Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Menganalisis Dasar Filsafat Pendidikan Di Indonesia

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

Ahmad Jaliludin M,Pd

Disusun oleh : kelompok 2

Vicka Mahabah : 220102020

Beni Efendi : 220102004

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ISPINI

NURUL QODIRI (STIT ISPINI)

LAM-TENG, LAMPUNG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah

memperjuangkan Agama Islam. Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun

makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala

hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Kepada Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah

ini Bpk Ahmad Jaliludin ,M.Pd. Teman–teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah. Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat

berdo'a dan memohon kepada Allah SWT. semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal

soleh oleh Allah SWT. Amin.dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih

banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif, sehingga

bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-

butir amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca.

Amin Yaa Robbal 'Alamin

Lempuyang bandar,04 Februari 2023.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................5

C.Tujuan Penulisan....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A .Pengertian ‘ulumul qur'an.....................................................................................6

B. Ruang lingkup ‘ulumul qur'an...............................................................................12

C. Tujuan mempelajari ‘ulumul qur'an......................................................................13

D. Analisa Filsafat Tujuan Pendidikan di Indonesia ................................................16

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan............................................................................................................17

B.Saran.......................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Ketika berbicara pendidikan maka kita akan berbicara mengenai

definisipendidikan. Pendidikan merupakan aktifitas rasional yang

membedakan manusiadengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga

“belajar” tetapi lebih ditentukan olehinstingnya. Manusia belajar dengan

otaknya melalu rangkaian kegiatan menujupendewasaan untuk mencapai

kehidupan yang lebih berarti.

Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan

manusia danmasyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan sejumlah

landasan dan asas-asastertentu dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan.

Beberapa landasan pendidikanyang sangat memegang peranan penting dalam

menentukan tujuan pendidikan adalahlandasan filosofis, sosiologis, dan kultural,

Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologiakan mendorong pendidikan untuk

menjemput masa depan.

Selain itu, pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua manusia,

manusia yangmelupakan pendidikan bagaikan orang buta yang berjalan tanpa

tongkat di tangannya.Pendidikan memberikan banyak arti bagi kehidupan

manusia di dalam kehidupannya.Karena itulah manusia mempelajari filsafat

pendidikan, landasan filsafat pendidikanperlu di kuasai oleh para pendidik,

karena pendidikan bersifat normative. Selain itu,pendidikan tidak hanya di

4
pahami melalui pendekatan ilmiah yang bersifat parsial dandeskriptif saja,

melainkan perlu dipandang secara holistik, adapun kajian pendidikansecara

holistik dapat dilakukan melalui pendekatan filosofis.

Ada berbagai aliran filsafat pendidikan, antara lain Idealisme,

Realisme,Pragmatisme dan sebagainya. Pemahaman tentang filsafat

pendidikan ini akanmembantu kita agar tidak terjerumus ke dalam filsafat lain

yang menjerumuskan kita, disamping itu, dengan mempelajari filsafat pendidikan

berguna memperkokoh landasanFilsafat pendidikan kita. Oleh karena itu akan

kami bahas lebih dalam tentang filsafatpendidikan, latar belakang dan seluk

beluknya

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pancasila Sebagai Ideologi Negara?

2. Apa Yang Dimaksud Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan?

3. Apa Saja Tujuan Pendidikan?

4. Analisa Filsafat Tujuan Pendidikan Di Indonesia ?

C. Tujuan

1. Agar Tau Apa Yang Dimaksud Dengan Pancasila Sebagai Ideologi Negara !

2. Agar Memahami Apa Yang Dimaksud Keselarasan Tujuan Negara Dengan

Tujuan Pendidikan!

3. Supaya Paham Apa Saja Tujuan Pendidikan!

4. Agar Mengerti Analisa Filsafat Tujuan Pendidikan Di Indonesia!

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Ideologi Negara

adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi

dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara

mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan

adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat.

Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari

filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang

menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional

Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi

bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan

karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik,

mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai

warga negara yang baik serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai

ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di

dalamnyamemuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia.

Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan

6
bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya

Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula

dari peran .

Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung

yang diusulkan Bung Karno di depan siding BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar

negara Indonesia yang kemudian merdeka.” 1


masyarakat atau bangsa

menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan

pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut,

tanpa terkecuali aspek pendidikan. Dengan memperhatikan fungsi pendidikan

dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan

dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya menentukan eksistensi dan

martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan

Pancasila seyogianya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat

dan kepribadian bangsa. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah

atau spiritual sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa

filsafat pendidikan. Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter

Pengertian karakte adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti,

perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”2 Adapun berkarakter

adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. , karakter

mengacu kepada serangkaikan sikap(attitudes), perilaku (behaviors), motivasi

1
Menurut Sutrisno (2006)
2
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas

7
(motivations), dan keterampilan (skills)3 berasal dari bahasa Yunani yang berarti

“to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai

kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak

jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnyadikatakan orang berkarakter jelek.

Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan

berkarakter mulia. Dari pengertian di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan

karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi

pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang

didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan

pendidikan moral dan pendidikan akhlak4. Tujuannya adalah membentuk pribadi

anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara

yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan

warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah

nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya

masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan

karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni

pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia

sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Pancasila sebagai

sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologi, maupun

3
Menurut Musfiroh (2008)
4
Menurut Ramli (2003),

8
aksiologi. secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa,

masyarakat, dan manusia5

Secara epistemologi berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern

struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologi berdasarkan pada

yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep

etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa

diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Kualitas

negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara

sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik

karena landasan pendidikan haruslahmengacu pada landasan negara.

Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan

pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan

antarnegara dengan warga negara. Demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan

atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat, Negara, dan

masyarakat bangsa6 Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang

mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila

ialah integral, etis, dan religius 7

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu

sebagai berikut.

5
Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja,2011)
6
(Arbi, 1998).
7
(Poeposwardoyo, 1989).

9
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang

integral, yakni mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu

keutuhan jiwa dan raga, keutuhan antara manusia sebagai individu dan

makhluk sosial. Kedua hal itu sebenarnya adalah dua sisi dari satu realitas

tentang manusia. Hakekat manusia yang seperti inilah yang merupakan

hakikat subjek didik.

b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan

subjektivitasmanusia, ini berarti menjunjung tinggi kebebasan, namun tidak

dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah

kebebasan yang bertanggung jawab.

c. Religius Sila pertama

Pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikatmanusia, maka

pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius

Religius menunjukkan kecenderungan dasar dan potensi itu. Pancasila

mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai

religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna. Kebebasan agama adalah

satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi Jurnal Filsafat Indonesia,

karena kebebasan agama itu langsung bersumber kepada martabat manusia

sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Hak kebebasan agama bukan pemberian negara atau pemberian

perorangan atau golongan. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa sendiri tidak memaksa setiap manusia untuk memeluk agama

10
tertentu. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa

pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai

yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan

pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita

bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang

seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar

tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup

secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga

negara yang baik serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri

yaitu integral, etis dan reigius.Seorang pendidik haruslah sadar akan

pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan

pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di

bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam

melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.

b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan

c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta

didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga poin di atas, diharapkan cita-cita bangsa

yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah Pancasila

akan terwujud. Karena bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan

11
dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin rasanya

menghambat perkembangan itu. Untuk itu,

satu-satunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter adalah

dengan melaksanakan poin-poin di atas.

B. Keselarasan Tujuan Negara Dengan Tujuan Pendidikan

Tujuan negara Republik Indonesia tertuang secara jelas dalam

pembukaan UUD1945 pada alinea keempat yang berbunyi “Kemudian daripada

itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial maka kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada

Ketuhanan yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab persatuan

Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia. “Sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945

alenia ke-empat tersebut dapat diketahui bahwa, tujuan NKRI ialah:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

2. Memajukan kesejahteraan umum,

12
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Sehingga bisa diartikan tujuan Negara Republik Indonesia yaitu tujuan

perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan, dan perdamaian. Untuk dipahami,

setiap negara pasti memiliki tujuan untuk berdiri.

C. Tujuan Pendidikan

Tujuan adalah batas akhir yang dicita-citakan seseorang dan dijadikan

pusat perhatiannya untuk mencapai melalui usaha. Dalam tujuan terkandung cita-

cita kehendak, dan kesengajaan, serta berkonsentrasi dalam penyusunan daya

upaya untuk mencapainya .

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Dengan

demikian tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan

pendidikan, karena tidak saja akan memberikan arah ke mana harus menuju,

tetapi juga memberikan ketentuan yang pasti dalam memilih materi (isi), metode,

alat evaluasi dalam kegiatan pendidikan tersebut .. Salah satu tujuan utama dari

pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan individu dengan

lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendidikan

dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan

menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Tujuan negara yaitu melindungi

13
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sedangkan, Tujuan pendidikan itu membentuk generasi Yang Beriman dan

Bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri

dan bertanggung jawab. Jadi kedua tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan, karena

sangat berhubungan. Semua tujuan negara tersebut dapat diwujudkan melalui

bidang Pendidikan

.Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan pendidikan nasional (Indonesia)

adalah merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh seluruh bangsa

Indonesia dan merupakan rumusan daripada kualifikasi terbentuknya setiap

warga negara yang dicita-citakan bersama. Menurut Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,tujuan pendidikan

nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Berikut penjelasan dari tujuan pendidikan nasional tersebut:1.Menjadi

Manusia yang Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Tujuan

pendidikan yang pertama ini menunjukkan bahwa iman dan takwa kepada Tuhan

yang Maha Esa adalah faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kualitas

sumber daya manusia. Apalagi dalam Pancasila yang merupakan dasar negara,

14
sila pertama juga berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Dalam hal ini, pendidikan

nasional harus mengedepankan pendidikan agama. Kualitas pendidikan agama

yang akan membuat hubungan manusia dengan Tuhan-Nya dan sesama manusia

juga akan membaik.

1. Jika tujuan ini tercapai maka suatu bangsa akan memiliki calon penerus

dengan sumber daya manusia yang baik.

2. .Menjadi Manusia yang Berakhlak Mulia Tujuan pendidikan nasional yang

kedua ini berkaitan dengan manusia yang memiliki sifat berbeda-beda.

Setiap individu memiliki sifat yang berbeda, dan perbedaan ini berpotensi

menimbulkan konflik antar individu. Oleh karena itu, akhlak mulia adalah

satu solusi untuk menghindari konflik antar individu. Membentuk manusia

yang berakhlak mulia harus diterapkan pada pendidikan pada level terendah

hingga tertinggi. Kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi lebih

baik dengan adanya akhlakmulia.

3. Menjadi Manusia yang Cakap Tujuan pendidikan selanjutnya adalah

menjadi manusia yang cakap. Hal ini sangat penting sebagai tolak ukur

kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.Selama atau setelah mengenyam

pendidikan, sorang peserta didik harus memiliki suatu kecakapan tertentu.

Cakap dalam menulis dan membaca merupakan keharusan peserta didik.

Kedua kemampuan tersebut tentunya dapat membuat seseorang memahami

dandapati menyampaikan apa yang dipelajarinya.

4.

15
D. Analisa Filsafat Tujuan Pendidikan di Indonesia

Pendidikan dapat diartikan dengan kegiatan mengubah manusia sehingga

mengembangkan hakikat kemanusiaan. Kegiatan pendidikan dilakukan dari oleh

dan untuk manusia yang bertujuan mengembangkan potensi kemanusiaan. Dunia

pendidikan adalah menguji dan mengintegrasikan nilai dalam kehidupan manusia

dan menanamkan sikap dalam kepribadian peserta didik, dan Pendidikan harus

memberikan pemahaman atau pengertian baik, benar, bagus, buruk dan

sejenisnya kepada peserta didik secara komprehensif dalam arti dilihat dari segi

etika, estetika dansocial.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya semua hal yang menyangkut pendidikan nasional, baik itu

dasar dan tujuan pendidikan nasional semuanya terangkum dalam UUSPN No. 2

Tahun 2003.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat diartikan dengan kegiatan mengubah manusia sehingga

mengembangkan hakikat kemanusiaan. Kegiatan pendidikan dilakukan dari oleh

dan untuk manusia yang bertujuan mengembangkan potensi kemanusiaan Tujuan

pendidikan adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk

mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman terhadap

dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam..

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan

berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem

pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan

pandangan hidup bangsayang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu,

17
sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan

mencerminkan identitas Pancasila.

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi

bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia

B. Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi

bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena

terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh

makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik

dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan yang membacanya.

18
DAFTAR PUSAKA

Suryosubroto, B. (1990). Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta :

RinekaCipta. Hery Noer Aly. (1999). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Logos

Wacana Ilmu.

Nugroho, Rianti. 2008, Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi dan Strategi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.https://id.scribd.com/document/517784763

19

Anda mungkin juga menyukai