Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN PENDIDIKAN

“MANAJEMEN PESERTA DIDIK”

OLEH :

NI LUH SUCIANI (2017.V.1.0008)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

IKIP PGRI BALI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah

“Manajement Pendidikan” yang telah banyak membimbing penulis sehingga bisa menyelesaikan

makalah yang berjudul “Manajement Peserta Didik”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini,

oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun agar penulis bisa

memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan makalah. Semoga

makalah ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi

penulis sendiri.

Denpasar, 27 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2

1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat.................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Manajemen Peserta Didik ................................................................................... 3

2.2 Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik ........................................................................... 5

2.3 Penerimaan siswa baru .......................................................................................................... 8

2.4 Ketatusahaan siswa ..............................................................Error! Bookmark not defined.

2.4 Layanan BK......................................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 17

3.1 Simpulan............................................................................................................................. 17

3.2 Saran ................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok di masyarakat modern

dewassa ini. Pendidikan itu sendiri dapat dibedakan menjadi pendidikan formal dan

non formal. Seiring berjalannya sebuah trend pendidikan yang semakin berkembang

di masyarakat, maka sebuah proses pendidikan dalam suaru lembaga haruslah

terdapat sebuah manajemen yang baik baik itu manajement personalia, sarpras,

keuangan, maupun peserta didik.

(Dalam Tim UPI ,2013:205) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil

personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada

pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti:

pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan

kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.

Secara sosiologis, peserta didik mempunyai banyak kesamaan. Adanya kesamaan-

kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak

yang mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang

kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan

(schooling). Dalam sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada

kesamaan-kesamaan yang dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistem schooling

dalam realitasnya memang lebih bersifat massal ketimbang bersifat individual.

Proses management peserta didik yang dilakukan oleh sekolah tersebut

dipertanyakan, dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang

berbeda pada sistem schooling tersebut. Maka dari itu di butuhkan management

1
peserta didik yang baik agar tercapainya hasil yang igin dicapai dalam proses belajar

mengajar

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?

2. Bagaimanakah penerimaan peserta didik manajemen peserta didik?

3. Bagaimanakah ketatausahaan manajemen peserta didik?

4. Bagaimanakah layanan BK manajemen peserta didik?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen peserta didik

2. Untuk mengetahui penerimaan siswa baru

3. Untuk mengetahui ketatausahaan siswa dalam manajemen peserta didik

4. Untuk mengetahui layanan BK

1.4 Manfaat

a. Manfaat Teoretis
Hasil penulisan terhadap makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat, serta
menambah pengetahuan di dunia pendidikan khususnya ilmu pendidikan dalam
meningkatkan pemahaman tentang manajemen peserta didik.
b. Manfaat praktis
Hasil penulisan terhadap makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
semua pihak, diantaranya:
a. Bagi penulis, diharapkan dapat mengimplementasikan teori tentang
manajemen peserta didik dalam dunia pendidikan.
b. Bagi pembaca, diharapkan dapat bermanfaat dalam memahami tentang
manajemen peserta didik yang sebenarnya.
c. Bagi penulis lainnya, diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan
suatu penulisan karya sastra atau karya ilmiah dengan sudut pandang yang
berbeda.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Management Peserta Didik

Istilah Manajemen Peserta Didik terdiri dari dua suku kata yaitu “Manajemen”

dan “Peserta didik”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah management

berarti (1) penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran, dan dapat

berarti (2) pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi.

Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel (Dalam Wasil, 2011) mendefinisikan

manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

Menurut G.R Terry (Dalam Baihaqi, 2014) manajemen adalah sebuah proses yang

khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan

melalui sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Andrew F. Sikula (Dalam Tim UPI, 2013 : 204) mengemukakan bahwa Manajemen

pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian,

pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, kounikasi dan pengambilan

keputusan yang diakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan

berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu

produk atau jasa yang efisien.

Menurut Tim UPI (2013) manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar

suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan

,pemikiran,pengarahan,dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan

semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.

3
Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No.20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada

jalur ,jenjang,dan jenis pendidikan tertentu.

Sinolungan (Dalam Kurnia I., 2008) berpendapat Peserta didik dalam arti luas

adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan

dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah.

Abu Ahmadi (Dalam Tim UPI, 2013 : 205) berpendapat bahwa peserta didik adalah

sosok manusia sebagai individu (manusia seutuhnya).Individu diartikan “orang seorang

tidak tergntung dari orang lain,dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan

diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar,mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri”.

Dari pengertian-pengertian dia atas,bisa dikatakan bahwa peserta didik adalah

orang atau individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan

bakat,minat,dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta

mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.

Peserta didik mempunyai sebutan yang berbeda-beda ,yaitu : anak didik, murid,

siswa, pembelajar, santri, traine, mahasiswa dan sebagainya. Manajemen Peserta Didik

adalah layanan yang memutuskan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan

siswa di kelas dan di luar kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layannan individu

seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di

sekolah Knezevich 1961 (Dalam Tim UPI ,2013:205). Manajemen Peserta Didik juga

dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik

tersebut masuk sekolah sampai mereka lulus sekolah

4
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi aspek-aspek berikut : (1)

Analisis kebutuhan peserta didik ; (2) Rekruitmen peserta didik; (3) Seleksi peserta didik

; (4) Orientasi; (5) Penempatan peserta didik (pembagian kelas); (6) Pembinaan dan

pengembangan peserta didik; (7) Pencatatan dan pelaporan; dan (8) Kelulusan dan

alumni. Berikut adalah penjelasan dari aspek-aspek diatas :

1) Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Analisis kebutuhan peserta didik yang dimaksud adalah penetapan siswa yang

dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Menurut Rahayu (2013)

analisis kebutuhan peserta didik ada dua yaitu analisis kebutuhan peserta didik

berdasarkan jumlah peserta didik yang dibutuhkan dan analisis kebutuhan

peserta didik berdasarkan kegiatan yang dibutuhkan peserta didik.

2) Rekruitmen Peserta Didik

Rahayu (2013) berpendapat bahwa rekruitmen peserta didik adalah proses

pencarian,menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi

peserta didik di lembaga pendidikaan(sekolah) yang bersangkutan. Langkah-

langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) adalah sebagai berikut: 1)

Pembentukan panitia penerimaan siswa baru, 2) Pembuatan dan pemasangan

pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka.

3) Seleksi Peserta Didik

Seleksi peserta didik adalah kegiatan calon peserta didik untuk mennetukan

diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga

pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun

cara-cara seleksi yang dapat digunakan untuk peserta didik yaitu seleksi

administrasi dan observasi (Rahayu 2013).


5
4) Orientasi

Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan

mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta

didik itu menempuh pendidikan (Tim UPI 2013). Sebelum peserta didik

mengikuti pelajaran pada sekolah yang baru, diadakanlah masa orientasi ini.

Menurut Mahmud M. (2012) adapun tujuan diadakannya orientasi bagi calon

peserta didik antara lain adalah :

a. Peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku

di sekolah.

b. Peserta didik dapat aktif dalam kegiatan sekolah.

c. Agar calon peserta didik merasa betah di sekolah, semua warga sekolah

yang lama harus bersikap ramah kepada calon peserta didik dan selalu siap

membantu apabila diperlukan.

5) Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)

Menurut William A. (Dalam Mahmud M. 2012) yang diperhatikan dalam

pengelompokkan belajar yaitu :

a. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan peserta didik menurut umur,

jenis kelamin, dan lain-lain.

b. Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokkan peserta didik berdasarkan

pada perbedaan individu, misalnya : bakat, kemampuan, minat, dan

sebagainya.

Sedangkan menurut Hendyat Soetopo (Dalam Tim UPI 2013) dasar-dasar

pengelompokkan peserta didik ada 5 macam yakni :

a. Friendship Grouping yaitu didasarkan pada kesukaan di dalam memiih

teman antara peserta didik itu sendiri.


6
b. Achievement Grouping yaitu didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh

siswa

c. Aptitude Grouping yaitu didasarkan pada kemampuan dan bakat yang

sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik.

d. Attention or Interest Grouping yaitu didasarkan atas perhatian atau minat

yang didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.

e. Intelligence Grouping yaitu didasarkan atas hasil tes intelegensi yang

diberikan kepada peserta didik

6) Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik

Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan agar anak mendapatkan

bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang

akan datang.

Menurut Mahmud M. (2012) Nilai kemajuan peserta didik adalah nilai-nilai

bidang studi yang dipelajari peserta didik sesuai dengan petunjuk kurikulum

yang sudah diprogramkan bagi tujuan masing-masing lembaga pendidikan.

Raport yang berisikan kemajuan peserta didik mempunyai arti yang sangat

penting bagi kontrol kemajuan prestasi belajar peserta didik selama berada di

sekolah tersebut, sampai peserta didik itu tamat dan melanjutkan ke

sekolah/jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

7) Pencatatan Dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan tentang di sekolah sangat diperlukan sejak peserta

didik diterima di sekolah itu sampai mereka tamat atau meninggalkan sekolah

tersebut. Menurut Tim UPI (2013) diperlukan beberapa peralatan dan

perlengkapan yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam pencatatan

dan pelaporan tersebut yakni : Buku Induk Siswa, Daftar Presensi, Daftar
7
mutasi peserta didik , Buku catatan pribadi peserta didik, Daftar nilai , Buku

legger , Buku Raport.

8) Kelulusan Dan Alumni

Menurut Tim UPI (2013) kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan

(sekolah) tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti

oleh peserta didik. Ketika para peserta didik sudah lulus ,maka secara formal

hubungan antara peserta didik dan lembaga telah selesai.Namun,hubungan

antara sekolah dengan para alumni dapat dipelihara lewat pertemuan-

pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni,yang biasa disebut “reuni”.

2.3 Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan peserta didik merupakan kegiatan awal untuk mendapatkan peserta didik

yang akan mengikuti proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan. penerimaan

peserta didik merupakan hal sangat penting, sebab kalau tidak ada peserta didik yang

diterima di sekolah berarti tidak ada yang harus ditangani atau di atur. Pada bagian ini

akan dibahas sebagai berikut:

1. Kebijaksanaan Penerimaan Peserta Didik

Kebijakan operasional penerimaan peserta didik baru, memuat aturan

mengenai jumlah peserta didik yang dapat diterima di suatu sekolah. Penentuan

mengenai jumlah peserta didik, tentu juga didasarkan atas kenyataan-kenyataan

yang ada di sekolah ( faktor kondisional). Faktor kondisional tersebut meliputi;

daya tampung kelas baru, kriteria mengenai siswa yang dapat diterima, anggaran

yang tersedia, sarana prasarana yang ada, tenaga kependidikan yang tersedia,

jumlah peserta didik yang tinggal di kelas satu, dan sebagainya.

Kebijakan operasional penerimaan peserta didik, juga memuat sistem

8
pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan dilakukan untuk peserta

didik. Selain itu, kebijakan penerimaan peserta didik juga berisi mengenai waktu

pendaftaran, kapan dimulai dan kapan diakhiri. Selanjutnya, kebijakan

penerimaan peserta didik harus juga memuat tentang personalia-personalia yang

akan terlibat dalam pendaftaran, seleksi dan penerimaan peserta didik. Kebijakan

penerimaan peserta didik ini dibuat berdasarkan petunjuk-petunjuk yang

diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota. Petunjuk demikian harus

dipedomani karena ia memang dibuat dalam rangka mendapatkan calon peserta

didik sebagaimana yang diinginkan atau diidealkan.

2. Sistem Penerimaan Peserta Didik,

Ada dua macam sistem penerimaan peserta didik, yaitu sistem promosi

dan sistem seleksi. Sistem promosi adalah penerimaan peserta didik, yang

sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai peserta

didik di suatu sekolah, diterima semua begitu saja. Karena itu, mereka yang

mendaftar menjadi peserta didik, tidak ada yang ditolak. Sistem promosi,

secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang dari

jatah atau daya tampung yang ditentukan. Sedangkan sistem seleksi dapat

digolongkan menjadi tiga macam, yaitu seleksi berdasarkan Daftar Nilai Ebta

Murni (DANEM), Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), dan tes masuk.

3. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru

Kriteria yang dimaksud adalah patokan-patokan yang menentukan bisa

atau tidaknya seseorang untuk diterima sebagai peserta didik. Ada tiga macam

kriteria penerimaan peserta didik yang meliputi:

a. Kriteria acuan patokan (standard criterian referenced), yaitu suatu

9
penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan-patokan yang telah

ditentukan sebelumnya.

b. Kriteria acuan norma (norm criterian referenced), yaitu suatu penerimaan

peserta didik yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta

didik yang mengikuti seleksi. Dalam hal ini sekolah menetapkan kriteria

penerimaan berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik. Keseluruhan

prestasi didik dijumlah, kemudian dicari rata-ratanya. Calon peserta didik

yang nilainya di atas rata-rata, digolongkan sebagai calon peserta didik.

Sementara yang berada di bawahnya dianggap tidak diterima.

c. Kriteria yang didasarkan daya tampung sekolah, sekolah terlebih dahulu

menentukan jumlah daya tampungnya, atau berapa calon peserta didik

baru yang akan diterima. Setelah sekolah menentukan, kemudian

merangking prestasi siswa mulai dari yang berprestasi paling tinggi

sampai dengan prestasi paling rendah. Penentuan peserta didik yang

diterima dilakukan dengan cara menurut dari atas ke bawah, sampai

daya tampung tersebut terpenuhi.

4. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru

Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia

penerimaan peserta didik, rapat penentuan peserta didik baru, pembuatan,

pemasangan atau pengiriman pengumuman, pendaftaran peserta didik baru,

seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman peserta didik yang

diterima.

2.4 Ketatausahaan Siswa

A. Pengertian Ketatausahaan Sekolah

10
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah menyelenggarakan berbagai macam

kegiatan. Kegiatan ini memerlukan perencanaan, pengarahan, pengkoordinasian,

pengontrolan, dan pengkomunikasian agar benar-benar berdaya guna untuk

mencapai tujuan kelembagaan. Tata Usaha dapat dirumuskan sebagai segenap

rangkaian kegiatan meliputi, menghimpun data, mencatat data, mengolah data,

menyajikan data, melaporkan data, menyimpan untuk kepentingan pembuatan

kebijakan internal maupun ekternal sekolah. Jadi pengertian ketatausahaan

sekolah adalah suatu rangkaian kegiatan pengelolaan organisasi kerja yang

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara sistematis dan teratur

untuk mencapai suatu tujuan

B.Pentingnya Ketatausahaan Sekolah

Kegiatan ketatausahaan dilakukan oleh berbagai orang yang diserahi tugas di

bidang pekerjaannya masing-masing. Banyak manfaat yang dapat diambil dari pekerjaan

ini, karena dapat memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh Kepala Sekolah dari guru

dan dari bidang tata usaha untuk mengetahui secara tepat kegiatan yang sudah, sedang

dan yang akan berlangsung di sekolah serta untuk menilai kebijakan-kebijakan dan

kemajuan sekolah.

Guru juga memerlukan keterangan tentang siswa untuk menilai kegiatan

pengelolaan pembelajaran secara keseluruhan. Dengan informasi ini guru bisa merancang

kegiatannya dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Sekolah, orang tua siswa maupun

rekan seprofesi.

11
C. Fungsi Tata Usaha Sekolah

Ada beberapa fungsi tata usaha sekolah yang menunjang kegiatan sekolah yaitu:

1. Pelayanan Kepada Pimpinan Sekolah

Dalam menjalankan tugas, Kepala Sekolah banyak memerlukan data dan

keterangan untuk berbagai kepentingan antara lain:

a.Membuat perencanaan sekolah

b.Mengevaluasi kegiatan sekolah

c.Membina profesi guru

d.Menyusun kalender sekolah

e.Mengatur beban mengajar

f.Mengatur keuangan sekolah

g.Membantu mengatasi kesulitan belajar siswa

h.Menjawab pertanyaan orang tua siswa

i.Menyusun kegiatan ekstra kurikuler

j.Mengambil keputusan

Begitu banyak kegunaan data yang diperlukan oleh Kepala Sekolah sebagai

pimpinan pendidikan dalam lingkungannya. Berbagai data dan keterangan yang

dibutuhkan tidak mungkin semua dihafal di luar kepala karena terlalu banyak

persoalan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, bantuan tata usaha dalam

mencari, menyimpan, memelihara dan menyajikan kembali data dan keterangan

12
secara lengkap, jelas dan objektif yang dapat disajikan dalam waktu yang relatif

singkat bagi keperluan Kepala Sekolah.

2. Bantuan kepada Guru

Dalam hubungan dengan siswa, peranan guru sangat besar. Memang tugas

utamanya mengajar, tapi dalam menghadapi makhluk hidup yang mempunyai

karakteristik bermacam-macam mempunyai kesulitan tersendiri. Sehingga perlu

pendekatan yang tidak sama terhadap siswa, karena kebutuhannya berlainan.

Untuk membantu guru agar dapat mengkonsentrasikan dirinya dalam menjalani

tugas-tugasnya, perlu diberi bantuan sehingga beban tugasnya menjadi lebih

ringan.

Bantuan kepada guru yang dapat diberikan oleh tata usaha sekolah antara lain:

a.Data tentang siswa dan latar belakangnya

b.Data kemajuan belajar

c.Data kehadiran

d.Data kelas

D. Kegiatan Tata Usaha Sekolah

Kegiatan tata usaha dari setiap lembaga pendidikan dari unit terendah sampai

tertinggi adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan dan Pencatatan Siswa

Pada setiap permulaan tahun ajaran sekolah menerima siswa baru yang

memerluka pencatatan. Di samping itu siswa yang lama harus dicatat kembali secara

keseluruhan menurut kelas. Siswa yang putus sekolah serta mengulang dan lulus
13
harus dicatat dengan teliti dan sistematis. Dengan demikian jumlah siswa dan

perkembangannya setiap tahun dapat diketahui dengan pasti.

Data yang diperlukan dari siswa atau orang tuanya minimal adalah:

•Nama siswa, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, dan agama siswa

•Nama, alamat, pekerjaan, dan agama orang tua

•Ijazah terakhir

•Beberapa keterangan lain seperti minat, hobi, riwayat kesehatan, dan lain-lain

Di samping data siswa, sekolah perlu membuat catatan dalam buku induk tentang:

•Nomor pendaftaran dan nomor pokok

•Tahun ajaran yang diikuti menurut kelas

•Tanggal masuk dan meninggalkan sekolah

•Sebab-sebab meninggalkan sekolah

•Tanggal kenaikan atau tinggal kelas

2. Daftar Hadir dan Absensi

Daftar hadir memberikan data dan informasi yang berharga pada pimpinan

untuk menilai partisipasi setiap personal dalam kerjasama baik secara keseluruhan

atau dalam kegiatan tertentu. Bagi guru, daftar hadir berfungsi sebagai alat bantu

untuk mengadakan control dalam memelihara kedisiplinn siswa secara kontinu.

Daftar hadir dapat dibedakan antara:

•Daftar hadir guru dan pegawai

14
•Daftar hadir siswa

3. Dokumentasi Kelas/Sekolah dan Laporan

Data perubahan dan perkembangan kelas dan sekolah harus dicatat, dihimpun,

dan disimpan sebagai dokumen sekolah. Dokumentasi dan laporan penting artinya

bagi kelangsungan pembinaan dan pengembangan lembaga pendidikan oleh pimpinan

sekolah yang baru atau pihak lain yang berminat memberikan bantuan untuk sekolah.

Data itu antara lain berisi kemajuan hasil proses pembelajaran yang dicapai

siswa, pembagian tugas guru-guru, data kepegawaian guru dan personal lain, nomor

dan tanggal ijazah yang diberikan pada siswa setelah tamat belajar, dan lain-lain.

4. Pengaturan Proses Pembelajaran secara Tidak Langsung

Tugas tata usaha adalah menyediakan berbagai fasilitas material serta

mengaturnya seperti, jadwal pelajaran, penggunaan peralatan, tempat ujian, dan lain-

lain.

5. Agenda, Arsip, dan Ekspedisi

Tata usaha sekolah berfungsi sebagai administrasi sekolah bertugas mencatat

setiap kegiatan surat menyurat berupa telegram, nota, telepon pada buku agenda.

Surat-surat keluar dan masuk yang disimpan dalam arsip secara teratur dan baik, serta

mencatat pengiriman surat ke luar sekolah pada buku ekspedisi.

2.5 Layanan BK

1. Pengertian BK
Dalam PP No.28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan PP No.29 tahun 1990
tentang pendidikan menengah digunakan istilah bimbingan.Pengertian bimbingan
15
menurut PP.No.29 tahun 1990 Bab X pasal 27,yaitu bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam rangka upaya menemukan pribadi,mengenal lingkungan ,dan merencanakan masa
depan.Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.Menurut Hendyat Soetopo (Dalam
Tim UPI, 2013 : 215) bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa
dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang
dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal,sehingga mereka memahami dan
mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi
lingkungan sekolah,keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan BK
Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi
yang dimilikinya (seperti: kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang
yang ada (seperti: latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai
dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling
membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam hidupnya yang memiliki
wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat
berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya, selain itu Bimbingan konseling juga
bertujuan agar siswa mampu menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang di hadapinya
3. Fungsi BK
Fungsi bimbingan di sekolah ada tiga yaitu :
1) Fungsi Penyaluran ,yaitu membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah
lanjutannya,memilih program,memilih lapangna pekerjaan sesuai dengan
bakat,minat ,kemampuan dan cita-citanya.
2) Fungsi Pengadaptasian,yaitu membantu guru untuk menyesuaikan program
pengajaran yang disesuaikan dengan minat,kemmapuan,cita-cita peserta didik.
3) Fungsi Penyesuaian,yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri
dengan bakat,minat,dan kemampuannya untuk mencapai perkembangan yang
optimal.

BAB III

16
PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Berdasarkan materi diatas dapat disimpulkan peserta didik adalah orang atau

individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat,dan

kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai

kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.

2. Ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi aspek-aspek berikut : (1)

Analisis kebutuhan peserta didik ; (2) Rekruitmen peserta didik; (3) Seleksi

peserta didik ; (4) Orientasi; (5) Penempatan peserta didik (pembagian kelas); (6)

Pembinaan dan pengembangan peserta didik; (7) Pencatatan dan pelaporan; dan

(8) Kelulusan dan alumni.

3. Penerimaan Peserta didik baru meliputi kebijakan operasional, system penerimaan

peserta didik, kriteria penerimaan peserta didik baru, dan prosed penerimaan

peserta didik baru.

4. Kegiatan ketatausahaan meliputi

a. .Penerimaan dan Pencatatan Siswa

b. Daftar Hadir dan Absensi

c. .Dokumentasi Kelas/Sekolah dan Laporan

d. .Pengaturan Proses Pembelajaran secara Tidak Langsung

d.Agenda, Arsip, dan Ekspedisi

5. Fungsi bimbingan di sekolah ada tiga yaitu :

17
a. Fungsi Penyaluran ,yaitu membantu peserta didik dalam memilih jenis
sekolah lanjutannya,memilih program,memilih lapangna pekerjaan sesuai
dengan bakat,minat ,kemampuan dan cita-citanya.
b. Fungsi Pengadaptasian,yaitu membantu guru untuk menyesuaikan program
pengajaran yang disesuaikan dengan minat,kemmapuan,cita-cita peserta didik.
c. Fungsi Penyesuaian,yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri
dengan bakat,minat,dan kemampuannya untuk mencapai perkembangan yang
optimal.
3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan manajemen peserta didik dapat

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bakat,minat,dan akademik peserta didik

tersebut. Sehingga kemampuan serta bakat dan minat peserta didik dapat tercapai dengan

baik sesuai yang ingin dicapai.Manajemen peserta didik harusnya dilaksanakan dengan

baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi secara maksimal karena manajemen

peserta didik dapat mendukung dalam keterlaksanaan proses belajar-mengajar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, I. 2008. Perkembangan Belajar Peserta Didik. (Online),


(http://educloud.fkip.unila.ac.id/index.php?dir=Ilmu%20Pendidikan/Pendidikan%
20Guru%20Sekolah%20Dasar/Perkembangan%20Belajar%20Peserta%20Didik/),
diakses 27 Maret 2020.
Rahayu, R.I. 2013. Manajemen Peserta Didik Sekolah Dasar Harapan Nusantara
Denpasar-Bali. (Online),
(https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2013/09/manajemen-peserta-didik-
bu-retno.pdf), diakses 27 Maret 2020
Wasil, M. 2011. Pengantar Manajemen. (Online),
(http://mohammadwasil.dosen.narotama.ac.id/files/2011/12/PENGANTAR-
MANAJEMEN.pdf), diakses 27 Maret 2020..

19
20
21
22
1
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. bandung : Alfabeta,CV.

Ratih. 2017. Jenis-Jenis Penelitian. Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Negeri Malang.

Suryana.2010. Metodelogi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai