Anda di halaman 1dari 29

HAKIKAT IBADAH

MENURUT ISLAM

Dosen pengampu:
TEGUH WIYONO, M,Pd.I
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
T.A. 2020/2021
MAKNA IBADAH
Terminologi
Etimologi
‫ال ِعبا َد ُة يِه َ إ مْس ٌ جا ِم ٌع ِلام حُي ِ ُّب ُه هللا َُويَ ْرضا ُه‬
‫قَ ْو ًال َو ِف ْع ًال َج ِل ّي ًا اَك َن َأ ْو َخ ِفيّ ًا‬
‫بد – يَ ْعبُ ُد – َعْب ًدا – ِعبَ َاد ًة‬
َ ‫َع‬ Ibadah adalah istilah yg
mencakup segala sesuatu
• َ َّ‫)ا لط‬,
taat (‫اع ُة‬ yg dicintai & diridhai oleh
tunduk (‫ض ْو ُع‬ Allah, baik perkataan
• ُ ُ‫)ا خْل‬, maupun perbuatan, yang
• hina (‫& )ا لذُّل‬ bersifat lahiriah maupun
• pengabdian (‫)ا لتَّنَ ُّس ُك‬. bathiniah
 Dasar Hukum

 ‫فَا ْع ُب ُد ْو ِن‬ ‫َوما أ ْر َسلْنا ِم ْن قَ ْبكِل َ ِم ْن َر ُس ْو ٍل إ ّال ن ُْوىِح إ لَ ْي ِه أن َّ ُه َال إ َهل إ الَّ أاَن‬
Artinya: dan tidaklah kami utus rasul sebelummu melainkan kami wahyukan kepadanya
bahwa tidak ada tuhan melainkan aku, maka sembahlah aku (AL-ANBIYA' [21]: 25)

َ ‫ ْوس ًال َِأنا ْع ُبدُ ْوا‬B Bُ B‫ُأ َّم ٍة َر‬


َّ ‫ا ْجتَ ِن ُب ْوا‬B‫ َو‬BB‫هللا‬
 ‫ت‬. ‫الطا ُغ َْو‬ ّ ِ ‫ َعثْ َنا ىِف لُك‬BBBBَ ‫ َق ْد ب‬Bَ‫ل‬B‫َو‬
Artinya: dan sungguh telah kami utus pada setiap umat itu seorang rasul yang menyeru
mereka supaya menyembah allah dan menjauhi thaghut (sesembahan selain allah). (AL-NAHL
[16]: 36)

 ‫ن ْ َس إ ّال ِل َي ْع ُب ُد ْو ِن َما ُاريْ ُد ِمهْن ُ ْم ِم ْن ِر ْز ٍق َو َما ُا ِريْ ُد َا ْن ي ُ ْط ِع ُم ْو ِن‬


‫َو َما َخلَ ْق ُت الْ ِج َّن َوا‬
‫ِإل‬
Artinya: dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah kepada-
ku. aku tidak menghendaki rejeki dari mereka dan tidak pula agar mereka memberi-ku
makan. (AL-DZARIYAH [51]: 56-57)
Ruang Lingkup Ibadah
 IbadahMahdhah berarti peribadatan yang sudah
ditetapkan tata cara serta aturan-aturannya yang
meliputi syarat, rukun, sunat dan hal-hal yang
dimakruhkan serta membatalkan.
 IbadahGhairu Mahdhah adalah ibadah dalam
pengertian yang luas karena tidak ditentukan tata
cara atau aturannya secara baku sebagaimana
halnya ibadah mahdhah
Ibadah Mahdhah
 Hubungan antara hamba dgn Allah scr langsung
 Misal: Thaharah, Sholat, Zakat, Puasa, Haji
 Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-
Quran maupun al- Sunnah al-Maqbulah.
 Pelaksanaannya telah diatur, dan harus sesuai dengan contoh dari
Rasulullah Saw.
 Prinsipnya: “Semua dilarang, kecuali yang diperintahkan,” contoh:
Shalat yang tidak diperintahkan hukumnya terlarang dilaksanakan.
 Penambahan dan pengurangan terhadapnya merupakan BID’AH
 Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal).
 Azasnya “taat”, yang dituntut dalam melaksanakan ibadah ini adalah
kepatuhan atau ketaatan.
Ibadah Ghairu Mahdhah
 Ibadah yang di samping sebagai hubungan  hamba dengan Allah juga
merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk
lainnya. 
 Misalnya: Birrul walidaini (berbakti pada ortu), menuntut ilmu,
pemerintahan, dll.
 Aturan bersifat longgar dan globalnya saja.
 Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang
 Rasul mencontohkan yang bersifat umum, sedangkan detailnya diserahkan
umat Islam
 Penambahan dan pengurangannya BUKAN BID’AH
 Bersifat rasional,  ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya,
manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. 
 Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh
dilakukan.
TUJUAN IBADAH
 Tujuan Ibadah adalah wujud pengabdian seorang hamba
pada TuhanNya yang di dasari sikap ikhlas dan pasrah diri.
Dengan demikian tujuan ibadah adalah
mendapatkeridhaan Allah SWT semata. Oleh karena itu,
hambanya yang menjalankan ibadah dengan ikhlas dia
akan merasa dirinya akan selalu dekat dengan Tuhannya,
sehingga ibadah dapat menjadi sarana taqarub ilallah atau
pendekatan diri pada Allah.
Hakekat Ibadah
 pertama, membina diri dengan baik. ika orang beribadah, tapi dirinya
tidakterbina, sebenarnya ia belum mencapai tuuan itu.
 kedua, dalam rangka mensucikan diri kita. mensucikan diri yang dimaksud
adalah mensucikan diri dari sifat-sifat yang kotor, karena ifat kotor akan
mendorong kita melakukan perbuatan-perbuatan kotor.
 ketiga, mengisi diri dengan sifat yang terpuji, mengisi diri dengan
perbuatan baik, dan mengisi diri dengan perbuatan yang berpahala.
kalau begitu, sasaran ibadah itu pada hakikatnya adalah untuk membina diri,
mensucikan diri, dan mengisi diri.
Ada tiga aspek Fungsi Ibadah dalam
Islam yaitu :
 Mewujudkan hubungan antara hamba dengan
Tuhannya.
 Mendidikmental dan menjadikan manusia ingat
akan kewajibannya.
 Melatih diri untuk berdisiplin.
Syarat Diterimanya Ibadah

1Ikhlas karena Allah semata, 2 Sesuai dengan


bebas dari syirik besar tuntunan Rasul
dan kecil.

konsekuensi dari syahadat konsekuensi dari syahadat


Laa ilaaha illa-llah Muhammad Rasulullah
HUBUNGAN ANTARA AQIDAH, IBADAH &
AKHLAQ

 Aqidah sebagai bentuk keyakinan terhadap kebenaran


 ibadah sebagai realisasi & implementasi keyakinan hamba
 Akhlaq adalah buah dari aqidah dan ibadah seorang hamba
‫)‪PRINSIP IBADAH (1‬‬
‫‪1. Yang berhak disembah hanya Allah (al-Fatihah: 1-5, an-‬‬
‫)‪Nisa: 36‬‬

‫واعبدوا هللا وال ترشكوا به شيئا‬


‫)‪2. Ibadah tanpa perantara (al-Baqarah:186‬‬
‫وإ ذا سأكل عبادي عين فإين قريب أجيب دعوة ادلاع إ ذا دعان‬
‫فليستجيبوا يل وليؤمنوا يب لعلهم يرشدون‬
‫)‪3. Ikhlas syarat ibadah diterima (al-Zumar: 11‬‬
‫قل إ ين أمرت أن أعبد هللا خملصا هل ادلين‬
‫)‪PRINSIP IBADAH (2‬‬

‫)‪4. Ibadah sesuai tuntunan (Ali Imran: 31‬‬


‫قل إ ن كنمت حتبون هللا فاتبعوين حيببمك هللا ويغفر لمك ذنوبمك وهللا غفور رحمي‬

‫‪5. Memelihara keseimbangan ruhani dan jasmani (al-‬‬


‫)‪Qasas: 77‬‬

‫وابتغ فامي آاتك هللا ادلار اآلخرة وال تنس نصيبك من ادلنيا وأحسن كام أحسن‬
‫هللا إليك وال تبغ الفساد يف األرض إ ن هللا ال حيب املفسدين‬
‫)‪PRINSIP IBADAH (3‬‬

‫‪6. Mudah dan meringankan (al-Baqarah: 286, al-‬‬


‫)‪Baqarah: 185, al-Hajj: 78‬‬

‫ال يلكف هللا نفسا إ ال وسعها لها ما كسبت وعلهيا ما اكتسبت‬

‫يريد هللا بمك اليرس وال يريد بمك العرس‬

‫وما جعل عليمك يف ادلين من حرج‬


URGENSI IBADAH
 ibadah adalah wujud cinta dan bentuk kepatuhan hamba
kepada al-khaliq
 ibadah merupakan implementasi rasa syukur hamba
kepada allah
 ibadah membawa hamba kepada ketenangan hidup (pikir,
batin dan memberi kepuasan dari dahaga spiritual dg jalan
yg benar)
 ibadah adalah jalan memuliakan diri sendiriibadah adalah
upaya mencari cinta allah dan terlepas dari murka-nya.
Pengertian ILMU

Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ILM yang berarti:


pengetahuan/kepandaian tentang sesuatu. Lawan kata JAHL artinya:
kebodohan/ketidaktahuan
Berilmu artinya: pandai/tidak bodoh/cerdas/pintar
Berilmu adalah: sikap perilaku yang didasarkan pada ilmu pengetahuan
yang dimilikinya.
Orang yang berilmu adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan mau
menggunakan akal sehatnya untuk berfikir.
Orang yang berilmu diibaratkan seperti pohon padi, semakin merunduk
semakin berisi.
Ilmu merupakan pintu gerbang yang menghantarkan sesorang meraih
kesuksesan dan kebahagiaan dunia akherat.
MENUNTUT ILMU
“Menuntut ilmu adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh seseorang untuk
merubah tingkah laku dan perilaku
kearah yang lebih baik,karena pada
dasarnya ilmu menunjukkan jalan
menuju kebenaran dan
meninggalkan kebodohan.”
 Karena amat pentingnya, Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu tanpa
membedakan gender. Setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan wajib
menuntut ilmu. sabda Nabi Saw :

{ ‫لبر‬##‫ا‬ َ ‫ َو‬#‫ ِّلمُسْ لِ ٍم‬#‫ْض ٌة َع َلى ُك‬


َ ْ ‫ب ُْن َع ْب ُد‬#‫ُ ا‬#‫ه‬#‫}ر َوا‬ ِ ‫ ِري‬###‫ َف‬#‫ل ِع ْل َم‬##‫َط َل ُبْا‬
‫مُسْ لِ َم ٍة‬
Artinya ,”Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu
Abdil Bar)
 Kewajiban mencari ilmu itu tidak memandang batasan usia, melainkan seumur
hidup. Sabda Nabi SAW

)‫أ ُ ْطلُبُ ْال ِع ْل َم ِم َن ْال َم ْه ِد إِ َلى اللَّحْ ِد (رواه مسلم‬


Artinya, “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim)
 Kewajiban mencari ilmu itu tidak dibatasi hanya di negeri muslim saja,
tetapi boleh di negeri orang non muslim kalau memang ahlinya hanya ada
di negeri tersebut. Contoh : Karena Cina itu punya kelebihan atau keahlian
lebih dalam berdagang, menenun sutra, membuat gerabah yang
berkualitas,ulet dan lain sebagainya maka Nabi Muhammad SAW
bersabda :

}‫{ر َواهُ َع ْب ُد ْال َبر‬


َ ‫ْن‬ ‫ي‬ ‫ص‬
ّ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫و‬ْ َ
‫ل‬ ‫و‬
َ ‫م‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ع‬
ِ ْ
‫ُواال‬
‫ب‬ ُ ‫ل‬ ْ
‫ط‬ ُ ‫…أ‬
ِ ِ
Artinya ,“Carilah ilmu itu walau di negeri Cina”.(HR. Abdul Bar)
 Etika atau adab menuntut ilmu. Diantara etika / adab menuntut ilmu yang
harus dipenuhi seorang murid adalah tawadhu’ (hormat dan santun)
kepada guru. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya, “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan
hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang
mengajarmu”. (HR. Imam Thabrany)
Adab-adab menuntut ilmu
 Niat ikhlas kepada Allah SWT
 Tekun dan bertawakkal
 Menjauhi segala maksiat
 Memilih kawan yang sholeh
 Memperbanyak zikir atau mengingat Allah SWT
 Menghormati diri sendiri dan orang lain
 Doa dari ayah ibu
 Menghormati guru
 Beramal dengan ilmu yang dipelajari
ILMU YANG PERLU DIPELAJARI

FARDU AIN FARDU


KIFAYAH

PENGERTIAN CONTOH
PENGERTIAN CONTOH
PENGERTIAN
ILMU FARDU AIN

Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap


umat Islam. Berdosa jika tidak
mempelajarinya.
CONTOH
Ilmu Sains dan Teknologi.

Ilmu Perdagangan.

Ilmu Astronomi.

Ilmu Perubatan.

Ilmu Kejuruteraan.
PENGERTIAN
ILMU FARDU KIFAYAH

Ilmu yang wajib dipelajari oleh sebahagian


anggota masyarakat untuk menjaga kepentingan
umat Islam. Jika tidak ada yang mempelajarinya,
berdosa semua anggota masyarakat.
Ilmu Asas
Akidah atau Tauhid.
Ilmu Fekah.
Ilmu Akhlak.

Ilmu Asas Membaca Al – Quran.


Batasan menutut ilmu

 ‫َٔلُ ۡون ََك َع ِن ُّالر ۡو ‌حِ ؕ ُق ِل ُّالر ۡو ُح ِم ۡن َا ۡم ِر َرىِّب ۡ َو َم ۤا ُا ۡو ِتيۡمُت ۡ ِ ّم َن الۡ ِعمۡل ِ ِااَّل قَ ِل ۡياًل‬Bَ‫َوي َ ۡسٔـــ‬
 Artinya Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh.
Katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi
pengetahuan hanya sedikit.“ (QS. Al-Isra Ayat 85)
Hukuman bagi orang yang tidak mau
mengamalkan ilmunya

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang


telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan
petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-
Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua
(makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan
mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap
mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Baqarah : 159-160]
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai