Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Ibadah

Ibadah berasal dari kata Arab‘ibadah (jamak:‘ibadat) yang berarti


pengabdian, penghambaan, ketundukkan, dan kepatuhan. Dari akar kata yang
sama kita mengenal istilah ‘abd (hamba, budak) yang menghimpun makna kekurangan,
kehinaan, dan kerendahan.Karena itu, inti ibadah ialah pengungkapan rasa kekurangan,
kehinaan dan kerendahan diridalam bentuk pengagungan, penyucian dan syukur atas
segala nikmat. Kata‘abd diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi abdi, seorang yang
mengabdi dengan tunduk dan patuhkepada orang lain. Dengan demikian, segala bentuk
sikap pengabdian dan kepatuhanmerupakan ibadah walaupun tidak dilandasi suatu
keyakinan.Kata “Ibadah” menurut bahasa berarti “taat, tunduk, merendahkan diri
danmenghambakan diri” (Basyir, 1984:12).

Adapun kata “Ibadah” menurut istilah berarti penghambaan diri yang sepenuh


penuhnya untuk mencapai keridhoan Allah dan mengharap pahala- Nya di akhirat” (Ash-
Shiddiqy, 1954:4).Dari sisi keagamaan, ibadah adalah ketundukkan atau penghambaan
diri kepadaAllah, Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah meliputi semua bentuk kegiatan
manusia di dunia ini,yang dilakukan dengan niat mengabdi dan menghamba hanya
kepada Allah. Jadi, semuatindakan mukmin yang dilandasi oleh niat tulus untuk
mencapai ridha Allah dipandangsebagai ibadah. 

B. Tujuan Ibadah Dalam Islam

Tujuan ibadah adalah membersihkan dan menyucikan jiwa dengan mengenal


dan mendekatkan dir sera beribadat kepada-Nya. Sesungguhnya ibadah dengan
pengertian yang hakiki itu merupakan tujuan dari dirinya sendiri. Dengan melakukan
ibadah, manusia akan selalu tahu dan sadar bahwa betapa lemah dan hinanya mereka
bila berhadapan dengan kekuasaan Allah, sehingya la menyadari benar-benar
kedudukannya sebagai hamba Allah. Jika hal in benar-benar telah dihayati, maka banyak
manfaat yang akan diperolehnya. Misalnya saja surga yang dijanjikan, tidak akan luput
sebab Allah tidak akan menyalahi janjinya. Jadi, tujuan yang hakiki dari ibadah adalah
menghadapkan dir kepada Allah SWT dan menunggalkan-Nya sebagai tumpuan harapan
dalam segala hal.

C. macam-macam ibadah

Macam-macam Ibadah Secara umum ibadah terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Ibadah Mahdlah.

Yaitu ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah WT. Semua perbuatan ibadah
yang pelaksanaannya diatur dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran
dan sunnah. Contoh, salat harus mengikuti petunjuk Rasulullah salallah hualai
wassalaam dan tidak dibenarkan untuk menambah alau menguranginya, begitu juga
puasa, haji dan yang lainnya.

2. Ibadah Ghairu Mahdlah


yaitu ibadah yang membutuhkan keterlibatan orang lain atau "ibadah yang tidak hanya
sekedar menyangkut hubungan dengan Allah, tetapi juga menyangkut hubungan sesama
makhluk (Hablum Minallah Wa Hablum Minannas), atau di samping hubungan ke atas,
juga ada hubungan sesama makhluk. Hubungan sesama makhluk in tidak hanya sebatas
pada hubungan sesama manusia, tetapi juga hubungan manusia dengan lingkungan
alamnya (hewan dan tumbuhan) Contoh, zakat, infaq, sedekah, dll. Sama hal nya dalam
menyusui, menyusui termasuk ibadah. Dalam Islam, menyusui adalah wajib bagi seorang
yang mampu dalam artian memiliki kesehatan yang cukup untuk memberikan ASI
kepada bayinya. Sebaliknya, jika seorang wanita tidak mau menyusui anaknya,
sementara ia dalam kondisi sehat dan tidak memiliki alasan yang masuk akal, maka ia
akan mendapat ancaman dari Allah. Seorang wanita yang tidak dapat memberikan ASI
kepada anaknya, diperbolehkan untuk disusukan kepada orang lain.

Dalam syariat, hal ini disebut dengan istilah ibu susu. Anak yang disusuinya akan menjadi
saudara sepersusuan dengan anak kandung dari ibu yang menyusui tersebut. Saudara
sepersusuan ini memiliki hubungan mahram, sebagaimana layaknya hubungan nasab.

A. Definisi Menyusui

B. Manfaat Menyusui

C. pencegahan Menyusui

D . Penyembuhan Menyusui

Anda mungkin juga menyukai