PRASANGKA SOSIAL
Mata Kuliah:
Psikologi Sosial
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
1. Nama : Bukhari
NPM : 1806104030035
NPM : 1806104030046
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulisan makalah ini terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk membahas mengenai “PRASANGKA
SOSIAL”.
Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu
pembaca untuk lebih memahami lagi tentang beberapa materi yang ada dalam
psikologil salah satunya “PRASANGKA SOSIAL”. Namun demikian tentu saja
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
dan pemilihan kata yang kurang tepat.
Dengan ini, kami memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini banyak
kekurangan. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikumsalam Wr.Wb.
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................4
BAB 2 Pembahasan
BAB 3 Penutup
A. Kesimpulan .....................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam interaksi antara individu dalam suatu kelompok atau masyarakat tertentu
kadang-kadang dapat ditemukan orang-orang yang menunjukkan prasangka terhadap
individu atau sekelompok orang tertentu. Prasangka adalah sikap nagatif terhadap
sesuatu. Objek prasangka dapat berupa individu maupun suatu kelompok atau ras.
Prasangka terhadap kelompok disebut stereotip. Keduanya dapat mengakibatkan
timbulnya diskriminasi. Prasangka dan diskriminasi merupakan dua istilah yang
sangat berkaitan. “Seseorang yang mempunyai prasangka rasial biasanya bertindak
diskriminatif terhadap ras yang diprasangkainya. Meskipun demikian, bisa saja
seseorang bertindak diskriminatif tanpa didasari oleh suatu prasangka ataupun
sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat saja bertindak tidak diskriminatif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
D. Untuk mengetahui apa saja Faktor- faktor yang mempengaruhi prasangka social
BAB II
PEMBAHASAN
Latar Belakang Terjadinya Prasangka Sosial Prasangka sosial (prejudice) tidak terjadi
begitu saja, melainkan ditimbulkan oleh beberapa sebab, yaitu :
b. Kategorisasi Sosial.
c. Stereotip.
Kerangka berpikir kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang
kelompok social tertentu dan traits tertentu yang mungkin dimiliki oleh orang yang
menjadi anggota kelompok-kelompok ini. Ketika sebuah stereotip diaktifkan, trait-
trait ini lah yang dipikirkan. Stereotip mempengaruhi pemrosesan informasi social
(diproses lebih cepat dan lebih mudah diingat), sehingga mengakibatkan terjadinya
seleksi pada informasi—informasi yang konsisten terhadap stereotip akan diproses
sementara yang tidak sesuai stereotip akan ditolak atau diubah agar konsisten dengan
stereorip. Reaksi lain terhadap informasi yang tidak konsisten adalah membuat
kesimpulan implicit yang mengubah arti informasi tersebut agar sesuai dengan
stereotip.
1. Pengaruh Kepribadian
Dalam hal ini orangtua memiliki nilai-nilai tradisional yang dapat dikatakan
berperan sebagai famili ideologi yang akan mempengaruhi prasangka sosial.
4. Pengaruh Kelompok
6. Pengaruh Komunikasi
Dari uraian singkat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa prasangka sosial
terjadi disebabkan adanya perasaan berbeda dengan orang lain atau kelompok lain.
Selain itu prasangka sosial disebabkan oleh adanya proses belajar, juga timbul
disebabkan oleh adanya perasaan membenci antar individu atau kelompok misalnya
antara kelompok mayoritas dan kelompok minoritas. Rose, (dalam Gerungan, 1991)
menguraikan bahwa faktor yang mempengaruhi prasangka sosial adalah faktor
kepentingan perseorangan atau kelompok tertentu, yang akan memperoleh
keuntungan atau rezekinya apabila mereka memupuk prasangka sosial. Prasangka
sosial yang demikian digunakan untuk mengeksploitasi golongan-golongan lainnya
demi kemajuan perseorangan atau golongan sendiri.
Prasangka sosial pada diri seseorang menurut Kossen, (1986) dipengaruhi oleh
ketidaktahuan dan ketiadaan tentang obyek atau subyek yang diprasangkainya.
Seseorang sering sekali menghukum atau memberi penilaian yang salah terhadap
obyek atau subyek tertentu sebelum memeriksa kebenarannya, sehingga orang
tersebut memberi penilaian tanpa mengetahui permasalahannya dengan jelas, atau
dengan kata lain penilaian tersebut tidak didasarkan pada fakta-fakta yang cukup.
Selanjutnya Gerungan, (1991) menguraikan bahwa prasangka sosial dipengaruhi oleh
kurangnya pengetahuan dan pengertian akan fakta-fakta kehidupan yang sebenarnya
dari golongan-golongan orang yang diprasangkainya.
Dari uraian tersebut di atas dapat disarikan bahwa prasangka sosial yang
merupakan tindakan menghukum sebelum memeriksa dengan baik yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor yakni kurangnya pengetahuan dan pengertian seseorang yang
berprasangka terhadap obyek atau subyek yang diprasangkainya, sehingga memberi
penilaian tanpa didasarkan akan fakta-fakta yang sebenarnya.
12
Selain itu faktor komunikasi, peranan kelompok, pendidikan, baik pendidikan formal
maupun pendidikan non formal juga mempengaruhi prasangka sosial dalam diri
seseorang.
a. Tidak toleran
Demikianlah antara lain penyebab terjadinya prasangka sosial yang terdapat pada diri
manusia itu sendiri.
3. Mengoptimalkan peran orang tua, guru, individu dewasa yang dianggap penting
oleh anak dan media massa untuk membentuk sikap menyukai atau tidak menyukai
melalui contoh perilaku yang ditunjukkan (reinforcement positive).
diskriminasi baik berdasarkan ras, suku, agama, jenis kelamin, usia, dan faktor faktor
lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
5. Prasangka sosial dapat terjadi disebabkan oleh faktor-faktor ekstern orang tersebut
seperti a. Tidak toleran, b. Kurang mengenal diri sendiri, c. Kurang kreatif (berdaya
cipta), d. Tidak mempunyai rasa aman, e. Memupuk khayalan-khayalan yang agresif
dll.
6. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mencegah
timbulnya prasangka, yaitu : 1. Melalukan kontak langsung, 2. Mengajarkan pada
anak untuk tidak membenci, 3. Mengoptimalkan peran orang tua, guru,
4. Menyadarkan individu untuk belajar membuat perbedaan tentang individu lain,
15
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat di
dalamnya, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan pembaca
untuk perbaikan makalah dimasa yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Robert, A. Baron dan Donn Byrne. (2004). Psikologi Sosial Edisi kesepuluh Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.