PENDAHULUAN
5) Intelligence Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan atas hasil tes intelegensi yang diberikan
kepada peserta didik itu sendiri.
f. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan
bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang.
Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik biasanya
melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan dalam kurikulum yang
pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses
belajar mengajar dengan nama mata pelajaran atau bidang studi yang ada di sekolah. Setiap
peserta didik wajib mengikuti kegiatan kurikuler ini.
Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan
di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum.Kegiatan ini biasanya terbentuk berdasarkan
bakat dan minat yang telah dimiliki oleh peserta didik.Setiap peserta didik tidak harus mengikuti
semua kegiatan ekstra kurikuler.Ia bisa memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan
kemampuan dirinya. Contoh kegiatan ekstra kurikuler: OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah),
ROHIS (Rohani Islam), kelompok basket, silat, Pramuka, dan lain-lain.
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik diukur melalui proses
penilaian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan (guru). Ukuran yang sering digunakan adalah
naik kelas dan tidak naik kelas bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat akhir sebuah
lembaga pendidikan (sekolah).
Prosedur lain yang banyak dipakai ialah suatu program khusus yang disediakan bagi
peserta didik baru berisi orientasi pendek tentang lingkungan baru yang mereka masuki. Program
orientasi ini juga dibutuhkan oleh peserta didik pindahan dari sekolah lain yang tiba di sekolah
pada setiap waktu selama tahun ajaran.
Satu cara untuk memberikan semua peserta didik orientasi tentang sejarah dan
kebijaksanaan sekolah ialah buku petunjuk peserta didik. Buku ini dipakai sebagai alat orientasi
dan menyediakan informasi yang berguna yang diperlukan oleh semua peserta didik selama
tahun pelajaraan.Ini juga dapat dipakai oleh orang tua dan masyarakat yang ingin mengetahui
fakta-fakta fundamental tertentu tentang sekolah.
Satu fungsi yang sangat penting dari buku petunjuk peserta didik ialah untuk menjelaskan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan untuk mengawasi dengan efektif ke seluruh program
sekolah.Kebijaksanaan ini biasanya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan dan
menjadi bagian dari tradisi sekolah.Ia hendaknya ditulis dan dijelaskan kepada peserta didik dan
orang tua dua-duanya. Buku petunjuk peserta didik itu dapat berisi keterangan tentang beberapa
bidang kebijaksanaan sekolah yang berikut : pakaian yang layak di sekolah, waktu tiba di
sekolah, prosedur untuk memperoleh izin tidak masuk sekolah, prosedur tak hadir dan
kelambatan, tempat sepeda, pelayanan kesehatan sekolah, pemakaian tilpon, waktu menerima
tamu, pemeliharaan barang-barang milik sekolah, perilaku peserta didik, hari-hari libur sekolah,
dan lain-lain.
Selain mengenai kebijaksanaan sekolah, keterangan lain yang bermanfaat bagi peserta
didik hendaknya juga diberikan. Yang sering dijumpai dalam buku petunjuk peserta didik ialah
mengenai hal-hal berikut:
a. Sejarah singkat sekolah
b. Tujuan-tujuan sekolah
c. Syarat-syarat untuk memperoleh ijazah sekolah
d. Biaya sekolah dan biaya lain yang menjadi tanggungan peserta didik/orang tua
e. Kalender peristiwa-peristiwa sekolah
f. Jadwal pelajaran
g. Deskripsi tentang mata-mata pelajaran
h. Organisasi peserta didik
i. Pelayanan pemeriksan badan dan pengobatan
j. Klub-klub hobi
k. Program kegiatan di waktu libur
l. Nama dan alamat staf pengajar
6. Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,
terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukannya adanya asrama.
7. Studi Kasus
Setiap tahun ajaran baru, sekolah disibukkan oleh kegiatan penerimaan siswa baru.
Sebelum kegiatan ini dimulai, kepala sekolah terlebih dahulu membentuk panitia berdasarkan
pedoman dari dinas pendidikan setempat. Panitia yang sudah dibentuk diformalkan dengan
menggunakan surat keputusan (SK) kepala sekolah.
Susunan panitianya sebagai berikut:
Ketua : Kepala Sekolah
Skretaris I : Urusan Kepala Sekolah Kesiswaan
Skretaris II : Kepala TU
Bendahaara : Bendahara Sekolah
Anggota : TU dan Guru (jumlah sesuai Kebutuhan)
Setelah terbentuk panitia, langkah selanjutnya pembuatan pengumuman Kepada
masyarakat, agar para calon pendaftar mengetahui syarat-syarat memasuki sekolah tersebut.
8. Layanan laboratorium peserta didik
Laboratorium diperlukan peserta didik apabila mereka akan mengadakan penelitiam yang
berkaitan dengan percibaan-percobaan tentang suatu obyek tertentu.
Laboratorium adalah suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan
untuk melakukan penyelidikan, pecobaan, pemraktekan, pengujian, dan pengembangan.
Laboratorium sekolah adalah sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun
terbuka yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan, percobaan,
pengembangan dan bahkan pembakuan.
9. Layanan koperasi peserta didik
Layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat berwirausaha. Hal ini sangat
membantu peserta didik di kehidupan yang akan datang.
Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar,
sekolah menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolannya melibatkan guru dan personalia
sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut disebut koperasi peserta didik
(Kopsis) adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera didik,
kedudukan guru di dalam Kopsis adalah sebagai pembimbing saja
10. Layanan keamanan
Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan rasa aman pada peserta didik
selama peserta didik belajar di sekolah misalnya adanya penjagaan oleh satpam
sekolah.Keterkaitan antara Manajemen Layanan Khusus dengan Manajemen Sarana dan
Prasarana
Menurut Bafadal (2003:2), sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan,
dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan
prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Dalam hubungannya dengan sarana
pendidikan, ada sejumlah pakar pendidikan yang mengklasifikasikan menjadi beberapa macam
sarana pendidikan yang ditinjau dari berbagai macam sudut pandang.Pertama, ditinjau dari habis
tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis pakai
dan sarana pendidikan yang tahan lama.Kedua, ditinjau dari bergerak tidaknya, ada dua macam
sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan yang tidak bisa
bergerak. Ketiga, ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar ada dua jenis sarana
pendidikan di sekolah, yaitu sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses
belajar mengajar, dan sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses
belajar mengajar.
Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam.
Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar,
tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mangajar. Beberapa contoh
tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut di antaranya adalah ruang kantor, kantin
sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang
guru, ruang kepala sekolah,dan tempat parker kendaraan. Berdasarkan uraian tentang sarana dan
prasarana di atas, serta penjelasan mengenai layanan khusus di sekolah pada pembahasan
sebelumnya, dapat diketahui kaitan antara pentingnya sarana dan prasarana dengan layanan
khusus di sekolah. Suatu layanan khusus tanpa didukung oleh sarana dan prasarana maka
pelayanan yang diberikan tidak akan maksimal karena tidak ada fasilitas yang mendukung.
Sebagian besar layanan khusus memerlukan tempat dan peralatan dalam memberikan
pelayanannya kepada peserta didik.Sebagai contoh pelayanan perpustakaan.Pelayanan
perpustakaan ini memerlukan tempat yang berupa ruang perpustakaan serta memerlukan perabot
dan peralatan seperti rak, buku, alamari dan lain-lain untuk melakukan kegiatan pelayanan
kepada peserta didik.Begitu juga dengan layanan-layanan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan manajemen peserta didik merupakan bagian penting yang harus diperhatikan
dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan disekolah. Program- program kegiatan manajemen
ke peserta didik yang di selenggarakan harus di dasarkan pada kepentingan dan perkembangan
serta peningkatan kemampuan peserta didik dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik dan
sesuai dengan keinginan, bakat dan minat peserta didik. Pengadaan program kegiatan
manajemen peserta didik diharapkan dapat menghasilkan keluaran yang bermutu
Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu didukung oleh ketersediaanya kepada peserta didik
yang layak dan memadahi dalam kuantitas maupun kualitasnya. Mengingat penyelenggaraan
sekolah harus mengalami perubahan dan perkembangan, maka manajemen peserta didik yang
ada disekolah tersebut perlu melakukan inovasi yang sesuai dengan perubahan dan
perkembangan yang ada, agar kegiatan manajemen peserta didik bisa mendukung terlaksananya
program sekolah dan tercapainya tujuan pendidikan secara umum sebagai mana termasuk dalam
UU system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003.
B. Saran
Manajemen Peserta Didik harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung
terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan. Segala bentuk kegiatan haruslah
mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik, diupayakan untuk
mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya banyak
perbedaan, sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik, mendorong dan
memacu kemandirian peserta didik,fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik di sekolah
lebih-lebih di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA