Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Dasar-Dasar Manajemen
Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
SEMESTER 1
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala. Yang telah nencurahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis bisa
menuntaskan makalah ini yang berjudul “Manajemen Peserta Didik” dengan tepat waktu
pada waktu yang sudah ditentukan.
Tujuan makalah ini dibuat dalam pemenuhan tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar
Manajemen Pendidikan. Selain itu, makalah ini dibuat memiliki tujuan untuk memperluas
wawasan menegenai Manajemen Peseta Didik sebagai agen pembelajaran kepada para
pembaca dan penulis.
Terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Syukur, M.A selaku Dosen Pengampu
Mata Kuliah Dasar Dasar Manajemen Pendidikan yang telah memberikan tugas ini. Sehingga
penulis dapat mempelajari lebih luas serta mendapat informasi mengenai wawasan
menegenai Manajemen Peserta Didik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penulis dalam menuntaskan makalah ini. Penulis menyadari bahwasannya masih terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai
kritik saran yang positif dan membangun demi kesempurnaan makalah yang penulis buat.
Penyusun Makalah
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................................................14
B. Saran .........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan inti dasar dari kegiatan pendidikan.
Karena jika tidak ada peserta didik, tentunya tidak ada kegiatan pendidikan. Peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran pada jalur pendidikan. Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-
kesamaaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan
konsekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai.
Peserta didik menjadi tolak ukur kesuksesan dalam proses belajar mengajar. Maka
dari itu diperlukan adanya manajemen peserta didik. Manajemen peserta didik dapat diartikan
sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk
sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Manajemen peserta didik merupakan suatu
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan layanan siswa di kelas
dan di luar kelas seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan
keselurahan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah (Sudrajat , 2010).1
Proses manajemen peserta didik yang dilakukan oleh sekolah tesebut dipertanyakan,
dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada system
tersebut. Maka dari itu dibutuhkan manajemen peserta didik yang baik agar tercapainya hasil
yang ingin dicapai dalam proses belajar dan mengajar.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian dari Peserta Didik?
B. Apa pengertian dari Manajemen Peserta didik?
C. Apa fungsi dan tujuan dari Manajemen Peserta Didik?
D. Bagaimana prinsip dari Manajemen Peserta Didik?
E. Bagaimana pendekatan dari Manajemen Peserta Didik?
F. Apa saja ruang lingkup dari Manajemen Peserta Didik?
1
Rifai Muhammad, Manajemen Peserta Didik, (Medan: Widya Puspita, 2018) hlm. 27
1
C. TUJUAN dan MANFAAT PENULISAN
A. Memahami pengertian dari Peserta Didik.
B. Memahami pengertian dari Manajemen Peserta Didik.
C. Memahami fungsi dan tujuan dari Manajemen Peserta Didik.
D. Memahami prinsip dari Manajemen Peserta Didik.
E. Memahami pendekatan dari Manajemen Peserta Didik.
F. Memahami ruang lingkup dari Manajemen Peserta Didik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Hermino (2016:9) peserta didik adalah individu yang secara sadar
ataupun karena pengaruh dari orang yng peduli akan individu yang ada pdaa dirinya
dengan menunttut ilmu untuk cita-cita di masa mendatang yang lebih baik.2
Peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan (Djamarah, 2005:51).3
Dalam arti konteks luas peserta didik menurut (Prawiradilaga, 2007:12) adalah siapa
saja yang belajar mulai dari TK, SD sampai SMA, mahasiswa, peserta pelatihan di
Lembaga pendidikan pemerintah atau swasta. 4
2
Sherly, Leni Nurmiyanti, Fifit Firmadani dkk, Manajemen Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktisnya, 2020,
hlm. 67
3
Muhammad Rifai, Manajemen Peserta Didik, 2018, hlm. 1
4
Muhammad Rifai, Manajemen Peserta Didik, 2018, hlm. 1
3
aspek akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran yang
diselenggarakan.
Manajemen peserta didik juga dapat diartikan sebagai suatu proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan,
penerimaan siswa, pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai
dengan siswa menyelesaikan pendidikannya di sekolah.
5
Hardiyanto, Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter, 2020. hlm 3
6
Muhammad Rifai, Manajemen Peserta Didik, 2018, hlm 5
4
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa manajemen
peserta didik adalah sebagai suatu usaha untuk mengawasi, melayani dan mengatur
berbagai hal yang ada kaitannya dengan peserta didik agar mampu mencapai tujuan
pembelajaran di sekolah, dimulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai
lulus sekolah.
5
Terkait dengan tujuan manajemen peserta didik, Sudrajat menjelaskan bahwa tujuan
manajemen peseta didik secara umum adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar
kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Lebih lanjut,
proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancer, teratur dan tertib sehingga
bisa memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan.
Tujuan manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin baik dari segi individualitasnya, segi social,
kebutuhan dan segi potensi diri lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan
peserta didik di sekolah agar bisa menunjang proses kegiatan belajar mengajar berjalan
dengan lancar. Dengan kata lain tujuan manajemen peserta didik yaitu mengatur kegiatan-
kegiatan peserta didik dari mulai masuk sekolah hingga lulus sekolah.
Pengaturan kegiatan peserta didik dapat di arahkan pada peningkatan mutu kegiatan
belajar baik intra maupun ekstrakulikuler, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sedikitnya memiliki 3 tugas utama yang harus
diperhatikan yaitu penerimaan peserta didik baru, kegiatan kemajuan belajar, serta
pembinaan/bimbingan pengembangan minat dan bakat.
6
Agar fungsi dan tujuan manajemen pesera didik dapat tercapai, ada beberapa
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip yang
perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Manajemen peserta didik harus fungsional bagi kehdiupan peserta didik, baik
disekolah terlebih di masa yang akan dating.
2. Penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program
dilaksanakan.
3. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya
banyak perbedaan.
4. Kegiatan maanajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu
kemandirian peserta didik.
5. Manajemen peserta didik harulah mempunyai tujuan yang sama dan mendukung
terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
6. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang upaya pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik.
1. Peserta didik harus diperlakukan sebagai subjek bukan objek sehingga harus
didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan
keputusan.
2. Peserta didik akan termotivasi belajar jika mereka meyukai apa yang diajarkan.
3. Mengembangkan potensi peserta didik tidak hanya menyangkut kognitif, efektif,
dan psikomotorik.
7
2. Pendekatan kuantitatif
Pendekatan ini lebih memberikan perhatian kepada kesejahteraan peserta
didik. Jika pendekatan kuantitatif di atas di arahkan agar peserta didik mampu,
maka pendekatan kualitatif ini lebih di arahkan agar peserta didik senang,
asumsi dari pendekatan ini adalah, jika peserta didik senang dan sejahtera,
maka meraka dapat belajar dengan baik serta senang untuk mengembangkan
diri sendiri di sekolah.
3. Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
Merupakan perpaduan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Mixed
approach ini menekankan bahwa peserta didik tidak hanya diminta untuk
memenuhi tuntutan birokratif dan administratif di sekolah saja, tetapi sekolah
juga memberikan Intensif-intensif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan peserta didik.
Ruang lingkup manajemen peserta didik harus meliputi beberapa kegiatan berikut ini:
8
Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan peserta didik yang akan
menentukan peserta didik tersebut diterima atau tidak pada Lembaga sekolah
tersebut. Adapun cara-cara seleksi yaitu dengan melalui tes atau ujian, tes
psikotest, tes jasmani, tes kesehatan dan tes akademik, dan juga penelusuran
minat dan bakat.
d. Orientasi peserta didik baru
Orientasi peserta didik baru adalah sebuah kegiatan yang mengenalkan situasi
dan kondisi lingkungan sebuah Lembaga sekolah tersebut. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan fisik sekolah dan lingkungan social sekolah.
Tujuannya adalah agar peeserta didik dapat menaati semua peraturan yang
ada di Lembaga sekolah tersebut dan juga dapat aktif dalam kegiatan yang
diselenggarakan sekolah tersebut.
e. Penempatan peserta didik
Penempatan peserta didik atau bisa disebut dengan penempatan kelas yaitu
kegiatan pengkelompokan atau pembagian dalam system kelas.
f. Pencatatan dan pelaporan peserta didik
Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai dari peserta didik tersebut
masuk sekolah hingga lulus. Adapun tujuannya adalah agar Lembaga mampu
melakukan bimbingan yang optimal peserta didik dan dalam bentuk tanggung
jawab perkembangan peserta didik dalam Lembaga tersebut.
2. Pembinaan peserta didik
Pembinanan peserta didik dapat meliputi layanan-layanan khusus yang dapat
mendukung manajemen peserta didik. Bentuk layanan-layanan yang diperlukan
sebagai berikut:
a. Layanan perpustakaan
Layanan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran peserta didik di sekolah. Keberadaan perpustakaan sangatlah
penting karena perpustakaan adalah kunci pembelajaran di sekolah. Layanan
perpustakaan dapat meningkatkan pengetahuan, dan meningkatkan minat
baca peserta didik.
b. Layanan kantin
Kantin pun sangat diperlukan dalam pembinaan peserta didik, karena peserta
didik dapat memilih makanan yang bersih, higenis dan juga bergizi.
c. Layanan bimbingan konseling
9
Layanan bimbingan konseling atau bisa disebut dengan BK sangat diperlukan
dalam pemberian proses bantuan kepada peserta didik agar perkembangannya
optimal sehingga peserta didik dapat melakukan dan mengarahkan dirinya
dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan kondisi dan situasi. Fungsi
bimbingan konseling disini yaitu membantu peserta didik dalam memilih
jenis sekolah lanjutannya, memilih program, lapangan pekerjaan sesuai minat
dan bakat, dan kemampuan.
d. Layanan kesehatan
Layanan kesehatan di sebuah Lembaga biasanya dalam bentuk yang bernama
Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Tujuan utama UKS yaitu untuk
meningkatkan atau membina kesehatan peserta didik dan lingkungan sekolah
tersebut. Program UKS adalah mencapai lingkungan sekolah yang sehat,
pemeliharaan kesehatan di sekolah, dan pendidikan kesehatan.
e. Layanan asrama
Layanan asrama sangat berguna untuk peserta didik yang jauh dari keluarga
sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka tempati.
Biasanya yang mengadakan asrama di tingkat sekolah menengah dan
perguruan tinggi.
f. Layanan transportasi
Layanan transportasi sangat diperlukan bagi peserta didik ditingkat
prasekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggaran transportasi sebaiknya
dilaksankan oleh pihak sekolah ataupun pihak swasta.
3. Evaluasi peserta didik
Menurut kamus besar bahasa Indonesia evaluasi adalah penilaian. Sedangkan
menurut Wand dan Brown dalam bukunya “Essentials of Educational Evaluation”
menjelaskan bahwa evaluasi adalah sebuah tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Penilaian hasil belajar peserta didik bertujuan
dapat melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi
pelajaran yang telah dipelajari. Tujuan evaluasi peserta didik dibagi dua yaitu:
a. Tujuan umum dari evaluasi peserta didik
1. Menilai metode mengajar yang digunakan.
2. Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Memungkinkan pendidik menilai aktifitas pengalaman yang didapat.
10
b. Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik
1. Merangsang kegiatan peserta didik.
2. Memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan.
3. Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik.
4. Untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan metode belajar.
a. Fungsi selektif
Dengan adanya fungsi selektif, guru bisa mengadakan evaluasi
atau penilaian terhadap peserta didiknya. Tujuan fungsi untuk
memilih peserta didik yanhg dapat diterima di sekolah tertentu,
dan memilih peserta didik yang naik kelas atau tingkat berikutnya.
b. Fungsi diagnostic
Apabila evaluasi yang dilakukan memenuhi persyaratan, dengan
melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan peserta didik
dan dapat mengetau cara mengatasinya.
c. Fungsi penempatan
Pengajaran secara kelompok adalah pendekatan yang bersifat
melayani perbedaan kemampuan peserta didik. Untuk menentukan
kelompok peserta didik, maka diperlukan penempatan.
d. Fungsi pengukur keberhasilan program
Fungsi pada evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan. Secara garis besar ada
dua alat untuk menentukan evaluasi yaitu tes dan non-tes.
