Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula saya kirimkan shalawat serta salam
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluargaNya, para sahabatNya,
dan seluruh ummatNya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang berjudul 
“Pancasila Sebagai Landasan Filsafat Pendidikan”. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada
bapak Drs. Amal Amri, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah
memberikan tugas ini kepada saya. saya memperoleh banyak manfaat setelah menyusun makalah
ini.

Akhirul kalam, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.  Karena itu
sayamengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang.
Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.

Demikian makalah ini saya susun, semoga bisa memberikan manfaat kepada pembaca.

Banda Aceh, Oktober 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................... 1

Daftar Isi............................................................................................... 2

BAB 1

Pendahuluan

A.   Latar Belakang........................................................................ 3

B.   Rumusan Masalah................................................................... 4

C.   Tujuan Penulisan..................................................................... 4

BAB 2

Pembahasan

A.   Pengertian Filsafat................................................................... 5

B.   Landasan Filosofis Pendidikan Nasional................................. 5

C.   Sistem Pendidikan Nasional..................................................... 6

D.   Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan..................................... 7

E.   Alasan Pancasila dijadikan filsafat pendidikan Indonesia…… 9

F.   Hubungan Pancasila Dengan Sistem Pendidikan................... 10

BAB 3

Penutup

A.   Kesimpulan........................................................................... 12

B.   Saran..................................................................................... 12

Daftar Pustaka................................................................................... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pancasila sebagai filsafat paendidikan merupakan suatu  pandangan yang dijadikan sebagai dasar
atau acuan di dalam menyelenggarakan pendidikan serta mampu mengkritisi setiap pelaksanaan
pendidikan yang tidak sesuai dengan seharusnya. Pancasila merupakan mazhab filsafat tersendiri
yang dijadikan landasan pendidikan, bagi bangsa Indonesia yang dituangkan dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 2, yang menyebutkan bahwa pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur yang di
dalamnya mengandung cirri khas dan karakter dari bangsa Indonesia sehingga di dalam
melaksanakan pendidikan yang meliputi tri pusat pendidikan yaitu keluarga, masyarakat dan
sekolah harus di sesuaikan dengan nilai yang terkandung di dalam pancasila yang pada akhirnya
akan mencetak cendekiawan yang berkepribadian sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Rusaknya moral yang terjadi di indonesia sebagian besar telah terbukti karena
adanya pendidikan yang kurang baik di keluarga, masyarakat maupun sekolah yang kurang
sesuai dengan kandungan yang terdapat dalam nilai-nilai pancasila. Pendidikan karakter yang
kurang diperhatikan oleh setiap pendidik menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya moral
tersebut dan hal itu menyebabkan ketidak tercapaian tujuan pendidikan Indonesia yang
menyebutkan bahwa bangsa Indonesia harus cerdas, dalam hal ini tidak hanya cerdas dalam
pengetahuan ataupun wawasannya tetapi juga cerdas akan akhlak maupun moral dari bangsa
Indonesia. Salah satu contoh pendidikan diindonesia yang terjadi pada lingkungan persekolahan 
lebih mendominasikan pada mentransferkan pengetahuan kepada peserta didik. Hal ini akan
memberi dampak pada aktualisasi peserta didik yang dikuasai oleh kekuasaan seorang pendidik,
jika hanya yang diberikan adalah pengetahuan maka karakter peserta didik tidak akan diciptakan
dari kondisi seperti ini seperti percaya diri, disiplin,tanggung jawab dan sebagainya yang justru
menjadi kunci utama dari pendidikan yang berkualitas.
 Maka dari itu untuk tercapainya tujuan pendidikan Indonesia, harus berlandaskan pada nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam pancasila yang nantinya diharapkan dapat dimaknai dan
dilaksanakan oleh seluruh bangsa Indonesia dalam mendukung terselenggaranya pendidikan.
Selain itu perlu adanya keseimbangan pendidikan dari tri pusat pendidikan yaitu keluarga,
masyarakat dan sekolah.

3
B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi mengenai Filsafat?
2.      Bagaimana landasan filosofis pendidikan nasional ?
3.      Bagaimana sistem pendidikan nasional?
4.      Bagaimana pancasila sebagai filsafat pendidikan?
5.     Mengapa Pancasila dijadikan filsafat pendidikan Indonesia
6.      Apa hubungannya pancasila dengan sistem pendidikan?

C.   TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini ialah
-          Tujuan Umum       : Sebagai media pembelajaran mahasiswa
-          Tujuan Khusus      :
1.      Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Filsafat
2.      Agar mahasiswa mengetahui bagaimana landasan filosofis pendidikan nasional.
3.      Agar mahasiswa mengetahui bagaimana sistem pendidikan nasional.
4.      Agar mahasiswa mengetahui bagaimana pancasila sebagai filsafat pendidikan.
5. Agar mahasiswa mengatahui mengapa Pancila dijadikan Filsafat pendidikan Indonesia
6.      Agar mahasiswa  mengetahui apa hubungannya pancasila dengan sistem pendidikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat dapat diartikan sebagai cara hidup manusia sepanjang kehidupan nya di dunia. Cita-
cita manusia selalu berkaitan dengan falsafa kehidupannya.
Kata filsafat berasal dari bahasa inggris dan bahasa yunani. Dalam bahasa Inggris,
yaituphilosophy sedangkan dalam bahasa Yunani philein atau philos dan sofein atau sophi. Ada
pula yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah, yang artinya al-
hikmah. Philos, arinya cinta sedangkan sophia,  artinya kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat
dapat diartikan “cinta kebijaksanna atau al-hikmah.” Orang yang mencintai atau mencari
kebijaksanaan atau kebenaraan disebut dengan filsuf. Filsuf selalu mencari kebenaran dan
kebijaksanaan tanpa mengenal batas.
Mencari kebenaran dan pendekatan filsofis yang radikal dan kontemplatif, yaitu mencari
kebenaran hingga ke akar-akarnya yang dilakukan secara mendalam. Beberapa definisi filsafat
dikemukakan sebagai berikut :
1.      Filsafat adalah proses pencarian kebenaran dengan cara menelusuri hakikat dan sumber
kebenaran secara sistematis, logis, kritis, rasional, dan spekulatif. Alat yang digunakan untuk
mencari kebenaran adalah akal yang merupakan sumber utama dalam berpikir. Dengan
demikian, kebenaran berpikir yang rasional, logis, sistematis,kritis, radikal, dan universal.
2.      Filsafat adalah pengetahuan tentang cara berpikir terhadap segala sesuatu atau sarwa
sekalian alam. Artinya, materi pembicaraan filsafat adalah segalah hal yang menyangkut
keseluruhan yang bersifat universal. Dengan demikian, pencarian kebenaran filosofi tidak pernah
berujung dengan kepuasan dan tidak mengenal pemutlakan kebenaran. Bahkan, untuk suatu yang
“sudah” dianggap benar pun, kebenarannya masih di ragukan. Dikatakan mengenal kata puas
karena kebenaran akan mengikuti situasi dan kondisi dan alam pikiran manusia yang haus
dengan pengetahuan.

B.   LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN NASIONAL


Landasan filosofis pendidikan nasional adalah Pancasila sebagaimana termaktub dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Landasan filosofis pendidikan nasional berasumsi
sebagai berikut:
1.      Segala sesuatu berasal dari Tuhan sebagai pencipta. Hakikat hidup bangsa Indonesia adalah
berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan perjuangan yang didorong oleh keinginan luhur untuk
mencapai dan mengisi kemerdekaan. Selanjutnya, keinginan luhur, yaitu:
(a)    negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;
(b)   melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa tumpah darah Indonesia;
(c)    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa;
(d)   ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
2.      Pancasila merupakan mazhab filsafat tersendiri yang dijadikan landasan pendidikan, bagi
bangsa Indonesia yang dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dalam
pasal 2, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

5
3.      Manusia adalah ciptaan Tuhan, bersifat mono-dualisme dan monopluralisme. Manusia
yang dicita-citakan adalah manusia seutuhnya, yaitu manusia yang mencapai keselarasan dan
keserasian dalam kehidupan spiritual dan keduniawian, individu dan sosial, fisik dan kejiwaan.
4.      Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, mikiran, dan penghayatan.
5.      Perbuatan manusia diatur oleh nilai-nilai yang bersumber pe
dari Tuhan, kepentingan umum dan hati nurani.
6.      Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
7.      Kurikulum berisi pendidikan umum, pendidikan akademik, pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, dan pendidikan
profesional.
8.      Mengutamakan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan penghayatan. Berbagai metode dapat
dipilih dan dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan.
9.      Peranan pendidik dan anak didik pada dasarnya berpegang pada prinsip keteladanan ing
ngarso sung tulado, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani.

C.   SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Sistem pendidikan yang dialami sekarang ini merupakan hasil perkembangan pendidikan
yang tumbuh dalam sejarah pengalaman bangsa di masa lalu. Pendidikan tidak berdiri sendiri,
tetapi selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan politik, sosial, ekonomi, dan budaya (Jalaludin,
2007:168).
Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam menunjang kemajuan sebuah bangsa.
Pasal 2 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pasal 3 UU No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Apa yang tertuang dalam kedua pasal tersebut di atas secara jelas menyatakan bahwa
pendidikan sangat bernilai strategis untuk diwujudkan dalam rangka kemajuan peradaban bangsa
Indonesia ini. Aspek-aspek yang hendak diwujudkan melalui sistem pendidikan nasional secara
komprehensif adalah dalam rangka membentuk manusia Indonesia yang diidealkan, yakni
memenuhi semua tuntutan kodrat kemanusiaan manusia.
Pendidikan, selain sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, sosial budaya, juga merupakan
sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya yang sekali lagi hanya
dapat dilakukan melalui pendidikan. Suatu bangsa akan menajdi kuat dengan sistem
pendidikannya yang kuat dan baik kualitasnya.

6
Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi bangsanya. Oleh karenanya
sistem pendidikan nasional Indonesia dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila.
Sementara cita dan karsa bangsa Indonesia, tujuan nasional dan hasarat luhur rakyat Indonesia,
tersimpul dalam Pembukaan UUD 1945 sebagi perwujudan jiwa dan nilai Pancasila. Cita dan
karsa ini dilembagakan dalam sistem pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu
keyakinan, dan pandangan hidup Pancasila. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa filsafat
pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, sedangkan filsafat pendidikan pancasila
adalah subsistem dar sistem negara Pancasila. Dengan kata lain, sistem negara Pancasila wajar
tercermin dan dilaksanakan di dalam berbagai subsistem kehidupan bangsa dan masyarakat
(Jalaludin, 2007:170).
Dengan melihat dan memerhatikan fungsi pendidikan dalam membangun potensi negara dan
bangsa, khususnya dalam menumbuh kembangkan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang
pada akhirya menentukan eksistensi dan martabat banga, maka sistem pendidikan nasional dan
filsafat pendidikan Pancasla seharusnya terbina dengan konsisten . Filsafat pendidikan Pancasila
merupakan aspek ruhaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional (Jalaludin, 2007:170).
Oleh karenanya menjadi sangat logis bahwa sistem pendidikan nasional yang dibangun dan
hendak ditumbuhkembangkan dengan baik harus dijiwai oleh sistem filsafat pendidikan
Pancasila. Filsafat pendidikan Pancasila sebagai fondasi yang akan membantu mewujudkan
manusia yang diidealkan oleh Pancasila yang dapat berkembang sempurna semua aspek
kediriannya.

D.    Pancasila sebagai filsafat pendidikan Indonesia


Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia yang memiliki fungsi dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia tidak saja sebagai dasar negara RI, tetapi juga alat untuk
mempersatukan bangsa, kepribadian bangsa, pandangan hidupa bangsa, sumber dari segala
sumber hukum positif dan sumber ilmu pengetahuan di Indonesia ( Aziz, 1984:70)
Filsafat adalah proses berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran sesuatu. Sementara filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang
kependidikan berdasarkan filsafat. Filsafat pendidikan juga dapat dimaknai sebaga kaidah
filosofis dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan filsafat umum
dan menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan keercayaan yang menjadi dasar dari
filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis
(Jalaludin, 2007:19).
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa terkandung dalam konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicitta-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia maka
pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi karena pandangan hidup Pancasila berakar pada
budaya dan pandangan hidup masyarakat. Dengan demikian pandangan hidup Pancasila bagi
bangsa Indonesia yang bhineka tunggal ika tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa
sehingga tidak boleh mematikan kenekaragaman (Kaelan,2013:43).

7
Pancasila sebagai filsafat pendidikan Indonesia merupakan suatu dasar yang digunakan oleh
bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menjadi acuan atau pedoman pelaksanaan pendidikan diindonesia yang sesuai pada
nilai-nilai luhur dan dapat dijadikan dasar untuk mengkritisi permasalahan yang terjadi di praktik
pendidikan di Indonesia.Suatu pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, tapi dipengaruhi oleh
politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Pendidikan berperan penting dalam menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Maka dari itu, pendidikan diusahakan dan
diselenggarakan oleh pemerintah sebagai sistem pengajaran nasional.Bagi bangsa Indonesia,
keyakinan atau pandangan hidup bangsa dan dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Karenanya
sistem pendidikan nasional harus dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila itu
sendiri. Sistem pendidikan nasional dan sistem filsafat pendidikan  Pancasila adalah subsistem
dari sistem negara Pancasila.Sejak pendidikan itu ada di Indonesia, praktiknya sudah
memperhatikan pada nilai-nilai yang ada di dalam pancasila yang isinya mencakup :1) ketuhanan
Yang Maha Esa, 2) kemanusiaan yang adil dan beradab, 3) persatuan Indonesia, 4) kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan 5) keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Isi dari kandungan tersebut akan berdampak pada beberapa kinerja dari proses pendidikan
seperti metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, pendekatan dalam proses pendidikan dan
materi yang akan disampaikan oleh siswa, hal itu tidak akan terlepas dari nilai-nilai pancasila
yang harus termuat dan diselipkan dari setiap pendidikan yang diberikan agar sesuai dengan
tujuan bangsa Indonesia yang tidak hanya mencerdaskan bangsanya namun juga mencerdaskan
moral agar berbudi yang sesuai dengan pancasila. Penyesuaian antara pendidikan apa yang akan
diberikan dengan kandungan dari pancasila itu sendiri membuat adanya kesesuaian dengan
tujuan dari bangsa Indonesia.Tujuan khusus dari pendidikan Indonesia yaitu mengembangkan
setiap potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik dari aspek secara keseluruhan baik kognitif,
afektif dan psikomotorik, sedangkan kita tahu bahwa setiap manusia itu unik dan memiliki
potensi yang berbeda-beda dan untuk membentuk potensi yang sesuai dengan karakter bangsa
Indonesia maka harus benar-benar dilandaskan pada pancasila yang telah memberikan sarana
sebagai acuan dari segala kehidupan bangsa Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan.
    Maka dari itu, sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi, pelajaran Pancasila masih
diberikan, agar nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila benar-benar diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, untuk tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai dengan nilai-
nilai luhur Pancasila, Hal itu membuktikan bahwa pancasila sangat berdampak besar bagi
terbentuknya generasi-generasi unggul Indonesia yang luas akan pengetahuannya dan memiliki
moral yang baik sehingga akan mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan mampu untuk
memfiltrasi pengaruh negatif dari perkembangan zaman yang saat ini telah dibawa oleh budaya
barat, tetapi dengan adanya pendidikan yang berlandaskan pancasila maka generasi Indonesia
akan mampu untuk membentuk benteng dalam dirinya untuk tetap bernilai pancasila dan tidak
akan terpengaruh begitu saja dari pengaruh negativ dari luar yang membuat sesuatu yang dapat
menghilangkan cerminan dari bangsa indonesia itu pudar.

8
E.     Alasan Pancasila dijadikan filsafat pendidikan Indonesia
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang merupakan fungsi utama dan dari segi
materinya digali dari pandangan hidup dan kepribadian bangsa(Dardodiharjo, 1988.17).Pancasila
merupakan dasar negara yang menjadi ciri khas dan dasar negara bangsa Indonesia dan dapat
membedakan suatu pandangan dari egara lain. Hal ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk
membangun pemikiran mengenai praktik pendidikan yang ada diindonesia dan telah disesuaikan
dengan nilai yang harus dibangun kepada setiap rakyat yang bertempat tinggal di Indonesia. Di
dalam pancasila terdapat isi yang harus dimaknai oleh peserta didik agar sejalan dengan
pendidikan yang diharapkan dan berbasis pancasil, untuk menerapkan nilai-nilai pancasila yang
ada di dalamnya diperlukan pemikiran yang sungguh- sungguh  mengenai bagaimana nilai-nilai
pancasila itu dapat dilaksanakan, dalam hal hal ini pendidikan tentunya yang berperan utama.
Pancasila sebagai pandangan bangsa Indonesia yang menjiwai dalam sistem pendidikan
nasional Indonesia dengan perkataan lain bila dihubungkan pancasila dengan kenyataan yang ada
dalam system pendidikan nasional tidak dapat dipisahkan, karena pendidikan nasional itu,
dasarnya adalah pancasila.

Hal di atas merupakan alasan mengapa pancasila dijadikan sebagai filsafat pendidikan Indonesia
karena sebenarnya bagi Indonesia warga negara yang pintar tidak cukup untuk menjadikan
manusia seutuhnya namun Indonesia ingin mewujudkan bangsa Indonesia yang pintar dan
bermoral dengan didasarkan pada aspek nilai-nilai pancasila, dapat diuraikan dari setiap butir
pancasila bahwa setiap butirnya memiliki tujuan yang sesuai sebagai dasar pelaksanaan
pendidikan yang berkarakter dan berkualitas secara kognitif maupun moralnya, uraian nya sebagi
berikut :

1.      Ketuhanan yang Maha Esa, dalam sila yang pertama pendidikan memilih pancasila sebagai dasar
pendidikan karena pendidikan harus mampu menngutamakan hal-hal yang dapat memperkuat
nilai-nilai keimanan bagi peserta didik agar selalu taqwa dan beriman sesuai dengan
kepercayaannya masing-masing, selain itu agar peserta didik mampu memaknai suatu
pendidikan dengan didasarkan pada kewajiban mereka sebagai makhluk tuhan untuk selalu
menuntut ilmu dan dengan adanya pendidikan yang didasarkan pada sila ini maka output yang
akan dihasilkan yaitu terciptanya insan atau peserta didik yang berakhlak mulia.
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab, dalam sila kedua pendidikan menjadikan pancasila sebagai
dasar pendidikan karena pendidikan harus mampu membentuk setiap peserta didik yang mampu
untu memberikan perlakuan sebagaimana layaknya manusia dan nantinya seseorang yang telah
mendapatkan pendidikan itu dapat menghargai hak manusia yang sesuai dengan makna dari sila
ini, ketika seseorang dapat memahami hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain maka orang
tersebut mampu memberikan perlakuan yang sesuai sehingga menjadikan setiap manusia
menjadi beradab dan dapat memperlakukan setiap manusia sama tanpa pandang bulu.
3.     Persatuan Indonesia, dalam sila ketiga pendidikan menjadikan pancasila sebagai dasar
pendidikan  karena pendidikan harus mampu untuk menjadikan peserta didiknya dapat bersatu
dengan peserta didik lainnya, hal Ini menunjukkan bahwa ketika terjadinya proses pendidikan

9
maka ada saat mereka harus belajar dari lingkungan sosialnya, dari lingkungan sosial yang ada
maka ia akan belajar sendiri menengenai pengetahuan maupun nilai-nilai yang ada  dalam suatu
masyarakat dan  hal ini memungkinkan setiap orang untuk bersatu dan meminimalisir adanya
diskrimantif antar perbedaan yang menjadi corak dari bangsa Indonesia, sehingga terbuktilah
dengan adanya semboyan Bhineka Tunggal Ika yang dapat dimaknai bahwa bangsa Indonesia
memiliki keberagaman sehingga di dalam proses pendidikan harus ada proses saling bertukar
pengetahuan dan sebagainya yang menungkinkan setiap orang dapat menjalin kebersatuan untuk
memenuhi suatu kebutuhan pendidikan.
4.     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,dalam
sila keempat pendidikan menjadikan pancasila sebagai dasar pendidikan karenamengharuskan
suatu pendidikan dapat menjadikan setiap orang menjadi lebih demokratis,aktif, dan kritis di
dalam memberikan solusi pada setiap masalah yang sedang terjadi di Indonesia, tetapi dalam
pandangan yang lain dapat dikatakan bahwa di dalam proses pendidikan mengharapkan
memunculkan cendekiawan yang mampu mengkritisi segala permasalahan yang dapat
mengancam keutuhan NKRI hal ini dapat dilakukan dengan usaha dari dalam maupun dari luar,
maka biasannya pendidikan di 3 pusat lingkungan tersebut telah memberikan berbagai usaha
agar seseorang dapat lebih kritis lagi seperti dimasyarakat bahwa terdapat organisasi yang
memungkinkan partisipasi oleh setiap orang untuk mengatasi hal-hal yang bersangkutan dengan
program atau kinerja dari setiap organisasi tersebut, adanya penyuluhan mengenai pemilu dan
sebagainya.
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dalam sila ke lima pendidikan menjadikan
pancasila sebagai dasar pendidikan karena mengungkapkan secara abstrak bahwa suatu
pendidikan harus mampu menciptakan bibit yang mampu memberikan keadilan social bagi
lingkungan yang ditempati nya dalam arti bahwa ketika seseorang sedang berbaur dengan
temannya maka orang itu tidak boleh membedakan yang satu dengan yang lainnya.
sehingga biasanya hal yang dapat dilakukan yaitu dengan menanamkan sejak kecil bahwa
seseorang tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain, sehingga jika memilih
teman harus adil dan tidak boleh memnadang pangkat maupun derajatnya.
F.   HUBUNGAN PANCASILA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang merupakan fungsi utamanyadan dari segi
materinya digali dari pandangan hidup dan kepribadian bangsa (Dardodiharjo, 1988. 17).
Pancasila merupakan dasar Negara yang membedakan dengan bangsa lain. Filsafat adalah cara
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran sesuatu. Sementara
filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang kependidikan berdasarkan filsafat.
Bila kita hubungkan fungsi pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan
maka dapat kita jabarkan bahwa pancasila adalah pandangan hidup bengsa yang menjiwai sila-
silanya dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk menerapkan sila-sila pancasila, diperlukan
pemikiran yang sungguh-sungguh mengenai bagaimana nilai-nilai pancasila itu dapat
dilaksanankan.

10
Dalam hal ini tentunya pendidikanlah yang berperan utama.Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia yang menjiwai dalam sstem pendidikan nasional, dengan perkataan lain
bila dihubungkan Pancasila dengan kanyataan yang ada dalam system pendidikan nasional tidak
dapat dipisahkan, karena pendidikan nasional itu dasarnya adalah pancasiladan UUD 1945. Jadi
ini merupakan kesatuan yang utuh.

11
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1. Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem pendidikan nasional di Indonesia harus
benar-benar dihayati sebagai sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan strategis dibidang
pendidikan di Indonesia. Segenap perubahan yang dimungkinkan dalam sebuah sistem
pendidikan nasional, sebagai sebuah keniscayaan dalam menghadapi semua perubahan jaman,
harus mempertimbangkan Pancasila sebagai kerangka acuan, yang berarti perubahan yang
dimungkinkan adalah perubahan yang tidak berkaiatan dengan nilai dasarnya tetapi perubahan
dalam aspek instrumentalnya, sebagaimana misalnya dalam kebijakan Kurikulum 2013 saat ini.
2. Filsafat Pendidikan Pancasila harus diimplementasikan secara nyata dan konsisten agar
pembangunan manusia Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita besar bangsa
Indonesia dapat tercapai dengan prinsip-prinsip dasar dari nilai Pancasila yaitu prinsip
religiusitas, perwujudan dan penghargaan atas nilai kemanusiaa, berpegang teguh pada jiwa
persatuan sebagai bangsa, semangat menghargai perbedaan dan penghormatan pada kehidupan
yang demokratis serta perwujudan nilai-nilai keadilan, yang semuanya harus terwujudkan
melalui proses pendidika yang bermartabat sebagaimana diciata-citakan Pancasila.
3. Bahwa pendidikan yang didasarkan atas dasar pancasila menuntut terjadinya hubungan vertikal
yaitu kepada tuhan yang Maha Esa, sehingga dalam praktik pendidikan tidak boleh menyimpang
dari nilai-nilai agama baik dari perilaku, pengetahuan maupun perilakuan.
4.      Bahwa pendidikan yang didasarkan atas dasar pancasila menuntut hubungan horizontal yaitu
dalam proses pendidikan tidak bisa bila seseorang hanya melakukan proses itu sendiri tetapi
sejak kecil seseorang harus mampu berhubungan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan
pendidikannya dan harus mampu berbaur dengan lingkungan yang ada dikeluarga, masyarakat
maupun sekolah agar terjadi hubungan pendidikan yang seimbang beserta kontrol dari setiap
lingkungan pendidikannya.

B.   SARAN
Dewasa ini pengamalan pengamalan Pancasila semakin memudar terlebih lagi di era
globalisasi, sehingga mengancam mental dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus segera
ditangani dengan cara meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang
seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
itu, perlu adanya kesadaran dari setiap warga negara akan pentingya pengamalan Pancasila dan
mempertahankannya

12
Daftar Pustaka
Kaelan. 1996. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Agus Sutono. 2015. “Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional”.                      
Jurnal Ilmiah Civis, volume 5, Nomor 1, Januari 2015.

13

Anda mungkin juga menyukai