Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKANAGAMA KRISTEN


“LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM”

KELOMPOK II
MELITA : 102018
RESI MANGAMPA : 1020185905
YUSTUS : 1020186235

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) TORAJA


PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
rahmat-Nya yang selalu Ia nyatakan bagi kehidupan kita semua, di mana Tuhan masih
memberikan kekuatan pada kami sehingga kami dapat manyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami sajikan ini keberadaannya masih
sederhana dan jauh dari kesempurnaan, karena sumber bacaan, pengetahuan yang kami miliki
sangatlah terbatas. Disamping itu kami juga sangat berharap kepada pembaca dari makalah
kami ini kiranya memberikan kritik dan saran, sehingga kedepannya ke kami dapat menyusun
makalah yang lebih baik lagi. Demikian sepatah kata pengantar yang bisah kami sampaikan
dan bila ada hal-hal yang kurang berkenan, kami minta maaf yang sebesar-besarnya atas
perhatian pembaca kami ucapkan terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Mengkendek 24, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ..................................................................................


1.2. RUMUSAN MASALAH .............................................................................
1.3. TUJUAN MAKALAH..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KURIKULUM ...................................................................
2.2. FILSAFAT PENDIDIKAN ..........................................................................
2.3. LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM ................................................
2.4. ALKITAB SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM PAK ....
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN .............................................................................................
3.2.SARAN ..........................................................................................................
Daftar Pustaka ...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Tujuan pendidikan nasional di Indonsia bersumber pada pandangan dan cara hidup
bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Hal ini berarti pendidikan di Indonesia harus
berdasarkan atas nilai luhur bangsa yang tertuang dalam sila-sila Pancasila sebagai dasar
dan Ideologi bangsa.
Undang-undang no. 20 tahun 2003 tantang sistem pendidikan nasional merumuskan
bahwa, “pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonsia tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bagsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Rumusan tujuan tersebut merupakan keinginan
luhur yang harus menjadi inspirasi dari sumber bagi para pengelola pendidikan, antara
lain: guru, kepala sekolah, para pengawas pendidikan dan para pembuat kebijakan
pendidikan agar dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan
mengembangkan kurikulum didasarkan pada nilai-nilai yang dikandung dalam falsafah
bangsa yaitu Pancasila dan perangkat-perangkat hukum yang ada di bawahnya seperti
undang-undang.1
Pentingnya peran dan fungsi kurikulum memang sudah sangat disadari dalam sistem
pendidikan nasional. ini dikarenakan kurikulum merupakan alat yang krusial dalam
merealisasikan program pendidikan, baik formal maupun nonformal, sehingga
menggambarkan sistem pendidikan dapat terlihat jelas dalam kurikulum tersebut.
Dengan kata lain, sistem kurikulum pada hakikatnya adalah sistem pendidikan itu
sendiri.
Kurikulum menjadi inti dari pendidikan itu sendiri, oleh sebab itu kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang sesuai dengan kontekstual falasah bangsa, selain dari pada
itu, dalam membentuk suatu kurikulum harus pula memilik landasan. Ada banyak
landasan dalam pengembangan kurikulum, tetapi dalam makalah ini kami (Kelompok
Dua) akan membahas landasan filosofis kurikulum.

1
Lismina. “Pengembangan Kurikulum” (Yogyakarta: UWAIS INSPIRASI INDONESIA, 2017), hal 11-12
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a. Apa yang dimaksud dari kurikulum ?
b. Apa itu Falsafah Pendidikan ?
c. Pengertian Landasan filosofis Kurikulum ?
d. Bagaiaman Tinjauan Alkitab Sebagai Landasan Filosis Kurikulum Pendidkan Agama
Kristen?
1.3. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulusan yang kami buat yaitu:
a. Mengetahui tentang kurikulum !
b. Mengetahui falsafah pendidikan !
c. Mengetahui landasan filosofis Kurikulum !
d. Mengetahui Alkitab sebagai Landasan Filosofis Kurikulum Pendidikan Agama
Kristen !
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KURIKULUM
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu Curir yang artinya
“pelari” dan Curere yang berarti “tempat berpacu”, jadi kurikulum adalah suatu proses
yang harus di tempuh.2
UU No. 20 Tahun 2003 – Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah
pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan
pendidikan nasional.3
Kurikulum dalam arti sempit merupakan kumpulan mata pelajaran yang diberikan
oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut
siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan
pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain, dengan kurikulum tersebut, sekolah atau lembaga pendidikan menyediakan
lingkungan pendidikan bagi siswa untuk berkembang. Itu sebabnya, kurikulum disusun
sedemikan rupa yang memungkinkan siswa melakukan beraneka ragam kegiatan belajar
(Carter v. Good)4, sedangkan pengertian secara luas, kurikulum merupakan semua
pengalaman yang diharapkan dimiliki peserta didik di bawah bimbingan para guru dan
bukan hanya sekedar mata pelajaran (Hollis L. Caswell dan Doak S. Campbell)5
Secara konseptual, kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan
jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat, oleh sebab itu dalam
pengembangan kurikulum sebuah lembaga sekolah, haruslah melihat dan mengetahui
bagaimana falsafah hidup masyarakat yang ada di sekitar, sehingga kurikulum yang
diciptakan dapat diterapkan secara kontekstual dalam masyarakat tertentu. (Olivia
1997:60)6
Menurut Inlow (1966): kurikulum adalah usaha menyeluruh dirancang khusus oleh
sekolah dalam membimbing dan memperoleh hasil dari pelajaran yang ditentukan.7

2
Materi Kuliah Pertemuan kedua “Kurikulum Pendidikan Agama Kristen” 20/02/2020
3
Lismina. “Pengembangan Kurikulum” (Yogyakarta: UWAIS INSPIRASI INDONESIA, 2017), hal 1-2
4
Ibid hal-2
5 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung: ROSDA, 2012), hal.10
6
Tim Pengembang Ilmu Pendidkan FIP-UPI. “Ilmu dan Aplikasi Pendidikan”.Bandung:Imperial Bhakti Utama
:2007, hal 135
7
Sarina. “ Pengantar Kurikulum”. (Yogyakarta: deepublish 2015) hal. 12
2.2. FALSAFAH PENDIDIKAN
Pancasila adalah landasan segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Demikian
pula Falsafah Pendidikan. Masyarakat Indonesia selamanya akan menjunjung tinggi
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan harga mati bagi NKRI. Sekumpulan masyarakat
tentunya menginginkan agar setiap warganya merupakan insan-insan yang baik, sesuai
dengan nilai sosial masyarakat tersebut. Pendidikan merupakan proses sosial yang
bertujuan membentuk manusia yang baik. Menurut cita-cita dan nilai-nilai tersebut,
pandangan tentang manusia yang dicita-citakan tergambar dari falsafah pendidikan yang
mendasari sistem pendidikan masyarakat tersebut. Suatu falsafah pendidikan memberi
petunjuk cara berbuat atau bertingkah laku yang baik dalam masyarakat. Selain itu,
falsafah pendidikan juga merupakan semacam guiding principles bagi setiap orang,
dalam hal ini memberikan petunjuk dalam proses operasional untuk mencapai cita-cita.
Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri - ciri tertentu. Ciri -
ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral etis dan religius (Soeyatni
Poeposwardoyo, 1989).8
 Integral
Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni
mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga,
keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu
sebenarnya adalah dua sisi dari satu realitas tentang manusia. Hakekat manusia yang
seperti inilah yang merupakan hakekat subjek didik.9
 Etis
Pancasila Merupakan Kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas
manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya
seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung
jawab.10
 Religius
Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakekat manusia,
maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah faham kemanusiaan religius. Religius
menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai
pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai

8
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_pendidikan Diakses tanggal 24/02/2020
9
Ibid Diakses tanggal 24/02/2020
10
Ibid Diakses tanggal 24/02/2020
yang bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak -
hak asasi manusia, karena kebebasan agama itu langsung bersumber kepada martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hak kebebasan agama bukan pemberian
negara atau pemberian perorangan atau golongan. Agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sendiri tidak memaksa setiap manusia untuk memeluk agama
tertentu.11
2.3.LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM
Landasan filosofis kurikulum meyiratkan bahwa betapa pentingnya filasafat dalam
mengembangkan kurikulum. Filsafat secara etimologi adalah ilmu yang mengajarkan
kita bagaimana mencintai kebijaksanaan. Menurut Redja Mudyaharjo (1989), terdapat
tiga sistem pemikiran filsafat yang sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran
pendidikan pada umumnya, dan pendidikan di Indonesia pada khususnya, yaitu: filsafat
idealisme, Realisme, dan Filsafatt Fragmatisme.
Filsafat menelaah tiga pokok persoalan, yaitu hakikat benar-salah (logika), hakikat
baik-buruk (etika), dan hakikat indah jelek (estetika). Pada dasarnya pandangan hidup
manusia mencakup ketiga permasalahan tersebut, yaitu logika, etika, dan estetika. Oleh
karenanya ketiga pandangan tersebut sangat dibutuhkan dalam pendidikan, terutama
dalam mengembangkan kurikulum khususnya untuk menentukan arah dan tujuan
pendidikan, isi atau materi pendidikan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui tingkat
pencapaian pendidikan., sehingga yang dimaksud dengan landasan filosofis dalam
pengembangan kurikulum ialah asumsi-asumsi atau rumusan yang didapatkan dari hasil
berpikir secara mendalam, analitis, logis, dan sistematis (filosofis) dalam merencanakan,
melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum dalam bentuk program
(tertulis), maupun kurikulum dalam bentuk pelaksanaan (operasional) di sekolah.
Landasan filosofis kurikulum pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan
titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan. Melalui studi pendidikan kita
memperoleh pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan, yang dijadikan titik
tolak dalam praktek pendidikan.12

11
Ibid Diakses tanggal 24/02/2020
12
Lismina. “Pengembangan Kurikulum” (Yogyakarta: UWAIS INSPIRASI INDONESIA, 2017), hal 27-28
Dengan demikian, landasan filosofis pendidikan sebagai hasil studi pendidikan
tersebut, dapat dijadikan titik tolak dalam rangka studi pendidikan yang bersifat filsafiah,
yaitu pendekatan yang lebih komprehensif, spekulatif, dan normatif.13
Sejalan dengan hal tersebut di atas, menurut Herderson (1959) ada empat fungsi
filsafat dalam proses pengembangan kurikulum yaitu: Pertama Filsafat dapat
menentukan arah dan tujuan pendidikan. Kedua filsafat dapat menentukan isi atau materi
pelajaran. Ketiga, filsafat dapat menentukan strategi atau cara mencapai tujuan.
Keempat, melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolok ukur
keberhasilan proses pendidikan.14
2.4. ALKITAB SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM PENIDIKAN
AGAMA KRISTEN
Menurut Pazmino, filosofi merupakan fondasi bagi pendidikan Kristen, yang dalam
hubungannya dengan fondasi Alkitab dan Teologi, akan memberikan dasar-dasar
universal yang bersifat transkultural dan kultural dalam rangka memandu pola pikir dan
praktik pendidikan. Hal ini ditegaskan oleh John M. Frame dalam Apologetika Bagi
Kemuliaan Allah: “Melalui Kekristenan sebagai suatu filsafat, saya ingin mengemukakan
bahwa Kekristenan memberikan sebuah pandangan yang komprehensif berkenaan
dengan dunia. Hal ini memberi kita suatu penjelasan, bukan hanya tentang Allah tetapi
juga tentang dunia yang Allah ciptakan, relasi antara dunia dengan Allah, dan posisi
manusia di dunia dalam relasinya dengan alam dan Allah.15
Takut akan Tuhan adalah permulaan Pengetahuan (Amzal 1:7a), demikianlah
Amzal dari Salomo yaitu orang yang dikenal karena hikmat dan kebijaksanaannya. Jika
menelah lebih jauh akan Firman ini, maka dasar segala pengetahuan dan pengetahuan
terbesar adalah Takut akan Tuhan. Oleh sebab itu, Jika kita melihat filsafat pendidikan
sekuler yang dibangun bukan di atas firman Kristus, oleh para filsuf dan ahli pendidikan
yang tidak mengenal dan juga menyangkal adanya Tuhan (Atheist), seperti
Progresivisme, Eksistensialisme, Realisme, Behaviorisme, Konstruktivisme, dan
sebagainya, maka kita akan menemukan landasan pendidikan yang tidak kokoh dan
bertujuan untuk kemuliaan diri sendiri, bukan kemuliaan Allah. Tidak berarti aliran-
aliran tersebut salah sepenuhnya, karena pada kenyataannya pendidikan Kristen saat ini

13
http://indahtriwinahyu.wordpress.com/2013/10/13/landasan-filosofi-pengembangan-kurikulum/ di akses
tanggal 20/02/2020
14
Wina Sanjaya. “Kurikulum dan Pembelajaran”. (Jakarta: KENCANA :2008) hal.43
15
Daniel Winardi. “Dasar Filosofis Pendidikan Kristen” https://danielwinardi.com/2018/08/02/dasar-filosofis-
pendidikan-kristen/ Diakses tanggal 24/02/2020
pun menerapkan bagian-bagian yang baik dari aliran-aliran tersebut, tetapi semua itu
perlu dilihat dan diterapkan dalam perspektif Kristen. Tanpa terang kebenaran firman
Allah atau Alkitab, maka penerapan pendidikan tersebut berujung kepada kemuliaan
manusia, bukannya Allah.16

16
Ibid Diakses tanggal 24/02/2020
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan memaparan makalah ini, kami (kelompok II)
menyimpulkan bahwa landasan filosofis kurikulum adalah suatu landasan atau pedoman
atau dasar dalam mengembangkan suatu kurikulum, hal itu yang dimaksudkan karena
Pancasila merupakan falsafah, dan ideologi bangsa Indonesia. Berdasarkan pengertian
yang sederhana tersebut, jika dikembangkan dan ditinjau dari sudut pandang Agama
Kristen, maka dalam pengembangan kurikulum pendidikan seharusnya mencerminkan
nilai-nilai kristiani berdasarkan Alkitab. Alkitab memndang bahwa dasar dari segala
pengetahuan adalah takut akan Tuhan (Amzal 1:7) dalam hal memberi pengertian bahwa
kurikulum pendidikan harus dibagun atas filsafat kristen yang mencerminkan bahwa
pendidikan bertujuan membentuk kemampuan akademik dan karakter, karena orang yang
takut akan Tuhan (Pendidikan Karakter) tentunya berlaku jujur, ulet, bijaksana, dan rajin,
dalam mencari dan menumbuhkan pengetahuan (Akademik).
3.2. SARAN
Demikianlah hasil pembahasan kami (Kelompok II) dengan judul “LANDASAN
FILOSOFIS KURIKULUM”, dan kami menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekeliruan di dalamnya. Dengan hadirnya makalah ini, besar harapan
kami dapat memberi pengetahuan baru bagi setiap pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2012. “Manajemen Pengembangan Kurikulum”. Bandung: ROSDA.

Hamalik, Oemar. 2013. “Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum”. Bandung: ROSDA

Kartadinata, Sunaryo. 2007. “Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan”. Bandung: IMTIMA.

Lismina. 2017 “Pengembangan Kurikulum” Yogyakarta: UWAIS INSPIRASI


INDONESIA

Sanjaya, Wina. 2008. “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: KENCANA

Sarina. 2015 “ Pengantar Kurikulum”. Yogyakarta: DEEPUBLISH

http://indahtriwinahyu.wordpress.com/2013/10/13/landasan-filosofi-pengembangan-
kurikulum (Diakses pada tanggal 24/02/2020)

https://www.blog-guru.web.id/2011/01/falsafah-pendidikan-indonesia.htm (Diakses pada


tanggal 24/02/2020)

https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_pendidikan (Diakses tanggal 24/02/2020)

https://danielwinardi.com/2018/08/02/dasar-filosofis-pendidikan-kristen/ (Diakses tanggal


24/02/2020)

Anda mungkin juga menyukai