Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

(Konsep Dasar Peserta Didik, Pencatatan Data Peserta Didik, Mutasi, Promosi Dan Layanan
Khusus)

Oleh:

Mhd. Sukron

Halmizal

Hendri

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL AKMAL (STAIRA)

BATANG KUIS DELI SERDANG

T.A 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
sebaikbaiknya, makalah yang berjudul “Manajemen Peserta Didik” dengan harapan kami
sebagai penulis makalah ini adalah kita sebagai pelajar dapat mengetahui, serta memahami
potensi-potensi peserta didik dan juga bagaimana sosok seorang peserta didik itu menurut
para ahli dan para pakar. Dan juga kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak
Ibu dosen pembimbing, teman-teman dan pihak lain yang telah mendukung kami dalam
penyusunan serta pembuatan makalah ini. Kami sebagai Penulis sadar makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun saran diharapkan dapat diberikan kepada kami
oleh pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Semoga ada manfaatnya bagi kita
semua terutama bagi kami sebagai penuang ide penulisan makalah ini. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2


A. KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN .............................................. 2
B. PENCATATAN PESERTA DIDIK ....................................................................... 3
C. MUTASI DAN PROMOSI PESERTA DIDIK ...................................................... 7
D. LAYANAN KHUSUS ........................................................................................... 9

BAB III PENUTUP DAN KESIMPULAN ........................................................................ 10


DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personal administration
sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan
siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti
pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya
kesamaankesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-
hak yang mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian
melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam
sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang
dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih
bersifat massal ketimbang bersifat individual. Layanan yang lebih diaksentuasikan kepada
kesamaan anak yang bersifat massal ini, kemudian digugat. Gugatan demikian, berkaitan erat
dengan pandanganpsikologis mengenai anak. Bahwa setiap individu pada hakekatnya adalah
berbeda. Oleh karena berbeda, maka mereka membutuhkan layanan-layanan pendidikan yang
berbeda. Layanan atas kesamaan yang dilakukan oleh sistem schooling tersebut
dipertanyakan, dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda
pada sistem schooling tersebut. Adanya dua tuntutan pelayanan terhadap siswa,– yakni
aksentuasi pada layanan kesamaan dan perbedaan anak–, melahirkan pemikiran pentingnya
manajemen peserta didik untuk mengatur bagaimana agar tuntutan dua macam layanan
tersebut dapat dipenuhi di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik?
2. Apa Pencatatan Data Pesaerta Didik?
3. Apa Mutasi Dan Promosi Peserta Didik?
4. Apa Layanan Khusus?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik, mulai dari masuk sampai dengan keluarnya peserta didik
tersebut dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik bukan hanya berbentuk pencatatan data
peserta didik, malainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat
membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dalam proses pendidikan di
sekolah.

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta


didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Lebih
lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Tujuan khusus manajemen peserta didik sebagai berikut:

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.


 Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat
peserta didik
 Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan pesertadidik.
 Peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat
belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Secara umum fungsi manajemen peserta didik sebagai wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi potensi
peserta didik lainnya.

Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka memanaj
peserta didik, prinsip-prinsip yang disebut dibawah ini haruslah selalu dipegang dan
dipedomi. Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:

Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen


sekolah.

2
 Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didikharuslah mengemban misi pendidikan dan
dalam rangka mendidik para peserta didik.
 Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan
peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan upaya banyak perbedaan.
 Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengatur terhadap
pembimbingan peserta didik.
 Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta
didik.
 Apa yang diberikan peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen
peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih lagi di
masa depan.
Ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi: perencanaan peserta didik,
rekruitmen peserta didik, seleksi peserta didik, orientasi peserta didik, pengelompokkan
peserta didik (pembagian kelas), pembinaan dan pengembangan peserta didik, pencatatan
dan pelaporan.1

B. Pencatatan Data Peserta Didik


Sebagai tindak lanjut dari penerimaan peserta didik baru maka proses selanjutnya
adalah menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses peserta didik tersebut dalam
catatan-catatan sekolah. Catatan-catatan sekolah antara lain :

a. Catatan-catatan untuk seluruh sekolah


1. Buku induk, yaitu yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah
dan sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah. Catatan dalam buku induk
meliputi nomor urut, nomor induk (sesuai tanggal mendaftar) nama, jenis
kelamin, tanggal lahir, nama orang tua, pekerjaaan orang tua,alamat orang tua/
wali, tanggal keluar atau meninggalkan sekolah dan kolom keterangan.
2. Buku klapper, yaitu buku pelengkap buku induk yang ditulis menurut abjad dan
berfungsi untuk membantu petugas dalam mencari data dari buku induk. Hal-hal
yang dimuat dalam buku klapper adalah nomor induk, nama, nama orang tua/
wali, alamat orang tua/ wali. Penentuan nama dan alamatorang tua/ wali adalah
untuk membantu petugas jika ternyata ada nama anak yang sama.

1
https://finawulandari90.wordpress.com/2020/04/03/manajemen-peserta-didik/

3
3. Catatan-catatan sekolah, yaitu catatan atau peraturan yang bukan hanya diperlukan
bagi peserta didik saja tetapi juga untuk guru dan karyawan lain. Tata tertib peserta
didik adalah suatu peraturan untuk mengatur sikap anak-anak di dalam satu sekolah
(departemen kpendidikan dan kebudayaan). Fungsi tata tertib bersifat ganda.
Pertama untuk anak-anak itu sendiri agar secara individual sikapnyaa baik. Kedua,
mengatur agar pergaulan di sekolah itu teratur, tidak ada yang berkelakuan dan
bersifat semaunya sendiri sehingga tidak kekacauan di sekolah.

b. Catatan-catatan untuk masing-masing sekolah. Catatan-catatan untuk masing-


masing kelas meliputi :
1. Buku kelas (cuplikan buku induk)
2. Buku presensi kelas yang diisi setiap hari dan pada akhir bulan dihitung presentasi
absensinya
3. Buku-buku lain mengenai catatan prestasi belajardan bimbingan penyuluhan.
Pencatatan Bimbingan Dan Penyuluhan Peserta didik
Saat ini hampir semua kelas menengah telah memilikitenaga yang bertugas
melaksanakan bimbingan danpenyuluhan, karena telah disadari peranannya
dalammenunjang dalam keberhasilan belajar peserta didik.Bimbingan adalah
bantuan atau tuntunan khusus yang diberikan pada peserta didik dengan
memperhatikan potensi-potensi yang ada pada peserta didik tersebut agar dapat
berkembang semaksimal mungkin. Penyuluhan adalah interaksi antarpribadi
pembimbing dan terbimbing untuk membicarakan masalah terbimbing untuk
mendapatkan pemecahan. Istilah lain dari penyuluhan adalah konseling.

Ada empat jenis bimbingan di sekolah:


1. Bimbingan belajarBertujuan membantu mengenal, memahami cara belajar yang
efisien dan efektif, tertib dan disiplin belajar baik secara mandiri maupun
kelompok dsb.
2. Bimbingan pribadiBertujuan membantu peserta didik mengenal, menemukan
pribadi yang beriman dan bertakwa pada tuhan yang maha esa, madiri,
bertanggung jawab, memiliki konsep pribadi, menghargai keunikan kemampuan
diri, serta sehat jasmani dan rohani.

4
3. Bimbingan karir/ bimbingan menelusuri kemampuan untuk memperoleh
kesempatan kerjaDitujukan untuk mengenal untuk memahami dan
mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan.
4. Bimbingan sosialBertujuan membantu peserta didik memahami diri kaitannya
dengan lingkungan social dan sekitarnya.
Ke empat bimbingan tersebut dilaksanakan melalui tujuh jenis kegiatan
pelayanan yaitu:
- Layanan orientasi
- Layanan informasi
- Layanan penempatan dan penyaluran
- Layanan pembelajaran
- Layanan konseling perorangan
- Layanan bimbingan kelompok
- Layanan konseling kelompok
3. Pencatatan Prestasi Belajar
Pencatatan prestasi belajar ada yang merupakan pencatatan untuk seluruh
sekolah untuk masing-masing kelas dan ada yang untuk peserta didik sebagai
perseorangan.
Beberapa Pencatatan Prestasi Belajar:
Pencatatan prestasi belajar ada yang merupakan pencatatan untuk seluruh
sekolah untuk masing-masing kelas dan ada yang untuk peserta didik sebagai
perseorangan. Beberapa catatan prestasi belajar adalah :
1. Buku daftar nilai, yaitu buku tempat mencatat nilai hasil belajar secara
langsung dari kertas pekerjaan ulangan atau hasil dari ujian lisan. Buku daftar
nilai ditangani oleh guru yang mengasuh mata pelajaran yang bersangkutan
dan memuat nilaisemua peserta didik yang diajar oleh seorang guru jika guru
tersebut mengajar satu macam bidang studi.
2. Buku leggier (buku kumpulan nilai), Jika dalam buku daftar nilai hanya
terdapat satu nilai untuk bidang studi, maka dalam leggier akan dapat
dilihatsemua nilai untuk semua bidang studi yang diajarkan sekolah tersebut
untuk satu periode. Di setiap sekolah yang baik manajemennya terdapat 2
macam legier yaitu :
a. Leggier kelas, yaitu buku kumpulan nilai yang memuat nilai semua pelajaran
untuk satu periode tertentu dan untuk satu kelas tertentu.

5
b. Leggier sekolah, yaitu buku kumpulan nilai untuk setiap kelas dan sudah di
himpun untuk seluruh sekolah
3. Buku rapport
Buku rapport adalah sebuah buku yang memuat hasil belajar peserta didik
selama peserta didik tersebut mengikuti suatu pelajaran di sekolah. Oleh karena
itu, paling sedikit banyaknya lembaran rapport sama dengan banyaknua
tingkatan di suatu sekolah. Fungsi dan kegunaan rapport adalah sebagai hasil
kerja sekolah kepada orang tua atau wali peserta didik karena sekolah
merupakan lembaga yang sudah di pilih oleh orang tua atau waliuntuk mendidik
anaknya. Raport tidak hanya berisi laporan tentang hasil belajar yang berupa
kepandaian saja. Akan tetapi juga laporan tentang kelakuan, kejujuran,
kepemimpinan, keberhasilan danaspek-aspek pribadi yang lain. Secara umum
petunjuk pengisian rapport sebagai berikut :
a. Sekolah dapat menetapkan sendiri kelengkapan dari model rapport ini, misalnya
identitas peserta didik dan sekolahnya
b. Kotak pertama: berisi nomor, nama mata pelajaran, aspek penilaian, nilai (angka
dan huruf) serta catatan guru.
c. Kotak kedua: perilaku.
d. Kotak ketiga: pengembangan diri.
e. Sensus Sekolah
Di negara-negara yang sudah menetapkan dan menjalankan wajib belajar, anak-anak
berusia sekolah. Orang tua maupun peserta didik dianggap sebagai bertanggung jawab untuk
mentaati undang-undang pendidikan. Jika anak-anak berusia sekolah harus berada di sekolah
atas dasar wajib sekolah, maka kewajiban pertama sistem sekolah ialah untuk mengetahui di
mana mereka itu berada.Satu prosedur yang dipakai untuk menentukan apakah semua anak
usia sekolah ialah melakukan sensus sekolah.
Sensus sekolah, yang biasanya dilakukan setiap tahun, didasarkan atas kunjungan
rumah ke rumah yang teliti dengan kartu sensus yang terpisah bagi setiap keluarga. Nama
anak dan keterangan lain yang diminta dicatat pada kartu itu. Prosedur addministratif untuk
melakukan sensus dapat ditetapkan dengan berbagai cara. Biasanya dilakukan oleh orang-
orang bukan guru yang dipekerjakan untuk melakukan sensus itu. Sekolah biasanya
bertanggung jawab bagi bagian tertentu dari wilayah sekolah. Kepala sekolah dan stafnya
harus menyusun dan menjumlahkan hasil-hasilnya pada suatu daftar untuk bagian wilayah
yang menjadi tanggung jawabnya.

6
Sensus sekolah hanya menetapkan tempat tinggal peserta didik, tidak membawa
peserta didik ke sekolah. Pekerjaan untuk membawa peserta didik ke sekolah bila ia tidak
mau bersekolah adalah terutama fungsi pejabat khusus di tingkat wilayah. Kepala sekolah
harus bekerja sama dengan pejabat itu sehingga keduanya akan mengetahui bila peserta didik
itu tiba di sekolah. Sekali peserta didik itu telah terdaftar, tanggung jawab pokok untuk
pencatatan kehadirannya berada pada kepala sekolah.
Sensus sekolah juga dipakai untuk tujuan-tujuan lain,seperti misalnya untuk
menentukan sifat dan ruanglingkup pelayanan peserta didik yang harus disediakan dan untuk
menetapkan jumlah anak yang akan mulai bersekolah dan sehubungan denganitu menetapkan
perluasan sekolah dan lokasinya. Dengan data tentang jumlah anak usia sekolah yaang belum
bersekolah itu, administrator sekolah berada dalam posisi menampung peserta didik dari
wilayah sekolah itu. Jika gedung sekolah yang ada telah penuh dengan peserta didik, maka
harus diusahakan penambahan ruangan kelas atau bahkan mungkin penambahan jumlah
sekolah. Juga pendaftaran peserta didik tiap tahun, menyediakan salah satu dasar bagi
penentuan kebutuhan akan gedung sekolah baru. Pendaftaran peserta didik menyediakan data
yang bertalian dengan arah pertumbuhan peserta didik di suatu wilayah sekolah. Khususnya
di kota-kota perwaktu yang sama jumlah peserta didik dan sekolah-sekolahdi pusat kota
mungkin berkurang.2

C. Mutasi dan Promosi Peserta Didik.


a. Mutasi
Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas yang satu ke kelas lain yang
sejajar, dan atau dari sekolah satu ke sekolah lain yang sejajar” (Imron, 2012:152).
Sedangakan menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang (1989:118)
mutasi adalah “Perpindahan siswa bisa juga disebut istilah mutasi siswa. Perpindahan siswa
mempunyai dua pengertian yaitu: perpindahan siswa dari suatu sekolah ke sekolah lain yang
sejenis dan perpindahan siswa dari suatu jenis program ke jenis program yang lain”.
Perpindahan jenis ini pada hakikatnya ialah perpindahan wilayah atau tempat. Jenis sekolah,
tingkat/kelas dan jurusan atau program studi di sekolah baru sama dengan jenis sekolah,
kelas, dan jurusan pada sekolah asalnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mutasi adalah
perpindahan peserta didik baik antar sekolah yang sejajar maupun antar kelas atau jurusan
yang sejajar.3

2
https://contoh-makalah2.blogspot.com/2016/12/makalah-pencatatan-data-peserta-didik.html
3
Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 2012 h 152

7
Peserta didik yang akan melakukan mutasi tentunya harus memenuhi persyaratan
persyaratan tertentu yang ditentukan sekolah agar dapat menginghindari penumpukan peserta
didik di sekolah-sekolah tertentu. Jika persyaratan peserta didik telah terpenuhi maka
kemungkinan besar mutasi peserta didik dapat dilaksanakan.4

b. Macam-Macam Mutasi
Mutasi Menurut Imron Mutasi atau perpindahan peserta didik dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1. Mutasi Intern
Mutasi intern adalah mutasi yang dilakukan oleh peserta didik di dalam sekolahan
itu sendiri. Umumnya, peserta didik demikian hanyalah pindah kelas saja, dalam
suatu kelas yang tingkatannya sejajar. Mutasi intern ini, dilakukan oleh peserta
didik yang sama jurusannya, atau yang berbeda jurusannya.
2. Mutasi Ekstern
Mutasi ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain
dalam satu jenis, dan dalam satu tingkatan. Meskipun ada juga peserta didik yang
pindah ke sekolah lain dengan jenis sekolah yang berlainan. Pada sekolah-sekolah
negeri hal demikian menjadi persoalan, meskipun pada sekolah swasta, terutama
yang kekurangan peserta didik, tidak pernah menjadi persoalan.

c. Promosi Peserta Didik


Promosi merupakan termasuk dalam tahap penerimaan peserta didik baru. Promosi
dilakukan sepanjang tahun terutama pada momen-momen penting biasanya berupa brosur,
koran, media elektronik dan lain-lain yang dapat menunjang promosi dalam suatu sekolah.
Untuk menambah daya tarik, biasanya sekolah mengajak serta peserta didik yang berprestasi
baik akademik maupun nonakademik. Sekolah-sekolah yang memiliki sarana multimedia
lengkap yang didukung oleh guru yang terampil dalam aplikasi teknologi informasi
komunikasi, multimedia akan menjadi media promosi yang cukup menarik.5

D. Layanan Khusus
Layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik yang meliputi: Layanan
bimbingan dan konseling, Layanan perpustakaan, Layanan kantin, Layanan kesehatan,
4
Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung:
Angkasa. 1983. h 18
5
https://finawulandari90.wordpress.com/2020/04/03/manajemen-peserta-didik/

8
Layanan transportasi sekolah, Layanan asrama, Studi kasus, Layanan laboratorium peserta
didik, Layanan koperasi peserta didik, Layanan keamanan.6

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
6
Ibid,...

9
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
manajemen peserta didik itu adalah pengelolaan terhadap segala sesuatu yang berkaitan
dengan pesert didik, baik itu proses pembelajaran di dalam kelas maupun proses
pengembangan potensi peserta didik di luar kelas. Selin itu manajemen peserta didik juga
mengatur kegiatan peserta didik, mulai dari peserta didik terdaftar dalam suatu lembaga
sekolah sampai ia lulus dari lembaga sekolah tersebut. Tujuan dan fungsi dari manajemen
peserta didik adalah untuk mengatur segala kegiatan-kegiatan agar semua kegiatan tersebut
dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah, dan sebagai media atau wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin.

Prinsip dari manajemen peserta didik sejatinya adalah sesuatu yang harus menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugas. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti
bahwa dalam rangka memanajemenkan peserta didik, semua prinsip-prinsip yang sudah
disebutkan di atas dapat dipegang dan menjadi pedoman. Ruang lingkup manajemen peserta
didik seperti yang sudah dikemukakan di atas sebenarnya meliputi pengaturan aktivitass-
aktivitas peserta didik sejak ia masuk terdaftar dalam suatu lembaga pendidikan hingga ia
lulus dari lembaga tersebut, baik yang berkenaan dengan peserta didik secara langsung,
maupun tidak langsung.

Demikian gambaran umum tentang manajemen peserta didik. Meskipun saat ini
banyak fenomena tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang tidak begitu memahami
kebutuhan siswa (peserta didik), sehingga terjadi banyak kasus yang membuat aspek
perkembangan peserta didik terhambat bahkan cenderung merusak. Ini dikarenakan
pengelolaan peserta didik yang tidak mempunyai perencanaan maupun keahlian yang
memadai. Diharapkan dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip manajemen
peserta didik tersebut dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam menangani peserta
didik baru, dapat dijadikan bekal oleh setiap pengelola lembaga pendidikam agar dapat
mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang belajar di tempatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 2012

10
Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung:
Angkasa. 1983

https://contoh-makalah2.blogspot.com/2016/12/makalah-pencatatan-data-peserta-didik.html

https://finawulandari90.wordpress.com/2020/04/03/manajemen-peserta-didik/

11

Anda mungkin juga menyukai