Anda di halaman 1dari 18

INTERAKSI SOSIAL, SOSIALISASI, DAN INTERNALISASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Yang Diampuh Oleh :

Kiky Chandra Silvia Anggraini, M.Pd


NIDN. 0715128504

Kelompok 2 :
1. Ahmad Rofiq Jailani (151910030)
2. Giva Alil Tifana (151910030)
3. Isnaini Nur Q (151910018)
4. Mochamad Abizal Cholily (151810028)
5. Sa’idatul Khusnah (151910026)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
September 2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita
sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Dan semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah
ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai
salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami
membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk
lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Lamongan,22 September 2022

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................5

C. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

A. Pengertian Interaksi Dan Syarat Interaksi..............................................................6

B. Jenis Tindakan Sosial.............................................................................................8

C. Interaksi sosial, sosialisasi dan internalisasi menurut teori Dramaturgi..................9

D. Pengertian Kelompok Sosial Dan Pembagiannya...................................................9

E. Pengertian Sosialisasi Dan Media Sosialisasi.......................................................11

F. Cara Sosialisasi....................................................................................................13

G. Pengertian Internalisasi........................................................................................14

BAB III PENUTUP..............................................................................................................16

A. Kesimpulan..........................................................................................................16

B. Saran....................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik


dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekstrem manusia akan
mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan
ada reaksi, pelakunya lebih dari satu yaitu Individu dan individu, individu dan
kelompok, serta kelompok dan kelompok . Interaksi sosial memerlukan syarat
yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak
primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi
sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, identifikasi, simpati, dan empati.

Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang
lain. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa
terjadi dari yang tua ke yang muda, atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
Identifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu
yang mengidentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain. Simpati adalah
interaksi sosial yang didasari oleh faktor rasa tertarik atau kagum pada orang
lain. Empati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor dapat merasakan
apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati.. Kemudian membuat
terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif.
Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerja
sama, intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerja sama, rukun, harmonis,
serasa, dan lain-lain). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan
kompetensi (intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang
dingin, bertengkar, dan lain-lain).

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka kami dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu pengertian Interaksi dan apa itu syarat Interaksi?

2. Apa saja jenis dari tindakan sosial ?

3. Seperti apa interaksi sosial, sosialisasi dan internalisasi menurut teori


Dramaturgi?

4. Apa sajakan pengertian kelompok sosial dan pembagiannya?

5. Seperti apa pengertian sosialisasi dan media sosialisasi?

6. Bagaimana cara sosialisasi?

7. Apa pengertian dari internalisasi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka saya dapat
menentukan tujuan pembahasan sebagai berikut :
1. Menjelaskan Apa itu pengertian Interaksi dan apa itu syarat dari Interaksi.
2. Menjelaskan jenis dari tindakan sosial.
3. Menjawab pertanyaan terkait apa yang dimaksud dengan interaksi sosial,
sosialisasi dan internalisasi menurut teori Dramaturgi.
4. Menjelaskan apa sajakan pengertian kelompok sosial dan pembagiannya.
5. Menjawab pertanyaan terkait apa pengertian sosialisasi dan media
sosialisasi.
6. Menjelaskan bagaimana cara sosialisasi sebenarnya dengan baik dan benar.
7. Menjawab pertanyaan terkait pengertian dari internalisasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Dan Syarat Interaksi


1. Pengertian Interaksi

Manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia bergantung


dan membutuhkan individu lain atau makhluk lainnya. Dalam hidup
bermasyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan sesama secara
baik agar tercipta masyarakat yang tentram dan damai.

Secara etimologis, interaksi terdiri dari dua kata, yakni action


(aksi) dan inter (antara).1 Jadi, Interaksi adalah suatu rangkaian tingkah
laku yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau beberapa orang
yang saling mengadakan respons secar timbal balik. Oleh karena itu,
interaksi dapat pula diartikan sebagai saling mempengaruhi perilaku
masing-masing. Hal ini bisa terjadi antara individu dan individu lain,
antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dan kelompok lain.2

Interaksi sosial dapat diartikan sebgai hubungan-hubungan sosial


yang dinamis. Hubungan sosila yang dimaksud dapat berupa hubungan
antar individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang
satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.
Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai
sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadannya oleh mereka yang
menggunakannya.

Menurut H. Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara


dua atau lebih individu manusia, diman kelakuan individu yang satu
mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain

1
Bernard Raho, Sosiologi – Sebuah Pengantar, (Surabaya: Sylvia, 2004), hal 33
2
Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid. VII (Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1989), hal 192

6
atau sebaliknya. Definisi ini menggambarkan kelangsungan timbal-
baliknya interaksi sosial antara dua atau lebih manusia itu.3

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial,


tanpa interaksi sosial tidak ada kehidupan bersama. Bertemunya orang
perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan
hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru
akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-kelompok
manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mencapai
suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan lain
sebagainya.4

2. Syarat Interaksi

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis,


menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara
individu dengan kelompok. Paling tidak ada dua syarat terjadinya interaksi
sosial:5

1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam


tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antar
kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun
tidak langsung.

2. Adanya komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang


lain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut.
Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut

Di sisi lain, terjadinya interaksi sosial yang saling mempengaruhi


antar anggota dan antar kelompok baik dalam masyarakat maupun di
dalam organisasi didasarkan pada nilainilai, norma-norma yang diyakini
3
W. A. Gerungan, Psikoligi Sosial, (Bandung: Eresco, 1996) Cet. 13, hal 57
4
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1990), hal 60
5
Nashrillah MG, "Peranan Interaksi Dalam Komunikasi Menurut Islam" , Jurnal Warta, no 52
(2017), hal 95

7
oleh orang-orang atau anggota di dalam organisasi atau masyarakat itu.
Salah satu nilai atau norma yang diyakini oleh masyarakat adalah
bersumber dari ajaran agama yang dianutnya.6

B. Jenis Tindakan Sosial


Berdasarkan hal yang mendorongnya, tindakan sosial terbagi menjadi
4 jenis, yaitu sebagai berikut :7

1. Tindakan Rasional Instrumental

Tindakan yang didasari pada akal/rasio, sehingga mempertimbangkan


antara tujuan dan cara yang dilakukan. Misalnya, seorang murid yang
begadang belajar demi persiapan ulangan.

2. Tindakan Berorientasi Nilai

Tindakan sosial ini berkaitan dengan nilai-nilai dasar yang terkandung di


masyarakat. Seperti etika, estetika, agama, dan nilai-nilai lain. Contohnya,
seorang anak yang berhenti main bola untuk melakukan ibadah (tindakan
ini didorong oleh nilai agama).

3. Tindakan Afektif

Tindakan sosial ini terjadi karena dorongan dari perasaan/emosi.


Contohnya, seorang siswa yang menangis karena dihukum guru saat
mencontek ulangan teman (Makanya, ikut ruangbelajar aja! Nggak perlu
nyontek, kamu bisa belajar dengan berbagai video seru!)

4. Tindakan Tradisional

Tindakan yang didasarkan atas kebiasaan yang telah mendarah daging.


Contoh: Tradisi Ngaben di Bali sebagai bentuk penghormatan atas orang
yang telah meninggal dunia.

6
Ibid, 99
7
Op.Cid, hal 115

8
C. Interaksi sosial, sosialisasi dan internalisasi menurut teori Dramaturgi
Teori Dramaturgi merupakan sebuah teori yang menjelaskan bahwa di
dalam kegiatan interaksi satu sama lain sama halnya dengan pertunjukkan
sebuah drama. Dalam hal ini, manusia merupakan aktor yang menampilkan
segala sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu melalui drama yang
dilakukannya. Identitas seorang aktor dalam berinteraksi dapat berubah,
tergantung dengan siapa sang aktor berinteraksi.8

Teori dramaturgi tidak terlepas dari pengaruh Cooley mengenai the


looking glass self, di dalamnya menjelaskan mengenai bagaimana seseorang
tampil seperti orang lain, bagaimana penilaian orang lain atas penampilan
yang dilakukan seseorang dan bagaimana seseorang tersebut mengembangkan
perasaannya atas penilaian dari orang lain. Menurut Goffman orang
berinteraksi adalah ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima
orang lain, yang disebut sebagai penegeloalan pesan.9

Asumsi dari teori dramaturgi adalah bahwa Goffman tidak berupaya


menitikberatkan pada struktur sosial, melainkan pada interaksi tatap muka
atau kehadiran bersama (co-presence). Menurutnya interaksi tatap muka itu
dibatasinya sebagai individu yang saling memperngaruhi indakan-tindakan
mereka satu sama lain ketika masing-masing berhadapan secara fisik. Begitu
pula dengan interaksi yang dilakukan oleh satu pengguna dengan pengguna
lain di media sosial Twitter.10

D. Pengertian Kelompok Sosial Dan Pembagiannya


Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh
anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para
anggotanya. Kelompok sosial merupakan salah satu focus perhatian dari pusat

8
Ainal Fitri, "Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto Di Media Sosial Twitter Menjelang
Pemilihan Presiden 2014", Jurnal Interaksi, Vol. 4 No. 1, (Januari 2015), hal 103
9
Ibid, hal 103
10
Op.Cid, hal 103

9
pemikiran sosiologis, karena titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Semua
orang atau individu dalam dunia ini pada awalanya merupakan anggota
kelompok sosial yang bernama keluarga.11 Macam-macam Kelompok Sosial/
Pembagian Kelompok Sosial dibedakan menjadi beberapa, yakni :12

1. In-group dan Out-group

In-group apabila individu di dalam suatu kelompok mengidentifikasikan


dirinya dengan kelompok sosialnya. Sikap di dalam in-group pada
umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu memiliki perasaan
dekat dengan anggota kelompok.

2. Primary Group dan Secondary Group

Primary group (kelompok primer) adalah kelompok-kelompok yang


ditandai dengan adanya interaksi antar anggota yang terjalin lebih intensif,
lebih erat, dan anggota kelompok sering berdialog dan bertatap muka
karenanya mereka saling mengenal lebih dekat dan lebih akrab.

3. Gemeinschaft dan Gesellschaf

Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat


oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal.
Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang
memandang telah dikodratkan.

4. Formal Group dan Informal Group

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan
dengan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan di
antara anggotanya. Kelompok resmi ini didukung adanya anggaran dasar,
anggaran rumah tangga, dan memiliki pembagian kerja peran serta hirarki
tertentu. Contoh OSIS, partai politik

5. Membership Group dan Reference Group


11
Santoso Slamet, Dinamika Kelompok Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara 2004), 12
12
Ibid, hal 13

10
Membership group adalah merupakan kelompok di mana setia orang
secara fisik sebagai anggota kelompok tertentu.

6. Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur

Kelompok teratur merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas


dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan
antar mereka.

E. Pengertian Sosialisasi Dan Media Sosialisasi


1. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer


kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam
proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh
individu.13 Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :14

1. Charlotte Buhler: Sosialisasi adalah proses yang membantu


individuindividu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup,
dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan
kelompoknya.

2. Peter Berger: Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang


menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat
tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

3. Paul B. Horton: Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang


menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat
tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

13
Normina, "Masyarakat Dan Sosialisasi", Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume
12 No. 22, ( Oktober 2014), hal, 109
14
Ibid, hal 112

11
2. Media Sosialisasi

Sosialisasi dalam masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa


media yang ada, antara lain:15

1. Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi


untuk mengawasi pentaku anggota keluarganya. Dimana setiap
sosialisasi dalam arti keluarga ini sejatinya bertujuan membentuk ciri
khas kepribadian anak.

2. Sekolah

Sosialisasi di lingkungan sekolah berperan sebagai sosialisasi sekunder


dan memiliki cakupan lebih luas. Sosialisasi di sekolah atau lembaga
pendidikan ini bertujuan menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih
tinggi dan mutlak serta berorientasi mempersiapkan peran peserta
didik pada masa mendatang.

3. Bermain

Proses sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan antarteman, balk


teman sebaya maupun teman tidak sebaya. Hubungan sosialisasi yang
terjalin dalam kelompok bermain bersifat ekualitas (sederajat).

4. Lingkungan Kerja

Sosialisasi lingkungan kerja adalah sosialisasi yang memprioritaskan


tercapainya kesuksesan dan keunggulan hasil kerja, baik secara
indovidu ataupun secara kolektif. Adaptasi yang terjadi dalam proses
sosialisasi yang ada di lingkungan kerja dilakukan karena adanya
tuntutan sistem dan intensitas sosialisasi.

5. Budaya

15
Op.Cid, hal 113

12
Arti budaya bisa menjadi salah satu media dalam sosialisasi,
kebudayaan dilakukan dalam sosialisasi dengan cara yang lebih arif
dengan tujuan memberikan wawasan dan memberikan rasa kecintaan
kepada kebudayaan daerah. Contoh riil mengenai sosialisasi budaya
misalnya saja dalam tarian daerah yang dibungkus dengan sejarah dan
filosofi tarian daerah tersebut.

6. Media Massa

Media sosial adalah proses penyampalan pesan dalam bentuk


sosialisasi, alasannya melalui media massa sosialisasi akan lebih
bersifat umum, karena dianggap mengikuti bentuk perkembangan dan
proses perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat.

F. Cara Sosialisasi
Proses sosialisasi kita sebagai seorang individu di masyarakat dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:16

1. Pelaziman. Perilaku seorang anak sebagian besar diperoleh dengan cara


pelaziman. Proses pelaziman diperoleh anak secara positif dan orang tua
memiliki peranan penting tentang pelaziman ini.

2. Imitasi. Imitasi adalah proses meniru, seperti anak yang meniru perilaku
orang tuanya. Imitasi adalah proses meniru, seperti anak yang meniru
perilaku orang tuanya. Imitasi merupakan proses yang majemuk, di mana
seorang anak akan melihat model yang akan ditiru perbuatannya.

3. Identifikasi. Identifikasi merupakan proses meniru secara mendalam, di


mana seorang anak akan meniru tidak hanya dari luarnya saja. Namun,
menjadikan dirinya sama dengan tokoh idolanya.Identifikasi memegang
peranan penting karena dengan melakukan identifikasi seseorang
mengategorikan dirinya dalam kategori tertentu.n individu di tengah
lingkungan masyarakat.
16
Nabila Adlani, Pengertian Sosialisasi dan Cara-Cara Sosialisasi dalam Masyarakat, (Jalarta:
Kompas Gramedia, 2021), hal 7

13
G. Pengertian Internalisasi
Pengertian internalisasi adalah suatu proses pemasukan nilai pada diri
seseorang atau individu yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat
makna realitas pengalaman. Pemaknaan atas nilai yang mewarnai pemeknaan
dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan, dan kenyataan di
sekelilingnya.17

Nilai-nilai tersebut juga bisa terjadi di berbagai aspek, baik agama,


budaya, norma sosial dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai
pemaknaan dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan
di sekelilingnya. Terjadinya internalisasi sangat wajar terjadi diera modern
seperti sekarang ini. Definisi lainnya, internalisasi merupakan suatu proses
pemasukan norma-norma di dalam kemasyarakatan yang tidak berhenti
sampai institusionalisasi saja, akan tetapi norma-norma tersebut sudah
mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat. Beberapa para ahli
bahasa di dunia dan Indonesia juga mendefinisikan internalisasi, diantaranya
adalah sebagai berikut :18

1. Menurut Chaplin, internalisasi adalah penggabungan atau penyatuan


sikap, standart tingkah laku, pendapat dan seterusnya di dalam
kepribadian. Freud yakin bahwa superego, atau aspek moral kepribadian
berasal dari internalisasi sikap-sikap parental (orang tua).

2. Menurut Kartono, internalisasi adalah tindakan yang dilakukan oleh


seseorang melalui prakter dengan kesadaran. Tanpa adanya paksaan,
definisi ini berarti bahwa internalisasi dilakukan secara sadar yang akan
membentuk adat atau kebiasaan dalam diri seseorang.

Proses internalisasi adalah suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat


dari individu, yaitu mulai dari lahir hingga akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya

17
Kama Abdul Hakam dan Encep Syarief Nurdin, Metode Internalisasi Nilai-Nilai (Untuk
Modifikasi Perilaku Berkarakter), (Bandung: Maulana Media Grafika, 2016), hal 5
18
Ibid, hal 6

14
seorang individu akan terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu
dan emosi yang membentuk kepribadiannya.19

Perasaan yang pertama kali diaktifkan dalam kepribadian saat bayi


dilahirkan adalah rasa puas dan tak puas, yang menyebabkan bayi sering
menangis. Manusia memiliki bakat yang telah terkandung dalam gen untuk
mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat , nafsu dan emosi dalam
kepribadian individunya. Tetapi wujud dan pengaktifannya sangat dipengaruhi
oleh berbagai macam stimulasi yang berada dalam alam sekitar, lingkungan sosial
maupun budayanya.20

Contoh internalisasi misalnya ada orang yang meniru gaya pakaian ariel
peterpan yang sedang ngetrend saat ini. Hal tersebut secara tidak langsung saya
telah menginternalisasi diri mereka sendiri, karena mengikuoti trend ariel. Contoh
lainnya ada seseorang dalam meniru gaya pakaian para artis K-Pop yang sedang
ngetrend di dalam masyarakat Indonesia saat ini. Secara tidak langsung prilaku
tersebut telah menginternalisasi diri seseorang terhadap budaya orang lain.21

19
Op.Cid, hal 6
20
Kama Abdul Hakam dan Encep Syarief Nurdin, Metode Internalisasi Nilai-Nilai (Untuk
Modifikasi Perilaku Berkarakter), (Bandung: Maulana Media Grafika, 2016), hal 7
21
Ibid, hal 7

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu
manusia, diman kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Ada dua syarat
imteraksi yaitu Adanya kontak sosial dan Adanya komunikasi.

Terdapat empat jenis interaksi soasial yaitu : Tindakan Rasional


Instrumental, Tindakan Berorientasi Nilai, Tindakan Afektif, dan Tindakan
Tradisional.

Teori Dramaturgi merupakan sebuah teori yang menjelaskan bahwa di


dalam kegiatan interaksi satu sama lain sama halnya dengan pertunjukkan
sebuah drama.

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran


bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.

Macam-macam Kelompok Sosial/ Pembagian Kelompok Sosial


dibedakan menjadi beberapa, yakni : In-group dan Out-group, Primary Group
dan Secondary Group, Gemeinschaft dan Gesellschaf, Formal Group dan
Informal Group, Membership Group dan Reference Group, dan Kelompok-
kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan


atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah
kelompok atau masyarakat. Media sosialisasi yaitu : Keluarga, Sekolah,
Bermain, Lingkungan Kerja, Budaya, Media Massa

Pengertian internalisasi adalah suatu proses pemasukan nilai pada diri


seseorang atau individu yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat
makna realitas pengalaman

16
B. Saran
Demikian hasil makalah mengenai Interaksi Sosial, Sosialisasi,
Internalisasi, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami meyadari bahwa
hasil dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
memerlukan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Ainal Fitri. 2015. "Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto Di Media


Sosial Twitter Menjelang Pemilihan Presiden 2014", Jurnal Interaksi, Vol. 4
No. 1.

2. Bernard Raho. 2004. Sosiologi – Sebuah Pengantar. Surabaya: Sylvia.

3. Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1989. Jilid. VII. Jakarta: PT Cipta Adi


Pustaka.

4. Nabila Adlani. 2021. Pengertian Sosialisasi dan Cara-Cara Sosialisasi dalam


Masyarakat. Jalarta: Kompas Gramedia.

5. Nashrillah MG. 2017. Peranan Interaksi Dalam Komunikasi Menurut


Islam" , Jurnal Warta, no 52.

6. Normina. 2014. Masyarakat Dan Sosialisasi", Ittihad Jurnal Kopertais


Wilayah XI Kalimantan Volume 12 No. 22.

7. Kama Abdul Hakam dan Encep Syarief Nurdin. 2016. Metode Internalisasi
Nilai-Nilai (Untuk Modifikasi Perilaku Berkarakter. Bandung: Maulana
Media Grafika.

8. Santoso Slamet. 2004. Dinamika Kelompok Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

9. Soejono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

10. W. A. Gerungan. 1996. Psikoligi Sosial, Bandung: Eresco, 1996. Cet. 13.

18

Anda mungkin juga menyukai