11
Jika program remedial menjadi sasaran adalah peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam menghadapi kegiatan belajar. Maka,
program pengayaan sebaliknya. Program pengayaan justru yang
menjadi sasaran adalah peserta didik yang tidak megalami
kesulitan dalam kegiatan belajar dan bahkan cepat menerima
pelajaran.
1. Mutasi Ekstern
Adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah yang
lain. Perpindahan ini menguntungkan kedua belah pihak dalam artian
perpindahan ini harus dikaitkan dengan kondisi sekolah, kondisi
peserta didik, dan latar belakang orang tua. Tujuan dari mutasi ekstern
adalah:
a. Mutasi yang didasarkan pada keperluan peserta didik unntuk
mengikuti pendidikan di sekolah sesuai dengan keadaan serta
kemampuan dan lingkungan yang mempengaruhi.
b. Memberikan perlindungan terhadap sekolah untuk tumbuh dan
berkembang secara wajar sesuai dengan keadaan sekolah
tersebut, kemampuan, serta lingkungan yang mempengaruhinya
2. Mutasi Intern
Yaitu perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah yang dalam hal
ini dibahas khusus mengnai kenaikan kelas. Maksud dari hal tersebut
ialah bagi peserta didik yang dapat menyelesaikan pendidikan selama
satu tahun, apabila telah memenuhi persyaratan untuk dinaikkan kelas.
Maka, berhak diberikan kepadanya utuk naik kelas apabila telah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tidak terdapat nilai yang mati
b. Program pendidikan umum dengan nilai sekurang-kurangnya
6.0. Dan boleh terdapat 2 nilai yang kurang dari 6,0 yang
12
dimana bukan merupakan pendidikan agama dan pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan.
c. Program pendidikan akademis dengan rata-rata nilai sekurang-
kurangnya 6,0. Dan boleh terdapat 2 nilai yang kurang dari 6,0
terkecuali pelajaran Bahasa Indonesia.
d. Program pendidikan keterampilan rata-rata nilai sekurang-
kurangnya 6,0 dan boleh ada 1 nilai yang kurang 6,0.
Di samping dari nilai akhir mata pelajaran, terdapat beberapa faktor yang dapat
menentukan seorang peserta didik berhasil atau tidak untuk naik kelas, diantaranya:
a. Kerajinan
b. Kedisiplinan
c. Tingkah Laku
Di dalam rapat kenaikan kelas pula terdapat pembicaraan mengnai peserta didik yang nyaris
tidak naik kelas, sehingga perlu adanya pertimbangan dariberbagai pihak serta peserta didik
yang terpaksa untuk tidak naik kelas. Dispensasi bagi peserta didik yang mengulang
diberikan untuk kepentingan peserta didik dan sekolah.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peserta didik menjadi tolak ukur kesuksesan dalam proses belajar mengajar.
Maka dari itu diperlukan adanya manajemen peserta didik. Manajemen peserta didik
dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta
didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Peserta didik
mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Pada taman kanak-kanak disebut dengan
anak didik, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut dengan siswa,
sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi disebut mahasiswa.
B. SARAN
Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin oleh penyusun terlepas
dari seluruh itu, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dari segi penyusunan
ataupun sususan kalimat. Penyusun meminta maaf apabila terjalin kesalahan
penyusunan, lapisan kalimat ataupun tata bahasa pada makalah ini. Dengan tangan
terbuka penyusun menerima anjuran ataupun kritikan yang bertabiat membangun dari
para pembaca agar kedepannya penyusun dapat memperbaiki kesalahan serta dapat
menyusun makalah yang jauh lebih baik dari makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hadiyanto. 2013. Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter. Jakarta: Al-
Wasth.
Rifai, Muhammad. 2018. Manajemen Peserta Didik (Pengelolaan Peserta Didik Untuk
Efektifitas Pembelajaran). Medan: Widya Puspita.
Sherly. Nurmiyanti, Leni. Yanto, Hery. Firmadani, Fifit. dkk. 2020. Manajemen Pendidikan
Tinjauan Teori dan Praktis. Bandung: Widina Bhakti Persada.
15