Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Dosen Pengampu: M. Fuad Badruddin M. Pd

Di susun oleh:

Moh. Faiz (0406)

Sylfiya Annafisah (0436)

FAKULTAS TARBIYAH

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG

KRAKSAAN -PROBOLINGGO

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Konsep pengelolaan
peserta didik” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas bapak M. Fuad Badruddin M. Pd pada mata kuliah Manajemen
Madrasah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Manajemen Madrasah bagi para pembaca dan penulis.

Kami ucapkan terima kasih kepada M. Fuad Badruddin M. Pd selaku dosen


pengampu mata kuliah Manajemen Madrasah yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini, tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah membantu penyusun,
baik bantuan moral maupun materi. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
lancar dan tepat waktu.

Kami menyadari atas kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran
yang bersifat membangun selalu kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat khususnya bagi penyusun serta pembaca pada umumnya.

Kraksaan,08 Februari 2004

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….................ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan ruang lingkup………………………………………………………..2


B. Pengelolahan Penerimaan siswa baru………………………..………………………3
C. Ketata- usahaan siswa………………………………………………………………..4
D. Layanan bimbingan konseling………………………………………………………5
E. Menjelaskan pencatatan prestasi belajar…………………………………………….6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
B. Saran............................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan peserta didik termasuk salah satu substansi pengelolaan
pendidikan dan menduduki posisi strategis karena merupakan pusat layanan
pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam maupun di luar
institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan,
yaitu yang berkenaan dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik,
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan
sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar menjadi layanan pendidikan
yang handal bagi peserta didik. Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan
terhadap peserta didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta
didik lulus, bahkan setelah menjadi alumni. Aktivitas yang ada di sekolah sudah
seharusnya mempertimbangkan semua potensi baik jasmani dan rohani serta
kapasitas yang ada pada diri mereka. Keunikan ini tidak dapat diseragamkan dengan
satu aturan yang sama antara peserta didik yang lain, para pendidik dan pengelola
sekolah. Oleh karena itu setiap peserta didik pada satuan pendiidkan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ruang lingkup
2. Apa pengertian dari penerimaan siswa baru
3. Apa yang dimaksud dengan ketata-usahaan siswa
4. Apa pengertian dari bimbingan konseling
5. Bagaimana pengertian dari pencatatan prestasi belajar

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup
2. Untuk mengetahui pengertian penerimaan siswa baru
3. Untuk mengetahui pengertian ketatausahaan siswa
4. Untk mengetahui pengertian bimbingan konseling
5. Untuk menjelaskan pengertian pencatatan prestasi belajar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Ruang Lingkup


 Pengertian Pengelolahan Peserta Didik
Pengelolaan atau manajemen merupakan sebuah kegiatan yang
dilakukan secara mandiri maupun bersama-sama berdasarkan aturan tertentu
untuk mencapai suatu tujuan. Sementara itu peserta didik atau siswa diartikan
sebagai anak yang sedang sekolah atau seseorang yang mendapatkan
pendidikan dari suatu lembaga pendidikan. Peserta didikk menjadi objek pada
penyelenggaraan pendidikan. UU No 20 Tahun 2003 menjelaskan peserta
didik merupakan seseorang yang mempunyai usaha untuk meningkatkan
kualitas diri dengan mengikuti pembelajaran pada suatu lemabaga pendidikan.
Pengelolaan peserta didik ialah penataan seluruh aktifitas yang
berhubungan dengan peserta didik, dari awal masuknyaa peserta didik hingga
keluarnya peserta didik dari lembaga pendidikan tertentu. Pengelolaan peserta
didik berguna dalam membantu tumbuh kembang peserta didik melalui
pendidikan pada suatu sekolah.1
 Ruang Lingkup Pengelolahan Peserta Didik
Ruang lingkup peserta didik mencakup berbagai aspek yang
mempengaruhi perkembangan dan pembelajaran mereka. Beberapa di
antaranya meliputi:
Aspek Akademis: Termasuk kemampuan belajar, prestasi akademis, dan
pencapaian dalam mata pelajaran tertentu.
Aspek Sosial dan Emosional: Meliputi interaksi sosial, keterampilan
komunikasi, kemampuan berkolaborasi, dan pengelolaan emosi.
Aspek Fisik: Kesehatan fisik, kebugaran, dan pola makan yang sehat.
Aspek Psikologis: Seperti kebutuhan psikologis, perkembangan kognitif, dan
pemahaman diri.
Aspek Budaya dan Nilai: Pengenalan terhadap budaya, nilai-nilai, dan
norma-norma sosial yang berlaku.

1
Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020 Halm 128-133
Aspek Karir dan Keterampilan Hidup: Persiapan untuk karir masa depan,
pengembangan keterampilan profesional, dan pemahaman tentang kehidupan
sehari-hari.
Aspek Lingkungan: Pengaruh lingkungan fisik dan sosial terhadap
pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
Aspek Teknologi: Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dan
pengaruhnya terhadap keterampilan digital peserta didik.
Aspek Inklusi: Pengakuan dan dukungan terhadap keberagaman peserta
didik, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Aspek Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Peran orang tua dan
komunitas dalam mendukung pembelajaran dan perkembangan peserta didik.2

B. Pengelolahan Penerimaan Siswa Baru


1.Penerimaan Peserta Didik Baru
Perencanaan penerimaan peserta didik baru adalah langkah awal proses
penerimaan peserta didik baru langkah awal ini sangat penting sebagai penentu
kinerja sekolah pada masa yang akan datang. Sekolah telah membuat perencanaan
penerimaan peserta didik baru dengan tujuan agar pemerimaan peserta didik baru
berjalan dengan baik. Proses penerimaan peserta didik baru di Sekolah meliputi :
(1) Membentukpanitia penerimaan peserta didik baru (2) Menentukan syarat
pendaftaran (3)Menyediakan formulir pendaftaran (4)Seleksi administrasi.
2.Program Bimbingan Konseling Dan Belajar
Pelayanan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan psikologi anak,
maka penting bagi Sekolah untuk mengadakan program bimbingan konseling
yang ditangani oleh wali kelas masing-masing, karena bagaimanapun
permasalahan yang ada pada diri siswa pasti sedikit banyaknya wali kelas lebih
mengetahui dan lebih dekat. Program bimbingan dan konseling yang ada di
Sekolah adalah bimbingan belajar baik bagi peserta didik yang berprestasi untuk
Pengelolaan Peserta Didik Baru dalam Mewujudkan Siswa Berprestasi Di Sekolah
persiapan kompetisi akademik maupun non akademik dan bagi peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam pembelajaran di kelas3

2
Brown, A., & Jones, B. (Eds.). (2020). "Inclusive Education: Perspectives and Practices." Publisher Y.
3
Jahari, Jaja, Heri Khoiruddin, and Hany Nurjanah, ‘P-ISSN: 2541-383X e-ISSN: 2541-7088 Manajemen
Peserta Didik’, Isema, 3.2 (2018), 170–80
C. Ketata-usahaan Siswa

Berdasarkan Permendiknas No.24 Tahun 2008, tentang Standar Tenaga


Administrasi Sekolah/Madrasah, menyebutkan standar tenaga administrasi
sekolah/madrasah mencakup kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan, dan
petugas layanan khusus sekolah/madrasah. Pelaksana urusan terdiri atas urusan
administrasi kepegawaian, urusan administrasi keu angan, urusan administrasi sarana
dan prasarana, urusan administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, urusan
administrasi persuratan dan pengarsipan, urusan administrasi kesiswaan, dan urusan
administrasi kurikulum. Petugas layanan khusus terdiri atas penjaga
sekolah/madrasah, tukang kebun, tenaga kebersihan, pengemudi, dan lain-lain.
Tata Usaha Sekolah merupakan bagian dari unit pelaksana tugas teknis
penyelenggaraan bidang administrasi dan informasi data pendidikan. Keberadaannya
perlu dikelola oleh Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) yang terampil sesuai
ketentuan yang berlaku.Organisasi sekolah mempunyai aktivitas substantif berupa
pembelajaran dan pekerjaan kantor berupa administrasi sekolah. Tugas-tugas
administrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik apabila sekolah memiliki
Tenaga Administrasi Sekolah (TAS). Administrasi adalah proses penyelenggaraan
kegiatan untuk mewujudkan rencana atau keputusan yang telah dibuat agar menjadi
kenyataan dengan cara mengatur kerja dan mengarahkan orang-orang yang
melaksanakannya.4
Tenaga administrasi sekolah secara sistematis merupakan bagian manajemen,
yaitu ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Ketatausahaan sekolah adalah suatu rangkaian kegiatan pengelolaan organisasi kerja
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara sistematis dan teratur
untuk mencapai suatu tujuan kelembagaan. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah
menyelenggarakan berbagai macam kegiatan. Kegiatan ini memerlukan perencanaan,
pengarahan, pengkoordinasian, pengontrolan, dan pengkomunikasian agar benar-
benar berdaya guna untuk mencapai tujuan kelembagaan. Tata Usaha dapat
dirumuskan sebagai segenaprangkaian kegiatan meliputi, menghimpun data, mencatat
data, mengolah data, menyajikan data, melaporkan data, menyimpan untuk
4
Revrayeza, Ketata-Usahaan Sekolah (2013). 14
kepentingan pembuatan kebijakan internall maupun ekternal sekolah. Jadi pengertian
ketatausahaan sekolah adalah suatu rangkaian kegiatan pengelolaan organisasi kerja
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara sistematis dan teratur
untuk mencapai suatu tujuan.5
D. Layanan Bimbinga Konseling
Bimbingan konseling dapat diartikan sebagai seperangkat program pelayanan
bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk membantu
peserta didik melaksanakan kehidupan seharihari secara mandiri dan berkembang
secara optimal, serta membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.6
Program bimbingan di sekolah pada dasarnya memberikan bantuan kepada anak didik
untuk berfikir mengenai pemilihanpemilihan dan penyesuaian yang penting dan yang
akan dihadapi dalam tahap hidup dimana seseorang dapat membuat persiapan
secukupnya. Bimbingan merupakan bantuan yang intergral dari pendidikan karena
pendidikan merupakan sebuah proses dari perubahan-perubahan yang terjadi pada
masing-masing individu untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dan
pendidikan juga merupakan “pembangunan suatu dunia perasaan dan kesadaran” the
up bulding of a word in feeling or consciousness.7 Konseling adalah upaya membantu
individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli
agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa
bahagia dan efektif perilakunya. 8
1) Tujuan Bimbingan Konseling
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar
peserta didik, dapat:
(1) mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin
(2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
(3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya,yang
meliputi lingkungan sekolah,keluarga,pekerjaan,sosial-ekonomi,
dan kebudayaan

5
Suharsaputra, Administrasi Pendidikan (Bandung:PT. Refika Aditama 2013). 2
6
Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program Bimbingan Konseling. (Jakarta: PT Indeks). h.27.
7
Dewa Kentut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta). h.98
8
Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan, Bandung : PT Refika Aditama,
2009). h. 10
(4) mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalahnya
(5) mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan
bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
(6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihakpihak di luar
sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat
dipecahkan di sekolah tersebut. 9
2) Fungsi Bimbingan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya disekolah dan
madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu:
(1) Fungsi Pencegahan. Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan
dan konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya
masalah pada diri siswa sehingga mereka terhindar dari
masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
(2) Fungsi Pemahaman, Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan
dan konseling dilaksanakan dalam rangka memberikan
pemahaman tentang diri klien atau siswa beserta
permasalahannya dan juga lingkungannya oleh pihak–pihak
yang membantunya (pembimbing).
(3) Fungsi Pengentasan, Apabila seorang siswa mengalami suatu
permasalahan dan ia tidak dapat memecahkannya sendiri lalu
ia pergi ke pembimbing atau konselor, maka yang diharapkan
oleh siswa yang bersangkutan adalah teratasinya masalah yang
dihadapinya. Siswa yang mengalami masalah dianggap berada
dalam suatu kondisi atau keadaan yang tidak mengenakkan
sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari kondisi atau
keadaan tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan melalui pelayanan bimbingan dan konseling,
pada hakikatnya merupakan upaya pengentasan.
(4) Fungsi Pemeliharaan, Menurut Prayitno dan Erman Amti,
fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang
baik (positif) yang ada pada diri individu (siswa), baik hal itu

9
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga Kependidikan 2008), h. 7
merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan
yang telah dicapai selama ini.
(5) Fungsi Penyaluran, Setiap siswa hendaknya memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan keadaan
pribadinya masing-masing yang meliputi bakat, minat,
kecakapan, cita-cita, dan lain sebagainya.
E. Menjelaskan Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima,menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses
belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan
sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka
perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain;
faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar
siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat
biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor
keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya. Faktor yang terdapat dalam diri siswa
(Faktor intern) yaitu: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi.
Sedangkangkan factor yang berasal dari luar siswa adalah (faktor ekstern) yaitu
keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.10
Pencatatan prestasi siswa merupakan dari manajemen siswa, tetapi ada pula
yang mengatakan merupakan bagian dari manajemen kurikulum. Pencatatan prestasi
belajar ada yang merupakan pencatatan untuk seluruh sekolah, untuk masing-masing
kelas, dan ada pula yang untuk siswa sebagai perseorangan.
a. Buku daftar nilai
Merupakan buku pertama yang digunakan untuk mencatat hasil
belajar yang diperoleh langsung dari kertas ulangan atau dari hasil ujian
lisan. Dengan demikian apabila ada kesalahan tulisan sebuah nilai atau
beberapa dalam rapot akan lebih mudah untuk menulusuri kembali pada
buku daftar nilai pada guru.
b. Buku Leggier (buku kumpulan nilai)

10
Ikip, Bimbingan Konseling Sekolah (Semarang:Tim Pengembangan MKDK,1993). 37-38
Merupakan buku kumpulan nilai yang terdiri dari semua bidang
studi yang diajarkan di sekolah tersebut untuk satu periode.
Untuk macam buku leggier ada dua, yaitu leggier kelas dan leggier
sekolah. Leggier kelas yaitu buku kumpulan nilai semua pelajaran
untuk satu periode tertentu untuk kelas tertentu. Sedangkan leggier
sekolah yaitu buku kumpulan nilai untuk setiap kelas dan sudah
dihimpun untuk seluruh sekolah.
c. Buku raport
Adalah sebuah buku yang memuat hasil belajar siswa selama siswa
tersebut mengikuti pelajaran di suatu sekolah.Adapun fungsi dari rapot
yakni sebagai “laporan sebagai hasil kerja sekolah kepada orang
tua/wali siswa” karena sekolah adalah lembaga yang sudah dipilih oleh
orang tua /wali untuk mendidik anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan peserta didik termasuk salah satu substansi pengelolaan
pendidikan dan menduduki posisi strategis karena merupakan pusat layanan
pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam maupun di luar
institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik.Dari makalah ini kita bisa
mengetahui banyak tentang konsep pengelohan peserta didik Meliputi pengertian
dan rungan lingkup pengelolahan peserta didik,pengelolahan penerimaan siswa
baru ketata usahaan siswa,layanan bimbingan konseling,dan penjelasan
pencatatan prestasi belajar siswa serta masih banyak lagi yang dapat kita ketahui
dari makalah ini setelah kita membacanya
B. Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuankami.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020 Halm 128-133


Brown, A., & Jones, B. (Eds.). (2020). "Inclusive Education: Perspectives and Practices."
Publisher Y.
Jahari, Jaja, Heri Khoiruddin, and Hany Nurjanah, „P-ISSN: 2541-383X e-ISSN: 2541-
7088 Manajemen Peserta Didik‟, Isema, 3.2 (2018), 170–80

Revrayeza, Ketata-Usahaan Sekolah (2013). 14


Suharsaputra, Administrasi Pendidikan (Bandung:PT. Refika Aditama 2013). 2
Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program Bimbingan Konseling. (Jakarta: PT Indeks).
h.27.
Dewa Kentut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Jakarta: Rineka
Cipta). h.98
Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan, Bandung :
PT Refika Aditama, 2009). h. 10
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga Kependidikan
2008), h. 7
Ikip, Bimbingan Konseling Sekolah (Semarang:Tim Pengembangan MKDK,1993). 37-38

Anda mungkin juga menyukai