Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SISTEM REAL TIME

ONLINE UNTUK EFISIENSI PENJARINGAN PESERTA DIDIK

(Studi kasus di Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini )

PROPOSAL TESIS

Oleh:

AHMAD ROBETH BAHRUDIN

NIM: 210106220033

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1


B. Rumusan Masalah.............................................................................3
C. Tujuan Penelitian..............................................................................4
D. Manfaat Penelitian............................................................................4
E. Orisinalitas Penelitian......................................................................5
F. Definisi Operasional........................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................8

A. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik.......................................8


B. Real Time Online............................................................................12
C. Efesiensi Pendidikan.......................................................................14

BAB III METODE PENELITIAN................................................................16

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.....................................................16


B. Variabel Penelitian..........................................................................17
C. Subjek Penelitian............................................................................17
D. Uji Validitas dan Keabsahan...........................................................19
E. Pengumpulan Data..........................................................................21
F. Teknik Analisis Data......................................................................22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................23

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen peserta didik baru merupakan penataan dan pengaturan terhadap suatu
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik baru mulai dari siswa masuk sampai dengan
siswa tersebut diterima di sekolah yang bersangkutan. Manajemen peserta didik baru
diawali oleh proses rekrutmen peserta didik. Keberhasilan atau ketidak berhasilan proses
awal ini akan mempengaruhi pada proses manajemen peserta didik selanjutnya. Setiap
lembaga pendidikan dalam melaksanakan penerimaan peserta didik baru, akan
menerapkan kebijakan. Kebijakan penerimaan peserta didik baru harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Walaupun setiap peserta didik mempunyai
hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan, tetapi tidak secara otomatis
diterima disuatu lembaga pendidikan seperti sekolah, karena ada kewajiban-kewajiban
yang harus dipenuhi oleh peserta didik.1

Manajemen peserta didik baru keberadaanya sangat dibutuhkan lembaga


pendidikan karena merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan
keterampilan. Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan
manajemen peserta didik yang sangat penting, karena jika tidak ada peserta didik yang
diterima di sekolah berarti tidak ada yang harus ditangani atau diatur. Proses penerimaan
peserta didik baru merupakan salah satu bagian dari kegiatan rutin dalam sistem
pendidikan nasional. Pada era sebelum tahun 1984 seleksi penerimaan peserta didik baru
merupakan salah satu bagian dari kegiatan rutin dalam sistem pendidikan nasional yang
telah mengalami perubahan. Pada era sebelum tahun 1984 seleksi PPDB dilakukan dengan
cara tes masuk oleh masing-masing sekolah. Tetapi ada juga yang hanya menggunakan
sistem umur.2

Didunia Moderenisasi saat ini pemanfaatan Teknologi informasi telah banyak


berkembang ke segala sektor bidang kehidupan. Sehingga Teknologi informasi
menyebabkan perubahan yang mendasar dalam pengelolaan suatu kegiatan baik secara
adminstratif maupun teknis. Pola komunikasi yang interaktif mengharuskan para pelaku
kegiatan membuat rancang bangun program yang secara cepat dan tepat dapat

1
Badrudin, Manajemen Peserta Didik (Jakarta: PT. Indeks, 2014), 37-38.
2
Mulyasa, Manajemen Berbasis Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 20.

1
mengakomodasi pemikiran kreatif yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan kegiatan
yang dimaksud.

Pemanfaatan teknologi informasi tersebut semakin optimal seiring dengan


perkembangan sistem informasi berbasis teknologi yang begitu cepat. Perkembangan
sistem informasi tersebut harus didukung banyak faktor yang diharapkan dapat mendorong
keberhasilan sistem informasi dimaksud yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem
informasi. Faktor lain yang juga penting untuk diketahui adalah faktor kualitas sistem
informasi yang digunakan dalam suatu organisasi. Hal ini penting untuk dibahas
mengingat kualitas sistem informasi yang digunakan oleh suatu organisasi akan
berpengaruh terhadap kepuasan para penggunanya dan kinerja individual. Sistem teknologi
informasi yang di pakai dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru tersebut adalah
Real time online (RTO).

Karena sistem ini mempunyai nilai positif yaitu lebih menjamin adanya
transparansi dan keakuratan informasi, sekolah lebih mudah dalam melayani orang tua dan
calon siswa yang ingin mendaftar, karena sistem RTO dapat diakses lewat internet,
sehingga orang tua dan calon siswa tidak perlu berdesak-desakan untuk mengetahui posisi
calon peserta didik, para calon peserta didik diberi beberapa pilihin lembaga , dan cukup
mendaftar sekali saja di satu tempat dan tak perlu mendaftar di beberpa tempat. Apabila
calon siswa tersebut tak masuk dilembaga pilihan pertama, secara otomatis akan tergeser
ke lembaga pilihan kedua dan seterusnya. Selain dapat melihat peringkat nilai siswa,
dengan RTO calon siswa dapat memprediksi peluang untuk masuk sekolah mana karena
calon siswa dapat mengetahui peringkat di semua sekolah yang menggunakan RTO
sekaligus dapat mengetahui daya tampung sekolah sehingga lebih transparan.

Dalam rangka meningkatkan efisiseni penjaringan dalam penerimaan peserta didik


baru di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini. Yayasan pendidikan
adalah suatu lembaga yang menaungi beberapa lembaga di dalamnya, Yayasan Pondok
Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan menaungi beberapa lembaga mulai dari sekolah
dasar hingga perguruan tinggi baik lembaga formal maupun non formal di antaranya SDIC
Al-Yasini, MTs Genius Al-Yasini, SMP Unggulan Al-Yasini, SMPN 2 Kraton Al-Yasini,
MAN 2 Pasuruan Al-Yasini,SMA Excellent Al-Yasini, SMK Leader Al-Yasini, SMKN 1
Wonorejo Al-Yasini, STAI Al-Yasini, MADIN Al-Yasini, dan Salafiyah Al-Yasini.
Dengan konsep pondok pesantren terpadu yang berintergrasi antara ilmu agama dan ilmu

2
umum, Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini menjadi salah satu pilihan utama
bagi masyarakat yang ingin anak-anaknya menguasasi dua ilmu sekaligus, oleh karena itu
Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini sudah di kenal di khalayak umum
khususnya di pasuruan dan kota-kota tetangga di sekitar pasuruan tapi juga tidak sedikit
yang berasal dari luar provinsi dan juga luar negeri.

Dengan banyaknya lembaga yang berada di naungan Yayasan Pondok Pesantren


Terpadu Al-Yasini maka akan terjadi kesenjangan ketika penerimaaan peserta didik baru
karena setiap lembaga mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing. Dari
beberapa tahun terakhir ada kesenjangan antara jumlah pendaftar di lembaga satu dan lain,
di jenjang SLTP ada 3 lembaga yang bersaing dijenjang SLTA ada 4 lembaga yang
bersaing, kebanyakan wali santri menautkan hatinya lebih condong memilih lembaga yang
berstatus negeri dari pada yang swasta. Oleh karena itu Yayasan Pondok Pesantren
Terpadu Al-Yasini dalam hal penerimaan peserta didik baru menerapkan Penerimaan
Santri Baru dengan sistem Real time online, dengan penerimaan santri baru dengan metode
Real time online ini di harapkan :

1. Dapat mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam prroses penerimaan


peserta didik baru
2. Pemerataan peserta didik baru di lembaga-lembaga naungan yayasan sehingga
tidak terjadi kesenjangan antara lembaga di naungan yayasan,
3. Agar peserta didik baru yang mendaftar di yayasan pondok pesantren Al-Yasini
mempunya opsi dan tetap memilih lembaga di naungan yayasan apabila di tidak di
terima disalah satu lembaga.

Dengan sedikit penjelasan di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam
Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Real Time Online Dalam
Efisiensi Penjaringan Peserta Didik di Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al-
Yasini karena sangat bermanfaat dan menjadi solusi bagi masalah efisiensi penjaringan
peserta didik baru di naungan yayasan di pondok pesantren Al-Yasini atau Yayasan yang
lain.

B. Rumusan Masalah
Penjelasan dari konteks penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
peneliti rumuskan masalah sebagai berikut:

3
1. Mengapa yayasan pondok pesantren terpadu al-yasini menerapkan sistem real time
online dalam efisiensi penjaringan peserta didik?
2. Bagaimana perencanaan manajemen penerimaan peserta didik baru sistem real
time online dalam efisiensi penjaringan peserta didik di yayasan pondok pesantren
terpadu al-yasini?
3. Bagaimana implementasi manajemen penerimaan peserta didik baru sistem real
time online dalam efisiensi penjaringan peserta didik di yayasan pondok pesantren
terpadu al-yasini?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dituliskan di atas, maka dapat
disimpulkan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan mengapa yayasan pondok pesantren terpadu al-yasini
menerapkan sistem real time online dalam efisiensi penjaringan peserta didik.
2. Untuk menjelaskan perencanaan manajemen penerimaan peserta didik baru sistem
real time online dalam efisiensi penjaringan peserta didik di yayasan pondok
pesantren terpadu al-yasini.
3. Untuk menjelaskan implementasi manajemen penerimaan peserta didik baru sistem
real time online dalam efisiensi penjaringan peserta didik di yayasan pondok
pesantren terpadu al-yasini.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diproleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat
bagi dunia pendidikan yang sedang dijalani sekarang. Dapat dijadikan bahan kajian
dalam meningkatkan efisiensi penerimaan peserta didik baru dengan beragam
sistem tekhnologi di didalamnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi yayasan, Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan
masukan dalam upaya efisiensi penyaringan peserta didik di Yayasan pondok
pesantren terpadu Al-yasini serta diharapkan juga dapat memberikan informasi
dan mengetahui sistem informasi yang digunakan dalam penerimaan peserta
didik baru .
b. Bagi pengelola, Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data atau
bahan dalam pengembangan untuk dapat lebih efisien dalam menjaring peserta

4
didik baru serta menambah pengetahuan dan wawasan tentang sistem informasi
yang digunakan dalam melakukan seleksi penerimaan peserta didik baru.
c. Bagi peneliti selanjutnya, Penelitian ini diharapkan memberikan informasi serta
wawasan baru mengenai model sistem real time online dan efisiensi
penjaringan peserta didik . Serta dapat dipakai sebagai data pembanding dan
rujukan dengan mengubah atau menambah variabel lain sekaligus dapat
menyempurnakan penelitian ini.
E. Orisinalitas Penelitian
Pada bagian ini peneliti menyajikan perbedaan dan persamaan bidang kajian yang
diteliti dengan peneliti sebelumnya. Hal ini perlu peneliti kemukakan untuk menghindari
adanya pengulangan kajian terhadap hal-hal sama. Dengan demikian akan diketahui sisi-
sisi apa saja yang menjadi pembeda antara yang peneliti lakukan dengan peneliti terdahulu,
diantaranya:
Penelitian yang di lakukan Eko Junirianto dan Nisa Rizqiya Fadhliana bertujuan
untuk 1) Pengembangan sistem antrian berbasis web dan mobile android 2) Sistem aplikasi
antrian online tersedia secara offline dan online melalui jaringan internet 3) Pengguna
mendapatkan notifikasi antrian secara realtime. Pendekatan penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian pengembangan
antrian online ini adalah Metode Prototyping. Dengan hasil implementasi dan pengujian
aplikasi maka dapat diambil kesimpulan pengembangan aplikasi antrian online dapat
dibuat dengan mengintegrasikan web dengan android sehingga sistem antrian yang
dihasilkan dapat menjadi sistem antrian online yang terintegrasi secara realtime untuk
membantu pelayanan masyarakat. 3
Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Imam Ardhi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi program penerimaan peserta didik baru sistem real time online,
penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan model evaluasi goal attainment.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yang diberikan secara langsung kepada
responden. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif, yaitu dengan cara
melakukan perhitungan secara kuantitatif pada masing-masing komponen penelitian. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi penerimaan peserta didik baru sistem real time
online menghasilkan: 1) tingkat pencapaian program PPDB sistem real time online sudah
sesuai dengan rencana yaitu 94,6%; 2) tujuan program PPDB sistem real time online

3
Eko Junirianto dan Nisa Rizqiya Fadhliana, “Pengembangan Aplikasi Antrian Online Realtime Samarinda”,
Jurnal Tekhnologi Informasi, Sebatik 1410-3737, 342.

