0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang critical appraisal, evidence based medicine, dan hubungannya dengan teknologi informasi. Secara garis besar, critical appraisal digunakan untuk mengevaluasi bukti ilmiah secara sistematis, evidence based medicine bertujuan menggunakan bukti terbaik dalam praktik kedokteran, dan teknologi informasi digunakan sebagai sumber informasi untuk kedua proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang critical appraisal, evidence based medicine, dan hubungannya dengan teknologi informasi. Secara garis besar, critical appraisal digunakan untuk mengevaluasi bukti ilmiah secara sistematis, evidence based medicine bertujuan menggunakan bukti terbaik dalam praktik kedokteran, dan teknologi informasi digunakan sebagai sumber informasi untuk kedua proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang critical appraisal, evidence based medicine, dan hubungannya dengan teknologi informasi. Secara garis besar, critical appraisal digunakan untuk mengevaluasi bukti ilmiah secara sistematis, evidence based medicine bertujuan menggunakan bukti terbaik dalam praktik kedokteran, dan teknologi informasi digunakan sebagai sumber informasi untuk kedua proses tersebut.
Jawab : Critical appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis.(Abdullah and Firmansyah, 2012) 2. Apa yang dimaksud dengan evidence based medicine? (putri) Jawab : Evidence Based Medicine adalah proses meninjau secara sistematis, menilai dan menggunakan temuan penelitian klinis untuk membantu pemberian perawatan klinis yang optimal bagi pasien.(Yulianto and Rukmini, 2014) 3. Apa saja Langkah Langkah yang ada pada evidence based medicine? (putri) Jawab : langkah-langkah dalam EBM ketika mengevaluasi kasus klinis,yaitu: 1) merumuskan pertanyaan dengan konsep PICO (Populasi, Intervensi, Perbandingan,Hasil); 2) mencari bukti atau referensi; 3) menilai bukti pada komponen validitas dan pentingnya; 4) memutuskan tindakan apa untuk mengambil dari temuan termasuk menerapkan bukti untuk praktik klinis; 5) mengevaluasi praktik yang dilakukan sesuai dengan kedokteran berbasis bukti.(Abdullah and Firmansyah, 2012) 4. Apa saja ciri ciri critical appraisal? (lala) Jawab : validity, importence, dan applicability (Sulistina, 2018) 5. Apa saja langkah-langkah critical appraisal ? Jawab : 1) Validitas (Validity) Setiap artikel riset perlu dinilai kritis tentang apakah kesimpulan yang ditarik benar (valid), tidak mengandung bias. 2) Kepentingan (Importance) Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel perlu dinilai tidak hanya validitasnya tetapi juga apakah hasil penelitian memberikan informasi yang cukup penting sehingga berguna untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia. 3) Penerapan (Applicability) Bukti terbaik dari sebuah setting riset belum tentu bisa langsung diekstrapolasi (diperluas) kepada masyarakat. Efikasi 9 adalah bukti tentang kemaknaan efek yang dihasilkan dari hasil riset secara klinis maupun statistik. Hasil penelitian menunjukkan efikasi jika intervensi hasil penelitian valid secara internal dan memberikan efektifitas ketika diterapkan pada populasi sasaran (target population).(Sulistina, 2018) 6. Apa fungsi dari critical apprisal? (winda) Jawab : 1) Secara sistematik mengevaluasi literatur ilmiah. 2) Dapat memilih literatur yang dapat diambil. 3) Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian. 4) Mendukung perkembangan hasil dari evidance base practise. (Sulistina, 2018) 7. Bagaimana cara menerapkan critical appraisal? (yayuk) Jawab : cara menerapkan critical appraisal yaitu dengan penelitian kritis mengevaluasi semua komponen dalam sebuah artikel termasuk pendahuluan, metode,hasil, pembahasan untuk di tetapkan sebagai pedoman dalam praktik klinis. (Abdullah and Firmansyah, 2012) 8. Darimana saja sumber sumber yang digunakan dalam pengaplikasian critical appraisal? (nila) Jawab : sumber yang digunakan dalam pengaplikasian crtical appraisal bias dari artikel, jurnal , maupun buku yang sudah terbukti kebenarannya. (Abdullah and Firmansyah, 2012) 9. Apa kelebihan dan kekurangan dari critical appraisal? (debi) Jawab : Kelebihan a) Merupakan metode yang sistematis untuk menilai hasil, validitas, dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah. b) Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis. c) Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah. d) Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan dikembangkan. Kekurangan a) Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal. b) Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah. c) Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas (Sulistina, 2018) 10. Apa tujuan dari critical appraisal? (lala) Jawab : 1) Evidence-based medicine/ Nursing pendekatan pengambilan keputusan klinik, dimana klinisi menggunakan bukti ilmiah terbaik (best evidence) yang ada, dengan konsultasi ke pasien, memutuskan pilihan terbaik bagi pasien. 2) Untuk menentukan bukti “terbaik” diperlukan kemampuan critical appraisal. 3) Membantu memahami metode dan hasil sebuah penelitian. 4) Menganalisis kualitas sebuah penelitian.(Sulistina, 2018) 11. Apa tujuan dari penerapan evidence based medicine ? (winda) Jawab : EBM bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan dari bukti yang ada serta keuntungan dan kerugian dari suatu tindakan (dan tanpa suatu tindakan) dan diagnosa.(Yulianto and Rukmini, 2014) 12. Kapan evidence based medicine digunakan ? (tiva) Jawab : Pada umumnya EBM baru mulai diajarkan kepada mahasiswa setelah memasuki tahap klinik untuk menentukan diagnosis, terapi dan prognosis pasien yang dihadapi di rumah sakit. Namun seiring dengan timbulnya keluhan bahwa mahasiswa yang memasuki tahap klinik belum menguasai prinsip dasar EBM, dirasakan perlu untuk mengajarkan kepada mahasiswa pre-klinik materi EBM. (Yulianto and Rukmini, 2014) 13. Apa manfaat dari evidence based medicine? Jawab : untuk memberikan bukti d setiap tindakan dalam praktik kedokteran , artinya tidak semua berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. Bukti pun tidak sekedar bukti, tapi bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggung jawabkan . (edvidence based dalam praktik kebidanan) 14. Bagaiman hubungan antara Teknologi informasi, critical appraisal, dan evidence based medicine? (debi) Jawab : Telaah kritis digunakan untuk menilai validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau jurnal ilmiah yang di dapatkan dari teknologi informasi, critical apprisal merupakan bagian dari Evidence- Based Medicine, serta menjadi suatu keharusan bagi seorang akademisi maupun praktisi untuk menerapkan pengetahuan baru dalam kehidupan sehari-hari. (sulistina , 2018)
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis