Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi EBM

EBM menggunakan segala pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yangsahih yang diketahui hingga kini
untuk menentukan pengobatan padapenderita yang sedang kita hadapi. Ini merupakan penjabaran bukti
ilmiahlebih lanjut setelah obat dipasarkan dan seiring dengan pengobatan rasional.(Iwan Darmansjah,
Pusat Uji Klinik Obat FKUI, 2002)

Menurut Sackett et al. (1996) Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatanmedik yang
didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatanpenderita. Dengan
demikian, dalam praktek, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalamanklinik dengan bukti-bukti
ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.

2. Kelebihan dan kekurangan EBM

Memudahkan dokter untuk menyelesaikan masalah pasien


Meningkatkan daya analisis kritis agar dokter tidak salah diagnosis
Dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
Dapat selalu mengikuti perubahan informasi terkini
Mengetahui validitas dari suatu jurnal penelitian
Menghasilkan pemikiran yang akurat
(www.ebmny.org)

Kekurangan
Memakan banyak waktu
Negatif thinking terhadap suatu informasi
(evidencebasedmedicine.co.uk)

3. Mekanisime EBM

Lima langkah Evidence-Based Medicine

a) Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat komponen: Patient, Intervention,
Comparison, dan Outcome
b) Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber database yang
efisien untuk mencapai tujuan itu adalah PubMed Clinical Queries.
c) Lakukan penilaian kritis apakah bukti-bukti benar (valid), penting (importance), dan dapat
diterapkan di tempat praktik (applicability)
d) Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil penilaian kritis dengan keterampilan
klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien
e) Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan efisiensi dalam menerapkan keempat langkah
tersebut

Sumber : critical appraisal of CPG. Dira alhamda. Dkk. 2012


4. Tujuan EBM

Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik,baik untukkepentingan
pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang
terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.Dengan demikian maka salah satu syarat utama untuk
memfasilitasi pengambilan keputusan klinikyang evidence-based, adalah dengan menyediakan bukti-bukti
ilmiah yang relevan dengan masalahklinik yang dihadapi serta diutamakan yang berupa hasil meta-analisis,
review sistematik, danrandomised controlled trial (RCT).

5. Ciri-Ciri EBM
EBM memiliki ciri-ciri EUREKA- Evidence that is Understandable, Relevant, Extendible,
Current and Appraised yaitu bukti yang dapat dipahami, relevan, dapat diterapkan/
diekstrapolasi, terkini, dan telah dilakukan penilaian (Mathew, 2010).

6. Latar belakang menggunakan EBM?

a) Jumlah publikasi medis tumbuh sangat cepat, sehingga para dokter dan mahasiswa kedokteran
kewalahan untuk mengidentifikasi bukti yang relevan, berguna, dan dapat dipercaya (Del Mar et
al., 2004).
b) Melunturnya trust (kepercayaan) masyarakat terhadap integritas pelayanan kedokteran dan
praktisi yang memberikan pelayanan medis.

7. Manfaat critical appraisal

Mendapatkan ringkasan analisis dan evlutif sebuah studi penelitian


Mengenali informasi penting
Mudah dicerna dengan membaca cepat
Berguna bagi seorang profesional sebagai ringkasan dan bukti sintesis
Tautan bagi praktisi untuk penelitiannya
Cepat diakses sehingga dapat diterima untuk praktek

8. Apa fungsi dan peran mahasiswa dalam ebm dan critical appraisal?

9. Bagaimana seorang mahasiswa baru menyesuaikan dirinya mengenai sumber-sumber


informasi untuk pembelajran ?

10. Langkah-langkah menggunakan critical appraisal?


Langkah langkah dalam Critical Apraisal dapat disingkat dengan VIA (Validity,
Important, Applicability)
Murti B, Prof, dr, MPH, MSc, PhD (2011). Makalah Pengantar Evidence-Based. Ilmu Kesehatan
Masyarakat : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret.

11. Kelebihan dan kekurangan critical appraisal?


KELEBIHAN
Merupakan metode yang sistematis utk menilai hasil, validitas, dan kegunaan dari publikasi
artikel ilmiah.
Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah.
Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan dikembangkan.
KEKURANGAN
Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal.
Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah.
Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yang baik pada bidang
tertentu sangat terbatas.

12. Tujuan critical appraisal?


Bertujuan untuk membantu orang mengembangkan keterampilanyang diperlukan,
untuk memahami bukti ilmiah dan penialain yangmeliputi validasi, hasil dan
relevansi

Critical appraisal
Secara sistematik mengevaluasi literature ilmiah
Dapat memilih literature yang akan diambil
Memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi pekerjaan yang akan dilakukan
Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian
Mendukung perkembangan dari Evidence Based Medicine (EBM).

Sumber :Belsey J. (2009). What is evidence-based medicine? London: Hayward Medical


Communications,.
13. Hubungan critical Appraisal Dgn EBM?

Critical Appraisal merupakan salah satu langkah yang diterapkan dalam EBM untuk
mendapatkan bukti termutahkir yang relevan dengan pokok permasalahan atau kasus
yang dihadapi

Critical appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine)
diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian
untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis.
Oxford Centre for Evidence-Based Medicine. Levels of evidence. 2012. [cited on June 10, 2012].
Available online on http://www. cebm.net.

14. Langkah-langkah RCT?

15. Perbedaan RCT dan blind?

Anda mungkin juga menyukai