Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN

INOVASI PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Dosen Pengampu :

Dr. Agus Purwowidodo, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 7

Faridatul Umami (126212212036)

Marshanda Fridika Lika (126212211016)

SEMESTER III

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA 3A

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas makalah secara berkelompok
pada mata kuliah Inovasi Pendidikan dengan judul Inovasi Pengelolaan Peserta
Didik.

Makalah ini adalah salah satu tugas mata kuliah InovasiPendidikan di


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung. Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Dr. Agus Purwowidodo, M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Inovasi Pendidikan. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah membantu memberikan beberapa
referensi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pembaca makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan kita
semua.

Tulungagung, 20 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHLUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................1

C. Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................3

A. Pengertian Pengelolaan Peserta Didik .....................................................3


B. Tujuan dan Prinsip dari Pengelolaan Peserta Didik .................................3
C. Pendekatan dan Tahapan Pengelolaan Peserta Didik ...............................4
D. Inovasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ........................................5
E. Inovasi dalam Penempatan Peserta Didik Baru .......................................8
F. Inovasi dalam Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik ................9

BAB III PENUTUP ..........................................................................................12

A. Kesimpulan ............................................................................................12

B. Saran ......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zaman yang terus berkembang serta munculmya masalah-masalah yang
belum dapat yang belum dapat diatasi dengan cara yang sudah ada menjadi salah
satu dasar dari adanya inovasi dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali
dalam pendidikan. Selain sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan dan
tuntutan zaman, Inovasi pendidikan juga merupakan usaha aktif untuk
mempersiapkan diri menghadapi masa datang yang lebih memberikan harapan
sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.
Inovasi dalam pendidikan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti
Inovasi pengelolaan peserta didik, Inovasi media pendidikan, Inovasi kurikulum,
serta Inovasi-inovasi lain yang dapat mendukung kemajuan dalam pendidikan
yang lain. Salah satu Inovasi yang kita bahas kali ini yaitu terkait Inovasi
pengelolaan peserta didik. Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata
“Management”. Dan pengelolaan itu sendiri adalah penyelenggaraan atau
pengurusan agar suatu ang dikelola dapat berjalan dengan lancar, eekftif, dan
efisien.
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan
terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai
mereka lulus sekolah. Pengelolaan peserta didik termasuk salah satu substansi
pengelolaan pendidikan dan menduduki posisi strategis karena merupakan pusat
layananan pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam
maupun di luar institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengelolaan Peserta Didik?
2. Apa Tujuan dan prinsip dari Pengelolaan Peserta Didik?
3. Bagaimana Pendekatan dan Tahapan Pengelolaan Peserta Didik?
4. Bagaimana Inovasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru?
5. Bagaimana Inovasi dalam Penempatan Peserta Didik Baru?
6. Bagaimana Inovasi dalam Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik?

1
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian pengelolaan peserta didik
2. Mengetahui tujuan dan fungsi pengelolaan peserta didik
3. Mengetahui prinsip pengelolaan peseta didik
4. Dapat menjelaskan pendekatan dan tahapan pengelolaan peserta didik
5. Dapat memahami dari penempatan peserta didik baru

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pengelolaan peserta didik


Peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu
lembaga pendidikan. Menurut UU Sisdiknas, peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu,
yang mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non
akademik, melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan. 1
Menurut Knezevlch (1984), pengelolaan peserta didik adalah suatu
pengaturan terhadap peserta didik disekolah, sejak peserta didik masuk sampai
dengan peserta didik lulus, bahkan setelah menjadi alumi. 2 Sedangkan Mulyasa
(2011) mengatakan bahwa pengelolaan peserta didik adalah penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk
sampai keluarnya peserta didik tersebut dari lembaga pendidikan. 3
Dari penjelasan mengenai Pengertian Inovasi dan pengelolaan peserta didik,
dapat disimpulkan bahwa Pengertian Inovasi pengelolaan peserta didik ialah
suatu ide, barang, atau metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal baru
dalam pengaturan terhadap peserta didik di sekolah, sejak peserta didik masuk
sampai dengan peserta didik lulus guna mengantarkan peserta didik menjadi
lebih matang.4
B. Tujuan dan Prinsip Pengelolaan Peserta didik
Tujuan pengelolaan peserta didik adalah untuk mengatur berbagai kegiatan
peserta didik dengan maksud agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat menunjang
proses pembelajaran yang ada di sekolah (lembaga pendidikan). Sedangkan
tujuan khusus pengelolaan peserta didik yaitu meningkatkan pengetahuan,

1
Agustinus Hermino, Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan, (Jakarta: Kompas Gramedia
Building, 2013), hal. 165-167
2
K. Stephan Knezevlch, Administration Of Public Education (Terjemahan). (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1984)
3
Enco Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
4
Ratna Sari Titi Handayani,dkk, Inovasi Pengelolaan Peserta Didik di Indonesia. Jurnal Inovasi dan
Riset Akademik, Vol 2 No. 10 (2021), hal. 1443

3
keterampilan, dan psikomotorik siswa dan untuk mengembangkan dan
menyalurkan kecerdasan, bakat dan minat peserta didik, serta untuk
menyalurkan aspirasi harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun
individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai sebuah pedoman
untuk berpikir atau bertindak. Oleh karena itu, Prinsip harus dipedomani dalam
melaksanakan tugas. Jika Prinsip ini tidak dipedomani lagi, maka akan tanggal
sebagai suatu Prinsip. Adanya Prinsip pengelolaan peserta didik dimaksudkan
agar dalam mengelola atau memanagement peserta didik terdapat pedoman
atau acuan yang bisa dijadikan pegangan. Adapun Prinsip-prinsip pengelolaan
peserta didik tersebut adalah sebagai berikut (Sudrajat, 2010) 5:
1. Pengelolaan peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
Manajemen sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah mengemban misi
pendidikan dalam rangka mendidik para peserta didik.
3. Kegiatan-kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang
dan punya banyak perbedaan
4. Kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
5. Kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah mendorong dan memacu
kemandirian peserta didik.
6. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh
kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan
peserta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
C. Pendekatan dan Tahapan Pengelolaan Peserta Didik
Pendekatan dalam pengelolaan peserta didik yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dan fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Kuantitatif (the kuantitative approach)
Pendekatan ini lebih menitik beratkan pada segi-segi administrasi
birokratif lembaga pendidikan. Wujud Pendekatan ini adalah dengan

5
Akhmad Sudrajat, Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik, 2010. Diakses pada 20 Oktober 2022

4
mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah,
memperketat prensensi, penuntutan disiplin yang tinggi dan menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan, dengan demikian diharapkan peserta didik
menjadi mampu.
2. Pendekatan Kualitatif (the kualitative apparoach)
Pendekatan ini bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi senang dan
sejahtera. Asumsi Pendekatan adalah jika peserta didik senang dan
sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik, selain itu juga akan
senang mengembangkan dirinya sendiri di lembaga pendidikan yang
mereka tempati.
Adapun bentuk-bentuk pengelolaan dalam pembelajran diantaranya
pembagian kelompok besar maupun kelompok kecil, pengaturan tempat
duduk, kebebasan dalam mencari sumber atau referensi pendukung, dan lain
sebagainya. McCorskey & McVetta (1978) mengidentifikasi penataan
tempat duduk menjadi tiga model yaitu bentuk klasik (tradisional
arrangement), bentuk U (Horseshoe arrangement) dan bentuk berkelompok
(modular arrangement).6
3. Pendekatan terpadu
Pendekatan ini merupakan perpaduan antara kedua Pendekatan diatas, di
dalam Pendekatan ini peserta didik di minta memenuhi tuntutan-tuntutan
birokratif dan administrative di sekolah dan sekolah juga menawarkan
insentif-insentif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteran
peserta didik.

Tahapan-tahapan dalam proses pengelolaan peserta didik, antara lain:

1. Perencanaan Penerimaan Peserta Didik Baru


Langkah pertama dalam kegiatan pengelolaan peserta didik adalah
melakukan perencanaan dengan menganalisis kebutuhan yaitu penetapan
siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan.
2. Penerimaan Peserta Didik Baru

6
Nur Kholifah, dkk, Inovasi Pendidikan, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), hal. 58

5
Penerimaan peserta didik baru dalam sebuah lembaga pendidikan
merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang
mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan.
3. Seleksi Penerimaan Peserta Didik
Merupakan tahap pemilihan calon peserta didik untuk menentukan
diterima atau tidaknya calon peserta didik di lembaga pendidikan
tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
4. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Peserta Didik
Kegiatan penerimaan siswa baru dengan megenalkan situasi dan kondisi
lembaga pendidikan tempat peserta didik itu menempuh pendidikan.
5. Penempatan Peserta Didik
Sebelum peserta didik diterima pada sebuah lembaga pendidikan
mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan
dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokkan peserta
didik yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan
kepada system kelas.
6. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Contoh pembinaan dan pengembangannya terletak pada diadakannya
kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Di mana kegiatan tersebut menjadi
wadah peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakatnya diluar
materi kelas.
7. Pencatatan dan Pelaporan
Tujuan pencatatan tentang peserta didik dilakukan agar lembaga
pendidikan dapat melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didik.
Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban
lembaga pendidikan dalam pengembangan peserta didik.
8. Kelulusan dan Alumni
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari Manajemen peserta
didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan yang telah
di selesaikannya program pendidikan yang harus di akui oleh peserta
didik.

6
D. Inovasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik baru merupakan proses pencarian, menentukan
dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik dilembaga
pendidikan yang bersangkutan (Mustari, 2014:111) 7. Selanjutnya Mustari
menjelaskan bahwa penerimaan peserta didik merupakan proses pendataan dan
pelayanan kepada peserta didik yang baru masuk sekolah, Setelah mereka
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sekolah menjelang tahun ajaran
baru.
Mekanisme penerimaan peserta didik baru selalu diperbarui dari tahun ke
tahun. Evaluasi terhadap mekanisme PPDB terus dilakuakan demi memenuhi
hak setiap warga negara akan pendidikan dan mewujudkan pendidikan yang
lebih baik.
1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online
PPDB secara online mulai diberlakukan pada tahun 2011. Dengan
PPDB online, proses pendaftaran, seleksi sehingga pengumuman hasil
penerimaan peserta didik dapat dipantau secara online dan real time. Setiap
daerah memiliki website tersendiri untuk mengakses informasi tentang
PPDB di daerah masing-masing.
2. Jalur Penerimaan Peserta Didik Baru
Terdapat empat jalur PPDB 2020, yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur
perpindahan tugas orang tua atau wali, dan jalur prestasi. Ketentuan tersebut
didasarkan pada Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 44 tahun
2020 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
a. Jalur zonasi
Jalur ini ditetapkan berdasarkan domisili peserta didik dan sekolah.
Artinya sekolah bakal diprioritaskan bagi siswa yang domisili terdekat.
Ketentuan domisili dibuktikan lewat alamat pada kartu keluarga yang
diterbitkan paling singkat satu tahun sejak pendaftaran PPDB. Tiap
sekolah diharuskan menerima paling sedikit 50% dari daya tampung
melalui jalur zonasi. Penempatan wilayah zonasi dilakukan masing-
masing pemerintah daerah.

7
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rajagrofindo Persada,2014), hal. 111

7
b. Jalur Afirmasi
Jalur ini diperuntukkan bagi siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu.
Siswa yang mendaftar lewat jalurini bisa memilih sekolah di dalam
maupun diluar wilayah zonasi domisili. Hal ini di buktikan melalui
keikutsertaan siswa dalam program keluarga tidak mampu dari
pemerintah pusat ataau daerah. Tiap sekolah harus menerima paling
sedikit 15% dari daya tampung melalui jalur ini.
c. Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua atau Wali
Siswa yang mendaftar lewat jalur ini harus menyertakan surat
penugasan dari instansi, lembaga, kantor atau perusahaan orang tua.
Tiap sekolah diberikan kuota paling banyak menerima 5% dari daya
tampung melalui jalur ini.
d. Jalur Prestasi
Jalur ini dapat ditempuh menggunakan nilai ujian sekolah atau ujian
nasional dan hasil perlombaan atau penghargaan di bidang akademik
atau non akademik. Bukti atas prestasi diterbitkan paling singkat enam
bulan dan paling lama tiga tahun sejak taanggal pendaftaran PPDB.
E. Inovasi dalam Penempatan Peserta Didik
Penempatan peserta didik tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Kepala sekolah harus bisa mengkondisikaan berbagai perbedaan dan latar
belakang yang di miliki oleh peserta didik sehingga memudahkan para guru
untuk mengoptimalkan pelayanan kepada mereka untuk mencapai prestasi
sesuai yang di harapkan secara maksimal. Inovasi dalam penempatan peserta
didik dapat dilakukan dari setiap masing-masing sekolah sesuai dengan
Keputusan yang berlaku. Pengelompokkan peserta didik dijelaskan oleh
Yeager (Imron, 2016:112) dibedakan atas dua jenis kelompok: 8
1. Pengelompokkan atas fungsi integrasi
Merupakan pengelompokkan peserta didik yang didasarkan atas kesamaan
yang ada pada peserta didik, misalnya umur dan jenis kelamin.
Pengelompokkan jenis ini akan melahirkan pembelajaran yang bersifat
klasikal.

8
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hal. 112

8
2. Pengelompokkan atas fungsi perbedaan
Merupakan pengelompokkan yang didasarkan pada perbedaan individual
peserta didik, misalnya minat, bakat, serta kemampuan. Pengelompokkan
jenis ini akan melahirkan pembelajran yang bersifat individual.

Dasar pengelompokkan dengan kategori lain dikemukkan oleh Soetopo


(1982), bahwa dasar-dasar pengelompokkan peserta didik ada 5 macam
yaitu:9
1. Friendship Grouping, pengelompokkan peserta didik yang didasarkan
pada kesukaan di dalam memilih antar peserta didik itu sendiri. Artinya
peserta didik mempunyai kebebasan dalam memilih teman untuk di
jadikan sebagai anggota kelompoknya.
2. Achivement Grouping, pengelompokkan peserta didik yang didasarkan
pada prestasi yang dicapai oleh peserta didik. Pengelompokkan ini
biasanya diadakan percampuran antara peserta didik yang berprestasi
tinggi dengan peserta didik yang berprestasi rendah..
3. Aptitude Grouping, pengelompokkan peserta didik yang didasarkan atas
kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimilki peserta didik
itu sendiri.
4. Attention or Interest Grouping, pengelompokkan peserta didik yang
didasarkan atas perhatian atau minat yanag didasari kesenangan peserta
didik itu sendiri. Pengelompokkan ini didasari oleh adanya peserta didik
yang mempunyai bakat dalam bidang tertentu namun peserta didik tidak
senang dengan bakat yang dimilikinya.
5. Intellegence Grouping, pengelompokkan peserta didik yang didasarkan
atas hasil tes intelegensi yang diberikan kepada peserta didik itu sendiri.

F. Inovasi dalam Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik


a. Perencanaan Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik

9
Hendyat Soetopo dan Wasty Sumanto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hal. 111

9
Bakat adalah potensi dasar yang dibawa dari lahir. Sedangkan minat
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.10 Potensi dasar
yang dibawa peserta didik sejak lahir sangat beragam. Oleh karenaa itu,
peserta didik perlu mendapatkan perhatian dan layanan yang berbeda agar
dapat berkembang secara optimal baik disekolah maupun di rumah.
Pemberian layanan yang tepat sesuai dengan bakat dan minat siswa ini
sangat memerlukan data yang akurat karena dengan data ini sekolah dapat
menetukan. Data dapat diperoleh diantaranya dengan cara:
1. Tes Minat Bakat
Perbedaan antara tes bakat dan tes minat yaitu tes bakat digunakan
untuk mengetahui kencenderungan kemampuan khusus pada bidang-
bidang tertentu, sedangkan tes minat digunakan untuk
mengungkapkan reaksi seseorang terhadap berbagai situasi yang
secara keseluruhan akan mencerminkan minatnya.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Data yang diperoleh dari tes
bakat dan minat atau angket dapat digunakan untuk menentukan
program pengembangan diri dalam mengembangkan bakat dan minat
peserta didik.
b. Implementasi Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik
Pengembangan bakat dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui
kegiatan pengembangan diri, dalam haal ini lembaga pendidikan
memfasilitasi peserta didik yang ingin mengembangkan dirinya melalui
beberapa pelayanan. Layanan ini dibimbing oleh konselor dalam bentuk
layanan bimbingan dan konseling atau guru dan tenaga kependidikan
dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler sertaa kegiatan pembiasaan.
1. Layanan Bimbingan Konseling
Layanan ini merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa
akan perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa

10
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

10
mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan
tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarkat.
Fungsi bimbingan disini adalah membantu peserta didik dalam
memilih jenih sekolah lanjutannya, memilih program, lapangan
pekerjaan sesuai bakat, minat, dan kemampuan.
2. Kegiatan ekstrakulikuler
Kegiatan ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
pendidikan. Kegiatan ekstrakulikuler diselenggarakan dengan tujuan
untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan
nasional.
3. Pembiasaan/Keteladanan
Program pengembangan diri dalam bettuk kurikulum tersembunyi
biasanya dipergunakan untuk membiasakan dan membudayakan
sikap, nilai, norma, tata krama, dan keterampilan lunak (soft skills)
lainnya.
c. Evaluasi pengembangan bakat dan minat peserta didik
Pelaksanaan pengembangan bakat dan minat peserta didik perlu
adanya monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Hasil dari monitoring akan digunakan untuk memberikan
binaan berupa masukkan (umpan balik), bagi perbaikan pelaksanaan
program, sedangkan hasil dari evaluasi dapat memberikan informasi
yang digunakan untuk memberikan masukan-masukan terhadap
keseluruhan komponen. Sebagai seorang kepala sekolah, kegiatan
monitoring dan evaluasi ini sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan keberhasilan program-program yang dilaksanakaan. Agar
menunjang keberhasilan implementasi mengembangkan bakat dan minat
peserta didik.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian Inovasi pengelolaan peserta didik ialah suatu ide, barang, atau
metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal baru dalam pengaturan
terhadap peserta didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan
peserta didik lulus guna mengantarkan peserta didik menjadi lebih matang.
2. Tujuan pengelolaan peserta didik adalah untuk mengatur berbagai kegiatan
peserta didik dengan maksud agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat
menunjang proses pembelajaran yang ada di sekolah (lembaga pendidikan).
3. a) Pendekatan kuantitatif (the kuantitative approach), b) Pendekatan
kualitatif (the kualitative apparoach), c) Pendekatan terpadu. Tahapan-
tahapan dalam proses pengelolaan peserta didik : a) Perencanaan penerimaan
peserta didik baru, b) Penerimaan peserta didik baru, c) Seleksi penerimaan
peserta didik, d) Penempatan peserta didik, dan lain sebagainya.
4. Penerimaan peserta didik baru merupakan proses pencarian, menentukan dan
menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik dilembaga
pendidikan yang bersangkutan.
5. Penempatan peserta didik tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Inovasi
dalam penempatan peserta didik dapat dilakukan dari setiap masing-masing
sekolah sesuai dengan keputusan yang berlaku.
6. a) Perencanaan pengembangan bakat dan minat peserta didik, b)
Implementasi Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik, c) Evaluasi
pengembangan bakat dan minat peserta didik.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa pemakalah
tidak luput dari kesalahan daan kekurangan. Untuk itu pemakalah mohon
kritikan dan saran daari pembaca terutama bapak dosen yang bersangkutan,
demi kelengkapan makalah penulis pada masa yanag akan dating. Atas
kritikan dan saran pemakalah ucapan banyak-banyak terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hendyat Soetopo,dkk. (1982). Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan. Surabaya:


Usaha Nasional.

Hermanto, A. (2013). Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta: Kompas


Gremedia Building.

Imron, A. (2016). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Knezevlch, K. (1984). Administration Of Public Education (Terjemahan ). Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Mulyasa, E. (2011). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat . Jakarta: Rineka Cipta.

Mustari, M. (2014). Manajemen Pendidikan . Jakarta: Rajagrofindo Prasada.

Nur Kholifah,dkk. (2021). Inovasi Pendidikan . Medan: Yayasan Kita menulis.


Ratna Sari Titi handayani, dkk. (2021). Inovasi Pengelolaan Peserta Didik di Indonesia.
Jurnal Inovasi dan Riset Akademik, 2(10).

sudrajat, A. (2010). Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik.

13

Anda mungkin juga menyukai