Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

Disusun Oleh Kelompok 4:


Muhammad Farid Miftahudin X TJKT 1
Muhammad Dadan Kurnia X TJKT 1
Nashat Hariri X TJKT 1
Nopanda Tegar X TJKT 1
Haidar Hakim X TJKT 1
Siti Dzalfa Masruroh X TJKT 1
Jihan Fahira X TJKT 1

SMK NEGERI 1 PANDEGLANG


TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL” dapat kami selesaikan
dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang bagaimana cara penelitian dan penulisan
sejarah. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Pandeglang, 7 November 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................6
1.3.1 Tujuan................................................................................................6
1.3.2 Manfaat..............................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tindakan Sosial Dan Interaksi Sosial......................................7
2.2 Imitasi........................................................................................................8
2.2.1 Sugesti................................................................................................8
2.2.2 Identifikasi.........................................................................................8
2.2.3 Simpati...............................................................................................8
2.2.4 Empati................................................................................................9
2.2.5 Motivasi.............................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


nteraksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dimanis antara individu atau
kelompok berupa penyampaian pernyataan, keyakinan, sikap atau reaksi
emosional, dimana kelakuan tersebut dapat dapat mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.
Interaksi sosial merupakan suatu proses hubungan yang dinamis dan saling
pengaruh-mempengaruhi antar manusia. Interaksi sosial terjadi ketika dua orang
saling bertemu, saling berinteraksi dan berkomunikasi. Pada saat interaksi sosial
akan terjadi hubungan timbal balik antara dua orang individu atau lebih yang
mana individu tersebut akan mempengaruhi individu lain dengan tujuan untuk
penyesuaian diri.
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi
sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Pergaulan hidup terjadi apabila
orang atau kelompok manusia bekerja sama. Saling bicara dan seterusnya untuk
mencapai tujuan bersama. Interaksi sosial dapat berbentuk kerja sama, persaingan
maupun pertikaian, yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang didasarkan
pada nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Pengertian Interaksi Sosial 
Berikut definisi dan pengertian interaksi sosial dari beberapa sumber buku:
Menurut Ahmadi (2002), interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua
individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi,
mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. 
Menurut Soekanto (2012), interaksi sosial adalah hubungan sosial timbal balik
yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perorangan,
antara kelompok-kelompok manusia, ataupun antara orang dengan kelompok
manusia.
Menurut Walgito (2003), interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu
satu dengan individu lainnya, dimana individu yang satu dapat mempengaruhi
individu yang lain nya sehingga terjadi hubungan yang saling timbal balik.

1
Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok. 
Menurut Setiadi dan Kolip (2011), interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis
antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok atau antar
kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerja sama, persaingan maupun
pertikaian, yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang didasarkan pada
nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. 
Menurut Santoso (2010), interaksi sosial adalah suatu proses penyampaian
pernyataan, keyakinan, sikap, reaksi emosional, dan kesadaran lain dari
sesamanya di antara kehidupan yang ada.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial 
Menurut Bungin (2009), interaksi sosial adalah hubungan antar individu yang
baru akan terjadi jika telah melakukan kontak sosial dan komunikasi. Adapun
syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut:
a. Kontak sosial 
Kontak sosial merupakan awal terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial adalah
hubungan antara satu orang dengan orang lain dan masing-masing pihak saling
bereaksi antara satu dengan yang lain. Kontak sosial dapat dibagi menjadi dalam
dua bentuk, yaitu: 
Kontak sosial primer. Kontak sosial primer merupakan kontak atau hubungan
yang dilakukan oleh seseorang pada orang lain atau kelompok yang mana
hubungan tersebut dilakukan secara langsung dalam suatu tempat dan waktu yang
sama. 
Kontak sosial sekunder. Kontak sosial merupakan kontak yang terjadi antara dua
orang atau lebih namun pihak yang melakukan interaksi tidak saling berkontak
fisik. Seperti berkomunikasi lewat telefon, radio, televisi, surat, dan lain-lain.
b. Komunikasi 
Komunikasi merupakan faktor penentu dalam pembentukan interaksi sosial.
Tanpa komunikasi interaksi sosial belum bisa terjadi. Komunikasi merupakan
pertukaran pesan baik verbal maupun non verbal antara si pengirim dan penerima
pesan untuk mengubah tingkah laku. Komunikasi dapat dibagi menjadi dua
bentuk, yaitu: 

2
Komunikasi verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan
simbol-simbol atau kata-kata yang digunakan secara oral atau lisan maupun
tulisan. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang dapat kita maknakan
dengan mudah yakni dengan memahami maksud dari bahasa dan ucapan yang
disampaikan. 
Komunikasi non verbal. Komunikasi non verbal memiliki peran penting dalam
komunikasi karena apa yang kita perlihatkan lebih penting daripada apa yang kita
ucapkan. Komunikasi non verbal merupakan pertukaran pesan dengan tidak
menggunakan kata-kata. Komunikasi non verbal lebih jujur dibandingkan
komunikasi yang disampaikan secara verbal. Komunikasi non verbal juga terjadi
dalam berinteraksi sosial seperti nada suara, gerakan tubuh dan lain-lain.
Latar Belakang Terjadinya Interaksi Sosial 
Menurut Santoso (2010), latar belakang terjadinya interaksi sosial dapat
dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor dari luar individu dan faktor dari
dalam individu. Adapun penjelasan dari masing-masing latar belakang terjadinya
interaksi sosial adalah sebagai berikut:
a. Faktor Eksternal 
Interaksi sosial dapat dilatar belakangi oleh beberapa hal dari luar individu, antara
lain yaitu: 
Wilayah (Territory). Kehidupan binatang maupun manusia memiliki wilayah
sebagai tempat tinggal sekaligus tempat untuk hidup berkelompok dengan
sesamanya untuk memenuhi hidup sebagai makhluk sosial. 
Penyerangan (Agression). Kehidupan manusia maupun binatang tidak tidak luput
oleh penyerangan sehingga hal ini memaksa untuk hidup dan selalu berinteraksi
secara kelompok. 
Tingkah laku jenis kelamin (Sex behavior). Binatang dan manusia mempunyai
sifat untuk memperhatikan lawan jenis, dan hal ini mendorong untuk mencari
pasangan melalui proses interaksi sosial guna mempertahankan jenisnya. 
Perlindungan (Affiliation). Penyerangan yang dialami binatang maupun manusia
menyebabkan untuk mencari perlindungan pada yang lebih kuat. Melalui proses
interaksi dapat memudahkan untuk memperoleh perlindungan dari pihak lain. 

3
Tingkah laku kelompok (Group behavior). Sering kali sekawanan binatang terlihat
hidup berkelompok dan binatang-binatang itu juga berbuat untuk melindungi
kelompoknya. Manusia tidak lepas dari tingkah laku kelompok ini dengan bukti
setiap individu mempunyai tingkah laku seperti tingkah laku individu lain yang
berkelompok dan bersedia pula membela kelompoknya terhadap ancaman dari
luar.
b. Faktor Internal 
Selain faktor eksternal seperti yang dijelaskan di atas, interaksi sosial juga dapat
dilatar belakangi oleh beberapa hal dari dalam diri individu, seperti: 
Lapar dan haus (Hunger and thirst). Keadaan lapar dan haus mendorong manusia
untuk bertingkah laku sosial dalam upaya memenuhi keadaan tersebut. Upaya
pemenuhan tersebut dilakukan sendiri oleh individu, tetapi pemenuhan ini sering
kali memaksa individu menjalin interaksi dengan individu lain. 
Tingkah laku jenis kelamin (Sex behavior). Sebagaimana kodrat manusia, maka
sejak lahir manusia telah memiliki jenis kelamin tertentu yakni laki-laki dan
perempuan. Perbedaan jenis kelamin ini, menyebabkan manusia melakukan
hubungan/interaksi sosial antar sesamanya guna memenuhi tugas manusia untuk
mempertahankan jenis. 
Penyerangan (Agression). Kehidupan manusia tidak lepas dari ancaman pihak lain
sehingga manusia berinteraksi sosial antar sesamanya. Hasil interaksi sosial dalam
upaya mengatasi penyerangan ini dapat berupa pemberian bantuan, kerja sama,
dan kehidupan berkelompok. 
Ketergantungan (Dependency). Ketergantungan yang ada pada manusia telah
terlihat sejak manusia lahir dan ketergantungan ini masih tampak pada kehidupan
manusia dewasa. Ketergantungan ini memaksa manusia untuk menjalin interaksi
sosial dengan individu lain yang dianggap dapat membantu memenuhi tuntutan
kehidupan individu yang bersangkutan. 
Kekuasaan (Dominance). Kekuasaan ini dialami oleh manusia sejak ia lahir
dimana ia dikuasai oleh orang tuanya. Selanjutnya setelah manusia dewasa, ia
mempunyai kekuasaan terhadap anak-anaknya, bahkan pada manusia lain.
Kekuasaan ini hanya dapat terwujud bila manusia menjalin interaksi sosial dengan
manusia lain.

4
Tahapan Interaksi Sosial 
Menurut Sunarto (2004), tahapan-tahapan dalam proses interaksi sosial adalah
sebagai berikut: 
Tahap penjajakan dimulai dari menjajaki proses yang terjadi di lingkungan baru.
Dimulai dari tegur sapa yang diikuti dengan obrolan kecil, misalnya menanyakan
nama, tempat tinggal, jurusan, dan lain-lain. Selanjutnya hasil penjajakan ini
dijadikan landasan untuk memutuskan apakah hubungan akan dilanjutkan dan
ditingkatkan. 
Tahap memulai terjadi setelah lingkungan sosial baru dijajaki oleh seseorang,
maka hasil dari penjajakan tersebut dijadikan sebagai landasan untuk memutuskan
apakah hubungan akan dilanjutkan dan ditingkatkan atau tidak. 
Tahap peningkatan merupakan peningkatan hubungan dilakukan jika hubungan
yang terjadi dianggap cocok. Peningkatan hubungan terjadi secara hati-hati dan
bertahap. Secara bertahap terjadi peningkatan komunikasi pribadi dan komunikasi
non verbal. Selanjutnya kebersamaan dalam tindakan pun terus meningkat.
Tahap penyatu paduan merupakan suatu tahap antara yang menjembatani
peningkatan hubungan dan pertalian. Pada tahap ini masing-masing pihak mulai
merasakan dirinya sebagai bagian dari suatu kesatuan, dan pihak luar mulai
memperlakukan individu sebagai suatu kesatuan. 
Tahap pertalian merupakan tahap akhir dalam proses interaksi yang
mempersatukan, ditandai dengan diresmikannya pertalian yang terjalin. Peresmian
yang mencerminkan dukungan masyarakat terhadap hubungan yang menjadikan
satu individu terikat dengan individu lain dengan berbagai kesepakatan. Sehingga
setiap anggota sulit untuk memutuskan hubungan dengan anggota kelompoknya.

5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu tindakan sosial dan interaksi sosial?
2. Apa saja faktor yang mendasari tindakan sosial dan interaksi sosial?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1.3.1 Tujuan
Tujuan dilakukannya penulisan ini, antara lain:
1. Mengetahui lebih dalam tentang tindakan sosial dan interaksi
sosial.
2. Mengetahui lebih dalam tentang tindakan sosial dan interaksi
sosial.

1.3.2 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam penulisan ini, antara lain:
1. Memberi pengetahuan dan wawasan baru bagi pembaca dalam
tindakan sosial dan interaksi sosial.
2. Memberi pengetahuan dan wawasan baru bagi pembaca dalam
tindakan sosial dan interaksi sosial.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tindakan Sosial Dan Interaksi Sosial


Tindakan sosial secara umum adalah tindakan yang dipengaruhi dan
mempengaruhi orang lain saat melakukan interaksi sosial. Sementara interaksi
sosial merupakan hubungan antara dua individu atau lebih yang kemudian saling
mempengaruhi. 
Pengaruh dari interaksi sosial ini kemudian disebut sebagai tindakan sosial tadi.
Maka saat ada tindakan sosial maka yang menjadi latar belakang munculnya
tindakan ini adalah karena ada interaksi. Tanpa interaksi maka tindakan sosial
tidak akan terjadi. 
Secara sederhana, tindakan sosial bisa diartikan sebagai respon atau
reaksi yang terlihat secara kasat mata setelah melakukan interaksi sosial.
Bentuknya kemudian beragam sehingga jenis dari tindakan sosial juga sangat
beragam yang nanti dijelaskan di bawah. 
Contohnya adalah pada saat ada komunikasi antara dua orang, komunikasi ini
terjadi sebagai upaya pertukaran informasi. Setelah informasi disampaikan salah
satunya maka pendengar informasi akan bereaksi. 

Entah itu bahagia, merasa heran, merasa takjub, merasa marah, dan lain
sebagainya merupakan bentuk tindakan sosial secara emosional. Kemudian saat
pendengar informasi ini memutuskan untuk menangis, melabrak, tertawa
terbahak-bahak, juga termasuk tindakan sosial yang dilakukan secara fisik oleh
pelakunya. 
Dalam kehidupan bermasyarakat, tindakan sosial yang dilakukan kemudian
perlu dipikirkan dengan matang dan bijak. Sebab tindakan ini akan
memunculkan tindakan sosial lainnya yang kemudian bisa berujung baik atau
malah berujung pada masalah baru. 
Sebagai contoh adalah pada saat seseorang memarahi seseorang karena tindakan
sosial dari orang tersebut. Jika orang yang dimarahi tidak terima maka akan
melakukan tindakan sosial kembali marah ke pihak pertama tadi, menggunjing,
menjelek-jelekan di belakang, dan lain-lain. 
Jadi, pada dasarnya tindakan sosial berbentuk seperti siklus. Pada saat
melakukan tindakan yang baik maka tindakan orang sekitar juga ikut baik.
Begitu juga sebaliknya. Maka dalam ilmu sosiologi dibahas dengan mendalam
mengenai bagaimana berinteraksi sosial dengan baik untuk meminimalkan
tindakan sosial dengan efek negatif.

7
2.2 Tindakan Afektif

Tindakan afektif adalah tindakan irasional yang terjadi secara spontan.


Sebagian besar tindakan ini didorong oleh perasaan dan emosi, tanpa perhitungan
yang matang. Misalnya, tindakan seorang ibu yang langsung memeluk anaknya
yang sedang menangis, karena tindakan tersebut merupakan ungkapan kasih
sayang yang dilakukan tanpa perlu pertimbangan sebelumnya.

Nah, tindakan sosial ini menjadi dasar terjadinya interaksi sosial. Interaksi sosial
sangat erat kaitannya dengan naluri manusia untuk menjadi satu dengan manusia
lain dan keinginan untuk bersatu dengan lingkungannya.

Interaksi sosial tidak terjadi secara spontan, namun didasari oleh faktor-faktor
tertentu. Menurut ahli Sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor yang
mendasari interaksi sosial, yaitu:

2.2.1 Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru orang lain, baik sikap, tingkah
laku, maupun penampilan fisiknya. Imitasi ini bisa menjadi hal yang
positif kalau hal yang ditiru tersebut merupakan hal yang baik di mata
masyarakat. Sebaliknya, apabila hal yang ditiru tersebut merupakan
hal negatif, tentunya akan dinilai buruk di mata masyarakat. Misalnya,
meniru penampilan penyanyi yang memakai dandanan dan perhiasan
yang berlebihan akan menimbulkan reaksi yang negatif di lingkungan
sosial.

2.2.2 Sugesti
Sugesti adalah pengaruh atau pandangan yang diberikan satu pihak kepada pihak
lain, sehingga ada proses saling mempengaruhi dan menerima pandangan tersebut
secara ataupun tidak, tanpa berpikir panjang. Misalnya, calon presiden yang
melakukan kampanye untuk menyakinkan masyarakat untuk memilihnya pada

saat pemilu. 
2.2.3 Simpati
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain
sehingga ingin mengerti pihak lain untuk semakin memahaminya. Misalnya,
ketika mendapatkan broadcast mengenai berita tentang anak hilang melalui

