Anda di halaman 1dari 3

Step 6

1. Apa itu critical appraisal ? (rania)


Jawab : Critical appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis
bukti (evidence-based medicine) diartikan sebagai suatu proses evaluasi
secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan
reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis.(Abdullah and
Firmansyah, 2012)
2. Apa yang dimaksud dengan evidence based medicine? (putri)
Jawab : Evidence Based Medicine adalah proses meninjau secara
sistematis, menilai dan menggunakan temuan penelitian klinis untuk
membantu pemberian perawatan klinis yang optimal bagi pasien.(Yulianto
and Rukmini, 2014)
3. Apa saja Langkah Langkah yang ada pada evidence based medicine?
(putri)
Jawab :
langkah-langkah dalam EBM ketika mengevaluasi kasus klinis,yaitu:
1) merumuskan pertanyaan dengan konsep PICO (Populasi, Intervensi,
Perbandingan,Hasil);
2) mencari bukti atau referensi;
3) menilai bukti pada komponen validitas dan pentingnya;
4) memutuskan tindakan apa untuk mengambil dari temuan termasuk
menerapkan bukti untuk praktik klinis;
5) mengevaluasi praktik yang dilakukan sesuai dengan kedokteran
berbasis bukti.(Abdullah and Firmansyah, 2012)
4. Apa saja ciri ciri critical appraisal? (lala)
Jawab : validity, importence, dan applicability (Sulistina, 2018)
5. Apa saja langkah-langkah critical appraisal ?
Jawab :
1) Validitas (Validity) Setiap artikel riset perlu dinilai kritis tentang
apakah kesimpulan yang ditarik benar (valid), tidak mengandung
bias.
2) Kepentingan (Importance) Bukti yang disampaikan oleh suatu
artikel perlu dinilai tidak hanya validitasnya tetapi juga apakah
hasil penelitian memberikan informasi yang cukup penting
sehingga berguna untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia.
3) Penerapan (Applicability) Bukti terbaik dari sebuah setting riset
belum tentu bisa langsung diekstrapolasi (diperluas) kepada
masyarakat. Efikasi 9 adalah bukti tentang kemaknaan efek yang
dihasilkan dari hasil riset secara klinis maupun statistik. Hasil
penelitian menunjukkan efikasi jika intervensi hasil penelitian
valid secara internal dan memberikan efektifitas ketika diterapkan
pada populasi sasaran (target population).(Sulistina, 2018)
6. Apa fungsi dari critical apprisal? (winda)
Jawab :
1) Secara sistematik mengevaluasi literatur ilmiah.
2) Dapat memilih literatur yang dapat diambil.
3) Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian.
4) Mendukung perkembangan hasil dari evidance base practise.
(Sulistina, 2018)
7. Bagaimana cara menerapkan critical appraisal? (yayuk)
Jawab : cara menerapkan critical appraisal yaitu dengan penelitian kritis
mengevaluasi semua komponen dalam sebuah artikel termasuk
pendahuluan, metode,hasil, pembahasan untuk di tetapkan sebagai
pedoman dalam praktik klinis. (Abdullah and Firmansyah, 2012)
8. Darimana saja sumber sumber yang digunakan dalam pengaplikasian
critical appraisal? (nila)
Jawab : sumber yang digunakan dalam pengaplikasian crtical appraisal
bias dari artikel, jurnal , maupun buku yang sudah terbukti kebenarannya.
(Abdullah and Firmansyah, 2012)
9. Apa kelebihan dan kekurangan dari critical appraisal? (debi)
Jawab :
Kelebihan
a) Merupakan metode yang sistematis untuk menilai hasil, validitas,
dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah.
b) Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
c) Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi
ilmiah.
d) Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai
dan dikembangkan.
Kekurangan
a) Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal.
b) Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah.
c) Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian
yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas (Sulistina, 2018)
10. Apa tujuan dari critical appraisal? (lala)
Jawab :
1) Evidence-based medicine/ Nursing pendekatan pengambilan
keputusan klinik, dimana klinisi menggunakan bukti ilmiah terbaik
(best evidence) yang ada, dengan konsultasi ke pasien,
memutuskan pilihan terbaik bagi pasien.
2) Untuk menentukan bukti “terbaik” diperlukan kemampuan critical
appraisal.
3) Membantu memahami metode dan hasil sebuah penelitian.
4) Menganalisis kualitas sebuah penelitian.(Sulistina, 2018)
11. Apa tujuan dari penerapan evidence based medicine ? (winda)
Jawab : EBM bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan dari bukti
yang ada serta keuntungan dan kerugian dari suatu tindakan (dan tanpa
suatu tindakan) dan diagnosa.(Yulianto and Rukmini, 2014)
12. Kapan evidence based medicine digunakan ? (tiva)
Jawab : Pada umumnya EBM baru mulai diajarkan kepada mahasiswa
setelah memasuki tahap klinik untuk menentukan diagnosis, terapi dan
prognosis pasien yang dihadapi di rumah sakit. Namun seiring dengan
timbulnya keluhan bahwa mahasiswa yang memasuki tahap klinik belum
menguasai prinsip dasar EBM, dirasakan perlu untuk mengajarkan kepada
mahasiswa pre-klinik materi EBM. (Yulianto and Rukmini, 2014)
13. Apa manfaat dari evidence based medicine?
Jawab : untuk memberikan bukti d setiap tindakan dalam praktik
kedokteran , artinya tidak semua berdasarkan pengalaman atau kebiasaan
semata. Bukti pun tidak sekedar bukti, tapi bukti ilmiah terkini yang bisa
dipertanggung jawabkan . (edvidence based dalam praktik kebidanan)
14. Bagaiman hubungan antara Teknologi informasi, critical appraisal, dan
evidence based medicine? (debi)
Jawab : Telaah kritis digunakan untuk menilai validitas (kebenaran) dan
kegunaan dari suatu artikel atau jurnal ilmiah yang di dapatkan dari
teknologi informasi, critical apprisal merupakan bagian dari Evidence-
Based Medicine, serta menjadi suatu keharusan bagi seorang akademisi
maupun praktisi untuk menerapkan pengetahuan baru dalam kehidupan
sehari-hari. (sulistina , 2018)

Anda mungkin juga menyukai