Anda di halaman 1dari 9

KONSEP IBADAH DALAM ISLAM 4

• Ibadah berasal dari bahasa Arab abada, ya’budu, ‘abdan, ‘aabidun,


abid yang berarti budak.
• Menurut ulama tauhid, ibadah adalah mengesakan Allah,
menta’dzimkannya dengan sepenuh-penuh ta’dzim serta
menghinakan diri kita dan menundukkan jiwa kepadanya.
• Ulama akhlak memberikan definisi bahwa ibadah adalah mengerjakan
segala ta’at badaniyah dan menjalankan segala syari’at atau hukum.
• Menurut ulama tasawuf, ibadah adalah seorang mukalaf mengerjakan
sesuatu yang berlawanan dengan keinginan nafsunya untuk
membesarkan tuhannya.
BEBERAPA AYAT YANG MENERANGKAN KEWAJIBAN
UNTUK BERIBADAH

• “dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk


menyembah Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56).

• “Dan (ingatlah) ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan


anak-anak adam dari sulbi (tulang punggung bagian bawah)
mereka; dan allah mengambil kesaksian kepada jiwa mereka
(seraya berfirman), “bukankah aku ini tuhanmu?” mereka
menjawab “betul Engkau tuhan kami” kami barsaksi” (Al-A’raf
: 172).
Syariah

Ibadah Muamalah
JENIS IBADAH DAN PENGERTIANNYA

• IBADAH MAHDOH (ibadah murni), adalah penghambaan yang murni


hanya hubungan seorang hamba dengan Allah secara langsung.
• IBADAH GHOIRU MAHDOH (ibadah tidak murni), adalah ibadah
yang disamping hubungan seorang hamba dengan Allah juga
merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk
lainnya.

• Ibadah mahdoh ada dua jenis, yakni yang dibatasi (mahdoh


muqoyadah) misalnya sholat, zakat, dll, dan yang tidak dibatasi
(mahdoh ghoiru muqoyadah) misalnya tahmid, tasbih, takbir, dll.
• Ibadah ghoiru mahdoh ada yang berimplikasi pada diri dan keluarga
seperti mencari nafkah dan yang berimplikasi dengan literatur sosial
yang lebih luas, seperti gotong royong, membangun jembatan, dll.
PRINSIP-PRINSIP DALAM IBADAH

PRINSIP IBADAH MAHDOH : PRINSIP IBADAH GHOIRU


1. Keberadaannya harus MAHDOH :
berdasar dalil dan 1. Keberadaannya didasrkan
perintah atas tidak adanya dalil
2. Tatacaranya harus yang melarang
berpola pada contoh 2. Tata laksananya tidak perlu
Raslulullah SAW berpola pada contoh Rasul
3. Bersifat supra rasional 3. Bersifat Rasional
(diluar jangkauan akal) 4. Azasnya adalah manfaat.
4. Azasnya adalah “taat”.
RUANG LINGKUP IBADAH MAHDOH

• Ibadah mahdah pada hakekatnya adalah ibadah yang


murni hubungan antara hamba dengan tuhannya dan
memiliki syari’at dalam pengamalannya.
• Ibadah mahdoh ada yang dibatasi (mahdoh muqayadah)
dan yang tidak dibatasi (mahdoh ghoiru muqoyadah).
• Contoh ibadah mahdoh muqayadah adalah : Whudu,
Tayamum, Mandi hadats, Adzan, Iqomah, Sholat, Puasa,
Haji, Umrah, dan lain-lain.
• Contoh ibadah mahdoh ghairu muqoyadah adalah, dzikir
seperti tahlil, tahmid, takbir dll, ada pula sedekah dan lain
sebagainya.
RUANG LINGKUP IBADAH GHOIRU MAHDOH

• Ibadah ghoiru mahdah pada hakekatnya adalah ibadah


yang di samping merupakan hubungan antara hamba
dengan tuhannya adalah merupakan interaksi antara
hamba dengan makhluk lainnya dengan dasar tidak adanya
dalil yang melarang.
• Ibadah ghoiru mahdoh dapat berimplikasi pada diri dan
keluarga dan dapat pula pada jaringan sosial yang lebih
luas
• Contoh atau ruang lingkup ibadah ini adalah : mencari
nafkah untuk keluarga,jual beli yang tidak merugikan,
hutang-piutang yang tidak menghasilkan riba, mdharabah,
muzaro’ah. muqobaroh, dan lain-lain
SYARAT DITERIMANYA SUATU IBADAH
(Dipandang secara umum)

Ada dua faktor penting yang menjadi syarat diterimanya suatu


ibadah
1. Ikhlas, yakni suatu ibadah harus dilaksanakan dengan dasar
keikhlasan bukan yang lain.
2. Ibadah itu dilakukan secara sah sesuai dengan petunjuk syara’
itu sendiri.
• “Katakan olehmu, bahwasannya aku diperintahkan menyambah
Allah (beribadah kepadanya) seraya mengikhlaskan tatat kepadanya;
dan diperintahkan aku supaya aku merupakan orang pertama yang
menyerahkan diri kepadanya” (Az-zumar : 11-12).
• “Barang siapa yang mengharap supaya menjumpai tuhannya
hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh; dan janganlah ia
mensyari’atkan seseorang dengan tuhannya dalam ibadahnya itu”
(Al-Kahfi : 110).
TUJUAN IBADAH

Secara garis besar tujuan ibadah baik ibadah mahdoh dan


ghoiru mahdoh ada 2 yakni :
1. Untuk mencapat kebahagiaan di dunia
2. Untuk mencapai kebahagiaan di akherat.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa dengan beribadah
manusia akan mencapai kebahagiaan di dunia dan di akherat.

Sebagai contoh : seorang mencari nafkah, ia bekerja dan


mendapatkan uang (ia mendapatkan kebahagiaan dunia)
sehingga dengan mudah ia akan mampu menghidupi keluarga
(ibadah ghoiru mahdoh), kemudian dengan uang itu dia juga
akan mudah untuk melakukan zakat, sedekah, haji sehingga
dengan mudah ia akan mendapatkan kebahagiaan di akherat.

Anda mungkin juga menyukai