8
aplikasi Whatsapp, sikap simpati yang muncul adalah meneruskan pesan tersebut
ke orang lain agar anak tersebut segera ditemukan.
2.2.4 Empati
Mirip dengan simpati. Namun, pada empati kita benar-benar merasakan hal yang
sama dengan apa yang dirasakan orang lain. Misalnya, seorang ibu yang
kehilangannya karena penyakit kanker akan mengikuti komunitas dengan latar
belakang anggota yang sama sebagai sarana berbagi informasi dan penggalangan
dana sebagai bentuk dukungan materil dan moril untuk orang-orang yang
memiliki nasib yang sama.
2.2.5 Motivasi
Mirip dengan sugesti namun lebih rasional. Motivasi memberikan pengaruh
kepada orang lain namun tetap dapat diterima secara lebih kritis, rasional dan
bertanggung jawab. Misalnya, ketika dipuji oleh guru karena mendapatkan nilai
yang bagus, kita akan lebih termotivasi untuk giat belajar agar nilai kita tetap
bagus.

Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, interaksi sosial harus


memenuhi dua syarat, yaitu kontak dan komunikasi.
Kontak sosial terbagi atas tiga jenis, yaitu:
Antar individu, misalnya kontak antara orangtua dan anak
Antar kelompok, seperti dua perusahaan yang melakukan kerjasama bisnis
Antar individu dan kelompok, misalnya seorang guru yang menerangkan materi
pelajaran kepada murid di kelas.
Selain itu, kontak sosial juga dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu kontak primer
dan kontak sekunder. Kontak primer atau langsung terjadi tanpa bantuan perantara
apapun. Sebaliknya, kontak sekunder terjadi melalui perantara seperti telepon
atau e-mail.
Komunikasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal dilakukan dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh
kedua belah pihak yang saling berkomunikasi. Sementara komunikasi non verbal
dilakukan menggunakan kode tertentu, seperti kode morse atau bahasa isyarat.

9
Agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar, ada beberapa komponen yang
harus dipenuhi, yaitu:
Pengirim, yaitu pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain
Komunikan, yaitu pihak yang menerima pesan
Pesan, isi atau maksud yang disampaikan oleh pengirim kepada komunikan
Umpan balik atau respon yang diberikan komunikan terhadap pesan yang
disampaikan
Lalu, apa tujuan dari interaksi sosial? Interaksi sosial memiliki tujuan untuk
menciptakan keteraturan sosial. Keteraturan sosial ini tercipta melalui 4 urutan,
yaitu:
1. Tertib, apabila masyarakat bertindak sesuai dengan nilai serta norma yang
berlaku
2. Order, nilai dan norma yang ada dipahami, diakui, dan dipatuhi
sepenuhnya oleh masyarakat
3. Keajegan dan keteraturan yang sifatnya tetap dan terus menerus secara
otomatis
4. Pola, bentuk, dan warna interaksi sosial
Membahas materi sosiologi tentang tindakan dan interaksi sosial ini sebenarnya
bisa lebih lama dikarenakan hal ini berhubungan dengan kehidupan dan sudah
pasti dekat dengan kita.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan yang telah diuraikan, didapatkan kesimpulan bahwa:
1.  terdapat beberapa faktor yang mendasari interaksi sosial, yaitu: Imitasi,
Sugesti, Identifikasi, Simpati, Empati, Motivasi.
2. Saat menuliskan tindakan sosial dan penulisan sosial peneliti juga harus
memperhatikan beberapa kaidah penulisan, yaitu:
a. Bahasa dan format penulisan yang digunakan sesuai tata bahasa yang
berlaku.
b. Adanya konsistensi penulisan, seperti dalam penggunaan tanda baca,
istilah, dan penulisan rujukan sumber.
c. Istilah tertentu harus digunakan sesuai konteks permasalahannya.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karenanya diharapkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun agar penulis dapat menjadi lebih baik di kemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/sosiologi-tindakan-dan-
interaksi-sosial
https://deepublishstore.com/materi/tindakan-sosial/#:~:text=Tindakan%20sosial
%20secara%20umum%20adalah,disebut%20sebagai%20tindakan%20sosial
%20tadi.

Anda mungkin juga menyukai