Anda di halaman 1dari 14

Critical

Appraisal
(TELAAH KRITIS)
KELOMPOK
1.
2.
3.
TELAAH KRITIS

adalah penilaian bukti melalui


telaah sistematis mengenai
keterkaitan, validitas dan hasil dari
suatu penelitian dalam situasi
tertentu
(Chamber, R. 1998).
dimana para klinisi mampu menilai secara efisien apakah
suatu literatur kedokteran dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan klinis dan mampu menilai metodologi penelitian
yang digunakan dalam penelitian tertentu sehingga dapat
diputuskan apakah hasil penelitian tersebut dapat diterima
atau tidak..

Merupakan bagian penting dari evidence-based medicine.


dan dapat menjembatani jurang antara hasil riset dengan
aplikasi praktis.
Adapun evaluasi dari critical appraisal ini meliputi : EVALUASI
CRITICAL
APPRAISAL
1. Relevansi
Peneliti : pakar, pemula,
2. Tempat
Sponsor : sumber dana
3.
Rancangan penelitian : sesuai dengan tujuan
penelitian

4. Perfomance penelitian : keandalan definisi


operasional, alat
Prosedur menganalisa data
Fungsi Critical appraisal sebagai:
FUNGSI
Secara sistematik mengevaluasi literature ilmiah

• Dapat memilih literature yang akan diambil

• Memutuskan artikel manakah yang akan
mempengaruhi pekerjaan yang akan dilakukan

• Memisahkan penghalang antara peneliti dengan
hasil penelitian

• Mendukung perkembangan dari Evidence Based
Evidence-based medicine

 Evidence-based medicine; pendekatan pengambilan keputusan


klinik, dimana klinisi menggunakan bukti ilmiah terbaik (best
evidence) yang ada, dengan konsultasi ke pasien, memutuskan
pilihan terbaik bagi pasien.
 Untuk menentukan bukti “terbaik” diperlukan kemampuan
critical appraisal.
 Membantu memahami metode dan hasil sebuah penelitian.
 Menganalisis kualitas sebuah penelitian.
Evidence-based medicine

EBM terdiri atas lima langkah:


1. Merumuskan pertanyaan klinis tentang masalah pasien;
2. Mencari bukti dari sumber database hasil riset yang otoritatif;
3. Menilai kritis bukti tentang validitas, kepentingan, dan kemampuan
penerapan bukti;
4. Menerapkan bukti pada pasien;
5. Mengevaluasi kinerja penerapan bukti yang telah dilakukan pada
pasien.
Evidence-based medicine

EBM merupakan integrasi dari 3 unsur, yaitu


a. bukti klinis (best research evidence)
b. keterampilan klinis (clinical expertise)
c. Patient Concerns, Values and Expectation.
Kelebihan Evidence-based medicine

 Merupakan metode yang sistematis utk menilai hasil, validitas,


dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah.
 Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
 Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah
informasi ilmiah.
 Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit
dikuasai dan dikembangkan
Kelemahan Evidence-based medicine

 Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal.


 Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah.
 Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil
penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas
apa sih yang dinilai dari critical appraisal
itu?

 Deskripsi umum.
 Validitas interna, hubungan non-kasual.
 Validitas interna, hubungan kausal.
 Validitas eksterna.
Clinical practice Guidelines (CPGs)

adalah suatu pernyataan-pernyataan yang sistematis yang memiliki


dasar yang kuat untuk membantu praktisi dalam mengambil
keputusan bagi pasien tentang kesesuaian dalam pelayanan
kesehatan dalam cakupan spesifik. CPG merupakan salah satu jenis
dari alat ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam
rangka proses peningkatan kualitas
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai