Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SOSIOLOGI

KELAS X.4
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Di
S
U
S
U
N
Oleh:

Kelompok 4:
 Aqila fairuz rahman
 Nabila rifqa alfiyah
 Firsan saputra alam
 Miftahul dede prayoga
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah meberi
hidayah dan inayah-Nya pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan lancar. Serta tak lupa pula kami kami ucapkan terimakasih
pada Guru yang membimbing dan mengarahkan kami dalam penulisan makalah yang
berjudul Hubungan Sosoial ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
            kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan maka dari itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari
pembaca makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai  ilmu pengetahuan murni


(pure science)  bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi
dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami
konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga
sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial.
Sosiologi  mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode.
Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan
kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis.
Sebagai metode, sosiologi  adalah  cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial
yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif
lama berkembang di lingkungan akademika, secara teoritis sosiologi memiliki posisi
strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan
budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan
alternatif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita,
sosiologi dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup
demokratisasi, desentralisasi dan otonomi, penegakan HAM, good governance (tata
kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat, dan
masyarakat yang demokratis.
Pembelajaran sosiologi  dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan  pemaham-
an fenomena kehidupan sehari-hari.  Materi pelajaran mencakup konsep-konsep
dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena
dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat.
II. Tujuan pembahasan

1.     Memahami pengertian Hubungan Sosial.


2.     Memahami teori yang di gunakan untuk mengkaji Hubungan sosial.
3. Memahami syarat hubungan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
1.pengertian hubungan sosial.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna d makhluk lain
karena manusia diberi Tuhan kelebihan akal dan pikiran. Oleh karena itu, manusia hendaknya
bersyukur atas semua kelebihan yang telah diberikan oleh tuhan .Selain itu, kita harus
menjaga perilaku sehari-hari agar hubungan dengan orang lain atau dalam lingkungan sehari-
hari dapat berjalan dengan baik. Ketika kita dapat menjaga hubungan baik dengan lingkungan
berarti kita telah membantu mewujudkan keteraturan sosial. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa keteraturan sosial tidak akan terbentuk tanpa hubungan sosial yang
harmonis dalam masyarakat istilah interaksi sosial di antara.
Hubungan sosial dalam Sosiologi lebih dikenal dengan Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok dan kelompok, dan antara orang perorangan dan kelompok.
Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok terjadi di antara kelompok tersebut sebagai
satu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi para anggotanya (Setiadi; 2011: 63).
Dengan demikian, hubungan sosial adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
berinteraksi dengan orang lain. Hubungan sosial dapat terbentuk atas dasar kebutuhan pribadi
atau kelompok. Hubungan sosial membentuk hubungan timbal balik antarindividu,
antarkelompok, serta antara individu dan kelompok.
Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sengaja dibangun oleh individu
atau kelompok sebagai dorongan alami manusia yang pada hakikatnya saling membutuhkan.
Individu merupakan aktor dalam hubungan sosial secara perseorangan. Sementara itu,
kelompok merupakan aktor dalam hubungan sosial yaitu kumpulan yang terdiri atas beberapa
individu. Dalam hubungan sosial terdapat hal-hal yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, hubungan sosial yang terjalin
secara intensif akan membentuk struktur/kelembagaan yang mengatur hubungan sosial
individu dan kelompok.
Tanpa Anda sadari, setiap hari Anda telah melakukan hubungan sosial. Bercanda
dengan orang tua, mengikuti kegiatan belajar di kelas, dan bermain dengan teman merupakan
beberapa contoh hubungan sosial.
Hubungan sosial terjalin secara alami karena manusia memerlukan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Saat seseorang meminta tolong kepada orang lain, berarti orang
tersebut berusaha untuk menjalin hubungan sosial dengan individu lain.
2. Teori yang Digunakan untuk Mengkaji Hubungan Sosial
Teori menjadi landasan untuk menganalisis fenomena sosial atau realitas sosial yang
terjadi dalam lingkungan masyarakat. Hubungan sosial yang terjalin dalam kehidupan
manusia merupakan bagian dari fenomena sosial. Hubungan sosial sebagai fenomena sosial
dapat dikaji menggunakan teori berikut.
a.Tindakan Sosial
Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Max Weber melihat fenomena sosial sebagai sesuatu yang
berdasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosial. Sebagai fenomena sosial,
dalam hubungan sosial untarindividu/ kelompok terdapat pemahaman tindakan sosial yang
dilakukan oleh individu kelompok lain Hubungan sosial akan terhambat apabila antara pihak
yang berinteraksi tidak saling memahami motivasi dan makna tindakan sosial yang mereka
lakukan. Dengan demikian, dalam proses hubungan sosial terdapat tindakan-tindakan sosial
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat. Tindakan sosial adalah seluruh perilaku
manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Max Weber dalam buku yang berjudul Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan
tindakan sosial dibagi menjadi empat jenis berikut (Suyanto, 2013-18-19), 1) Tindakan
rasional instrumental yaitu tindakan yang dilakukan denganmemperhitungkan kesesuaian
antara cara dan tujuan 2) Tindakan rasional berorientasi nilai yaitu tindakan yang berkaitan
dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat 3) Tindakan tradisional yaitu tindakan yang tidak
memperhitungkan pertimbangan rasional. 4) Tindakan afektif yaitu tindakan yang dilakukan
berdasarkan perasaan/emosi.
Dalam hubungan sosial terdapat pemahaman yang bersifat subjektif atas tindakan yang
dilakukan individu/kelompok lain. Sebagai contoh, saat Anda dan teman sebangku Anda
berbicara terjadi proses saling memberi respons sesuai pemahaman masing-masing mengenai
pesan atau informasi yang disampaikan oleh pihak lain. Artinya, respons Anda terhadap
pesan atau informasi tersebut sesuai dengan pemahaman Anda mengenai pesan atau
informasi yang diberikan oleh teman Anda, begitu juga sebaliknya.

b. Interaksionisme Simbolis
Dalam Kamus Sosiologi, simbol diartikan sebagai segala sesuatu yang melambangkan
makna benda atau lambang itu sendiri (Sujatmiko; 2012: 234). Simbol dapat digunakan untuk
menginterpretasikan kejadian melalui tanda-tanda yang mudah dimengerti orang lain.
Interaksionisme simbolis memahami tindakan sebagai sistem simbol.

Gerak isyarat merupakan bagian dari simbol yang disampaikan oleh individu kepada
individu lain. Pemaknaan gerak simbol terkadang tidak mencapai hasil yang maksimal karena
harus dimaknai secara lebih mendalam: Agar seseorang memahami makna gerak isyarat
diperlukan bahasa sebagai alat komunikasi yang mudah dipahami semua orang. Bahasa yang
sopan menghindarkan masyarakat dari kesalahpahaman dan konflik. Memahami makna
bahasa daerah lain juga akan mempermudah proses komunikasi dan meminimalkan
terjadinya kesalahpahaman.
Menurut George Herbert Mead, gesture akan menjadi simbol-simbol signifikan ketika
hal tersebut membangkitkan respons dari dalam diri pelaku. Bentuk respons dapat bermacam-
macam sesuai interpretasi setiap individu Gesture fisik dapat menjadi simbol-simbol
signifikan melalui proses komunikasi. Sifat gesture fisik tidak akan mudah disampaikan
apabila tidak didukung oleh gesture vokal atau bahasa (Goodman; 2014: 276-278).
3. Syarat hubugan sosial
1.Kontak Sosial
Kontak sosial dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak yang saling bereaksi
dan menjadi awal terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial dapat terjadi melalui kontak fisik
atau kontak secara langsung dan kontak tidak langsung.
Contoh kotak sosial secara langsung adalah dua orang yang saling menyapa atau saling
tersenyum. Sementara itu, contoh kontak sosial tidak langsung adalah dua pihak yang
berinteraksi melalui perantara, seperti surat, telepon, atau media sosial.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa ide atau gagasan dari
satu pihak ke pihak lain sebagai upaya saling mempengaruhi. Dalam proses komunikasi,
pesan harus disampaikan menggunakan bahasa atau simbol yang saling dimengerti oleh
kedua pihak.
Agar dapat berlangsung dengan baik, komunikasi memerlukan beberapa komponen, seperti:
a. Pengirim atau komunikator sebagai pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain,
b. Penerima atau komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari pengirim,
c. Pesan, merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan,
d. Umpan balik (feedback), merupakan tanggapan dari penerima pesan terhadap pesan yang
disampaikan,
e. Media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat berupa
tulisan, lisan, gambar, atau film.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia menjalani  kehidupan di dunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya
sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain, maka dari itu manusia disebut
makhluk sosial, sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya: “Wahai manusia! Sungguh
Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian
Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal
(bersosialisasi).....” (Al-Hujurat :13 ). Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah
menjadi sebuah pendorong  atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang
harmonis, baik itu kehidupan di desa maupun di perkotaan. Tentunya itulah harapan kita
bersama, tetapi fenomena apa yang kita saksikan sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan
tujuan pembangunan Nasional negara ini, kesenjangan Sosial,  yang kaya makin Kaya dan
yang Miskin tambah melarat , mutu pendidikan yang masih rendah, orang mudah sekali
membunuh saudaranya (dekadensi moral ) hanya karena hal sepele saja, dan masih banyak
lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena
itu ada pada lingkungan dimana kita tinggal.

Anda mungkin juga menyukai