Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

“Manajemen Madrasah”

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Jaja Jahari, M.Pd., CEMP


Zam zam Lukmanul Jamil, M.Pd

Di susun oleh :

Hanif Muslim Mubarok (1212010046)

Luthfi Permana Adiwidjaya (1212010072)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur ke hadirat Allah ‘Azza Wajalla yang telah meridhoi penyusun
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada suri
tauladan kita yakni habibana wanabiyana Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam. serta
kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in tabi’atnya dan semoga sampai kepada kita selaku
umatnya yang Insya Allah turut terhadap ajarannya.

Maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai salah satu
kewajiban penyusun sebagai Mahasiswa untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Madrasah. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan dorongan dari
berbagai pihak, baik dari Dosen Pengampu, kerabat, maupun keluarga. Maka dari itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Jaja Jahari, M.Pd., CEMP. dan Zam zam Lukmanul Jamil, M.Pd.
sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Madrasah.
2. Teman-teman mahasiswa seperjuangan yang telah memberikan semangat selama
penyusunan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Kami menyadari, terdapat
kekurangan dalam makalah ini, baik dari materi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 16 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................ 4
B. Perumusan Masalah .................................................................................................................. 5
C. Tujuan Masalah ......................................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
A. Definisi Manajemen Peserta Didik ............................................................................................ 6
B. Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Manajemen Peserta Didik .......................................................... 7
C. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik ............................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen selain mengatur, juga merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain. Jadi, dalam
manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya
maupun tujuan yang ditargetkan. Dengan manajemen yang tepat dan terarah, tentu prestasi
belajar dapat dimaksimalkan. Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang
diharapkan,maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri
dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat
biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor
keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
Sehubungan dengan manajemen peserta didik tersebut secara sosiologis, peserta
didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Kesamaan-kesamaan itu dapat ditangkap dari
kenyataan bahwa mereka sama-sama anak manusia. Oleh karena itu, para peserta didik
mempunyai kesamaan-kesamaan unsur kemanusiaan. Fakta menunjukkan bahwa tidak ada
seorang pun, yang lebih manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya; dan tidak ada anak
yang kurang manusia dibandingkan dengan anak yang lainnya. Adanya kesamaan-
kesamaan inilah yang melahirkan konsekuensi yang sama atas hak-hak yang mereka
punyai. Diantara hak-hak tersebut, yang tidak kalah pentingnya adalah hak untuk
mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.
Peserta didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu
manajemen pendidikan. Peserta didik atau siswa adalah input dari suatu lembaga
pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau
dipandang dari output yang dihasilkan. Output yang berkualitas tentu tidak hanya dinilai
dari satu sisi pendidikan, tetapi juga dari segi kepekaan social serta kecerdasan emosional
dan agamanya. Output yang baik, tentu dihasilkan melalui proses yang berliku-liku, dan
juga input yang berkualitas pula. Namun, input yang berkualitas saja tidak cukup, apabila
tidak dibarengi dengan proses pendidikan yang bermutu. Jadi, dalam manajemen peserta
didik tersebut ada kerjasama dan keterkaitan prosesnya.
Berkaitan dengan hal di atas, keberhasilan dari suatu pendidikan tidaklah hanya
diukur dari kualitas inputnya saja. Banyak sekolah yang inputnya baik dan berkualitas,
outputnys justru malah biasa saja. Input yang baik akan meghasilkan output yang baik pula,
ketika dibarengi dengan manajemen yang baik. Maka dari itu, penulis akan sedikit berbagi
mengenai manjemen peserta dididk dan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen peserta
didik.
B. Perumusan Masalah
Dengan banyaknya masalah-masalah yang dapat diidentifikasi, maka masalah yang
diangkat dalam penulisan makalah ini dibatasin pada :
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?
2. Apa saja tujuan, fungsi, dan prinsip manajemen peserta didik?
3. Apa saja ruang lingkup maanajemen peserta didik?
C. Tujuan Masalah
Dengan banyaknya permasalahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
dibuat makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami arti dari manajemen peserta didik
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan, fungsi, dan prinsip manajemen peserta didik
3. Untuk Mengetahui dan memehami ruang lingkup menejemen peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Peserta Didik


Berdasarkan asal katanya, pengertian manajemen peserta didik merupakan
penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik. Manajemen sebagaimana dijelaskan
pada bab sebelumnya adalah suatu proses yang khas terdiri atas tindakan-tindakan berupa
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk
menentukan serta mencapai sasaran- sasaran atau tujuan yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya",
Sementara peserta didik sendiri menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembang- kan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Oemar Hamalik (2003) mendefinisikan
peserta didik sebagai suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.
Dari definisi manajemen dan peserta didik di atas, Knezevich (1961)
mengungkapkan bahwa manajemen peserta didik merupakan layanan yang memusatkan
perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang mendapatkan proses
pendidikan di sekolah".
Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI (2006) manajemen peserta didik
adalah usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk
sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Manajemen peserta didik bukan hanya dalam
bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja. melainkan meliputi aspek yang
lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.
B. Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Manajemen Peserta Didik
Pada dasarnya, manajemen peserta didik bertujuan untuk mengelola segala
aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Manajemen peserta didik yang dikelola dengan baik serta efektif dan efisien akan
meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga membantu dalam mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri.
Selain itu, manajemen peserta didik berfungsi sebagai wadah dan wahana untuk
mengembangkan potensi, minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta sehingga mereka
mampu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan di masyarakat baik dalam aspek
kepribadian, sosial maupun kapasitas intelektualnya. Dalam merealisasikan manajemen
peserta didik yang efektif dan efisien, maka perlu adanya prinsip-prinsip yang menjadi
landasan dalam proses implementasi manajemen peserta didik tersebut. Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI (2006: 206) mengembangkan beberapa prinsip-prinsip yang
harus dijadikan sebagai landasan dalam mengoperasionalkan manajemen peserta didik,
diantara prinsip- prinsip manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Dalam mengembangkan program manajemen kepesertadidikan, penyelenggara
harus mengacu pada pengaturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keselu ruhan proses
manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama
dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan
3. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik harus mengemban misi
pendidikan dalam rangka mendidik peserta didik.
4. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan sebagai sarana
mempersatukan peserta didik yang memiliki keragaman latar belakang dan
banyak perbedaan. Perbedaan- perbedaan yang ada pada peserta didik tidak
diarahkan untuk munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk
mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai sehingga mereka
memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5. Kegiatan manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap pembimbingan peserta didik.
6. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu
kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya
ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
7. Kegiatan Manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta
didik, baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.

C. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik


Manajemen peserta didik mencakup seluruh proses dalam pengelolaan peserta
didik dalam sebuah sistem pendidikan. Ruang lingkup ini mencakup semua proses
semenjak analisis kebutuhan sampai peserta didik tersebut menjadi alumni.
1. Analisis Kebutuhan
Ruang lingkup manajemen peserta didik diawali dengan ne ment (analisis
kebutuhan) terhadap peserta didik. Analisis kebutuhan ini harus disesuaikan dengan
daya tampung yang tersedia dalam satuan lembaga pendidikan. Pemerintah sudab
membuat kebijakan tentang daya tampung siswa perkelas sebanyak 40-45 siswa.
Tentunya jumlah ini harus disesuaikan dengan kondis kelas yang ada sehingga proses
kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan efektif dan menyenangkan.
Selain itu, analisis kebutuhan siswa juga harus didasarkan pada rasio antara peserta
didik dan tenaga pendidik. Efektivitas pembelajaran tidak akan bisa tercapai jika rasio
antara murid dan guru tidak seimbang. Oleh karena itu, analisis kebutuhan ini harus
berorientasi pada suasana yang kondusif bagi siswa dalam mengem- bangkan potensi
dirinya.
Dalam melakukan analisis kebutuhan peserta didik ini, kita bisa menggunakan
perencanaan berdasarkan supply and demand Lembaga pendidikan harus benar-benar
memperhatikan dari mana siswa tersebut akan direkrut. Di sinilah prinsip pengelolaan
memiliki peran penting, artinya ketika merencanakan sebuah lembaga pendi dikan kita
harus memperhatikan landasan sosiologis dan antropologis dimana kita akan
mendirikan sebuah lembaga pend dikan. Landasan ini akan membantu dalam
memetakan calon peserta didik.
2. Rekrutmen
Setelah melakukan proses analisis kebutuhan, lembaga pendidikan harus
melakukan proses rekrutmen peserta didik. Untuk mensukseskan program rekrutmen
ini, lembaga pendidikan biasanya membentuk tim kecil dan khusus untuk kegiatan ini,
panitia in biasanya dibentuk dan diberi nama Panitia Penerimaan Siswa Baru (PPSB),
Panitia ini dibentuk oleh kepala sekolah dan komite sekolah dalam forum musyawarah
sekolah Panitia ini bertugas melaksana kan proses rekrutmen peserta didik sampai
peserta didik diterima di sekolah. Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam proses
rekrutmen adalah melakukan promosi seluas-luasnya sehingga masyarakat
mendapatkan informasi yang jelas dan komprehensif tentang penerimaan siswa baru.
Beberapa informasi yang dianggap penting bagi calon peserta didik baru biasanya
terdiri dari :
 Profil lembaga pendidikan yang sedang membuka pendaftaran baru Profil ini
dibuat semenarik mungkin. Profil ini meliputi visi, misi dan tujuan lembaga
pendidikan; kurikulum; sarana dan prasarana; tenaga pendidik dan
kependidikan: program ekstrakurikuler dan prestasi yang pernah diraih oleh
lembaga pendidikan tersebut
 Prosedur pendaftaran, informasi ini memiliki peran yang sangat penting karena
biasanya calon mahasiswa baru masih banyak yang masih kebingungan.
Informasi ini mencakup syarat yang harus dipenuhi, waktu dan tempat
pendaftaran, serta informasi lainnya yang dibutuhkan oleh peserta didik.
 Biaya pendidikan, besar kecilnya biaya pendidikan yang ditentu- kan oleh
lembaga pendidikan menjadi salah satu pertimbangan bagi calon peserta didik
yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu,
informasi ini menjadi salah satu informasi yang dibutuhkan oleh calon peserta
didik
3. Seleksi dan Penerimaan
Setelah melakukan rekrutmen peserta didik, langkah yang selanjutnya adalah
proses seleksi dan penerimaan. Secara konseptual, seleksi peserta didik merupakan
aktivitas dalam menentukan peserta didik yang akan diterima dalam sebuah institusi
pendidikan. Proses seleksi pada dasarnya bukan untuk membeda-bedakan antara satu
peserta didik dengan peserta didik lainnya. Proses seleksi pada hakikatnya untuk
memetakan peserta didik agar ia mampu mene rima dan mendapatkan layanan
pendidikan sesuai dengan kemam puan dan potensi yang dimilikinya. Proses seleksi ini
akan membantu lembaga pendidikan yang memiliki pendaftar melebihi daya tampung
sekolah tersebut.
Proses seleksi ini biasanya dilakukan dengan beberapa tahapan, diantara tahapan
yang dilakukan dalam proses seleksi antara lain :
a. Seleksi administratif, seleksi ini biasanya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan
syarat-syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh siswa, diantaranya photo copy
ijazah, surat tanda kelulusan (SKL), biodata, akta kelahiran dan lainnya.
b. Tes, seleksi ini biasanya dilakukan dengan beberapa pendekatan sesuai dengan
kebijakan lembaga pendidikan itu sendiri. Diantara tes yang digunakan sebagai
standar kelulusan antara lain
1) Seleksi yang didasarkan hasil UAN
2) Seleksi yang didasarkan pada minat, bakat dan potensi siswa
3) Tes tertulis dan lisan, tes ini biasanya meliputi tes potensi akademik, psikotes
maupun tes kemampuan bahasa
4) Di beberapa sekolah dilakukan juga diadakan tes baca dan tulis Al-Qur'an
(BTAQ) untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an.
Hasil seleksi inilah yang menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk
menentukan diterima atau tidaknya siswa di sekolah tersebut. Selain itu, hasil seleksi
juga bisa digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam memetakan peserta didik
dalam suatu lembaga pendidikan. Bagi siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi dan
berhak diterima di lembaga pendidikan diwajibkan untuk melakukan proses daftar
ulang dan melengkapi semua persyaratan administratif.
4. Proses Pencatatan dan Pelaporan
Proses pencatatan merupakan langkah untuk mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan yang berhubungan dengan siswa Proses pencatatan merupakan langkah
untuk mengumpul selama ia menjadi peserta didik di sebuah lembaga pendidikan
Kegiatan ini dilakukan sejak siswa tersebut mendaftarkan dirinya sebagai peserta didik
sampai ia menjadi lulus dari lembaga pendidikan tersebut dan menjadi alumni.
Beberapa jenis dokumen yang digunakan dalam kegiatan pencatatan dan pelaporan
antara lain:
a. Buku Induk
Buku yang biasa juga disebut dengan buku pokok ini berisi dokumen tentang
siswa yang masuk ke lembaga pendidikan yang dilengkapi dengan nomor induk
dan data pribadi dan identitas lainnya.
b. Buku Kleper
Dokumen ini berisi data yang diambil dari buku induk akan tetapi sudah
diurutkan berdasarkan abjad sehingga memudahkan dalam proses pencarian data
yang diperlukan.
c. Daftar Hadir
Dokumen ini merekam data kehadiran siswa selama ia mengikuti pendidikan di
sebuah lembaga pendidikan. Buku daftar hadir ini biasanya dipegang oleh guru dan
ketua kelas. Dokumen ini menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
menentukan kenaikan dan kelulusan siswa di sebuah lembaga pendidikan.
d. Daftar Nilai
Dokumen ini memuat data tentang nilai siswa baik nilai harian tugas, kuis, ujian
tengah semester (UTS), maupun nilai hasil UAS Daftar ini dipegang oleh guru dan
dijadikan sebagai laporan perkembangan prestasi siswa selama belajar. Buku ini
yang menjadi bahan untuk mengisi buku raport yang dibagikan setiap akhir
semester.
e. Buku Legger
Dokumen ini berisi kumpulan dari seluruh nilai mata pelajaran peserta didik,
buku yang dijadikan sebagai bahan pengisian raport ini diisi oleh guru wali kelas
yang telah mendapatkan laporan nilai dari masing-masing guru bidang studi.
f. Buku Raport
Dokumen ini berisi perkembangan siswa selama mengikuti kegiatan belajar di
lembaga pendidikan selama satu semester, buku yang dilaporkan kepada wali/orang
tua siswa ini dilengkapi dengan jumlah kehadiran dan sikap peserta didik selama
satu semester.
5. Orientasi
Kegiatan orientasi merupakan upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk
mengenalkan lingkungan sekolah dimana peserta didik akan menimba ilmu, kegiatan
ini fokus pada pengenalan lingkungan belajar sehingga para peserta didik mengenal
lingkungan dan budaya sekolahnya dan bisa menyesuaikan diri dengan ling kungan
barunya. Kegiatan orientasi ini merupakan proses penyatuan pandangan antara
lembaga pendidikan dan calon peserta didik baik meliputi visi, misi dan tata tertib yang
ada di sekolah.
Akan tetapi, pada praktiknya, kegiatan orientasi justru dijadikan sebagai wahana
bullying (peloncoan) yang dilakukan oleh angkatan lama terhadap angkatan baru.
Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan dan akan berdampak buruk pada kondisi
psikologis peserta didik. Oleh karena itu, guru (dalam hal ini pembina kesiswaan) harus
melakukan pengarahan dan pengawasan secara proporsional dalam pelaksanaan
kegiatan masa orientasi.
Pelaksanaan kegiatan orientasi ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya:
 Mengenalkan lingkungan dan budaya sekolah kepada para peserta didik baru.
 Mengenalkan tata tertib dan peraturan sekolah
 Membangun hubungan yang harmonis sesama keluarga besar sekolah
 Membangun motivasi dan orientasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam
segala kegiatan di sekolah
 Memberikan motivasi kepada siswa dalam meningkatkan prestasi di sekolah.
Setidaknya ada beberapa indikator yang bisa dijadikan sebagai standar keberhasilan
kegiatan orientasi. Siswa memiliki best self image, best environment, dan best
motivation.
6. Penempatan
Untuk mencapai proses belajar yang kondusif dan efektif. maka sekolah perlu
melakukan pembagian dan penempatan sesuai dengan kapasitas dan daya tampung
kelas langkah pengelompokan ini harus didasarkan pada fungsi integrasi yang didasari
kesamaan- kesamaan yang dimiliki oleh peserta didik. Artinya, pemetaan terhadap
potensi dan karakteristik peserta didik semenjak awal (Proses penerimaan siswa baru)
harus diidentifikasi secara objektif. Ini bertujuan untuk memberikan layanan yang tepat
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh sebab itu, pengelompokan ini juga
didasarkan pada fungsi perbedaan dimana peserta didik dikelom- pokkan berdasarkan
perbedaan minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

7. Pembinaan dan Pengajaran


Pembinaan dan pengajaran merupakan kegiatan inti dalam manajemen peserta
didik, kegiatan pembinaan dan pendidikan ini berorientasi pada pengembangan minat
dan bakat potensi sehingga proses pembelajaran dijadikan sebagai wahana
pengembangan potensi siswa Kegiatan pembinaan dan pengajaran ini didesain dalam
kurikulum yang disusun pada satuan lembaga pendidikan. Dalam pembinaan dan
pengajaran, seorang guru harus membangun interaksi edukatif dengan para siswa
sehingga proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
8. Kelulusan dan Alumni
Ruang lingkup manajemen peserta didik yang terakhir adalah mengantarkan
peserta didik pada kelulusan dan menjadikan mereka sebagai alumni Pada tahapan ini
sekolah akan melakukan evaluasi sejauh mana kualitas output yang dihasilkan dari
sebuah proses pembelajaran. Pada praktiknya, perhatian sekolah pada alumni kurang
mendapat perhatian. Padahal alumni menjadi sebagai bahan evaluasi bagi sekolah
sejauh mana outcome yang dihasilkan pada proses pembelajaran.
Sekolah seharusnya mempunyai data tentang alumni dan keberadaan mereka, serta
pihak sekolah harus mampu membangun komunikasi dengan para alumni dan
memfasilitasi mereka untuk berperan aktif dalam mengembangkan lembaga
pendidikan. Para alumni bisa membantu dalam mempromosikan dan memasarkan
lembaga pendidikan kepada masyarakat. Manajemen terhadap alumni dimulai dengan
membuat data base terhadap keberadaan para alumni dan tempat mereka bekerja. Ini
bisa dijadikan sebagai bahan data untuk memetakan outcome lembaga pendidikan
tersebut Kemudian para alumni diarahkan untuk membentuk ikatan alumni sebagai
wahana komunikasi antar alumni untuk berbagi informasi yang bermanfaat baik untuk
para alumni maupun para adik kelas yang masih menjalani pendidikan di sekolah.
Secara praktis, alumni bisa memberikan informasi tentang peluang pekerjaan,
informasi wang perguruan tinggi bagi yang ingin melanjutkan, informasi mang
beasiswa. Sebagai contoh, ikatan alumni ITB mempunyai program seribu orangtua
untuk mahasiswa. Ini menjadi salah satu cah pemberdayaan alumni oleh sebuah
lembaga pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
manajemen sekolah/madrasah. Manajemen peserta didik merupakan proses
pengurusan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari penerimaan
peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Manajemen peserta
didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatankegiatan
tersebut menunjang proses belajar mengajar sehingga dapat berjalan lancar, tertib
dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah
dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

B. Saran
Saran dari kelompok kami mengenai pembahasan diatas yaitu diharapkan kita
dapat memahami materi manajemen peserta didik. Karena manajemen yang efektif
dalam madrasah adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Badruddin. (2014). Manajemen Peserta didik. Cet. I. Jakarta: Permata Putri Media.
Eka Prihatin. (2014). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
Imron, Ali. (2016). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Cet. 4. Jakarta: Bumi Aksara.
Jahari, J., & Syarbini, A. (2013). Manajemen Madrasah: Teori, Strategi, dan Implementasi.
Bandung: Alfabeta.
Mustari, Mohammad. (2015). Manajemen Pendidikan. Cet. II. Jakarta: Rajawali Perss.
Suwardi dan Daryanto. (2017). Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta: Gava Media.

Anda mungkin juga menyukai