Anda di halaman 1dari 15

AIK II

HAKIKAT IBADAH
MATERI BAHASAN
ENGERTIAN IBADAH

ONSEP IBADAH;

BADAH MAHDHAH DAN GHAIRU MAHDHAH;

UNGSI IBADAH;

IKMAH IBADAH;

AKNA SPIRITUAL IBADAH BAGI KEHIDUPAN SOSIAL.


Pengertian ibadah
TIMOLOGI (LUGHATAN)

KATA AL-'ABDIYAH, AL-'UBÛDIYAH, AL-’UBÛDAH DAN AL-'IBÂDAH


BERASAL DARI SATU AKAR KATA YANG SAMA YAITU 'ABIDA YANG BERARTI
TAAT ATAU TUNDUK (AL-THÂ’AH).[1]

KATA AL-'UBÛDAH ATAU AL-'UBÛDIYYAH ADALAH BERMAKNA TUNDUK


(AL-KHUDHÛ') DAN MERENDAH ATAU MENGHINAKAN DIRI (AL-DZULL).[2]

KATA AL-'IBÂDAH, MENURUT MUHAMMAD AL-RÂZÎ, BERARTI KETAATAN.


[3]

KATA AL-TA’ABBUD BERARTI AL-TANASUK, ARTINYA MELAKUKAN


PENGABDIAN.[4]
[1] Abu Thahir al-Fairuz Abady. 2004. Al-Qamus al-Muhith, h. 320

[2] Muhammad ibn Abi Bakr ibn Abdul Qadir al-Razy. 1994. Mukhtar al-Shihhah, h. 369.
Sedangkan Abdul Qadir Ahmad Atha (2003) juga menyatakan bahwa yang dimaksud dengan al-
ubûdiyyah adalah khudhû' (merendah) bagi hukum Allah sesuai dengan fitrah. Lihat Hadza Halal
wa Hadza Haram, h. 38

[3] Muhammad ibn Abu Bakr ibn Abdul Qadir al-Razy. 1994. Mukhtar al-Shihhah, h. 369

[4] Ibid, h. 370


TERMINOLOGI (ISHTILAHAN)

ُ‫إس ٌم جا ِم ٌع لِما ي ُِحبُّهُ هللا ُ َويَ ْرضاه‬ ْ ‫ل ِعبا َدةُ ِه َي‬


ً ‫ان أَ ْو َخفِيّا‬
َ ‫قَ ْوالً َوفِ ْعالً َجلِيّا ً َك‬
BERBA
GAI MACAM BENTUK AKTIVITAS MANUSIA YANG DICINTAI DAN
DIRIDHAI ALLAH, BAIK BERUPA PERKATAAN MAUPUN
PERBUATAN YANG DILAKUKAN SECARA TERANG-TERANGAN
MAUPUN TERSEMBUNYI
Dasar Hukum

‫َما أرْ َس ْلنا ِمنْ َق ْبل َِك ِمنْ َرس ُْو ٍل إالّ ُن ْوحِى إلَ ْي ِه أ َّن ُه الَ إل َه إالَّ أ َنا َفاعْ ُب ُد ْو ِن‬
Dan
tidaklah kami utus rasul sebelummu melainkan kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada
tuhan melainkan aku, maka sembahlah aku (al-anbiya' [21]: 25).

َ ‫الطا ُغ ْو‬
‫ت‬ َ ‫َلَ َق ْد َب َع ْث َنا ِفى ُك ِّل أ ُ َّم ٍة َرس ُْوالً أَ ِن اعْ ُب ُد ْوا‬
َّ ‫هللا َواجْ َت ِنب ُْوا‬
Dan
sungguh telah kami utus pada setiap umat itu seorang rasul yang menyeru mereka supaya
menyembah allah dan menjauhi thaghut (sesembahan selain allah). (Al-nahl [16]: 36)

‫س إالّ لِ َيعْ ُب ُد ْو ِن َما اُر ْي ُد ِم ْن ُه ْم ِمنْ ِر ْز ٍق َو َما ا ُ ِر ْي ُد اَنْ ي ُْط ِعم ُْو ِن‬ ِ ‫ت ْال ِجنَّ َو‬
َ ‫اإل ْن‬ ُ ‫َ َما َخلَ ْق‬
Dan
tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah kepada-ku. Aku tidak
menghendaki rejeki dari mereka dan tidak pula agar mereka memberi-ku makan. (Al-
dzariyah [51]: 56-57)
Ruang Lingkup

badah Mahdhah

peribadatan yang sudah ditetapkan tata cara serta


aturan-aturannya yang meliputi syarat, rukun, sunat
dan hal-hal yang dimakruhkan serta membatalkan.

badah Ghairu Mahdhah

Ibadah dalam pengertian yang luas karena tidak


ditentukan tata cara atau aturannya secara baku
sebagaimana halnya ibadah mahdhah
SYARAT
isertai niat yg benar sebagai bentuk pengabdian kepada Allah

ilakukan dengan baik dan tekun

ilakukan dengan mengikuti ketentuan dasar ajaran Allah &


Rasul-nya.
PRINSIP IBADAH
Menjunjung tinggi kemurnian tauhid
Ikhlas karena Allah
Tunduk mengikut (ittiba’) kepada syar’iat
Islam.
Keseimbangan jasmani dan rohani
Kemudahan dan peniadaan beban
URGENSI IBADAH

badah adalah wujud cinta dan bentuk kepatuhan hamba kepada


al-khaliq

badah merupakan implementasi rasa syukur hamba kepada Allah

badah membawa hamba kepada ketenangan hidup (pikir, batin


dan memberi kepuasan dari dahaga spiritual dg jalan yg benar)

badah adalah jalan memuliakan diri sendiri

badah adalah upaya mencari cinta allah dan terlepas dari murka-
nya.
FUNGSI IBADAH

1.  Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.

Mewujudkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya dapat


dilakukan melalui “muroqobah” dan “khudlu”. Orang yang beriman
dirinya akan selalu merasa diawasi oleh Allah. Ia akan selalu
berupaya menyesuaikan segala perilakunya dengan ketentuan
Allah SWT. Demikianlah ikrar seorang muslim seperti tertera
dalam Al-Qur’an surat Al-Fatihah ayat 5
2.    Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan
kewajibannya

Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia
adalah anggota masyarakat yang mempunyai hak dan
kewajiban untuk menerima dan memberi nasihat. Oleh
karena itu, banyak ayat Al-Qur'an ketika berbicara tentang
fungsi ibadah menyebutkan juga dampaknya terhadap
kehidupan pribadi dan masyarakat. Sebagaimana dijelasakan
dalam Al-Qur'an QS. Al-ankabut 45 dan QS. At-Taubbah 103

Dalam hal ini Nabi SAW bersabda:

“Barangsiapa yang sholatnya tidak mencegah dirinya dari


perbuatan keji dan munkar, maka dia hanya akan bertambah
jauh dari Allah” (HR. Thabrani)
3.  Melatih diri untuk berdisiplin
Adalah suatu kenyataan bahwa segala bentuk ibadah menuntut kita
untuk berdisiplin. Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas dalam
pelaksanaan sholat, mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri,
ruku, sujud dan aturan-aturan lainnya, mengajarkan kita untuk
berdisiplin.
Apabila kita menganiaya sesama muslim, menyakiti manusia baik
dengan perkataan maupun perbuatan, tidak mau membantu kesulitan
sesama manusia, menumpuk harta dan tidak menyalurkannya
kepada yang berhak. Tidak mau melakukan “amar ma'ruf nahi
munkar”, maka ibadahnya tidak bermanfaat dan tidak bisa
menyelamatkannya dari siksa Allah SWT.
HIKMAH IBADAH
endapat petunjuk dari Allah SWT

erhindar dari perbuatan keji dan munkar

icintai dan diridhai allah SWt

icintai sesama manusia

enantiasa mendapat doa dari malaikat

(QS 40 : 7)

Anda mungkin juga menyukai