Anda di halaman 1dari 52

HAKIKAT IBADAH

MENURUT ISLAM

Dosen pengampu:
TEGUH WIYONO, M,Pd.I
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
T.A. 2020/2021
MAKNA IBADAH
Terminologi
Etimologi
‫ال ِعبا َد ُة يِه َ إ مْس ٌ جا ِم ٌع ِلام حُي ِ ُّب ُه هللا َُويَ ْرضا ُه‬
‫قَ ْو ًال َو ِف ْع ًال َج ِل ّي ًا اَك َن َأ ْو َخ ِفيّ ًا‬
‫بد – يَ ْعبُ ُد – َعْب ًدا – ِعبَ َاد ًة‬
َ ‫َع‬ Ibadah adalah istilah yg
mencakup segala sesuatu
• َ َّ‫)ا لط‬,
taat (‫اع ُة‬ yg dicintai & diridhai oleh
• tunduk (‫ض ْو ُع‬ Allah, baik perkataan
ُ ُ‫)ا خْل‬, maupun perbuatan, yang
• hina (‫& )ا لذُّل‬ bersifat lahiriah maupun
• pengabdian (‫)ا لتَّنَ ُّس ُك‬. bathiniah
 Dasar Hukum

 ‫فَا ْع ُب ُد ْو ِن‬ ‫َوما أ ْر َسلْنا ِم ْن قَ ْبكِل َ ِم ْن َر ُس ْو ٍل إ ّال ن ُْوىِح إ لَ ْي ِه أن َّ ُه َال إ َهل إ الَّ أاَن‬
Artinya: dan tidaklah kami utus rasul sebelummu melainkan kami wahyukan kepadanya
bahwa tidak ada tuhan melainkan aku, maka sembahlah aku (AL-ANBIYA' [21]: 25)

َ ‫ ْوس ًال َِأنا ْع ُبدُ ْوا‬B Bُ B‫ُأ َّم ٍة َر‬


َّ ‫ا ْجتَ ِن ُب ْوا‬B‫ َو‬BB‫هللا‬
 ‫ت‬. ‫الطا ُغ َْو‬ ّ ِ ‫ َعثْ َنا ىِف لُك‬BBBBَ ‫ َق ْد ب‬Bَ‫ل‬B‫َو‬
Artinya: dan sungguh telah kami utus pada setiap umat itu seorang rasul yang menyeru
mereka supaya menyembah allah dan menjauhi thaghut (sesembahan selain allah). (AL-NAHL
[16]: 36)

 ‫ن ْ َس إ ّال ِل َي ْع ُب ُد ْو ِن َما ُاريْ ُد ِمهْن ُ ْم ِم ْن ِر ْز ٍق َو َما ُا ِريْ ُد َا ْن ي ُ ْط ِع ُم ْو ِن‬


‫َو َما َخلَ ْق ُت الْ ِج َّن َوا‬
‫ِإل‬
Artinya: dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah kepada-
ku. aku tidak menghendaki rejeki dari mereka dan tidak pula agar mereka memberi-ku
makan. (AL-DZARIYAH [51]: 56-57)
Ruang Lingkup Ibadah
 IbadahMahdhah berarti peribadatan yang sudah
ditetapkan tata cara serta aturan-aturannya yang
meliputi syarat, rukun, sunat dan hal-hal yang
dimakruhkan serta membatalkan.
 IbadahGhairu Mahdhah adalah ibadah dalam
pengertian yang luas karena tidak ditentukan tata
cara atau aturannya secara baku sebagaimana
halnya ibadah mahdhah
Ibadah Mahdhah
 Hubungan antara hamba dgn Allah scr langsung
 Misal: Thaharah, Sholat, Zakat, Puasa, Haji
 Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-
Quran maupun al- Sunnah al-Maqbulah.
 Pelaksanaannya telah diatur, dan harus sesuai dengan contoh dari
Rasulullah Saw.
 Prinsipnya: “Semua dilarang, kecuali yang diperintahkan,” contoh:
Shalat yang tidak diperintahkan hukumnya terlarang dilaksanakan.
 Penambahan dan pengurangan terhadapnya merupakan BID’AH
 Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal).
 Azasnya “taat”, yang dituntut dalam melaksanakan ibadah ini adalah
kepatuhan atau ketaatan.
Ibadah Ghairu Mahdhah
 Ibadah yang di samping sebagai hubungan  hamba dengan Allah juga
merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk
lainnya. 
 Misalnya: Birrul walidaini (berbakti pada ortu), menuntut ilmu,
pemerintahan, dll.
 Aturan bersifat longgar dan globalnya saja.
 Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang
 Rasul mencontohkan yang bersifat umum, sedangkan detailnya diserahkan
umat Islam
 Penambahan dan pengurangannya BUKAN BID’AH
 Bersifat rasional,  ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya,
manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. 
 Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh
dilakukan.
TUJUAN IBADAH
 Tujuan Ibadah adalah wujud pengabdian seorang hamba
pada TuhanNya yang di dasari sikap ikhlas dan pasrah diri.
Dengan demikian tujuan ibadah adalah
mendapatkeridhaan Allah SWT semata. Oleh karena itu,
hambanya yang menjalankan ibadah dengan ikhlas dia
akan merasa dirinya akan selalu dekat dengan Tuhannya,
sehingga ibadah dapat menjadi sarana taqarub ilallah atau
pendekatan diri pada Allah.
Hakekat Ibadah
 pertama, membina diri dengan baik. ika orang beribadah, tapi dirinya
tidakterbina, sebenarnya ia belum mencapai tuuan itu.
 kedua, dalam rangka mensucikan diri kita. mensucikan diri yang dimaksud
adalah mensucikan diri dari sifat-sifat yang kotor, karena ifat kotor akan
mendorong kita melakukan perbuatan-perbuatan kotor.
 ketiga, mengisi diri dengan sifat yang terpuji, mengisi diri dengan
perbuatan baik, dan mengisi diri dengan perbuatan yang berpahala.
kalau begitu, sasaran ibadah itu pada hakikatnya adalah untuk membina diri,
mensucikan diri, dan mengisi diri.
Ada tiga aspek Fungsi Ibadah dalam
Islam yaitu :
 Mewujudkan hubungan antara hamba dengan
Tuhannya.
 Mendidikmental dan menjadikan manusia ingat
akan kewajibannya.
 Melatih diri untuk berdisiplin.
Syarat Diterimanya Ibadah

1Ikhlas karena Allah semata, 2 Sesuai dengan


bebas dari syirik besar tuntunan Rasul
dan kecil.

konsekuensi dari syahadat konsekuensi dari syahadat


Laa ilaaha illa-llah Muhammad Rasulullah
HUBUNGAN ANTARA AQIDAH, IBADAH &
AKHLAQ

 Aqidah sebagai bentuk keyakinan terhadap kebenaran


 ibadah sebagai realisasi & implementasi keyakinan hamba
 Akhlaq adalah buah dari aqidah dan ibadah seorang hamba
‫)‪PRINSIP IBADAH (1‬‬
‫‪1. Yang berhak disembah hanya Allah (al-Fatihah: 1-5, an-‬‬
‫)‪Nisa: 36‬‬

‫واعبدوا هللا وال ترشكوا به شيئا‬


‫)‪2. Ibadah tanpa perantara (al-Baqarah:186‬‬
‫وإ ذا سأكل عبادي عين فإين قريب أجيب دعوة ادلاع إ ذا دعان‬
‫فليستجيبوا يل وليؤمنوا يب لعلهم يرشدون‬
‫)‪3. Ikhlas syarat ibadah diterima (al-Zumar: 11‬‬
‫قل إ ين أمرت أن أعبد هللا خملصا هل ادلين‬
‫)‪PRINSIP IBADAH (2‬‬

‫)‪4. Ibadah sesuai tuntunan (Ali Imran: 31‬‬


‫قل إ ن كنمت حتبون هللا فاتبعوين حيببمك هللا ويغفر لمك ذنوبمك وهللا غفور رحمي‬

‫‪5. Memelihara keseimbangan ruhani dan jasmani (al-‬‬


‫)‪Qasas: 77‬‬

‫وابتغ فامي آاتك هللا ادلار اآلخرة وال تنس نصيبك من ادلنيا وأحسن كام أحسن‬
‫هللا إليك وال تبغ الفساد يف األرض إ ن هللا ال حيب املفسدين‬
‫)‪PRINSIP IBADAH (3‬‬

‫‪6. Mudah dan meringankan (al-Baqarah: 286, al-‬‬


‫)‪Baqarah: 185, al-Hajj: 78‬‬

‫ال يلكف هللا نفسا إ ال وسعها لها ما كسبت وعلهيا ما اكتسبت‬

‫يريد هللا بمك اليرس وال يريد بمك العرس‬

‫وما جعل عليمك يف ادلين من حرج‬


URGENSI IBADAH
 ibadah adalah wujud cinta dan bentuk kepatuhan hamba
kepada al-khaliq
 ibadah merupakan implementasi rasa syukur hamba
kepada allah
 ibadah membawa hamba kepada ketenangan hidup (pikir,
batin dan memberi kepuasan dari dahaga spiritual dg jalan
yg benar)
 ibadah adalah jalan memuliakan diri sendiriibadah adalah
upaya mencari cinta allah dan terlepas dari murka-nya.
Sekian
Terimakasih
AKHLAKUL KARIMAH

DOSEN PENGAMPU
TEGUH WIYONO, S.Pd.I, M.Pd.I
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA (UHB) PURWOKERTO
T.A 2020/2021
AKHLAK

MAHMUDAH/ MADZMUMAH/
BAIK BURUK

BALASAN
MENYEMPURNAKAN
AKHLAK

VISI RASULULLAH RAHMATAN LIL


ALAMIN

BERTAUHID
KEPADA ALLAH
DASAR AKHLAQUL KARIMAH
Bahasa Berasal dari kata KHULUQ,
yang berarti WATAK, TABIAT,
PERANGAI

Sifat yang tertanam dlm jiwa yg mendorong


lahirnya perbuatan dg mudah & ringan,
tanpa pertimbangan dan pemikiran
Istilah mendalam ( Imam al-Ghazali)

Keadaan gerak jiwa yg mendorong seseorang


melakukan perbuatan tanpa pertimbangan
dan pemikiran (Ibn Maskawaih) 21
Dalam bahasa
Indonesia, akhlak
PENGERTIAN AKHLAK MENURUT B. INDONESIA

dapat diartikan
sebagai moral, etika,
watak, budi pekerti,
tingkah laku,
perangai, dan
kesusilaan.
PENGERTIAN
AKHLAQUL KARIMAH

Akhlaq adalah
suatu keadaan
yang melekat
pada jiwa
Karimah
manusia, yang adalah
dari padanya baik/terpuji
lahir perbuatan-
perbuatan
dengan mudah
tanpa melalui
proses
pemikiran, Jadi akhlaqul karimah dapat diartikan
pertimbangan, sebagai aklaq yang baik yang dari
atau penelitian. padanya terdapat unsur dan sifat-sifat
kebaikan.
Konsep Dasar Akhlaq al-Karimah

Secara umum, kata akhlaq identik dengan kata etika dan moral. Kata “etika” berasal
dari bahasa Yunani, “ethos” (dalam bentuk tunggal), yang berarti: tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berfikir. Dalam bentuk jamak ta-etha, artinya adalah adat kebiasaan. Sedangkan kata
“moral” berasal dari bahasa Latin, “mos” (tunggal) dan “mores” (bentuk jamak) yang
berarti: adat atau kebiasaan.
Mengenai Konsep Dasar Akhlaq al-Karimah itu mencakup berbagai hal,
terutama jika di lihat dari segi hubungan Manusia dengan Tuhan dan
Hubungan Manusia dengan Manusia dapat di bagi menjadi tiga bagian:
 Akhlak terhadap Allah SWT.
 Akhlak terhadap diri sendiri.
 Akhlak terhadap sesama manusia
Selain akhlak terhadap Tuhan dan sesama manusia, akhlak terhadap
sesuatu yang sedang kita kerjakan atau pun akhlak terhadap sesegala
sesuatu yang ada di dunia ini haruslah memiliki akhlak al-karimah.
HUBUNGAN KHOLIQ, MAKHLUK, DAN AKHLAQ

khaliq

Makhluq Akhlaq
KHALIQ

Kata_Khaliq
adalah kata yang
bermakna sbg
MAKNA KATA
sang Pencipta
KHOLIQ ITU
dan_erat APA YA???
hubungannya
dengan_kata
Maqhluq !
MAKHLUQ

Tadi aku baru


mengetahui tetang Khaliq,
sekarang aku di temukan
dengan kata, makhluq !

Makhluq itu apa


si ???

Makhluq adalah sesuatu


yang di ciptakan oleh
sang khaliq. !!!
Sesuatu itu adalah hal
yang ada di dunia ini,
terutama Manusia !!!
AKHLAQ

Kata akhlaq adalah bentuk jamak dari kata


“khuluq“ yang secara etimologis bermakna:
adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak
adab/sopan santun, dan agama . Kata ahklaq
mengandung persesuaian dengan kata khalq
yang berarti kejadian, dan erat hubungannya
dengan khaliq yang berarti pencipta, serta erat
kaitannya dengan makhluq yang artinya
diciptakan.
MAKNA DARI KE-3 KATA TERSEBUT

Sang Khaliq menciptakan Makhluq, dan Makhluq menciptakan Akhlaq, dan


Akhlaq ini akan berpengaruh terhadap sang Khaliq.

Yang dimaksud berpengaruh terhadap sang Khaliq yaitu bagaimana cara


Makhluq menampakan Akhlaq yang baik kepada sang Khaliq.

Selain hubungan baik dengan sang Khaliq, Akhlak juga harus berhubungan
baik antar sesama Makhluq itu sendiri, baik itu segala hal yang ada di dunia
ini.

Karena Akhlaq dalam Islam itu mecakup berbagai aspek mulai Akhlaq
terhadap Allah SWT, hingga kepada sesama Makluq ciptaan Allah SWT.
RUANG LINGKUP AKHLAQ

A. Akhlak Pribadi (al-Fardiyah) terdiri dari : 1.


Kewajiban timbal balik orang tua dan akhlak, 2.
Kewajiban suami istri, 3. kewajiban terhadap kerabat.
B. Akhlak pribadi: 1. Yang diperintahkan, 2. Yang
dilarang, 3. Yang dibolehkan.
C. Akhlak beragama yaitu kewajiban terhadap Allah
SWT.
D. Akhlak bermasyarakat : terdiri dari 1. yang dilarang,
2. yang diperintahkan, 3. keadaan-keadaan adab.
E. Akhlak bernegara: Terdiri dari 1. Berhubung antara
pemimpin dan rakyat, 2. Hubungan luar negeri.
Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam Islam

Dalam keseluruahan ajaran Islam akhlak menepati


kedudukan yang istimewa dan sangat penting. Hal ini dapat
dilihat dalam beberapa alasan di bawah ini:

1. Rasulullah SAW menempatkan


penyempurnaan akhlak yang
mulia sebagai risalah pokok Islam
2. Akhlak merupakan salah satu
ajaran pokok agama Islam.
Akhlaq al-Mahmudah dan Akhlaqul karimah

Akhlaq
Akhlaq al-
al-Mahmudah Mazmumah ??
??? ?

Mahmudah Mazmumah
Contoh-contoh dari Akhlaq al-Mahmudah

Setia (al-amanah) Pemaaf (al-’afw)

Menepati janji
Adil (al-’adl)
(al-wafa’)

Memelihara kesucian
diri (al-ifafah) Sabar (al-sabr)

Berbudi tinggi
Berbuat baik (al-ihsan)
(muru ah)

Lemah lembut
Hemat (al-iqtisad)
(al-rifq)
AKHLAQ NABI MUHAMMAD SAW
DIANTARANYA

 Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga
perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan
pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun
perbuatannya berbeda dengan ucapannya.
LANJUTAN.....

 Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan
kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk
Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau
diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah
mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.
LANJUTAN....

 Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia,
disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung
Nabi.
 Fathonah
Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236
ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits
membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
Cara meraih akhlaq al-Karimah

Cara mencapai akhlaq al-Karimah memang tidak semudah


membalikan telapak tangan, tapi para ahli akhlak mengajarkan
beberapa hal agar bisa mencapai akhlaq al-Karimah di
antaranya.

Pertama, niat yang sungguh-sungguh tanpa keraguan sedikitpun untuk


mengubah kebiasaan itu, kemudian niat tersebut harus di kawal dengan
kemauan yang keras. Kedua, pengertian dan kesadaran yang mendalam
akan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk itu. Ketiga, dalam
melaksanakan niat hendaknya setia sesuai dengan apa yang di niatkan,
yakni tidak bergeser dari pendirian dan niat semula karna bertemu
dengan kesukaran. Keempat, segera mengisi kekosangan dengan
kebaikan setelah kebiasaan kejelekan itu terbuang. Waktu yang luang
setelah menggeser kebiasaan jelek jangan di biarkan lowong begitu saja
karna akan mengundang kejelekan itu datang kembali. Kelima, cari
waktu yang baik dan tepat untuk melakukan niat itu. Terakhir, selalu
memelihara kekuatan penolak yang terdapat dalam jiwa, agar selalu
tumbuh dan hidup.
Kesimpulan dari tentang Akhlak

Akhlak tidak dapat dipisahkan oleh kehidupan sehari-hari karena


akhlak berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Misalkan saja
dalam pergaulan, tanpa akhlak pergaulan akan kacau, karena
saling tidak menghargai dan saling merendahkan.
Kemudian_ akhlak juga berkaitan erat dalam makanan sehari-hari
karena tanpa akhlak bisa saja orang yang lapar dengan tanpa fikir
panjang langsung mengambil makanan orang  tanpa mengetahui
makanan itu telah diberikan/tidak.
Dan yang terakhir aklak dalam berpakaian sehari-hari Adalah
kewajiban yang mutlak yang harus di laksanakan oleh setiap
muslimah yang beriman. Selain dari pada itu, kalau kita
bepergian, lantas kita menutup aurat, kita
terlepas_dari_segala_fitnah.
Jadi dapat disimpulkan akhlak dalam ajaran islam mencakup
segala hal, mulai dari hal kecil sampai hal yang besar.
Birrul Walidain

 Istilah Birrul walidain berasal langsung dari Nabi Muhammad SAW.


 Birrul walidain terdiri dari kata birru atau dan al-walidain. Birru atau al-birru artinya
kebajikan sedangkan Al-walidain artinya dua orangtua atau ibu bapak.
 Jadi Birrul walidain adalah berbuat kebajikan kepada kedua orangtua.
PERINTAH MENGHORMATI ORANG TUA
Hadist tentang menghormati orang
tua

 Keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan orangtua dan kemurkaan Allah


tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
Bentuk-bentuk Birrul Walidain

 Mengikuti keinginan dan saran orangtua baik masalah pendidikan, pekerjaan, maupun
masalah lainnya
 Menghormati dan memuliakan kedua orangtua dengan penuh rasa terimakasih.
 Membantu ibu bapak secara fisik maupun materiil
 Mendo’akan ibu bapak
Next

 Setelah kedua orang tua meninggal dunia, birrul walidain masih bisa
diteruskan dengan cara :
a. Menyelenggarakan jenazahnya dengan sebaik-baiknya
b. Melunasi hutang-hutangnya
c. Melaksanakan wasiatnya
d. Meneruskan silaturahmi yang dibinanya di waktu hidup
e. Memuliakan sahabat-sahabatnya
f. Mendo’akannya
Uququl – Walidain

 Lawan kata dari birrul walidain yaitu Uququl walidain.


 Jadi uququl walidain artinya mendurhakai kedua orang tua. Istilah inipun didapat dari
Rasulullah Saw. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang artinya :
“ Dosa-dosa besar adalah mempersekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh
orang dan sumpah palsu.” (HR. Bukhari)
Akibat tidak menhormati orang tua

 Rasulullah saw pernah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “Wahai Ali,
barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka
kepada mereka.” (Al-Wasail 21: 389; Al-Faqîh 4: 371)
 Rasulullah saw bersabda: “Dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada
Allah dan durhaka kepada kedua orang tua…” (Al-Mustadrak 17: 416)
Lanjutan ....

 Rasulullah saw bersabda: “Ada tiga macam dosa yang akibatnya disegerakan,
tidak ditunda pada hari kiamat: durhaka kepada orang tua, menzalimi
manusia, dan ingkar terhadap kebajikan.” (Al-Mustadrak 12: 360)
 Rasulullah saw bersabda: “…Di atas setiap durhaka ada durhaka yang lain
kecuali durhaka kepada orang tua. Jika seorang anak membunuh di antara
kedua orang tuanya, maka tidak ada lagi kedurhakaan yang lain di atasnya.”
(At-Tahdzib 6: 122
Lanjutan ....

 Dosa yang mempercepat kematian adalah memutuskan silaturrahmi, dosa


yang menghalangi doa dan menggelapi kehidupan adalah durhaka kepada
kedua orang tua.” (Al-Kafi 2: 447)
 Wahai Ali, Allah menetapkan akibat pada kedua orang tuanya karena
kedurhakaan anaknya sebagaimana akibat yang pasti menimpa pada anaknya
karena kedurhakaannya…” (Al-Faqîh 4: 371)
 Amal kebajikannya tidak diterima oleh Allah swt
 Menderita saat Saktatul maut
Lanjutan ....

 Barangsiapa yang memandang kedua orang tuanya dengan pandangan benci


ketika keduanya berbuat zalim kepadanya, maka shalatnya tidak diterima.”
(Al-Kafi 2: 349).
 Rasulullah saw bersabda: “Semua muslimin akan melihatku pada hari kiamat
kecuali orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, peminum khamer,
dan orang yang disebutkan nama¬ku lalu ia tidak bershalawat kepadaku.”
(Jâmi’us Sa’adât 2: 263).
Lanjutan ....

 Tidak akan mencium aroma surga


Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kamu berbuat durhaka kepada kedua
orang tuamu, karena bau harum surga yang tercium dalam jarak perjalanan
seribu tahun, tidak akan tercium oleh orang yang durhaka kepada kedua
orang tuanya, memutuskan silaturahmi, dan orang lanjut usia yang berzina…”
(Al-Wasâil 21: 501)
Hikmah menghormati orang tua (birrul
walidain)
 Termasuk amalan yang lebih dicintai oleh Allah
 Akan dihormati oleh anak-anaknya
 Mendapat ridho dari Allah karena diridhoi orang tua.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai