Hasil Wawancara :
Awalnya saya tidak tau mengenai zakat mal dan hanya memberikan zakat fitrah tiap
tahunnya. Tapi seiring anak-anak saya semakin dewasa, dimana mereka diajarkan mengenai
tentang zakat disekolah mereka, mereka pun memberitahukan saya mengenai hal tersebut.
Cara saya membayar zakat adalah dengan menyisihkan penghasilan saya setiap bulan dan
ketika telah sampai nisabnya saya akan memberikannya kepada orang-orang yang
membutuhkan.
Untuk zakat fitrah, ketika bulan Ramadhan saya datang ke masjid (badan amil-nya) saya
meminta tolong kepada amilnya untuk dihitungkan kepada jumlah zakat yang harus saya
lakukan dan seluruh keluarga saya.
Untuk zakat mal, yang saya tahu adalah nisab dari zakat mal adalah senilai dengan emas 85
gram, dan kita harus mengeluarkan 2,5% dari nisab tersebut. Dimana 85 gram harga emas
saat itu, begitu lah cara saya menghitungnya. Kadang saya juga melebihkan zakat tersebut
karena takut cara penghitungan saya salah.
untuk zakat fitrah, saya langsung memberikan kepada badan amil yang berda di masjid
sekitar rumah saya.
untuk zakat fitrah, saya biasanya membawa beberapa bagian dari zakat yang akan saya
keluarkan ke badan amil dan sisa saya berikan kepada orang-orang yang tidak mampu, anak-
anak yatim dan panti asuhan di kampung saya ketika saya pulang ke sana.
Seperti yang saya katakan diats, ke badan amil, anak-anak yatim dan yatim-piatu, orang-
orang yang tidak mampu di kampung saya, dll.