Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LANDASAN FILSAFAT DAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN


Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan Dan Pembelajaran yang
ditugaskan oleh Ibu Cucu Lisnawati S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 3

Mitsaq Gholidz Billaahi NPM. 41154010220012


Sofia Nazmatul Alqibtiah NPM. 41154010220001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Landasan Filsafat dan Psikologis”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Landasan Pendidikan dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas sehingga kami
dapat memperdalam bahan ajar materi. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini

Bandung, 11 Oktober 2022


Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Landasan Filsafat dan Psikologis Pendidikan ............................................................. 3
2.2 Macam Macam Aliran Filsafat Pendidikan .................................................................................. 5
2.3 Bentuk – Bentuk Psikologis Pendidikan ....................................................................................... 7
2.4 Implikasi Landasan Filsafat Dan Psikologis dalam Pendidikan .................................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan


manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh
instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju
pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti.

Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi diri agar menjadi manusia
yang mempunyai nilai tri-kompetensi dasar, yaitu intelektualitas, humanitas, dan religiusitas,
karena itu pendidikan merupakan agent of change untuk mengubah diri sendiri dan masyarakat
sekitar dan dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia.

Landasan pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya dinegara kita


Indonesia, agar pendidikan yang sedang berlangsung di negara kita ini mempunyai pondasi atau
pijakan yang sangat kuat. Landasan Pendidikan merupakan salah satu kajian yang dikembangkan
dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. Adapun cakupan landasan pendidikan adalah
landasan landasan filsafat, landasan psikologis landasan sosial budaya, landasan psikologi, dan
landasan ekonomi. Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai landasan filsafat dan
landasan psikologis.

Filsafat ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai ke
akar-akarnya. Sesuatu dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak terbatas. Filsafat
membahas segala sesuatu yang ada di alam ini yang sering dikatakan filsafat umum. Sementara
itu filsafat yang terbatas ialah filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni, filsafat agama, dan
sebagainya.

Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu, landasan psikologis
sangat penting dalam bidang pendidikan. Landasan psikologis pendidikan mengarah kepada
pemahaman manusia, khususnya yang berkaitan dengan proses belajar manusia.

Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
pendidikan. Oleh karena itu, landasan psikologis sangat diperlukan dalam memahami penerapan,

1
pengetahuan, urutan, ciri-ciri partumbuhan, serta konsep tentang cara yang paling tepat untuk
pengembangan kepribadian.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian landasan filsafat dan psikologis pendidikan?


2) Apa saja macam-macam aliran filsafat pendidikan dan bentuk-bentuk psikologis
pendidikan?
3) Bagaimana Implikasi landasan filsafat dan psikologis dalam pendidikan?

1.3 Tujuan

1) Untuk memahami landasan filsafat dan psikologis dalam pendidikan


2) Untuk mengetahui aliran atau bentuk landasan filsafat dan psikologis pendidikan
3) Untuk mengetahui penerapan atau implementasi landasan filsafat dan psikologis dalam
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Landasan Filsafat dan Psikologis Pendidikan

Landasan adalah fondasi atau dasar tempat berpijaknya sesuatu. Sedangkan Landasan
pendidikan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam rangka pendidikan.
Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan yang sedang
berlangsung mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat, karena pendidikan di setiap
negara tidak sama. Untuk negara kita diperlukan landasan pendidikan salah satunya berupa
landasan filsafat dan psikologis.

A. Pengertian Landasan Filsafat Pendidikan

Landasan filsafat merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti, Apakah bependidikan
itu? Mengapa pendidikan itu diperlukan ? Apa yang seharusnya menjadi tujuanya, dan
sebagainya.
Filsafat pendidikan nasional Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang
terkandung pada Pancasila (Munib,2008). Oleh karena itu kaidah dan norma sosial maupun
sistem nilai yang dianut secara nasional mengacu kepada Pancasila. Pancasila sebagai
landasan filsafat pendidikan, berarti bahwa:

1) Dalam merumuskan tujuan, metode, materi, dan pengelolaan belajar dan mengajar dijiwai
dan didasarkan pada Pancasila.
2) Sistem penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan pendidikan nasional haruslah
berlandaskan Pancasila
3) Hakikat manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk susila, dan makhluk
religius, haruslah diwujudkan melalui upaya pendidikan, sehingga akan tercipta integritas
kepribadian manusia Indonesia sesuai dengan yang dicita-citakan oleh Pancasila

Dengan demikian dalam keseluruhan proses pendidikan, pendidik harus mempunyai


pandangan mengenai gambaran masyarakat yang dicita-citakan dan bagaimanakah gambaran
manusia yang harus dibentuknya.
Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba
merumuskan citra tentang manusia dan mayarakat, sedangkan pendidikan
berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat dan martabat manusia beserta
masyarakatnya ikut menentukan tujuan dan cara-cara penyelenggaraaan pendidikan, dan dari
sisi lain pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia.

B. Pengertian Landasan Psikologis Pendidikan

Landasan psikologis pendidikan merupakan landasan dalam proses pendidikan yang


membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala
yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahap usia perkembangan tertentu
untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang
bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Kajian psikologi yang erat hubungannya
dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir dan belajar
(Tirtarahardja, 2005: 106).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Landasan psikologis pendidikan dapat
didefenisikan sebagai suatu landasan yang dijadikan sebagai titik tolak dalam proses
pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang jiwa atau psikis manusia yang selalu
mengalami perkembangan dari bayi hingga usia lanjut sehingga dapat memudahkan
pelaksanaan proses pendidikan.

Landasan psikologi pendidikan merupakan salah satu landasan yang penting dalam
pelaksanaan pendidikan karena keberhasilan pendidik dalam menjalankan tugasnya sangat
dipengaruhi oleh pemahamannya tentang peserta didik. Oleh karena itu pendidik harus
mengetahui apa yang harus dilakukan kepada peserta didik dalam setiap tahap perkembangan
yang berbeda dari bayi hingga dewasa.

Penyusunan kurikulum perlu berhati¬hati dalam menentukan jenjang pengalaman


belajar yang akan dijadikan garis-garis besar program pengajaran serta tingkat keterincian
bahan belajar yang digariskan.
2.2 Macam Macam Aliran Filsafat Pendidikan

1) Esensialisme

Aliran filsafat esensialisme percaya bahwa kebenaran adalah sesuatu yang telah

terbukti. Dalam pandangan pendidikan aliran esensialisme menekankan pada cara dan metode

yang telah terbukti dalam sejarah. Aliran ini menjadi sangat konservatif karena menjaga nilai-

nilai yang telah terbukti mampu mendidik manusia.

Di Indonesia, pandangan filsafat ini dapat kita lihat pada institusi pendidikan

“tradisional” yang memandang kebenaran esensial terletak pada cerita pewayangan, maupun

yangterdapat pada sejarah masa wali, kerajaan dan sejarah dalam tradisi lisan.

2) Perenialisme

Perenialisme diambil dari kata perennial, yang dalam Oxford Advanced Learner’s

Dictionary of Current English diartikan sebagai “continuing throughout the whole year” atau

“lasting for a very long time”– abadi atau kekal. Dari makna yang terkandung dalam kata itu

adalah aliran perenialisme mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai

dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.

Filsafat pendidikan aliran perensialisme memandang bahwa kebenaran berasal dari

wahyu tuhan, sehingga dalam proses pembelajaran para penganut filsafat ini lebih banyak

mengambil dari nilai-nilai yang terdapat pada buku tesk “agama”, atau mungkin suatu otoritas

keagamaan yang ada.

Filsafat ini memandang kebenaran yang haqiqi berada dilantai ide, sehingga hanya

mampu diselami oleh akal. Dalam corak pendidikan di Indonesia, yang banyak memiliki

institusi pendidikan yang bernuansa agamis seperti yang dimiliki oleh lembaga Nahdlatul

Ulama, Muhammadiyah dan lain-lain.


3) Progresivisme

Teori pendidikan progresivisme ini berbeda dengan pandangan tradisional seperti

esensialisme dan perenialisme. Aliran Progresivisme memandang bahwa tidak ada tujuan

yang pasti didunia ini, sehingga sifat dari filsafat ini adalah memiliki jiwa perubahan, relative,

kebebasan, ilmiah, penuh dinamika dan pragmatis.

Dalam konteks filsafat pendidikan, progresivisme merupakan suatu aliran yang

menekankan bahwa pendidikan bukanlah sekedar upaya pemberian sekumpulan pengetahuan

kepada subjek didik, tetapi hendaklah berisi berbagai aktivitas yang mengarah pada pelatihan

kemampuan berpikir.

4) Rekonstruktionisme

Kaum rekonstruktionis mengatakan bahwa umat manusia dalam keadaan krisis

budaya. Aliran rekonstruktionisme memandang bahwa pendidikan dalam keseluruhan

realitasnya di arahkan untuk pengembangan atau perubahan masyarakat.

Dalam konteks filsafat pendidikan, rekonstruktionis merupakan aliran yang

membangkitkan kesadaran siswa tentang masalah sosial dan untuk secara aktif terlibat dalam

pemecahan masalah.

5) Eksistensialisme

Eksistensialisme adalah cara melihat dan berpikir tentang kehidupan di dunia sehingga

lebih memprioritaskan pada individualisme dan subjektivitas. Kaum eksistensialis percaya

bahwa manusia adalah pencipta esensinya sendiri, ia menciptakan nilai sendiri melalui

kebebasan memilih atau preferensi individual.


Hakekat pendidikan menurut eksistensialisme dalam pendidikan adalah menghendaki

agar pendidikan selalu melibatkan peseta didik dalam mencari pilihan untuk memenuhi

kebutuhannya masing masing dan menemukan jati dirinya.

2.3 Bentuk – Bentuk Psikologis Pendidikan

1) Psikologis Perkembangan

Psikologis perkembangan menurut Rouseau membagi masa perkembangan anak atas

empat tahap yaitu :

a) Masa bayi dari 0 – 2 tahun sebagian besar merupakan perkembangan fisik.


b) Masa anak dari 2 – 12 tahun yang dinyatakan perkembangannya baru seperti hidup manusia
primitif.
c) Masa pubertas dari 12 – 15 tahun, ditandai dengan perkembangan pikiran dan kemauan
untuk berpetualang.
d) Masa adolesen dari 15 – 25 tahun, pertumbuhan seksual menonjol, sosial, kata hati, dan
moral. Remaja ini sudah mulai belajar berbudaya.
2) Psikologis Belajar
Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu usaha yang dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara sadar dari hasil
interaksinya dengan lingkungan” (Slameto, 1991:2). Definisi ini menyiratkan dua makna.
Pertama, bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku. Kedua, perubahan tingkah laku yang terjadi harus secara
sadar.
3) Psikologis Sosial
Dalam dunia pendidikan, kesan pertama yang positif yang dibangkitkan pendidik akan
memberikan kemauan dan semangat belajar anak-anak. Motivasi juga merupakan aspek
psikologis sosial, sebab tanpa motivasi tertentu seseorang sulit untuk bersosialisasi dalam
masyarakat. Sehubungan dengan itu, pendidik punya kewajiban untuk menggali motivasi
anak-anak agar muncul, sehingga mereka dengan senang hati belajar di sekolah.
Menurut Klinger (dikutip Pidarta, 2007:222) faktor-faktor yang menentukan motivasi
belajar adalah.
1) Minat dan kebutuhan individu.
2) Persepsi kesulitan akan tugas-tugas.
3) Harapan sukses.

2.4 Implikasi Landasan Filsafat Dan Psikologis dalam Pendidikan

A. Penerapan Landasan Filsafat Pendidikan

Implikasi dari penerapan landasan filsafat bagi guru, kepala sekolah, pengawas
pendidikan, dan para pembuat kebijakan pendidikan yaitu dengan merencanakan,
melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum didasarkan pada nilai-niilai yang
dikandung dalam falsafah bangsa yaitu Pancasila dan perangkat-perangkat hukum yang ada
di bawahanya seperti Undang-Undang. Dengan demikian, diharapkan peserta didik yang ingin
dihasilkan oleh sistem pendidikan ini dapat melahirkan manusia yang beriman, bertaqwa,
berilmu, dan beramal dalam kondisi yang serasi, selaras, dan seimbang.

Contoh implikasi landasan filsafat pendidikan yaitu terdapat dalam kurikulum 2013
yang dimana bertujuan Mengembangkan potensi peserta didik untuk berfikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar dan
dibaca yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik, membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik dan mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik

B. Implikasi Landasan Psikologis Pendidikan

Implikasi dari penerapan landasan psikologis bagi guru, kepala sekolah, pengawas
pendidikan, dan para pembuat kebijakan pendidikan yaitu ketika akan mengadakan
pengembangan kurikulum pembuat kebijakan harus memahami peserta didik, harus sesuai
dengan karakteristik peserta didik, baik penyesuaian dari segi kemampuan yang harus dicapai,
materi atau bahan yang harus disampaikan, proses penyampaian atau pembelajarannya, dan
penyesuaian dari segi evaluasi pembelajaran. Sedangkan tenaga pendidik menempatkan
dirinya terhadap perkembangan dengan memberikan metode atau cara pengajaran yang sesuai
dengan tahap atau fase perkembangan individu yang akan di didiknya.
Contoh implikasi landasan psikologis pendidikan yaitu ketika seorang guru mengajar
TK maka strategi dan metode belajar mengajar yang digunakan harus berbeda dengan ketika
mengajar anak SMA, biasanya strategi dan metode untuk anak TK yaitu belajar sambil
bermain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Landasan adalah fondasi atau dasar tempat berpijaknya sesuatu. Landasan Pendidikan
diperlukan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan yang sedang berlangsung mempunyai
pondasi atau pijakan yang sangat kuat, karena pendidikan di setiap negara tidak sama.

Landasan filsafat merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti, Apakah bependidikan
itu? Mengapa pendidikan itu diperlukan ? Apa yang seharusnya menjadi tujuanya, dan
sebagainya. Landasan Pendidikan Nasional Indonesia adalah Pancasila.

Selain itu, landsasan psikologis pendidikan merupakan landasan yang tidak kalah
penting Landasan psikologi pendidikan merupakan salah satu landasan yang penting dalam
pelaksanaan pendidikan karena keberhasilan pendidik dalam menjalankan tugasnya sangat
dipengaruhi oleh pemahamannya tentang peserta didik. Oleh karena itu pendidik harus
mengetahui apa yang harus dilakukan kepada peserta didik dalam setiap tahap perkembangan
yang berbeda dari bayi hingga dewasa Bentuk-bentuk landasan psikologi pendidikan
mencakup, psikologis perkembangan, belajar, dan sosial.

Dalam perkembangannya landasan psikologis pendidikan memiliki peranan sebagai


perkembangan kurikulum dalam sistem pembelajaran dan penilaian. Pemahaman peserta
didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan
pendidikan.

3.2 Saran

Dengan belajar tentang pengertian dan unsur-unsur pendidikan maka kita bisa tahu
bagaimana bagaimana hakikat pendidikan yang sesungguhnya dan pentingnya pendidikan
dalam proses pembentukan karakter suatu bangsa. Oleh karena itu sebagai generasi muda
seharusnya kita dapat berusaha lebih giat lagi untuk memajukan pendidikan di negara ini
dengan terus berkarya. Tingkatkan rasa kepedulian terhadap pendidikan terutama dalam diri
masing-masing. Jangan hanya karena tingginya biaya pendidikan bisa menghambat kita untuk
memperoleh suatu pendidikan, karena pada hakikatnya kita bisa mendapatkan pendidikan
dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja tanpa dibatas oleh ruang dan waktu. Selain itu,
Pendidik diwajibkan menerapkan nilai-nilai landasan psikologis pendidikan dalam proses
belajar mengajar. Pendidik lebih memperhatikan landasan psikologi pendidikan yang sesuai
dengan peserta didik. Dengan begitu maka perkembangan peserta didik diharapkan
berkembang secara optimal dan mengarah ke arah yang ditujukan.
DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Makmun, Abin S. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosda.

Hidayat, Abdillah. 2019. Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan Aplikasinya”. Medan : Mumtaz
Advertising.

Maunah, 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta : Teras

Pidarta, Made. 2007. Landsan-landasan pendidikan : stimulus ilmu pendidikan bercorak


Indonesia. Jakaerta : PT Rineka Cipta

https://serupa.id/landasan-pendidikan-pengertian-fungsi-tujuan-jenis-dsb/

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/547937/mod_resource/content/1/Pertemuan%2
03%20Landasan%20Pendidikan.pdf

http://asahtianij.blogspot.com/2018/01/makalah-landasan-psikologi-dalam.html

iii

Anda mungkin juga menyukai