Anda di halaman 1dari 24

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫اد ِة‬
‫َ َ‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫ع‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ق‬‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ائ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ح‬
‫َ‬
‫‪HAKIKAT IBADAH‬‬
1. KONSEP IBADAH
“Secara etimologis ibadah adalah kata dasar
(masdar) dari 'abada-ya'budu-ibâdatan yang artinya
mengabdi atau menghambakan diri.
Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala
bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan
untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Ibadah adalah realisasi dari keimanan. Seseorang
yang mengakui adanya Allah, adanya malaikat,
diutusnya Nabi Muhammad dan sebagainya, tetapi
tidak melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan
Allah melalui rasul-Nya dalam agama disebut orang
fasiq
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah
mengatakan, “Ibadah adalah suatu istilah yang
mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah
dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan
maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin)
maupun yang nampak (lahir)
Diantara ayat-ayat yang memerintahkan
manusia untuk beribadah adalah:
1. Al baqarah: 21
 ‫َّاس ْاعبُ ُد ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَ َق ُك ْم َوالَّ ِذيْ َن ِم ْن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُق ْو َن‬
ُ ‫يَا أَيُّ َها الن‬
Artinya:
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang
telah menciptakanmu dan orang-orang
sebelummu agar kamu bertaqwa”
2. Ad dzariyat: 56

‫س إِالَّلَِي ْعبُ ُد ْو َن‬


َ
ِْ ْ‫ت اجْلِ َّن َوا‬
‫ن‬ ‫إل‬ ُ ‫ق‬
ْ ‫ل‬
َ ‫خ‬
َ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬
ََ
Artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali
hanya semata untuk mengabdi/beribadah kepada-
Ku”.

3. Surat Ali Imran: 51


ِ
 ‫ط مستَقيم‬
ٌ ‫ا‬
‫ر‬ ِ ‫اعب ُدوه ه َذا‬
‫ص‬ َ‫ف‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ب‬
‫ر‬
َّ ‫و‬ ‫ر‬
‫يِّب‬ ‫اهلل‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
ْ
ٌ ُْ َ َ ُ ْ
ْ ُ ْ ََ ْ َ َ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu,
karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”.
2.IBADAH MAHDHAH DAN GHAIRU
MAHDHAH

a. Ibadah Maghdhah (khusus)


   yaitu ibadah yang ditentukan cara dan
syaratnya secara detil dan biasanya bersifat
ritus.
Misalnya : shalat, zakat, puasa, haji, qurban,
aqiqah.
b. Ibadah ‘ghoiru maghdoh (Muamalah)
    Yaitu ibadah dalam arti umum, segala
perbuatan baik manusia. Ibadah ini tidak
ditentukan cara dan syarat secara detil,
diserahkan kepada manusia sendiri. Islam
hanya memberi perintah/anjuran, dan
prinsip-prinsip umum saja. Ibadah dalam arti
umum misalnya : menyantuni fakir-miskin,
mencari nafkah, bertetangga, bernegara,
tolong-menolong, dll.
Menurut Sayyid Quthb Ibadah ghairu mahdhah
adalah segala aktivitas lahir dan batin manusia
yang dimaksudkan untuk taqarub kepada Allah,
seperti mengelola alam, memakmurkan bumi,
mewujudkan tugas kekhalifahan manusia di
muka bumi.
3. FUNGSI IBADAH
Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam.
1. Mewujudkan hubungan antara hamba dengan
   

Tuhannya.
Mewujudkan hubungan antara manusia dengan
Tuhannya dapat dilakukan melalui “muqorobah”
sikap merasa selalu dalam pengawasan Allah SWT
dan “khudlu” sikap tunduk kepada Allah SWT.
Orang yang beriman dirinya akan selalu merasa
diawasi oleh Allah. Ia akan selalu berupaya
menyesuaikan segala perilakunya dengan
ketentuan Allah SWT
Ikrar seorang muslim seperti tertera dalam Al-
Qur’an surat Al-Fatihah ayat 5
‫إياك نعبد وإياك نستعين‬
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan
hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan.”
2. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat
akan kewajibannya
Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan
lupa bahwa dia adalah anggota masyarakat
yang mempunyai hak dan kewajiban untuk
menerima dan memberi nasihat. Oleh karena
itu, banyak ayat Al-Qur'an ketika berbicara
tentang fungsi ibadah menyebutkan juga
dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan
masyarakat.
Ketika Al-Qur'an berbicara tentang sholat, ia
menjelaskan fungsinya: 
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu,
Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan (QS. Al-ankabut 45)
3. Melatih diri untuk berdisiplin
Adalah suatu kenyataan bahwa segala bentuk
ibadah menuntut kita untuk berdisiplin.
Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas dalam
pelaksanaan sholat, mulai dari wudhu,
ketentuan waktunya, berdiri, ruku, sujud dan
aturan-aturan lainnya, mengajarkan kita untuk
berdisiplin.
Tujuan Ibadah
a. Sebagai konsekwensi dari keyakinannya
kepada tuhan
b. Untuk mendekatkan diri dan mengenal
Tuhan bagi seorang hamba.
c. Untuk membersihkan dan menyucikan jiwa
seorang hamba
Prinsip Ibadah
 Menjunjung Tinggi Kemurnian Tauhid
 Ikhlas Karena Allah
 Tunduk Mengikut (Ittiba’) Kepada Syar’iat Islam
 Keseimbangan Jasmani Dan Rohani
 Kemudahan Dan Peniadaan Beban
4. HIKMAH IBADAH
1. Terhindar dari perbuatan Syirik
.. ‫َوا ْس ُج ُد ْوا ِهللِ الَّ ِذىْ َخلَقَه َُّن اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاهُ تَ ْعبُ ُد ْو َن‬
dan melainkan bersujudlah kepada Allah, yang telah
menciptakan mereka, jika benar-benar hanya kepada
Nya kamu menyembah (beribadah) [QS. As Sajdah :
38].
Seorang hamba yang sudah berketapan hati untuk
senantiasa beribadah menyembah kepada Nya, maka
ia harus meninggalkan segala bentuk syirik. Ia telah
mengetahui segala sifat-sifat yang dimiliki Nya adalah
lebih besar dari segala yang ada, sehingga tidak ada
wujud lain yang dapat mengungguli Nya dan dapat
dijadikan tempat bernaung.
2. Dengan beribadah seseorang akan memiliki
ketakwaan
‫يا َ ُّيهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُد ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذىْ َخلَقَ ُك ْم َو الَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْو َن‬
Hai manusia, sembahlah Tuhan mu yang telah
menjadikan kamu dan juga orang-orang
sebelummu supaya kamu bertakwa [Al Baqarah
2:22].
Ada dua hal yang melandasi manusia menjadi
bertakwa, yaitu karena cinta atau karena takut.
Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena
ibadah yang dilakukan manusia setelah
merasakan kemurahan dan keindahan Allah SWT.
Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut
timbul karena manusia menjalankan ibadah
dianggap sebagai suatu kewajiban bukan
sebagai kebutuhan. Ketika manusia
menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban
adakalanya muncul ketidak ikhlasan, terpaksa
dan ketakutan akan balasan dari pelanggaran
karena tidak menjalankan kewajiban.
3. Dengan beribadah seseorang akan terhindar
dari kemaksiatan
..‫ان الصلوة تنهى عن الفحشاء والمنكر‬..
Sesungguhnya shalat mencegah orang dari
kekejian dan kejahatan yang nyata [Al Ankabut
29:46]. Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat
sehingga dapat menjadi tameng dari pengaruh
kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa
dikuasai jika ibadah yang dilakukan berkualitas.
Ibadah ibarat sebuah baju yang harus selalu
dipakai dimanapun manusia berada.
4. Berjiwa sosial
Ibadah menjadikan seorang hamba menjadi
lebih peka dengan keadaan lingkungan
disekitarnya, karena dia mendapat pengalaman
langsung dari ibadah yang dikerjakannya.
Sebagaimana ketika melakukan ibadah puasa,
ia merasakan rasanya lapar yang biasa
dirasakan orang-orang yang kekurangan.
Sehingga mendorong hamba tersebut lebih
memperhatikan orang-orang dalam kondisi ini.
5. Tidak kikir
‫ال َعلى ُحبِّه َذ ِوى ْالقُرْ بى َو ْاليَتمى َو ْال َمس ِكي َْن َواب ِْن ال َّسبِي ِْل َوالسَّائِلِي َْن َو‬
َ ‫َواتَى ْال َم‬
‫فِى الّ ِرقَابِج‬
dan karena cinta kepada Nya memberikan harta
benda kepada ahli kerabat, dan anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, dan kaum musafir, dan
mereka yang meminta sedekah dan untuk
memerdekakan sahaya. [Al Baqarah 2:178].
Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan
miliknya tetapi milik Allah SWT yang seharusnya
diperuntukan untuk kemaslahatan umat.
6. Merasakan keberadaan Allah SWT
‫َّاج ِدي َْن‬
ِ ‫ك فِى الس‬ َ ‫اَلَّ ِذى يَ َرا‬
َ َ‫ك ِحي َْن تَقُ ْو ُم َوتَقَلُّب‬
Yang Dia melihatmu sewaktu kamu berdiri
(shalat) dan bolak balik dalam sujud Ketika
seorang hamba beribadah
Allah SWT benar-benar berada dihadapannya,
maka harus dapat merasakan/melihat
kehadiran Nya atau setidaknya dia tahu bahwa
Allah SWT sedang memperhatikannya.
7. Terkabul Doa-doanya
‫اع اِ َذا َد َعانِال فَ ْليَ ْستَ ِج ْيب ُْوالِى َو ْالي ُْؤ ِمنُ ْوا بِى لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُد ْو َن‬
ِ ‫اُ ِج ْيبُ َد ْع َوةَ ال َّد‬
Aku mengabulkan doa orang yang memohon
apabila ia mendoa kepada Ku. Maka hendaklah
mereka menyambut seruan Ku dan beriman
kepada Ku supaya mereka mengikuti jalan yang
benar [Al Baqarah 2:187].
Hamba yang didengar dan dikabulkan doa-
doanya hanyalah mereka yang dekat dengan
Nya melalui ibadah untuk selalu menyeru
kepada Nya.
5. Makna spiritual ibadah bagi
kehidupan sosial
Pengertian ibadah dalam kehidupan masyarakat
ialah pengabdian kepada Allah dalam bentuk
shalat, puasa, zakat, haji dzikir dan membaca
Al-Quran. Ini karena kehidupan tidak hanya
untuk berurusan dengan hal-hal tersebut
melainkan untuk hal-hal yang menyeluruh,
mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan
manusia seperti berdagang, bertani dan bekerja,
mencari ilmu dan sebagainya guna
mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai