Dosen pengampu :
Oleh :
September 2022
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik berasal dari gabungan kata “manajemen”
dan “peserta didik”. Dalam makna bahasa, manajemen berarti
ketalaksanaan dan tata pimpinan. Selain itu manajemen juga berarti
kepemimpinan terhadap suatu kelompok guna mencapai tujuan.
Sedangkan dalam makna teoritik, manajemen berarti ilmu atau seni
mengatur pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya lain
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Secara
etimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari kata management
(Bahasa Inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau
magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya.
Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan, yaknikegiatan
pikir (mind) dan kegiatan tindak laku ( action). Robbin dan Coulter dalam
Saefullah menjelaskan manajemen menurut istilah adalah proses
mengordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara
efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Dalam Encylopedia Of The Social Science dikatakan bahwa
manajemen adalah proses pelaksanaan program untuk mencapai tujuan
tertentu yang diselenggarakan dan diawasi.
Sedangkan Terry Saefullah mengatakan bahwa manajemen
merupakan proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pegendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Dari beberapa definisi manajemen yang sudah dikemukakan di atas
dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni
untuk mengatur, mengoorganisasikan, aktivitas kerja dengan cara
memanfaatkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1
1
Hamidah D. “Manajemen Peserta Didik”.( Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan: Vol.6, No.2,
Juni 2018).
Peserta didik dalam pemaknaan regulasi kependidikan adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu. Sebutan “peserta didik” tersebut diberikan kepada :
1. Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dengan satuan pendidikan
yang meliputi SD, MI atau bentuk lain yang sederajat serta pendidikan
dasar lanjutan yang berbentuk SMP dan MTS, atau bentuk lain yang
sederajat.
2. Peserta didik pada jenjang pendidikan menengah, dengan satuan
pendidikan yang meliputi SMA, SMK, MA, atau bentuk lain yang
sederajat.
Menurut Arikunto bahwa peserta didik adalah siapa saja yang
terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga Pendidikan. Jadi bisa
diartikan bahwa peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu
jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin
mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non
akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Dengan menggabungkan dua kata dasar” manajemen” dan
“peserta didik” tersebut, maka” manajemen peserta didik’ dapat
dirumuskan sebagai penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai keluarnya pesrta didik
tersebut dari suatu lembaga pendidikan(sekolah). Pengaturan itu
dimaksudkan untuk memberikn layanan sebaik-baiknya bagi peserta didik,
agar mereka merasa nyaman dan betah mengikuti seluruh program
sekolah. Kegiatan penataan tersebut melibatkan seluruh sumber daya, baik
sumber daya manusia seperti guru, kepala sekolah, peserta didik itu
sendiri, wali murid, maupun sumber daya lain yang meliputi sarana,
keuangan, pembelajaran kurikulum, menuju tercapainya tujuan dari
penddikan itu sendiri.2
3
Daryanto.”Administrasi Dan Manajemen Sekolah”. (Jakarta: Rineka Cipta 2013). 139
7. Organisasi Siswa Intra Sekolah
8. Evaluasi kegiatan siswa
9. Perpindahan siswa
10. Kenaikan kelas dan penjurusan
11. Kelulusan dan alumni.4
1. Tahapan Penerimaan Siswa Baru Pada tahap penerimaan siswa baru, ada
beberapa langkah yang perlu ditempuh yaitu sebagai berikut.
4
Astuti.”Manajemen Peserta Didik”.( Jurnal Manajemen Pendidikan Islam:Vol 11, No.2, Agustus
2021)139
i. Sebaiknya lembaga pendidikan menerima siswa dari semua lapisan
intelektual, sosial, dan budaya meskipun masing-masing lapisan itu tetap
perlu pembatasan. Dengan meningkatkan proses pembelajaran secara
maksimal, kemampuan siswa dari semua lapisan tersebut diupayakan bisa
berkembang secara maksimal. Jika ini bisa diwujudkan, maka lembaga
pendidikan tersebut benar-benar berhasil mendidik dengan cara yang jauh
dari motif kapitalistis.5
5
Ibid
ditempuh dengan menunjukan kelebihan-kelebihan lembaga pendidikan
Islam yang sedang dikelola. Pendekatan idiologis ditempuh dengan
menggunakan “bahasa agama” untuk menentukan lembaga pendidikan
yang dipilih bagi umat Islam.6
6
Mohammad Mustari, “Manajemen Pendidikan”. (Cet. II, Jakarta : Rajawali Perss, 2015), h. 115
Keragaman siswa secara fisik, intelektual, sosial, ekonomi, minat,
dan sebagainya menjadi pertimbangan bagi sekolah untuk memperlakukan
mereka secara beragam pula. Mereka tidak bisa dipaksakan untuk
melakukan hal yang sama. Seperti keterlibatan dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minat siswa yang
bersangkutan.Kegiatan ekstrakurikukuler ini bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik. Oleh karena itu, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan ekkstrakurikuler
yaitu ; meningkatkan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa;
mendorong bakat dan minat siswa, menentukan waktu; dan objek kekuatan
sesuai dengan kondisi lingkungan.
7
Ibid
seperti yang dikemukakan oleh Badrudin dalam bukunya yang berjudul
manajemen peserta didik.
Qomar (2007) mengemukakan bahwa tujuan manajemen peserta
didik adalah untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan
agar proses pembelajaran disekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib,
teratur, serta mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah, yakni
pengaturan dalam bentuk pelayanan di sekolah sehingga proses
pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Selain itu,
Depdiknas R1 (2007) menjelaskan manajemen peserta didik juga
memiliki tujuan secara khusus, yaitu:
1. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta
psikomotor peserta didik.
2. Sebagai wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan kemampuan
umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3. Sebagai wadah untuk peserta didik sebagai tempat penyaluan aspirasi
sehingga dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.
4. Dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut
sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik dan dapat mengejar
cita-citanya.
Manajemen peserta didik juga berfungsi sebagai wahana untuk
peserta didik dalam mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik itu
yang berkenaan dengan segi- segi invidual, sosial maupun akademik.
Badrudin (2014) mengatakan bahwa manajemen peserta didik
berfungsi sebagai wahana bagi setiap peserta didik untuk mengembangkan
diri semaksimalkan yang berkenaan dengan individualitasnya, sosial,
aspirasi, kebutuhan dan segi- segi peserta didik lainnya. Sementara, secara
khusus manajemen peserta didik berfungsi sebagai pengembangan
individualitas peserta didik yang berkenaan dengan pengembangan fungsi
sosial, tempat penyaluran aspirasi dan sebagai harapan bagi peserta didik
serta berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan peserta
didik.
Tim Dosen AP UPI (2008:206) mengatakan bahwa fungsi
manajemen peserta didik ialah merupakan wadah bagi peserta didik untuk
melakukan pengembangan potensi diri secara optimal, mulai dari hal yang
berkenaan dengan individualitasnya, sosial, aspirasi, kebutuhan, hingga
segi-segi potensi peserta didik dapat tercapai. Berdasarkan penjelasan dari
berbagai sumber tersebut, dapat penulis tegaskan bahwa tujuan dari
manajemen peserta didik adalah untuk mengatur segala bentuk kegiatan
yang menunjang proses pembelajaran agar peserta didik menjadi tertib dan
lancar sehingga memberikan dampak pada tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Sedangkan fungsi dari manajemen peserta didik adalah
sebagai wadah atau tempat bagi peserta didik dalam usahanya
mengembangkan potensi diri baik secara personal, sosial, maupun
akademik.8
8
Mohamad Muspawi,” Memahami Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik”,( Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 20(3), Oktober 2020) 746
A
III. Formate Template Laporan Kelompok
Judul Tema : Manajemen Peserta Didik
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 21 September 2022
Nama Sekolah : MI Nurul Ulum Moropelang
Kelebihan Kekurangan
1. Sekolah Swasta yang memiliki 1. Strategi yang digunakan dalam
mutu atau kualitas yang baik bisa penerimaan siswa baru masih
dilihat dari jumlah peserta didik yang menggunakan strategi Jemput Bola.
banyak meskipun ada 3 sekolah dasar 2. Tidak dilakukan seleksi khusus
di desa. terkait Cara pengelompokan siswa
2. Prestasi yang dihasilkan oleh siswa
sangat banyak mulai dari tingkat
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, dan
Nasional
3. Fasilitas pendukung pembelajaran
siswa yang ada di sekolah lengkap.
4 Memiliki hubungan yang baik
dengan alumni sekolah dibuktikan
dengan alumni yang masih dilibatkan
setiap adanya event sekolah.
5. Setiap lulusan yang dihasilkan
dipastikan melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama atau sederajat
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA