Oleh
Kelompok IV :
Muhammad Hafiz 220101010791
Muhammad Rizky Saputra 220101010420
Siti Kharidah 220101010377
Zulfa Salsabila 220101010107
Kelompok IV
2
DAFTAR Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi merupakan sesuatu yang sangat penting di dunia yang semakin kompleks
dan majemuk seperti saat ini. Melalui fungsi-fungsinya, administrasi membantu masyarakat di
dunia untuk mencapai tujuan dengan cara efektif dan efisien. Fungsi-fungsi administrasi mulai
dari planning, organizing, directing, actuating, dan controlling merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga keterkaitan antar fungsi tersebut memudahkan
seorang pemimpin atau leader untuk menyusun dan mencapai tujuannya secara maksimal.
Salah satu komponen yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan adalah
siswa atau peserta didik. Sebagai komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan, dalam
proses input dari siswa itu haruslah direncanakan sebaik mungkin, guna mendapatkan input
yang berkualitas. Sehingga administrasi kesiswaan merupakan suatu keharusan yang harus
dilakukan dalam rangka mencapai penyelenggaraan pendidikan yang efisien dan efektif. Dalam
makalah kali ini, akan dibahas berbagai hal yang berkaitan administrasi kesiswaan seperti
halnya pengertian, proses, tujuan, dan lain sebagainya
B. Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan administrasi kesiswaan?
2) Apakah tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan?
3) Apakah ruang lingkup dari administrasi kesiswaan?
4) Apa saja hal-hal penting dalam administrasi pendidikan?
5) Apa saja peranan guru dalam Administrasi Pendidikan?
C. Tujuan
1) Agar mampu mengetahui pengertian dari administrasi kesiswaan.
2) Agar mampu mengetahui tujuan dari administrasi kesiswaan
3) Agar mampu mengetahui ruang lingkup dari administrasi kesiswaan
4) Untuk mengetahui hal-hal penting dalam administrasi Pendidikan
5) Untuk mengetahui apa saja peranan guru dalam administrasi Pendidikan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
penyebab-penyebabnya sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah-
masalah tersebut.
3. Pupil Personel Service
adalah pelayanan dan usaha-usaha sekolah untuk mengembangkan
prestasi siswa, pelayanan tersebut berupa bimbingan konseling yaitu dengan
memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada siswa, sehingga para siswa sadar
tentang potensi bakat mintanya, kemampuannya dan mampu memecahkan
masalah-masalahnya sendiri (tanpa paksaan), termasuk juga dengan
kesadaranya sendiri dapat mengaplikasikan pelajaran yang telah diajarkan
dalam kehidupanya sehari-hari.
B. Tujuan Administrasi Kesiswaan
Tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan adalah
1) Melakukan pencatatan murid semenjak dari proses penerimaan sampai
saat murid meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti
pendidikan pada sekolah itu, serta menunjang proses pembelajaran
sehingga lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada tujuan
Pendidikan
2) Dapat mengetahui kuantitas dan kualitas siswa yang ada.
3) Dapat memetakan asal siswa baik itu daerah asal ataupun sekolah asal
siswa, serta setelah lulus kita juga dapat memetakan penyebaran lulusan
siswa tersebut.
4) Dapat membuat suatu lingkungan pembelajaran yang nyaman, karena
adanya tata tertib yang tetrulis untuk siswa.
6
Dalam penerimaan siswa baru ini perlu direncanakan dengan baik, agar
penerimaan siswa baru dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal
ini, juga harus memperhatikan hari-hari libur sekolah atau hari Ahad, agar tidak terjadi
tabrakan dengan regristrasi siswa yang lama.
Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan
siswa baru (PSB) atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini
Kepala Sekolah membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang Guru untuk
bertanggung jawab pada tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu dilakukan
pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental dan emosional siap untuk
mengikuti pendidikan di sekolah.
Pada tahap penerimaan, tentu saja setiap orang atau individu memiliki
kesempatan yang sama untuk mengikuti sebuah pembelajaran di sekolah atau lembaga
pendidikan. Oleh karena hal tersebut, lembaga pendidikan harus mempersiapkan segala
hal untuk menjaring calon-calon peserta didiknya. Ketika berbicara mengenai
penerimaan Peserta didik, haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik
Kebijakan penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah
peserta didik yang dapat diterima di lembaga pendidikan tersebut sesuai dengan
kondisional lembaga pendidikan tersebut, seperti daya tampung, kriteria yang dapat
diterima, sarana prasarana, tenaga kependidikan yang ada, jumlah peserta didik yang
tinggal kelas, dsb. Selain itu kebijakan penerimaan peserta didik baru juga memuat
mengenai sistem penerimaan, waktu penerimaan, serta personalia-personalia yang akan
terlibat dalam proses penerimaan.
b. Sistem Penerimaan Peserta Didik
Berbicara mengenai sistem penerimaan, ada dua macam sistem penerimaan
peserta didik baru, yaitu sistem promosi dan sistem seleksi.
Sistem promosi merupakan sistem penerimaan yang tidak menerapkan seleksi
dalam penerimaan peserta didik baru. Sehingga setiap siswa yang telah mendaftar, akan
secara langsung diterima oleh lembaga pendidikan tersebut sebagai peserta didik baru.
Sistem seleksi adalah sistem penerimaan peserta didik baru yang menerapkan
seleksi atau penyaringan terhadap peserta didik yang telah mendaftar. Ada tiga macam
sistem seleksi, yaitu melalui seleksi DANEM, seleksi Penelusuran Minat dan Bakat
(PMDK), dan seleksi berdasar hasil ujian masuk.
7
Seleksi melalui DANEM, berarti ketika calon peserta didik masuk dalam ranking
yang ditentukan oleh sekolah, maka peserta didik tersebut dinyatakan lolos seleksi.
Pada sistem ini, sekolah telah terlebih dahulu menentukan daya tampung dari peserta
didik yang akan diterima.
Seleksi PMDK, berarti seleksi melalui penelusuran prestasi yang telah diperoleh
oleh calon peserta didik bisa melihat dari nilai rapor atau melalui piagam penghargaan
yang telah dia peroleh. Seleksi ini memberi kesempatan pada peserta didik yang unggul
di sekolah sebelumnya untuk dapat meneruskan ke jenjang berikutnya sesuai dengan
bakat dan minat yang ada pada dirinya.
Sistem seleksi tes masuk, berarti calon peserta didik yang akan mendaftar untuk
masuk ke sekolah atau lembaga pendidikan tersebut, harus melalui seleksi dengan ujian
atau tes masuk. Ketika calon peserta didik mampu menyelesaikan tes dan sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan maka calon peserta didik tersebut akan diterima.
Sebaliknya, ketika calon peserta didik tersebut tidak dapat menyelesaikan, maka ia
dinyatakan gagal.
Sistem ini lazimnya melalui beberapa tahap, yakni seleksi administrasi
(persyaratan-persyaratan) dan selsksi akademik (kemampuan akademik)
2. Kriteria Penerimaan Peserta Didik
8
Penerimaan peserta didik merupakan aktivitas penting dalam administrasi
kesiswaan, karena kualitas input dari peserta didik sangat tergantung dari proses
penerimaan peserta didik ini.
Berikut ini adalah prosedur penerimaan peserta didik di lembaga pendidikan atau
sekolah yakni pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik baru, rapat
penentuan peserta didik baru, pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman,
pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima,
pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima.
Berikut penjelasan secara singkat prosedur-prosedur di atas.
a. Pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik
Sebagai bentuk pengorganisasian dan pembagian tugas, perlu adanya
pembentukan kepanitiaan sehingga pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
mampu berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan.
Mengenai format dari kepanitiaan, seperti kepanitiaan lain ada unsur
ketua,sekretasis, bendahara, serta seksi-seksi seperti seksi pendaftaran, seksi
publikasi, seksi kesekretariatan, seksi pengawasan, dll, dengan tanggung jawab
tugas masing-masing.
b. Rapat penentuan peserta didik baru
Setelah terbentuk kepanitiaan, prosedur berikutnya adalah rapat
kepanitiaantersebut mengenai ketentuan-ketentuan penerimaan peserta didik baru
yang hasilnya akan dipublikasikan sebagai langkah promosi atau pengenalan
terhadap sekolah atau lembaga pendidikan tersebut.
Hasil rapat tersebut dituliskan atau didokumentasikan dalam sebuah buku
notulen rapat, agar tercatat apa yang telah dibahas dalam rapat tersebut, sehingga
dapat dilihat secara jelas mengenai hasil keputusan rapat tersebut.
c. Pembuatan, pemasangan, atau pengiriman pengumuman
Setelah hasil rapat mengenai ketentuan penerimaan peserta didik baru telah
mencapai suatu kesepakatan, maka langkah selanjutnya adalah membuat suatu
promosi atau pemberitahuan mengenai penerimaan peserta didik baru kepada
masyarakat. Isi dari promosi atau peberitahuan tersebut bisa berupa
• Profil atau gambaran sekolah
9
Bisa dijelaskan mengenai visi, misi, fasilitas sarana prasarana, prestasi, dll.
Dengan diberikan mengenai gambaran sekolah, calon peserta didik mampu
mengetahui kualitas dari sekolah tersebut.
• Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Dalam pengumuman, berisi syarat atau ketentuan yang harus dipersiapkan oleh
calon pendaftar bisa berupa dokumen, foto, atau ketentuan lainnya. Syarat
penerimaan siswa baru ini diatur oleh Kan-Wil Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dengan pedoman pada ketentuan dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Misalnya syarat masuk sekolah dasar: Sudah berumur 7 tahun.
Apabila semua anak yang berumur 7 tahun sudah tertampung, maka prioritas
penerimaan adalah anak yang berusia 8, 9, 10, 11, 12, dan 6.
• Cara mendaftar
Dijelaskan mengenai prosedur pendaftaran dengan cara online atau langsung ke
sekolah harus dijelaskan secara jelas. Sehingga memudahkan calon peserta didik
dalam menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan pendaftaran.
• Waktu dan tempat pendaftaran, seleksi, dan pengumuman
Memuat mengenai waktu dan tempat terkait dengan pendaftaran, proses seleksi,
pengumuman beserta registrasi.
• Uang pendaftaran
Memuat keterangan tentang biaya pendaftarab dan kepada siapa harus
membayar (bank atau langsung ke sekolah).
Seleksi calon peserta didik ini sangat bergantung pada sistem seleksi yang
dianut oleh sekolah atau lembaga pendidikan. Ketika menggunakan seleksi tes, maka
10
sekolah perlu menyiapkan sarana prasarana untuk mendukung dan melayani calon
peserta didik untuk mengikuti serangkaian tes yang telah direncanakan. Perlu adanya
petunjuk yang jelas baik untuk peserta atau pengawas tes, sehingga tes dapat berjalan
tertib, jujur, dan lancar.
12
• Buku legger, buku yang memuat semua nilai untuk semua mata pelajaran dalam
periode tertentu. Buku legger diisi oleh seorang wali kelas yang mendapat nilai
dari guru-guru lain yang mengajar di kelas yang diampunya.
f) Buku raport
Buku yang memuat laporan hasil belajar siswa yang bersangkutan dalam
mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut.
g) Buku Mutasi
Buku yang digunakan untuk mencatat adanya murud-murid yang pindah.
13
a. Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah baru mereka.
b. Menyiapkan secara fisik, mental, dan emosional peserta didik agar siap menghadapi
lingkungan baru mereka.
Tujuannya agar terdapat suatu standar tingkah laku, menjunjung tinggi citra
peserta didik, serta dapat mewujudkan suatu kedisplinan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran di sekolah.
14
Fungsi dari evaluasi peserta didik adalah untuk mendapatkan data, informasi
kemajuan belajar dan kemunduruan, sebagi bahan untuk menentukan sikap terhadap
kelanjutan peserta didik. Teknik-teknik evaluasii dapat dengan menggunakan tes
ataupun nontes, seperti observasi, wawancara, angket, dsb.
Setelah adanya evaluasi dan telah menghasilkan data, maka harus ada tindak
lanjut dari evaluasi tersebut, tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah melakukan
pengayaan, remedial, mengulang pelajaran,mengadakan promosi,.kenaikan, atau
penurunan, serta harus adanya pelaporan.
• Meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan embina sekolah
sebagai wiyatamandala, sehingga terhingga terhindar dari usaha pengaruh yang
bertentangan dengan kebuyaan nasionaL.
• Menumbuhkan daya tangkal terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar
lingkungan sekolah.
• Memantapkan kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler dalam menunjang
pencapaian kurikulum.
• Mengingkatkan apresisasi dan penghayatan seni
• Menumbuhan sikap berbangsa dan bernegara meneruskan dan mengembangkan
jiwa, semangat serta nilai-nilai 1945
• Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani serta rekreasi, dalam wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
2) Menangkal Kenakalan Anak/Remaja
15
Kenakalan Anak (Juvenile Delinquency) sebagai perbuatan anti sosial atau
perbuatan penyelewengan/pelanggaran terhadap norma masyarakat yang dilakukan
oleh/anak/remaja tak pernah luput dari perhatian kita.
Penyebab-penyebabnya, seperti:
a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Di antara
mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-
tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas.
b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting,
karena andaikata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kurang
menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu selanjutnya.
16
c. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar juga.
Guru diharapkan mampu mencatat/ merekam kehadiran ini meskipun dengan
sederhana akan tetapi harus baik. Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan
pertimbangan penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam
menetapkan kenaikan kelas.
d. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasi berprestasi tinggi, guru juga harus mampu
menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut. Hal ini dapat mereka lakukan
misalnya dengan membuat grafik prestasi belajar siswa-siswanya.
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan
segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai
dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga. Terdapat juga tujuan
dan manfaat dalam administrasi kesiswaan yaitu salah satunya melakukan pencatatan
murid semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah
karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu, serta menunjang proses
pembelajaran sehingga lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada tujuan
pendidikan, terdapat juga ruang lingkup dalam administrasi pendidikan antara lain
penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan
peserta didik, pendaftaran peserta didik baru, seleksi peserta didik baru, penentuan
peserta didik yang diterima, pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima,
pencatatan peserta didik, pengelompokan peserta didik, orientasi peserta didik, tata
tertib peserta didik, evaluasi peserta didik. Terdapat juga hal-hal penting dalam
administrasi pendidikan yaitu ada bagaimana cara pembinaan peserta didik, bagaimana
cara menangkal kenakalah peserta didik, baik itu masalah ganja, narkotika dan
sebagainya, terdapat juga peranan guru dalam administrasi pendidikan ini dan juga
terdapat Organisasi dan kegiatan yang ada dalam administrasi pendidikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19