Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik


Dosen Pengampu : Dr. Sri Winarsih, M. Pd.

Disusun Oleh :
1. Ika Nur Ayni (214110401056)
2. Azria Nurul Santy (214110401065)
3. Anisah Lutfiyah (214110401066)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim, Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur


kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas hidayah dan inayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW serta para
keluarganya, sahabatnya, dan keturunannya hingga akhir zaman aamiin.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Penerimaan Peserta
Didik Baru” bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Winarsih, M. Pd. selaku dosen mata kuliah
Manajemen Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami sadar bahwa makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
terutama penyedia materi yang telah rela membagi materinya untuk digunakan
pembelajaran bagi penulis.
Layaknya sebuah gading, pada akhirnya semua gading akan mengalami
keretakan. Begitu pula makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini
jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami selaku penulis meminta kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi semua pembaca dan pihak-pihak terkait.

Purwokerto, 21 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru .............................................. 3
B. Tujuan, Pinsip, dan Asas Penerimaan Peserta Didik Baru ...................... 4
C. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru ...................................................... 5
D. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru ................................................... 6
E. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru ................................................. 7
F. Penerimaan Peserta Didik Berbasis Online .............................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu
kegiatanmanajemen peserta didik yang sangat penting. Dikatakan demikian, karena
jika tidak ada peserta didik yang diterima disekolah berarti tidak ada yang harus
ditangani atau diatur. Dalam penerimaan peserta didik ini meliputi :kebijakan dalam
penerimaan peserta didik, sistem, dan orientasi penerimaan peserta didik. Sebuah
lembaga tidak akan pernah bisa maju dan berkembang apabilatidak didukung oleh
para peserta didik yang memadai baik yang berpotensi maupun yang kurang
berpotensi, maka dari itu setiap lembaga pastinya membutuhkan peserta didik untuk
bisa mengharumkan nama baik sekolah tersebut kesekolah lain atau bahkan ke
tingkat nasional. Disebuah lembaga pasti mempunyai kriteria masing-masing
ataupun sistem dalam penerimaan peserta didik baru. Dan juga setiap lembaga
tersebut pasti mempunyai standarisasi penerimaan agar apa yang menjadi tujuan
bisa tercapai.
Oleh karena itu, disusunlah makalah ini mengenai penerimaan peserta didik
baru mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, asas, sistem, kriteria, prosedur, dan
penerimaan peserta didik berbasis online. Agar dapat membantu para pembaca
dalam mempermudah melakukan penerimaan peserta didik baru dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian penerimaan peserta didik baru?
2. Apa saja tujuan, prinsip, dan asas penerimaan peserta didik baru?
3. Bagaimana sistem penerimaan peserta didik baru?
4. Apa saja kriteria penerimaan peserta didik baru?
5. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
6. Bagaimana penerimaan peserta didik baru berbasis online?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian penerimaan peserta didik baru.
2. Mengetahui saja tujuan, prinsip, dan asas penerimaan peserta didik baru.
3. Mengetahui sistem penerimaan peserta didik baru.
4. Mengetahui kriteria penerimaan peserta didik baru.
5. Mengetahui prosedur penerimaan peserta didik baru.
6. Mengetahui penerimaan peserta didik baru berbasis online.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru


Menurut UUD No 20 Tahun 2003, peserta didik merupakan anggota
masyarakat yang berusaha untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui
proses kegiatan pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu. Menurut Hamalik, Oemar (2010), peserta didik adalah suatu
komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang kemudian selanjutnya diproses
dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.1
Peserta didik memiliki sebutan yang berbeda-beda, di taman kanak-kanak
disebut anak didik, di sekolah dasar dan menengah disebut siswa, dan di pendidikan
tinggi disebut mahasiswa. Apapun istilah peserta didik ini yang jelas adalah mereka
yang sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau jenjang
pendidikan tertentu.
Menurut Asri Ulfah, dkk (2016:4), penerimaan peserta didik baru
merupakan salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam sebuah lembaga
pendidikan, yang tentunya penerimaan peserta didik baru tersebut melalui
penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan kepada calon
peserta didik baru.2 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan suatu
proses yang terjadi setiap tahun menjelang tahun ajaran baru yang dilakukan oleh
setiap sekolah baik negeri maupun swasta.
Penerimaan peserta didik baru adalah proses seleksi yang akan menentukan
siswa yang diterima di suatu sekolah. Proses ini diharapkan dapat berjalan secara
objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi sehingga bisa mendorong
peningkatan akses layanan dan pemerataan pendidikan.3 Secara umum penerimaan
siswa baru (PSB) dapat diartikan sebagai suatu proses administrasi yang terjadi

1
Nokm Astuti, ‘BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN’ (UNPAS,
2020) <http://repository.unpas.ac.id/50097/7/BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA
PEMIKIRAN.pdf>.
2
Desi Wulandari, Adelina Hasyim, and Yunisca Nurmalisa, ‘Pengaruh Penerimaan
Peserta Didik Baru Melalui Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa’.
3
Wulandari, Hasyim, and Nurmalisa.

3
setiap tahun untuk seleksi calon siswa berdasarkan nilai akademik agar dapat
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Penerimaan peserta didik baru di Indonesia hingga saat ini telah mengalami
beberapa kali perkembangan dan pembaharuan dari segi kebijakan, khususnya bagi
sekolah-sekolah negeri dibawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
RI. Dimulai pada tahun 2017, Kemendikbud menetapkan PPDB sistem zonasi yang
mewajibkan pihak sekolah untuk menerima sedikitnya 90% calon peserta didik
yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah. Penetapan sistem zonasi
dalam PPDB ini bertujuan untuk pemerataan kualitas layanan dan akses pendidikan
di Indonesia dengan harapan setiap peserta didik mendapatkan pendidikan yang
sama dari segi kualitas. Adanya sistem zonasi juga diharapkan dapat menghapus
stigma masyarakat mengenai sekolah favorit yang hanya dapat diisi oleh siswa-
siswa yang pintar atau nilainya tinggi dan menjadikan pendidikan yang non-
diskriminatif.4
B. Tujuan, Pinsip, dan Asas Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik bertujuan memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang
sebaik-baiknya.5 Selain itu, tujuan penerimaan peserta didik baru adalah
memberikan layanan bagi anak usia sekolah atau lulusan untuk memasuki satuan
pendidikan yang lebih tinggi secara tertib, terarah, dan berkualitas.
Penerimaan siswa baru, harus memenuhi ketentuan umum yang diatur di
dalam keputusan menteri, dan dilaksanakan terbuka dan dapat diketahui oleh
masyarakat termasuk orang tua siswa, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya dan memberikan kesempatan kepada
setiap siswa tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, dan golongan.
Menurut Suwardi (2017:53) penerimaan peserta didik harus berazazkan: 1)
obyektivitas, artinya penerimaan peserta didik, baik peserta didik baru maupun
pindahan harus memenuhi ketentuan umum yang diatur di dalam Keputusan
Menteri; 2) transparansi, artinya pelaksanaan penerimaan peserta didik bersifat

4
ST Nurjaningsih and Amatulloh Qonita, ‘MANAJEMEN PENERIMAAN PESERTA
DIDIK BARU (PPDB) SISTEM ZONASI’, Jurnal Tata Kelola Pendidikan, 1 (2019), 126–38.
5
Khairunisa Lubis, ‘Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Dalam Rangka Pemerataan
Pendidikan Di SMP Negeri 16 Medan’ (Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, 2019).

4
terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik,
untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi; 3)
akuntabilitas, artinya penerimaan peserta didik dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya; 4) tidak diskriminatif, artinya
setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah
asal, agama dan golongan; 5) kompetitif, artinya PSB dilakukan melalui seleksi
berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh calon siswa dari setiap tahapan seleksi sesuai
dengan pembobotan yang sudah ditetapkan.6
Prinsip-prinsip penerimaan peserta didik baru meliputi: 1) semua anak usia
sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan pada
satuan pendidikan yang lebih tinggi; 2) tidak ada penolakan penerimaan peserta
didik baru bagi yang memenuhi syarat, kecuali jika daya tampung di sekolah yang
bersangkutan tidak mencukupi dan ketentuan waktu proses penerimaan peserta
didik baru telah berakhir; 3) sejak awal pendaftaran calon peserta didik dapat
menentukan pilihan ke sekolah negeri atau ke sekolah swasta.7
C. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru
Sistem penerimaan peserta didik baru adalah suatu cara penerimaan peserta
didik baru. Ada dua macam cara yaitu dengan sistem promosi dan sistem seleksi.
Sistem promosi umumnya dilakukan pada sekolah yang pendaftarannya kurang dari
jatah atau daya tampung yang ditentukan. Sistem promosi sendiri merupakan
penerimaan peserta didik yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi terlebih
dahulu, artinya mereka mereka diterima begitu saja. Sistem yang kedua adalah
seleksi yang mana sistem ini digolongkan menjadi tiga macam yaitu berdasarkan
Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM), Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK),
dan berdasarkan hasil tes masuk. Sistem seleksi PMDK dilakukan dengan
mengamati terhadap prestasi peserta didik pada sekolah sebelumnya sehingga
memberikan kesempatan yang besar kepada peserta didik yang unggulan untuk

6
Nizarman, ‘MANAJEMEN PENERIMAAN SISWA BARU’, Manajer Pendidikan, 9.2
(2015), 224–34.
7
Diana, ‘Implementasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Zonasi
Terhadap Efektivitas Distribusi Peserta Didik Di SMA Kota Palopo’ (Institut Agama Islam Negeri
Palopo, 2022).

5
diterima di sekolah selanjutnya dan sebaliknya mereka yang nilainya kurang atau
jelek sulit untuk diterima.
Sistem yang dimaksudkan disini lebih menunjuk kepada cara. Ada dua
macam sistem penerimaan peserta didik baru yakni:
1. Menggunakan sistem promosi, yang dimaksud dengan sistem promosi adalah
penerimaan peserta didikyang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi.
Mereka yang mendaftar peserta didk disuatu sekolah, bisa diterima begitu saja.
Sehingga peserta didik yang mendaftar tidak ada yang ditolak. Sistem promosi
ini secara umum berlaku di sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang dari
jatah atau daya tampung yang telah ditentukan.
2. Menggunakan sistem seleksi, sistem seleksi ini digolongkan menjadi tiga
macam. Yaitu yang pertama seleksi berdasarkan nilai EBTA (DANEM), yang
kedua berdasarkan penelusuranminat dan kemampuan (PMDK), sedangkan
yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.8
D. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
Yang dimaksud dengan kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan
bisa atau tidaknya seseorang untuk diterima sebagai peserta didik. Ada tiga macam
kriteria penerimaan peserta didik, antara lain:
1. Kriteria acuan patokan (standart criterian referenced), yaitu suatu penerimaan
peserta didik yang didasarkan atas patokan-patokan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam hal ini sekolah lebih dahulu membuat patokan bagi calon
peserta didik dengan kemampuan minimal setingkat dengan sekolah yang
menerima peserta didik.
2. Kriteria acuan norma (norm criterian referenced), yaitu penerimaan calon
peserta didik yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik
yang mengikuti seleksi. Dalam hal ini sekolah menetapkan kriteria penerimaan
berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik.keseluruhan prestasi peserta
didik dijumlah, kemudian dicari rata-ratanya. Calon peserta didik yang nilainya
diatas rata-rata, digolongkan sebagai calon yang dapat diterima sebagai calon

8
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Al Fabeta, 2011),hlm.51

6
peserta didik. Sementara yang berada dibawah rata-rata termasuk peserta didik
yang tidak diterima.
3. Kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah, sekolah terlebih dahulu
menentukan berapa jumlah daya tampungnya, atau berapa jumlah peserta didik
baru yang akan diterima. Setelah sekolah menentukan, kemudian merangking
prestasi siswa mulai dari yang berprestasi paling tinggi sampai dengan prestasi
yang paling rendah. Penentuan prestasi peserta didik yang diterima dilakukan
dengan cara mengurut dari atas ke bawah, sampai daya tampung tersebut
terpenuhi.
Jika ada diantara siswa yang sama rangkingnya, sedangkan mereka sama-sama
berada di rangking kritis penerimaan, sekolah dapat mengambil kebijaksanaan lain,
melalui tes ulang atas siswa-siswa yang rangkingnya sama tersebut. Atau, dapat
pula memilih diantara mereka dengan mengamati prestasi lainnya. Bisa juga,
menangguhkan penerimaan mereka dengan menempatkan dalam cadangan, dengan
catatan jika sewaktu-waktu ada calon peserta didik yang rangkingnya berada
diatasnya mengundurkan diri, yang bersangkutan dipanggil untuk mengisi formasi
tersebut.
Alternatif mana yang dipilih, tentulah harus disepakati bersama dengan tenaga
kependidikan di sekolah sejak awal-awal perencanaan, sebab dengan penetapan
demikian terlebih dahulu, telah terdapat kesepakatan bersama antara para
personalia sekolah yang lainnya. Disinilah pentingnya rapat penerimaan peserta
didik baru. (Imron. 2012)
E. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas penting dalam
manajemen peserta didik. Sebab aktivitas penerimaan ini menentukan seberapa
kualitas input yang dapat diterima oleh sekolah tersebut. Adapun prosedur
penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia peserta didik baru, rapat
penentuan peserta didik baru, pembuatan, pemasangan, atau pengiriman
pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, selesksi, penentuan peserta didik
yang diterima, pengumuman peserta didik yang diterima dan registrasi peserta didik
yang diterima. Secara lebih jelas, langkah-langkah rekruitmen peserta didik baru
bisa dijelaskan sebagai berikut:

7
1. Pembentukan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru
Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerimaan
peserta didik baru adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk, dengan
matsud agar secepat mungkin melaksanakan pekerjaanya. Panitia yang sudah
dibentuk, umumnya di formalkan dengan menggunakan Surat Keputusan (SK)
Kepala Sekolah. Susunan panitia penerimaan peserta didik baru dapat
mengambil alternatif sebagai berikut:
a. Ketua umum : Kepala Sekolah
b. Ketua Pelaksana : Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
c. Sekretaris : Kepala Tata Usaha atau Guru
d. Bendahara : Bendahara Sekolah
e. Pembantu Umum : Guru
f. Seksi-seksi :
 Seksi Kesekretariatan : Pegawai Tata Usaha
 Seksi Pengumuman/Publikasi : Guru
 Seksi Pendaftaran : Guru
 Seksi Seleksi : Guru
 Seksi Kepengawasan : Guru
Adapun deskripsi tugas masing-masing panitia adalah sebagai berikut.
a. Ketua umum
Bertanggung jawab secara umum atas pelaksanan peserta didik baru, baik
yang sifatnya ke dalam, maupun keluar.
b. Ketua Pelaksana
Bertanggung jawab atas terselenggaranya penerimaan peserta didik baru
sejak awal perencanaan sampai dengan yang di inginkan.
c. Sekretasis
Bertanggung jawab atas tersusunya konsep menyeluruh mengenai
penerimaan peserta didik baru.
d. Bendahara
Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran anggaran penerimaan
peserta didik baru dengan sepengetahuan ketua pelaksana.

8
e. Pembantu Umum
Membantu ketua umum, ketua pelaksana, sekretasis dan bendahara jika
sedang dibutuhkan.
f. Seksi Kesekretariatan
Membantu sekretaris dalam hal pencatatan, peyimpanan, pengadahan,
pencarian kembali dan mengirim konsep-konsep, keterangan-keterangan
dan data-data yang diperlukan dalam penerimaan peserta didik baru.
g. Seksi Pengumuman/Publikasi
Mengumumkan penerimaan peserta didik baru sehingga dapat diketahui
oleh sebanyak mungkin calon peserta didik yang dapat memasuki sekolah.
h. Seksi Pendaftaran
 Melakukan pendaftaran calon peserta didik baru berdasarkan ketentuan
dan persyaratan yang telah di tentukan.
 Melakukan pendaftaran ulang atas peserta didik yang telah dinyatakan
diterima.
i. Seksi Pengawasan
Mengatur pada pengawas sehingga mereka melaksanakan tugas
kepengawasan ujian secara tertib dan disiplin.
j. Seksi Seleksi
Mengadakan seleksi atas peserta didik berdasarkan ketentuan yang telah
dibuat bersama.
2. Rapat Penerimaan Peserta Didik
Rapat penerimaan peserta didik dipimpin oleh wakil kepala sekolah urusan
kesiswaan. Yang dibicarakan dalam rapat ini adalah keseluruhan ketentuan
penerimaan peserta didik baru. Walaupun penerimaan peserta didik merupakan
pekerjaan rutin yang dilakukan setiap tahun, tetapi ketentuan-ketentuan yang
berkenan dengan penerimaan harus senantiasa dibicarakan agar tidak
dilupakan oleh mereka yang terlibat. Dalam rapat ini, keseluruhan anggota
penitia dapat berbicara sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing.
Aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dibicarakan setuntas mungkin
sehingga setelah rapat selesai, seluruh anggota panitia tinggal menindak lanjuti
saja. Apa yang sudah diputuskan dalam rapat hendaknya tidak dimentahkan,

9
melainkan diikuti dengan langkah selanjutnya. Hasil rapat panitia penerimaan
peserta didik baru disebut, dicatat dalam buku notulen rapat. Buku notulen
rapat merupakan buku catatan tentang rapat yang dapat dijadikan sebagai salah
satu bahan untuk membuat keputusan-keputusan sekolah. Dalam rapat banyak
sekali pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan cemerlang yang perlu
didokumentasikan. Bahan untuk mendokumentasikannya melalui buku catatan
rapat.
Hal-hal yang tercantum dalam buku notulen rapat adalah:
 Tanggal rapat.
 Waktu rapat.
 Tempat rapat.
 Agenda rapat.
 Daftar hadir peserta rapat.
 Hal-hal yang menjadi keputusan rapat.
3. Pembuatan,Pengiriman/Pemasangan Pengumuman
Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru berhasil mengambil
keputusan-keputusan penting, seksi pengumuman membuat pengumuman
yang berisi hal-hal sebagai berikut:
a. Gambaran singkat mengenai sekolah. Gambaran singkat ini, bias meliputi
sejarahnya, kelengkapan gedung yang dimiliki, fasilitas-fasilitas sekolah
yang dimiliki serta tenega-tenaga kependidikan: guru, pustakawan, laboran,
dan sebagainya. Dengan gambaran demikian, bisa juga dikemukakan
prospektif sekolah tersebut.
b. Persyaratan pendaftaran peserta didik baru yang meliputi:
 Lulusan ujian yang ditunjukan dengan Surat Tanda Tamat Belajar
(STTB) atau Surat Keterangan Kepala Sekolah yang menyatakan lulus.
 Berkelakuan baik yang ditunjukan dengan Surat Keterangan
Berkelakuan Baik dari POLRI atau Kepala Sekolah.
 Berbadan sehat yang ditunjukan dengan Surat Keterangan dari Dokter.
 Selain STTB/Surat Keterangan Lulus dari Kepala Sekolah dengan
daftar nilai yang dimiliki.
 Salinan raport peserta didik disekolah sebelumnya.

10
 Membayar uang pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Melampirkan pas foto ukuran 4x6 sesuai yang diminta oleh sekolah.
 Batasan umur (yang ditunjukan dengan Surat Keterangan Kelahiran).
c. Cara pendaftaran meliputi, pendaftaran secara kolektif melalui kepala
sekolah tempat dimana peserta didik tersebut sebelumnya sekolah. Kedua,
pendaftaran secara individu oleh masing-masing calon peserta didik.
Hendaknya dijelaskan, apakah pendaftaran selain secara kolektif oleh
kepala sekolah tersebut, dapat diwakilkan oleh orang lain atau tidak.
d. Waktu pendaftaran, yang memuat keterangan kapan waktu pendaftaran
dimulai dan kapan pendaftaran diakhiri. Waktu pendaftaran ini meliputi:
hari, tanggal dan jam pelayanan.
e. Tempat pendaftaran yang menyatakan dimana saja calon peserta didik
tersebut dapat mendaftarkan diri. Tempat pendaftaran ini disarankan agar
berada ditempat yang mudah dijangkau oleh peserta didik.
f. Berapa uang pendaftarannya, dan kepada siapa uang tersebut harus
diserahkan (melalui petugas pendaftaran atau bank yang yang ditunjuk),
serta bagaimana cara pembayarannya (tunai atau mengangsur)
g. Waktu dan tempat seleksi dilakukan (hari, tanggal, jam, dan tempat).
h. Kapan pengumuman hasil seleksi diumumkan, dan dimana calon peserta
didik tersebut dapat memperolehnya.
Pengumuman yang telah dibuat hendaknya ditempelkan pada tempat-tempat
yang strategis agar dapat dibaca oleh para calon peserta didik. Selain itu,
pengumuman dapat juga dikirimkan kesekolah tempat konsentrasi peserta
didik berada. Dengan cara demikian, calon peserta didik akan mengetahui
tentang adanya penerimaan peserta didik di suatu sekolah.
4. Pendaftaran Calon Peserta Didik
Yang harus disediakan pada saat pendaftaran peserta didik baru adalah loket
pendaftaran, loket informasi, dan formulir pendaftaran. Sedangkan yang harus
diketahui oleh calon peserta adalah kapan formulir boleh diambil,bagaimana
cara pengisian formulir tersebut, dan kapan formulir yang sudah terisi
dikembalikan. Loket pendaftaran haruslah dibuka secukupnya sehingga para
calon tidak terlalu lama antrenya. Selanjutnya jangan sampai dibuka terlalu

11
banyak karena akan memboroskan tenaga. Yang harus disiapkan diloket
pendaftaran ini adalah seorang petugas yang mengatur antrean calon peserta
didik. Jangan sampai mereka berebutan ketika akan mengambil. Khusus
mengenai pengambilan formulirpendaftaran, hendaknya diatur, mereka yang
dating lebih dahulu didepan, menyusul yang datang kemudian. Loket informasi
disediakan untik peserta didik yang menginginkan informasi mengenai hal-hal
yang belum jelas dalam pengumuman. Loket ini juga memberikan keterangan
dan informasi kepada calon peserta didik yang mengalami kesulitan,
baikkesulitan dalam hal pengisian formulir maupun kesulitan teknis lainya.
Formulir hendaknya disediakan secukupnya berdasarkan antisipasi awal.
Semakin banyak formulir yang distribusikan berarti semakin besar peluang
tersebut untuk mendapatkan siswa sesuai dengan yang diinginkan. Sangat
ideal,jika semua calon peserta didik yang akan masuk sekolah tersebut,
mendapatkan formulir semua. Dengan cara demikian, mereka mendapatkan
peluang yang sama untuk mengikuti tes. Jika pengisian formulir tersebut
memang membutuhkan penjelasan, maka sekolah dapat menerbitkan petunjuk
pengisian formulir. Batas waktu pengambilan formulir juga harus jelas, dan
diterapkan secara kongsisten. Harus disebut dengan jelas, konsekuensinya jika
calon pesrta didik terlambat mengembalikan formulir.
5. Seleksi Peserta Didik Baru
Seleksi peserta didik baru, sebagaimana dikemukakan diatas, selain dengan
menggunakan nilai raport (jika menggunakan sistem PMDK) dan nilai ebtanas
murni (jika menggunakan sistem danem ), juga menggunakan tes. Jika yang
digunakan sebagai alat seleksi adalah tes, maka berapa hal yang perluh
diperhatikan adalah mengatur pengawas tes, dan peserta tes. Pengawas tes
perlu diatur, agar mereka dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang
ditentukan. Para pengawas ini, sehari sebelum melaksanakan tugasnya, perlu
diberikan pengarahan terlebih dahulu mengenai apa yang boleh mereka
lakukan dan apa yang tidak pada saat pelayanan tes. Mereka juga diberitau,
kapan atau jam berapa harus datang pada hari pelaksanaan tes. Untuk itu, perlu
ditetapkan tata tertib pengawas dalam pelaksanaan tes. Adapun tata tertib
pengawas ini meliputi sebagai berikut:

12
1) Datang satu setengah jam sebelum pelaksanaan tes dimulai.
2) Menandatangani daftar hadir pengawas di sekretariat lokasi tes
3) Menerima naskah soal tes dan lembar jawabannya, daftar presensi peserta,
album foto peserta, dan berita acara pelaksanaan tes.
4) Memakai tanda pengawas yang di sediakan oleh panitia di saku baju kiri.
5) Datang di ruang pengawasan setengah jam sebelum tes di mulai.
6) Mempersilahkan calon peserta didik masuk ruangan dengan antre satu
persatu sambil menunjukan tanda peserta tes, dan pengawas mencocokan
foto calon dengan wajahnya.
7) Pengawas memberi tahu kepada peserta tes, bahwa yang boleh di bawa ke
ruang tes hanyalah alat-alat tulis.
8) Memeriksa apakah calon peserta didik telah menempati tempat sesuai
dengan nomor yang tertempel pada kursi peserta.
9) Membacakan tata tertib peserta tes secara jelas dan pelan, sehingga semua
peserta dapat menangkap tata tertib yang di bacakan dengan baik.
10) Membagikan buku soal tes kepada peserta dengan posisi tertelungkup dan
terbalik. Sambil membagikan, pengawas menginformasikan, bahwa buku
soal tes tidak boleh di jamah sebelum ada perintah dari pengawas.
11) Setelah waktu menunjukan bahwa pengerjaan tes harus mulai, pengawas
memberikan aba-aba bahwa pengerjaan tes dapat di mulai.
12) Ketika peserta sedang mengerjakan soal tes, pengawas mengedarkan
daftar presensi.
13) Pengawas membuat berita acara, tentang jumlah peserta tes yang hadir dan
tidak hadir serta jalannya pelaksanaan tes.
14) Ketika waktu penyeleseian pengerjaan soal tes kurang 10 menit, pengawas
mengingatkan kepada peserta bahwa waktu pengerjaan tes kurang 10
menit.
15) Setelah waktu habis, pengawas memberi aba-aba bahwa waktu tes telah
habis dan setiap peserta harus meletakan alat-alat tulis. Pengawas memberi
aba-aba bahwa peserta tidak boleh meninggalkan tempat sebelum
mendapatkan perintah dari pengawas.

13
16) Pengawas mengambil satu persatu lembar jawaban dari peserta jawaban
dari peserta dan mengurutkannya dari nomor urut kecil sampai besar.
17) Pengawas memberi aba-aba bahwa peserta sudah boleh meninggalkan
ruang tes.
18) Pengawas menyerahkan lembar jawaban pada saksi pengawas berikut
daftar presensi, berita acara pelaksanaan tes, buku album peserta dan
menendatangani serah terima lembar jawaban.
Peserta tes juga perlu diatur, agar selain mereka dapat mengikuti seleksi dengan
baik, tenang dan tertib, juga sekolah bisa mendapatkan calon peserta yang
unggul sesuai dengan yang di tentukan. Untuk itu ketika mengikuti tes, yang
bersangkutan harus mengetahui tata tertibnya. Tata tertib mengikuti tes
demikian, hendaknya di berikan kepada peserta pada saat peserta
mengembalikan formulir yang telah terisi. Meskipun demikian, pada saat
sebelum tes berlangsung, pengawas perlu membacakan tat tertib tes tersebut,
agar diingatkan kembali oleh para peserta tes. Adapun tata tertib yang harus
dibacakan oleh pengawas kepada peserta adalah sebagai berikut :
a. Sehari sebelum pelaksanan ujian peserta telah mengetahui ruangan dan
tempat tes.
b. Peserta sudah ada di lokasi ujian lima belas menit sebelum tes di mulai.
c. Peserta tidak boleh masuk ruangan sebelum mendapatkan aba-aba dari
pengawas.
d. Peserta dapat berpakaian bebas asalakan tetap rapi dan sopan.
e. Pada saat akan masuk ruangan, pesserta harus menunjukan kartu pesrta
kepada pengawas.
f. Peserta tidak boleh menjamah buku soal sebelum mendapat aba-aba dari
pengawas.
g. Peserta tidak boleh keluar ruangan sebelum pelaksanaan tes berlangsung.
Peserta tes hanya dapat keluar setelah mendapatkan ijin dari pengawas.
h. Ketika mengerjakakan tes peserta tidak boleh saling meminjamkan alat-alat
tulis kepada peserta lainnya.
i. Peserta harus mengerjakan sendiri soal-soal tes dan tidak boleh berbuat
curang.

14
j. Waktu mengerjakan tes peserta tidak boleh menoleh, melirik dan membantu
peserta lainnya.
k. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum mendapatkan aba-aba
dari pengawas.
l. Setelah pengawas menyatakan bahwa waktu mengerjakan tes habis, semua
peserta harus berhenti bekerja.
m. Pelanggaran diatas tata tertib berakibat tidak diikutsertakannya peserta
dalam seleksi peserta didik.
Adakalanya jumlah mereka yang mendaftar melebihi tempat yang dapat di
sediakan untuk menyelenggarakan tes. Jika hal demikian terjadi, sekolah dapat
meminjam atau menyewa gedung sekolah lain ketika bermaksud
menyelanggarakan tes. Tetapi jika hal tersebut juga masih belum memenuhi,
tes dapat dilakukan ke dalam beberapa gelombang, dengan catatan tidak
melebihi waktu yang telah di tentukan berkenaan dengan penerimaan peserta
didik baru.
6. Penentuan Peserta Didik yang Diterima
Pada sekolah-sekolah yang sistem penerimaannya bedasarkan DANEM,
ketentuan siswa yang di terima berdasarkan atas ranking DANEM yang dibuat.
Sedangkan pada sekolah yang menggunakan sistem PMDK, ketentuan
penerimaannya di dasarkan atas hasil ranking nilai rapot peserta didik.
Sementara pada sekolah yang menggunakan sistem tes, dalam penerimaanya
di dasarkan atas hasil tes. Walaupun demikian, umunya yang terlebih dahulu
yang di pertimbangkan sekolah adalah berapa daya tamping kelas baru
tersebut, sebab apapun jenis seleksi yang di pergunakan,
ketentuanpenerimaanya masih berdasarkan atas daya tamping kelas baru.
Sementara itu, daya tamping kelas baru kelas baru juga masih
mempertimbangkan jumlah peserta didik yang tinggal di kelas satu. Hasil
penerimaan penerimaan peserta didik berupa tiga macam kebijaksanaan
sekolah, yakni peserta didik yang di terima, peserta didik di cadangan, peserta
didik yang tidak di terima. Hasil penentuan demikian kemudian diumumkan.
Ada dua macam penguuman, yaitu pengumuman tertutup dan terbuka. Yang di
maksud pengmuman tertutup adalah suatu pengumuman tentang diterima atau

15
tidaknya seorang menjadi peserta didik secara tertutup melalui surat. Oleh
karena sifatnya tertutup, maka yang tahu di terima atau tidaknya calon peserta
didik tersebut adalah yang bersangkutan sendiri. Dalam pengumuman sistem
tertetutup ini, umunya surat pemberitahuan atau pengumuman berguna untuk
mendaftar ulang menjadi peserta didik di sekolah tersebut. Adapun yang di
maksud dengan sistem terbuka adalah pengumuman secara terbuka mengenai
peserta didik yang di terima dan yang menjadi cadangan. Umumnya,
pengumuman demikian di tempelkan di papan pengumuman sekolah. Mereka
yang tidak di terima secara umum tidak tercantum nomor ujian atau tesnya.
Yang di cantumkan terbatas nomor-nomor ujian atau tes yang di terima dan
yang cadangan saja. Pada pengumuman yang menggunakan sistem terbuka,
pendaftaran ulang lazimnya dengan membawa kartu peserta ujian atau tes.
7. Pendaftaran Ulang
Calon peserta didik yang dinyatakan terima di haruskan mendaftar ulang
dengan memenuhi persyaratan dan kelengkapan yang di minta oleh sekolah.
Sekolah harus menetapkan batas waktu pendaftaran ulang dimulai dan di tutup.
Jika pendaftaran ulang sudah dinyatakan di tutup maka calon pesert didik yang
tidak mendaftar dinyatakan gugur, terkecuali yang bersangkutan memberi
keterangan yang sah mengenai alasan keterlambatan mendaftar ulang,
kehilangan haknya sebagai peserta didik di sekolah tersebut, dan kemudian
dapat diisi dengan cadangan. Demikian juga mereka yag di nyatakan cadangan,
ada saat kapan ia di panggil untuk mendaftar ulang. Pemanggilan demikian,
juga sekaligus mencantumkan kapan batas waktu pendaftaran di buka dan
kapan batas waktu pendaftaran di tutup. Jika ternyata cadangan ini tidak
mendaftar ulang setelah pemanggilan atau diumumkan sesuai dengan batas
waktu yang di tentukan, akan diisi oleh cadagan lain demikian seterusnya.
Pemanggilan cadangan di dasarkan atas ranking nilai yang telah di buat pada
saat penentuan peserta didik yang diterima dan yang menjadi cadangan.
Cadangan yang di panggil untuk mendaftar ulang ini juga harus memenuhi
kelengkapan yang di persyaratkan oleh sekolah. Peserta didik yang mendaftar
ulang, di catat dalam buku induk sekolah. Yang di maksud buku induk sekolah
adalah buku yang memuat data penting mengenai peserta didik yang

16
bersekolah di sekolahnya. Kedudukan buku induk ini sangat penting, karena
jika kita bermaksud mengetahui siapa siswa tersebut sebenarnya , bagaimana
latar belakangnya, dapat di lacak pada buku induk. Adapun hal-hal yang
tercantum dalam buku induk adalah sebagai berikut.
a. Nomor urut.
b. Nomor Induk.
c. Identitas peserta didik meliputi:
 Nama lengkap peserta didik.
 Tempat/tanggal lahir.
 Kebangsaan peserta didik.
 Alamat peserta didik.

d. Identitas orang tua wali peserta didik, meliputi:


 Nama ayah peserta didik.
 Nama ibu peserta didik.
 Nama wali peserta didik.
 Hubungan dengan wali dengan peserta didik.
 Alamat ayah peserta didik.
 Alamat ibu peserta didik.
 Alamat wali peserta didik.
e. Latar belakang pendidikan:
 Asal sekolah (SD) dan nomor STTB/ijazah peserta didik.
 Asal sekolah (SMP) dan nomor STTB/ijazah peserta didik.
f. Nilai raport peserta didik di sekolah tiap semester
Buku induk ini perlu di rawat serapi mungkin, karena ia harus ada selama
sekolah tersebut masih ada. Ia berisi catatan mengenai hal penting tentang
diri siswa sejak sekolah berdiri. Nomor induk siswa tersebut di buat urut,
mulai dari siswa yang terdaftar pertama kali di sekolah sampai yang
terakhir. Informasi yang dimuat dalam buku induk tersebut banyak,
sementar nomor induk tersebut juga sebanyak siswa siswa yang pernah
terdaftar dalam sekolah tersebut maka untuk memudahkan pencarian
identitas/data siswa dibantu dengan buku klapper, apa lagi kebanyakan

17
siswa lupa dengan nomor induknya. Nomor induk peserta tersebut pasti
berbeda, meskipun mungkin sama namanya. Mengapa buku induk perlu di
rawat dengan baik? Agar siapapun yang berkeinginan mengecek
keberadaan peserta didik dan yang sudah menjadi alumni, mudah
melakukanya. Misalnya saja ada dugaan mengenai ijasah palsu, nilai palsu
pada buku rapot atau STTB, langsung dapat dicek ke sekolah tersebut
melalui buku induk. Dengan demikian, apakah dugaan pemalsuan tersebut
memang benar ataukah tidak.
F. Penerimaan Peserta Didik Berbasis Online
Penerimaan Peserta Didik Baru berbasis online adalah sebuah sistem yang
dirancang untuk melakukan seleksi secara otomatis mulai dari proses pendaftaran,
seleksi hingga pengumuman seleksi yang dilakukan secara online.(Sari, 2016)
Berdasarkan Peraturan Manteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat Pasal 4 ayat
3: ”Pelaksanaan diutamakan menggunakan mekanisme dalam jaringan (daring).
Penerimaan Peserta Didik Baru berbasis Online adalah sebuah sistem yang
dirancang sebagai sumber/pusat informasi dan pengelolaan proses seleksi
penerimaan siswa baru jenjang TK, SMP, SMA, dan SMK mulai dari proses
pendaftaran, proses seleksi sampai dengan pengumuman hasil seleksi berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi dilakukan secara online.
Manajemen Peserta Didik adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai keluarnya
peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya
berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang luas yang
secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik melalui proses pendidikan di sekolah.9 Dalam hal ini penerimaan peseerta
didik baru sangatlah penting dalam penataan awal dari kegiatan manajemen peserta
didik. Dengan diberlakukannya penutupan sekolah sejak 16 Maret 2020
dikarenakan pandemi global Covid-19 sekolah melaksanakan kegiatan

9
Mulyasa 2004

18
pembelajaran secara online. Dengan kondisi seperti ini sekolah harus memiliki
strategi marketing yang sesuai, salah satunya yaitu dengan membuka penerimaan
peserta didik baru dengan berbasis online tersebut.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penerimaan peserta didik baru adalah usaha
pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk
sekolah hingga mereka lulus dengan menggunakan layanan yang baik untuk
kesejahteraan peserta didik dan demi tercapainya tujuan pendidikan. Penerimaan
peserta didik baru adalah salah satu kegiatan dari manajemen peserta didik, yang
bekerja dibidang penerimaan peserta didik mulai dari pembentukan panitia, rapat
penerimaan, pembuatan dan pemasangan pengumuman, pendaftaran,seleksi,
penentuan peserta didik yang diterima,serta pendaftaran ulang. Dalam
penerimaan peserta didik terdapat kebijakan operasional yang memuat aturan
mengenai jumlah peserta didik yang diterima di sekolah, dan juga memuat
sistem pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan diberlakukan untuk
peserta didik. Ada pula sistem penerimaan peserta didik yang pertama dengan
menggunakan sistem promosi yang sebelumnya tanpa menggunakan sistem
seleksi dan yang kedua yaitu menggunakan sistem seleksi yang berdasarkan nilai
DANEM dan PMDK. Dan yang baru ini ada sistem penerimaan peserta didik
bari dengan menggunakan online Sistem penerimaan ini adalah cara untuk
menerima peserta didik baru dengan lebih mudah. Ada juga kriteria dalam
penerimaan peserta didik baru yaitu kriteria acuan patokan, kriteria acuan norma
dan juga kriteria atas daya tampung. Tapi tidak dipungkiri juga beberapa
problema dalam penerimaan peserta didik baru tapi tetap juga dapat di pecahkan
masalah tersebut oleh kepala sekolah dengan menggunakan rapat beserta aparat
lainnya.
B. Saran
Sejalan dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai
berikut :
1. Pengajar hendaknya mengusai pengertian evaluasi humas untuk untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu.

20
2. Sebelum mengaplikasikan program humas pengajar harus mengetahui
konsep dari humas terlebih dahulu.
3. Pengampikasian yang dilakukan mengikuti konsep yang sudah ada.
Demikian makalah yang dapat kami susun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca. Kritik dan Saran dari pembaca sangat diperlukan
agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi kedepannya. Kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dari penyusunan makalah ini. Karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari kesalahan, khilaf dan lupa.

21
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Nokm. BAB II Kajian Teori Dan Kerangka Pemikiran. UNPAS, 2020.
Diana. Implementasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Zonasi
Terhadap Efektivitas Distribusi Peserta Didik Di SMA Kota Palopo. Institut
Agama Islam Negeri Palopo. 2022.
Imron, A. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Lubis, Khairunisa. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Dalam
Rangka Pemerataan Pendidikan Di SMP Negeri 16 Medan. Universitas
Muhammadiyah Sumatra Utara. 2019.
Nizarman. Manajemen Penerimaan Siswa Baru. Manajer Pendidikan. 2015.
Nurjaningsih, ST. dan Amatulloh Qonita. Manajemen Penerimaan Peserta Didik
Baru (Ppdb) Sistem Zonasi. Jurnal Tata Kelola Pendidikan. 2019.
Prihatin, E. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
Wulandari, Desi. Adelina Hasyim, dan Yunisca Nurmalisa. Pengaruh Penerimaan
Peserta Didik Baru Melalui Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

22

Anda mungkin juga menyukai