Anda di halaman 1dari 10

IBADAH

DAN
KARATERISTIKNYA
IBADAH
MENURUT BAHASA
 Menurut bahasa ada empat makna dalam pengertian
ibadah: (1) ta’at (2) tunduk (3) hina dan (4)
pengabdian.
 Didalam Al Qur`an,kata ibadah berarti: patuh(at-
ta`ah), tunduk (al-khudu’),mengikut,menurut,dan doa.
 ibadah berasal dari kata ‫ ي عبد‬-‫ عب د‬yang berarti
menampakkan kepatuhan.
IBADAH
MENURUT ISTILAH

Menurut istilah, ibadah adalah ketaatan yang


dituntut oleh Allah SWT agar dilaksanakan oleh para
hamba-Nya, dengan cara tertentu, dengan tujuan
mendekatkan diri kepada Allah SWT, mensyukuri
atas karunia-Nya, serta mencari pahala di dunia dan
akhirat.
Sumber Hukum Ibadah
Q.S. Al-Baqarah : 21
Begitu pentingnya ibadah dalam Islam, tercermin dari banyaknya ayat
ْ ‫آٰي َهُّي َا النَّ ُاس ا ْع ُب ُد ْوا َربَّمُك ُ اذَّل ِ ْي َخلَ َقمُك‬ al-Qur’an yang memuat kata “ibadah” dan bentukannya, yaitu
disebutkan sebanyak 275 kali dalam 251 ayat.
‫َواذَّل ِ ْي َن ِم ْن قَ ْب ِلمُك ْ ل َ َعلَّمُك ْ تَتَّ ُق ْو َۙن‬
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.
: ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَا َل‬
ُ ‫هللا َع ْن ُه َع ِن النَّيِب ِّ َصىَّل‬
ُ َ ‫َع ْن َأيِب ْ ه َُر ْي َر َة َريِض‬
Al-Qur’an Hadist
،A‫ الْ َعا ِد ُل‬A‫ َا َم ُام‬: ُ ‫ اَل ِظلَّ اَّل ِظهُّل‬A‫ يِف ْ ِظهِّل ِ ي َ ْو َم‬A‫هللا‬
ُ A‫َس ْب َع ٌة ي ُ ِظلُّه ُُم‬
ِ ‫ٌ َ ْ َّ ِإ ْ ِإْل‬ ِ ‫اب نَشَ َأ ِب ِع َبا َد ِة‬
Q.S. Al-Dzariyat: 56
......‫ َو َر ُجل قل ُب ُه ُم َعلقٌ يِف الـ َم َس ِاجد‬، ‫هللا‬ ٌّ ‫َو َش‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu

‫َو َما َخلَ ْق ُت الْ ِج َّن َوااْل ِن ْ َس ِااَّل ِل َي ْع ُب ُد ْو ِن‬


‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam
naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali
Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang
kecuali untuk beribadah kepada-Ku. tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang
yang hatinya bergantung ke masjid
MACAM-MACAM
IBADAH

Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi 2 yakni :


ibadah khassah (khusus) atau mahdah dan ibadah
`ammah (umum) atau ghairu mahdah.
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang khusus berbentuk
praktik atau perbuatan yang menghubungkan antara
hamba dan Allah melalui cara yang telah ditentukan dan
diatur atau dicontohkan oleh Rasulullah saw. Oleh
karena itu, pelaksanaan dan bentuk ibadah ini sangat
ketat, yaitu harus sesuai dengan contoh dari Rasulullah
seperti, shalat, zakat, puasa, dan haji.

Ibadah ghairu mahdah adalah ibadah umum berbentuk


hubungan sesama manusia dan manusia dengan alam
yang memiliki nilai ibadah. Ibadah ini tidak ditentukan
cara dan syarat secara detail, diserahkan kepada
manusia sendiri. Islam hanya memberi perintah atau
anjuran, dan prinsip-prinsip umum saja. Misalnya :
menyantuni fakir-miskin, mencari nafkah, bertetangga,
bernegara, tolong-menolong, dan lain-lain.
IBADAH DARI
SEGI PELAKSANAANNYA

Ibadah Jasmaniah Ruhaniah

1 yaitu perpaduan ibadah antara jasmani dan rohani


misalnya shalat dan puasa.

SEGI
Ibadah Ruhaniah Maliah
PELAKS
ANAAN 2 yaitu perpaduan ibadah rohaniah dan harta seperti zakat.

NYA

Ibadah Jasmani, Ruhaniah, dan Mâliyah


3 yakni ibadah yang menyatukan ketiganya contohnya seperti
ibadah Haji.
DARI SEGI KEPENTINGANNYA,
ibadah dibagi menjadi 2 yaitu Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan,
seperti zikir, doa, tahmid, dan membaca Al-Qur`an.
kepentingan FARDI (perorangan)
seperti shalat dan kepentingan
IJTIMA`I (masyarakat) seperti Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak
zakat dan haji. ditentukan bentuknya, seperti membantu atau
menolong orang lain, jihad, dan mengurus jenazah.

Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah


ditentukan bentuknya, seperti shalat, puasa,
zakat dan haji.

Ibadah yang tata cara pelaksanaannya


berbentuk menahan diri, seperti puasa, i`tikaf,
dan ihram.

DARI SEGI BENTUKNYA Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti


memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan
terhadap dirinya dan membebaskan sesorang yang
berutang kepadanya.
Prinsip-prinsip Ibadah Agar ibadah diterima di sisi Allah SWT, maka
ada sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi.
Pertama, Muraqabah, yaitu seseorang beribadah seakan-akan Allah
SWT mengawasinya. Dia yakin bahwa Allah SWT senantiasa
bersamanya dalam setiap aktivitas, gerak maupun diam. “Dan Dia
bersama kalian, di manapun kalian berada” (Q.S. al-Hadid: 4).
Kedua, Ikhlas, yaitu seseorang beribadah sematamata karena
mengharapkan ridha Allah SWT; tidak begitu mempedulikan harapan
mendapatkan pahala maupun takut siksa. Termasuk juga, mencegah
diri dari riya’, yaitu beramal agar mendapatkan perhatian dari
manusia.
Ketiga, disiplin waktu. Hendaknya seseorang mengerjakan ibadah
sesuai dengan waktunya, bahkan yang lebih baik adalah bergegas
beribadah di awal waktu.
TUJUAN
IBADAH
Allah SWT telah mensyariahkan
ibadah untuk menjalin hubungan
antara hamba dan Sang Khaliq
serta mengajarkan kepada
manusia bagaimana cara
berhubungan dengan Allah SWT.
Melalui ibadah, jiwa dan hati
manusia akan jernih, ruhnya
akan meningkat, lalu dapat
menjaganya dari berbagai jenis
keburukan dan kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai