dilihat dari
cir morfoliginya. Diferensiasi selanjutnya menghasilkan promonosit, yakni suatu sel
besar dengan sitoplsma basofilik dan sebuah inti besar, yang sedikit berlekuk.
Kromatinnya jarang dan anak intinya tidak jelas. Promonosit membelah dua kali
dalam perkembangannya menjadi monosit. Terdapat banyak RE kasar, begitu pula
badan golgi, yang memperlihatkan kondensasi granul. Granul ini adalah lisosom
primer yang tampak sebagai granul azurofil halus dalam monist darah. Monosit
darah masuk ke aliran darah, beredar sekitar 8 jam, dan kemudian memasuki
jaringan ikat, tempat sel ini mengalami pematangan menjadi makrofag dan berfungsi
selama beberapa bulan.

LIMFOPOIESIS
Progenitor limfoid pertama dapat dikenali adalah limfoblas, suatu sel besar
yang sanggup membelah menjadi dua atau tiga kali unttuk membentuk prolimfosit.
Prolimfosit lebih kecil dan memiliki relative lebih banyak kromatin padat, tetapi tidak
dibekali antigen permukaan sel yang menandai limfosit T atau B. Didalam sumsum
tulang atau timus, prolimfosit menyintesis reseptor permukaan sel menjadi cirri khas
keturunan limfosit B dan T.

TROMBSITIPOIESIS
Pada orang dewasa, frgementasi sel berselubung-membran yang disebut
dengan trombosit berasal dari sumsum tulang merah melalui proses megakarosit
matang, yang selnajutnya berdiferensiasi dari megakarioblas pada suatu proses yang
disebut trombopoietin. Megakariobls memiliki inti berbentuk lonjong atau berbentuk
ginjal dengan banyak nucleolus kecil sebelum berdiferensiasi, sel-sel tersebut
mengalami endomitosis, dengan replikasi DNA berulang kali yang tidak diselingi
dengan pembelahan sel, sehingga inti menjadi poliploidyaitu 64N atau mengandung
DNA lebih dari 30 kali ketimbang pada sel normal)sebelum trombosil mulai
terbentuk. Sitolasma sel ini bersifat homogen dan basofilik.
Sumber : Anthony L. Mescher.2011. Histologi Dasar Junqueira : Teks & Atlas. Jakarta :
EGC

Fisiologi darah
Komponen darah :
Darah terdiri dari 3 jenis elemen selular khusus, eritrosit, leukost, tromobsit yang
tersuspensi didalam cairan kompleks plasma
a. Plasma (55% darah lengkap)
 90% air = berperan sebagai transport; membawa panas
 1% konstituen anorganik.
Elektrolit(ion) paling banyak dalam plasma adalah Na+ dan Cl- , komponen
garam dapur, dll.
 8% protein (konstituen organic)
 Nutrient ( glukosa, asam amino, lemak, vitamin), produk sisa (keratin,
bilirubin, dan bahan bernitrogen seperti urea), dan gas terlarut (O2 dan CO2)
serta hormone.

b. Sel darah merah (45% darah lengkap)


 Eritrosit
 Leukosit
 Trombosit

Tiga Kelompok protein plasma


 Albumin
Protein plasma yang paling banyak, berperan dalam menentukan tekanan
osmotic koloid berkat jumlahnya protein ini juga secara non spesifik berikatan
dengan bahan-bahan yang kurang larut dalam pelasma (misalnya bilirubin,
garam empedu, dan penisilin) untuk tranpotasi plasma
 Globulin
Terdapat 3 subkelas globulin, alfam beta dan gama
Seperti albumin, sebagian globulin alfa dan beta mengikat bahan-bahan
yang kurang larut dalam plasma untuk transportasi dalam plasma
tetapi globulin ini sangat spesifik terhadap terhadap bahan yang akan
diangkut. Contohnya seperti hormone tiroid dan kolesterol
Sebagian besar faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah
adalah globulin alfa atau beta
Beberapa protein plasma darah merupakan molekul prokursor yang
bersirkulasi dan tidak aktif, yang diaktifkan sesuai kebutuhan oleh
regulator tertentu. Contohnya, globulin alfa angiotensinogen diaktifkan
menjadi angiotensin, yang berperan penting dalam mengatur
keseimbangan garam dalam tubuh
Globulin gama adalah imunoglobin (antibody) yang sangat penting.
 Fibrinogen
Faktor kunci dalam pembekuan darah
Sumber : Sherwood, Lauralee. Fisiologi ManusiaDari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC

Fungsi darah
Alat transport berbagai jenis bahan kimia seperti transporzat makanan yang
telah diserap oleh tubuh ke jaringan-jaringan yang membuthkannya, zat
sampah atau zat buangan produk metabolisme dari seluruh jaringan kea lat
sekretori, oksigen dari paru-paru ke jaringan, karbon dioksida dari jaringan ke
paru-paru, dan zat pengatur (hormone) dari sumbernya (kelenjar endokrin )ke
bagian tubh tertentu.
Benteng pertahanan tubuh terhadap infeksi kuman dan benda asing oleh sel
darah putih dan atibodi yang beredar.
Pengatur, misalnya mengatur stabilitas suhu tubuh , yaitu dengan penyebaran
panas badan, keseimbangan antara cairan darah dan cairan jaringan, dan
pemeliharaan keseimbangan asam-basa dalam tubuh

Sumber : sumardjo, damin, 2008 .Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
kedokteran dan Program Strata I Biosekta. Jakarta : EGC.

Jenis Darah

Eritrosit
 Eritrosit merupakan suatu cakran bikonkaf dengan diameter sekitar 7 mikron.
Dengan bentuk ini, menyediakan area permukaan yang lebih luas untuk difusi
oksigen dari plasma melewati membrane masuk ke ertirosit dibandingkan
dengan bentuk sel bulat dengan volume sama.
 Tidak memiliki inti.
 Eritrosit dapat berubah bentuk (lentur) ketika mengaliri suatu kapiler .
 Rentan usia sekitar 120 hari, lalu sel ini akan difagost di hti, limfa, dan sumsum
tulang
 Mengandung hemoglobin dengan molekul besi di sitplasmanya. Hemoglobin
berfungsi sebgai alat angkut oksigen.

Leukosit
 Memiliki nukleus dan dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit
 Granulosit memiliki granula sitoplasma ; sel tersebut adalah neutrofil,
eosinofil, dan basofil
 Agranulosit tidak meiliki granula sitoplasma,; sel-sel tersebut adalah monosit
dan limfosit
 Leukosit bersama dengan berbagai protein plasma membentuk sistem imun,
suatu pertahanan internal yang mengenali dan menghancurkan benda-benda
dalam tubuh yang asing.

Granulosit
Neutrofil
 Sitoplasmanya tampak jenrnih dibawah mikroskop
 Nukleus memeiliki beberapa lobus yang dihubungkan oleh kromatin tipis
 Rentan usia dalam darah atau jaringan ikat berkisar dari beberapa ham hingga
beberapa hari
 Merupakan fagosit yang sangat aktif yang terpancing menuju benda-benda
asing oleh faktor kemotaktik
 Menghancurkan materi yang difagositosis dengan enzim lisososm
 Membentuk 60%-70% eukost darah

Eosinofil
 Sitoplasmanya berisi granula besar berwarna merah atau eosinofilik
 Nukleus umumnya bilobus
 Rentan usia singkat, didarah maupun jaringan ikat
 Bersifat fagositositik dengan afinitas terhadap kompleks antigen-antibodi
 Melepaskan bahan kimia yang menetralkan histamine dan mediator reaksi
inflamsi lainnya
 Jumlahnya meningkat sewaktu infestasi parasit untuk menghancurkan parasit
cacing
 Membentuk 2%-4% leukosit darah

Basofil
 Sitoplasmanya mengandung granula biru gelap atau coklat
 Retang usia singkat nukleus terwarnai basofilik pucat, tetapi normalnya
tersamarkan oleh granula sitplasma yang padat
 Granula mengandung histamine dan heparin
 Pajanan ke allergen akan melepaskan histamine yang menyebabkan respon
peradangan kuat pada raksi alergi berat
 Membentuk kurang lebih 1% leukosit darah

Agranulosit
Limfosit
 Tidak memiliki granula disitoplsma dan ukurannya bervariasi dari yang kecil
hingga besar
 Nukleus yang terpuls padat dikelilingi oleh cincin sitoplasma tipis
 Rentan usia berkisar beberpa hari hingga bulan
 Berperan penting dalam pertahanan imunologis organism
 Ketika terpajan ke antigen spesifik, limfosit B berubah menjadi sel plasma di
jaringan ikat
 Sel plasma melepaskan antibody untuk bereaksi atau menghancurkan
organisme yang menginvasi
 Membentuk sekitar 20%-30% leukosit darah

Monosit
 Merupakan leukosit agranular terbesar dengan cirri khas nukleus yang
terbentuk tapal kuda
 Tinggal di jaringan ikat selama berbulan-bulan dan menjadi fagosit yang kuat
merupakan bagian dari sistem fagosit mononuclear
 Membentuk sekitar 3%-8% leukosit darah

Platelet
 Merupakan fragmentasi megakariosit yang dilingkupi membrane, dan tidak
termasuk sel darah
 Berfungsi untuk membentuk bekuan darah di dalam pembuluh darah ketika
dinding pembuluh mengalami kerusakan
 Membentuk sumbatan pada pembuluh yang rusak; memperbesar ukuran
sumbatan melalui glikoprotein dan fibrin adhesive
 Fibrin memerangkap banyak platelet dan sel darah, serta membentuk bekuan
darah
 Menyebabkan retraksi bekuan dan menarik tepi-tepi pembuluh darah yang
rusak saling mendekat
 Setelah pembuluh yang rusak membaik, bekuan dihilangkan oleh enzim
proteolitik, plasmin.
Sumber : Erosko, Victor P.2015. Atlas Histologi diFiore. Jakaarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • LBM 4 Hema
    LBM 4 Hema
    Dokumen3 halaman
    LBM 4 Hema
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Respi
    LBM 1 Respi
    Dokumen5 halaman
    LBM 1 Respi
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • LBM 3 Mdul 3
    LBM 3 Mdul 3
    Dokumen4 halaman
    LBM 3 Mdul 3
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Muskulo
    LBM 1 Muskulo
    Dokumen11 halaman
    LBM 1 Muskulo
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Zakat WAWANCARA
    Zakat WAWANCARA
    Dokumen1 halaman
    Zakat WAWANCARA
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Definisi EBM
    Definisi EBM
    Dokumen4 halaman
    Definisi EBM
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Respirasi (Andi)
    Respirasi (Andi)
    Dokumen12 halaman
    Respirasi (Andi)
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Sumber Belajar
    Sumber Belajar
    Dokumen2 halaman
    Sumber Belajar
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Definisi EBM
    Definisi EBM
    Dokumen4 halaman
    Definisi EBM
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Muskulo
    LBM 1 Muskulo
    Dokumen11 halaman
    LBM 1 Muskulo
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Definisi EBM
    Definisi EBM
    Dokumen4 halaman
    Definisi EBM
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • ALIMAN
    ALIMAN
    Dokumen3 halaman
    ALIMAN
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Analisis PICO
    Analisis PICO
    Dokumen2 halaman
    Analisis PICO
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • Berpikir Kritis
    Berpikir Kritis
    Dokumen8 halaman
    Berpikir Kritis
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • ALIMAN
    ALIMAN
    Dokumen3 halaman
    ALIMAN
    citrajulia93
    Belum ada peringkat
  • LBM 2 Modul 2
    LBM 2 Modul 2
    Dokumen10 halaman
    LBM 2 Modul 2
    citrajulia93
    Belum ada peringkat