5
sebesar 97,4% dengan kategori sesuai; 3) kualitas pelayanan panitia PPDB sebesar 93,9%,
yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan panitia PPDB termasuk kategori sesuai; 4)
manfaat program PPDB sistem real time online sebesar 98%, menunjukkan bahwa manfaat
dari penerimaan peserta didik baru sistem real time online meningkatkan kepercayaan
masyarakat dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan penerimaan siswa baru.4
Penelitian yang di lakukan oleh Umronah. Tujuan penelitian yaitu untuk
mendeskripsikan dan menganalisis manajemen penerimaan peserta didik baru di MTs Al
Falah Jatirokeh Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Manajemen penerimaan peserta didik baru di MTs Al Falah
Jatirokeh Songgom Brebes dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
pengorganisasian, tahap penggerakan, dan tahap pengawasan.5

No Nama Persamaan Perbedaan Originalitas Penelitian


Penelitian dan
Tahun
Penelitian

1. Eko Sama-sama Berbeda dalam - Penggunaan


Junirianto menggunakan bidang penelitian TigaVariabel
dan Nisa sistem real time dan juga independen yaitu
Rizqiya online dalam variabel. manajemen
Fadhliana proses tekhnogi peneimaan peserta
(2017) informasi. didik baru, sistem
real time online,
Menggunakan efisiensi
pendekatan penjaringan
kualitatif. - Penggunaan satu
variabel dependen
2 Mohammad Sama-sama Objek kajian yang yaitu efisiensi
Imam Ardhi menguji efisiensi berbeda. penjaringan peserta
(2015) sistem real time Menggunakan didik baru.
online. Pendekatan menggunakan
kuantitatif
Tabel originalitas penelitian

.
4
Mohammad Imam Ardhi, “Evaluasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Real Time Online
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, Volume 8, Nomor 1, Maret 2015.
5
Umronah, Tesis: “Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru di Mts Alfalah Jatirokeh Songgom Brebes”
(Purwokerto: IAIN , 2019), Hal. 5.

6
Menguji
penerimaaan
peserta didik
baru
3 Umronah Sama-sama Pengaruh
(2019) menguji kompensasi
manajemen sebagai variable
penerimaan bebas
peserta didik baru Fokus terhadap
penerimaan
Menggunakan peserta didik
pendekatan baru di MTs Al
kualitatif Falah Jatirokeh
Songgom
Brebes.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa kesamaan
dengan penelitian terdahulu namun peneliti belum menemukan penelitian terdahulu yang
bertujuan untuk mencari pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya organisasi
terhadap kepuasaan kerja dan dampaknya terhadap produktivitas kerja. Maka peneliti
termotivasi untuk mengambil judul mengenai “ Manajemen Penerimaan Peserta Didik
Baru Sistem Real Time Online Untuk Efisiensi Penjaringan Peserta Didik “.

F. Definisi Operasional/Istilah
Agar memudahkan pemahaman tentang variabel yang akan dikaji dalam penelitian
ini, berikut dirumuskan definisi operasional dari variabel penelitian ini yaitu:
1. Manajemen peserta didik merupakan usaha pengaturan terhadap peserta didik
mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan lulus sekolah,
adapun kegiatan dari manajemen peserta didik adalah perencanaan, pembinaan,
evaluasi, dan mutasi. Dalam penelitian ini menejemen peserta didik bukan hanya
dalam lingkup pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih
luas yang secara operasional dapat membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Dalam lingkup
manajemen peserta didik yang termasuk di dalamnya rekrutmen peserta didik perlu
dikelola dengan baik dan benar suaya didapatkannya input yang berkualitas.
2. Real Time Online Sistem waktu-nyata (Real-time system) merupakan proses
monitoring, interaksi, kendali atau respon terhadap lingkungan fisik yang bekerja
berdasarkan waktu atau penjadwalan. Real-time monitoring bekerja secara otomatis
tanpa instruksi dari pengguna dan dilakukan secara daring. Ruang lingkup kerja

7
sistem monitoring bersifat lokal, yaitu hanya terbatas pada objek yang spesifik.
Perubahan parameter kondisi lingkungan harus mampu dideteksi dalam rentang
waktu yang spesifik. Parameter kondisi lingkungan yang tidak sesuai dengan
kriteria akan dikenali oleh sistem sebagai gangguan. Sistem akan merespon
gangguan dengan mengirimkan pesan peringatan gangguan atau melakukan de-
aktivasi sistem untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
3. Efisiensi Penjaringan Peserta Didik adalah Merupakan suatu ukuran keberhasilan
yang dinilai dari segi besarnya sumber/ biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan
yang dijalankan. Kemampuan pengguna untuk mengakses website, mencari produk
yang diinginkan dan informasi yang berkaitan dengan produk tersebut, dan
meninggalkan situs yang bersangkutan dengan upaya minimal. Warga masyarakat
bisa dengan mudah masuk ke situs dan mengeksplor fitur-fitur yang diinginkan dan
dengan mudah keluar dari situs itu tanpa harus melalui proses yang sulit. Efektif
Adalah pengukuran keberhasilan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik
a. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu manage yang memiliki
arti seni mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Adapun istilah
manajemen disebut kamus besar bahasa Inggris management berarti direksi,
pimpinan. Under new management dibawah pimpinan baru, tata pimpinan,
pengelolaan.6
Menurut Afandi manajemen adalah bekerja dengan orangorang untuk
mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing),
pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).
Manajemen adalah suatu proses khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya. 7 Ramayulis menyatakan bahwa

6
Andi Rasyid Pananrangi. 2017. Manajemen Pendidikan. Makasar : Celebes Media Perkasa, Hal 1.
7
Pandi Afandi. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia : Teori, Konsep, dan Indikator.Yogyakarta :
Zanafa Publishing, hal 1.

8
pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). 8
Kata ini merupakan variasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak
terdapat di dalam Al-Qur’an seperti firman Allah SWT Q.S As-Sajdah ayat 5
sebagai berikut :
Q.S 32:5

‫ف َسنَ ٍة مِّمَّا َتعُد ُّْو َن‬ ِ ٍ ِِ ِ ‫الس َماِۤء اِىَل ااْل َْر‬
َّ ‫يُ َدبِّ ُر ااْل َ ْمَر ِم َن‬
َ ْ‫ض مُثَّ َي ْعُر ُج الَْيه يِف ْ َي ْوم َكا َن م ْق َد ُاره اَل‬
Terjemah :
Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (segala urusan) itu
naik kepada-Nya pada hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu.9
Dari isi kandungan ayat diatas dapat diketahui bahwa Allah SWT adalah
pengatur alam (al-mutadabbir/manager). Keteraturan alam raya ini merupakan
bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. Namun karena manusia
yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia
harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik baiknya sebagaimana Allah
telah mengatur alam raya ini. Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa
manajemen adalah ilmu sekaligus seni. Sehingga makna manajemen dapat di
definisikan sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan dari sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu.
Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 10 Pengertian peserta
didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan
cita-cita dan harapan masa depan, peserta didik adalah orang atau individu yang
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai
kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya. 11

8
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia, hal 362.
9
https://quran.kemenag.go.id/surah/32
10
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003.
11
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2013. Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta, Hal 205.

9
Manajemen peserta didik merupakan usaha pengaturan terhadap peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan lulus sekolah,
adapun kegiatan dari manajemen peserta didik adalah perencanaan, pembinaan,
evaluasi, dan mutasi.12 Dengan demikian, manajemen peserta didik bukan hanya
dalam lingkup pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih
luas yang secara operasional dapat membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Dalam lingkup
manajemen peserta didik yang termasuk di dalamnya rekrutmen peserta didik perlu
dikelola dengan baik dan benar suaya didapatkannya input yang berkualitas.13
Dari beberapa pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa manajemen peserta
didik adalah suatu proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan peserta
didik di sekolah mulai dari perencanaan, pembinaan, yang dilakukan selama di
sekolah (lulus). Dengan kata lain, manajemen peserta didik dapat dikatakan
keseluruhan proses penyelenggaraan usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan
dalam rangka mencapai tujuan proses pembelajaran di sekolah.
b. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatankegiatan peserta
didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga
pendidikan (sekolah), lebih lanjut proses pembelajaran di lembaga tersebut
(sekolah) dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuab sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Secara umum, manajemen peserta didik berfungsi sebagai wahana
bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin dari berbagai
segi, baik segi individualitasnya, sosial, aspirasi, kebutuhan, dan segi-segi potensi
peserta didik lainnya (Cucun Sunaeningsih dkk, 2017: 132).14
Tujuan dan fungsi manajemen peserta didik mengatur seluruh kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik agar dapat berjalan dengan lancar
dan optimal, serta menyalurkan potensi-potensi peserta didik yang berhubungan
dengan minat, bakat, dan kebutuhan lainnya. Agar tujuan dan fungsi manajemen

12
Jahari dkk,H. 2019. Manajemen Peserta Didik. Jurnal Isema : Islamic Educational Management. 3 (2). 53-
63. https://doi.org/10.15575/isema.v3i2.5009.
13
Heryati dan Muhsin, M. 2014. Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Pustaka Setia, hal 77.
14
Cucun Sunaengsih dkk. 2017. Buku Ajar Pengelolaan Pendidikan. Sumedang : UPI Sumedang Press, hal
132

10
peserta didik dapat terimplementasikan dengan baik maka perlu memperhatikan
prinsip-prinsip dari manajemen peserta didik itu sendiri.
c. Penerimaan Peserta Didik Baru
1. Kebijakan Operasional Dalam Penerimaan Peserta Didik
Kebijakan operasional penerimaan peserta didik baru, memuat aturan
mengenai jumlah peserta didik yang dapat diterima di suatu sekolah. Penerimaan
mengenai jumlah peserta didik, tentu juga didasarkan atas kenyataan-kenyataan
yang ada di sekolah (faktor kondisional sekolah). Faktor kondisional tersebut
meliputi : daya tampung kelas baru, kriteria mengenai siswa yang dapat diterima,
anggaran yang tersedia, sarana dan prasarana yang ada, tenaga kependidikan yang
tersedia, jumlah peserta didik yang tinggal di kelas satu, dan sebagainya.
Menurut Ali Imron kebijaksanaan penerimaan peserta didik ini dibuat
berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Petunjuk demikian harus dipedomani, karena ia memang dibuat
dalam rangka mendapatkan calon peserta didik sebagaimana yang diinginkan atau
diidealkan.15
2. Sistem Penerimaan Peserta Didik
Sistem yang dimaksudkan disini lebih menunjuk kepada cara. Berarti
sistem penerimaan peserta didik adalah cara penerimaan peserta didik baru, ada
dua macam sistem penerimaan peserta didik baru. Pertama, dengan
menggunakan sistem promosi, sedangkan yang kedua dengan menggunakan
sistem seleksi. Sistem promosi adalah penerimaan peserta didik, tidak
menggunakan seleksi, mereka yang mendaftar diterima begitu saja. Sistem
promosi ini secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang pendaftarannya
kurang dari jatah atau daya tampung yang ditentukan.16
3. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Kriteria
Kriteria Penerimaan Peserta Didik Kriteria adalah patokan-patokan yang
biasanya menentukan bisa atau tidaknya seseorang untuk diterima sebagai
peserta didik. Ada tiga kriteria penerimaan peserta didik.
1) Kriteria Acuan Patokan (Standard Criteria Referenced)
Yaitu suatu penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan-
patokan yang telah ditentukan sebelumnya.

15
Ali Imron. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara, hal 41-42.
16
Ali Imron. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, hal 43

11
2) Kriteria Acuan Norma (Norm Criteria Referenced)
Yaitu penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas
keseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi.
3) Kriteria Berdasarkan Daya Tampung Sekolah
Sekolah terlebih dahulu menentukan berapa jumlah daya
tampungnya, atau beberapa calon peserta didik baru yang akan diterima,
setelah menentukan kemudian merangking prestasi siswa mulai dari
prestasi yang paling tinggi sampai prestasi paling rendah.17
4. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas penting dalam
manajemen peserta didik. Sebab aktivitas penerimaan ini menentukan seberapa
kualitas input yang dapat diterima oleh sekolah tersebut. Adanya prosedur
penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia penerimaan peserta
didik baru, rapat penentuan peserta didik baru, pembuatan, pemasangan atau
pengiriman pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan 16
peserta didik yang diterima, pengumuman peserta didik yang diterima, dan
registrasi peserta didik yang diterima. 18
B. Real Time Online
Sistem waktu-nyata (Real-time system) merupakan proses monitoring,
interaksi, kendali atau respon terhadap lingkungan fisik yang bekerja berdasarkan
waktu atau penjadwalan. Real-time monitoring bekerja secara otomatis tanpa
instruksi dari pengguna dan dilakukan secara daring. Ruang lingkup kerja sistem
monitoring bersifat lokal, yaitu hanya terbatas pada objek yang spesifik. Perubahan
parameter kondisi lingkungan harus mampu dideteksi dalam rentang waktu yang
spesifik. Parameter kondisi lingkungan yang tidak sesuai dengan kriteria akan
dikenali oleh sistem sebagai gangguan. Sistem akan merespon gangguan dengan
mengirimkan pesan peringatan gangguan atau melakukan de-aktivasi sistem untuk
menghindari kerusakan yang lebih parah.19
Firebase Realtime Database merupakan basis data online yang dapat
digunakan sebagai media penyimpanan data dari aplikasi. Data disimpan dalam

17
Ali Imron. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, hal 45.
18
Ali Imron. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, hal 47-48.
19
Bima Bryan dkk, “Sistem Real-time Monitoring Transformator Distribusi Berbasis Internet of Things
(IoT), 2019.

12
bentuk JSON dan dapat disinkronkan secara realtime ke setiap client yang
terhubung. Layanan ini memiliki 3 kemampuan inti yaitu :
1. Realtime, jika terdapat perubahan pada data database, maka seluruh client yang
terhubung secara otomatis akan mendapatkan perubahannya dengan cepat.
2. Offline, yaitu aplikasi yang menggunakan fitur ini akan tetap responsif bahkan
saat dalam keadaan luring. Hal ini disebabkan karena Firebase SDK (Software
Development Kit) dapat mempertahankan data dan perubahannya pada media
penyimpanan client. Pada saat client terhubung ke jaringan internet, maka
Firebase SDK akan melakukan penyesuaian otomatis atas catatan perubahan
data yang disimpan pada media penyimpanan client dengan kondisi terkini dari
Firebase Server.
3. Accessible from client devices. Layanan ini menawarkan kemudahan untuk
mengakses firebase realtime database secara langsung dari sebuah perangkat
mobile atau sebuah peramban web tanpa membutuhkan server application.20
Penerimaan Peserta Didik Baru Real time online (RTO) adalah kegiatan
penerimaan calon peserta didik baru yang memenuhi syarat tertentu untuk
memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan mengikuti suatu jenjang
pendidikan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan memanfaatkan
teknologi informasi sejak dari pendaftaran sampai dengan pengumuman hasil.
Sistem informasi PPDB online merupakan suatu aplikasi komputer untuk
memudahkan proses penerimaan siswa baru yang dilaksanakan secara online.
Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan memudahkan pihak yang terkait
dalam mengolah data siswa menjadi sebuah informasi siswa yang diterima pada
sekolah tertentu. Konsep Penerimaan Peserta Didik Baru Real
time online dilaksanakan dengan dilandasi beberapa variabel yang layak untuk
dicermati, antara lain efisiensi dan efektif.21
C. Efisiensi Penyaringan Peserta Didik
1. Pengertian Efisiensi pendidikan
Efisiensi merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen sekolah
karena sekolah umumnya dihadapkan pada masalah kelangkaan sumber dana,
dan secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan manajemen. Kalau
20
Edwin Adrin Wihelmus Sanadi dkk, “Pemanfaatan Realtime Database di Platform Firebase Pada
Aplikasi E-Tourism Kabupaten Nabire, Jurnal JPE, Vol. 22, No. 1, Bulan Mei, Tahun 2018.
21
Mohammad Imam Ardhi, “Evaluasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Real Time Online
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, Volume 8, Nomor 1, Maret 2015.

13
efektivitas membandingkan antara rencana dengan tujuan yang dicapai, efisiensi
lebih ditekankan pada perbandingan antara input atau sumber daya dengan
output. Suatu kegiatan dikatakan efisien jika tujuan dapat dicapai secara optimal
dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal.22
Darma mengemukakan bahwa efisiensi mengacu pada ukuran penggunaan
sumber daya yang langka oleh organisasi. Efisiensi juga merupakan
perbandingan antara input dan output, tenaga dan hasil, perbelanjaan dan
masukan, biaya, serta kesenangan yang dihasilkan. Efisiensi berkaitan dengan
cara membuat sesuatu dengan benar, sedangkan efektivitas berkaitan dengan
tujuan. Dengan kata lain, efektivitas adalah perbandingan antara rencana dan
tujuan yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan
input/ sumber daya dengan output. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila
tujuan dapat dicapai secara optimal dengan penggunaan sumber daya yang
minimal. Efisien pendidikan merupakan cara mencapai tujuan pendidikan
dengan memerhatikan tingkat efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan sarana.
Sehingga dapat disimpukan bahwa Efisien merupakan pencapaian suatu
tujuan dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin.
2. Konsep Efisiensi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai kegairahan atau motivasi
belajar yang tinggi, semangat kerja yang besar, kepercayaan berbagai pihak, dan
pembiayaan, waktu, dan tenaga sekecil mungkin tetapi hasil yang didapatkan
maksimal. Dengan demikian, efisiensi merupakan faktor yang sangat urgen dalam
rangka manajemen peningkatan mutu pendidikan. Hal ini karena lembaga
pendidikan secara umum dihadapkan pada masalah yang secara langsung
berdampak terhadap kegiatan manajemen.
Di atas telah dikemukakan bahwa efisiensi merupakan perbandingan antara
input dan output. Dalam pendidikan, input adalah sumber daya yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam rangka mencapai
tujuan yang telah dirumuskan. Sumber daya tersebut terkait dengan nilai, serta
faktor manusia dan ekonomi. Nilai menggariskan tujuan serta isi pendidikan,
faktor manusia merupakan pelaksana pendidikan, dan faktor ekonomi
menyangkut biaya dan fasilitas penyelenggaraan. Secara operasional, masukan
tersebut adalah peserta didik, guru, ruang kelas, buku teks, peralatan, kurikulum
22
Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar & Praktiknya, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013, hal 3.

14
serta sarana pendidikan. Masukan ini bisa dinyatakan dalam bentuk biaya
pendidikan per peserta didik setiap tahun. Sehingga untuk mengetahui tingkat
efisiensi pengelolaan lembaga pendidikan, dapat dihitung dari banyaknya tahun
yang dihabiskan peserta didik dalam siklus tertentu untuk menyelesaikan
studinya. Efisiensi ini akan menurun jika ada peserta didik yang mengulang atau
drop out (DO).
Selain dianalisis dari perbandingan komponen input dan output, efisiensi
juga bisa ditinjau dari sisi proses pendidikan, di mana merupakan interaksi antara
faktor manusiawi dan nonmanusiawi dalam rangka mencapai tujuan yang
dirumuskan sesuai dengan rentang waktu yang telah ditentukan. Sehingga
pendidikan dikatakan efisien jika proses atau kegiatan pengelolaan lembaga
pendidikan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi efisiensi internal dan eksternal.
Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara output pendidikan dan input
(sumber daya) yang digunakan untuk memproses atau menghasilkan output
pendidikan. Ada tiga kategori teknik untuk memperbaiki efisiensi sistem
pendidikan:
1. Efisiensi dapat diperbaiki dengan mengubah jumlah, kualitas, dan proporsi
input atau dengan menggunakan input-input yang ada secara lebih intensif,
tanpa mengubah secara mendasar kondisi dan teknologi yang ada atau fungsi
produksi.
2. Tahap berikutnya, efisiensi dapat ditingkatkan dengan memodifikasi
rancangan dasar sistem secara substansial, meliputi pengenalan komponen-
komponen dan teknologi baru yang berbeda, seperti pengajaran tim, televisi
pendidikan, dan laboratorium bahasa.
3. Pendekatan yang lebih radikal untuk memperbaiki efisiensi yang ada untuk
merancang alternatif baru ”sistem belajar mengajar” yang membedakan secara
radikal dari yang konvensional.
Dengan demikian, dalam menganalisis efektifitas mutu pendidikan
sebagaimana juga dalam efektifitas pendidikannya harus diperhatikan aspek input
dan proses pendidikan tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut, maka sistem
pendataan yang akurat, tepat guna, dan waktu perlu dikonstruksi secara mendasar
melalui peningkatan kemampuan staf, arus data yang melekat dalam proses
manajemen, serta sarana prasarana pendukung. Dalam konteks peningkatan mutu

15
pendidikan melalui efisiensi pengelolaan pendidikan, analisis serta pengkajian
data dan informasi perlu dilakukan secara simultan, terus-menerus, dan mendalam
agar setiap unit kerja dalam lembaga pendidikan dapat melaksanakan manajemen
secara efisien.23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana
penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan
oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu social, termasuk juga ilmu
pendidikan. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya bahwa penelitian
kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitaif. Penelitian kualitatif
dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan.
Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman
yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena social dan
masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandagan responden dan melakukan studi
pada situasi yang alami.24
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument kunci. Oleh karna itu
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,
menganalisis dan mengkonstruksi objek yang dilteliti menjadi lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
sebagaimana di jelaskan di bab 1 bahwa ada 3 variabel di dalam penelitian ini : 1.
Manajemen penerimaan pesertata didik 2. Sistem Real time online 3. Efektifitas
pendidikan.

B. Variabel Penelitian
Menurut I’anatut, variabel penelitian merupakan suatu atribut atau ciri khas
atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu

23
Pardjono dkk, “Analisis Faktor Penghambat Studi Mahasiswa Pascasarjana Uny, Laporan Penelitian PPS
UNY, 2003, hal 4-5.
24
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009) cet.1 hal. 11

16
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.25

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel antara lain manajemen penerimaan
peserta didik baru sebagai variabel bebas, sistem real time online sebagai variabel
intervening dan efektivitas penjaringan peserta didik sebagai variabel terikat.
Variabel-variabel tersebut kemudian dijabarkan menjadi beberapa indikator sesuai
dengan pendapat para ahli.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Terpadu Miftahul Ulum Al-


Yasini. Adapun sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren Terpadu Miftahul
Ulum Al-Yasini akan dijelaskan pada temuan umum penelitian. Sehubungan
dengan penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif maka penelitian ini tidak
ditentukan batas waktu secara jelas sampai peneliti memperoleh pemahaman yang
benar-benar mendalam tentang obyek yang diteliti, namun karna berbagai
pertimbangan dan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka penelitian ini dapat
diakhiri dan dibuat laporannya, jika dianggap telah mencapai data dan analisis
data sesuai dengan rancangan. Dalam pendekatan kualitatif, ada beberapa istilah
yang digunakan untuk menunjuk subjek penelitian. Ada yang mengistilahkan
informant karna informant memberikan informasi tentang suatu kelompok atau
entitas tertentu, dan informan bukan diharapkan menjadi representasi dari
kelompok atau entitas tersebut. Istilah lain adalah participant. Partisipan
digunakan, terutama apabila subjek mewakili suatu kelompok tertentu, dan
hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian dianggap bermakna bagi
subjek. Istilah informan dan partisipan tersebut secara substansial dipandang
sebagai instrument utama dalam penelitian kualitatif.26

Penelitian, sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif, melakukan


langkah-langkah nyata untuk terjun secara langsung ke medan penelitian dengan
melakukan hal berikut:

a) Mengadakan pengamatan dan wawancara tak struktur yang dipandang lebih

25
I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif, (Malang:Madani, 2015), h, 164-
165.

26
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2009) cet.1,
h.88

17
memungkinkan dilakukan, dengan alasan bahwa peneliti telah memiliki basis
dalam ilmu pengetahuan yang relevan dengan masalah yang diteliti; misalnya
apabila peneliti menguasai ilmu pendidikan, pengamatan dan wawancara yang
dilakukan berhubungan langsung dengan obyek penelitian dibidang
pendidikan. Peneliti dapat menjadi instrumen penting yang menuangkan
makna pendidikan dan sebagai alat peneliti utama atau key instrument.
b) Mencari makna di setiap perilaku atau tindakan obyek penelitian, sehingga
ditemukan pamahaman orisinal terhadap masalah dan sitauasi yang bersifat
konstektual. Metode ni berupaya memahami perilaku manusia dalam konteks
yang lebih luas dan holistik dipandang dala kerangka pemikiran dan perasaan
responden.
c) Triangulasi, data atau informasi dari satu pihak diperiksa kebenarannya
dengan cara memperoleh informasi dai sumber lain. Misalnya dari pihak
kedua, pihak ketiga, dan seterusnya dengan mnggunakan metode yang
berbeda. Tujuannya dalah mebandingkan informasi tentang hal yang sama
yang diperoleh dari berbagai pihak agar ada jaminan tingkat kepercayaannya.
d) Menggunakan persefektif emik, artinya membandingkan padangan responden
dalam menafsirkan dunia dari segi pendiriannya sendiri. Peneliti tidak
memberikan pandangan atas apa yang ada, tidak melakukan generalisasi
ketika memasuki lapangan, bahkan seakan-akan tidak mengetahui apapun
yang terjadi dilapangan, dengan demikian, ia dapat menaruh pengertian pada
konsep-konsep yang dianut paritisipan.
e) Verifikasi, antara lain melalui kasus yang bertentangan untuk memperoleh
hasil yang lebih dipercaya. Peneliti mencari berbagai kasus yang berbeda-beda
atau bertentangan dengan yang telah ditemukan, dengan maksud untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat tingkat kepercyaanya dan mencakup
situasi yang lebih luas yang memungkinkan baginya untuk memadukan
berbagai kasus.
f) Sampling purposif bahwa pendekatan kualitatif tidak menggunakan sampling
acak, tidak menggunakan populasi dan sample yang banyak. Sampel dipilih
dari segi representasinya tujuan peneltian.
g) Mengadakan analisis dari awal sampai akhir penelitian. Analisis yang
dimaksudnkan adalah melakukan penafsiran atas data yang diperoleh, sebagai
perwujudan bahwa semua metode deskriptif dan deskripsinya mengandung
18
tafsiran. Hanya saja dibedakan antara data deskriptif dan data analitis atau
interpretatif.
h) Dalam penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologis sangat dominan.
Pendekatan tersebut dilakukan melalui metode verstehen bahwa setiap
langkah diambil dalam melakukan penelitian tidak dapat lepas dari aspek
subyektivitas dari perilaku manusia. Dalam hal ini, Moleong mengatakan
bahwa kaum fenomenolog berusaha untuk masuk kedunia konseptual para
subyek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka dalam konteks
peristiwa kehidupan manusia. Pendekatan verstehen adalah memberikan
penegertian terhadap obyek yang ditelaah.
D. Uji Validitas dan Keabsahan
Menurut Moleong untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik
pemeriksaan. Teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.
Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data
kualitatif yaitu :
a. Kredibilitas (credibility)
Yaitu menjaga keterpercayaan peneliti dengan cara:
1. Memperpanjang masa observasi, yaitu keikutsertaan dalam proses
penelitian. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan
peningkatan kepercayaan data yang dikumpulkan. Perpanjangan
keikutsertaan menuntut waktu yang cukup lama untuk peneliti terjun
kelokasi guna menditeksi dan memperhitungkan penyimpangan yang
dapat mengotori data. Dipihak lain untuk membangun kepercayaan
subjek kepada peneliti dan kepercayaan terhadap isi peneliti sendiri.
2. Ketekunan Pengamatan yang terus menerus. Pada kegiatan ini
pengamatan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur yang sangat relevan
dengan isu yang sedang dicari dan selanjutnya memusatkan diri pada
masalah tersebut secara rinci. Oleh sebab itu berarti peneliti mengadakan
mengadakan pengamatan dilokasi dengan teliti dan rinci secara
berkelanjutan terhadap faktor-faktor yang dominan. Kemudian
menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pemeriksaan
pada tahap awal terlihat salah satu atau semua faktor yang ditelaah sudah
dipahami dengan cara yang biasa.

19
3. Triangulasi (metode, sumber data, dan alat pengumpul data).
Pemeriksaan data dengan pembandingan data dari sumber yang berbeda
untuk mengantisipasi data yang hilang, dalam melakukan triangulasi
datadata yang ditemukan dalam penelitian.
4. Kecukupan referensi. Referensi yang digunakan harus sesuai dengan
sumber data. Pengecekan ulang terhadap sumber data yang dilakukan
dengan membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan
maupun studi dokumen.
b. Keteralihan (transferability) Dengan melakukan uraian rinci dari data keteori,
dari kasus kekasus lain sehingga setiap pembaca laporan penelitian ini
mendapatkan gambaran yang jelas dan dapat menerapkannya pada konteks
lain yang sejenis. Dalam hal ini peneliti harus menyajikan data penelitian
dengan jelas dan akurat. Sehingga akan memberi masukan bagi siapa saja
yang membaca dan akan merasa tertarik untuk dapat diaplikasikannya pada
tempat dan konteks yang lain.
c. Kebergantungan (dependability) Yaitu mengusahakan agar proses penelitian
tetap konsisten dengan meninjau ulang semua aktifitas penelitian terhadap
data yang telah diperoleh dengan memperhatikan konsistensi dan realibilitas
data. Jika dua atau beberapa kali pengulangan dalam suatu kondisi yang sama
dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai.
Peneliti dalam konteks ini dapat mengadakan beberapa kali wawancara
dengan kepala Madrasah, guru, pembantu Kepala Madrasah, staf, dan guru
Bimbingan Konseling. Juga berulang mengadakan pengamatan untuk mencari
tingkat reabilitas yang tinggi.
d. Kepastian (confirmability) Yaitu mengusahakan agar data dapat dijamin
keterpercayaannya sehingga kualitas data dapat diandalkan dan
dipertanggung jawabkan. Cara yang dilakukan dengan mengaudit semua data
yang diperoleh untuk menentukan kepastian dan kualitas data yang diperoleh.
Kepastian hasil peneliti dapat diakui oleh banyak orang secara objektif.
Dalam hal ini peneliti guna menguji kevalidan data / keabsahan data agar
objektif kebenarannya sangat dibutuhkan beberapa orang nara sumber sebagai
informan dalam penelitian.

E. Pengumpulan Data

20
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil akhir
dari penelitian. Untuk pengumpulan data yang konkrit peneliti melaksanakan
beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut:
1. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
nstrument. Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang menggambarkan akan terjadi.9 Sebagai metode ilmiah
observasi (pengamatan) diartikan sebagai pengamatan pencatatan sistematis
dari fenomena- fenomena yang diselidiki.27
2. Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mengumpulkan data, dengan metode interview peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaanya. Memberikan angket kepada responden dan
menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan dengan
mengorek jawaban responden dengan tatap muka.11 Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
yang mewawancarai (Interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.
3. Dokumentasi Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode
ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya
masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati
bukan benda hidup tetapi benda mati.

F. Teknik Analisis Data


Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat kritis,
apakah menggunakan data statistic atau non statistic.28 Ada beberapa analisis yang
harus dilakukan diantaranya :

27
Suwardi Lubis, Metodologi Penelitian Sosial, (Medan : USU Prees, 1987), h.101
28
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta, 2009),h. 11

21
a. Reduksi data, yaitu membuat abstraksi seluruh data yang diperoleh dari
seluruh catatan lapangan hasil observasi wawancara dan pengkajian
dokumen. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang
menajamkan, mengaharapkan hal-hal penting, menggolongkan
mengarahkan, membuang yang tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan
data agar sistematis serta dapat membuat satu simpulan yang bermakna.
Jadi, data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan pengkajian
dokumen dikumpulkan, diseleksi, dan dikelompokkan kemudian
disimpulkan dengan tidak menghilangkan nilai data itu senidri.
b. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakakan.
Proses penyajian data ini mengungapkan secara kesluruhan dari sekelompok
data yang diperoleh agar mudah dibaca dan dipahami, yang paling sering
digunakan unuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif.
c. Kesimpulan dan verifikasi Data yang sudah diatur sedemikian rupa
(dipolakan, difokuskan, disusun secara sistematis) kemudian disimpulkan
sehingga makna data dapat ditemukan.

DAFTAR PUSTAKA
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta,
2009).
Suwardi Lubis, Metodologi Penelitian Sosial, (Medan : USU Prees, 1987).
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka
Setia, 2009) cet.1
I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif,
(Malang:Madani, 2015)
Pardjono dkk, “Analisis Faktor Penghambat Studi Mahasiswa Pascasarjana Uny, Laporan
Penelitian PPS UNY, 2003.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009) cet.1
22
Ardhi Mohammad Imam, “Evaluasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem
Real Time Online Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan,
Volume 8, Nomor 1, Maret 2015.
Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar & Praktiknya, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
2013.
Bima Bryan dkk, “Sistem Real-time Monitoring Transformator Distribusi Berbasis
Internet of Things (IoT), 2019.
Sanadi Edwin Adrin Wihelmus dkk, “Pemanfaatan Realtime Database di Platform
Firebase Pada Aplikasi E-Tourism Kabupaten Nabire, Jurnal JPE, Vol. 22, No. 1, Bulan
Mei, Tahun 2018.
Imron Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2013. Manajemen Pendidikan. Bandung :
Alfabeta, Hal 205.
Jahari dkk,H. 2019. Manajemen Peserta Didik. Jurnal Isema : Islamic Educational
Management.
Heryati dan Muhsin, M. 2014. Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Pustaka Setia.
Sunaengsih Cucun dkk. 2017. Buku Ajar Pengelolaan Pendidikan. Sumedang : UPI
Sumedang Press.
Pananrangi Andi Rasyid. 2017. Manajemen Pendidikan. Makasar : Celebes Media Perkasa.
Badrudin, Manajemen Peserta Didik (Jakarta: PT. Indeks, 2014.
Mulyasa, Manajemen Berbasis Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002).
Eko Junirianto dan Nisa Rizqiya Fadhliana, “Pengembangan Aplikasi Antrian Online
Realtime Samarinda”, Jurnal Tekhnologi Informasi, Sebatik 1410-3737, 342
Umronah, Tesis: “Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru di Mts Alfalah Jatirokeh
Songgom Brebes” (Purwokerto: IAIN , 2019),

23

Anda mungkin juga menyukai