Anda di halaman 1dari 19

Tugas Terstuktur Dosen Pengampu

Manajemen dan Administrasi Pdd Muhniansyah, S.Pd, M.Pd

“ Administrasi kesiswaan sekolah “

Oleh
Kelompok IV :
Muhammad Hafiz 220101010791
Muhammad Rizky Saputra 220101010420
Siti Kharidah 220101010377
Zulfa Salsabila 220101010107

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرمحن الرحيم‬


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang atas rahmat dan karunia-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam
kami haturkan kepada baginda Nabi kita Muhammad SAW.yang kita nati-nantikan
syafa’atnya diakhirat nanti. Adapun tema pada makalah ini yaitu “Administrasi
kesiswaan sekolah”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimaksih sebanyak-banyaknya
kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen dan Administrasi Bapak
Muhniansyah Arasyid Mahani S.Pd, M.Pd yang telah memberikan kami tugas kepada
kami. Dan tidak lupa kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari, bahwasanya makalah kami yang kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami. Maka kritik dan saran yang
membangun kami harapkan semoga makalah ini berguna bagi kami penulis dan pihak
pembaca lainnya.

Banjarmasin, 06 Maret 2023

Kelompok IV

2
DAFTAR Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2


DAFTAR Isi ............................................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................................................................... 4
BAB II....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 5
A. Pengertian Administrasi Kesiswaan .......................................................................... 5
B. Tujuan Administrasi Kesiswaan ................................................................................ 6
C. Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan .................................................................. 6
D. Hal-hal Penting dalam Administrasi Kesiswaan .................................................... 15
E. Peranan Guru dalam Administrasi Kesiswaan ...................................................... 16
BAB III ................................................................................................................................... 18
PENUTUP .............................................................................................................................. 18
Kesimpulan ........................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi merupakan sesuatu yang sangat penting di dunia yang semakin kompleks
dan majemuk seperti saat ini. Melalui fungsi-fungsinya, administrasi membantu masyarakat di
dunia untuk mencapai tujuan dengan cara efektif dan efisien. Fungsi-fungsi administrasi mulai
dari planning, organizing, directing, actuating, dan controlling merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga keterkaitan antar fungsi tersebut memudahkan
seorang pemimpin atau leader untuk menyusun dan mencapai tujuannya secara maksimal.

Salah satu komponen yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan adalah
siswa atau peserta didik. Sebagai komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan, dalam
proses input dari siswa itu haruslah direncanakan sebaik mungkin, guna mendapatkan input
yang berkualitas. Sehingga administrasi kesiswaan merupakan suatu keharusan yang harus
dilakukan dalam rangka mencapai penyelenggaraan pendidikan yang efisien dan efektif. Dalam
makalah kali ini, akan dibahas berbagai hal yang berkaitan administrasi kesiswaan seperti
halnya pengertian, proses, tujuan, dan lain sebagainya

B. Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan administrasi kesiswaan?
2) Apakah tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan?
3) Apakah ruang lingkup dari administrasi kesiswaan?
4) Apa saja hal-hal penting dalam administrasi pendidikan?
5) Apa saja peranan guru dalam Administrasi Pendidikan?

C. Tujuan
1) Agar mampu mengetahui pengertian dari administrasi kesiswaan.
2) Agar mampu mengetahui tujuan dari administrasi kesiswaan
3) Agar mampu mengetahui ruang lingkup dari administrasi kesiswaan
4) Untuk mengetahui hal-hal penting dalam administrasi Pendidikan
5) Untuk mengetahui apa saja peranan guru dalam administrasi Pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Kesiswaan


Secara etimologis, perkataan adminitrasi berasal dari bahasa latin ad dan minitrare
yang berarti melayani (to service), sedangkan dari bahasa Inggris adalah
administrastion atau to admininter yang berarti untuk mengatur, dan mengarahkan.
Sehingga Administrasi dapat dimaknai sebagai kegiatan untuk melayani, membantu,
mengatur, dan mengarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Drs. Ngalim Purwanto, administrasi adalah suatu proses dari semua
kegiatan bersama dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik secara
material, personal, maupun spiritual dalam usaha mencapai suatu tujuan bersama secara
efektif dan efisien.
Berdasarkan pengertian di atas, peserta didik/siswa adalah orang atau individu
yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya agar tumbuh dalam menerima pelajaran yang diberikan pendidik.
Setelah mengetahui pengertian administrasi secara benar dan luas serta mengetahui
pengertian siswa dalam sistem pendidikan, maka dapat diketahui bahwa administrasi
kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang
berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan keluarnya
siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga.
A. Gaffer MS membagi administrasi kesiswaan pada tiga bidang, antara lain:
1. Pupil Inventory
adalah gambaran data siswa yang ada dalam lembaga sekolah untuk
mengetahui keadaan-keadaan siswa yang akan masuk sekolah dan juga untuk
mengetahui pertumbuhan jumlah penduduk terutama pada usia anak sekolah.
Data ini untuk menyusun perencanaan sarana prasarana, tenaga guru, termasuk
juga perencanaan keuangan untuk anggaran biaya sekolah tersebut. Dan
data pupil Inventory dapat digunakan menyusun rencana jangka pendek dan
jangka panjang. (semua data harus ada pada administrator pendidikan/sekolah).
2. Pupil Accounting
adalah data mengenai keterangan perilaku siswa di sekolah, terutama
masalah absensi. Seperti, mengapa siswa terlambat masuk sekolah, atau
mengapa siswa tidak masuk sekolah, masalah ini guru harus mengetahui

5
penyebab-penyebabnya sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah-
masalah tersebut.
3. Pupil Personel Service
adalah pelayanan dan usaha-usaha sekolah untuk mengembangkan
prestasi siswa, pelayanan tersebut berupa bimbingan konseling yaitu dengan
memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada siswa, sehingga para siswa sadar
tentang potensi bakat mintanya, kemampuannya dan mampu memecahkan
masalah-masalahnya sendiri (tanpa paksaan), termasuk juga dengan
kesadaranya sendiri dapat mengaplikasikan pelajaran yang telah diajarkan
dalam kehidupanya sehari-hari.
B. Tujuan Administrasi Kesiswaan
Tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan adalah
1) Melakukan pencatatan murid semenjak dari proses penerimaan sampai
saat murid meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti
pendidikan pada sekolah itu, serta menunjang proses pembelajaran
sehingga lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada tujuan
Pendidikan
2) Dapat mengetahui kuantitas dan kualitas siswa yang ada.
3) Dapat memetakan asal siswa baik itu daerah asal ataupun sekolah asal
siswa, serta setelah lulus kita juga dapat memetakan penyebaran lulusan
siswa tersebut.
4) Dapat membuat suatu lingkungan pembelajaran yang nyaman, karena
adanya tata tertib yang tetrulis untuk siswa.

C. Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan


Administrasi kesiswaan merupakan kegiatan-kegiatan pencatatan siswa atau
peserta didik mulai dari siswa mulai masuk sekolah hingga siswa meninggalkan
sekolah karena lulus atau alasan lainnya.Kepala sekolah atau lembaga pendidikan
sebagai leader hendaknya mampu untuk mempersiapkan atau merencanakan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi kesiswaan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud
adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan Peserta Didik

6
Dalam penerimaan siswa baru ini perlu direncanakan dengan baik, agar
penerimaan siswa baru dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal
ini, juga harus memperhatikan hari-hari libur sekolah atau hari Ahad, agar tidak terjadi
tabrakan dengan regristrasi siswa yang lama.
Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan
siswa baru (PSB) atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini
Kepala Sekolah membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang Guru untuk
bertanggung jawab pada tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu dilakukan
pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental dan emosional siap untuk
mengikuti pendidikan di sekolah.
Pada tahap penerimaan, tentu saja setiap orang atau individu memiliki
kesempatan yang sama untuk mengikuti sebuah pembelajaran di sekolah atau lembaga
pendidikan. Oleh karena hal tersebut, lembaga pendidikan harus mempersiapkan segala
hal untuk menjaring calon-calon peserta didiknya. Ketika berbicara mengenai
penerimaan Peserta didik, haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik
Kebijakan penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah
peserta didik yang dapat diterima di lembaga pendidikan tersebut sesuai dengan
kondisional lembaga pendidikan tersebut, seperti daya tampung, kriteria yang dapat
diterima, sarana prasarana, tenaga kependidikan yang ada, jumlah peserta didik yang
tinggal kelas, dsb. Selain itu kebijakan penerimaan peserta didik baru juga memuat
mengenai sistem penerimaan, waktu penerimaan, serta personalia-personalia yang akan
terlibat dalam proses penerimaan.
b. Sistem Penerimaan Peserta Didik
Berbicara mengenai sistem penerimaan, ada dua macam sistem penerimaan
peserta didik baru, yaitu sistem promosi dan sistem seleksi.
Sistem promosi merupakan sistem penerimaan yang tidak menerapkan seleksi
dalam penerimaan peserta didik baru. Sehingga setiap siswa yang telah mendaftar, akan
secara langsung diterima oleh lembaga pendidikan tersebut sebagai peserta didik baru.
Sistem seleksi adalah sistem penerimaan peserta didik baru yang menerapkan
seleksi atau penyaringan terhadap peserta didik yang telah mendaftar. Ada tiga macam
sistem seleksi, yaitu melalui seleksi DANEM, seleksi Penelusuran Minat dan Bakat
(PMDK), dan seleksi berdasar hasil ujian masuk.

7
Seleksi melalui DANEM, berarti ketika calon peserta didik masuk dalam ranking
yang ditentukan oleh sekolah, maka peserta didik tersebut dinyatakan lolos seleksi.
Pada sistem ini, sekolah telah terlebih dahulu menentukan daya tampung dari peserta
didik yang akan diterima.
Seleksi PMDK, berarti seleksi melalui penelusuran prestasi yang telah diperoleh
oleh calon peserta didik bisa melihat dari nilai rapor atau melalui piagam penghargaan
yang telah dia peroleh. Seleksi ini memberi kesempatan pada peserta didik yang unggul
di sekolah sebelumnya untuk dapat meneruskan ke jenjang berikutnya sesuai dengan
bakat dan minat yang ada pada dirinya.
Sistem seleksi tes masuk, berarti calon peserta didik yang akan mendaftar untuk
masuk ke sekolah atau lembaga pendidikan tersebut, harus melalui seleksi dengan ujian
atau tes masuk. Ketika calon peserta didik mampu menyelesaikan tes dan sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan maka calon peserta didik tersebut akan diterima.
Sebaliknya, ketika calon peserta didik tersebut tidak dapat menyelesaikan, maka ia
dinyatakan gagal.
Sistem ini lazimnya melalui beberapa tahap, yakni seleksi administrasi
(persyaratan-persyaratan) dan selsksi akademik (kemampuan akademik)
2. Kriteria Penerimaan Peserta Didik

Kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang


untuk diterima sebagai peserta didik. Kriteria penerimaan peserta didik ada tiga macam,
kriteria acuan patokan (standard criterian referenced), kriteria acuan norma (Norm
criterian referenced), dan kriteria berdasar daya tampung sekolah.
Kriteria acuan patokan merupakan penerimaan berdasarkan syarat atau kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan kriteria acuan norma adalah penerimaan
berdasarkan keseluruhan prestasi yang diperoleh, dijumlah, dan direrata. Kriteria
berdasar daya tampung sekolah adalah penerimaan berdasar daya tampung yang telah
ditentukan sehingga memenuhi kriteria ketika didalam cakupan daya tampung yang
telah ditentukan.
Konsekuensi dari adanya kriteria ini adalah ketika ada calon peserta didik yang
tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan, maka calon peserta didik akan
dinyatakan gagal atau tidak diterima
3. Prosedur Penerimaan Peserta Didik

8
Penerimaan peserta didik merupakan aktivitas penting dalam administrasi
kesiswaan, karena kualitas input dari peserta didik sangat tergantung dari proses
penerimaan peserta didik ini.
Berikut ini adalah prosedur penerimaan peserta didik di lembaga pendidikan atau
sekolah yakni pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik baru, rapat
penentuan peserta didik baru, pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman,
pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima,
pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima.
Berikut penjelasan secara singkat prosedur-prosedur di atas.
a. Pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik
Sebagai bentuk pengorganisasian dan pembagian tugas, perlu adanya
pembentukan kepanitiaan sehingga pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
mampu berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan.
Mengenai format dari kepanitiaan, seperti kepanitiaan lain ada unsur
ketua,sekretasis, bendahara, serta seksi-seksi seperti seksi pendaftaran, seksi
publikasi, seksi kesekretariatan, seksi pengawasan, dll, dengan tanggung jawab
tugas masing-masing.
b. Rapat penentuan peserta didik baru
Setelah terbentuk kepanitiaan, prosedur berikutnya adalah rapat
kepanitiaantersebut mengenai ketentuan-ketentuan penerimaan peserta didik baru
yang hasilnya akan dipublikasikan sebagai langkah promosi atau pengenalan
terhadap sekolah atau lembaga pendidikan tersebut.
Hasil rapat tersebut dituliskan atau didokumentasikan dalam sebuah buku
notulen rapat, agar tercatat apa yang telah dibahas dalam rapat tersebut, sehingga
dapat dilihat secara jelas mengenai hasil keputusan rapat tersebut.
c. Pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman
Setelah hasil rapat mengenai ketentuan penerimaan peserta didik baru telah
mencapai suatu kesepakatan, maka langkah selanjutnya adalah membuat suatu
promosi atau pemberitahuan mengenai penerimaan peserta didik baru kepada
masyarakat. Isi dari promosi atau peberitahuan tersebut bisa berupa
• Profil atau gambaran sekolah

9
Bisa dijelaskan mengenai visi, misi, fasilitas sarana prasarana, prestasi, dll.
Dengan diberikan mengenai gambaran sekolah, calon peserta didik mampu
mengetahui kualitas dari sekolah tersebut.
• Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Dalam pengumuman, berisi syarat atau ketentuan yang harus dipersiapkan oleh
calon pendaftar bisa berupa dokumen, foto, atau ketentuan lainnya. Syarat
penerimaan siswa baru ini diatur oleh Kan-Wil Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dengan pedoman pada ketentuan dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Misalnya syarat masuk sekolah dasar: Sudah berumur 7 tahun.
Apabila semua anak yang berumur 7 tahun sudah tertampung, maka prioritas
penerimaan adalah anak yang berusia 8, 9, 10, 11, 12, dan 6.
• Cara mendaftar
Dijelaskan mengenai prosedur pendaftaran dengan cara online atau langsung ke
sekolah harus dijelaskan secara jelas. Sehingga memudahkan calon peserta didik
dalam menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan pendaftaran.
• Waktu dan tempat pendaftaran, seleksi, dan pengumuman
Memuat mengenai waktu dan tempat terkait dengan pendaftaran, proses seleksi,
pengumuman beserta registrasi.
• Uang pendaftaran
Memuat keterangan tentang biaya pendaftarab dan kepada siapa harus
membayar (bank atau langsung ke sekolah).

4. Pendaftaran peserta didik baru


Pada saat pendaftaran, yang harus dipersiapkan adalah berupa loket pendaftaran,
loket informasi, dan formulir pendaftaran beserta petunjuk pengisian agar membantu
calon peserta didik dalam mengisi formulir.
Formulir pendaftaran ini dimaksudkan untuk mengetahui identitas calon dan
untuk pengisian buku induk sekolah.

5. Seleksi peserta didik baru

Seleksi calon peserta didik ini sangat bergantung pada sistem seleksi yang
dianut oleh sekolah atau lembaga pendidikan. Ketika menggunakan seleksi tes, maka

10
sekolah perlu menyiapkan sarana prasarana untuk mendukung dan melayani calon
peserta didik untuk mengikuti serangkaian tes yang telah direncanakan. Perlu adanya
petunjuk yang jelas baik untuk peserta atau pengawas tes, sehingga tes dapat berjalan
tertib, jujur, dan lancar.

6. Penentuan peserta didik yang diterima


Penentuan diterima atau tidaknya sangat bergantung pada sistem seleksi juga.
Ketika menggunakan sistem DANEM, maka siswa yang berada pada ranking yang
telah ditentukan, maka dinyatakan lolos.
Begitu pula ketika dengan sistem tes, ketika hasil tes sesuai dengan kriteria
dinyatakan diterima.

7. Pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima


Setelah melalui proses seleksi dan telah ditentukan diteima atau tidak, maka
prosedur selanjutnya adalah malakukan pengumuman.
Pengumuman dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka. Tertutup berarti
bersifat privasi dan pribadi, jadi yang mengetahui hanya siswa yang bersangkutan,
sedangkan terbuka berarti pengumuman bersifat umum, dan setiap peserta dapat
melihat hasil yang didapat peserta lain.
Setelah diumumkan dinyatakan diterima proses selanjutnya adalah registrasi
atau daftar ulang untuk mengisi buku induk sekolah.

8. Pencatatan Peserta Didik


Setelah melalui proses seleksi penerimaan, peserta didik yang dinyatakan lolos
haruslah dicatat sebagai siswa baru di sekolah atau lembaga pendidikan tersebut.
Catatan-catatan yang dimaksud adalah
a) Buku Induk atau buku Pokok
Buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah atau sedang
mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut. Buku induk biasanya dicatat dalam buku
besar. Data yang ada dalam buku induk ini harus lengkap meliputi nomor urut, nomor
induk, data dan identitas siswa yang diambil dari formulir pendaftaran.
Buku induk merupakan kumpulan data siswa sepanjang masa di sekolah itu.
Dalam buku induk ini juga berisi data prestasi siswa dari tahun ke tahun. Catatan dalam
buku induk ini harus jelas, bersih dan rapi.
11
b) Buku klapper
Buku klaper ini membantu buku induk yang memuat data siswa yang penting-
penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk, tetapi tidak selengkap buku
induk. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data siswa,
apalagi jika belum diketahui nomer induknya.
c) Buku Presensi kelas
Buku yang setiap hari diisi guna mencatat siswa yang hadir atau tidak hadir, untuk
selanjutnya dihitung persentase kehadiran tiap akhir bulan.
d) Buku catatan Bimbingan dan penyuluhan
Buku ini untuk mancatat siswa yang meminta bimbingan dan yang telah mengikuti
bimbingan dan penyuluhan.
Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan pada siswa dengan
memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi
dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami dan
mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Prinsip bimbingan ada 2 yaitu
• Prinsip umum
Prinsip ini terbentuk dari sikap dan tingkah laku yang terlihat dari berbagai aspek
kepribadian yang unik dan kompleks dari siswa tersebut.
• Prinsip khusus berhubungan dengan individu (program bimbingan berpusat pada
murid) dan yang berhubungan dengan individu yang dibimbing (petugas
hendaknya menggunakan informasi yang tersedia mengenai individu yang
dibimbingnya).
Dalam pelayanan dan bimbingan ada terdapat beberapa tujuannya antara lain :
- Tujuan umum, yaitu mengembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam
kemajuan di sekolah.
- Tujuan khusus, yaitu mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan dan
bakat murid secara tepat.
e) Buku catatan prestasi Belajar Siswa
• Buku daftar nilai, merupakan buku yang digunakan guru untuk mencatat nilai
mentah yang didapat dari ulangan harian atau ulangan umum sertanilai lainnya.

12
• Buku legger, buku yang memuat semua nilai untuk semua mata pelajaran dalam
periode tertentu. Buku legger diisi oleh seorang wali kelas yang mendapat nilai
dari guru-guru lain yang mengajar di kelas yang diampunya.
f) Buku raport
Buku yang memuat laporan hasil belajar siswa yang bersangkutan dalam
mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut.
g) Buku Mutasi
Buku yang digunakan untuk mencatat adanya murud-murid yang pindah.

9. Pengelompokan peserta didik


Sebagian besar siswa dikelompokan berdasarkan sistem kelas. Di sekolah
dasar ada 6 pengelompokkan kelas, sedangkan pada sekolah lanjutan tingkat pertama
dan tingkat atas baik sekolah umum/kejuruan ada 3 pengelompokkan kelas dan
diberikan pelajaran dengan sistem klasikal.
Jenis-jenis pengelompokan peserta didik menurut Mitchun (1960), ada du jenis
pengelompokan, yaitu

1. Ability group, pengelompokan ini dilakukan di setting sekolah, yakni pengelompokan


berdasarkan tingkat kepandaian dari peserta didik.

2. Sub-grouping with in the class, pengelompokan yang dilakukan di setting kelas, di


mana di dalam kelas dibentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan karakteristik
ondividu, seperti pengelompokan berdasarkan minat, pengelompokan berdasar
kebutuhan khusus, pengelompokan beregu, dsb.

1. Orientasi Peserta Didik

Setelah mengikuti proses seleksi dan diterima dan melakukan pendaftaran


ulang untuk dicatat sebagai peserta didik, maka peserta didik baru memasuki masa
orientasi.

Yang dimaksud dengan orientasi adalah pengenalan. Pengenalan ini meliputi


lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik adalah sarana
prasarana seperti laboratorium, lapangan olah raga, koperasi sekolah, dan fasilitas-
fasilitas sekolah lainnya. Sedangkan lingkungan sosial yang dimaksud adalah kepala
sekolah, guru dan staf serta teman sekelas dan sebaya, serta kakak kelasnya.

1. Manfaat orientasi peserta didik baru

13
a. Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah baru mereka.

b. Menyiapkan secara fisik, mental, dan emosional peserta didik agar siap menghadapi
lingkungan baru mereka.

2. Fungsi orientasi peserta didik baru

• Bagi peserta didik adalah wahana untuk mengenalkan dirinya kepada


lingkungan barunya, seperti kepada teman sekelas, dan sebagai wahana untuk
mengetahui lingkungan barunya.
• Bagi personalia sekolah dan tenaga kependidikan, sebagai titik tolak dalam
memberikan pelayanan yang mereka butuhkan. Hal –hal yang dapat dilakukan
adalahn mengenalkan tata tertib siswa, guru, perpustakaan, laboratorium, dsb.
kepada peserta didik baru,
• Bagi kakak kelas peserta didik, sebagai sarana mengetahui atau menelusuri
secara mendalam mengenai peserta didik baru, berkaitan dengan estafet
kepemimpinan dalam organisasi.
2. Tata tertib Peserta Didik

Menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal : 1 Mei 1974,


No. 14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengataur
kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sangsi terhadap pelanggarannya. Tata
tertib siswa ini merupakan bagian dari tata tertib sekolah. Tata tertib siswa ini memuat
mengenai aturan-aturan yang menyatakan boleh-tidak boleh, benar-tidak benar, layak-
tidak layak, untuk ditaati oelh peserta didik dan mengandung hukuman sebagai
konsekuensi bagi siswa yang melanggar aturan-aturan yang telah ditentukan.

Tujuannya agar terdapat suatu standar tingkah laku, menjunjung tinggi citra
peserta didik, serta dapat mewujudkan suatu kedisplinan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran di sekolah.

3. Evaluasi Peserta didik

Evaluasi hasil belajar peserta didik perlu dilakukan agar diketahui


perkembangan mereka dari waktu ke waktu. Alasan lain perlu dilakukan evaluasi
adalah tingkat pemahaman dan penguasaan peserta didik mengenai pelajaran, letak
kesulitan, kemampuan guru dalam mengajar dapat diketahui setelah adanya evaluasi,
selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pengelompokan peserta didik.

14
Fungsi dari evaluasi peserta didik adalah untuk mendapatkan data, informasi
kemajuan belajar dan kemunduruan, sebagi bahan untuk menentukan sikap terhadap
kelanjutan peserta didik. Teknik-teknik evaluasii dapat dengan menggunakan tes
ataupun nontes, seperti observasi, wawancara, angket, dsb.

Setelah adanya evaluasi dan telah menghasilkan data, maka harus ada tindak
lanjut dari evaluasi tersebut, tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah melakukan
pengayaan, remedial, mengulang pelajaran,mengadakan promosi,.kenaikan, atau
penurunan, serta harus adanya pelaporan.

D. Hal-hal Penting dalam Administrasi Kesiswaan


Dalam kegatan Administrasi Peserta Didik ada beberapa hal yang sangat
penting, yaitu pembinaan Peserta Didik, Mangkal Kenakalan Anak/Remaja (Juvenile
Delinquency), dan Penanggulangan Penyalagunaan Narkotika, ganja, morfin, alkohol,
dan sebagainya.

1) Pembinaan Peserta Didik

Maksud pembinaan perserta didik adalah mengusahakan agar merka dapat


tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila.

Tujuan pembinaan peserta didik adalah

• Meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan embina sekolah
sebagai wiyatamandala, sehingga terhingga terhindar dari usaha pengaruh yang
bertentangan dengan kebuyaan nasionaL.
• Menumbuhkan daya tangkal terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar
lingkungan sekolah.
• Memantapkan kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler dalam menunjang
pencapaian kurikulum.
• Mengingkatkan apresisasi dan penghayatan seni
• Menumbuhan sikap berbangsa dan bernegara meneruskan dan mengembangkan
jiwa, semangat serta nilai-nilai 1945
• Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani serta rekreasi, dalam wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
2) Menangkal Kenakalan Anak/Remaja

15
Kenakalan Anak (Juvenile Delinquency) sebagai perbuatan anti sosial atau
perbuatan penyelewengan/pelanggaran terhadap norma masyarakat yang dilakukan
oleh/anak/remaja tak pernah luput dari perhatian kita.

Hal tersebut harus ditangakal dan ditanggulangi dengan kebijakan-kebijakan


pendidikan khususnya serta kebijkan-kebijkan lain pada umumnya secara menyeluruh
dan terpadu. Untuk menangkal dan menaggulangi kenakalan anak tersebut perlu
diketahui secara dini dan saksama tentang:

Penyebab-penyebabnya, seperti:

• Faktor perkembangan jiwa pada periode pubertas


• Faktor lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat
• Lingkungan sekolah yang menjemukan/membosankan, kurang kreatif dan
rekreatif
• Lingkungan masyarakat yang tak menentu bagi prospek kehidupan masa
mendatang, penuh spekulasi, korupsi, dan sebagainya
3) Masalah Ganja, Narkotika, dan sebagainya

Kebijakan penagkalan serta penanggulangan penyalagunaan ganja, narkotika,


morfinisme, alkoholisme, dan sebaginya merupakan usaha yang terpadu yang
mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat (people involvemnt), yaitu orang tua,
guru,/dosen, hakim, penegak hukum,organisasi massa, keagamaan, rumah sakit,
apoteker, lingkungan pendidikan, tindakan-tindakan preventif, pengawasan dan kuratif
harus dilakukan semaksimal mungkin demi keselamatan generasi penerus kita.

E. Peranan Guru dalam Administrasi Kesiswaan


Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu di antaranya adalah:

a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Di antara
mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-
tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas.
b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting,
karena andaikata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kurang
menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu selanjutnya.

16
c. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar juga.
Guru diharapkan mampu mencatat/ merekam kehadiran ini meskipun dengan
sederhana akan tetapi harus baik. Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan
pertimbangan penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam
menetapkan kenaikan kelas.
d. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasi berprestasi tinggi, guru juga harus mampu
menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut. Hal ini dapat mereka lakukan
misalnya dengan membuat grafik prestasi belajar siswa-siswanya.

17
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan
segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai
dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga. Terdapat juga tujuan
dan manfaat dalam administrasi kesiswaan yaitu salah satunya melakukan pencatatan
murid semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah
karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu, serta menunjang proses
pembelajaran sehingga lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada tujuan
pendidikan, terdapat juga ruang lingkup dalam administrasi pendidikan antara lain
penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan
peserta didik, pendaftaran peserta didik baru, seleksi peserta didik baru, penentuan
peserta didik yang diterima, pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima,
pencatatan peserta didik, pengelompokan peserta didik, orientasi peserta didik, tata
tertib peserta didik, evaluasi peserta didik. Terdapat juga hal-hal penting dalam
administrasi pendidikan yaitu ada bagaimana cara pembinaan peserta didik, bagaimana
cara menangkal kenakalah peserta didik, baik itu masalah ganja, narkotika dan
sebagainya, terdapat juga peranan guru dalam administrasi pendidikan ini dan juga
terdapat Organisasi dan kegiatan yang ada dalam administrasi pendidikan.

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai