Anda di halaman 1dari 11

PSIKOLOGI SOSIAL

INTERAKSI SOSIAL
DISUSUN OLEH:
Kelompok:4
Sherlin Filzah Riani 1806104030041
Zaratul Maqfirah 1806104030047
Seville Amelya Putri 1806104030060

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BANDA ACEH, DARUSSALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala limpahan dan rahmatnya,
inayah, taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu aacuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu penegtahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini

Banda Aceh, 20 Februari 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 4
1.3 TUJUAN PENULISAN ........................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL .................................................................. 6
2.2 FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOSIAL ........................................................... 7
2.3 TEORI-TEORI INTERAKSI SOSIAL.................................................................... 8
2.4 SITUASI SOSIAL ................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................ 10
3.2 SARAN .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat di Indonesia terdapat banyak keanekaragaman ras, suku, dan juga agama.
Karena berbagai perbedaan itulah masyarakat harus tetap saling berinteraksi satu sama lain.
Interaksi sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu
yang lainnya, individu dengan kelompok, serta kelompok satu dengan kelompok yang lainnya
dan interaksi tersebut dapat mempengaruhi satu sama lain. Misalnya seorang dosen, mengajar
merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Dalam interaksi sosial
diperlukan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan sekunder. Sedangkan komunikasi sosial
dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam interaksi sosial terdapat
kemungkinan seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan yang lain bahkan sebaliknya.
Pengertian penyesuaian diri disini dalam arti yang luas yaitu bahwa individu dapat meleburkan
diri dengan keadaan yang ada di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat merubah situasi
keadaan yang ada di sekitarnya sesuai dengan keadaan dalam diri individu tersebut, sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang mendasari terjadinya sebuah interaksi sosial bisa meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa konsep interaksi sosial?
2. Apa faktpr-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial?
3. Apa teori-teori dalam interaksi social?
4. Bagaimana situasi sosial?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep interaksi social.
2. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja teori teori dalam interaksi social.
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana situasi social.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dilakukan
oleh masyarakat yang dinamis. Hubungan-hubungan sosial yang dimaksud disini adalah
hubungan yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok. Di dalam sebuah interaksi juga terdapat simbol-simbol, dimana
simbol-simbol tersebut diartikan sebagai makna yang diberikan oleh mereka yang
menggunakan simbol-simbol tersebut saat berinteraksi.
Proses sebuah interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi
antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah makna yang bersifat tetap namun
dapat dirubah, perubahan makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan
orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process.
Interaksi sosial dapat terjadi apabila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial
dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial.
Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran juga reaksi
terhadap informasi yang disampaikan. Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat
dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan definisi situasi dari
W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu
jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang, Hall
juga menjelaskan aturan mengenai waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan
toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah
dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran
seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan
masyarakat.
Dalam kamus bahasa indonesia, interaksi didefinisikan sebagai hal yang saling
melakukan aksi, berhubungan, atau saling mempengaruhi. Jadi pada intinya, interaksi sosial
adalah suatu proses hubungan timbal balik berupa aksi yang saling mempengaruhi yang

6
dilakukan individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok
dengan individu, antara kelompok dengan kelompok.

2.2 Faktor-Faktor Interaksi Sosial


1. Faktor Internal
a) Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah,
manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan
jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang
akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-
pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
b) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan,
saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c) Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk mempertahankan
hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari
kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
d) Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah, manusia
memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk
mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara
psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-
sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial
budaya.

2. Faktor Eksternal
a) ImitasI dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang untuk
meniru sesuatu yang ada pada orang lain.
b) Identifikasi merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain.
c) Sugesti merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh seseorang
kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang tersebut mengikuti
pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa berpikir panjang.

7
d) Simpati merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini timbul
karena adanya kesesuaian antara nilai yang dianut oleh kedua belah pihak.
e) Empati merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya
perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih
menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.
f) Motivasi adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang
kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi
tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.

2.3 Teori-teori interaksi sosial


a) Teori perbandingan sosial, adalah proses saling mempengaruhi.dalam interaksi sosial
yang di timbulkan karena adanya kebutuhan untuk menilai diri sendiri dengan
membandingkan diri dengan orang lain.Menurut Brigham(1991) pada umumnya yang
dijadikan perbandingan adalah orang yang di nilai mempunyai kesamaaan atribut
dengannya,misalnya sama usia.Melalui perbandingan tersebut seseorang akan
memperoleh kesamaan dan keunikan diri.oleh karena itu melalui perbandingan
sosial,orang tidak hanya mendaatkan penilaiaan diri saja tetapi juga dpat
mengembangkan pribadinya.
b) Teori inferensi korespdensi,adalah jika tingkah laku individu berhubungan dengan
sikap atau karakteristik seseorang.
c) Teori atribusi eksternal,adalah teori yang membahas tentanng prilaku
seseorang.contohnya seorang siswa yang bernama topan bertengkar dengan
gurunya.Hal ini menunjukan kensensus yang tinggi.
Dasarnya adalah bahwa dalam menilai manusia membuat deskripsi dan katefggori
khusus.Dalam kategori manusia melakukan perbandingan-perbandingan diantara
berbagai alternative yang di susun oleh individu untuk menilai stimulus-stimulus
yang datang dari luar.

8
2.4 Situasi Sosial
Menurut tindakan seseorang selalu didahului suatu tahap penilainya dan
pertimbangan,rangsangan dari luar yang di seleksi melalui proses yang dinamakanan definisi
atau penasiran situasi.dalam proses ini orang yang bersangkutan memberi makna pada
rangsangan yang di terimanya.
Dalam ikatannya dengan definisi situasi ini,Thomas terkenal karena ucapannya “when
men define situations as real, they are real in their consequences” bila orang mendefinisikan
siatuasi dengan hal yang nyata,maka konsekuantinya nyatu.yang di maksudkannya di sini adalah
bahwa definisi situasi yang di buat orang akan membawa nyatat.
Thomas membedakan antara dua macam definisi situasi,definisi situasi yang di buat
secara spontan oleh individu,dan definisi situasi yang di buat oleh masyarakat.Definisi situasi di
buat oleh masyarakat-keluarga,teman,komunitas Thomas melihat adanya persaingan antara
kedua macam definisi situasi tersebut.Menurutnya moralitas yang berwujud aturan atau hukum
muncul untuk mengatur kepentingan pribadi agar tidak bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu
satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. jadi terdapat adanya hubungan
yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi Imitasi, Sugesti, Identifikasi,
Motivasi, Simpati dan Empati. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan
komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat
asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi
(kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll).
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi.

3.2 SARAN
Saran kami kepada semua pihak adalah agar lebih memahami tentang kondisi sosial yang
ada di sekitar kita. Kita adalah manusia dan sebagai makhluk sosial seharusnya peka terhadap
lingkungan sekitar. Khusnya pada kelompok pada kehidupan bermasyarakat terdapat kelompok
yang bermacam-macam. Dan tentunya kita sebagai makhluk sosial pasti termasuk kedalam
keanggotaan salah satu kelompok sosial
Makalah ini bukanlah satu-satunya acuan dalam pendeskripsian kelompok dan kehidupan
masyarakat masih banyak refrensi yang lebih baik. Kritik dan saran yang membangun semoga
dapat membantu kami menusun makalah yang lebih baik lagi

10
DAFTAR PUSTAKA
Ahdan Nasution,1983; Sosiologi,Penelitian:Alumni,Bandung
Abu Ahmadi,1985;Sosiologi,Penelitian:PT.Bina Ilmu,Usaha Nasional,Surabaya
Roucek dan Warren, 1984; pengantar Sosiologi, (terjemahan: Sahat Simamora)
Robert M.Z. Lawang, 1985; Sosiologi Suatu Pengantar, penerbit: CV. Rajawali, Jakarta
Soedjono Dirdjosisworo, 1985; Asas-asas Sosiologi, Penerbit: Armico, Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai